BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal berfungsi untuk menghubungkan perusahaan terbuka pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan investasi dapat didefinisikan sebagai tindakan penundaan penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal berfungsi menghubungkan perusahaan terbuka pada investor dan

BAB I PENDAHULUAN. dari permasalahan ekonomi. Permasalahan ekonomi yang terjadi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan kontribusi yang sangat positif terhadap dunia usaha dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian kepada kebutuhan masyarakat dalam hal produk yang diinginkan,

BAB I PENDAHULUAN. atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1997 telah menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya stabilitas pasar

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan

BAB I. sangat panjang (going concern). Hal ini berarti dapat diasumsikan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya globalisasi perekonomian yang merupakan suatu proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia.Indonesia sangat bergantung kepada ekonomi kapitalisme global

BAB I PENDAHULUAN. hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Krisis multidimensi yang terjadi di Asia pada tahun 1997, dimana nilai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin bertumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tangguh. Seiring perkembangan zaman, permasalahan selalu datang dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. seperti beban bunga dan hutang lancar. Kebangkrutan telah digunakan sebagai istilah

Tinjauan Mata Kuliah. nalisis laporan keuangan adalah menganalisis laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan dalam dunia keuangan perusahaan (corporate finance). Platt dan Platt

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu catatan informasi keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan kesehatan lembaga-lembaga keuangan yang membentuk sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. kegagalan bisnis atau mengalami financial distress yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. itu perusahaan harus mempertahankan dan mampu berkembang di berbagai. mengalami financial distress bahkan kebangkrutan.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Oktober 1988, dan Desember Kebijakan-kebijakan tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Pengklasifikasian Utang. Utang Menurut Djarwanto (2004) merupakan kewajiban perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah keuangan yang terjadi pada sebuah perusahaan dapat. dikarenakan adanya beberapa penyebab. Diantaranya adanya sistem kelola

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. kebangkrutan itu sendiri. Menurut Marcelinda et al. (2014), perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Selain itu juga penanaman modal atau investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi kesulitan keuangan (financial distress) terjadi sebelum kebangkrutan,

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur Indonesia memburuk akibat kondisi ekonomi global

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pendapatan Nasional Per Kapita berinvestasi pada saham yang dapat memberikan penghasilan (return) yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ekonomi global mengalami perubahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global pernah terjadi pada tahun 2008 bermula pada krisis

BAB I PENDAHULUAN. dalam berbisnis (unethical business practices) yang mengkibatkan timbulnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam sektor ekonomi. Sejak

ANALISIS KESEHATAN KEUANGAN PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE BERDASARKAN METODE RISK BASED CAPITAL DAN Z-SCORE PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama investor dalam melakukan investasi adalah untuk memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan. Dengan populasi lebih dari 250 juta penduduk, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal tidak dilakukan dengan cara bertemu langsung antara penjual

BAB I PENDAHULUAN. tujuan lainnya (Gitosudarmo, 2002:5). Perusahan harus terus memperoleh laba agar

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN PADA PT KEDAUNG INDAH CAN TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE KARINA MULIAWATI S 3EB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kondisi keuangan perusahaan. Pada mulanya laporan keuangan hanya dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. modal mengalami suatu fenomena dimana pasar modal mulai menunjukkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel

BAB I PENDAHULUAN. operasional, terutama yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

BAB 1. A. Latar Belakang. Kebangkrutan adalah peristiwa bencana yang mengakibatkan kerugian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian Indonesia akhir-akhir ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. investor. Sebagai institusi pencipta kekayaan (wealth creating institution), perusahaan mampu beroperasi dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin ketat dewasa ini membuat setiap

kesulitan keuangan yang mengarah pada prediksi kebangkrutan. Semakin awal

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. menabung. Imbalan yang diperoleh dengan kepemilikan saham adalah

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang semakin banyak ditempuh perusahaan dalam rangka pendanaan usaha.

