BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini tidak sedikit industri konveksi/industri pakaian jadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blocher (2007:12) Husnanto (2013:1)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap laba yang diperoleh

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

BAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam penelitian ini. Bagian ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2016 menjadi awal mula pemberlakuan MEA (Masyarakat Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha menyebabkan tingkat persaingan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sering mengalami kemacetan. Awal mula masuknya sepeda ke Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas asia atau yang disebut dengan masyarakat ekonomi asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap usaha yang dijalankan perusahaan bertujuan mencari laba atau

Nama : Mutiara Dey NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE.,MM,

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan inilah dinamakan proses produksi. Salah satu faktor yang mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), Raw Materials, Inventories of Raw Materials. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Pengendalian Manajemen ( Management Control System ) adalah 1

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA

BAB I PENDAHULUAN. produksi per bulan mencapai 200 pcs untuk semua jenis produk.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi Sejarah CV. Vannisa Gambar 1.1 Logo CV. Vannisa Sumber : CV.

BAB V PENGELOLAAN PERSEDIAAN

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

ANALISA PENGADAAN BAHAN BAKU DENGAN MODEL Q PROBABILISTIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

Prosiding Manajemen ISSN:

Pengelolaan Persediaan

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. sempurna semakin berat tantangan para perushaan karena sekarang Indonesia

ANALISIS KETERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. GALIC BINA MADA. Rizki Ramadhoni

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU MIRANTI DENGAN METODE EOQ PADA UD. MAJU JAYA. : Siti Fariza Gita :

Anggaran Bahan Baku. Deskripsi Materi :

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang ini, persaingan global yang tajam banyak

MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

Bahan baku dipakai = unit yang diproduksi x standar pemakaian bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. suatu resiko mengalami kendala beroperasi sehingga tidak bisa memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. mana dampaknya amat dirasakan oleh perusahaan-perusahaan, baik itu yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

ABSTRAK. Kata kunci : Economic Order Quantity (EOQ), Persediaan, Total Biaya Persediaan. ABSTRACT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dalam menentukan persediaan perusahan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan seperti kelebihan atau kekurangan persediaan. Jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

VIII PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS ORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bagian bab ini memuat teori-teori dari para ahli yang dijadikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang

LOGO. Anggaran Produksi.

Prosiding Manajemen ISSN:

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

MANAJEMEN KEUANGAN. Kemampuan Dalam Mengelola Persediaan Perusahaan. Dosen Pengampu : Mochammad Rosul, Ph.D., M.Ec.Dev., SE. Ekonomi dan Bisnis

persediaan maka akan konsumen. permintaan ~ 1 ~

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 6 MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan pun merupakan hal yang sangat penting. Karena jika hal hal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

INVENTORY Klasifikasi Bahan Baku :

Menurut Sofjan Assauri (2008 : 5) perkembangan produksi terdiri dari. a. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting dalam menunjang operasi (kegiatan) dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang di dunia industri persaingan antar perusahaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini tidak sedikit industri konveksi/industri pakaian jadi di Indonesia mengalami penurunan akibat semakin melemahnya pasar domestik karena penurunan daya beli sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam Negeri, beban kenaikan biaya produksi akibat menanggung kenaikan harga listrik dan transportasi serta kenaikan biaya bahan baku impor karena dolar yang semakin mahal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada triwulan II tahun 2015 terjadi penurunaan sebesar 12,77% dibandingkan dengan triwulan II tahun 2014. Sedangkan menurut Rina Indiastuti, di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kota Bandung industri konveksi juga mengalami penurunan produksi pada triwulan I tahun 2015 (bni.co.id diakses pada tgl 3 September 2015) Hal tersebut akan sangat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan-perusahaan domestik. Secara umum semua perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang sama antara satu dengan yang lainnya, yaitu agar perusahaan dapat bertahan hidup, mampu mendapatkan keuntungan dan dapat berkembang mengikuti perkembangan pasar yang terjadi. Meskipun banyak perusahaan domestik yang masih bermasalah dengan kondisi pasar saat ini, namun banyak hal yang dapat dilakukan perusahaan domestik agar tetap dapat bertahan, yaitu perusahaan harus 1

