BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan tempat penelitian untuk memperoleh data-data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian. Adapun tempat-tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Pengujian agregat halus dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Pengujian agregat kasar dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. c. Pembuatan benda uji dilaksanakan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. d. Pengujian kelecakan beton segar dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. e. Pengujian kuat lentur beton serat dilakukan di Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pemilihan pengujian bahan, kelecakan dan kuat lentur beton serat dilaksanakan di Laboratorium Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta karena peneliti masih melakukan studi di kampus Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan fasilitas pendukung lengkap sehingga akan didapatkan hasil yang akurat. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan pada bulan Desember 2015 Juli Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: a. Persiapan Penelitian 1) Pengajuan Judul Pengajuan judul penelitian ini dilakukan pada bulan Desember

2 29 2) Pembuatan Proposal Pembuatan proposal pada penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015-Januari ) Seminar Proposal Seminar proposal dilakukan pada bulan Januari ) Revisi Proposal Revisi proposal ini dilaksanakan setelah melaksanakan seminar pada bulan Januari b. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2016-April c. Analisis Data dan Pelaporan 1) Analisis Data Analisis data dilakukan setelah selesai melakukan penelitian. Analisis data ini dilakukan pada bulan April 2016-Mei ) Menyusun Laporan Penyusunan laporan dilakukan pada bulan April 2016-Juni ) Ujian dan Revisi Ujian dan revisi dilakukan pada bulan Juni 2016-Juli ) Penggandaan dan Pengumpulan Laporan Penggandaan dan pengumpulan laporan dilaksanakan pada bulan Juli B. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif yaitu memberikan suatu gambaran mengenai pengaruh penambahan potongan banner pada campuran beton terhadap kelecakan dan kuat lentur beton serat. Metode campuran yang digunakan adalah metode Mix Design SK-SNI Gambaran ini dibuat dengan mengadakan eksperimen terhadap sejumlah benda uji untuk membandingkan dan mendapat jawaban dari tujuan penelitian.

3 30 Penelitian kuantitatif yang dilakukan merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan eksperimen. Meurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Dalam penelitian ini benda uji berupa balok dengan bahan tambah serat potongan banner dengan variasi bentuk dan persentase yang berbeda. Adapun variabel yang mempengaruhi langsung dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel independen (bebas) a. Variasi bentuk potongan banner (X1). b. Variasi persentase potongan banner (X2). 2. Variabel dependen (terikat) a. Nilai slump beton dengan penambahan potongan banner dengan variasi bentuk dan persentase penambahan yang berbeda (Y1). b. Kuat lentur beton dengan penambahan potongan banner dengan variasi bentuk dan persentase penambahan yang berbeda (Y1). C. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan berdasarkan karakteristik atau ciri-cirinya. Populasi dalam penelitian ini adalah balok uji beton dengan lebar 150 mm, tebal 150 mm, dan panjang 600 mm. Sedangkan sampel yaitu sebagian dari populasi yang sifat dan cirinya akan diteliti kemudian bagian ini dianggap mewakili seluruh polulasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah benda uji balok beton dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Beton direncanakan dengan mix design sesuai dengan SK-SNI Variasi persentase bentuk potongan banner dapat dilihat di tabel 3.1.

4 31 Tabel 3.1 Jumlah Keseluruhan Sampel Benda Uji No Bentuk Potongan Persentase Penambahan Potongan Banner Jumlah Sampel 1 0,00% 4 buah 0,25% 4 buah 2 Persegi 0,50% 4 buah 0,75% 4 buah 1,00% 4 buah 0,25% 4 buah 3 Segitiga 0,50% 4 buah 0,75% 4 buah 1,00% 4 buah 0,25% 4 buah 4 Persegi 0,50% 4 buah panjang 0,75% 4 buah 1,00% 4 buah Total Sampel 52 buah D. Teknik Pengambilan Sampel Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2013: 68), Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Dalam penelitian ini populasi terdiri dari 52 buah benda uji, yang semuanya digunakan sebagai sampel dengan rincian sebagai berikut: 1. 4 buah benda uji dengan persentase 0% tanpa penambahan potongan banner buah benda uji dengan penambahan potongan banner berbentuk persegi serta persentase penambahan sebesar 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1,0% dari berat benda uji.