BAB I PENDAHULUAN. masalah keuangan (financial distress) yang dihadapi suatu perusahaan. Financial

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi untuk membayar utang atau kewajibannya kepada kreditur yang

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tuntutan bagi perusahaan untuk terus melakukan inovasi baru, bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja keuangan suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. baik dari sisi financial maupun non-financial. Hal ini berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Maka dengan didirikannya sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Blackberry sebelumnya bernama Research In Motion (RIM).

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal berfungsi untuk menghubungkan perusahaan terbuka pada investor dan institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal merupakan tempat bertransaksi perdagangan instrumen keuangan, seperti saham, obligasi dan efek yang menjadi indikator perkembangan ekonomi. Pasar modal memiliki peran dalam pertumbuhan ekonomi rill secara keseluruhan. Bursa Efek Indonesia mempermudah bagi para investor untuk memperoleh informasi dan kriteria kondisi pasar modal khususnya pada kondisi ekonomi di Indonesia. Bahkan sebelum berinvestasi, para investor tentu saja ingin mengetahui kinerja dan nilai dari perusahaan atau entitas yang akan menjadi pilihan investasinya. Oleh karena itu, sebelum menyampaikan laporan keuangan ke publik, terutama investor, perusahaan harus melakukan evaluasi atas laporan keuangan tersebut. Investor pasar modal cenderung memilih instrumen efek yang dinilai dapat menghasilkan keuntungan maksimal dengan risiko yang terukur. Keuntungan investasi tersebut dapat diukur dari besarnya imbal hasil yang didapatkan. Oleh karena itu investor pada umumnya akan melakukan penilaian kinerja keuangan dan operasional pada perusahaan yang sahamnya sedang dipegang atau dimiliki. Kondisi tersebut mengharuskan para manajemen perusahaan untuk mengevaluasi perfoma kinerja keuangan perusahaannya agar dapat berkembang dan bertahan 1

2 dari para pesaing melalui berbagai strategi pengelolaan manajemen dan mengevaluasi dengan baik laporan keuangan sehingga diharapkan perusahaan dapat menguasai pangsa pasar yang lebih luas. Evaluasi harus dilaksanakan secara menyeluruh untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi perusahaan dan dapat memprediksi kemungkinankemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang untuk dapat menentukan langkah atau merancang strategi yang paling tepat. Jika evaluasi tidak dilakukan maka dapat berpotensi mengakibatkan financial distress yaitu keadaan yang sulit bahkan mendekati kebangkrutan, dan jika tidak segera diselesaikan dapat berdampak hilangnya kepercayaan dari para investor. Pada umumnya para investor sangat memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Sebagaimana diketahui bahwa laporan keuangan merupakan sumber informasi utama mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Dari laporan keuangan dapat dianalisis kondisi yang dialami perusahaan apakah sedang dalam keadaan sehat atau kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan yang sangat esensial harus diwaspadai oleh perusahaan karena jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan terus menerus perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi bangkrut atau perusahaan tersebut benar-benar mengalami kegagalan usaha. Untuk itu perusahaan harus sedini mungkin melakukan berbagai analisis terutama yang bersangkutan dengan kebangkrutan perusahaan.

3 Analisis Altman s Z-Score merupakan salah satu metode untuk mengetahui prediksi kebangkrutan pada keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen perusahaan, menggunakan dan mengelola dana yang ada dalam perusahaan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi perusahaan untuk melakukan antisipasi yang diperlukan. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Altman (1983) dalam bukunya Corporate Financial Distress: A Complete Guide to Predicting, Avoiding, and Dealing with Bankruptcy menyatakan bahwa ada dua jenis kondisi failure, yaitu : a. Kondisi ketika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya b. Kondisi dimana nilai utang perusahaan melebihi nilai aset yang dimiliki perusahaan. Saat perusahaan mengalami kondisi kesulitan keuangan seperti ini menyebabkan investor menghadapi risiko kebangkrutan (financial distress risk/bankruptcy risk). Untuk mencegah kebangkrutan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja keuangannya yaitu dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan. Dari laporan keuangan perusahaan dapat diperoleh informasi tentang posisi keuangan, kinerja perusahaan, aliran kas perusahaan, dan informasi lain yang berkaitan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami informasi laporan keuangan dan hasil penilaian kinerja keuangan ini nantinya dapat diidentifikasikan apakah perusahaan dalam kondisi sehat atau tidak selama kurun waktu tertentu. Return saham perusahaan digunakan sebagai referensi untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli atau jual akan memberikan tingkat return yang

4 sesuai dengan tingkat return yang diharapkan. Analisis nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor, terutama berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di masa yang akan datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan akan tergantung dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan tergantung dari keadaan ekonomi yang mempengaruhi kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Penelitian-penelitian terdahulu mengenai hubungan risiko kebangkrutan dan imbal hasil saham menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Pada penelitian yang dilakukan oleh Ang pada tahun 2012, menyatakan bahwa adanya hubungan negatif antara risiko kebangkrutan dengan tingkat imbal hasil yang dipicu oleh rendahnya ex post imbal hasil terealisasi pada periode sebelum delisting, sedangkan pada penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Chava dan Purnanandam pada tahun 2010 menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara risiko kebangkrutan dengan tingkat imbal hasil saham. Perbedaan hasil penelitian antara Ang (2012) dan Chava et. al (2010) membuat penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh risiko kebangkrutan dan imbal hasil saham di pasar saham Indonesia, khususnya pada sektor pertambangan. Penelitian mengenai fenomena imbal hasil saham pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan di Indonesia telah cukup banyak dilakukan misalnya Widyawati (2012) dan Kurniasih et. al (2012). Pada penelitian ini penulis akan meninjau lebih jauh mengenai pengaruh risiko

5 kebangkrutan terhadap imbal hasil saham pada perusahaan-perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Altman s Z-Score tersebut untuk memprediksi kebangkrutan dengan menggunakan lima variabel yang merupakan salah satu model analisis yang diciptakan oleh Edward I. Altman dengan tingkat ketepatan dan keakuratan yang relatif dapat dipercaya. Selain itu model Altman s Z-Score diklasifikasikan ke dalam 3 kelompok, yaitu predikat perusahaan sehat, predikat perusahaan yang mendekati kebangkrutan (grey area), dan predikat perusahaan mengalami kebangkrutan yang harus diwaspadai. 1.2. Identifikasi, Perumusan, dan Batasan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Hasil penelitian mengenai fenomena imbal hasil saham pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan telah cukup banyak dilakukan, dimana banyak terdapat perbedaan hasil dan kesimpulan pada penelitian-penelitian tersebut. Perbedaan tersebut pada umumnya sangat tergantung kepada lini sektor perusahaan yang diteliti, sehingga dikhawatirkan dapat memberikan informasi yang kurang tepat kepada pengguna hasil penelitian tersebut, baik bagi investor maupun masyarakat pada umumnya. Pertambangan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki volume perdagangan cukup signifikan di BEI (IDX Fact Book:2014), sehingga apabila tidak diketahui seberapa besar pengaruh tingkat prediksi financial distress

