Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIJUAL DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kedelai yang tinggi protein, sedikit karbohidrat, mempunyai nilai gizi dan

ANALISIS FORMALIN PADA IKAN ASIN DI BEBERAPA PASAR TRADISIONAL KOTA KENDARI

IDENTIFIKASI FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS IKAN ASIN YANG BEREDAR DI PASAR TRADISIONAL X DI KABUPATEN Y YOGYAKARTA PERIODE JUNI 2015

INTISARI ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASIN BAWAL DAN EBI DENGAN METODE ASAM KROMATOFAT DI PASAR INDRA SARI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA IKAN ASINTELANG DARI PRODUSEN DI DESA SIMPANG EMPAT SUNGAI BARU KECAMATAN JORONG KABUPATEN TANAH LAUT

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting bagi umat manusia. Pangan juga tak lepas dari kaitannya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang mudah dimasak

PERBEDAAN KADAR FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR PUSAT KOTA DENGAN PINGGIRAN KOTA PADANG. Skripsi

STUDI KASUS KADAR FORMALIN PADA TAHU DAN KADAR PROTEIN TERLARUT TAHU DI SENTRA INDUSTRI TAHU DUKUH PURWOGONDO KECAMATAN KARTASURA

KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAHAN MAKANAN DI BANDA ACEH*

EVALUASI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI LAMPUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau mencegah tumbuhnya mikroorganisme, sehingga tidak terjadi proses

ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DIBEBERAPA PASAR DI KOTA PALU

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan nitrit

INTISARI. ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA EBI dan IKAN TERI MEDAN DI UNIT PASAR SEKTOR II KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Zat gizi dalam makanan yang telah dikenal adalah karbohidrat, lemak,

IDENTIFIKASI KANDUNGAN FORMALIN PADA TAHU YANG DIJUAL DI PASAR SENTRAL KOTA GORONTALO. Sriyanti Dunggio, Herlina Jusuf, Ekawaty Prasetya 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penetapan kadar larutan baku formaldehid dapat dilihat pada

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berupa pengawet yang berbahaya (Ismail & Harahap, 2014). Melihat dari

MENGENAL BAHAYA FORMALIN, BORAK DAN PEWARNA BERBAHAYA DALAM MAKANAN

Jurnal Analis Laboratorium Medik, 30/11 (2016), IDENTIFIKASI FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPERJUAL BELKAN DI PUSAT PASAR SAMBU MEDAN TAHUN 2015

SKRINING PEREAKSI SPOT TEST UNTUK DETEKSI KANDUNGAN FORMALIN PADA BAHAN PANGAN

ABSTRAK ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF KANDUNGAN FORMALIN PADA BEBERAPA BAHAN MAKANAN YANG BEREDAR DI PASAR RAYA PADANG DAN SEKITARNYA

INTISARI ANALISIS KUALITATIF FORMALIN DALAM TAHU MENTAH DI PASAR ANTASARI KECAMATAN BANJARMASIN TENGAH

PENGGUNAAN ES SEBAGAI PENGAWET HASIL PERIKANAN

I. PENDAHULUAN. peternakan mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi pemenuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan di dalam kehidupannya (Effendi, 2012). Berdasakan definisi dari WHO

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Posttest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB 1 : PENDAHULUAN. sanitasi. Banyaknya lingkungan kita yang secara langsung maupun tidak lansung. merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

PERAN CHITOSAN SEBAGAI PENGAWET ALAMI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK BAKSO AYAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Makanan merupakan komponen penting bagi kehidupan manusia, karena

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA BERBAGAI JENIS DAGING DI PASAR SWALAYAN KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Kolang-kaling merupakan hasil produk olahan yang berasal dari perebusan

UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR KM 5 PALEMBANG

BAB 1 PENDAHULUAN. ikan laut yang dicampur dengan bahan-bahan, seperti cabe kering yang dihaluskan

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk karak merupakan produk kering dari proses penggorengan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak memenuhi syarat keamanan dan dapat membahayakan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam belimbing yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola) dan

TES KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA (Soal Pretest) Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : VIII/2 Materi Pokok : Makanan

BAB 1 PENDAHULUAN. oksigen, dan karbon (ACC, 2011). Formalin juga dikenal sebagai formaldehyde,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut WHO, makanan adalah : Food include all substances, whether in a

PENDAHULUAN. ekonomi yang masih lemah tersebut tidak terlalu memikirkan akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh berbagai kalangan. Menurut (Rusdi dkk, 2011) tahu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh mayoritas masyarakat Indonesia, karena rasanya yang gurih dan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food

Zat Kimia Berbahaya Pada Makanan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

BAB I PENDAHULUAN. antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang ditanam dalam

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

PENDAHULUAN. amino esensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah yang baik. Daging broiler

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

ANALISIS KUALITATIF FORMALIN PADA TAHU MENTAH YANG DIJUAL DI PASAR KALINDO, TELUK TIRAM DAN TELAWANG BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Keamanan pangan (food safety) merupakan hal-hal yang membuat

CONTOH KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein nabati dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

Analisis Kandungan Formalin pada Ikan Asin Katamba (Lethrinus lentjan) yang Beredar Di Kota Makassar

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya sasaran pembangunan pangan adalah menyediakan pangan

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi DIAH AYU FITRIANI

BAB I PENDAHULUAN. setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB I PENDAHULUAN. dan merata. Maksudnya bahwa dalam pembangunan kesehatan setiap orang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan pangan mudah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh bakteri

BAB I PENDAHULUAN. dan pembinaan dari pemerintah. Akibat kemajuan ilmu teknologi pangan di dunia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahan pangan adalah bahan yang memungkinkan manusia tumbuh dan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha di Indonesia pada saat ini kian pesat, terutama di

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Makanan adalah salah satu kebutuhan manusia.dalam kehidupan sehari-hari.

I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai: (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

APLIKASI ASAM LAKTAT DARI LIMBAH KUBIS UNTUK MENINGKATKAN UMUR SIMPAN TAHU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERIKSAAN FORMALIN PADA TAHU YANG BEREDAR DI PASAR BATUSANGKAR MENGGUNAKAN KALIUM PERMANGANAT (KMnO4) DAN KULIT BUAH NAGA

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya terselenggaranya suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan terpenuhi. Menurut UU No.7 tahun 1996 menyebutkan bahwa

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan daya tahan ikan mentah serta memaksimalkan manfaat hasil tangkapan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. sumber protein fungsional maupun pertumbuhan, terutama pada anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. karena dapat diolah menjadi berbagai macam menu dan masakan 1.Selain itu,

ANALISA KADAR ASAM OKSALAT DALAM ASAM SUNTI. Suryani *) ABSTRAK

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN. Gadjah Mada University Press, 2007), hlm Abdul Rohman dan Sumantri, Analisis Makanan, (Yogyakarta:

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 UJI KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN DI PASAR TRADISIONAL KOTA BANDA ACEH Ayu Nirmala Sari 1), Diana Anggraeyani 2), Fitria Nelda Fautama 3), Mazaya Dirayathi 4), Misdal 5), Nur Amalina Marfani 6), Nurfadhillah 7), dan Ulva Usliana 8) 1,2,3,4,5,6,7,8) Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh Email: ayunirmala79@gmail.com ABSTRAK Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat dikarenakan mudah didapat dan harganya murah. Ikan asin berformalin diduga banyak beredar di pasaran, termasuk pasar tradisional. Padahal kandungan formalin dalam makanan dapat menjadi racun bagi tubuh. Penelitian kualitatif ini bertujuan menguji kadar formalin pada ikan asin yang terdapat di pasar tradisional kota Banda Aceh yaitu pasar Rukoh, pasar Peunayong, dan Pasar Ulee Kareng. Identifikasi ini dapat diketahui dengan adanya perubahan warna pada filtrat sampel semula berwarna ungu menjadi tidak berwarna setelah bereaksi dengan sampel ikan asin dengan menggunakan kalium permanganat. Hasil penelitian menunjukkan 8 sampel ikan asin dari beberapa tempat berbeda di pasar Rukoh dan Peunayong terbukti mengandung formalin, sedangkan 5 dari 6 sampel yang diambil dari pasar Ulee Kareng terbukti bebas dari formalin. Data ini dapat digunakan oleh pihak terkait sebagai landasan untuk melakukan pengawasan terhadap peredaran ikan asin berformalin. Kandungan formalin yang terdapat pada ikan asin jika masuk ke tubuh akan bereaksi secara kimia dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan akan menyebabkan kematian sel yang tinggi dalam tubuh. Kata Kunci: Formalin, Ikan Asin, Kalium Permanganat, Pengawet Makanan, Bahan Pangan. PENDAHULUAN ahan pangan yang berasal dari hewan sangat dibutuhkan bagi kesehatan manusia sebagai sumber protein hewani yang utama. Sumber protein hewani mengandung asam amino dan sangat dibutuhkan sebagai sumber gizi untuk kesehatan masyarakat, produk tersebut menjadi berbahaya dan sumber penyakit bagi kesehatan masyarakat bila tidak terjamin keamanannya (Bahri, et al, 2006). Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat. Masyarakat Indonesia sendiri telah lama mengenal pengolahan ikan dengan cara diasinkan ( salted fish) menggunakan metode pengeringan dan penggaraman. Pengolahan ikan dengan menambahkan garam ini merupakan cara pengawetan ikan yang sederhana (Suhartini, 2005). Menurut Afrianto (1989), penambahan bahan aditif pada produk perikanan sulit untuk dihindari mengingat komoditas perikanan termasuk paling mudah busuk (perishable food). Dalam usaha pengolahan bahan pangan dikenal penggunaan bahan pengawet ( food additive) untuk menjaga daya tahan suatu bahan pangan, namun dalam praktiknya masih banyak produsen yang menggunakan bahan pengawet berbahaya seperti formalin pada produk pangan, salah satunya pada ikan asin. Ikan asin yang mengandung formalin dapat diketahui dengan ciri-ciri yaitu tidak rusak sampai lebih dari satu bulan pada suhu 25 0 C, tidak berbau khas ikan asin, bersih, cerah dan tidak dihinggapi lalat di area berlalat. Selain itu dagingnya kenyal, utuh, lebih putih dan bersih dibandingkan ikan asin tanpa formalin yang berwarna agak coklat (Widyaningsih, 2006). Formalin merupakan senyawa formaldehida dalam air dengan konsentrasi ratarata 37% dan metanol 15% dan air. Formalin sebenarnya bukan pengawet makanan tetapi sering digunakan oleh industri kecil khususnya untuk mengawetkan makanan karena harganya yang murah sehingga dapat menekan biaya 306

Uji Kandungan Formalin pada Ikan Asin... produksi, dapat membuat kenyal, tidak rusak, utuh, praktis dan efektif mengawetkan makanan (Widowati, 2006). Formalin cepat teroksidasi membentuk asam format didalam tubuh manusia terutama di hati dan sel darah merah. Formalin dapat bereaksi cepat dengan lapisan lendir saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Pemakaian formalin pada makanan dapat mengakibatkan keracunan yaitu rasa sakit perut yang akut disertai muntah muntah, timbulnya depresi susunan syaraf atau kegagalan peredaran darah (Handayani (2006). Alasan penggunaan bahan tambahan dan bahan pengawet yang berbahaya, seperti formalin ke dalam bahan pangan oleh produsen pangan yang tidak bertanggung jawab yaitu harga yang ekonomis, penggunannya tidak sulit, daya simpan yang lebih lama, proses pengolahan yang lebih cepat, dapat menjaga bobot ikan asin (Tristya, 2013) serta ketidaktahuan masyarakat akan bahaya dari bahan pengawet yang berasal dari zat kimia berbahaya (Aswad, dkk 2011). Penggunan formalin di dalam pengolahan bahan pangan telah dilarang di Indonesia menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722 Tahun 1988, namun di lapangan ternyata masih banyak masyarakat yang memanfaatkan formalin sebagai pengawet makanan, termasuk produk-produk perikanan dan peternakan (Tristya, 2013).. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu ada atau tidaknya kandungan formalin pada ikan asin yang dijual di pasar tradisional. Pengujian kandungan formalin pada ikan asin dilakukan dengan pereaksi kimia berupa kalium permanganate (KMnO4). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tiga kali pengulangan. Sampel ikan asin diambil dari tiga pasar tradisional yang terdapat di Kota Banda Aceh yaitu pasar Rukoh, pasar Peunayong dan pasar Ulee Kareng. Tabel 1. Daftar Nama Sampel Ikan Asin No Pasar Rukoh Pasar Peunayong Pasar Ulee Kareng 1 Ikan talang Ikan talang Ikan talang 2 Ikan dencis Ikan dencis Ikan lubim 3 Ikan jambal Ikan jambal Ikan lembung 4 Ikan teri Ikan teri Ikan layur 5 Ikan gabus 6 Ikan kepala batu Berikut tata cara pengujian kandungan formalin pada sampel ikan asin: Ikan asin diblender hingga halus Ikan asin yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 2 g dan dimasukkan kedalam gelas piala Aquades dimasukkan dalam gelas piala sebanyak 30 ml Larutan KMnO4 ditambahkan 4 tetes pada tabung reaksi yang berisi filtrat Filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 7 ml tabung reaksi Filtratnya diambil dan disaring Tabung reaksi digoyanggoyang hingga filtrate ikan asin dan larutan KMnO4 bercampur Formalin ditunjukkan oleh hilangnya warna pink (merah) muda) KMnO4 Sampel diulangi sampai 3 kali pengulangan 307

Ayu Nirmala Sari, Dkk. HASIL DAN PEMBAHASAN Ikan asin merupakan bahan pangan yang terbuat dari ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak banyak garam. Pengawetan ikan yang dilakukan biasanya pada ikan yang mudah membusuk dalam waktu singkat agar dapat disimpan lebih lama. Ikan asin dapat diawetkan dengan cara merendam ikan segar selama 24 jam atau menambahkan garam 15-20% pada ikan segar lalu dikeringkan. Pengolah ikan asin biasanya mempunyai ketergantungan yang sangat tinggi pada sinar matahari (pengeringan). Ikan asin yang mengandung formalin dapat diketahui dengan ciri-ciri yaitu tidak rusak sampai lebih dari satu bulan pada suhu 25 0 C, tidak berbau khas ikan asin, bersih, cerah dan tidak dihinggapi lalat di area berlalat(hastuti LDP, 2010). Selain itu utuh, kenyal, putih, bersih dibandingkan ikan asin tanpa formalin dengan warna yang agak coklat (Widyaningsih dan Murtini, 2006). Berdasarkan pengujian kandungan formalin yang telah dilakukan pada ikan asin dari beberapa pasar tradisional di kota Banda Aceh, diperoleh hasil seperti pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Hasil Pengujian Kandungan Formalin pada Sampel Ikan Asin No Pasar Jenis ikan Ulangan 1 2 3 Ket. 1 Rukoh Ikan jambal (+) (+) (+) Positif 2 Rukoh Ikan dencis (+) (+) (+) Positif 3 Rukoh Ikan talang (+) (+) (+) Positif 4 Rukoh Ikan teri (+) (+) (+) Positif 5 Peunayong Ikan jambal (+) (+) (+) Positif 6 Peunayong Ikan dencis (+) (+) (+) Positif 7 Peunayong Ikan talang (+) (+) (+) Positif 8 Peunayong Ikan teri (+) (+) (+) Positif 9 Ulee Kareng Ikan talang (-) (-) (-) Negatif 10 Ulee Kareng Ikan lubim (+) (+) (+) Positif 11 Ulee Kareng Ikan kembung (-) (-) (-) Negatif 12 Ulee Kareng Ikan layur (-) (-) (-) Negatif 13 Ulee Kareng Ikan gabus (-) (-) (-) Negatif 14 Ulee Kareng Ikan kepala batu (-) (-) (-) Negatif Ikan Talang (-) Ikan Lubim (+) Ikan Kembung (-) Ikan Layur (-) Ikan Gabus (-) Ikan Kepala Batu (-) Gambar 1. Hasil Pengujian Kandungan Formalin dengan Kalium Permanganat 308

