BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Februari 2017.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian Jenis Data yang Dikumpulkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BEBERAPA CONTOH PENYAKIT YANG DAPAT DITERAPI DENGAN BRITISH PROPOLIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN SIRUP HERBAL FIDES

BAB I PENDAHULUAN. berbagai spesies flora. Dari jenis flora yang tumbuh di dunia diantaranya tumbuh

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Manfa'at Buah-buahan

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 1. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat No Nama Tumbuhan. Bagian yang Dimanfaatkan

!" # $ % ! "# $ %&&' ( ) " $( ***# ) $+++ ( "" & $%, &&' /0 1 '-(-2 3 #45 6. (. (-/ 7 -( $ $%, &&&' % * '!*% % +, " () % %!( 0 (.

INVENTARISASI PEMANFAATAN TUMBUHAN OBAT SECARA TRADISIONAL OLEH SUKU OSING BANYUWANGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DROPSHIP HERBAL PRODUK (HELTA ALAMI)

Formulir Pernyataan Kesehatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Januari 2017, Vol.1 No. 1

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

TEORI PENYEBAB PENYAKIT 2. By: Syariffudin

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

PROPOSAL PENAWARAN KEAGENAN NANOPRO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing

Formulir Pernyataan Kesehatan

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Pijat urat akupuntur

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami. penurunan akibat proses degeneratif (penuaan) sehingga

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

Sistem Pencernaan Manusia

FORMULIR PERUBAHAN POLIS (A3)

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

BAGIAN 1: MENGAPA PERLU DETOKS?

Tanaman Obat Keluarga TOGA

Fakta Kehidupan. Masa muda mengumpulkan harta Masa tua menghabiskan harta untuk membeli kesehatan. Bersama Produk RATU NUSANTARA

Negara Asal (bagi WNA) Tempat / Tanggal lahir * / - -

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLATIHAN SOAL BAB 16. Biasa

BAB I PENDAHULUAN. rabi, dan kale. Jenis kubis-kubisan ini diduga dari kubis liar Brassica oleracea

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

BAB I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2006 saat harga minyak dunia bergerak naik, jarak pagar

BAB III METODE PENELITIAN

Formulir Pernyataan Kesehatan

Geulis Sup Sayur Pencegah Kanker

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

BUKAN MENGOBATI TAPI MENYEMBUHKAN

DAFTAR PENYAKIT YANG MAMPU DISEMBUHKAN FIDES PLUS MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil, VCO)

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

Pembahasan Video : :1935/testvod/_definst_/mp4:(21). 8 SMP BIOLOGI/4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA/BIO mp4/manifest.

TINJAUAN PUSTAKA. Eksplorasi adalah kegiatan pelacakan atau penjelajahan guna mencari,

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK TANAMAN PUTRI MALU (Mimosa pudica) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella dysentriae

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Formulir Pernyataan Kesehatan dan Perubahan Data Polis PENTING :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Negara Asal (bagi WNA)

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alami.

TEORI FENOMENA ORGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3. Apakah anda pernah menderita gastritis (sakit maag)? ( ) Pernah ( ) Tidak Pernah

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU AKSEPTOR KB TERHADAP NY. Y DI BPS HERTATI

KEDARURATAN LINGKUNGAN

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

DEFISIENSI ZAT GIZI SITI SULASTRI SST

Di bawah ini kita dapat melihat kandungan, khasiat dan manfaat sehat dari beberapa jenis buah yang ada di bumi :

Oleh : Wardani,S.Sos Disampaikan dalam Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan bagi Pokja IIITim Penggerak PKK Kecamatan dan Pokja III TP.