6 terhadap return saham, maka dikhawatirkan akan menimbulkan kerugian bagi investor yang menginvestasikan dananya pada sektor tersebut. 1.2.2. Rumusan Masalah Dari penelitian ini akan diformulasikan beberapa masalah antara lain sebagai berikut : 1. Berapakah tingkat prediksi kebangkrutan masing masing perusahaan di sektor pertambangan yang diukur dengan Z-Score? 2. Bagaimana pengaruh tingkat prediksi kebangkrutan perusahaan terhadap imbal hasil (return) saham perusahaan? 1.2.3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis menguji variabel Altman s Z-Score dengan return saham sebagai berikut : 1. Penelitian ini terbatas pada entitas yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia terutama sektor pertambangan. 2. Kecukupan data diukur dari kesesuaian data yang disajikan pada Bursa Efek Indonesia dan yahoo finance dengan kriteria pengukuran yang digunakan penelitian ini yaitu Altman s Z-Score dan return saham. 3. Penulis menggunakan data laporan keuangan periode 2009-2013. 4. Harga saham yang digunakan adalah harga saham di hari pertama pada minggu pertama bulan April dengan harga saham hari pertama pada minggu pertama bulan April pada tahun sebelumnya. 5. Penelitian ini terbatas pada pengungkapan informasi laporan keuangan.

7 Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini juga bertujuan menganalisis pengaruh skor prediksi kebangkrutan (Z-Score) terhadap imbal hasil saham perusahaan sektor pertambangan. Untuk melihat hubungan tersebut penulis akan melakukan regresi dengan variabel dependen risiko kebangkrutan (Z-Score) dan variabel independennya adalah imbal hasil saham perusahan. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh : 1. Menganalisis tingkat prediksi kebangkrutan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI dengan menggunakan Altman s Z- Score. 2. Menganalisis pengaruh Altman s Z-Score terhadap return saham perusahaan sektor pertambangan. 1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian 1.4.1. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian : 1. Bagi perusahaan a. Membantu perusahaan untuk mengetahui indikasi kondisi kesulitan keuangan yang terjadi pada perusahaan tersebut, mengerti risikonya dan solusinya apabila mengalami kondisi tersebut.

8 b. Bahan evaluasi dan masukan dalam penetapan strategi maupun kebijakan untuk meningkatkan kinerja keuangan di masa yang akan datang. 2. Para pengguna laporan keuangan (investor dan kreditor). 1.4.2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan arahan bagi investor dalam melakukan investasi pada perusahaan yang mengalami risiko kebangkrutan (financial distress). 1. Bagi penulis : a. Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah. b. Pemahaman akan gambaran tentang prediksi kebangkrutan pada perusahaan khususnya sektor pertambangan dan saham khususnya pengembalian return saham. c. Pelatihan atau sarana pelatihan kualitas diri untuk mengembangkan diri di dunia kerja yang sesungguhnya. 3. Bagi pembaca lain (masyarakat umum) : Masyarakat umum akan memahami masalah kesulitan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan dan pengaruhnya terhadap kinerja saham dalam menghasilkan keuntungan, sehingga masyarakat dapat mengetahui keuntungan dan risiko yang harus dihadapi jika mereka ingin menjadi investor di pasar saham.

9 1.5. Metode Penelitian 1.5.1. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2009-2013. Penelitian ini juga menggunakan data harga saham harian dari tahun 2009-2013 yang didapat dari http://finance.yahoo.com. Selain itu untuk mendukung teori dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan dari buku, majalah, dan jurnal-jurnal keuangan. 1.5.2. Metode Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan berdasarkan beberapa tahapan berikut ini : a. Mengolah data mentah menjadi variabel-variabel penelitian, seperti membuat rasio keuangan untuk menghitung Z-Score pada tiap unit sampel. b. Melakukan analisis fenomena imbal hasil saham dan risiko kebangkrutan atau indikator financial distress yang dinyatakan dengan Z-Score. Untuk analisis ini penulis menggunakan bantuan piranti lunak Microsoft Excel. c. Melakukan analisis regresi dengan menggunakan metode regresi data panel untuk melihat hubungan pengaruh antar variabel bebas dan variabel terikat pada model penelitian. Pada analisis regresi ini penulis menggunakan bantuan piranti lunak Eviews.

10 d. Melakukan pengujian atas signifikansi hasil regresi data panel. e. Melakukan analisis hasil regresi dan membandingkannya untuk setiap model penelitian.