II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tjitrosoepomo 2004, klasifikasi tanaman padi adalah sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cronquist(1981) klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II.TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi tanaman padi menurut Tjitrosoepomo (2004) adalah sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Polietilen Glikol atau dengan nama IUPEC Alpha-Hydro-Omega- (inert) dengan berat molekul antara Da (Jecfa,1987).

TINJAUAN PUSTAKA Botani Padi

J3V3 J1V3 J3V2 J1V2 J3V4 J1V5 J2V3 J2V5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

I. PENDAHULUAN. Padi yang dikenal dengan nama ilmiah Oryza sativa L. merupakan komoditas

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

Deskripsi Padi Varietas Cigeulis Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia Sumber: Balai Besar Penelitian Tanaman Padi

I. PENDAHULUAN. merupakan makanan pokok lebih dari separuh penduduk dunia. Berdasarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Padi. tunggang yaitu akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar pokok yang

II. Tinjauan Pustaka. dikonsumsi oleh setengah dari penduduk yang ada di bumi ini. Menurut Chevalier

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

LAMPIRAN. Lampiran 1 Deskripsi dan gambar varietas tanaman padi. 1. Deskripsi Varietas Padi Ciherang (Suprihatno et al. 2009)

LAMPIRAN U1 U2 U3 T2 T3 T1 T3 T1 T2 T1 T2 T3 U4 U5 U6 T1 T3 T2 T1 T3 T2 T2 T3 T1 U7 U8 U9 T3 T1 T2 T2 T1 T3 T3 T1 T2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Tanaman Padi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. kandungan karbondioksida mengakibatkan semakin berkurangnya lahan. subur untuk pertanaman padi sawah (Effendi, 2008).

TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman semusim, termasuk golongan rumputrumputan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman pangan yang dimasukan ke dalam familia

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

TINJAUAN PUSTAKA. subdivisio Angiospermae, digolongkan ke dalam kelas Monocotyledonae,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan tanaman dari famili Gramineae. Padi memiliki akar serabut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

TINJAUAN PUSTAKA. Batang padi berbentuk bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

Lampiran 1. BaganPenelitian U I U II U III S1 S2 S3 V1 V2 V3 V2 V1 V cm V3 V3 V1 S2 S3 S1 V cm. 50 cm V1. 18,5 m S3 S1 S2.

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman padi merupakan tanaman dari suku rumput-rumputan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jagung merupakan tanaman berumah satu, bunga jantan terbentuk pada

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 119/Kpts/TP.240/2/2003 TENTANG PELEPASAN GALUR PADI HIBRIDA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN NAMA HIBRINDO R-2

II. TINJAUAN PUSTAKA. (1960) cit. Hanum (2008), padi dala m sistematika tumbuhan diklasifikasikan ke

BAB I PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman pangan pokok penduduk Indonesia. Di samping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA. Morfologi dan Fisiologi Tanaman Jagung (Zea mays L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedalam botani adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

: Kasar pada sebelah bawah daun

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia tanaman seledri sudah dikenal sejak lama dan sekarang

Lampiran 1. Deksripsi Varietas Padi CISADANE

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

I. PENDAHULUAN. lima persen penduduk Indonesia mengkonsumsi bahan makanan ini (Swastika

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi ilmiah tanaman padi adalah sebagai berikut, Kingdom: Plantae, Divisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledoneae,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (1978) klasifikasi tanaman padi (Oryza sativa L.)

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Cibogo. Asal Persilangan :S487B-75/IR //IR I///IR 64////IR64

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keluarga remput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, klasifikasi jagung dijelaskan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Syarat Tumbuh Tanaman Padi Gogo

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

Reagen (PA) Konsentrasi mg/l CaCl 2.2H 2 O K 2 SO mm. 195 mg/l MgSO 4.7H 2 O. 12 mg/l Ket: 1 mm = 300 mg/l.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hasanah (2007) padi merupakan tanaman yang termasuk genus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Durian. Kingdom : Plantae ( tumbuh tumbuhan ) Divisi : Spermatophyta ( tumbuhan berbiji )

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

V4A2(3) V3A1(1) V2A1(2) V3A1(2) V1A1(1) V5A2(1) V3A2(3) V4A1(3) V1A2(2)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kentang(Solanum tuberosum L) merupakan tanaman umbi-umbian dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

PENDAHULUAN. mengontrol tekanan darah, sebagai stimulator seksual, hidangan pembuka untuk

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 517/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG

Lampiran I. Lay Out Peneltian

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan karena padi merupakan tanaman sereal yang paling banyak

Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Lampiran 1. Bagan Penelitian di Rumah Kasa FP USU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Gladiolus yang tergolong dalam famili Iridaceae ini mempunyai 180 jenis

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

TINJUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Berdasarkan literatur Grist (1960), tanaman padi dalam sistematika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil pangan utama di Asia. Padi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman umur 40 HST setelah aplikasi pupuk organik padat

KOLEKSI VARIETAS UNGGULAN PROVINSI SUMATERA BARAT

HASIL DA PEMBAHASA. Percobaan 1. Pengujian Pengaruh Cekaman Kekeringan terhadap Viabilitas Benih Padi Gogo Varietas Towuti dan Situ Patenggang

II. TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Padi Menurut Tjitrosoepomo 2004, klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Regnum Divisio Sub Divisio Classis Ordo Familia Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledoneae : Poales : Graminae : Oryza Species : Oryza sativa L. B. Morfologi Tanaman Padi 1. Akar Menurut AAK (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :

8 Radikula ; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun. Akar serabut (akar adventif) ; Setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar serabut akan tumbuh. Akar rambut ; Merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut. Akar tajuk (crown roots) ; Adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam tanah rendah, maka akar-akar dangkal mudah berkembang. 2. Daun Daun merupakan bagian tanaman yang berwarna hijau karena mengandung klorofil. Dengan adanya klorofil maka menyebabkan daun dapat mengolah sinar matahari menjadi kaborhidrat atau energi untuk tumbuh kembangnya organ- organ tanamana lainnya atau yang disebut sources. Ciri khas daun padi adalah terdapat sisik dan telinga daun. Daun tumbuh pada batang dengan susunan berselang-seling, dan setiap buku terdapat satu daun.

9 Setiap daun terdapat pelepah daun yang menyelubungi batang berfungsi untuk menguatkan bagian ruas yang jaringannya lunak, lidah daun (ligule), telinga daun (auricle), yang terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih (Suhartatik, 2008). Daun yang muncul pada saat terjadi perkecambahan dinamakan koleoptil. Setelah koleoptil membuka kemudian akan diikuti dengan keluarnya daun pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun bendera, dan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera merupakan daun yang terletak di bawah malai dengan bentuk daun yang lebih lebar dari pada daun sebelumnya namuan lebih pendek dari daun-daun di bawahnya (Anonymous, 2012). Satu daun pada awal- awal fase tumbuh memerlukan waktu 4-4 hari untuk tumbuh, sedangkan pada fase selanjutnya diperlukan waktu sedik lebih lama, yaitu 8-9 hari. Jumlah daun pada tiap tanaan tergatung jenis varietas, dan biasanya jumlah daun 14-18 daun pada batang utama (Vergara, 1980). 3. Batang Padi mempunyai bentuk batang yang bulat, berongga, dan beruas. Ruas antar ruas pada batang padi dipisahkan oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama, ruas yang terpendek terdapat pada pangkal batang dan ruas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah lebih panjang dari pada ruas yang didahuluinya (Fitri, 2009).

