FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG INFERTILITAS DI YAYASAN KLINIK BERSALIN Hj. DARNELIS ZAM DARUSSALAM BANDA ACEH

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA JEPANG PAKIS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PARTISIPASI SUAMI MENJADI AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA (KB) DI DESA KEBET KECAMATAN BEBESEN KABUPATEN ACEH TENGAH

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

PENGARUH USIA MENARCHE DAN PEKERJAAN TERHADAP TERJADINYA MENOPAUSE DI DESA BULOH PEUDAYA KECAMATAN PADANG TIJI KABUPATEN PIDIE TAHUN 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD PADA AKSEPTOR KB DI DESA PULO ARA KECAMATAN KOTA JUANG KABUPATEN BIREUEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN SUAMI TENTANG KB DENGAN PARTISIPASI SUAMI DALAM BER-KB DI KELURAHAN KEMANG KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. cara operasional dan dampaknya terhadap pencegahan kelahiran.tahap

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 3, September 2017 ISSN

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN :

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING OLEH BIDAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD TERHADAP AKSEPTOR KB

Kustriyanti 1),Priharyanti Wulandari 2)

Desi Andriani * Kaca Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, AKDR. Daftar pustaka : 16 ( )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

BAB 1 PENDAHULUAN % jumlah penduduk mengalami infertilitas. Insidensi infertilitas meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Visi Keluarga Berencana Nasional adalah Keluarga Berkualitas. Keluarga yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

Kesehatan Reproduksi Remaja Putri di SMA Negeri 2 Takengon

IDENTIFIKASI SIKAP IBU USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM DI RT 04 RW 07 KELURAHAN BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

Oleh : Noviyanti, Indria Astuti, dan Siska Erniawati Stikes Jendr.A. Yani Cimahi

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS KASOKANDEL KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Mitha Destyowati ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP AKSEPTOR KB TERHADAP KONTRASEPSI METODE OPERASI WANITA (MOW) DI DESA BARON MAGETAN

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

ABSTRAK. Referensi : 16 buku ( ) + 7 kutipan dari internet Kata Kunci : Pengetahuan, tingkat ekonomi, pemilihan alat kontrasepsi..

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan catatan WHO, di dunia ada sekitar juta pasangan

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGUNJUNG DI LINGKUNGAN RSUP Dr. KARIADI TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN ORANG TUA (IBU) DENGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG DISMENOREA DAN PENANGANANNYA DI MA AN-NUR KOTA CIREBON TAHUN 2016

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

KARAKTERISTIK AKSEPTOR NON AKDR TENTANG KONTRASEPSI AKDR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GADANG HANYAR BANJARMASIN

HUBUNGAN KELOMPOK UMUR PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DENGAN PEMILIHAN JENIS ALAT KONTRASEPSI DI DESA PADAMUKTI KECAMATAN SOLOKANJERUK KABUPATEN BANDUNG

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM PREVENTION OF MOTHER TO CHILD TRANSMISSION

HUBUNGAN INFORMASI DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI METODE OPERASI PRIA (MOP) PADA PRIA PASANGAN USIA SUBUR DI KECAMATAN PAKUALAMAN YOGYAKARTA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk maka semakin besar usaha yang dilakukan untuk. mempertahankan kesejahteraan rakyat. Ancaman terjadinya ledakan

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN PUS TENTANG KB LENDIR SERVIKS DI DESA BALUNG TAWUN KECAMATAN SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PERILAKU PASIEN DALAM PERAWATAN DIABETES MELITUS DENGAN ULKUS DIABETIKUM PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI RUANG RINDU A1 DAN A2 RSUP H

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN METODE MAL DI KELURAHAN RINGIN PUTIH KARANGDOWO KLATEN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI MENOPAUSE

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan tahun 2010

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

ISSN Vol 5, ed 2, Oktober 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KADER DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTEE BIDARI LHOK NIBONG KABUPATEN ACEH TIMUR

Dukungan Suami dengan Kemauan Ibu Hamil dalam Pemberian ASI Eksklusif 62

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

GASTER, Vol. 8, No. 1 Februari 2011 ( )

PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI PASANGAN USIA SUBUR DENGAN KEIKUTSERTAAN MENJADI AKSEPTOR KB PRIA. Darwel, Popi Triningsih (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah kondisi yang dialami oleh pasangan suami istri. yang telah menikah minimal 1 tahun, melakukan hubungan sanggama

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENULARAN HIV/AIDS PADA PROSES PERSALINAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Imelda Erman, Yeni Elviani Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Palembang ABSTRAK

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

Atnesia Ajeng, Asridini Annisatya Universitas Muhammadiyah Tangerang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PEREMPUAN DENGAN KEJADIAN PERNIKAHAN USIA DINI DI KUA WILAYAH KERJA KECAMATAN PURBOLINGGO

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. India, Pakistan, Brazil, dan Nigeria yang memberikan kontribusi besar pada

ABSTRAK. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Remaja Putri Tentang Kehamilan Usia Dini Di Desa Swadaya Kecamatan Libureng Kabupaten Bone Tahun 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TERHADAP PEMAKAIAN KONTRASEPSI KB

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG INFERTILITAS DI YAYASAN KLINIK BERSALIN Hj. DARNELIS ZAM DARUSSALAM BANDA ACEH NANA SARI Mahasiswa STIKes U'budiyah Banda Aceh Abstract Penyebab utama Infertilitas di beberapa Negara berkembang adalah infeksi yang disebabkan karena kuman Gonorrea dan Clamydia. Survey di didapatkan informasi permasalahan infertil sebanyak 29 pasangan. Hasil wawancara pada Pasangan Usia Subur sebanyak 10 Pasangan Usia Subur, 8 diantaranya tidak mempunyai pengetahuan tentang infertil karena alasan informasi, dan 2 orang mempunyai pengetahuan tentang infertil karena alasan informasi. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur yang berkunjung di Darussalam Banda Aceh yaitu sebanyak 44 orang. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling berjumlah 32 responden. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24-29 Agustus 2013 dengan menyebarkan kuesioner. Analisa data menggunakan program SPSS versi 20,0. Hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan tinggi sebanyak 18 responden (56,3%), pendidikan menengah sebanyak 18 responden (56,3%), usia dewasa muda (22-40 tahun) sebanyak 17 responden (53,1%) dan ada mendapatkan informasi 19 responden (59,4%). Uji statistik menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan (p=0,022), usia (p=0,005) dan informasi (p=0,006) dengan pengetahuan Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan, usia dan informasi terhadapo pengetahuan pasangan usia subur tentang Peneliti menyarakan bagi petugas kesehatan agar dapat meningkatkan upaya pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang kesehatan reproduksi khususnya pasangan usia subur tentang Kata kunci :, Pendidikan, Usia, Informasi, Infertilitas, Ibu PENDAHULUAN Berdasarkan catatan WHO, di dunia ada sekitar 50-80 juta pasangan suami istri mempunyai problem Infertilitas dan setiap tahunnya muncul sekitar 2 juta pasangan infertil (ketidakmampuan mengandung atau menginduksi konsepsi) baru. Tidak tertutup kemungkinan jumlah itu akan terus meningkat. Berdasarkan penelitian dari setiap 100 pasangan, pada pasangan suami istri yang sudah mempunyai anak dan mereka menginginkan anak kembali seperempatnya atau 15% berada di bawah kesuburan normal. Di Indonesia kejadian perempuan infertil 15% pada usia 30-34 tahun, meningkat 30% pada usia 35-39 tahun, dan 55% pada usia 40-44 tahun. hasil survei gagalnya kehamilan pada pasangan yang sudah menikah selama 12 bulan, 40% disebabkan infertilitas pada pria, 40% karena infertilitas pada wanita, dan 10% dari pria dan wanita, 10% tidak diketahui penyebabnya. pasangan usia subur (PUS) yang menderita infertilitas sebanyak 524 (5,1%) PUS dari 10205 PUS. (Samsyiah, 2010). Selain itu faktor psikokultural mempengaruhi sikap pasangan terhadap masalah ini, sehingga ada upaya-upaya irasional (alternatif, shinse, herbalisme, dll) untuk mempunyai anak. Memang apa yang dilakukan pasangan tidak dapat disalahkan sepenuhnya, karena ilmu kedokteran yang mutakhir sekalipun belum dapat menjawab seluruh masalah Infertilitas secara memuaskan (www.kompas.com 2007). Program Keluarga Berencana (KB) menurut World Health Organization (WHO) juga mencakup pelayanan pasangan Hal ini sesuai dengan tujuan program Nasional Kependudukan dan Keluarga Berencana di Indonesia yaitu Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS). Oleh karena itu kepada pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak seyogyanya juga diberikan pelayanan infertilitas agar mereka juga dapat mewujudkan tujuan NKKBS bagi diri dan keluarga (Hartanto, 2002). Penyebab utama Infertilitas dibeberapa Negara berkembang adalah infeksi yang disebabkan karena kuman gonorrea dan clamydia. Infeksi tersebut dapat menyebabkan penyakit radang panggul (PRP), penyumbatan tuba, Infeksi postpartum dan post abortus pada wanita serta epididimitis pada laki-laki (POGI.1996). Seperti halnya penanggulangan penyakit pada umumnya, usaha pertama yang selalu harus diusahakan adalah mencari penyebab Infertilitas (www.kompas.com 2007). Hasil survey sebuah website wanita menunjukan bahwa gagalnya kehamilan pada pasangan menikah selama 12 bulan, 40 % nya 1