Manfaat Minum Air Putih

BAB I PENDAHULUAN. seluruh bagian dari tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat bagi manusia (Deptan,

7 Manfaat Daun Singkong

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB I PENDAHULUAN. Mutu gizi makanan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin

Sistem Ekskresi Manusia

Temanggung. Persetujuan Studi Pendahuluan RSUD Kabupaten

HIPOKALSEMIA DAN HIPERKALSEMIA. PENYEBAB Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

KATALOG HARGA ADDAWA S RESEARCH CV. RIZKI ABADI TUBAN - INDONESIA ISI PER BOTOL

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

10 Efek Bahaya MSG Bagi Kesehatan Jangka Panjang

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

Adapun cara pengembangbiakan Algae sebagai berikut :

Inilah 10 Gejala Serangan Jantung di Usia Muda

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desa ini berbatasan langsung dengan Resort Kembang Kuning, Taman Nasional Gunung Rinjani. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2012. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Desa Jeruk Manis Gambar 1 Peta lokasi penelitian. 3.2 Alat, Bahan dan Obyek Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a) Perlengkapan wawancara: pulpen, tape recorder, buku saku dan tally sheet b) Perlengkapan untuk pembuatan herbarium (spesimen): alkohol 70%, benang, gunting, kantong plastik (trash bag bening), kertas karton, koran, label dan sprayer

17 c) Kamera untuk pendokumentasian d) Dokumen atau pustaka yang terkait dengan penelitian e) Buku identifikasi tumbuhan: Kitab Tumbuhan Obat Nusantara, Tumbuhan Obat dan Khasiatnya, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Khasiat Buah dan Sayur serta beberapa buku lainnya Objek penelitian adalah spesies tumbuhan pangan dan obat yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat serta kearifan tradisional masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis. 3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan Data dan informasi yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh langsung dari informan/responden. Data dan informasi tersebut meliputi: a) Karakteristik responden mencakup jenis kelamin, kelompok umur, pendidikan dan pekerjaan b) Etnobotani pangan dan obat masyarakat sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yakni masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis Terhadap tumbuhan pangan, variabel yang dikaji meliputi keanekaragaman spesies tumbuhan pangan yang diketahui dan digunakan, keanekaragaman famili, tipe habitat, status budidaya, bagian yang digunakan, habitus, cara pengolahan dan pola konsumsi pangan oleh masyarakat. Adapun kajian tumbuhan obat, variabel yang dikaji meliputi keanekaragaman spesies tumbuhan obat yang diketahui dan digunakan, keanekaragaman famili, tipe habitat, status budidaya, kelompok penyakit, bagian yang digunakan, habitus, bentuk ramuan, cara pengolahan dan cara pemakaian. Kajian etnobotani pangan dan obat ini juga mengambil data tentang kondisi kesehatan masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis serta kearifan tradisional mencakup tradisi-tradisi (upacara/ritual tertentu/kearifan lainnya) yang menunjang upaya konservasi tumbuhan pangan dan obat. c) Data dan informasi lainnya adalah kondisi umum lokasi penelitian. Data ini didapat dari pustaka yang dipelajari dari beberapa dokumen yang mencakup kondisi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan kondisi Desa Jeruk

18 Manis. Adapun jenis data dan informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jenis data dan metode pengumpulan data No. Jenis data Aspek yang dikaji (data) Sumber data Metode 1 Kondisi umum lokasi penelitian Balai TNGR, Kantor Desa Jeruk Manis 1. Kondisi TNGR a. Letak b. Topografi c. Geologi dan vulkanologi d. Tanah e. Iklim f. Potensi Resort Kembang Kuning 2. Kondisi Desa Jeruk Manis a. Letak geografis dan luas b. Sosial ekonomi masyarakat c. Budaya masyarakat d. Tata guna lahan Kajian pustaka, wawancara 2 Karakteristik responden 3 Etnobotani pangan dan obat 1. Jenis kelamin 2. Kelompok umur 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 1. Tumbuhan pangan a. Keanekaragaman spesies tumbuhan pangan b. Famili c. Tipe habitat d. Status budidaya e. Bagian yang digunakan f. Habitus g. Cara pengolahan h. Pola konsumsi pangan 2. Tumbuhan obat a. Keanekaragaman spesies tumbuhan obat b. Famili c. Tipe habitat d. Status budidaya e. Kelompok penyakit f. Bagian yang digunakan g. Habitus h. Bentuk ramuan i. Cara pengolahan j. Cara pemakaian 3. Kondisi kesehatan masyarakat 4. Kearifan tradisional yang mendukung upaya konservasi tumbuhan pangan dan obat 5. Sintesis pengembangan tumbuhan pangan dan obat potensial Warga masyarakat Suku Sasak di Desa Jeruk Manis Warga masyarakat Suku Sasakdi Desa Jeruk Manis, Pengelola TNGR, literatur Wawancara Wawancara survei lapangan, pembuatan herbarium, kajian pustaka

