Surya Hadi Putranto

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

ANALISA DESAIN STRUKTUR DAN KESTABILAN SUSPENSI PASSIVE PADA SMART PERSONAL VEHICLE 2 RODA

Redesign Sistem Peredam Sekunder dan Analisis Pengaruh Variasi Nilai Koefisien Redam Terhadap Respon Dinamis Kereta Api Penumpang Ekonomi (K3)

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

Perhitungan Pneumatik

Uji Kompetensi Semester 1

Latar Belakang. Pemanfaatan Energi Gerak Berjalan Sebagai Alternatif Energi. Energi Gerak Berjalan yang Belum Banyak Termanfaatkan.

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

DESAIN DAN PEMODELAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK BERBASIS POLISI TIDUR

BAB IV PROSES PERANCANGAN

TKS-4101: Fisika MENERAPKAN KONSEP USAHA DAN ENERGI J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SOAL DINAMIKA ROTASI

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

PENGEMBANGAN HYDRAULIC REGENERATIVE SHOCK ABSORBER. Muchamad Eko Jayadilaga

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), ( Print)

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

FIsika USAHA DAN ENERGI

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

BAB II LANDASAN TEORI

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

BAB III SIMPLE VIBRATION APPARATUS

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

Kinematika Sebuah Partikel

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

4 RANCANGAN SIMULATOR GETARAN DENGAN OUTPUT ARAH GETARAN DOMINAN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

SOAL TRY OUT FISIKA 2

Antiremed Kelas 11 Fisika

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV GERAK MELINGKAR

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Rizqi An Naafi Dosen Pembimbing: Ir. J. Lubi

Oleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir

Benda B menumbuk benda A yang sedang diam seperti gambar. Jika setelah tumbukan A dan B menyatu, maka kecepatan benda A dan B

KERJA DAN ENERGI. 4.1 Pendahuluan

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

Bidang Studi Desain. Rian Kurniawan. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN DESAIN RANGKA DAN BODY. Perhitungan Kekuatan Rangka. Menghitung Element Mesin Baut.

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI KARAKTERISTIK ENERGI YANG DIHASILKAN MEKANISME PEMBANGKIT SINYAL LISTRIK AKIBAT BEBAN IMPAK DENGAN METODE PIEZOELECTRIC

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Stabilitas Arah Mobil Toyota Agya G dengan Variasi Jumlah Penumpang, Kecepatan Belok, Sudut Belok dan Kemiringan Melintang Jalan

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: ( Print) F 113

Studi dan Simulasi Getaran pada Turbin Vertikal Aksis Arus Sungai

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

BAB III GERAK LURUS. Gambar 3.1 Sistem koordinat kartesius

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

Konsep Dasar Getaran dan Gelombang Kasus: Pegas. Powerpoint presentation by Muchammad Chusnan Aprianto

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan

Antiremed Kelas 11 FISIKA

drimbajoe.wordpress.com 1

STUDI EKSPERIMENTAL ENERGI BANGKITAN VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM (VERS) GENERASI I DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERFORMA SUSPENSI MOBIL ISUZU PANTHER

SIMULASI RANCANGAN SISTEM MEKANIK PEMANFAATAN BOBOT KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI PEMBUKA PALANG PINTU (PORTAL)

USAHA DAN ENERGI. Usaha Daya Energi Gaya konservatif & non Kekekalan Energi

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

ELEMEN MESIN II ELEMEN MESIN II

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

ENERGI POTENSIAL. dapat dimunculkan dan diubah sepenuhnya menjadi tenaga kinetik. Tenaga

IV. ANALISA PERANCANGAN

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Struktur Materi Usaha, Energi, dan Daya

Pilihlah jawaban yang paling benar!