disebabkan Infertilitas pada pria, 40 % pada wanita dan 20 % lagi adalah kombinasi keduanya. Jadi tidak benar anggapan bahwa kaum wanita lebih bertanggungjawab terhadap kesulitan mendapatkan anak, bahkan penelitian beberapa tahun terakhir ini, 50 % gangguan kesuburan disebabkan oleh pria (Alia, 2005). Evaluasi terhadap pria penderita infertilitas yang datang ke klinik infertilitas bagian urologi RSUPN Cipto Mangunkusumo menunjukkan, 20-25% penderita tidak diketahui penyebabnya. Penyebab terbanyak infertilitas pria adalah pelebaran pembuluh darah balik atau vena disekitar buah zakar yang disebut varikokel. Varikokel ditemukan pada 40% penderita. Temuan ini tidak jauh berbeda dengan temuan salah satu pusat penanggulangan infertilitas terkenal di Baylor College of Medicine, Amerika Serikat yaitu 42%. Penyebab lain dari infertilitas pada pria adalah sumbatan/obstruksi pada saluran sperma. Hal ini terjadi pada 15% penderita. Pada 20% sisanya, infertilitas diakibatkan oleh berbagai faktor, misalnya gangguan hormon, kelainan bawaan, pengaruh obat, gangguan ereksi/ejakulasi, radiasi, keracunan pestisida, gangguan imunologi, operasi di daerah panggul dan lain-lain (www.kompas.com 2007). Pada wanita penyebab infertilitas terbanyak adalah karena tertutupnya saluran tuba sebanyak 30%, 25% disebabkan karena gangguan ovulasi, masalah serviks sebanyak 15%, masalah-masalah endokrin seperti tumor hipofisis dan kelainan kongenital juga dapat menyebabkan infertilitas pada wanita, hal ini terjadi sebanyak 10% penderita (POGI,1996). Menurut survey yang dilakukan peneliti di Darussalam Banda Aceh jumlah Pasangan Usia Subur yang bekunjung sebanyak 44 pasangan, dan survey permasalahan infertil sebanyak 29 pasangan mempunyai masalah infertil. Menurut survey dengan cara wawancara pada Pasangan Usia Subur, pada Pasangan Usia Subur yang berkunjung sebanyak 10 Pasangan Usia Subur, 8 diantaranya tidak mempunyai pengetahuan tentang infertil karena alasan informasi, dan 2 orang mempunyai pengetahuan tentang infertil karena alasan informasi Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dan pembahasan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu Faktor-Faktor Apakah Yang Mempengaruhi Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas Di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh Tahun 2013? Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang infertilitas di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh tahun 2013. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur. b. Untuk mengetahui pengaruh usia terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur. c. Untuk mengetahui pengaruh informasi terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti Sebagai penerapan dalam mata kuliah metode penelitian dan menambah pengetahuan serta pengalaman dalam meneliti. 2. Bagi petugas kesehatan Sebagai sumbangan pemikiran tentang pasangan yang mengalami Infertil ditinjau dari aspek pengetahuan tentang Infertilitas sehingga bidan dapat memberikan bantuan berupa konseling atau bimbingan dengan demikian meningkatkan mutu layanan reproduksi wanita. 3. Bagi institusi pendidikan Sebagai masukan untuk institusi pendidikan agar para pengajar lebih memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasisiwa mengenai faktor-faktor yang pengaruhi pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Pendidikan Usia Informasi pasangan usia subur tentang infertilitas Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut: 1. : Hasil yang terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Variabel ini diukur dengan menyebarkan kuesioner. Hasil ukur

