PROPINSI ACEH, 22 SEPTEMBER 2015 Oleh : Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh
1. PENDAHULUAN Laporan Sari Muliyasno Simeulue SERAMBINEWS.COM, SINABANG - Hujan deras kembali melanda daerah Kabupaten Simeulue, sejak Selasa (22/9/2025) dini hari. Akibatnya, sebanyak tujuh desa di daerah ini di laporkan dilanda banjir setelah meluapnya aliran sungai. Tujuh desa yang terkena banjir di daerah itu, diantaranya Desa Lamayang, Lakubang, Latitik, Luan Surip, Kampung Aie, Lauke dan Desa Tameng. "Ketinggian air 50 centimeter hingga 1,5 meter," kata Kepala BPBD Simeulue Ikhsan Mikaris. Untuk saat ini, kata dia, sebanyak 464 jiwa harus diungsikan ke tempat lebih tinggi. "Tidak semua rumah di tujuh desa itu banjir. Rumah-rumah yang berdekatan dengan aliran sungai banjir," kata Ikhsan Mikaris. (*) SINABANG - Banjir luapan kembali melanda Kabupaten Simeulue Selasa (22/9), mengakibatkan 101 Kepala Keluarga mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Banjir juga merendam tujuh desa yakni Lamayang, Lakubang, Latitik, Luan Surip, Kampung Aie, Lauke dan Desa Tameng. Ketinggian air mencapai 50 centimeter hingga 1,5 meter, kata Kepala BPBD Simeulue Ikhsan Mikaris kepada Serambi kemarin. Untuk saat ini, kata dia, sebanyak 464 jiwa atau 101 Kepala Keluarga (KK) harus diungsikan ke tempat lebih tinggi. Tidak semua rumah di tujuh desa itu terkena banjir. Rumah-rumah yang berdekatan dengan aliran sungai saja banjir, katanya. Cuaca yang tidak kondusif tersebut, selain meluapnya aliran sungai juga menyebabkan sejumlah fasilitas publik seperti tiang listrik ikut tumbang. Fasilitas publik seperti tiang listrik ada yang tumbang. Kemudian Meunasah, Pustu dan Paud ikut terkena banjir. Sejauh ini tidak ada korban jiwa, jelas Ikhsan Mikaris. Sementara itu sejumlah pihak terkait sudah siaga di sejumlah titik banjir. Begitu juga untuk bantuan masa panik sudah disiapkan. Bantuan siap saji kita sudah habis. Untuk bantuan beras, ikan teri, telor masih tersedia stok, ujar Kepala BPBD Simeulue Ikhsan Mikaris. Menurutnya pascabanjir yang melanda Sinabang 12 September 2015 lalu, pihaknya terus melakukan upaya normalisasi daerah aliran sungai (DAS) di kawasan yang terkenak dampak banjir. Alat berat masih bekerja melakukan normalisasi aliran sungai, ujarnya. (sm) Lokasi Kejadian, Kab. Simeulue 22 September 2015 Gambar 1. Kondisi Muka Bumi Sekitar Lokasi Banjir 2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Citra Satelit Cuaca Dari citra satelit tanggal 22 September 2015 memperlihatkan tutupan awan-awan konvektif (awan hujan) di wilayah Simeulue sepanjang hari. Awan-awan tersebut memiliki suhu puncak yang rendah utamanya pada pagi, malam hingga dini hari berkisar -55 0 C hingga -80 0 C.
Citra Jam 07.00 16.00 WIB Suhu Puncak Awan Jam 07.00 23.00 WIB Gambar 2. Citra Satelit dan Suhu Puncak Awan, tanggal 22 September 2015
B. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Nilai anomali OLR sekitar lokasi berkisar -10 s.d -40 W/m2. Nilai ini dapat menunjukkan tebal dan meratanya tutupan awan ditempat tersebut. Gambar 3. Anomali Outgoing Longwave Radiation, tanggal 21 September 2015 Sumber: http://jra.kishou.go.jp. C. Suhu Muka Laut (SML) Nilai anomali suhu muka laut 5 (lima) harian, tanggal 13-18 September 2015 berkisar +0.4 s.d +0.8 0 C. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut relatif hangat dan dapat menambah peluang terbentuknya awan-awan hujan disekitar wilayah kejadian. Gambar 4. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut (Pentad Day) Sumber: http://jra.kishou.go.jp.
D. Analisa Angin/ Streamlines Analisa pola angin menunjukkan adanya daerah belokan (Shear) yang menyebabkan pergerakan massa udara cenderung mengalami perlambatan/ terhambat. Dari prakiraan angin dapat dilihat angin Barat Daya masih dominan di Propinsi Aceh. Gambar 5. Prakiraan Angin, tanggal 22 September 2015 E. Data Curah Hujan Satelit TRMM Dari data satelit Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), akumulasi curah hujan harian tanggal 22 September 2015, di Kabupaten Simeulue sekitarnya terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat, sedangkan rata-rata jam-an yakni terjadi hujan dengan intensitas ringan. Gambar 6. Curah Hujan Harian dan Rata-rata jam-an Satelit, tanggal 22 September 2015 Sumber: http://disc2.nascom.nasa.gov/ Penggunaan data satelit TRMM pada analisis ini, untuk mengatasi kekosongan data curah hujan aktual saat kejadian, disebabkan belum masuknya data beberapa pos hujan yang ada di Kabupaten Simeulue.
3. KESIMPULAN DAN PENUTUP Berdasarkan pantauan citra satelit HIMAWARI 8 dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah propinsi Aceh pada saat kejadian banjir Kabupaten Simeulue, menunjukkan sebaran awan-awan konvektif cukup merata dibahagian Barat dan Selatan propinsi Aceh dari pagi, malam hingga dini hari. Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) Negatif mengindikasikan adanya daerah tutupan awan disekitar lokasi, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan suhu muka laut perairan Barat dan Selatan cukup hangat sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup untuk memberi peluang terbentuknya awan-awan hujan. Dari beberapa parameter dinamis serta data curah hujan satelit TRMM menunjukkan bahwa telah terjadi akumulasi hujan harian dengan intensitas sedang hingga lebat dan hujan dengan intensitas ringan untuk rata-rata jam-an sepanjang hari di Kabupaten Simeulue, sebagai penyebab terjadinya banjir. Demikianlah laporan analisis kejadian banjir Kabupaten Simeulue tanggal 22 September 2015, identifikasi ini dibuat berdasarkan data curah hujan dan dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal tersebut. Banda Aceh, 23 September 2015 Forecaster On Duty Khairul Akbar, M.Si NIP.197805272000031002 Kepala Stasiun Meteorolgi Banda Aceh, TTD FACHKRURAZI, SP NIP.196509301990031002