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

ANALISIS DEFLEKSI DAN TEGANGAN SHOCK ABSORBER RODA BELAKANG SEPEDA MOTOR YAMAHA JUPITER

Analisis Kenyamanan serta Redesain Pegas Suspensi Mobil Toyota Fortuner 4.0 V6 SR (AT 4x4)

K13 Antiremed Kelas 10 Fisika

GERAK HARMONIK. Pembahasan Persamaan Gerak. untuk Osilator Harmonik Sederhana

(D) 40 (E) 10 (A) (B) 8/5 (D) 5/8

6. Berapakah energi kinetik seekor nyamuk bermassa 0,75 mg yang sedang terbang dengan kelajuan 40 cm/s? Jawab:

Pemodelan dan Analisa Getaran Mesin Bensin 650 cc 2 Silinder Segaris dengan Sudut Engkol 180 untuk Rubber Mount

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB V ANALISA AKHIR. pengujian Dynotest dan Uji Konsumsi Bahan Bakar Pada RPM Konstan untuk

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Pengembangan Prototipe Hybrid Shock Absorber : Kombinasi Viscous dan Regenerative Shock Absorber

METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

PEMBAHASAN SOAL UJIAN NASIONAL SMA MATA PELAJARAN FISIKA TAHUN 2016/2017

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL DENGAN 4, 6 DAN 8 SUDU. Muhammad Suprapto

iammovic.wordpress.com PEMBAHASAN SOAL ULANGAN AKHIR SEKOLAH SEMESTER 1 KELAS XII

GERAK MELINGKAR. = S R radian

Transkripsi:

TUGAS AKHIR Rancang Bangun Speed Bump dan Analisa Respon Speed Bump Terhadap Kecepatan Kendaraan Dosen Pembimbing : Ir. Abdul Aziz Achmad Surya Hadi Putranto 2105100163

Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas manusia tidak lepas dari energi karena disetiap aktivitas manusia selalu membutuhkan energi Energi di dunia ini banyak macamnya namun energi yang banyak digunakan oleh manusia adalah energi listrik. Dengan banyaknya permintaan akan kebutuhan energi listrik di dunia maka menimbulkan masalah baru yaitu jumlah pasokan listrik yang terbatas. Hal ini di karenakan saat ini sebagian besar sumber energi Hal ini di karenakan saat ini sebagian besar sumber energi yang digunakan untuk membangkitkan listrik di dunia khususnya di Indonesia berasal dari alam dan lama kelamaan akan habis.

Latar Belakang Salah satu cara untuk menghasilkan energi alternatif adalah dengan cara memanen energi dari suatu mekansime. Salah satu contoh mekanisme tersebut adalah mekanisme pada polisi tidur atau speed bump. Selama ini polisi tidur atau speed bump hanya Selama ini polisi tidur atau speed bump hanya digunakan untuk memperlambat laju kendaraan yang melewati jalan, padahal jumlah kendaraan yang melewati polisi tidur tersebut sangat banyak tiap harinya.

Penelitian Terdahulu Prasetya merancang polisi tidur dengan ukuran yang cukup besar yaitu 1 x 0.5 meter yang kurang sesuai dengan bentuk speed bump di Indonesia Prasetya (2009) Selain itu polisi tidur tersebut hanya ditumpu oleh empat buah pegas masing-masing dipasang di tiap ujung polisi tidur. Untuk ukuran jalan raya di Indonesia, polisi tidur tersebut terlalu besar. Selain itu dengan hanya ditumpu oleh pegas di tiap ujungnya, dikhawatirkan akan terjadi ketidak- seimbangan penekanan saat kendaraan melintasi

Penelitian Terdahulu Merancang polisi tidur atau speed bump mengenai pengaruh variasi kecepatan dan massa kendaraan terhadap respon speed bump model massa-pegas-peredam pada system pemanen energi. Primaswari (2010) Dalam analisanya ditunjukkan bahwa semakin lambat kecepatan kendaraan yang melintasi speed bump maka kecepatan turun yang dihasilkan akan semakin besar. Dhebyta merancang speed bump ini dengan dimensi 40 cm x 36 cm. speed bump yang dibuat oleh Dhebita Primaswari hanya bisa diaplikasikan untuk sepeda motor atau kendaraan roda dua.

Perumusan Masalah Bagaimana memodifikasi speed bump agar dapat mengubah energi kinetik dan potensial speed bump kemudian diubah menjadi energi listrik pada saat menggerakkan generator ketika kendaraan melintasi speed bump. Bagaimana pengaruh kecepatan kendaraan terhadap respon speed bump model massa-pegas-peredam pada sistem pemanen energi.