dikategorikan Tinggi jika x > 5,71 Rendah jika x < 5,71. Hasil ukur tersebut berskala ordinal. 2. Pendidikan: Jenjang pendidikan formal yang telah diselesaikan ibu. Variabel ini diukur dengan menyebarkan kuesioner dengan hasil ukur Tinggi (PT/Diploma), Menengah (SMA/sederajat) dan Dasar (SD/SLTP). Skala ukur ordinal. 3. Usia: Jumlah umur yang dihitung dari lahir. Variabel diukur dengan menyebarkan kuesikoner dengan hasil ukur Remaja akhir (18-21 tahun), Dewasa muda (22-40 tahun), Dewasa tengah (41-65 tahun). Skala ukur nominal. 4. Informasi: Segala bentuk informasi yang didapatkan ibu tentang sunat perempuan baik dari tenaga kesehatan, tokoh masyarakat maupun media informasi. Variabel ini diukur dengan menyebarkan kuesioner. Hasil ukur ada jika mendapatkan informasi dan tidak jika jika tidak mendapatkan informasi. Skala ukur nominal. Hipotesa 1. Ada pengaruh antara pendidikan terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang infertilitas di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh tahun 2013. 2. Ada pengaruh antara usia terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang infertilitas di Darussalam Banda Aceh tahun 2013. 3. Ada pengaruh antara informasi terhadap pengetahuan Pasangan Usia Subur tentang infertilitas di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh tahun 2013. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian dimana pengumpulan data dilakukan secara bersamaan. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur yang berkunjung di Darussalam Banda Aceh yaitu sebanyak 44 orang. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode accidental sampling berjumlah 32 orang. Tempat dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh pada tanggal 24-29 Agustus 2013. Pengumpulan Data Data primer didapatkan dengan cara menyebarkan kuesioner. Data sekunder didapatkan dari. Analisa Data 1. Analisa Univariat Analisa data univariat menggunakan teknik analisa deskriptif dalam bentuk persentase untuk masing-masing sub variabel. 2. Analisa bivariat Untuk mengukur hubungan variabel independen dan dependen akan dilakukan analisa bivariat dengan menggunakan program komputer yaitu menggunakan Statistical Package for the social sciences (SPSS) versi 20,0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden di Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 No F % 1 Tinggi 18 56,3 2 Rendah 14 43,8 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 32 sebagian besar pengetahuan tinggi sebanyak 18 responden (56,3%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 No Pendidikan F % 1 Tinggi 7 21,9 2 Menengah 18 56,2 3 Dasar 7 21,9 Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 32 responden sebagian besar pendidikan menengah sebanyak 18 responden (56,2%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Usia Responden di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 No Usia F % 1 Remaja akhir 9 28,1 2 Dewasa muda 17 53,1 3 Dewasa tengah 6 18,8 Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 32 responden sebagian besar usia dewasa muda (22-40 tahun) sebanyak 17 responden (53,1%). Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Informasi yang Didapatkan Responden di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 No Informasi F % 1 Ada 19 59,4 2 Tidak 13 40,6 Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 32 responden sebagian besar ada mendapatkan informasi tentang fertilitas sebanyak 19 responden (59,4%). Tabel 5.5 Pengaruh Pendidikan Terhadap Responden Tentang Infertilitas di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 No Pendidikan Tinggi Rendah Total f % f % f % 1 Tinggi 6 85,7 1 14,3 7 100 2 Menengah 11 61,1 7 38,9 18 100 3 Dasar 1 14,3 6 87,5 7 100 Total 18 56,2 14 43,8 32 100 P-value 0,022 Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 7 responden yang berpendidikan tinggi dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 85,7%, dari 18 responden yang berpendidikan menengah dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 61,1% dan dari 7 responden yang berpendidikan dasar dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 14,3%. Berdasarkan uji chi square test diperoleh nilai p = 0,022. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian ada perngaruh pendidikan terhadap pengetahuan pasangan usia subur tentang Tabel 5.6 Pengaruh Usia Terhadap Responden Tentang Infertilitas di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darnelis Zam Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 Total P- No Usia Tinggi Rendah value f % f % f % 1 Remaja akhir 3 33,3 6 66,7 9 100 2 Dewasa muda 14 82,4 3 17,6 17 100 0,005 3 Dewasa tengah 1 16,7 5 83,3 6 100 Total 18 56,2 14 43,8 32 100 Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari dari 17 responden dengan umur pada kategori dewasa muda (22-40 tahun) memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 82,4%, 9 responden dengan umur pada kategori remaja akhir (18-21 tahun) memiliki pengetahuan tinggi 33,3% dan dari 6 responden dengan umur dewasa tengah (41-65 tahun) memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 16,7%. Berdasarkan uji chi square test diperoleh nilai p = 0,005. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian ada pengaruh usia terhadap pengetahuan pasangan usia subur tentang Tabel 5.7 Pengaruh Informasi dengan Responden Tentang Infertilitas di Yayasan Klinik Bersalin Hj. Darneilis Zam Darussalam Banda Aceh Tahun 2013 No Informasi Total P- Tinggi Rendah value f % f % f % 1 Ada 15 78,9 4 21,1 19 100 2 Tidak 3 23,1 10 76,9 13 100 0,006 Total 18 56,2 14 43,8 32 100 Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 19 responden yang mendapat informasi dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 78,9% dan dari 13 responden dengan yang tidak mendapatkan informasi miliki dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 23,1%. Berdasarkan uji chi square test diperoleh nilai p = 0,006. Nilai tersebut lebih kecil dari α = 0,05, dengan demikian ada pengaruh informasi terhadap pengetahuan pasangan usia subur tentang