5 buah benda uji dengan penambahan potongan banner berbentuk segitiga serta persentase penambahan sebesar 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1,0% dari berat benda uji buah benda uji dengan penambahan potongan banner berbentuk persegi panjang serta persentase penambahan sebesar 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1,0% dari berat benda uji. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel Menurut Sugiyono (2013: 61), Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2013: 61-68), Membedakan menjadi lima macam variabel dalam penelitian yaitu: Variabel Independen (Variabel Bebas), Variabel Dependen (Variabel Terikat), Variabel Moderator, Variabel Intervening, dan Variabel Kontrol. Dalam penelitian ini akan dijelaskan tiga variabel yang digunakan yaitu Variabel Independen (Variabel Bebas), Variabel Dependen (Variabel Terikat) dan Variabel Kontrol, sebagai berikut: a. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2013: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variasi penambahan potongan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda. b. Variabel Dependen Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2013: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil uji nilai slump dan kuat lentur beton.

6 33 c. Variabel Kontrol Variabel kontrol adalah variabel yang dikendaliakan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. (Sugiyono, 2013:64). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah produk beton yang dibuat sama, tempat penelitian, alat yang digunakan dan pembuatan benda uji tanpa bahan tambah. 2. Data dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: a. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil eksperimen dan pengamatan di laboratorium yang berupa hasil uji kelecakan dan uji kuat lentur beton serat. b. Data sekunder didapat dari literatur/ referensi berupa buku-buku relevan yang dapat menunjang berlangsungnya penelitian ini. 3. Teknik Mendapat Data Data primer diperoleh dari pengujian yang dicatat dan digunakan sebagai bahan masukan untuk pembahasan, analisis data dan laporan penelitian. a. Hasil uji kelecakan beton Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi potongan banner terhadap kelecakan beton. Nilai kelecakan beton diperoleh dari hasil pengukuran nilai slump beton segar. b. Hasil uji kuat lentur beton Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penambahan potongan banner dengan variasi persentase dan bentuk potongan yang berbeda pada beton serat terhadap kuat lentur beton serat. Data pengujian ini diambil dari pembacaan pada UTM pada saat pengujian kuat lentur.

7 34 F. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penambahan potongan banner terhadap kelecakan dan kuat lentur beton yaitu dengan analisis regresi berganda. Namun sebelumnya diuji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan uji asumsi klasik yang berupa uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. 1. Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas dan uji asumsi klasik. Untuk lebih jelasnya akan dijabarkan sebagai berikut: a. Uji Normalitas Data Uji normalitas data adalah uji untuk mengukur apakah data penelitian ini memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk membuktikan bahwa data yang diuji berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan program SPSS 16, yaitu dengan menggunakan uji one sample kolmogrov-smirnov. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis maka perlu membandingkan harga Asymp. Si. (2-tailed) dengan melihat kriteria di bawah ini: Ho = data distribusi normal Ha = data berdistribusi tidak normal Pengambilan keputusan/kriteria Jika probabilitas (harga Asymp. Sig. 2-tailed) > 0,05; maka Ho diterima. Jika probabilitas (harga Asymp. Sig. 2-tailed) < 0,05; maka Ho ditolak. b. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari uji multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data cross section (penelitian dilakukan dalam satu periode), sehingga asumsi klasik yang digunakan adalah uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas.

8 35 1) Uji Multikolinieritas Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara variabel bebas (variabel independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas (variabel independen). Jika variabel bebas (variabel independen) saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas (variabel independen) yang saling korelasi antar sesama variabel bebas (variabel independen) sama dengan nol. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi menggunakan program SPSS 16.0 dengan metode Collinearity Diagnostic dengan melihat nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjaadi multikolinieritas. Kriteria: Ho = tidak mengandung multikolinieritas Ha = mengandung multikolinieritas Pengambilan keputusan/kriteria adalah sebagai berikut: Jika VIF > 10, maka Ho ditolak. Jika VIF < 10, maka Ho diterima. 2) Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Perlu diketahui prasyarat regresi ganda adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas, dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 yaitu dengan mengamati model Scatterplot. Kriteria: Ho = tidak mengandung heteroskedastisitas Ha = mengandung heteroskedastisitas Pengambilan keputusan/kriteria adalah sebagai berikut:

9 36 Jika pada grafik scatterplot pola titik menyebar di atas dan di bawah sumbu Y, Ho diterima. Jika pada grafik scatterplot pola titik tidak menyebar di atas dan di bawah sumbu Y, maka Ho ditolak. c. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi dalam program SPSS 16.0 adalah dengan menggunakan regresi (Regression). Analisis data yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penambahan banner dengan bentuk dan persentase yang berbeda terhadap nilai slump dan kuat lentur beton yaitu dengan analisis regresi linier berganda. Analisis ini merupakan gambaran dari variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan dengan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang ada. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah variasi penambahan banner dengan bentuk dan persentase yang berbeda, sedangkan variabel terikatnya adalah nilai slump dan kuat lentur beton. Persamaan regresi linier berganda : Y1 = a + β1x1 + β2x2 Y2 = a + β1x1 + β2x2 Dimana : a = konstan β1, β2 = koefisien regresi (variasi penambahan potongan banner dengan dengan bentuk potongan dan variasi persentase yang berbeda) X1 = bentuk potongan X2 = persentase Y1 = nilai slump Y2 = kuat lentur Analisis yang digunakan dalam SPSS 16.0 adalah Regression (Linear). Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengaruh pengujian ini signifikan, maka perlu diuji signifikansi (uji F dan uji t).

10 37 1) Secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersamaan (simultan) terhadap variabel terikat, dengan cara membandingkan probabilitas (P Value) dengan taraf signifikan 0,05. 2) Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara terpisah (parsial) terhadap variabel terikat, dengan cara membandingkan probabilitas (P Value) dengan taraf signifikan 0, Pengujian Hipotesis a. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan banner terhadap nilai slump yang diuji dengan menggunakan persamaan regresi yang sebelumnya dicari terlebih dahulu persamaan regresinya. Untuk mengetahui pengaruh penambahan banner terhadap nilai slump beton menggunakan persamaan garis regresi dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji Regression (Linear). Pengambilan keputusan pada SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: 1) Uji F Hipotesis: Ho = tidak ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara bersamaan. Ha = ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara bersamaan. Pengambil keputusan: Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak 2) Uji t Hipotesis : Ho = tidak ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara terpisah.

11 38 Ha = ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara terpisah. Pengambil keputusan : Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak 3) Koefisien Determinasi Simultan (R 2 ) Jika nilai R 2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat (persentase penambahan banner) terhadap nilai slump secara bersamaan. Jika nilai R 2 mendekati 0 (nol) maka dapat dikatakan semakin lemah (persentase penambahan banner) terhadap nilai slump secara bersamaan. b. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan banner terhadap kuat lentur yang diuji dengan menggunakan persamaan regresi yang sebelumnya dicari terlebih dahulu persamaan regresinya. Untuk mengetahui pengaruh penambahan banner terhadap kuat lentur beton menggunakan persamaan garis regresi dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan uji Regression (Linear). Pengambilan keputusan pada SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: 1) Uji F Hipotesis: Ho = tidak ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara bersamaan. Ha = ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara bersamaan. Pengambil keputusan: Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak

12 39 2) Uji t Hipotesis: Ho = tidak ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara terpisah. Ha = ada pengaruh penambahan banner dengan bentuk potongan dan persentase yang berbeda secara terpisah Pengambil keputusan : Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak 3) Koefisien Determinasi Simultan (R 2 ) Jika nilai R 2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat (persentase penambahan banner) terhadap kuat lentur secara bersamaan. Jika nilai R 2 mendekati 0 (nol) maka dapat dikatakan semakin lemah (persentase penambahan banner) terhadap kuat lentur secara bersamaan. c. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga mengatakan bahwa ada nilai optimal pada variasi penambahan banner dengan bentuk potongandan persentase berbeda terhadap kuat lentur beton serat. Nilai optimal sesuai dengan standar yang dihitung dengan mendefinisikan persamaan regresi. Persentase optimal diperoleh dari tabel dan grafik dari hasil perhitungan. G. Prosedur Penelitian 1. Studi Penelitian Studi penelitian ini dilakukan dengan cara mencari penunjang dari buku atau sumber lain yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. 2. Tahap Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap dalam pelaksanaannya, untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai beikut:

13 40 a. Tahap Pertama Tahap pertama ini terdiri dari pemilihan bahan dan persiapan alat. Jadi setiap alat dan bahan yang akan digunakan harus dipersiapkan pada tahap ini, agar memperlancar tahap penelitian yang selanjutnya. Tahapan yang pertama ini terdiri dari: 1) Pemilihan Bahan a) Semen tipe I (umum) Semen yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi bahan bangunan bagian A, SK-SNI F. Penelitian ini menggunakan Semen Portland dengan merk Gresik 40 kg. b) Agregat Agregat yang dipakai adalah agregat yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam spesifikasi bahan bangunan bagian A, SK-SNI F. Agregat ini terdiri dari agregat kasar dan agregat halus. Agregat kasar atau kerikil yang digunakan adalah kerikil dari daerah Kaliworo, Klaten. Sedangkan agregat halus atau pasir yang digunakan adalah pasir Muntilan, Magelang. c) Air Air yang digunakan adalah air yang memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam spesifikasi SK-SNI-S F yang sesuai dengan spesifikasi bahan bangunan, yaitu air sumur. Air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air yang berasal dari Laboratorium PTB FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. d) Banner Banner yang digunakan adalah dalam bentuk segita, persegi, dan persegi panjang. Banner tersebut diambil langsung dari pengepul dengan ukuran utuh, yang kemudian dipotong sendiri sesuai dengan bentuknya. Spesifikasi dari banner ini bisa dilihat pada tabel 3.2 sebagai berikut :