10 Jumlah buku sama dengan jumlah daun ditambah dua, yaitu satu buku untuk tumbuhnya koleoptil dan satu buku lagi menjadi dasar malai. Ruas yang terpanjang adalah ruang yang teratas dan panjangnya berangsur angsur menurun sampai ruas yang terbawah (Vergara,1980). Pada buku bagian bawah rusas terdapat daun pelepah. Buku bagian ujung daun pelepah memperlihatkan percabangan dimana cabanag yang terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki telinga daun pada sebelah kiri dan kanan, sedangkan yang terpendek menjadi lidah daun (Suparyono & Setyono, 1996 ) 4. Bunga Bunga padi secara keseluruhan disebut malai. Tiap bunga pada malai disebut spikelet, yaitu bunga yang terdiri atas tangkai bakal buah, lamella, palea, putik, dan benang sari serta beberapa otgan lainnya yang bersifat inferior. Tiap bunga terletak pada cabang- cabang bullir yang terdiri atas cabang primer dan sekunder (Siregar, 1981) Bunga padi memiliki dua kelamin dengan bakal buah di bagian atas. Putik mempunyai dua tangkai putik dengan dua buah kepala putik yang berbentuk malai yang berwarna putih atau ungu. Sedangkan benang sari berjumlah 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kantong serbuk (Sumartono & Hardjono, 1980). Pada dasar bunga dekat palea ada dua struktur transparan yang disebut lodikula. Lodikula tersebut menembus lemma dan palea yang terpisah sewaktu pembungaan

11 agar panjang bennag sari dapat tersembul dan floret membuka (Yoshida, 1981). C. Deskripsi Tanaman Padi Varietas Situ Bagendit Padi Situ Bagendit bisa ditanam di lahan kering. Potensi hasilnya 3-5 t/ha (lahan kering) dan 5-6 t/ha (lahan sawah). Artinya varietas ini bisa disebut padi gogo. Deskrpsi tanaman padi gogo dapat dilhat pada tabel 1. Tabel 1. Deskripsi Padi Gogo Varietas Situ Bagendit Nama Varietas Situ Bagendit Nomor seleksi S4325D-1-2-3-1 Golongan Cere Umur tanaman 110 120 hari Bentuk tanaman Tegak Tinggi tanaman 99 105 cm Anakan produktif 12 13 malai per rumpun Warna kaki Hijau Warna batang Hijau Warna telinga daun Tidak berwarna Warna lidah daun Tidak berwarna Warna daun Hijau Muka daun Kasar Posisi daun Tegak Daun bendera Tegak Bentuk gabah Panjang ramping Warna gabah Kuning bersih Kerontokan Sedang Kerebahan Sedang Tekstur nasi Pulen Kadar amilosa 22% Bobot 1000 butir 22% Rata- rata hasil 4,0 t/ha pada lahan kering 5,5 t/ha pada lahan sawah Ketahanan terhadap penyakit Agak tahan terhadap Blast, dan juga agak tahan terhadap bakteri hawar daun strain III dan IV.

12 Cocok ditanam di lahan kering dan mampu Anjuran tanam juga ditanam di lahan sawah (Oksigen Pertanian, 2012). Pemulia Z.A.Simanullang, AanA. Daradjat, Ismail BP, dan N. Yunani, Tim peneliti Mukelar Amir, Atito D., dan Y. Samaullah, Teknisi Meru, U. Sujanang, Karmita, dan Sukarno Di lepas tahun 2003 Sumber : Bambang, et al., 2009. D. Pola Perkecambahan Benih Padi 1. Perkecambahan Awal Benih Padi Pola perkecambahan biji padi dapat dilihat pada gambar di bawah ini Gambar 2. Pola perkecambahan biji padi ( Waris, 2012 ) Dalam kondisi aerobik (di darat) koleoriza tumbuh dahulu daripada koleoptil. Dalam kondisi anaerobik (di air) koleoptil tumbuh dahulu daripada koleorhiza (Warris, 2012). 2. Pertumbuhan Selanjutnya Dari Kecambah Padi Radikula berkembang menjadi seminal roots yang selanjutnya digantikan oleh akar adventitous, dapat dilihat pada Gambar 3.