PEMBAHASAN 1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Responden Tentang Infertilitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 7 responden yang berpendidikan tinggi dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 85,7%, dari 18 responden yang berpendidikan menengah dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 61,1% dan dari 7 responden yang berpendidikan dasar dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 14,3%. Berdasarkan uji statistik diperoleh ada pengaruh pendidikan terhadap pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas (p 0,022). Hal ini sesuai dengan teori menurut Erfandi (2009), Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Menurut Notoatmodjo (2003), pendidikan dapat meningkatkan kematangan intelektual sehingga seseorang dapat membuat keputusan lebih baik dalam bertindak. Tingkat pendidikan dipercaya mempengaruhi permintaan akan pelayanan kesehatan. Pendidikan yang tinggi akan memungkinkan seseorang untuk mengetahui atau mengenal gejala awal dari suatu penyakit, sehingga keinginan untuk segera mendapatkan perawatan. Penelitian yang dilakukan Bahri (2010), tentang hubungan pendidikan pasangan usia subur dengan pengetahuan tentang infertilitas di Klinik Arba Kabupaten Dharmasraya tahun 2009. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan pendidikan pus dengan pengetahuan mengenai infertilitas dengan hasil uji Chi- Square P=0,001 untuk pendidikan. Variabel pendidikan memiliki hubungan yang terbesar terhadap pengetahuan tentang Peneliti berasumsi bahwa responden dengan pendidikan yang tinggi cenderung memiliki pengetahuan yang tinggi tentang Sedangkan pada responden dengan pendidikan dasar cenderung memiliki pengetahuan yang rendah. Sehingga hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendidikan tinggi lebih mempengaruhi pengetahuan responden. Hal ini disebabkan karena pendidikan tinggi dan menengah memberi pengaruh pada kemampuan ibu dalam menerima informasi yang didapatkan baik langsung maupun tidak langsung dari petugas kesehatan. Ini dapat dilihat dari responden dengan pendidikan tinggi mayoritas berpengetahuan juga tinggi. 2. Pengaruh Usia Terhadap Responden Tentang Infertilitas Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari dari 17 responden dengan umur pada kategori dewasa muda (22-40 tahun) memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 82,4%, 9 responden dengan umur pada kategori remaja akhir (18-21 tahun) memiliki pengetahuan tinggi 33,3% dan dari 6 responden dengan umur dewasa tengah (41-65 tahun) memiliki pengetahuan tinggi sebanyak 16,7%. Berdasarkan uji statistik diperoleh ada pengaruh usia terhadap pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas (p 0,005). Hal ini sesuai dengan teori menurut Erfandi (2009), usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini. Potter dan Perry (2009), menyatakan bahwa perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh usia, semakin tua usia seseorang maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh dan semakin baik adaptasi seseorang yang ditunjukkan melalui perilaku. Umur sangat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku yaitu seseorang akan berubah seiring dengan perubahan (kematangan) kehidupannya. Penelitian yang dilakukan oleh Natalia (2010), tentang pengetahuan dan sikap Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2010. Dari hasil penelitian diperoleh, suami berumur 26-35 tahun sebanyak 22 orang (73,3%), istri berumur 26-30 tahun sebanyak 14 orang (46,7%). Berdasarkan pengetahuan pasangan usia subur menunjukkan mayoritas pasangan usia subur mempunyai pengetahuan cukup tentang

