BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENYELIMUTAN BETON DENGAN LEMKRA FIRE PROOFING TERHADAP KUAT BETON AKIBAT PEMBAKARAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENGGUNAAN SEMEN PORTLAND POZOLAN (PPC) UNTUK PERENCANAAN BETON STRUKTURAL DENGAN f c = 25 MPa

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MEYDI PUTRA RAMADHAN

Berat Tertahan (gram)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Pemeriksaan Kadar Air Agregat Halus (Pasir) Tabel 1. Hasil Analisis Kadar Air Agregat Halus (Pasir)

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN PECAHAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENELITIAN AWAL (VICAT TEST) I. Hasil Uji Vicat Semen Normal (tanpa bahan tambah) Penurunan (mm)

PENGARUH PERSENTASE BAHAN RETARDER TERHADAP BIAYA DAN WAKTU PENGERASAN CAMPURAN BETON

PENGARUH VARIASI KADAR LIGHTWEIGHT EXPANDED CLAY AGGREGATE (LECA) TERHADAP KARAKTERISTIK BETON SERAT BAGU

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

selanjutnya penulis mengolah data dan kemudian menyusun tugas akhir sampai

BAB IV METODE PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN PECAHAN KERAMIK PADA BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

Laporan Tugas Akhir Kinerja Kuat Lentur Pada Balok Beton Dengan Pengekangan Jaring- Jaring Nylon Lampiran

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH...

Tugas Akhir STUDI PENGARUH KADAR LUMPUR PADA BETON NORMAL DAN MUTU TINGGI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR PERSEMBAHAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMAKAIAN AGREGAT KASAR DARI LIMBAH AMP TERHADAP KUAT TEKAN BETON fc 18,5 MPa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Persiapan : - Studi literatur - Survey ke Ready Mix CV. Jati Kencana Beton

TUGAS AKHIR PENGARUH LARUTAN TEBU 0,03 % SEBAGAI RETARDER ALAMI TERHADAP KUAT TEKAN BETON

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN KUAT TEKAN, KUAT TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR BETON MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR UNTUK PERKERASAN KAKU (RIGID PAVEMENT)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN BETON RECYCLE SEBAGAI AGREGAT KASAR PADA BETON TERHADAP KUAT TARIK BELAH. DENGAN MUTU RENCANA f c = 25 MPa

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agregat yang digunakan untuk penelitian ini, untuk agregat halus diambil dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BETON MUTU K500

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Umum 3.2 Tahapan Penelitian

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beton merupakan salah satu bahan material yang selalu hampir digunakan pada

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

BAB V HASIL PEMBAHASAN

PEMANFAATAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK DALAM PEMBUATAN BETON RINGAN NON PASIR RAMAH LINGKUNGAN

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Viscocrete Kadar 0 %

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. membentuk masa padat. Jenis beton yang dihasilkan dalam perencanaan ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi prosentase slag 60%, 80%,100% (data primer); 0%,20%,40% (data sekunder). Variabel terikat yaitu berat, berat jenis, kuat tekan dan kuat tarik pada beton, serta workabilitas. Mutu beton rencana yaitu f c 35 MPa dan diuji pada umur 28 hari. Sampel tiap variasi sejumlah 18 buah (15 untuk uji tekan ; 3 untuk uji tarik) (ASTM C31). Slag diambil dari lapangan secara acak (random). Metode pengolahan slag yang digunakan adalah solidifikasi (sementasi). 3.2. Bahan dan Alat 3.2.1. Bahan Bahan yang menjadi objek penelitian ini adalah slag PT. Inti General Yaja Steel, Semarang. Bahan lain yang digunakan adalah semen, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air. (a) (b) Gambar 3.1 (a) Slag, (b) Aggregat kasar 2/3 owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 18 preservation:

3.2.2. Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian berasal dari Laboratorium Bahan dan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang. 3.2.3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Maret - Juli 2006. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang. 3.3. Diagram Alir Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis dan pembahasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar diagram alir tahap penelitian di bawah ini. owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 19 preservation:

Gambar 3.2 Diagram alir tahapan penelitian owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 20 preservation:

3.3.1. Tahapan Penelitian 3.3.1.1. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap slag yang meliputi pemeriksaan fisik dan kimia, serta pemeriksaan bahan campuran. Pemeriksaan bahan campuran yang dilakukan yaitu : 1. Analisis agregat halus (Pasir) Analisis yang dilakukan pada pasir sesuai SK SNI yaitu analisa saringan, kadar air asli, kadar air Saturated Surface Dry (SSD), kadar lumpur, berat isi asli dan SSD, berat jenis asli dan SSD. 2. Agregat campuran slag dan kerikil Analisis yang dilakukan sesuai SK SNI yaitu analisa saringan, kadar air asli, kadar air Saturated Surface Dry (SSD), kadar lumpur, berat isi asli dan SSD, berat jenis asli dan SSD, Impact test, analisa keausan. 3. Analisis semen portland Analisis yang dilakukan terhadap semen portland sesuai SK SNI yaitu analisis berat jenis semen, konsistensi normal, dan pengikatan awal. Pada Tahap ini juga dilakukan mix design dengan metode DOE setelah semua data yang diperlukan pada pemeriksaan bahan campuran diperoleh. Perhitungan mix design dapat dilihat pada lampiran. 3.3.1.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan penelitian yaitu : 1. Pembuatan beton dan pengujian workabilitas Pembuatan adukan beton dilakukan sesuai SK SNI T 28 1991 03 dan harus memperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Menakar seluruh campuran yang dibutuhkan, baik semen, pasir, kerikil & slag dan air sesuai dengan mix design. b. Pembuatan adukan harus memperhatikan waktu, karena suhu panas di siang hari dapat mempengaruhi hasil adukan. owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 21 preservation:

Campuran slag & kerikil Pasir Semen Air Gambar 3.3 Persiapan material Pengukuran nilai slump sesuai ASTM C143, ditunjukkan seperti berikut : d1 d2 d3 Gambar 3.4 Pengukuran nilai slump owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 22 preservation:

Pengukuran nilai slump merupakan nilai rata rata tiga pengukuran yaitu d1, d2, d3 dirumuskan sebagai berikut : d rata-rata = (d1 + d2 + d3) /3 (3 1) keterangan : d rata-rata = nilai slump rata-rata d1 = pengukuran slump titik pertama d2 = pengukuran slump titik kedua d3 = pengukuran slump titik ketiga 2. Perawatan (curing) Perawatan benda uji dilakukan dengan cara perendaman. Perawatan beton ini bertujuan untuk menjamin proses hidrasi semen dapat berlangsung dengan sempurna, sehingga retak-retak pada permukaan beton dapat dihindari serta mutu beton yang diinginkan dapat tercapai. Gambar 3.5 Perendaman benda uji owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 23 preservation:

3. Pengujian Sampel Beton Pengujian Berat Jenis Pengujian berat jenis beton dilakukan dengan cara sebagai berikut : (a) (b) (c) Gambar 3.6 Pengujian berat jenis beton, (a) Menimbang sampel beton, (b) memasukkan sampel beton ke dalam air raksa, (c) menimbang air raksa yang tumpah owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 24 preservation:

Adapun perhitungannya dirumuskan sebagai berikut : γ = w w 1 2 13.6 Keterangan : (3 2) γ : berat jenis w 1 w 2 : berat sampel beton (gram) : berat air raksa (gram) 13.6 : berat jenis air raksa Pengujian Kuat Tekan Beton Pengujian kuat tekan beton yang dilakukan pada umur beton 28 hari, langkah-langkah pengujiannya ditunjukkan seperti gambar berikut : (a) (b) owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 25 preservation:

(c) (d) Gambar 3.7 (a) Proses Capping, (b) Penimbangan benda uji, (d) Sebelum pengujian kuat tekan, (e) Sesudah pengujian kuat tekan Adapun rumusan perhitungan kuat tekan adalah sebagai berikut : P = F / A (3 3) Keterangan : P : Kuat tekan (MPa) F : Gaya tekan (N) A : Luas (mm 2 ) owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 26 preservation:

Pengujian Kuat Tarik Beton Pengujian kuat tarik beton yang dilakukan pada umur beton 28 hari, langkah-langkah pengujiannya ditunjukkan seperti gambar berikut : Pu (a) ( b) Gambar 3.8 (a) Pengujian kuat tarik beton, (b) Benda uji sesudah pengujian Adapun rumusan perhitungan kuat tarik adalah sebagai berikut (Chu-Kia Wang dkk, 1986) : d A L ft = 2Pu µ Ld (3 4) B Pu Gambar 3.9 Perhitungan kuat tarik Keterangan : ft : kuat tarik (MPa) L : tinggi benda uji (mm) d : diameter benda uji (mm) Pu : gaya (N) µ : phi owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 27 preservation:

Uji Perlindian Uji perlindian dilakukan dengan metode TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure). Hasil yang diperoleh dari uji lindi ini adalah rerata konsentrasi kandungan logam (Cr dan Zn) dan laju perlindian. Persamaan yang digunakan dalam menentukan laju perlindian pada uji lindi adalah (Indah, 2006) : XtxW R = (3 5) XoxSxT Keterangan : Xt = Konsentrasi setelah pengolahan (ppm) Xo = Konsentrasi awal (ppm) W = Berat beton (gr) S = Luas permukaan beton yang terendam aquades (cm 2 ) T = Waktu pengambilan cuplikan lindi (hari) R = Laju perlindian (gr/cm 2.hari) owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 28 preservation:

3.3.1.3. Tahap Analisis dan Pembahasan Pada tahap ini hal-hal yang dibahas yaitu : 1. Hasil dan analisis material 2. Hasil pengujian parameter 3. Pengolahan dan analisis data Data yang diperoleh dari hasil pengujian kuat tekan, kuat tarik, berat, berat jenis, dan workabilitas beton selanjutnya diolah menggunakan analisis statistik dengan program SPSS 12.0. Uji statistik yang dilakukan adalah sebagai berikut : A. Statistika Deskripsi Statistika deskripsi lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkasan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data-data statistik yang diperoleh dari sensus, survei, atau pengamatan lainya umumnya masih acak, dan tidak terorganisir dengan baik. Data-data tersebut harus disusun dengan baik dan teratur, baik dalam bentuk tabel atau persentasi grafik sebagai dasar untuk berbagai pengambilan keputusan (Statistik Inferensia). B. Statistika Inferensia Statistika inferensia merupakan bagian statistika yang membicarakan cara-cara menganalisis data serta mengambil kesimpulan (yang pada dasarnya berkaitan dengan dua masalah utama yaitu estimasi parameter populasi dan pengujian hipotesis). Metode ini adalah metode tepat yang memungkinkan kita mengukur besarnya galat (error) dalam menarik kesimpulan atau memberikan taraf kepercayaan tertentu terhadap suatu pernyataan. owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 29 preservation:

1. Metode Kolmogorov - Smirnov Metode ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan untuk 1 sampel dari suatu populasi atau uji keselarasan data yang berskala minimal ordinal dan untuk mengetahui apakah data tersebut terdistribusi normal. Metode Kolmogorov - Smirnov diharapkan dapat menentukan metode pengambilan keputusan selanjutnya. Hipotesis untuk kasus ini : 1. H 0 = F (x) = F 0 (x), Keterangan : F (x) adalah fungsi distribusi populasi yang diwakili oleh sampel F 0 = (x) adalah fungsi distribusi suatu populasi berdistribusi normal dengan µ = rata-rata masing-masing variasi slag dan σ = standar deviasinya. 2. H 1 = F (x) F 0 (x), atau distribusi populasi tidak normal Batasan pengambilan keputusan : - Jika probabilitas > 0.05 ; H 0 diterima - Jika probabilitas < 0.05 ; H 0 ditolak 2. Metode One Way Anova Metode Anova digunakan untuk pengujian lebih dari dua sampel. Asumsi yang digunakan pada pengujian Anova : - Populasi-populasi yang akan diuji terdistribusi normal - Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain. Dalam metode Anova nilai statistik tabel / nilai kritis biasanya dipengaruhi oleh : 1. Tingkat kepercayaan untuk inferensia dilakukan pada tingkat kepercayaan (β) 95 % atau tingkat signifikan (α) = 5 %. 2. Derajat kebebasan (df) derajat kebebasan (degree of freedom) digunakan numerator (df1) dan denumerator (df2) owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 30 preservation:

numerator : jumlah variasi slag 1 denumerator : jumlah sampel jumlah variasi slag 3. Jumlah sampel yang digunakan. a. Grup Statistik (group statistics) Group statistik berfungsi untuk mendeskripsikan perilaku pengujian parameter seperti jumlah benda uji, nilai rata-rata, nilai minimum, maksimum, standar deviasi, standar eror, batas atas dan batas bawah. b. Uji Kesamaan Varians (test of homogeneity of variances) Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah variasi slag mempunyai varians yang sama. Hipotesis untuk kasus ini : H 0 = varians populasi adalah identik H 1 = varians populasi adalah tidak identik Dasar pengambilan keputusan : Jika probabilitas > 0.05 ; H 0 diterima Jika probabilitas < 0.05 ; H 0 ditolak c. Analisis varians (Analysis of Variance) Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah variasi slag mempunyai rata-rata (mean) yang sama. Hipotesis untuk kasus ini : H 0 = rata-rata populasi adalah identik H 1 = rata-rata populasi adalah tidak identik Dasar pengambilan keputusan : Jika statistik hitung (angka F out) > statistik tabel (tabel F), H 0 ditolak Jika statistik hitung (angka F out) < statistik tabel (tabel F), H 0 diterima owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 31 preservation:

d. Analisis Tukey and Bonferroni test Setelah diketahui bahwa ada perbedaan yang signifikan kelompok variabel slag, masalah yang akan dibahas adalah mana saja kelompok variabel slag yang berbeda dan mana yang tidak berbeda. Dasar pengambilan keputusan : - Jika probabilitas > 0.05 ; H 0 diterima - Jika probabilitas < 0.05 ; H 0 ditolak e. Analisis Kesamaan Kelompok (Homogeneous subset) Jika turkey test and bonferroni test untuk menguji kelompok mana saja yang memiliki perbedaan nyata, maka dalam Homogeneous subset justru akan dicari grup / subset mana saja yang mempunyai perbedaan rata-rata yang tidak berbeda secara signifikan. C. Analisis Regresi Untuk mengetahui persentase slag dalam agregat kasar (split) efektif maka digunakan pendekatan secara analisis regresi, dimana persamaan ini menurut Sugiyono (2006) untuk menghitung suatu perkiraan atau persamaan regresi yang akan menjelaskan hubungan antara dua variabel. D. Koefisien Determinasi (R 2 ) Harga koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi variabel bebas (x 1 ;x 2 ) terhadap naik turunnya nilai variabel tidak bebas (y). Harga koefisien determinasi merupakan nilai kuadrat dari koefisien korelasi (R 2 ). (Sugiyono, 2006). E. Koefisien Korelasi (r) Koefisien korelasi yaitu nilai yang menyatakan kuat tidaknya hubungan antar variabel (Singgih S, 2003). owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 32 preservation:

Tabel 3.1 Interval koefisien korelasi Interval koefisien 0.0 0.199 0.2 0.399 0.4 0.599 0.6 0.799 0.8 1.00 Tingkat hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat 4. Pengamatan Benda Uji 5. Penarikan Kesimpulan & saran Tahap selanjutnya setelah analisis dan pembahasan maka dari keseluruhan penelitian ditarik kesimpulan serta saran yang dapat diberikan. owner(s) also agree that UNDIP IR may keep more than one copy of this submission for purpose of security, back up and 33 preservation: