NO : 960-0702/P LAPORAN TUGAS AKHIR (TL 410) MODEL SIMULASI PENCEMARAN UDARA DENGAN METODE SISTEM DINAMIS (Studi Kasus: Kota Bandung) Nama : Indradi Kridiasto N I M : 15396060 JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2002
ABSTRAK Pertumbuhan populasi dan peningkatan aktivitas perkotaan cenderung akan menurunkan kualitas udara di masa yang akan datang. Model yang dikembangkan merupakan suatu usaha untuk menyediakan suatu alat bantu untuk menangani masalah pencemaran udara tersebut, khususnya di Kota Bandung. Dalam pengembangannya, model ini mulai memperkenalkan beberapa variabel kebijakan yang pada saat ini belum diterapkan sama sekali. Model dapat digunakan untuk menganalisis sampai sejauh mana efektivitas kebijakan yang akan diterapkan tersebut dalam menangani masalah pencemaran udara. Dari keempat sektor sumber pencemar yang diteliti, yaitu sektor domestik, industri, transportasi, dan pembakaran sampah, temyata dari hasil simulasi model, sektor transportasi merupakan penyebab utama terjadinya penurunan kualitas udara. Untuk masing-masing polutan, sektor transportasi memberikan kontribusi terbesar terutama terhadap tingkat emisi CO dan HC; sektor industri memberikan kontribusi terbesar terhadap tingkat emisi SO 2 ; sedangkan untuk SPM dan NOx, sektor transportasi dan industri memberikan kontribusi yang hampir berimbang pada awal simulasi, walaupun pada akhir simulasi sektor transportasi akhimya mendominasi tingkat emisi polutan tersebut. Kontribusi sektor domestik dan pembakaran sampah terhadap tingkat emisi semua jenis polutan temyata sangat kecil jika dibandingkan dengan kedua sektor sebelumnya dan cenderung untuk terus menurun sampai akhir simulasi. Pada akhir simulasi, penurunan kualitas udara terlihat dari meningkatnya tingkat emisi untuk semua jenis polutan. Untuk SPM, tingkat emisi akan meningkat 245.82% dari tingkat emisi tahun 2002, CO meningkat 856.79%, HC meningkat 536.66%, NOx meningkat 349.07%, dan SO 2 meningkat 59.06%. Strategi pencegahan dan pengendalian yang diterapkan dalam bentuk skenario secara umum mampu menurunkan tingkat emisi polutan ini. Skenario 2 yang menerapkan strategi pencegahan temyata hanya mampu menurunkan tingkat emisi antara (3 8)% pada akhir simulasi. Skenario 3 yang menerapkan strategi pencegahan dan mulai memperkenalkan strategi pengendalian mampu menurunkan tingkat emisi antara (13 29)% pada akhir simulasi. Skenario 4 yang melanjutkan skenario 3, tetapi dengan efisiensi kebijakan yang lebih tinggi dan mulai memperkenalkan strategi pengelolaan dan perencanaan transportasi, mampu menurunkan tingkat emisi antara (34 70)% pada akhir simulasi. Skenario 5, yang langsung menerapkan efisiensi pengendalian teknis sebesar 100% tanpa melalui pentahapan dan mulai memperkenalkan strategi pengelolaan dan perencanaan transportasi, merupakan skenario yang paling berhasil menurunkan tingkat emisi polutan, yaitu antara (40 80)% pada akhir simulasi. Ditinjau dari tingkat konsentrasi polutan yang diturunkan dari tingkat emisi yang disimulasikan model, kondisi kualitas udara Kota Bandung pada saat ini (tahun 2002) masih dapat dikatakan baik, karena konsentrasi rata-rata pencemar selama 1 tahun masih di bawah baku mutu. Tetapi kondisi ini tidak akan bertahan lama karena tingkat konsentrasi beberapa polutan sudah akan melewati baku mutu pada beberapa tahun yang akan datang. Kebijakan yang diterapkan pada penelitian ini memberikan hasil bahwa pengendalian teknis saja tidak akan mampu untuk memperbaiki kualitas udara sampai di bawah baku mutu untuk jangka panjang. Hasil paling maksimal yang dapat dicapai adalah penundaan teriampauinya baku mutu selama 10 tahun, jika dibandingkan dengan skenario dasar, dan itu pun harus dengan efisiensi kebijakan sebesar 100% yang tentu saja akan memberikan dampak sosial dan ekonomi yang besar terhadap masyarakat. Kombinasi antara pengendalian teknis dengan pengelolaan dan perencanaan transportasi dapat menurunkan tingkat konsentrasi sampai di bawah baku mutu dan kondisi ini dapat dipertahankan untuk jangka panjang, yaitu antara 20 30 tahun. Kata kunci: sistem dinamis pencemaran udara, simulasi tingkat emisi