14 41 Tabel 3.2 Variasi Bentuk, Dimensi dan Persentase Penambahan Potongan Banner No Bentuk Dimensi Persentase Keterangan Potongan Potongan Banner Penambahan Potongan Banner 1 0,00% - 2 Persegi 5 mm x 5 mm 0,25% 0,50% 0,75% 1,00% 3 Segitiga Alas = 5 mm 0,25% Tinggi = 30 mm 0,50% 0,75% 1,00% 4 Persegi 5 mm x 30 mm 0,25% panjang 0,50% 0,75% 1,00%

15 42 2) Persiapan Alat a) Timbangan Dalam penelitian ini digunakan dua jenis timbangan, yaitu: (1) Neraca merk Murayama, elsakusho ltd japan kapasitas 5 kg dengan ketelitian mencapai 0,01 gram. Alat ini digunakan untuk mengukur berat material yang tidak melebihi kapasitasnya. (2) Timbangan bascule merk DSN bola dunia kapasitas 150 kg dengan ketelitian 0,1 kg. Alat ini digunakan untuk mengukur berat material yang tidak melebihi kapasitasnya. b) Oven Oven merk Memmert West Germany dengan temperatur maksimum 2200ºC dan daya listrik 1500 Whatt. Oven ini digunakan untuk mengeringkan material pasir dan kerikil. c) Ayakan Ayakan baja yang digunakan adalah merk cotrols italy berbentuk bulat dengan lubang ayakan berbentuk bujur sangkar. Alat ini digunakan untuk pengujian gradasi agergat baik kasar maupun halus. Penggunaannya sesuai dengan ukuran lubang yang tersedia. d) Mesin penggetar ayakan Mesin penggetar ayakan yang dipakai adalah mesin penggetar dengan merk controls italy. Mesin ini digunakan sabagai dudukan dan penggetar ayakan. Alat ini digunakan pada saat uji gradasi agregat kasar dan agregat halus. e) Corong conik/ Conical Mould Conical Mould dengan ukuran diameter atas 3,8 cm, daimeter bawah 8,9 cm, dan tinggi 7,6 cm. Alat ini juga dilengkapi dengan penumbuk. Fungsi dari conical mould adalah untuk pengujian SSD (Saturated Surface Dry) agregat halus. f) Kerucut Abrams Kerucut Abrams terbuat dari baja dengan ukuran diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm, dilengkapi dengan

16 43 tongkat baja yang ujungnya ditumpulkan dengan diameter 16 mm dan panjang 60 cm. Alat ini digunakan untuk mengetahui nilai slump pada setiap adukan beton. g) Molen Molen yang digunakan berkapasitas 120 liter dan bertenaga dinamo listrik sebesar 1500 rpm. h) Cetakan benda uji Cetakan benda uji berbentuk balok dengan panjang 60 cm lebar 15 cm dan tebal 15 cm. i) Universal Testing Machine (UTM) UTM digunakan untuk melakukan pengujian kuat lentur beton serat banner. j) Alat Bantu Untuk memperlancar dan mempermudah pelaksanaan penelitian digunakan beberapa alat bantu antara lain: (1) Gelas ukur berkapasitas 250 ml. Alat ini digunakan untuk pengujian kandungan lumpur dalam agregat halus. (2) Ember untuk tempat air. (3) Cawan berfungsi untuk tempat agregat yang akan di oven (4) Meteran untuk mengukur nilai slump (5) Cetok sebagai alat bantu untuk memasukkan adukan beton ke dalam cetakan silinder. b. Tahap Kedua Tahap kedua merupakan tahap pemeriksaan bahan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sifat dan karakteristik bahan material penyusun beton. Serta untuk mengetahui apakah material bahan penyusun beton sudah sesuai dengan persyaratan atau belum. 1) Pengujian kadar air agregat halus sesuai dengan SNI ) Pengujian kadar lumpur agregat halus sesuai dengan SNI