13 Gambar 3. Pertumbuhan selanjutnya dari kecambah padi ( Warris, 2012 ) Gambar 4. Daun primer dan Daun sekunder kecambah padi ( Warris, 2012) Pertumbuhan selanjutnya dari kecambah padi adalah pembentukan daun primer dan daun sekunder. Daun primer tidak memiliki helai daun atau leaf blade (Warris, 2012). E. Asam Askorbat 1. Peran Asam Askorbat Asam askorbat merupakan senyawa organik yang diperlukan salam jumlah kecil dalam tubuh tetapi esensi untuk reaksi metabolisme dalam sel, penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal, serta memelihara kesehatan (Poedjiadi, 1994).

14 Asam askorbat dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, berfungsi dalam pemeliharaan membran mukosa, mempercepat penyembuhan (Almatsier, 2004) dan sebagai antioksidan, asam askorbat penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase yang menunjang tahap hidroksilasi dalam pembentukan kolagen. Dengan adanya asam askorbat ini, maka serat kolagen yang terbentuk akan lebih kokoh dan mempercepat penyembuhan luka (Guyton dan Hall, 1997). Manusia lebih banyak menggunakan asam askorbat dalam bentuk L ; bentuk D asam askorbat hanya dimetabolisme dalam jumlah sedikit. D asam askorbat banyak digunakan sebagai bahan pengawet (daging). Manusia tidak dapat mensintesis asam askorbat dalam tubuhnya karena tidak mempunyai enzim untuk mengubah glukosa atau galaktosa menjadi asam askorbat, sehingga harus disuplai dari makanan (Andarwulan dan Kaswari, 1992). 2. Struktur Asam Askorbat Asam askorbat adalah 6 atom karbon lakton yang disintesis dari glukosa yang terdapat dalam liver. Nama kimia dari asam askorbat 2-oxo-L-threohexono-1,4-lactone-2,3-enediol. (Naidu, 2003). Rumus bangun asam askorbat dapat dilihat pada Gambar 5 di bawah ini.

15 Gambar 5. Struktur Umum Asam askorbat (Ditjen POM, 1995) Bisintesis asam askorbat membutuhkan D_Glukosa. Biosintesi asam askorbat dalam tumbuan menurut Smirnoff (1996) adalah sebagai berikut: Gambar 6. Skema pembentukan asam askorbat Sumber: Smirnoff (1996) 3. Sifat Sifat Asam Askorbat Sifat- sifat fisik dan kimia asam askorbat dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini :

16 Tabel 2. Sifat Fisik dan Kimia Asam Askorbat Sifat Fisik atau Kimia Keterangan Rumus Molekul C 6 H 8 O 6 Keadaan Fisik Tampilan Aroma Rasa Berat Molekul Suhu Cair Padat (kristal) Putih Tak Berbau Asam 176,12g/mol 190 0 C 192 0 C Suhu Kritis 783 0 C (1441,1 0 F) Molekul Aktif Spesifik Gravitasi 1,65 Berikatan dengan logam Kelarutan Sumber : Counsell dan Horning, 2004 Tereduksi (asam askorbat) Teroksidasi (asam dehidro askorbat) Membentuk garam Sangat larut dalam air, dan sedikit larut dalam aseton dan logam 4. Efek Asam Askorbat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Asam askorbat merupakan agen antioksidan yang telah digunakan untuk meningkatkan toleransi garam. Penelitian yang dilakukan oleh Arab, et al, (2006 ) pada biji alfafa ( Medicago sativa) menunjukan bahwa penambahan asam askorbat ke medium MS yang mengandung NaCl meningkatkan perkecambahan biji, aktifitas asam fosfat, kandungan klorofil, dan bahan kering. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Behairy et al, (2012) menunjukan fenomena yang sama. Perendaman biji Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) dalam larutan asam askorbat meningkatkan perkecambahan, panjang tunas (shoot), klorofil total pada kondisi cekaman garam.