infertilitas yaitu suami sebanyak 19 orang (63,3%), istri sebanyak 16 orang (53,3%). Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan responden tentang infertilitas dapat dipengaruhi oleh usia. Sebagian besar responden berpengetahuan tinggi terdapat pada ibu dengan umur dewasa muda. Hal ini menunjukkan bahwa usia reproduktif lebih mempengaruhi pengetahuan ibu. Ini ditandai dengan kemampuan ibu yang baik dalam menjawab pertanyaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan pada kategori tinggi banyak terdapat pada responden dengan usia dewasa muda, sedangkan pada dewasa tengah cenderung berpengetahuan rendah. Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan daya ingat pada responden dewasa tengah. Sedangkan pada dewasa muda merupakan usia yang produktik dalam mendapatkan informasi. 3. Pengaruh Informasi Terhadap Responden Tentang Infertilitas Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa bahwa dari 19 responden yang mendapat informasi dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 78,9% dan dari 13 responden dengan yang tidak mendapatkan informasi miliki dijumpai berpengetahuan tinggi sebanyak 23,1%. Berdasarkan uji statistik diperoleh ada pengaruh informasi terhadap pengetahuan pasangan usia subur tentang infertilitas (p 0.006). Hal ini sesuai dengan teori menurut Notoatmodjo (2005), pengalaman yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat berperan dalam menginterpretasikan stimulus yang diperoleh. Pengalaman masa lalu atau apa yang telah dipelajari akan menyebabkan terjadinya perbedaan interpretasi. Misalkan seorang seorang anak yang jika ke dokter selalu diimunisasi dengan disuntik, maka anak akan cenderung menangis jika melihat seorang dokter. Menurut Setiawati (2008), yang menyatakan bahwa informasi kesehatan merupakan serangkaian informasi yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku yang sehat. Sama halnya dengan proses pembelajaran pendidikan kesehatan memiliki tujuan yang sama yaitu terjadinya perubahan perilaku yang dipengaruhi banyak faktor yaitu sasaran pendidikan, pelaku pendidikan, proses pendidikan, proses pendidikan dan perubahan perilaku. Perilaku berubah dengan terlebih dahulu diberikan sebuah penguatan berupa informasi-informasi tentang sesuatu hal yang bisa merubah perilaku terlebih dahulu. Informasi tentang penyakit yang bisa dialami, komplikasi yang dapat terjadi bahkan dapat mengakibatkan kematian perlu diinformasikan. Penelitian yang dilakukan oleh Natalia (2010), tentang pengetahuan dan sikap Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2010. sumber informasi yang didapat suami mengenai infertilitas terbanyak berasal dari tenaga kesehatan seperti bidan dan matri kesehatan sebanyak 21 orang (70%), sumber informasi yang didapat istri terbanyak berasal dari tenaga kesehatan seperti bidan dan mantri kesehatan sebanyak 23 orang (76,7%). Peneliti berasumsi bahwa sebagian besar responden yang mendapatkan informasi memiliki pengetahuan yang tinggi dibadingkan responden yang tidak mendapatkan informasi mayoritas berpengethauan kurang. Hal ini bisa disebabkan responden yang mendapatkan informasi memiliki wawasan kesehatan yang lebih baik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan pada kategori tinggi banyak terdapat pada responden yang mendapatkan informasi kesehatan tentang KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada pengaruh pendidikan terhadap pengetahuan Darussalam Banda Aceh (p 0,022). 2. Ada pengaruh usia terhadap pengetahuan Darussalam Banda Aceh (p 0,005). 3. Ada pengaruh informasi terhadap pengetahuan Darussalam Banda Aceh (p 0,006). SARAN Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Institusi diharapkan agar dapat menyediakan referensi pustaka sebagai upaya peningkatan pengetahuan mahasiswa kebidanan dalam memberikan penyuluhan kepada