17 44 3) Pengujian gradasi agregat halus dan agregat kasar sesuai dengan SNI ) Pengujian kadar zat organik agregat halus sesuai dengan SNI ) Pengujian specivic gravity agregat halus sesuai dengan SNI 1970: ) Pengujian specivic gravity agregat kasar sesuai dengan SNI 1969: ) Pengujian keausan agregat kasar sesuai dengan SNI 2417: c. Tahap Ketiga Tahap ketiga merupakan tahap perencanaan campuran (mix design) yang sesuai dengan SK SNI tentang perencanaan campuran beton normal. Pada tahap ini dilakukan perhitungan kebutuhan bahan untuk campuran beton berdasarkan hasil pengujian pada tahap dua, dengan mutu beton yang digunakan 20 MPa, variasi bentuk potongan dan variasi penambahan potongan banner terhadap berat total benda uji adalah sebagai berikut: 1) Bentuk persegi : 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1,00% 2) Bentuk persegi panjang : 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1,00% 3) Bentuk segitiga : 0,25%, 0,5%, 0,75%, 1,00% d. Tahap Keempat Tahap keempat merupakan tahap pembuatan benda uji dan pengujian kelecakan beton. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Mempersiapkan cetakan Menyiapkan cetakan benda uji dengan membersihkan cetakan, merakit cetakan, kemudian mengoleskan oli pada bagian dalam cetakan agar mempermudah pada saat pelepasan cetakan. 2) Pembuatan Adukan Pembuatan adukan dilakukan dengan penambahan potongan banner 0,0 %, 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1,0% dari berat benda uji sesuai dengan perencanaan campuran pada tahap ketiga. Pengadukan dilakukan

18 45 dengan mesin agar mempermudah pekerjaan dan mendapatkan campuran yang lebih baik. 3) Pengujian kelecakan beton Setelah pembuatan adukan beton selesai maka dilakukan pengujian kelecakan beton. Pengujian kelecakan beton ini menggunakkan slump test. Pengujian slump test adalah kerucut diberdirikan di atas alas yang telah dibersihkan, kemudian beton segar dimasukkan ke dalam kerucut dengan sekop kecil, kira-kira sepertiga tingginya kerucut. Dengan menggunakan batang besi, beton ditumbuk sebanyak 25 kali sampai dasar. Tambahkan lapisan kedua dan tumbuk 25 kali dengan batang besi hingga sedikit menyentuh lapisan pertama (tidak sampai dasar). Lakukan hal yang sama untuk lapisan yang ketiga. Setelah lapisan ketiga selesai ditumbuk, permukaan atas kerucut diratakan dengan cetok besi dan kelebihan beton dibersihkan. Angkat kerucut perlahan ke atas dengan memegang kupingnya dalam waktu 5 7 detik. Balikkan kerucut dan letakkan di samping sampel beton segar. Rebahkan batang penumbuk di atas kerucut. Ukurlah perbedaan tinggi antara kerucut dan beton segar. Setelah pengujian kelecakan beton maka dilakukan pengecoran. 4) Pengecoran Pengecoran dilakukan dengan cara menuangkan ke dalam cetakan sedekat mungkin untuk mencegah terjadinya segresi. Pengecoran harus dilakukan terus menerus pada setiap cetakan sampai penuh agar mendapatkan benda uji yang baik. 5) Pembongkaran moulding atau cetakan Cetakan dibongkar dengan hati-hati agar tidak merusak benda uji.

19 46 Gambar 3.1 Gambar Benda Uji (Sumber : SNI ) e. Tahap Kelima Tahap kelima merupakan tahap perawatan benda uji. Tahap ini dimulai setelah benda uji dilepas dari cetakan. Benda uji direndam di dalam air yang mempunyai suhu normal, ruangan penyimpanan harus bebas dari getaran terutama pada 48 jam pertama setelah benda uji disimpan. Perendaman ini dilakukan selama 28 hari. f. Tahap Keenam Tahap keenam adalah tahap pengujian kuat lentur beton. Beton yang sudah direndam selama 28 hari maka untuk selanjutnya dilakukan pengujian kuat lentur beton. Pengujian ini menggunakan alat uji kuat lentur yaitu mesin UTM. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1) Mengukur dimensi benda uji dengan menggunakan mistar atau meteran dan jangka sorong. 2) Memasang benda uji pada alat uji kuat lentur. 3) Menghidupkan komputer dan mesin UTM. 4) Menjalankan program U60. 5) Memasukkan data-data benda uji pada layar method pada program U60. 6) Menjalankan mesin UTM dengan mengklik ikon test pada program U60. 7) Menghentikan pengujian setelah benda uji retak.

20 47 8) Untuk mengetahui gaya terbesar yang tercatat, dapat dilihat pada layar report pada porogram U60. g. Tahap Ketujuh Tahap ketujuh merupakan tahap analisis data. Tahap analisis data dilakukan sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji regresi berganda. h. Tahap Kedelapan Tahap kedelapan merupakan tahap kesimpulan dari penelitian. Kesimpulan ini berdasarkan dari analisis data pada tahap sebelumnya, sebagai jawaban dari masalah yang telah dirumuskan. Untuk tahap alur penelitian lebih jelasnya dapat dilihat pada gamabar 3.2.

