2015 HUBUNGAN DAYA TARIKWISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN DAYA TARIK WISATA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE ALAM WISATA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

2016 PENGARUH DAYA TARIK WISATA DAN EDUKASI TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAMPUNG CIREUNDEU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Resha Febriyantika Yussita, 2013

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata kini telah menjadi salah satu industri terbesar dan merupakan

BAB VIII MOTIVASI BERWISATA SPIRITUAL DI PALASARI

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anies Taufik Anggakusumah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keutungan tersendiri untuk menarik wisatawan. Seakan tidak ingin

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. yang berkaitan dengan topik-topik kajian penelitian yang terdapat dalam buku-buku pustaka

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Obyek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan atau aktivitas dan fasilitas

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

ARDITHA YUSPENTIA, 2015 ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN MENU A LA CARTE DI SAUNG BEUREUM KARAWANG MELALUI PENERAPAN MENU ENGINEERING

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna menjadikan Indonesia sebagai salah satu mega biodiversity

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata saat ini merupakan suatu industri yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi terbesar di Indonesia yang letak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang pariwisata. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki ragam budaya yang berbeda satu sama lain. Keragaman budaya ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata

2015 PENGARUH KAWASAN WISATA ALAM PANGJUGJUGAN TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mempengaruhi jenis kuliner daerah masing-masing. Wisata kuliner atau

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kampung BatuMalakasari merupakan objek wisata alam dan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang semakin arif dan bijaksana. Kegiatan pariwisata tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AGROWISATA BELIMBING DAN JAMBU DELIMA KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pasar bebas khususnya di bidang ekonomi, terlebih kepada negara yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS RUMAH MAKAN PADA SAUNG KATINEUNG RASA PUNCLUT MELALUI ANALISIS SWOT

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB I PENDAHULUAN. menarik wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Salah satu

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. (Muljadi, 2009: 2). Hal ini disebabkan subsektor pariwisata relatif masih muda

BAB I PENDAHULUAN. standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya,

kepada budi adi luhur masyarakat Bali sendiri. Penetapan pariwisata budaya yang

1.3 Manfaat Perancangan Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh berbagai manfaat yang berguna

BAB I PENDAHULUAN. peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi di berbagai negarad, pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. padat sehingga orang akan mencari sesuatu yang baru untuk menghibur

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang telah menjadi kebutuhan. manusia seiring dengan perkembangan sosiokultur yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami perubahan secara meningkat. Jenis wisata dewasa ini bermacammacam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bagian dari sektor industri yang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan. Dibuktikan dengan adanya pariwisata sangat berpengaruh terhadap perekonomian negara Indonesia khususnya. Perkembangan pariwisata dewasa ini demikian pesat, yang mana mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru, sehingga masyarakat pun dapat memanfaatkannya. Peluang ini didukung dengan berbagai kondisi seperti letak dan keadaan geografis yang sangat bagus, sumber daya alam yang begitu melimpah dan keindahan panorama alam yang dimiliki serta didukung oleh flora dan fauna yang mempercantik pesona dari daya tarik wisata. Menurut Robinson (1979) dan Murphy (1985) dalam Pitana dan Gayatri (2005, hlm. 40) mengemukakan bahwa pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia untuk mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapat perjalanan baru. Sedangkan menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah. Salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki beragam potensi daya tarik wisata adalah Provinsi Jawa Barat. Cimahi merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak di antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Sebelumnya Cimahi merupakan bagian dari Kabupaten Bandung, namun sejak 29 Januari 1976 Cimahi ditetapkan sebagai kota administratif. Kemudian pada tanggal 21 Juni 2001, Cimahi ditetapkan

