Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam)

dokumen-dokumen yang mirip
Standard Operating Procedure. TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Luar)

Standard Operating Procedure PENDIDIKAN AWAL PROFESI DOKTER GIGI

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN SKILLS LAB

Standard Operating Procedure PENGAJUAN IJIN PENELITIAN DI LABORATORIUM SKILLS

Standard Operating Procedure PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN SKILLS LAB

Standard Operating Procedure UJIAN KHUSUS (UK)

Standard Operating Procedure SOCA. (Student Oral Case Analysis)

Instruksi Kerja TATA TERTIB PESERTA PRE DIETARY INTERNSHIP JURUSAN GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Standard Operating Procedure. YUDISIUM (S.KG dan drg.)

Standard Operating Procedure IJIN TIDAK MENGIKUTI KULIAH

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

Standard Operating Procedure. PELAKSANAAN Objective Structured Clinical Examination (OSCE) NASIONAL

INSTRUKSI KERJA TATA TERTIB PRAKTEK PROFESI

Instruksi Kerja TATA TERTIB PESERTA PRE DIETETIC INTERNSHIP PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Standard Operating Procedure METODOLOGI PENULISAN ILMIAH 1 (MPI 1)

MANUAL PROSEDUR PERSIAPAN PERKULIAHAN KBK (KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI)

Instruksi Kerja TATA TERTIB PESERTA DI(DIETETIC INTERNSHIP) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PENGISIAN REKAM MEDIS

PANDUAN PROGRAM ORIENTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS HARMONI 2016 STIE PERBANAS SURABAYA TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Standard Operating Procedure PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI)

Standard Operating Procedure PENGAJUAN DOSEN LUAR BIASA

MANUAL PROSEDUR. YUDISIUM (S.KG dan drg.)

TATA TERTIB MINIHOSPITAL PSIK FKIK UMY

Standard Operating Procedure PEMELIHARAAN ALAT SKILLS LAB

Standard Operating Procedure. PEMBUATAN BPF (Buku Panduan Fasilitator)

Standard Operating Procedure TUGAS BELAJAR

MANUAL PROSEDUR PENERTIBAN DAFTAR HADIR DOSEN DAN MAHASISWA

Standard Operating Procedure PENYAMPAIAN KELUHAN PELANGGAN

1. Peraturan Tata Tertib Kehidupan Kampus Dalam rangka menjaga ketertiban kampus, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa di lingkungan

PERATURAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR I

UJIAN AKHIR SEMESTER April 2011

Standard Operating Procedure KEAMANAN DI WILAYAH FAKULTAS

INSTRUKSI KERJA TATA TERTIB UJIAN PRAKTIKUM

Standard Operating Procedure PENGENDALIAN DOKUMEN DAN REKAMAN

Standard Operating Procedure PELAKSANAAN PEKERJAAN KEBERSIHAN DI WILAYAH FAKULTAS

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Teknologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan

KONSERVASI GIGI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI BUKU PANDUAN MAHASISWA NAMA :

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Fisiologi Veteriner

Manual Prosedur PELAKSANAAN PENELITIAN

Standard Operating Procedure BIMBINGAN KONSELING MAHASISWA

BAB VI PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum. Parasitologi Veteriner

Standard Operating Procedure PEMBUATAN SKRIPSI

MANUAL PROSEDUR OPERASIONAL LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN

RUMAH SAKIT UMUM AULIA Jl. Raya Utara No. 03 Telp. (0342) , Fax. (0342) Kembangarum - Sutojayan - Blitar

Standard Operating Procedure PANDUAN TUGAS BELAJAR DAN PENGAKTIFAN KEMBALI

TATA TERTIB PKK MABA BAGI MAHASISWA BARU FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 BAB I PESERTA PKK MABA FIA UB 2015.