mampu mengelola semua sumber-sumber daya yang dimiliki secara tepat dan baik. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah meningkatkan kegiatan pengendalian pada persediaan. Karena masalah pengadaan persediaan merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi oleh perusahaan untuk dapat menyeimbangkan kegiatan produksi. Semua perusahaan baik perusahaan-perusahaan jasa maupun perusahaan manufaktur selalu memerlukan bahan baku untuk keperluan produksinya, barang tersebut bisa berupa barang jadi, barang setengah jadi, atau barang mentah yang digunakan untuk memelihara fasilitas perusahaan atau untuk melakukan proses produksi. Barang tersebut biasanya diperoleh dengan cara memesan dari pemasok dan harus selalu tersedia setiap saat. Maka dari itu setiap perusahaan pasti memerlukan adanya persediaan dari barang-barang tersebut. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaan pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan para konsumen. Kemajuan atau keberhasilan suatu industri salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan(inventory). Pengendaliaan persediaan merupakan salah satu aktivitas manajerial yang sangat penting karena dengan metode pengendalian persediaan yang tepat akan memperlancar proses produksi dan menekan biaya produksi. Ada tiga jenis persediaan yang sangat penting dalam proses produksi di perusahaan yaitu persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan produk jadi. 2

Menurut Baroto (2002:53) penyebab timbulnya persediaan adalah sebagai berikut : 1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan 2. Keinginan untuk meredam ketidakpastian 3. Keinginan melakukan spekulasi yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan besar dimasa mendatang. Persediaan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain berbeda, tergantung besar atau kecilnya perusahaan tersebut. Kesalahan dalam menentukan besarnya jumlah persediaan akan mengakibatkan kerugian yang akan dialami oleh perusahaan. Namun demikian, apabila persediaan barang disediakan dalam jumlah yang terlalu besar (over stock) akan menyebabkan kerugian pada perusahaan. Kerugiaan yang pertama adalah biaya penyimpanan yang ditanggung perusahaan akan menjadi besar. Karena perusahaan harus menanggung risiko kerusakan dalam penyimpanan. Kerugiaan yang kedua yaitu perusahaan harus mempersiapkan dana yang cukup besar untuk pembelian barang. Oleh karena itu, persediaan dalam jumlah besar akan menyebabkan alokasi modal yang kurang efektif. Apabila perusahaan dalam pengadaan persediaan barangnya terlalu kecil (stock out) akan mengganggu proses produksi dan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Kelemahan persediaan barang yang terlalu kecil (stock out ) yaitu kelancaran penjualan dan pengiriman barang akan terganggu karena habisnya persediaan yang ada digudang. Oleh karena itu akan mengakibatkan frekuensi 3

pembeliaan barang semakin sering. Sehingga biaya pemesanan barang perusahaan akan semakin besar. Persediaan merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali. Sebagian besar sumber-sumber perusahaan juga sering dikaitkan didalam persediaan yang akan digunakan oleh perusahaan. Nilai persediaan harus dicatat, digolongkan menurut jenis dan kemudian dibuat perincian masing-masing barangnya dalam suatu periode yang bersangkutan. Salah satu perusahaan yang perlu mengutamakan persediaan bahan baku dalam proses produksinya adalah perusahaan Ironic Ironflight. perusahaan Ironic Ironflight yang menjadi tempat penelitian merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri konveksi, yang memproduksi pakaian jadi untuk memenuhi pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri. Jenis produk yang dihasilkan perusahaan ini antara lain: pakaian olahraga, T-shirt & plo shirt, kemeja, jaket, sweater, dan rompi. Namun dalam penelitian ini bahan baku yang akan dibahas adalah cotton combed salah satu bahan baku untuk pembuatan produk T-shirt. Sampai saat ini perusahaan menggunakan metode FIFO untuk mengendalikan persediaan bahan bakunya, dan belum menggunakan metode EOQ dalam kebijakan pengadaan persediaan bahan baku perusahaan hanya melakukan pengendalian dan pemesanan bahan baku dengan menentukan dan memperkirakan jumlah tertentu akan bahan baku yang dipesan tanpa melakukan perhitungan yang matang dan tepat. Dalam perencanaan produksinya 4