masyarakat khususnya pasangan usia subur tentang 2. Bagi Petugas Kesehatan agar dapat meningkatkan upaya pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang kesehatan reproduksi khususnya pasangan usia subur tentang infertilitas dengan memanfaatkan alat komunikasi dan edukasi (KIE) seperti brosur, poster leaflet dan berbagai bentuk media informasi lainnya. 3. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai data awal melakukan penelitian lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi DAFTAR PUSTAKA Alia, F. (2005). Faktor Infertilitas dan Permaslahannya : Sumut skripsi SKM Universitas Sumatra Utara..(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. POGI.(1996). Perbandingan Akurasi Salin: Instruction Tohitygraphy Terhadap Evolusi Kavum Uteri Pada Wanita Subfertilitas. Batam Potter dan Perry. (2009). Fundamental Of Nursing : Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika. Setiawati. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta Tran Info Media. Syamsiyah. (2010). Tingkat Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Wilayah Kerja Puskesmas Bareng Jombang. Skripsi. Bahri, Samsul. (2010). Hubungan Pendidikan Pasangan Usia Subur dengan tentang Infertilitas di Klinik Arba Kabupaten Dharmasraya tahun 2009. Journal from SUPTAKBPP / 2012-04-05 16:04:03 Vol. 3 No. 5 tahun 2010. http://amanah.akbid.info (26/8/13) Erfandi. (2009). dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. http://forbetterhealth.wordpress.com. (25/8/13) Hartanto, Hanafi. (2002). Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. cetakan ke lima. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Kompas. (2007). Infertil Apaan Tuh. (Http//www. Kompas.com//kompas cetak/0507/22/ muda 1916331. KTM. Natalia. (2010). dan Sikap Pasangan Usia Subur tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan tahun 2010. http://repository.usu.ac.id/handle/123456 789/18753. (26/8/13). Notoatmojo, Soekidjo. (2005). Promosi Kesehatan: Teori dan Aplikasi. Cetakan pertama. Jakarta: Rineka Cipta.