BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ± 767,448 hektar dan terletak di lereng gunung Gede Pangrango. Secara geografis, Desa Cisarua dibatasi oleh Taman Nasional Gunung Pangrango di sebelah utara, Desa Limbangan di sebelah selatan, Desa Sukamekar di sebelah barat, dan Desa Langensari di sebelah timurnya. Bentangan wilayah Desa Cisarua terbagi menjadi wilayah berbukit, dataran tinggi, dan lereng gunung. Tingkat erosi di wilayah desa ini juga masih rendah. Berdasarkan data profil Desa Cisarua hanya 0,65 persen dari total luas wilayah yang berstatus erosi berat. Desa Cisarua terletak 900-1.200 m di atas permukaan laut sehingga menyebabkan iklim di Desa Cisarua termasuk basah dengan jumlah bulan hujan 9 bulan dan curah hujan sebesar 2.200 mm. Berdasarkan kegunaannya, tanah yang ada di desa ini terbagi menjadi tanah kering, tanah sawah, tanah perkebunan, tanah hutan dan untuk fasilitas umum. Luas penggunaan lahan di desa ini disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Tanah Berdasarkan Kegunaan di Desa Cisarua Tahun 2008 No Kegunaan Luas (Ha) 1. Tanah sawah irigasi perdesaan 25,00 2. Tanah kering Tegal/ladang Pemukiman Pekarangan 3. Tanah perkebunan tanah perkebunan rakyat tanah perkebunan negara 310,89 15,75 22,25 20,00 82,03 4. Tanah hutan lindung 247,32 5. Tanah fasilitas umum 44,21 Jumlah 685,42
33 Desa Cisarua merupakan salah satu desa di Kabupaten Sukabumi, namun letaknya dekat dengan Ibukota Kota Sukabumi. Akses untuk menuju ke kota Sukabumi juga sangat mudah. Terdapat 80 angkutan umum yang tersedia selama 24 jam. 4.2 Demografi Desa Penduduk Desa Cisarua sebagain besar merupakan etnis Sunda. Hal ini dipengaruhi oleh latar belakang datangnya penduduk di desa tersebut. Penduduk Desa Cisarua pada mulanya merupakan pekerja perkebunan yang khusus didatangkan dari Garut pada tahun 1928. Mereka didatangkan dari Garut untuk menjadi buruh di perkebunan. Hingga saat ini mereka secara turun menurun terus menetap dan berkembang di Desa Cisarua. Berdasarkan profil Desa Cisarua pada tahun 2008, total jumlah penduduk Desa Cisarua berdasarkan jenis kelamin dapat dibedakan menjadi laki-laki sebanyak 3.563 orang dan perempuan sebanyak 3.431 orang. Desa Cisarua memiliki 8 RW dan 30 RT dengan 1.798 Kepala Keluarga dengan kepadatan penduduk sebesar 911 jiwa per km 2. Desa Cisarua memiliki total jumlah penduduk sebanyak 6994 orang dan 41,8 persen dari total jumlah penduduk hanya mengenyam pendidikan hingga jenjang SD/sederajat, lalu diikuti oleh SMA, SMP, D3, D1, S1, dan D2. Penduduk di Desa Cisarua ini pun mayoritas beragama islam dan hanya 0,1 persen dari total jumlah penduduk yang beragama kristen. Perbandingan persentasi jumlah etnis di Desa Cisarua dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persentasi Penduduk di Desa Cisarua Berdasarkan Etnis Tahun 2008 No Etnis Jumlah (orang) Persentasi (%) 1. Sunda 5.905 84,42 2. Batak 26 0,37 3. Betawi 6 0,09 4. Jawa 1.035 14,80 5. Ambon 4 0,06 6. Sumba 6 0,09 7. China 3 0,04 8. Arab 9 0,13 Total 6.994 100,00