Ironic Ironflight hanya berasumsi pada data penjualan di bulan dan periodeperiode sebelumnya. Akibat yang ditimbulkan perusahaan sering mengalami masalah kelebihan bahan baku (over stock) yang menyebabkan kualitas bahan baku menjadi menurun. kerena tidak memperhitungkan pengadaan persediaan bahan bakunya tidak sedikit kain sering mengalami kerusakan seperti warna yang berubah dari kain karena suhu kelembaban. Adapun Pembelian dan penggunaan bahan baku Cotton Combed yang dilakukan perusahaan pada tahun 2013 sebegai berikut : Tabel 1.1 Pembelian dan penggunaan Bahan Baku Cotton Combed Perusahan Ironic Ironflight Pada Tahun 2013 Pembelian bahan Penggunaan bahan No Periode baku (Kg) baku (Kg) Sisa Stock (Kg) 1 I 350 290 60 2 II 500 435 125 3 III 360 350 135 4 IV 360 350 145 Jumlah 1570 1425 Sumber : Ironic Ironflight, Data diolah tahun 2014 Untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan merubah kebijakan dalam sistem pembelian bahan baku. Perusahaan melakukan pembelian bahan baku 15 5

kali, rata-rata dalam satu bulan Ironic Ironflight melakukan pesanan sebanyak 1 kali namun hal tersebut justru akan menyebabkan biaya pesan yang meningkat. Ironic Ironflight mengeluarkan biaya pemesanan dalam satu kali pesan sebesar Rp.550.000,- dan perusahaan menetapkan biaya penyimpanan sebesar 25% dari nilai persediaan, sehingga dalam pencatatan keuangan di Ironic Ironflight dengan frekuensi pemesanan ditiap bulannya sebagai berikut : Tabel 1.2 Frekuensi dan Biaya Pemesanan Bahan Baku Catton Combed Tahun 2014 No Bulan Frekuensi pemesanan (kali) Biaya Pemesanan (Rp) 1 Januari 1 550.000 2 Februari 1 550.000 3 Maret 1 550.000 4 April 1 550.000 5 Mei 1 550.000 6 Juni 2 1.100.000 7 Juli 1 550.000 8 Agustus 2 1.100.000 6

No Bulan Frekuensi pemesanan (kali) Biaya Pemesanan (Rp) 9 September 1 550.000 10 Oktober 1 550.000 11 November 1 550.000 12 Desember 2 1.100.000 Jumlah 15 8.250.000 Sumber : Ironic Ironflight, Data diolah tahun 2015 Adapun penggunaan bahan baku cotton combed dan target produksi pada tahun 2014 sebagai berikut : Tabel 1.3 Penggunaan Bahan Baku Cotton Combed dan Produksi T-Shirt Ironic Ironflight Pada Tahun 2014 No Bulan Frekuensi Pemakaian bahan Jumlah Target pemesanan baku pemakaian produksi perbulan (Kg) (Pcs) 1 Januari 1 90 Kg / 27 hari 90 450 2 Februari 1 110 Kg / 24 hari 110 550 3 Maret 1 80 Kg / 26 hari 80 400 4 April 1 120 Kg / 26 hari 120 600 7