19 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Wawancara Menurut Salerno et al. (2005) wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan keterangan lisan melalui percakapan dengan orang atau responden tentang topik penelitian. Wawancara dilakukan terhadap responden terpilih sebanyak minimal 30 orang (Sevilla 1993). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini secara keseluruhan dengan teknik semi terstruktur. Penerapan teknik wawancara ini dengan memberikan pilihan jawaban pada beberapa pertanyaan namun juga ada pertanyaan yang tidak disediakan pilihan jawaban sehingga dapat terlihat keragaman pendapat dalam menjawab setiap pertanyaan atau diharap responden menjawab sesuai pengetahuan mereka (Mardalis 2004). Responden dipilih berdasarkan kombinasi teknik purposive sampling dan snowball. Metode purposive sampling merupakan salah satu teknik dalam penentuan sampel (responden) yang didasarkan atas pertimbangan/kriteria tertentu dari sumber yang dianggap atau diketahui memanfaatkan tumbuhan pangan dan obat. Kriteria yang digunakan dalam penentuan responden adalah 1) responden yang mengetahui dan dapat memberikan informasi tentang pemanfaatan tumbuhan pangan dan obat misalnya dukun, petani, tokoh masyarakat dan lainlain, 2) responden yang menggunakan tumbuhan pangan dan tumbuhan obat, 3) responden yang mengoleksi tumbuhan pangan dan obat, serta 4) responden yang menjual atau mengusahakan tumbuhan pangan dan obat. Adapun metode snowball merupakan metode yang penerapannya dimulai dari informen kunci (key informan) yang kemudian dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang adanya individu lain yang dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Penentuan responden dimulai dari tokoh masyarakat seperti kepala desa atau dukun yang dianggap mengetahui banyak informasi tentang tumbuhan (key informan) (Abu & Rabia 2005). Dari keterangan responden tersebut dikumpulkan calon responden lain sesuai kriteria sebagai persyaratan responden (Nasution 2003). Mereka yang memenuhi salah satu kriteria di atas yang kemudian dipilih

20 sebagai responden. Menurut Sugiyono (2006) teknik penentuan sampel (responden) dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan. Data wawancara dari setiap spesies tumbuhan yang digunakan adalah biodata responden, spesies tumbuhan pangan dan tumbuhan obat yang digunakan, nama lokal, kegunaan, tipe habitat, status budidaya, habitus, bagian yang digunakan, cara pengolahan serta cara meramunya. Data lainnya adalah bentuk ramuan tumbuhan obat dan cara pemakaiannya. 3.4.2 Survei lapangan Survei lapangan bertujuan untuk memverifikasi spesies-spesies tumbuhan pangan dan tumbuhan obat yang diperoleh dari hasil wawancara dengan warga masyarakat serta membuat dokumentasi termasuk sampel (herbarium) (Abu & Rabia 2005). 3.4.3 Pembuatan dan identifikasi contoh herbarium Herbarium merupakan salah satu cara mengawetkan bagian (baik daun, bunga, ranting, kuncup, buah atau bagian lainnya) dari satu spesies tumbuhan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies tertentu yang belum dikenali/diketahui atau untuk keperluan pengembangan pengetahuan mengenai spesies tumbuhan tersebut. Adapun tahapan pembuatan herbarium adalah sebagai berikut: 1. Pengambilan contoh bagian tumbuhan seperti ranting, daun, bunga, biji, buah untuk dijadikan herbarium 2. Spesimen tumbuhan yang dijadikan herbarium dipotong dengan panjang sekitar 40 cm 3. Spesimen herbarium tumbuhan diberi label gantung berukuran 3x5 cm. Label gantung berisi nomor koleksi, inisial nama kolektor, tanggal pengambilan spesimen, nama lokal spesimen dan lokasi pengambilan spesimen 4. Spesimen herbarium kemudian dirapikan dan dimasukkan ke dalam lipatan kertas koran 5. Lipatan kertas koran yang berisi spesimen ditumpuk menjadi satu dan dimasukkan dalam trash bag bening