Batasan Masalah Kecepatan kendaraan bernilai konstan saat kendaraan melewati speed bump yaitu 5 km/jam, 10 km/jam, 15 km/jam. Kendaraan yang diuji hanya mobil Toyota Avanza 1.3 E M/T Minor Change. Tahanan rolling 0.01 antara ban dengan jalan. Drag Force diabaikan. Gaya tekan roda kendaraan memiliki fungsi exsitasi impulse Penelitian ini tidak memperhitungkan kekuatan material bahan

Tujuan Penelitian Merancang dan membangun speed bump yang mampu dilewati kendaraan (mobil) dan kemudian dimanfaatkan untuk menggerakkan generator pemanen energi. Melakukan studi pengaruh variasi kecepatan kendaraan terhadap respon speed bump model massa-pegasperedam pada sistem pemanen energi.

Manfaat Penelitian Menyediakan data hubungan antara kecepatan kendaraan terhadap respon speed bump model massapegas-peredam pada sistem pemanen energi. Membantu mahasiswa untuk lebih memahami konsep pengembangan dan perancangan produk khususnya perancangan speed bump penghasil energi.

Tinjauan Pustaka Speed bump atau Police Trap merupakan suatu alat yang berfungsi untuk membatasi kecepatan dengan cara meninggikan permukaan jalan Di Indonesia jalan yang ditinggikan berupa tambahan aspal atau semen yang dipasang melintang di jalan untuk memperlambat laju kendaraan. Namun, diberbagai Negara di Eropa Dan Asia Khususnya Jepang, speed bump yang sudah diterapkan di jalan-jalan ada yang berbahan karet. Sehingga speed bump yang berbahan karet ini dapat dengan mudah di pindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain atau portable.

1. Dilengkapi dengan rambu-rambu pemberitahuan berupa garis menyilang pada permukaan speed bump dengan pemberian warna hitam putih atau hitam kuning 2. Sudut kemiringan adalah 15% dan tinggi maksimum tidak lebih dari ISO mm. Tinjauan Pustaka Desain Standar speed bump (Keputusan Menteri Perhubungan No 3 Tahun 1994) :

Tinjauan Pustaka Respon Getaran Eksitasi Impuls Pada Speed bump Persamaan respon gerak terhadap impuls dapat diaplikasikan pada speed bump. Hal ini dikarenakan pada speed bump tersebut mendapatkan impuls sesaat saat dilalui oleh kendaraan. Untuk periode waktu yang sangat singkat, merujuk pada dinamika speed bump ini kita dapat mengetahui bahwa impulse dapat dihitung dengan cara mencari perubahan momentum dari speed bump sebagai akibat dari beban oleh kendaraan yang melewati speed bump.

Tinjauan Pustaka persamaan gerak untuk sistem

Persamaan respon Untuk Maka, Maka,

Tinjauan Pustaka Kekakuan Pegas Pada penelitian ini akan dipakai empat pegas yang akan disusun secara paralel sehingga K= k 1 + k 2 +k 3 +k 4 k 1 ;k 2 ;k 3 ;k 4 memiliki besar yang sama agar penurunan kedudukan alat dapat rata. Untuk memperoleh harga konstanta pegas maka didapatkan persamaan W = K. x m.g = K(X 0 X 1 )

konstanta redaman Pada sistem satu derajat kebebasan terdapat tiga parameter, yaitu massa m, Konstanta redaman c, dan konstanta pegas k Dari ketiga parameter tersebut konstanta redaman adalah yang tersulit dalam penghitungannya. Nilai konstanta redaman dapat dicari dengan metode Logaritmic decreament

Logaritmic decreament Sistem dengan satu derajat kebebasan berperedam ) cos( ) ( t Ce t x d n t ) cos( ) cos( ) ( ) ( 2 1 2 1 2 1 2 1 t Ce t Ce t x t x x x d t d t n n ) cos( ) cos( 2 1 2 1 t e t e d t d t n n 2 2 T dimana dan 2 1 n d maka akan diperoleh : 1 1 1 ) ( 1 2 1 ) 2 cos( ) cos( ) ) ( cos( ) cos( 1 1 e t t e T t e t e x x T d d T d T t d t n n n n 2 1 x x 2 1 2 e 2 2 1 1 2 ln x x Jika kedua ruas di logaritma naturalkan :