Standard Operating Procedure PENASIHAT AKADEMIK (PA)

Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum Kebidanan dan Kemajiran Veteriner

MANUAL PROSEDUR PENYIMPANAN DAN PENGGUNAAN BAHAN SKILLS LAB

INSTRUKSI KERJA TATA TERTIB PRAKTIKUM

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PERENCANAAN PROGRAM KESEHATAN

Standard Operating Procedure KENAIKAN GAJI BERKALA (KGB) TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

Standard Operating Procedure REGISTRASI MAHASISWA LAMA

BUKU KERJA KEPANITERAAN PERIODONSIA IK. PERIODONSIA. FKG-UGM. DIK.KEPANITERAAN

PENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN SKILLS LAB

Standard Operating Procedure PEMBUATAN TRANSKRIP AKADEMIK

PERATURAN PSYCHE 2017

KETENTUAN KHUSUS TENTANG AKTIVITAS / KERJA MAHASISWA PROGRAM PROFESI ORTODONTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

INGAT: DIISI DITANDATANGANI DIKEMBALIKAN KE SEKOLAH

TATA TERTIB KOMPETISI PERANCANGAN UNDANG-UNDANG PIALA BERGILIR PROF

Standard Operating Procedure AUDIT INTERNAL MUTU (AIM)

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor :... tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

INSTRUKSI KERJA LABORATORIUM MESIN ELETRIK

MANUAL PROSEDUR UJIAN AKHIR SEMESTER

PERATURAN PKKMB FIK UNESA 2017 TATA TERTIB PKKMB

JADWAL KEGIATAN STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS (SPESIVIK) XI 2016

Perancangan Teknik Industri 2

MANUAL PROSEDUR PEMELIHARAAN BARANG DAN ALAT

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS PEMBUATAN FLIP CHART DAN CROSS BANNER

Standard Operating Procedure Pemilihan Koordinator Asisten

TATA TERTIB STUDI PENGENALAN DAN SIMULASI AKTIVITAS KAMPUS X (SPESIVIK X) A. TATA TERTIB SPESIVIK

Standard Operating Procedure PENDIDIKAN AKHIR PROFESI DOKTER GIGI

3. Tata tertib ini wajib ditaati oleh semua siswa selama mereka masih berlajar di SMK. BONAVITA TANGERANG.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PRAKTIKUM HISTOLOGI

Peraturan Akademik Magister Manajemen

Manual Prosedur Penggantian Dosen Pembimbing

MANUAL PROSEDUR TUGAS BELAJAR

Standard Operating Procedure LEGALISASI FOTOKOPI IJAZAH DAN TRANSKRIP

KONTRAK FORUM EXPO INTERNAL 2015

PENUNTUN CSL Keterampilan Pengambilan Sampel Usap Tenggorok

T R I N I N G W I D O D O R I N I, d r g., M. K e s

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Nomor : 58/KEP/UDN-01/VI/2007. tentang PENYELENGGARAAN UJIAN SEMESTER DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Manual Prosedur Penggantian Dosen Pembimbing

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

MANUAL PROSEDUR PERMINTAAN DAN PENERIMAAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) DAN ALAT RUMAH TANGGA (ART)

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

PERATURAN PESERTA OSMARU COR 2015

MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

TATA TERTIB SKILLS LAB

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK PROSEDUR STANDAR OPERASIONAL PRAKTIKUM MANUFAKTUR TERINTEGRASI I

Standard Operating Procedure PENGADAAN BARANG DAN JASA

Manual Prosedur. Pelaksanaan UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) DAN UJIAN AKHIR SEMESTER(UAS)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum sebagaimana yang diamanatkan di dalam pembukaan Undang-Undang

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN LABORATORIUM KIMIA DAN BIOKIMIA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) RUANG LINGKUP LABORATORIUM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SINGKAWANG

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

Employee Handbook Employee Relation Department

Transkripsi:

Standard Operating Procedure TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (Putaran Dalam) PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0

LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen : Tata Tertib Pendidikan Profesi Dokter Gigi (Putaran Dalam) Kode Dokumen : UN10/F14/11/12/HK.01.02.a/006 Revisi : 1 Tanggal : 1 Oktober 2017 Diajukan oleh : Ketua Program Studi Dikendalikan oleh Miftakhul Cahyati, drg., Sp.PM : Ketua Jurusan Disetujui oleh Dr. Nur Permatasari, drg., MS : Dekan R. Setyohadi, drg., MS 1

DAFTAR ISI halaman LEMBAR IDENTIFIKASI 1 DAFTAR ISI 2 A. Tujuan 3 B. Pihak terkait 3 C. Referensi / Dokumen terkait 3 D. Definisi 3 E. Tata Tertib Profesi IKGM-P Putaran Dalam 4 2