2 sebagai kota otonom. Cimahi merupakan kota yang memiliki segudang potensi daya tarik wisata yang masih tersembunyi. Tidak hanya wisata pendidikan adapun wisata budaya yang dimiliki yaitu bangunan bersejarah seperti rel kereta api, rumah sakit dustira, gereja santo ignasisus dan kampung adat cireundeu. Kali ini Cimahi memiliki kawasan Jalan Kolonel Masturi yang sangat berpotensi untuk dijadikan objek daya tarik wisata khususnya wisata alam yang belum dimiliki oleh kota tersebut. Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan. Daya tarik wisata memiliki kekuatan tersendiri sebagai komponen produk pariwisata karena dapat memunculkan minat bagi wisatawan dan menarik wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata. Kawasan wisata alam yang dimiliki Kota Cimahi adalah Alam Wisata Cimahi yang merupakan perbatasan diantara Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Alam Wisata Cimahi didirikan oleh CV. Kebun Tani Anugrah sebagai wujud keinginan dari pengusaha untuk mengembangkan pariwisata di bidang pendidikan pertanian, peternakan dan kuliner dan melihat potensi lokasi di kota Cimahi, serta untuk mensejahterakan masyarakat sekitar. Alam Wisata Cimahi sendiri diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2009 oleh Walikota Cimahi pada saat itu yaitu Ir. H. Itoch Tochija dan pada awal di resmikan Alam Wisata Cimahi masih berfokus pada kegiatan usaha kuliner di mana berdiri sebuah restaurant yang menyuguhkan berbagai variasi menu mulai dari tradisional sunda, Chinese dan modern. Adapun berbagai fasilitas seperti gedung serbaguna, fasilitas outbound dan pertanian. Seiring dengan berkembangnya waktu dimana Alam Wisata menjadi salah satu tujuan wisata favorit di kota Cimahi.

3 Alam Wisata Cimahi terus berbenah dengan menambah fasilitas-fasilitas baru seperti kolam renang, saung budaya, jembatan gantung, peternakan, kolam pemancingan, arena ketangkasan domba, roller coaster. Alam Wisata Cimahi ini memiliki target pasar yang beragam baik untuk grup kecil maupun grup besar, baik wisatawan yang datang dengan keluarga maupun instansi perusahaan. Alam Wisata Cimahi juga menawarkan berbagai macam paket untuk rombongan untuk berbagai macam kegiatan seperti reuni, gathering, wedding, meeting, ulang tahun. Mulai dari kegiatan sekolah untuk anak-anak, dewasa, perusahaan, keluarga, dan lain-lain. Berikut merupakan data jumlah kunjungan wisatawan di Alam Wisata Cimahi dari tahun 2010 hingga 2014 yaitu : Gambar 1.1 Tingkat Kunjungan Wisatawan Alam Wisata Cimahi 2010-2014 Sumber: Manajemen Alam Wisata Cimahi

4 Dapat dilihat pada gambar 1.1 tingkat kunjungan wisatawan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun yaitu adanya kenaikan dan penurunan kunjungan wisata. Penurunan jumlah kunjungan wisatawan merupakan salah satu indikasi dari melemahnya minat atau motivasi wisatawan untuk berkunjung. Faktor lain dari melemahnya kunjungan wisatawan yaitu persaingan daya tarik wisata lainnya. Menurut salah satu pengelola kawasan Alam Wisata Cimahi yaitu Bapak Mamen bagian HRD, beliau mengatakan bahwa hal itu bisa saja terjadi karena adanya competitor Alam Wisata Cimahi itu sendiri yaitu kawasan Kampung Daun ditambah dengan hadirnya kawasan wisata baru yaitu Dusun Bambu pada awal tahun 2014. Serta masih belum adanya pengembangan atraksi wisata. (Sabtu, 28 Maret 2015) Berikut merupakan beberapa hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis dengan wisatawan secara acak mengenai daya tarik wisata di Alam Wisata Cimahi yaitu : Tabel 1.1 Hasil wawancara dengan wisatawan mengenai daya tarik wisata di Alam Wisata Cimahi Nama Hasil Wawancara Intan Lokasinya tidak sulit dicapai karena berada di pinggir jalan tidak masuk ke pelosok-pelosok, namun masih kurangnya papan petunjuk jalan menuju kawasan ini, view lumayan indah dan menyenangkan. Nisa Biaya terbilang murah, bahkan tidak dikenakan tiket masuk ke kawasan ini, atraksi wisata tidak terlalu banyak, kemudian untuk jembatan gantung dikarenakan gratis keamanannya pun tidak begitu diperhatikan karena tidak ada petugas yang mengawasi.