δ dikenal dengan logarithmic decrement. 2 2 ( 2 ) c Cc 2 c km dimana : ζ = damping ratio δ = logaritmic decreament

Titik Berat Kendaraan Titik berat mobil dapat dicari dengan menimbang tekanan roda depan dan belakang. Setelah itu, dengan mengangkat roda belakang kendaraan menggunakan dongkrak, maka akan diperoleh sudut kemiringan q yang nantinya akan dipakai untuk menentukan besarnya tinggi titik berat dari poros roda (hr).

Gaya Tekan Kendaraan gaya tekan kendaraan digunakan untuk mengetahui beban yang diterima speed bump ketika dilewati kendaraan.

Gaya Tekan Roda Depan Wf = Gaya tekan roda depan kendaraan (N) Rf = Rolling resintance roda depan (N) y = Tinggi lintasan speed bump (m) W = Berat total kendaraan (N) a = jarak posisi titik berat kendaraan terhadap poros roda depan b = jarak posisi titik berat kendaraan terhadap poros roda belakang a+b = L; adalah wheel base yaitu jarak antar poros depan sampai belakang

Gaya Tekan Roda Belakang Gaya Tekan Dengan Wr = Gaya berat kendaraan yang ditanggung pada roda belakang (N) Rr = Rolling resintance roda belakang (N) y = Tinggi lintasan speed bump (m) W = Berat total kendaraan (N) Ftr = Gaya dorong kendaraan pada roda belakang (N) a = jarak posisi titik berat kendaraan terhadap poros roda depan b = jarak posisi titik berat kendaraan terhadap poros roda belakang a+b = L; adalah wheel base yaitu jarak anatar poros depan sampai belakang

Pegas Helix Pegas dapat berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan pada rancangan speed bump, pegas berfungsi untuk menahan beban dari kendaraan yang melewati speed bump. Pegas yang digunakan pada rancangan speed bump ini menggunakan pegas tekan spiral / helix Bahan yang dipakai adalah 80002 (ASTM A220) dengan : Syp = 80000 lb/ in 2 ; E = 2,32. 10 6 lb/in 2 dan V = poisson ratio (0,3). δ w δ s h f h s

Untuk mendapatkan rancangan yang sesuai maka ditentukan : 1. Diameter (D) 2. Kelayakan diameter dengan mean coil radius 3. mendapatkan jumlah lilitan aktif pegas 4. gulungan total 5. tinggi solid dan defleksi yang bekerja. 8. c. Fa. N 4. c 1 0,615 D. Ssyp 4c 4 c 4 G. D Na 64. K. R Nt = Na + 2 hs = Nt. D w = Fa/K 3 6. tinggi total pegas h f = hs + s

METODOLOGI Tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah : Kajian pustaka Permodelan sistem Perhitungan Proses perancangan dan pembuatan speed bump Hasil Perancangan

Flow Chart Penelitian

Desain Rancangan Speed Bump 200

Flow Chart Perhitungan Konstanta Pegas Syp V E G 1 2 c c c Ssyp N Fa c D 0,615 4 4 1 4.... 8. N Syp 2 60. 2. n g Fa K 3 4. 64.. R K D G Na

Flow Chart Perhitungan Redaman START VIDEO KETIKA MOBIL MELEWATI SPEED BUMP, K, m DENGAN IMAGE PROCESSING SOFTWARE DiDAPATKAN SIMPANAGN X1DAN X2 DIGUNAKAN PERSAMAAN LOGARITMIC DECREAMENT DAMPING RATIO 2 2 4 c 2 km END

Flow Chart Simulasi Dengan Simulink

ANALISA DATA DAN PERHITUNGAN SECARA TEORI Data Inputan Spesifikasi Nilai Tipe Mesin 4 Silinder segaris, 16 katup, DOHC, WT-i Diameter x Langkah Volume Silinder 72,0 x 79,7 mm 1298 CC Perbandingan Kompresi 10,9 : 1 Power Max Torsi Max Ukuran Ban 92 Ps pada 6000 rpm (12,2 Nm) pada 4400 rpm 185/70 R14 P x L x T 4070 mm x 1630 mm x 1685 mm Gear Ratio Gigi ke-1 3,769 Gigi ke-2 2,045 Gigi ke-3 1,375 Gigi ke-4 1,000 Gigi ke-5 0,838 Jarak Sumbu Roda Berat Kosong 2655 mm 1020 kg

GAYA TEKAN RODA DEPAN Massa mobil (m) Massa pengendara (M) Massa total (m+m) Berat total (W) = 1020 kg = 70 kg = 1090 kg = 10692,9 N

GAYA TEKAN RODA BELAKANG Massa mobil (m) Massa pengendara (M) Massa total (m+m) Berat total (W) = 1020 kg = 70 kg = 1090 kg = 10692,9 N

Menghitung Konstanta Pegas D Diameter kanal 8.4.309,73.2.7000 4,4 1 4,4 4 Radius rata-rata 0,615 4 R = 0,5. c. D = 0,5. 4. 0,23 = 0,46 in Konstanta pegas = 0,23 in Tinggi solid hs = Nt. D = 7,32. ( 3/8 ) = 1,77 in Defleksi kerja w = Fa/K = 143,4/145,04 = 0,9 in Defleksi solid 2 6378,54 2..100 K 25400,55 N / m 145,04 lb / in 9,81 60 Gulungan aktif 4 G. D Na 64. K. R 3 903846. 64.145,04. Gulungan total 4 0,23 0,46 3 = 5,32 gulungan aktif s = 1,2. ( Fa/K ) = 1,2. 0,9 = 1,08 in Tinggi total ( bebas ) h f = hs + s = 1,77 + 1,08 = 2,85 in Pitch P = D + (s/na ) = 0,23 + ( 1,08/5,32 ) = 0,43 in Nt = Na + 2 = 5,32 + 2 = 7,32 gulungan

Pegas yang Digunakan Dimana m = massa benda sebesar 1000 kg g = percepatan gravitasi bumi sebesar 9,81 m/s2 K = konstanta pegas (N/m) X0 = panjang pegas mula-mula sebesar 10 cm X1 = panjang pegas setelah dikenai beban sebesar 3 cm

Konstanta Redaman

Kecepatan Vertikal Speed Bump

Simulasi Kecepatan Turun dengan Simulink

Simulasi Kecepatan Turun dengan Simulink Untuk roda depan dengan kecepatan 5 km/jam kecepatan turunnya 2m/s

Untuk roda depan dengan kecepatan 10 km/jam kecepatan turunnya 1,76 m/s

Untuk roda depan dengan kecepatan 15 km/jam kecepatan turunnya 1,36 m/s

Simulasi Kecepatan Turun dengan Simulink Untuk roda belakang dengan kecepatan 5 km/jam kecepatan turunnya 1,89m/s

Untuk roda depan dengan kecepatan 10 km/jam kecepatan turunnya 1,61 m/s

Untuk roda depan dengan kecepatan 15 km/jam kecepatan turunnya 1,23 m/s

Kesimpulan Dari hasil perancangan dan perhitungan speed bump didapatkan : Besarnya masing-masing konstanta pegas hasil rancangan adalah 35035,71 N/m Besarnya konstanta redaman sistem adalah 478,2396 N s/m Besarnya gaya tekan roda depan mobil avanza adalah 5414,98 N

Kesimpulan Besarnya gaya tekan roda depan mobil avanza adalah 5288,87 N Semakin besar cepat kendaraan yang melintasi speed bump dengan massa yang sama maka kecepatan turun sebagai respon yang dihasilkan oleh speed bump akan menjadi kecil Semakin besar lambat kendaraan yang melintasi speed bump dengan massa yang sama maka kecepatan turun sebagai respon yang dihasilkan oleh speed bump akan menjadi besar

Kesimpulan Besarnya kecepatan turun adalah : kecepatan kendaraan kecepatan turun speed bump Roda depan 5 km/jam 2 Roda belakang 1,89 Roda depan 10 km/jam 1,76 Roda belakang 1,61 Roda depan 15 km/jam 136 Roda belakang 1,23

SEKIAN TERIMA KASIH