Standard Operating Procedure TATA TERTIB PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI (PUTARAN DALAM) Tujuan : Manual Prosedur Tata Tertib Pendidikan Profesi Dokter Gigi Putaran Dalam disusun untuk menunjang pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya secara berkala dengan benar, efektif dan efisien. Pihak Terkait : 1. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UB 2. Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran UB 3. KPS Profesi 4. Penanggung Jawab Profesi masing-masing departemen PSPDG FKUB 5. Instruktur / Dosen 6. Staf Administrasi 7. Mahasiswa 8. Masyarakat Referensi / Dokumen Terkait : 1. Buku Pedoman Pendidikan Profesi FKG UB 2. Tata Tertib Pendidikan Profesi Putaran Dalam Definisi : a. Tata Tertib adalah peraturan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan apabila dilanggar mendapatkan hukuman atau sangsi. b. Pendidikan profesi adalah aplikasi dari tahap medical and dental sciences, tahap pelatihan dalam pencapaian kompetensi dasar sesuai dengan domain kompetensi dokter gigi. c. Putaran Dalam adalah perputaran atau rotasi kerja mahasiswa yang ada di RSP UB dengan sistem integrasi 7 departemen yang ada. 3

d. Pelaksana profesi adalah mahasiswa yang sudah lulus pendidikan akademik di fakultas kedokteran gigi. e. Penerima pelayanan pendidikan profesi adalah masyarakat umum yang berobat ke Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya (RSP UB). SEKRETARIAT PENDIDIKAN PROFESI PUTARAN DALAM Ketua : KPS Profesi Koordinator : PJ Putaran Dalam Profesi KETUA a. Mengkoordinir agar tata tertib pendidikan profesi putaran dalam berjalan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya. b. Melaporkan secara tertulis maupun lisan kepada Wakil Dekan I FKG UB jika ada pelanggaran oleh mahasiswa dalam pendidikan profesi. c. Bertanggung jawab kepada Dekan FKG UB KOORDINATOR a. Mengawasai agar tata tertib berjalan di pendidikan profesi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya secara berkala dengan benar, efektif dan efisien. b. Melaporkan secara lisan maupun tertulis jika ada pelanggaran mahasiswa kepada PJ pendidikan profesi Tata Tertib Pendidikan Profesi Putaran Dalam : 1. Prosedur dan Syarat a. Mahasiswa peserta pendidikan profesi putaran dalam adalah mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dari pendidikan kedokteran gigi hingga jenjang sarjana (SKG) serta tidak sedang menjalani pendidikan profesi atau tugas kependidikan di tempat lain. b. Seluruh mahasiswa peserta pendidikan profesi putaran dalam akan terbagi secara merata ke seluruh departemen yang terlibat dalam klinik integrasi putaran dalam ANAK (IKGA) dan DEWASA (Konservasi, Periodonsia, Orthodonsia, Prostodonsia, BedahMulut, Penyakit Mulut, Radiologi, IKGMP) 4

c. Penentuan anggota masing-masing kelompok dan pembagian putaran kerja ditentukan secara demokratis. 2. Tempat dan Kegiatan Kepaniteraan a. Pendidikan profesi putaran dalam dilakukan di Poliklinik Gigi dan Mulut RS Pendidikan Universitas Brawijaya Lantai 2. b. Selama masa kegiatan pendidikan profesi putaran dalam, setiap mahasiswa harus mengikuti seluruh rangkaian kegiatan sebagai berikut: Pembekalan Klinik Penilaian Proses Diskusi Kelompok Ujian Akhir Departemen Ujian Komprehensif 3. Jam Kerja dan Perijinan Selama Pendidikan Profesi Putaran Dalam a. Mahasiswa bekerja di Pendidikan Profesi Putaran Dalam sesuai dgn jadual kerja yang telah ditentukan, yaitu Senin s/d Jumat : Pk. 08.00-14.00 b. Setiap hari mahasiswa WAJIB menandatangani absen pagi (Pk. 08.00) dan absen siang (Pk. 14.00) dan absensi wajib dikembalikan ke sekretariat profesi c. Mahasiswa tidak diperkenankan bekerja di luar jam kerja klinik yg telah ditentukan, kecuali atas sepengetahuan dan ijin tertulis instruktur d. Lama pengisian RM umum maksimal 30 menit, RM departemen maksimal 1 jam e. Apabila mahasiswa berhalangan hadir HARUS menghadap dan membuat surat ijin tertulis yang ditujukan kepada penanggung jawab pendidikan profesi dan dikumpulkan di sekretariat profesi serta mengganti hari sesuai waktu yang ditinggalkan di akhir pendidikan profesi putaran dalam. 1) Apabila ijin sakit kurang dari 3 hari, harus membuat surat ijin orang tua 2) Apabila sakit lebih dari 3 hari, harus menyertakan surat ijin dokter 5

3) Apabila ijin keperluan keluarga, harus membuat surat ijin orang tua f. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan klinik integrasi putaran dalam sebanyak 20% dari total absensi tanpa keterangan, maka WAJIB mengganti hari kerja yang ditinggalkan di akhir pendidikan profesi putaran dalam dan penanggung jawab profesi berhak memberikan tugas tambahan/penambahan jumlah requirement. g. Apabila mahasiswa meninggalkan kegiatan klinik integrasi putaran dalam sebanyak 50% dari total absensi tanpa keterangan, maka penanggung jawab profesi berhak menggugurkan seluruh requirement yang telah didapatkan. h. Apabila mahasiswa akan menjemput pasien pada waktu kerja, WAJIB lapor instruktur dan meminta surat ijin penjemputan yang ditanda tangani instruktur dan kembali ke Rumah Sakit sesuai dengan waktu yang ditulis 4. Tata Cara Berpakaian, Kerapian dan Kebersihan a. Mahasiswa harus menggunakan jas klinik (biru) serta tanda pengenal yang disematkan pada dada kiri selama bekerja di pendidikan profesi putaran dalam. Pakaian dan jas klinik bersih, sopan dan rapi. b. Untuk bawahan tidak diperkenankan memakai celana/rok berbahan jeans/ketat/legging dan bagi wanita yang memakai rok harus dibawah lutut. c. Agar tidak mengganggu pekerjaan, rambut harus rapi, bila panjang harus diikat dan untuk laki-laki harus potong pendek. d. Bagi yang memakai jilbab harus rapi, bersih dan dimasukkan di dalam jas klinik e. Tidak diperkenankan memakai cincin f. Perhiasan (gelang dan jam tangan) tidak berlebihan dan tidak mengganggu pekerjaan. g. Tidak memakai sandal/selop ataupun sepatu tinggi lebih dari 3cm. h. Kuku bersih dan tidak panjang, tidak diperkenankan menggunakan cat kuku. 6

i. Tidak diperkenankan makan dan minum di dental unit meskipun sedang tidak ada pasien j. Menjaga kebersihan badan, terutama hindari bau badan, rambut dan mulut yang dapat mengganggu pekerjaan k. Alat komunikasi (telepon genggam) tidak boleh digunakan pada saat merawat pasien dan apabila diaktifkan harus dalam mode getar 5. Tata Cara Pertanggungjawaban Dental Unit, Alat dan Bahan a. Mahasiswa bertanggungjawab sepenuhnya terhadap dental unit tempatnya bekerja b. Dental unit diperiksa fungsi dan kebersihannya sebelum dan sesudah dipakai c. Dental unit sebelum dipakai dilakukan wrapping pada sandaran kepala, badan, tangan, pegangan lampu dan tray (pegangan, tombol-tombol, alas) dental unit d. Mengisi check list fungsi dental unit setelah pengecekan, sebelum dan sesudah menggunakan dental unit. e. Segera melaporkan kepada PJ Profesi apabila ada kerusakan dari dental unit pada hari tersebut f. Mengambil alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan. Sebelum menggambil harus melapor ke instruktur dan menulisnya dalam Buku Penilaian 6. Evaluasi a. Evaluasi terhadap mahasiswa dilakukan oleh instruktur klinik, penanggung jawab profesi dan penanggung jawab mata ajar b. Kegiatan penilaian mahasiswa meliputi: Kognitif Psikomotorik Afektif c. Mahasiswa dapat mengikuti Ujian Departemen dengan ketentuan: Ujian MiniCEX minimal 4 kali dan DOPS per departemen sesuai prosedur yang diberlakukan di departemen tersebut Telah menyelesaikan seluruh requirement dari departemen yang bersangkutan 7

