Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.

PERSONAL IMAGE KEPEMIMPINAN JOKO WIDODO SEBAGAI KANDIDAT CALON GUBERNUR DKI JAKARTA DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA (PERIODE JULI SEPTEMBER 2012)

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. Siaran pers memiliki fungsi penting bagi setiap organisasi ataupun perusahaan

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar memiliki karakteristik yang berbeda-beda, berdasarkan

III. METODE PENELITIAN. didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. 1 Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. salah pengertian dalam penyampaian komunikasi tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan hal tersebut maka pemerintah sebagai

Kata Kunci: Agenda Media, Analisis Isi, Jurnalisme Lingkungan, Pers Lokal

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebebasan pers Indonesia ditandai dengan datangnya era reformasi dimulai

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Keberhasilan Dahlan Iskan dalam memimpin perusahaan. membawanya dalam kesuksesan. Dahlan Isakan mengawali karir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, telah berkembang berbagai jenis media massa mulai dari media cetak

BAB I PENDAHULUAN. dalam penyampaian informasi kepada masyarakat. Atas peran penting tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia membentuk realitas berdasarkan pengalaman dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepada setiap daerah untuk melaksanakan kebijakan, ternyata membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

Media Relations. Menyusun Perencanaan Program Media Relations (1) Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

Yohanes Karol Hakim/ Lukas Ispandriarno PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi, memudahkan setiap orang mendapat beragam

Keberimbangan Pemberitaan. Dalam Pemberitaan Kasus Korupsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PAGU ANGGARAN BIRO HUMAS DAN PROTOKOL TAHUN ANGGARAN 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Paska perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Radar Lampung dan surat kabar Tribun Lampung, surat kabar Radar

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pewarta. Dalam melakukan kerjanya, wartawan berhadapan dengan massa,

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer yang digunakan oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemerintahan, para aparatur pemerintah/pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sany Rohendi Apriadi, 2013

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB 1 PENDAHULUAN. hal ini peranan media salah satunya ialah memenuhi informasi yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I. sosial, hukum, kriminal, budaya, teknologi, olahraga ataupun hiburan tersaji didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang saling membutuhkan. Dalam menjalankan kewajibannya sebagai

Inilah Tugas dan Fungsi Humas

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman yang semakin modern diiringi dengan teknologi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan dengan publiknya baik itu publik internal maupun publik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang menjadi acuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Sikap Media, Citra Personal dan Penghapusan APBD Untuk Wartawan (Analisis Isi Berita Gubernur Jawa Tengah di Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Radar Semarang) Skripsi Disusun untuk memenuhin persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Penyusun Nama : Aisyah Monicaningsih Nim : 14030110120081 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

ABSTRAK Adanya pemberitaan di berbagai media cetak mengenai penghapusan APBD untuk wartawan di Provinsi Jawa Tengah menjadi dasar kajian penelitian yang mempersoalkan bagaimana perbedaan sikap Surat Kabar Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Jawa Pos Radar Semarang terhadap citra (personal image) dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum dan sesudah adanya kebijakan penghapusan APBD untuk wartawan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan sikap ketiga surat kabar dan citra (personal image) dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum dan sesudah adanya kebijakan penghapusan APBD untuk wartawan. Penelitian ini menggunakan teori Agenda Setting dan konsep Citra Personal (Personal Image). Tipe penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dengan mengacu pada metoda analisis isi media. Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Radar Semarang dengan unit observasinya adalah 82 berita terkait Gubernur. Sementara itu teknik analisis statistik Independent T-test dan Anova One Way digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. Hasil uji T yang digunakan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah penghapusan APBD untuk wartawan menunjukan rata-rata signifikansi sikap media 0,466 > 0,05. Kemudian rata-rata signifikansi citra personal adalah 0,137 > 0,05. Ini memperlihatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi sebelum dengan sesudah adanya kebijakan penghapusan pembiayaan untuk wartawan dari APBD Jawa Tengah. Sedangkan hasil uji F untuk mengetahui perbedaan dari ketiga media sebelum dan sesudah penghapusan APBD untuk wartawan menunjukan rata-rata signifikansi 0,000 < 0,05 yang menunjukan ada perbedaan signifikan antara ketiga surat kabar tersebut. Penelitian ini disimpulkan tidak terdapat perbedaan sikap media dan citra personal Gubernur Jawa Tengah, antara kondisi sebelum dengan sesudah adanya kebijakan penghapusan pembiayaan untuk wartawan dari APBD Jawa Tengah. Lalu terdapat perbedaan sikap media dan citra personal Gubernur Jawa Tengah sebelum dan sesudah penghapusan APBD untuk wartawan di ketiga surat kabar harian (Suara Merdeka, Radar Semarang, dan Tribun Jateng). Kata Kunci: sikap media, citra personal I. PENDAHULUAN Dalam memberitakan peristiwa atau individu, media selalu mempunyai karakteristik tersendiri dalam setiap isi beritanya. Karakteristik ini yang menjadi pembeda di setiap content beritanya.warren dalam Buku Modern News Reporting tahun 1934: Politik surat kabar nampak dengan tegas dan nyata didalam pemerintahan politik dari pada pemberitaan-pemberitaan lainnya, karena alasan-alasan yang nyata bahwa politik tidak dapat dipisahakan dengan masalah-masalah umum (publik). Pemikiran isi media pada dasarnya suatu proses konstruksi realitas secara subjektif oleh pengolahan media. Isi berita politik tidak sepenuhnya menggunakan apa sesungguhnya yang terjadi melainkan cendrung subjektif dalam penulisannya. Berita politik yang di sampaikan adalah hasil dari konstruksi dari realitas itu sendiri. Oleh karena itu berita politik berada dalam posisi

orientasi bisnis atau kekuatan politik kekuasaan tertentu, dengan demikian takkan terelakkan sehingga realitas berita politik adalah konstruksi yang syarat dengan kepentingan. (Nimmo, 2008:28) Sedangkan citra politik seorang tokoh yang dibangun melalui aneka media cetak dan elektronik (terlepas dari kecakapan, kepemimpinan, dan prestasi politik yang dimilikinya). Image politik didefinisikan didefinisikan sebagai konstruksi atas representasi dan persepsi masyarakat (publik) akan individu mengenai semua hal yang terkait dengan aktivitas politik. Citra (image) didefinisikan sebagai representating the totality of all information about the world any individual has processed, organized and stored (menunjukan seluruh informasi tentang dunia yang telah diolah, diorganisasikan dan disimpan individu). Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas. Citra adalah dunia menurut persepsi kita. Walter Lippman (Rachman, 2006:16) menyebutkan sebagai picture in our head. Berdasarkan pada kebijakan penghapusan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk wartawan yang mana kebijakan ini tidak popular dikalangan wartawan, bahkan menurut McQuail media berorientasi pada sumber dana (McQuail, 2003:154), sedangkan amplop wartawan yang berasal dari APBD diasumsikan sebagai bagian dari sumber dana media yang diterima oleh wartawan, sehingga kebijakan penghapusan APBD untuk wartawan ini dianggap tidak popular bagi kalangan wartawan. Kemudian, banyaknya pemberitaan mengenai kebijakan tersebut di tiga media cetak lokal yang ada di Jawa Tengah yakni Suara Merdeka, Tribun Jateng dan Jawa Pos Radar Semarang. Selain itu ketiga media merupakan bagian dari media cetak yang pangsa pasarnya berada di wilayah Jawa Tengah dan media yang sering meliput kegiatan gubernur. Studi ini fokus pada perbedaan sikap media melalui isi (content) berita dalam setiap pemberitaan mengenai sosok citra seseorang atau individu (personal image) di media cetak. Mengingat ketiga media tersebut merupakan sebagian dari media massa yang sering meliput kegiatan Gubernur Ganjar Pranowo, maka Suara Merdeka, Tribun Jateng dan Jawa Pos Radar Semarang dipilih menjadi media cetak yang akan diteliti. Teori yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Teori Media Kritis. Teori media kritis dapat mendorong perubahan secara terus-menerus. Hegemoni pemilik modal sudah saatnya dihilangkan dengan perlawanan. Karena pemilik modal biasanya akan lebih

memeningkan safety first bisnis medianya. Jika kebijakan media mengancam kemarahan pemerintahmaka bisnis media perlu dilawan. Menurut perspektif teori ini, media tidak boleh hanya memberitakan fakta atau kejadian yang justru memperkuat status quo. Media harus terus selalu mengkritisi ketidakadilan yang ada disekitarnya. Media tidak boleh tunduk kepada pemilik modal yang kadang ikut menghegemoni isi medianya. Pemilik modal dalam teori ini menjadi pihak yang mementingkan status quo. Media harus peka terhadap persoalan ketidakadilan, ketertindasan yang dilakukan pemerintah, media harus terus mengkritisi dan melawan segala bentuk hegemoni dan kekuasaan yang hanya berada di tangan penguasa. (Nurudin, 2007: 202-203) Dalam konteks penelitian ini, munculnya kebijakan penghapusan APBD untuk wartawan merupakan salah satu bentuk ketertindasan kepada kalangan wartawan yang dilakukan oleh penguasa (pemerintah). Sehingga media harus peka terhadap persoalan ini melalui pemberitaan yang kritis terhadap pencipta kebijakan tersebut yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Konsep citra personal (personal image) digunakan supaya dapat membantu memberikan penerangan saat terjadi kekacauan dan memenuhi kebutuhan atau menunjukankesan bahwa kebutuhan terpenuhi. Dalam penelitian yang akan dilakukan kekacauan ditunjukan dengan adanya kebijakan penghapusan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang tidak popular bagi kalangan wartawan yang dapat berakibat pada sikap media, sehingga citra personal dari pembuat kebijakan yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan dapat membantu akibat dari kebijakan yang ia rancang, secara tidak langsung dapat memenuhi kebutuhan akan kesimpang-siuran akibat dari kebijakan tersebut. Citra perseorangan atau individu (personal image) merupakan salah satu sumber pencitraan kuat bagi public relations (PR) dalam mengembangkan citra sebuah organisasi. Perseorangan dalam konteks organisasi adalah mereka yang berada di dalam organisasi, baik menempati posisi strategis manajemen atau yang hanya berada di level staf. (Wasesa, 2010:38) Dalam dimensi citra perseorangan ini seseorang ditunjuk dan diposisikan sebagai citra perusahaan. Baik karena prestasi, kemampuan berbicara di depan publik, atau karena kompetensi jabatannya, maka seseorang akan dibuatkan panggung hingga mampu

menjadi wakil pencitraan perusahaan. Dengan citra perseorangan ini, PR memilih figure untuk mewakili perusahaan dalam publikasi, interviu, dan lain-lain. Penelitian kuantitatif ini bersifat deskriptif yang menggunakan metoda analisis isi media. Analisis isi media adalah suatu teknik ilmiah untuk mengetahui isi media (suratkabar, radio, atau televisi). Analisis isi merupakan suatu penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan sahih terhadap data dengan memperhatikan konteksnya (Krippendorff, 1991:15). Analisis isi pertama kali dicetuskan karena kebutuhan objektifitas ilmiah akan standar etis dan penelitian empiris terhadap fenomena persuratkabaran. Prinsip pokok yang secara umum berlaku dalam analisis isi yaitu prinsip objektifitas di mana penelitian akan memberikan hasil sama apabila dilakukan oleh orang lain. Kedua yakni prinsip sistematis, di mana konsistensi dalam penentuan kategori agar pengambilan keputusan yang berat sebelah dapat dihindari. Penelitian ini mengambil subjek dari salah satu media massa yang mempunyai sirkulasi di area Provinsi Jawa Tengah yakni media cetak (Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Jawa Pos Radar Semarang). Unit observasinya adalah pemberitaan terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang ada pada Surat Kabar Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Jawa Pos Radar Semarang dari bulan 23 Agustus 31 Desember 2013. II. ISI Hasil pengujian hipotesis yang didapat dari perhitungan statistik mengenai perbedaan sikap media terhadap citra personal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum dan sesudah adanya penghapusan APBD untuk wartawan. Dalam rangka untuk merepresentasikan sikap media tersebut, maka dalam penelitian ini diambil sampel 3 (tiga) buah surat kabar harian di Jawa Tengah dengan metode analisis isi, yaitu surat kabar; Suara Merdeka, Tribun Jateng dan Radar Semarang. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan citra personal Gubernur Ganjar Pranowo menggunakan alat ukur Independence Sample t-test dan Anova One Way. Di bawah ini akan diuraikan analisis mengenai hasil uji hipotesis mengenai perbedaan sikap media terhadap citra personal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum dan sesudah adanya penghapusan APBD untuk wartawan sebagai berikut : 1. Independence sample t-test

a. Sikap media Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi Sikap Media dengan Independence Sample t-test 2. No Uraian Nilai t Sig Hasil 1 2 3 4 7 8 9 Jumlah narasumber Nilai berita Ukuran judul berita Panjang berita Tema berita Klasifikasi berita Frekuensi berita 0,868 0,788 0,616 0,832 0,953 1,138 0,611 0,435 0,475 0,571 0,475 0,395 0,319 0,574 Sumber: data primer yang diolah, 2014 b. Citra personal Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi Citra Personal dengan Independence Sample t-test No Uraian Nilai t Sig Hasil 1. Kondisi sebelum -1,490 0,137 2. Kondisi sesudah -1,485 0,138 Tidak ada perbrdaan Sumber: data primer yang diolah, 2014 Dari penjabaran hasil perhitungan uji t baik sikap media dan citra personal di atas menunjukan bahwa hipotesis penelitian (Ha) Ada perbedaan sikap media dan citra personal sebelum dan sesudah adanya penghapusan APBD untuk wartawan ditolak. Hal ini dikarenakan seluruh hasil perhitungannya menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada sikap media dan citra personal sebelum dan sesudah adanya penghapusan APBD untuk wartawan. 3. Anova one way Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi dengan Anova One Way No Uraian Nilai F Sig Hasil 1. Kondisi sebelum 3648,9 0,000 Ada perbedaan

2. Kondisi sesudah 16698,5 0,000 Ada perbedaan Sumber: data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan perhitungan dengan uji F Anova di atas, maka secara umum dapat diambil inferensi bahwa hipotesis penelitian (Ha) yang berbunyi Ada perbedaan sikap media dan citra personal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum dan sesudah adanya penghapusan APBD untuk wartawan pada Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Radar Semarang diterima. Hal ini memberikan arahan bahwa secara faktual sikap media dan citra personal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cenderung beda ditiga surat kabar tersebut, antara sebelum dan sesudah adanya penghapusan APBD untuk wartawan. III. PENUTUP Dari data yang dihimpun memperlihatkan bahwa berita mengenai penghapusan APBD untuk wartawan muncul pada awal bulan Oktober 2013. Media cetak yang memberitakan mengenai kebijakan ini merupakan media lokal yakni Suara Merdeka, Tribun Jateng, dan Radar Semarang. Pemberitaan persoalan tersebut muncul hingga akhir Bulan Desember 2013. Terdapat banyak media cetak yang terbit di wilayah Jawa Tengah. Bahkan ketiga surat kabar yang telah disebutkan sebelumnya juga merupakan bagian dari media cetak yang terbit di wilayah Jawa Tengah. Terkait dengan adanya kebijakan penghapusan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk wartawan, lantas muncul sebuah pertanyaan apakah ketiga media massa tersebut memiliki sikap yang berbeda dalam menyikapi kebijakan penghapusan amplop untuk wartawan dari pos APBD Jawa Tengah, yang secara umum merugikan wartawan itu sendiri. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, maka kesimpulan penelitian adalah : 1. Tidak terdapat perbedaan sikap media dan citra personal Gubernur Jawa Tengah, antara kondisi sebelum dengan sesudah adanya kebijakan penghapusan pembiayaan untuk wartawan dari APBD Jawa Tengah. Hasil perhitungan statistik memperlihatkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi sebelum dengan sesudah adanya kebijakan penghapusan pembiayaan untuk wartawan dari APBD Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan bahwa Biro Humas Setda Provinsi Jawa Tengah mengalihkan amplop wartawan menjadi berupa fasilitas seperti ruang pers, dan lomba-lomba yang ditujukan untuk wartawan seperti lomba jurnalistik supaya dapat mendidik kalangan jurnalistik.

2. Terdapat perbedaan sikap media dan citra personal Gubernur Jawa Tengah sebelum dan sesudah penghapusan APBD untuk wartawan di ketiga surat kabar harian (Suara Merdeka, Radar Semarang, dan Tribun Jateng). Hal ini dilihat dari hasil perhitungan uji F Anova One Way yang menunjukan ada perbedaan signifikan antara ketiga surat kabar tersebut. Hal ini dikarenakan visi, misi, pandangan atau nilai yang dijunjung oleh masing-masing surat kabar berbeda.