17 Asam askorbat memiliki sifat antioksidan yang baik dalam mendeteksi spesies oksigen reaktif (ROS) dan spesies nitrogen reaktif, serta mendaur ulang a-tokoferol yang teroksidasi. Asam askorbat sebagai pendeteksi superoksida, hidroksil, hidrofilik peroksil, thiyl, dan radikal nitroksida sebagai asam hipoklorit dan hydrogen peroksida (Drevan,2011). Cekaman garam dapat meningkatan stres oksidatif melalui peningkatan ROS yang sangat reaktif dan menyebabkan kerusakan sel, salah satu metode biokimia yang dianjurkan adalah askorbat yang bertindak sebagai antioksidan dengan pembilasan hydrogen peroksida (kloroplas tidak memiliki katalase) saat pembentukannya (Miyake and Asada, 1992). F. Cekaman Garam Jumlah tertentu kadar garam mempunyai dampak bagi pertumbuhan tanaman. Terdapat tiga cara yang diakibatkan oleh kadar garam yang tinggi, yaitu garam dapat mendesak pengaruh osmotik untuk mencegah tanman dalam pengambilan air dari tanah, ion tertentu dapat menyebabkan keracunan pada tanaman sebagai contoh konsentrasi Cl yang tinggi dalam irigasi dapat menyebabkan terbakarnya daun, khususnya pada pengaplikasian air ke daun, dan efek tanah tertentu yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman karena degradasi struktur tanah (Slinger dan Tenison, 2005) Akumulasi garam dapat terjadi karena adanya pergerakan dan penguapan air dari muka air tanah sehingga garam tertinggal di tanah karena leaching yang rendah (Grattan, 2005). Beberapa perlakuan dan pengelolaan praktis dapat

18 dilakukan untuk mengurangi tingkat garam di tanah. Perlakuan yang diberikan terhadap tanaman dapat meningkatkan daya tolerans tanaman terhadap salinitas (Suwignyo et al., 2011). Adaptasi toleransi terhadap garam terjadi pada tanaman sorgum (Amzallag, 1999). Pada tanaman tomat, perlakuan awal garam pada fase pertumbuhan tertentu dapat meningkatkan kapasitas tanaman untuk beradaptasi terhadap salinitas sehingga menjadi lebih toleran (Cuartero et al, 2006). Perlakuan konsentasi rendah NaCl diketahui dapat meningkatkan toleransi tanaman padi bila kemudian mendapat perlakuan NaCl yang tinggi (Bonilla et al., 1995). 1. Aklimatisasi Terhadap Cekaman Garam Studi aklimatisasi tanaman terhadap cekaman garam telah dilakukan oleh Pandolfi et al (2012) pada ercis (Pisum sativum L). Hasil penelitian menunjukan bahwa praperlakuan dengan NaCl dan PEG 6000 tidak berpengaruh negative terhadap pertumbuhan ercis (berat segar dan produksi bahan kering). Tanaman praperlakuan dengan 10 mm NaCl memiliki akummulasi yang sama terhadap tanaman control. Efek yang menguntungkan dari aklimatisasi adalah dalam mencegah kebocoran K + dan akumulasi ion Na terutama di akar primer. Praperlakuan NaCl meningkatkan toleransi garam pada tanaman ercis.

19 2. Efek Cekaman Garam Terhadap Kandungan Klorofil Hubungan antara kandungan klorofil dengan cekaman garam telah dilakukan oleh Xu et al (2008) dengan percobaan pada 3 spesies taaman Holocylon persicum, Tamarix ramosissima, Calligonum leucocladum dengan 6 tingkat salinitas, dengan hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan klorofil ketiga spesies menurun dengan meningkatnya cekaman garam, dan kandungan klorofil dengan salinitas yang berbeda, kandungan klorofil ketiga spesies menurun hampir 2 kali lipat yang menunjukkan bahwa tanaman tersebut beradaptasi terhadap cekaman garam.