21 48 Persiapan alat dan penyediaan bahan Pemeriksaan / Uji bahan Tahap I Semen Portland: a. Visual b. Kehalusan butiran Agregat Halus (Pasir): d. Kadar Air e. Kadar Lumpur f. Kandungan Zat Organik g. Gradasi Pasir h. Specivic gravity Agregat kasar (Kerikil) : a. Specivic gravity b. Gradasi c. Derajat kehancuran Air : a. Tidak berbau b. Tidak berwarna Banner: a. Bersih b. Dimensi sesuai dengan yang direncanakan TIDAK Memenuhi Syarat YA Rencana Campuran (Mix Design) Tahap II Tahap III Pembuatan Benda Uji dan Uji Kelecakan Perawatan (Curing) Benda Uji Pengujian Kuat Lentur beton Analisis Data Penarikan Kesimpulan Gambar 3.2 Prosedur Penelitian Tahap IV Tahap V Tahap VI Tahap VII Tahap VIII

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Untuk mendapatkan data penelitian yang baik, maka peneliti harus melakukan penelitian sesuai dengan tempat penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam melaksanakan penelitian diperlukan tempat penelitian untuk memperoleh data-data yang mendukung tercapainya tujuan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian diperlukan tempat penelitian untuk memperoleh data-data yang mendudkung tercapainya tujuan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, yaitu: a. Pengujian bahan dilaksanakan di Laboratorium Mekanika Tanah Program

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian merupakan langkah-langkah penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena tertentu dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang rasional

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada jam 08.00 sampai dengan 12.00

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di 26 BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metodelogi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium. Pengujian dilakukan untuk menguji perbandingan kuat lekat bambu petung bertakikan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1). Semen Portland jenis I merk Semen Gersik 2). Agregat kasar berupa krikil, berasal dari Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian merupakan langkah-langkah penelitian suatu masalah, kasus, gejala atau fenomena tertentu dengan jalan ilmiah untuk menghasilkan jawaban yang rasional

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pada penelitian pelaksanaan pembuatan beton dilakukan dari bulan Februari- April 2016 di laboratorium dimulai dari jam 08.00 sampai dengan 13.00

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Alat-alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari pemeriksaan bahan susun beton, pembuatan benda uji, perawatan benda uji, dan sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu variasi persentase limbah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian 23 BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan-bahan penyusun campuran beton yang digunakan pada penelitian ini, Bahan-bahan tersebut antara lain : 1. Agregat kasar kerikil yang berasal

Lebih terperinci

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air, 22 BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan-bahan penyusun campuran beton yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran. Bahan-bahan tersebut antara lain: 1. Agregat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan melakukan percobaan untuk mendapatkan hasil yang menunjukkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian Pengaruh Substitusi Pasir Dengan Bottom Ash Terhadap Kuat Tekan, dilakukan di Laboratorium Material dan Struktur DPTS FPTK UPI,

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan-bahan pembuatan beton yang digunakan pada penelitian ini adalah : A. Agregat kasar (split) berupa batu pecah yang berasal dari Clereng,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan suatu percobaan secara langsung untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, JurusanTeknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai 18 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai Mengumpulkan Data dan Informasi Persiapan Alat dan Bahan Pengujian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN berikut. BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdapat pada uraian 1. Agregat halus yang berupa pasir Merapi, 2. Agregat kasar yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi perbandingan agregat kasar, antara lain : Variasi I (1/1 : 1/2 : 2/3 = 3 : 1 : 2) Variasi II (1/1 : 1/2 : 2/3 = 5 : 1 : 3) Variasi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kuat tekan awal beton ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek Holcim, didapatkan dari toko bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 24 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium. Eksperimen pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas lentur balok beton

Lebih terperinci

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Umum Penelitian ini adalah menggunakan metode studi eksperimental yaitu dengan melakukan langsung percobaan di laboratorium. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengauh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Eksperimen pengujian dilakukan untuk mengetahui kapasitas

Lebih terperinci

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian

material lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan penelitian ini yang dilakukan adalah membuat benda uji balok dengan tiga variasi. Pembuatan adukan beton untuk benda uji direncanakan dengan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN A.

BAB IV METODE PENELITIAN A. BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Peralatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Semen Semen adalah bahan pembentuk beton yang berfungsi sebagai pengikat butiran agregat dan mengisi ruang antar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium. Eksperimen pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas lentur balok beton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam sebuah penelitian, sehingga dalam pelaksanaan dan hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Air Air yang digunakan dalam penelitian ini mempergunakan air yang tersedia di Sub Laboratorium Bahan Bangunan, Laboratorium Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dalam perancangan beton bertulang dengan variasi panjang sambungan lewatan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti lakukan adalah dengan cara membuat benda uji di laboratorium Teknik Bahan Konstruksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Pendahuluan Pengujian pendahuluan merupakan pengujian yang dilaksanakan untuk mengetahui karateristik material yang akan digunakan pada saat penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN BAB III METODOLOGI PERCOBAAN 3.1. URAIAN UMUM Dalam percobaan ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam Percobaan ini yaitu variasi persentase steel slag

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Peralatan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas meliputi prosentase Silica fume dalam campuran beton (5%) dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian BAB IV METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian adalah langkah-langkah atau metode yang dilakukan dalam penelitian suatu masalah, kasus, gejala, issue atau lainnya dengan jalan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN III. a. Bahan Penelitian 1). Semen Portland type I, digunakan sebagai bahan ikat hidrolis untuk pembuatan beton. Dibeli dari toko bangunan di pasaran kota Solo. 2). Agregat halus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Metode campuran beton yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium struktur dan bahan JPTS FPTK UPI. Bentuk sampel penelitian ini berupa silinder dengan ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON

BAB III METODE PENELITIAN MULAI PERSIAPAN ALAT & BAHAN PENYUSUN BETON ANALISA BAHAN PENYUSUN BETON BAB III METODE PENELITIAN 3.1. URAIAN UMUM Langkah-langkah yang mengawali penelitian dilaksanakan berdasarkan peraturan dan standart yang berlaku, dalam hal ini digunakan acuan SK SNI T 15 1990 03 dan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Bahan Pembuatan Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Pemeriksaan bahan material harus dilakukan sebelum direncanakannya perhitungan campuran beton (mix design). Adapun hasil pemeriksaanpemeriksaan agregat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI xvi DAFTAR NOTASI As : Luas penampang benda uji ASTM : American Society for Testing and Materials B : Berat piknometer berisi air (gram) Ba : Berat kerikil dalam air (gram) Bj : Berat Jenis Bk : Berat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metoda Pelaksanaan Penelitian Mulai Studi literatur Persiapan alat dan bahan Pengujian material pembentuk mortar (uji pendahuluan) : - Uji berat jenis semen - Uji berat

Lebih terperinci

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram) Lampiran 1 Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI 03-1968-1990) 1. Berat cawan kosong = 131,76 gram 2. Berat pasir = 1000 gram 3. Berat pasir + cawan = 1131,76 gram Ukuran Berat Tertahan Berat

Lebih terperinci

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN BAB V HASIL PEMBAHASAN A. Umum Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil, dalam pelaksanaan eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Metode penelitian adalah urutan-urutan kegiatan penelitian, meliputi pengumpulan data, proses rekayasa, pengujian sample, dan diteruskan penarikan kesimpulan. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengujian Bahan Penyusun Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup

BAB III METODOLOGI. 3.1.Ruang Lingkup BAB III METODOLOGI 3.1.Ruang Lingkup Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian beton ringan dengan perbandingan 1 semen : 4 agregat dan menggunakan agregat buatan dari kertas dengan diameter 10-20

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam

III. METODE PENELITIAN. Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam III. METODE PENELITIAN A. Umum Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam penelitian ini adalah silinder beton dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu variasi persentase limbah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental laboratorium. Eksperimen yang dilakukan nantinya akan diadakan pengujian

Lebih terperinci

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2. BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mortar dengan bahan tambahan abu merang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Teknologi Bahan Konstruksi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah balok dengan ukuran panjang 300 cm, tinggi 27 cm dan lebar 15 cm. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah beton

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton Cimareme, Padalarang, Bandung. Sampel dalam penilitian menggunakan benda uji

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan benda uji balok beton dengan panjang

III. METODE PENELITIAN. diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan benda uji balok beton dengan panjang 37 III. METODE PENELITIAN A. Umum Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Dalam suatu penelitian agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai, maka dilaksanakan suatu metode. Metode penelitian merupakan langkah-langkah penelitian suatu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret. Tahap

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Bahan Percobaan a. Semen Portland type I b. Agregat kasar (ukuran butir maksimum adalah 16 mm) c. Agregat halus (ukuran butir maksimum adalah 4 mm) d. Air e. Ban truk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Beton mempunyai beberapa keunggulan dibanding bahan lain. Keunggulan itu antara lain beton mudah dibentuk sesuai keinginan, menggunakan bahan bahan lokal yang tersedia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi prosentase slag 60%, 80%,100% (data primer); 0%,20%,40% (data sekunder). Variabel terikat yaitu berat, berat jenis, kuat tekan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan melakukan pembuatan benda uji di laboratorium dengan berbagai variasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Proses penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu; proses pengujian keadaan fisik bahan-bahan beton ( cth : specific gravity, absorpsi, dan kadar air ) serta preparasi benda

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT. iii KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN. xii DAFTAR GAMBAR. xiii DAFTAR TABEL. xvi DAFTAR GRAFIK I-1 DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK i ii iii v x xii xiii xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi Lampiran 1 PENGUJIAN PENELITIAN TUGAS AKHIR A. Pemeriksaan Gradasi Butiran Agregat Halus ( Pasir ) Bahan : Pasir Merapi Asal : Merapi, Yogyakarta Jenis Pengujian : Gradasi Butiran Agregat Halus (Pasir)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Beton Menggunakan Campuran Pasir Gunung Penggunaan pasir gunung pada campuran beton sebagai agregat halus pernah diteliti oleh Arman (2014) dengan judul Studi Desain Campuran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Dalam suatu penelitian agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik, maka diperlukan adanya suatu metode penelitian. Metode penelitian merupakan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB IV METODE ANALISIS

BAB IV METODE ANALISIS BAB IV METODE ANALISIS 4.1 PEMERIKSAAN AGREGAT Tujuan Percobaan Menentukan berat isi agregat sebagai perbandingan antara berat material kering dengan volumenya. 4.1.1 Analisis Agregat Halus Peralatan a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia konstruksi saat ini telah berkembang pesat. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi, industri dan kebutuhan manusia akan hunian, serta berbagai sarana

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland

DAFTAR ISI. BAB III LANDASAN TEORI Beton Serat Beton Biasa Material Penyusun Beton A. Semen Portland DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii MOTO... v DEDICATED... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR NOTASI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG Denny 1,Jonathan 2 dan Handoko 3 ABSTRAK : Dalam dunia konstruksi, balok beton bertulang adalah barang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alur Penelitian Mulai Hipotesis Survei Bahan Studi Literatur Penentuan Bahan Material Pengujian Bahan Material Sesuai Mix Desain Sesuai Pembuatan Benda Uji Perawatan

Lebih terperinci

dengan menggunakan metode ACI ( American Concrete Institute ) sebagai dasar

dengan menggunakan metode ACI ( American Concrete Institute ) sebagai dasar BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan penelitian ini yang dilakukam adalah membuat benda uji balok dengan tiga variasi. Pembebanan adukan beton untuk benda uji direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

BAB III METODOLOGI PENELTIAN BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Lokasi dan Sample Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel penilitian adalah benda uji yang berupa silinder

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Kontruksi Lampiran I Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta 55183

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah urutan-urutan kegiatan yang meliputi pengumpulan data, proses rekayasa, pengujian sampel, dan diteruskan penarikan kesimpulan. Tahapan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%) BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Konstruksi, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah guna mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Kegiatan penelitian yang akan dilakukan berdasarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland Composite Cement) Merek Holcim, didapatkan

Lebih terperinci

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. 1. Tanah Tulakan Dari hasil anilisis kimia yang dilakukan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), didapatkan hasil : Tabel IV.1. Kandungan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar 4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus Pengujian-pengujian yang dilakukan terhadap agregat halus dalam penelitian ini meliputi pengujian

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI

MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI FERDINAND FASSA, S.T., M.T. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2016 1 I. PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR A. Pendahuluan Pasir adalah butiran butiran mineral yang

Lebih terperinci

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan

Campuran Beton terhadap Kuat Tekan Pengaruh Penambahan Serat Ijuk pada Campuran Beton terhadap Kuat Tekan Robby GunawanYahya dan Farida Fujiati Abstrak Beton adalah material yang banyak dipakai dalam pembuatan suatu bangunan. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

Berat Tertahan (gram)

Berat Tertahan (gram) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pemeriksaan Bahan Penyusun Beton Pemeriksaan bahan penyusun beton yang dilakukan di Laboratortium Bahan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Umum Metode peneletian yang digunakan dalam peneliatn ini adalah metode penelitian eksperimental laboratorium. Eksperimen yang dilakukan adalah pengujian analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TAHAP DAN PROSEDUR PENELITIAN Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan kerja seperti yang tercantum dalam bagan alir di bawah ini : T Persiapan Bahan dan Peralatan

Lebih terperinci