5 Irna Karena ada kata alam, sebaiknya lebih diperhatikan dari sisi tumbuhantumbuhan agar terlihat lebih hijau dan asri, terutama area lereng tempat ATV sangat gersang. Naik delman sangat banyak yang antri, namun delman hanya ada satu. Tempat makan yang cukup menarik namun hidangannya masih kurang variatif. Fasilitas pendukung masih kurang lengkap dan tanda larangan hati-hati pun masih minim. Perbanyak tong sampah agar pengunjung tidak kesulitan mencari. Diperhatikan lagi untuk kebersihan delman serta kebersihan kawasan. (Sumber: Hasil wawancara penelitian dengan wisatawan AWC, 2015) Dapat disimpulkan bahwa potensi wisata yang dimiliki Alam Wisata Cimahi sudah cukup menarik, namun ada beberapa fasilitas yang dirasa wisatawan masih kurang lengkap serta belum adanya pengembangan atraksi wisata yang juga dirasa masih kurang sampai saat ini. Berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan kurangnya minat wisatawan yaitu kurangnya keberagaman atraksi, inovasi baru maupun sarana penunjang lainnya serta strategi promosi yang dilakukan oleh pihak pengelola. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian bagi pihak pengelola. Dengan adanya keberagaman daya tarik wisata yang mampu menarik minat wisatawan, maka kemungkinan besar banyak wisatawan yang datang untuk menikmati atraksi wisata di kawasan tersebut. Menurut Gamal (2004, hlm. 19) menyatakan bahwa daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran serta menarik perhatian wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Hal ini berarti bahwa suatu yang menarik itu dapat berupa segala sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan, dan dinikmati oleh wisatawan. Sedangkan motivasi adalah satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motif adalah suatu keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Menurut Sadirman (2001, hlm. 73), kata motif diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan

6 sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi tercapainya satu tujuan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam rangka menemukan seberapa erat hubungan antara daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan. Melihat pentingnya daya tarik wisata yang mendorong atau memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke suatu objek wisata. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan mengangkat judul : Hubungan Daya Tarik Wisata dengan Motivasi Berkunjung Wisatawan ke Alam Wisata Cimahi B. Rumusan Masalah Dari hasil pemaparan dan penjelasan yang telah dipaparkan berikut adalah identifikasi masalah penelitian : 1. Bagaimana tanggapan wisatawan mengenai daya tarik wisata di Alam Wisata Cimahi? 2. Bagaimana motivasi berkunjung wisatawan di Alam Wisata Cimahi? 3. Bagaimana hubungan daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan ke Alam Wisata Cimahi? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi gambaran mengenai daya tarik wisata di Alam Wisata Cimahi. 2. Mengidentifikasi motivasi berkunjung wisatawan di Alam Wisata Cimahi. 3. Menganalisis hubungan daya tarik wisata dengan motivasi berkunjung wisatawan ke Alam Wisata Cimahi.

7 D. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu pengetahuan khususnya terhadap tanggapan wisatawan mengenai daya tarik wisata terhadap motivasi berkunjung, serta menjadi tambahan referensi pustaka bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta pengalaman sebagai bentuk aplikasi dari perkuliahan yang telah dilaksanakan. b. Bagi Pengelola Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak pengelola dalam upaya mengetahui tanggapan wisatawan mengenai daya tarik wisata terhadap motivasi berkunjung ke Alam Wisata Cimahi. Dan menjadi bahan referensi untuk mengembangkan atraksi wisata yang dapat meningkatkan motivasi wisatawan untuk berkunjung ke Alam Wisata Cimahi. E. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan arahan dalam memperjelas masalah dalam penelitian, maka berikut ini adalah definisi operasional dalam penelitian ini: 1. Daya Tarik Wisata Suwantoro, Gamal (2004, hlm. 19) menyatakan bahwa daya tarik wisata yang juga disebut objek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Daya tarik suatu kawasan berdasarkan adanya sumber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman, bersih, adanya aksesibilitas yang tinggi untuk

8 dapat mengunjunginya, adanya cirri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka, adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang hadir. 2. Motivasi Berkunjung McIntosh (1977) dan Murphy (1985, cf. Sharpely, 1994) dalam Pitana dan Gayatri (2005, hlm. 59) mengatakan bahwa motivasi dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok besar yaitu Physical or physiological motivation (motivasi yang bersifat fisik atau fisiologis), Cultural motivation (motivasi budaya), Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat sosial), Fantasy motivation (motivasi karena fantasi) disebut juga sebagai status and prestige motivation.