34 4.3 Mata Pencaharian Penduduk Penduduk laki-laki di Desa Cisarua sebagian besar bermatapencaharian pokok sebagai buruh tani, karyawan perkebunan, petani, dan pedagang keliling. Penduduk perempuan, selain menjadi buruh tani dan karyawan perkebunan, banyak pula yang menjadi pembantu rumahtangga, pedagang keliling, dan petani. Jumlah dan jenis mata pencaharian pokok penduduk di desa ini disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3. Jumlah dan Jenis Mata Pencaharian Pokok Penduduk Desa Cisarua Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2008 No Jenis pekerjaan Laki-laki (orang) Perempuan (orang) 1. Petani 189 48 2. Buruh tani 702 302 3. Pedagang keliling 151 65 4. Karyawan perkebunan 457 197 5. Pegawai negeri sipil 14 10 6. Pengrajin industri rumah tangga 4 2 7. Pembantu rumah tangga 0 72 8. Guru swasta 6 2 9. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 10 2 10. Peternak 42 0 11. TNI 4 0 12. Montir 4 0 13. Dukun kampung terlatih 0 5 14. Pengusaha kecil dan menengah 4 0 Jumlah 1.587 705 Berdasarkan profil Desa Cisarua juga diketahui komoditi pertanian yang mayoritas dibudidayakan di Desa Cisarua ialah tomat, sawi, kubis, dan cabe. Pada sektor perkebunan diketahui bahwa terdapat 5 keluarga yang memiliki tanah perkebunan dengan luasan kurang dari 10 hektar. Pemasaran hasil pertanian di Desa Cisarua ada yang dijual melalui tengkulak, pengecer, serta langsung dijual
35 ke pasar. Pemasaran hasil perkebunan hanya dilakukan oleh tengkulak. Komoditi perkebunan yang dihasilkan di Desa Cisarua ialah teh. Penguasaan lahan di Desa Cisarua masih sangat minim, berdasarkan daftar isian tingkat perkembangan Desa Cisarua tahun 2008, dari 3.596 orang yang telah berkeluarga, hanya 1.283 orang yang memiliki aset tanah. Agar lebih jelasnya dapat dilihat di Tabel 4. Tabel 4. Jumlah dan Persentasi Petani Berdasarkan Penguasaan Aset Tanah Desa Cisarua Tahun 2008 No Luasan Aset Tanah (Ha) Jumlah (orang) Persentasi (%) 1. Memiliki tanah antara 0,1-0,2 1.062 82,77 2. Memiliki tanah antara 0,21-0,3 77 6,00 3. Memiliki tanah antara 0,31-0,4 39 3,03 4. Memiliki tanah antara 0,41-0,5 26 2,02 5. Memiliki tanah antara 0,51-0,6 16 1,25 6. Memiliki tanah antara 0,61-0,7 21 1,64 7. Memiliki tanah antara 0,71-0,8 6 0,47 8. Memiliki tanah antara 0,81-0,9 5 0,39 9. Memiliki tanah antara 0,91-1,0 5 0,39 10. Memiliki tanah antara 1,1-5,0 20 1,56 11. Memiliki tanah antara 5,1-10 4 0,32 12. Memiliki tanah lebih dari 10 2 0,16 Total 1.283 100,00 Petani di Desa Cisarua seluruhnya menggarap di lahan milik perkebunan. Hal ini disebabkan karena letak Desa Cisarua yang berada di sekitar wilayah perkebunan milik negara dan hutan lindung. Memiliki tanah bukan berarti petani mengolah di atas tanah yang dimiliki secara perseorangan dan bersertifikat. Namun kata memiliki pada Tabel 4. bermakna menggarap. Dari data di atas dapat dilihat bahwa 88,77 persen petani di Desa Cisarua hanya menggarap 0,1-0,3 hektar lahan. Petani tersebut masuk dalam kategori petani kecil. Petani sedang merupakan petani yang menggarap lahan dengan luas 0,31-1,00 hektar. Petani