No Bulan Frekuensi Pemakaian bahan Jumlah Target pemesanan baku pemakaian produksi perbulan (Kg) (Pcs) 5 Mei 1 90 Kg / 27 hari 90 450 6 Juni 2 95 Kg / 12 hari 190 950 7 Juli 1 120 Kg / 24 hari 120 600 8 Agustus 2 70 Kg/ 13 hari 140 700 9 September 1 115 Kg / 26 hari 115 575 10 Oktober 1 110 Kg / 27 hari 110 550 11 November 1 100 Kg / 25 hari 100 500 12 Desember 2 85 Kg / 14 hari 170 850 Sumber : Ironic Ironflight, Data diolah tahun 2015 Jumlah 1435 Kg 7175 Pcs Persoalan pengendalian persediaan (inventory problem) yang timbul adalah bagaimana cara mengatur persediaan agar tidak terjadi kelebihan persediaan dan biaya pesan yang tinggi, untuk dapat mengatur persediaan ini bukan hal yang mudah karena jumlah persediaan terlalu besar maka akan mengakibatkan timbulnya biaya persediaan yang besar pula, tingginya dana menganggur yang tertanam dalam persediaan, meningkatnya biaya penyimpanan, selain itu risiko 8

kerusakan barang akan lebih besar. Namun apabila jumlah persediaan terlalu kecil akan mengakibatkan kekurangan persediaan (stockout), terhambatnya jalan produksi, atau dapat terjadinya kehilangan penjualan (shortage cost). Pelaksanaan pengendaliaan persediaan tidak berarti dapat menghilangkan semua risiko-risikonya, namun dapat mengurangi atau meminimalkan terjadinya risiko tersebut sekecil mungkin dengan total biaya yang seminimal mungkin, sehingga aktifitas produksi dapat dilaksanakan secara optimal. Salah satu metode persediaan yang akan dipakai dalam penelitian ini menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). Dengan tujuan mengefisienkan total biaya persediaan. Menyadari pentingnya peranan pengendalian persediaan, penulis akan melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan konveksi Ironic Ironflight. Dengan judul : Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku dengan Metode EOQ (Economic Order Quantity) di perusahaan konveksi Ironic Ironflight. 1.2 Identifikasi Masalah Berikut merupakan rumusan masalah yang akan dikaji oleh penulis: 1. Bagaimana kebijakan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan konveksi Ironic Ironflight? 9

2. Sejauh mana kinerja perusahaan konveksi Ironic Ironflight dalam pengendalian persediaan? 3. Bagaimana perbandingan antara kebijakan metode pengendalian persediaan pada perusahaan konveksi Ironic Ironflight dengan metode pengendalian persediaan EOQ? 4. Sejauh mana efesiensi biaya persediaan apabila perusahaan Ironic Ironflight menerapkan metode EOQ? 1.3 Maksud dan Tujuan Peneliti 1.3.1 Maksud Peneliti Berdasarkan Latar belakang yang telah diuraikan diatas masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai perbandingan metode yang digunakan dalam pengendalian persediaan pada perusahaan konveksi Ironic Ironflight 1.3.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dapat disimpulan atau diambil adalah untuk mengetahui dan mengkaji : 1. Mengetahui penerapan kebijakan persediaan dalam pengendalian bahan baku di perusahaan konveksi Ironic Ironflight 2. Mengetahui sejauh mana kinerja perusahaan konveksi Ironic Ironflight dalam pengendalian persediaan 10

3. Mengetahui perbandingan antara kebijakan metode pengendalian persediaan pada perusahaan konveksi Ironic Ironflight dengan metode pengendalian persediaan EOQ 4. Sejauh mana efesiensi biaya persediaan apabila perusahaan Ironic Ironflight menerapkan metode EOQ 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Penulis Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam pengendalian persediaan dengan menggunakan metode EOQ. Secara tidak langsung dapat menambah daya pikir dan rasa tanggung jawab dari proses pengerjaan penelitian agar dapat menghasilkan suatu karya ilmiah yang maksimal.dan bermanfaat bagi yang membutuhkan. 2. Perusahaan Penelitian yang dilakukan diharapkan akan memberikan masukan dan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengendalian persediaan yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Pihak-pihak lain Bagi pihak lain yang membutuhkan informasi yang berhubungan dengan kegiatan pengendalian persediaan barang yang dilakukan oleh perusahaan, maka hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai 11

salah satu bahan masukan ataupun sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan penelitian. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Perusahaan Koveksi Ironic Ironflight JL Saluyu C 11 blok M2 no 157A Komplek Riung Bandung pada tanggal 5 September 2015 sampai dengan 29 Januari 2016 12