21 6. Tumpukan spesimen disiram dengan alkohol 70% hingga seluruh bagian tersiram merata, kemudian trash bag ditutup rapat agar alkohol tidak menguap 7. Setelah sampai di tempat koleksi herbarium, tumpukan herbarium dipres dalam sasak, kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 70 0 C selama 3 hari 8. Setelah kering, herbarium kemudian diidentifikasi nama ilmiahnya 3.4.4 Kajian pustaka Selain dari data yang dikumpulkan di atas, juga dilakukan kajian pustaka. Pustaka ini bersumber dari buku, jurnal, artikel, laporan atau data lainnya yang sudah ada berhubungan dengan kondisi umum lokasi penelitian di TNGR dan masyarakat sekitar taman nasional. 3.5 Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif deskriptif dan tabulatif. Berikut rumusan penghitungan persentase famili, status budidaya, bagian yang digunakan dan habitus tumbuhan pangan dan obat: a. Persen famili Persentase famili tertentu= spesies famili tertentu spesies semua famili 100% b. Persen status budidaya Persentase status budidaya merupakan bentuk analisis terhadap tumbuhan pada saat ditemukan. Artinya spesies tersebut merupakan hasil budidaya, tumbuhan liar atau semi budidaya (sebagian sudah mulai ada yang dibudidayakan, namun masih ada yang liar). Persentase status budidaya= c. Persen bagian yang digunakan Persen bag. yang digunakan = spesies budidaya total spesies 100% bagian tertentu yang digunakan total spesies 100%

22 d. Persen habitus Persentase habitus tertentu = spesies habitus tertentu total spesies 100% e. Pembagian penggunaan tumbuhan pangan Pembagian ini didasarkan atas kegunaan atau kandungan yang terdapat di dalam tumbuhan, di antaranya karbohidrat, protein (kacang-kacangan), vitamin dan mineral (buah dan sayur-sayuran), bahan minum, bahan pelengkap (rempahrempah/penyedap rasa). f. Pembagian penggunaan tumbuhan obat Pengklasifikasian data dilakukan terhadap keragaman kelompok penyakit/penggunaan tumbuhan obat dengan cara melakukan penyaringan (screening) terhadap khasiat masing-masing spesies tumbuhan obat berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya. Menurut Oktaviana (2008) pembagian berdasarkan kelompok penyakit/penggunaannya tersaji pada Tabel 2. Tabel 2 Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/penggunaannya No. Kelompok Penyakit/Penggunaan 1 Gangguan Peredaran Darah 2 Keluarga Berencana (KB) Macam Penyakit/Penggunaan Darah kotor, kanker darah, kurang darah, pembersih darah, penasak, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan darah Keluarga berencana (KB), membatasi kelahiran, menjarangi kehamilan, pencegah kehamilan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan KB 3 Penawar Racun Digigit lipan, digigit serangga, keracunan jengkol, keracunan makanan, penawar racun, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan keracunan 4 Pengobatan Luka Luka, luka bakar, luka baru, luka memar, luka bernanah, infeksi luka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan luka 5 Penyakit Diabetes Kencing manis (diabetes), menurunkan kadar gula darah, sakit gula, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan penyakit diabetes 6 Penyakit Gangguan Urat Syaraf Lemah urat syaraf, susah tidur (insomnia), dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gangguan urat syaraf.7 Penyakit Gigi Gigi rusak, penguat gigi, sakit gigi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan gigi