36 yang masuk kategori sedang ada sekitar 9,19 persen dan hanya ada 2,04 persen petani yang masuk dalam kategori petani besar karena menggarap lahan dengan luasan lebih dari 1,1 hektar. 4.4 Sarana dan Prasarana Desa Cisarua merupakan desa kabupaten yang lokasinya berdekatan dengan kotamadya. Untuk mencapai desa ini terdapat 80 angkutan umum yang siap melayani selama 24 jam dan terdapat 60 ojek yang menghubungkan antar RW. Jalan-jalan di desa ini keadaannya berlubang dan becek. Hal ini dibuktikan melalui data desa bahwa hanya terdapat 3,6 km jalan dengan kondisi yang baik. Jalan yang dalam kondisi baik merupakan jalan kabupaten. Jalan desa dan jalan antar desa kondisinya rusak sepanjang 9,5 km dengan klasifikasi jalan makadam sepanjang 9 km dan jalan tanah sepanjang 0,5 km. Kondisi jalan yang rusak ini disebabkan oleh banyaknya truk pengangkut hasil perkebunan yang melewati jalan tersebut. Kondisi cuaca dengan curah hujan yang tinggi sehingga membuat kondisi jalan menjadi rentan rusak. Desa Cisarua memiliki sarana peribadatan 12 mesjid dan 87 musholla yang tersebar di 8 RW dan 30 RT. Untuk prasarana kesehatan, Desa Cisarua memiliki puskesmas pembantu, balai pengobatan, dan 8 posyandu yang tersebar di 8 RW. Sarana kesehatan yang dimiliki Desa Cisarua ialah 4 orang dukun bersalin terlatih. Sarana dan prasarana pendidikan di Desa Cisarua hanya tersedia hingga jenjang SD. Di desa ini terdapat 2 buah Sekolah Dasar Negeri, 2 buah Taman Kanak-kanak, serta 4 buah Pendidikan Anak Usia Dini. Tidak terdapat Sekolah Menengah Pertama di desa ini. 4.5 Sejarah Desa Cisarua Tahun 1920 Belanda membuka hutan untuk dijadikan perkebunan teh. Lalu pada tahun 1928 pabrik teh dibangun dan bibit teh didatangkan dari India. Untuk mengoperasikan perkebunan, dibutuhkan tenaga kerja. Untuk itulah pihak perkebunan mendatangkan buruh dari Garut menggunakan sistem bedol desa. Pada saat itu, Desa Cisarua masih merupakan bagian dari Desa Limbangan.
37 Penduduk yang didatangkan tersebut lalu menetap dan terus berkembang hingga saat ini dan merasa merupakan penduduk asli Desa Cisarua. Desa Cisarua baru dibentuk pada tahun 1979 atas usulan dari para tokoh masyarakat Dusun Cisarua, Dusun Cisarua Caringin, dan Dusun Nagrak. Adapun tokoh-tokoh masyarakat yang menjadi penggagas berdirinya Desa Cisarua ialah (Alm) M.Rachmat, Maksum Syah, Tjutju, Jaja, Sukardi, Halim, dan Junaini. Pada Maret 1979, Desa Cisarua berdiri dengan (Alm) Rachmat bertindak sebagai kepala desa. Kantor Desa Cisarua pertama kali menumpang di SD Inpres Cisarua. Lalu pada tahun 1980, dilakukan pembangunan kantor Desa Cisarua. Pembangunan kantor Desa Cisarua pada mulanya dilakukan di balai desa sebelah utara Goalpara. Namun karena letaknya dianggap kurang strategis, lahan tersebut lalu dijual. Hasil penjualan lahan tersebut lalu digunakan untuk membeli lahan yang lebih strategis yaitu ditempat saat ini kantor Desa Cisarua berdiri. Hingga tahun 2011, Desa Cisarua telah dipimpin oleh 4 kepala desa dan 2 penanggung jawab sementara (pjs). Adapun urutan kepemimpinan Desa Cisarua ialah: 1979-1988 : (Alm) M. Rachmat 1988-1989 : Maksum Syah (pjs) 1989-1999 : Ace Sujatman 1999-2000 : Asep (pjs) 2000-2005 : (Alm) M. Rachmat 2005-2011 : A. Malik Berdasarkan sejarah, perkebunan terbentuk terlebih dahulu daripada Desa Cisarua, maka program-program desa mengikuti program perkebunan. Namun ketika kepemimpinan A. Malik keadaan pemerintahan desa berubah. Berbagai program desa berdiri independen dan tidak lagi mengikuti program dari perkebunan dengan alasan bahwa wilayah perkebunan lah yang berada di dalam desa, bukan desa yang berada di dalam wilayah perkebunan.