Diijinkan oleh Penanggung Jawab Mata Ajar Departemen yang bersangkutan d. Mahasiswa dapat mengikuti Ujian komprehensif dengan ketentuan: Telah menyelesaikan seluruh requirement dan ujian MiniCEX maupun DOPS dari seluruh departemen yang termasuk dalam klinik integrasi putaran dalam Diijinkan oleh Penanggung Jawab Pendidikan Profesi 7. Pelanggaran dan Sanksi a. Pelanggaran Ringan, Sedang, Berat Pelanggaran Ringan 1) Tidak mengikuti aturan tentang tata cara berpakaian, kerapian dan kebersihan umum maupun khusus 2) Tidak membantu operator sebagai asisten tanpa keterangan 3) Menolak mengerjakan pasien tanpa keterangan yang jelas Pelanggaran Sedang 1) Tidak menjaga kerahasiaan pasien 2) Berlaku tidak sopan terhadap pasien, rekan kerja, instruktur klinik dan karyawan 3) Membawa pulang rekam medik pasien 4) Menyebabkan kerusakan alat secara sengaja maupun tidak sengaja dan mengambilkan bahan diluar jatah yang ditentukan dan tanpa melapor instruktur 5) Membuang benda yang menyebabkan penularan infeksi tidak pada tempatnya. 6) Memakai handscoon tidak sesuai dengan peruntukkannya 7) Melakukan prosedur perawatan tanpa acc/persetujuan instruktur sehingga menyebabkan kecacatan atau disabilitas sementara pada pasien 8) Melakukan prosedur perawatan diluar jadwal kelompok atau jadwal rotasi yang ditentukan tanpa seijin tertulis dan sepengetahuan instruktur 8

9) Memalsu daftar hadir diri sendiri dengan meminta orang lain untuk menandatangani. Keduanya mendapatkan sanksi yang sama Pelanggaran Berat 1) Melakukan tindakan kecurangan (memalsukan tanda tangan rekan kerja/instruktur klinik/pasien, mengubah nilai, memalsukan data rekam medik dan tindakan lain yang melanggar sumpah dokter gigi muda) 2) Melakukan prosedur perawatan tanpa acc/persetujuan instruktur sehingga menyebabkan kecacatan atau disabilitas permanen pada pasien 3) Mengerjakan prosedur perawatan diluar jam kerja dan/atau di luar rumah sakit pendidikan UB 4) Melakukan tindakan kekerasan baik terhadap rekan kerja, instruktur, maupun pasien 5) Melakukan tindakan asusila baik terhadap rekan kerja, instruktur, maupun pasien 6) Menarik imbalan pada pasien di luar ketentuan yang berlaku di RS dan atau tanpa sepengetahuan instruktur. b. Sanksi Pelanggaran Ringan, Sedang, Berat Sanksi Pelanggaran Ringan 1) Pelanggaran 1x: Mahasiswa akan diberi sangsi secara lisan 2) Pelanggaran 2x: Mahasiswa tidak diperbolehkan mengerjakan pasien pada hari tersebut 3) Setiap pelanggaran yang terjadi akan dicatat dan ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan beserta instruktur Sanksi Pelanggaran Sedang 1) Pelanggaran 1x: Mahasiswa akan diberi sangsi secara tertulis 2) Pelanggaran 2x: Mahasiswa tidak diperkenankan mengerjakan pasien selama waktu yang ditentukan, tetapi tetap wajib melakukan asistensi 9

3) Pelanggaran 3x: Mahasiswa wajib menandatangani surat pengunduran diri, apabila melakukan kembali pelanggaran yang sama 4) Setiap pelanggaran yang terjadi akan dicatat dan ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan beserta instruktur Sanksi Pelanggaran Berat 1) Pelanggaran 1x : Requirement mahasiswa akan dinyatakan hangus/gugur 2) Pelanggaran 2x: Mahasiswa akan dikeluarkan dari pendidikan profesi 3) Setiap pelanggaran yang terjadi akan dicatat dan ditandatangani oleh mahasiswa yang bersangkutan beserta instruktur 10