23 Tabel 2 Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/penggunaannya (lanjutan) No. Kelompok Macam Penyakit/Penggunaan Penyakit/Penggunaan 8 Penyakit Ginjal Ginjal, sakit ginjal, gagal ginjal, batu ginjal, kencing batu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan ginjal 9 Penyakit Jantung Sakit jantung, stroke, jantung berdebar-debar, tekanan darah tinggi (hipertensi), tekanan darah tinggi, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan jantung. 10 Penyakit Kanker/Tumor Kanker rahim, kanker payudara, tumor rahim, tumor payudara, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tumor dan kanker. 11 Penyakit Kelamin Beser mani (spermatorea), gatal di sekitar alat kelamin, impoten, infeksi kelamin, kencing nanah, lemah syahwat (psikoneurosis), rajasinga/sifilis, sakit kelamin, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kelamin 12 Penyakit Khusus Wanita Keputihan, terlambat haid, haid terlalu banyak, tidak datang haid, dan penggunaan lainnya 13 Penyakit Kulit Koreng, bisul, panu, kadas, kurap, eksim, cacar, campak, borok, gatal, bengkak, luka bernanah, kudis, kutu air, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kulit. 14 Penyakit Kuning Liver, sakit kuning, heoatitis, penyakit hati, hati bengkak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit kuning. 15 Penyakit Malaria Malaria, demam malaria, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit malaria. 16 Penyakit Mata Radang mata, sakit mata, trakoma, rabun senja, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mata 17 Penyakit Mulut Gusi bengkak, gusi berdarah, mulut bau dan mengelupas, sariawan, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit mulut 18 Penyakit Otot dan Persendian Asam urat, bengkak kelenjar, kejang perut, kejang-kejang, keseleo, nyeri otot, rematik, sakit otot, sakit persendian, sakit pinggang, terkilir, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan otot dan persendian. 19 Penyakit telinga Congek, radang anak telinga, radang telinga, radang telinga tengah (otitis media), sakit telinga, telinga berair, telinga berdenging, telinga merasa gatal, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan telinga. 20 Penyakit Tulang Patah tulang, sakit tulang, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tulang. 21 Penyakit Saluran Pembuangan 22 Penyakit Saluran Pencernaan Ambeien, gangguan prostat, kencing darah, keringat malam, peluruh kencing, peluruh keringat, sakit saluran kemih, sembelit, susah kencing, wasir, wasir berdarah, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan penyakit saluran pembuangan. Maag, kembung, masuk angin, sakit perut, cacingan, mules, murus, peluruh kentut, karminatif, muntah, diare, mencret, disentri, sakit usus, kolera, muntaber, berak darah, berak lendir, usus buntu, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pencernaan. 23 Pernafasan/THT Asma, batuk, flu, influensa, pilek, pilek, sesak nafas, Sakit tenggorokan, TBC, TBC paru, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan saluran pernafasan/tht.

24 Tabel 2 Klasifikasi kelompok penyakit/penggunaan dan macam penyakit/penggunaannya (lanjutan) No. Kelompok Penyakit/Penggunaan 24 Perawatan Kehamilan dan Persalinan 25 Perawatan Organ Tubuh Wanita 26 Perawatan Rambut, Muka, Kulit Macam Penyakit/Penggunaan Keguguran, perawatan sebelum/sesudah melahirkan/persalinan, uterine tonic, penyubur kandungan, susu bengkak, ASI, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan kehamilan dan melahirkan Kegemukan, memperbesar payudara, mengencangkan vagina, pelangsing, peluruh lemak, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan perawatan organ tubuh wanita. Penyubur rambut, penghalus kulit, menghilangkan ketombe, perawatan muka, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan rambut, muka dan kulit. 27 Sakit Kepala dan Demam Sakit kepala, pusing, pening, demam, demam pada anakanak, demam pada orang dewasa, demam menggigil, penurun panas, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan sakit kepala dan demam. 28 Tonikum Obat kuat, tonik, tonikum, penambah nafsu makan, kurang nafsu makan, meningkatkan enzim pencernaan, patah selera, astringen/pengelat, dan penggunaan lainnya yang berhubungan dengan tonikum. 29 Lain-lain Limpa bengkak, beri-beri, sakit kuku, sakit sabun, obat tidur, obat gosok, penenang, dan penggunaan lainnya yang tidak tercantum di atas Sumber: Oktaviana (2008)