Uji Kandungan Formalin pada Ikan Asin... Berdasarkan Tabel 2 diatas, dari 14 sampel yang diperoleh dari 3 pasar tradisional di Banda Aceh diketahui bahwa 9 sampel positif mengandung formalin sedangkan 5 sampel ikan asin lainnya terbukti bebas formalin. Kandungan formalin pada ikan asin ditandai dengan hilangnya warna merah muda atau ungu pada larutan sampel ikan asin. Kalium permanganat (KMnO4) merupakan oksidator kuat sehingga dapat mengoksidasi formaldehid yang terkandung dalam formalin yang ditandai hilangnya warna kalium permanganat dalam beberapa detik setelah tabung reaksi berisi sampel dihomogenkan. Dari pengujian yang telah dilakukan terhadap 8 sampel yang diperoleh dari pasar Rukoh dan Peunayong diperoleh hasil bahwa semua sampel ikan asin positif mengandung formalin yang ditandai dengan larutan kalium permanganat yang semula berwarna merah muda hingga ungu menjadi tidak berwarna setelah bereaksi dengan sampel. Sedangkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pasar Ulee Kareng menunjukkan hasil yang berbeda. Dari 6 sampel yang diuji, terdapat 5 sampel tidak mengandung formalin (-) dan 1 sampel mengandung formalin (+). Dari hasil pengamatan sampel Positif (+) mengalami perubahan warna saat di campurkan dengan kalium permanganate 0,1 M (KMnO 4 ) yang semula berwarna merah muda, lama-kelamaan menjadi tidak berwarna (pudar),sehingga dapat diidentifikasi sampel tersebut mengandung formalin (lihat Gambar 1). Perubahan warna pada larutan KMnO4 disebabkan karena aldehid mereduksi KMnO4 sehingga warna larutan yang asalnya merah muda akhirnya DAFTAR PUSTAKA Afrianto, E dan E. Liviawati. (1989). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Aswad, M., et al, (2011). Validasi Metode Spektrofotometri Sinar Tampak untuk Analisis Formalin menjadi pudar/hilang. pada sampel negatif larutannya ditandai dengan terbentuk 2 lapisan warna antara larutan sampel dengan larutan KMn04. Sampel ikan yang diuji dengan 3 kali pengulangan menghasilkan keterangan ikan talang (-), ikan lubim (+), ikan kembung (-), ikan layur (-), ikan gabus (-), dan ikan kepala batu (-). Hasil pengulangan pertama, kedua dan ketiga terhadap keseluruhan sampel tidak mengalami perubahan. Kandungan formalin yang ada di dalam ikan asin ini bila dikonsumsi dapat berbahaya bagi kesehatan. Penggunaan makanan formalin dalam makanan sudah dilarang karena efek yang ditimbulkan dari bahan makanan formalin ini akan terasa beberapa tahun kemudian bukan sekarang. Kandungan formalin yang terlalu tinggi dapat menyebabkan alergi, iritasi lambung, bersifat korsonegenik (kanker) dan bersifat mutagen. Jika dikonsumsi akan menyebabkan muntah, kencing bercampur darah, diare bercampur darah dan kematian dikarenakan kegagalan peredarah darah (Cahyadi, 2006). KESIMPULAN Hasil pengujian formalin pada sampel 14 sampel ikan asin yang diperoleh dari 3 pasar tradisional di Banda Aceh (Rukoh, Peunayong, dan Ulee Kareng) diketahui bahwa terdapat 9 sampel mengandung formalin, sedangkan 5 sampel bebas dari formalin. Adapun 8 sampel yang didapatkan dari pasar rukoh dan peunayong positif mengandung formalin, sedangkan di pasar ulee kareng hanya 1 sampel yang mengandung formalin dari 6 sampel yang telah dilakukan pengujian. Bahri, S., Sani, Y., dan Indraningsih. (2006). Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Keamanan Cahyadi W. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: Bumi Askara. dalam Tahu. SekolahTinggi Ilmu Farmasi (STIFA) Makassar 15 (1): 26-29. 309

Ayu Nirmala Sari, Dkk. Handayani. (2006). Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan. Jakarta: PT. Astra International Hastuti, S. (2010). Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid pada Ikan Asin di Madura. Ilmiah Percikan. 6(3): 33-40. Suhartini, S dan N, Hidayat. (2005). Olahan Ikan Segar. Penerbit Trubus Agrisarana, Surabaya. Tbk. Tristya, Putri Z. H. (2013). Identifikasi Pengunaan Formalin Pada Ikan Asin dan Faktor Perilaku Widowati, W, & Sumyati. (2006). Pengaturan tata niaga formalin untuk melindungi produsen. Widyaningsih, DT dan Murtini, ES. (2006). Alternatif Pengganti Formalin pada Produk Pangan. Penerbit Trubus Agrisarana, Jakarta. Widyaningsih, DT dan SM, Erni. (2006). Formalin. Penerbit Trubus Agrisarana, Surabaya. 310