BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan variabel kualitas persahabatan (X1) dan self

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. meneliti sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan korelasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Health locus of Control dengan Perilaku berisiko terhadap kesehatan pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk penelitian korelasi yang melihat Hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 2.

Transkripsi:

27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan judul penelitian maka jenis yang digunakan adalah jenis penelitian komparatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2005:11) bahwa penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Dengan demikian, jenis penelitian ini adalah penelitian komparasional, yaitu jenis penelitian yang ingin mengetahui perbedaan dari masing-masing Variabel ( X1 dan X2) dengan cara melihat perbedaannya, apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian komparatif ini adalah dua variabel. Variabel penelitian ini terdiri dari : 1. Y :Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial 2. X 1 : Sekolah Umum 3. X 2 : Sekolah Pondok Pesantren C. Definisi Operasional Defenisi operasional variabel sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman tentang data yang akan dikumpulkan. Dalam hal ini batasan operasional dari variabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 27

28 1. Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial Menurut Gerungan (2004) motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan dia berbuat sesuatu. Motif berafiliasi adalah keinginan untuk mendekat atau keinginan untuk kerjasama dengan orang lain, menyenangkan dan mendapat afeksi dari orang lain, dan setia terhadap teman. Dalam motif berafiliasi ini terkandung kepercayaan, kemauan baik, afeksi, kasih dan empati yang simpatik yang dimanifestasikan dalam sikap bersahabat, sosial, menyenangkan, penuh kasih dan kepercayaan, dan bersifat baik (Martaniah, 1984). Berikut ini lingkup motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial (Menurut Martaniah (1984) yaitu : a. General (umum) adalah seseorang yang lebih suka bersama orang lain daripada sendirian; pada intinya remaja lebih suka bersama orang lain daripada sendirian, hal ini didasarkan pada usia remaja adalah usia dimana ia ingin melepaskan diri dari lingkungan keluarga khusunya orang tua. b. Motoners (motorik) merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi

29 yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. c. Verbones (Verbal) merupakan proses penyampaian pikiran, pesan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol yang menggunakan satu kata maupun lebih sebagai medianya. d. Kontak merupakan hubungan antara satu pihak dan pihak lain yg merupakan awal terjadinya interaksi sosial. Kecenderungan remaja untuk mencari lingkungan baru dan memperbanyak teman secara otomatis membuat remaja lebih banyak berinteraksi dengan orang lain. e. Persamaan dapat berupa kesamaan dalam pendidikan, kesamaan salam status, kesamaan kelompok etnik atau kesamaan bangsa person takut atau cemas. f. Kerjasama adalah pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh individu tapi dikerjakan secara bersamaan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan agar pekerjaan tersebut menjadi lebih ringan. g. Timbal balik merupakan mencari persetujuan dan kesepakatan orang lain, ketika remaja dihadapkan pada suatu masalah, dalam hal mengambil sikap dan memutuskan ia selalu membutuhkan orang lain untuk menyelesaikannya h. Ide merupakan sesuatu yang sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Ide yang cemerlang selalu dibutuhkan saat kita sedang mencari solusi dalam memecahkan masalah. Apapun jenis kegiatan,

pekerjaan, usaha manusia untuk kelangsungan hidupnya tidak pernah terlepas dengan istilah Ide. 2. Asal Sekolah Sekolah pada umumnya seseorang akan membayangkan suatu tempat dimana orang-orangnya melewatkan sebagian dari masa hidupnya untuk belajar atau mengkaji sesuatu. Jadi asal sekolah yaitu asal dari siswa tersebut menuntut ilmu di suatu lembaga pendidikan apakah dari sekolah umum atau pesantren. 1. Populasi Penelitian D. Populasi dan Sampel Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian Riduwan (2005). A dapun populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA N 6 Pekanbaru yang berjumlah 357 orang dan siswa kelas X Pondok Pesantren Al-Munawwarah yang berjumlah 165 orang, jadi total populasi adalah 522 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Table III.1 Jumlah Populasi No Kelas SMAN 6 Pekanbaru Pesantren Al-Munawwarah 1 X-1 35 45 2 X-2 36 42 3 X-3 35 39 4 X-4 36 38 5 X-5 36 6 X-6 35 7 X-7 36 8 X-8 36 9 X-9 36 10 X-10 36 Jumlah 357 165 30

31 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti Riduwan (2005:11). Dalam pengambilan sampel, jika populasinya kurang dari 100 orang, maka sampel lebih baik diambil semuanya (tot al sampling) sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 1998:120). Selanjutnya jika jumlah populasinya besar, maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25 % atau lebih tepat pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Rumus Slovin. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini, maka peneliti menetapkan 20% dari populasi untuk dijadikan sampel. Table III.2 Jumlah Sampel Siswa Kelas X di SMA N 6 Pekanbaru dan Pondok Pesantren Al-Munawwarah No Kelas SMAN 6 Sampel Pesantren Al- Sampel Pekanbaru Munawwarah 1 X-1 35 9 45 9 2 X-2 36 9 42 8 3 X-3 35 9 39 8 4 X-4 36 9 38 8 5 X-5 36 9 6 X-6 35 9 7 X-7 36 9 8 X-8 36 9 9 X-9 36 9 10 X-10 36 9 Jumlah 357 90 165 33 3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling area ( cluster) pengambilan sampel menurut daerah atau pengambilan sampel secara acak(sugiyono, 2009).

32 E. Teknik Pengumpulan Data Dalam Penelitian ini peneliti, menggunakan Skala untuk mengungkapkan motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial ditinjau berdasarkan asal sekolah. Pada skala motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial disusun bagi sekolah dengan dua jenis yaitu: item yang searah dengan konsep (favourable) dan tidak searah dengan konsep (unfavourable). Setiap item pada kelompok pernyataan tersebut mempunyai empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). 1. Alat Ukur Alat ukur yang digunakan adalah skala motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial oleh Martaniah (dalam Muharini Aulia, 2010). Skala tersebut disusun berdasarkan model skala likert yang yang dimodifikasi dalam bentuk alternatif jawaban. Skala ini terdiri dari atas pernyataan yang berkaitan dengan motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial. Pada skala ini mempunyai sifat favorable yaitu pernyataan yang mendukung pada subjek penilaian secara jelas dirincikan dalam tabel berikut: Tabel III.3 Alternatif Jawaban Alternatif jawaban Favorable Unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4

Jumlah aitem dalam Skala motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial adalah 35 aitem. Berikut Blue print skala motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial (try out) pada tabel 3.4 Tabel III. 4 Blue Print Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial No Aspek No. Aitem Jumlah 33 Favorable Unfavorable 1 General (Umum) 1,2,4 3,5,6 6 2 Motoners (Motorik) 8,10 7,9 4 3 Verbones (Verbal) 11,13 12,14 4 4 Kontak 16 15,17 3 5 Persamaan 18,20,21 19,22 5 6 Kerjasama 23,25 24,26 4 7 Timbal Balik 27,28,29 30,31 5 8 Ide 33,34 32,35 4 Total 18 17 35 1. Uji Coba Alat Ukur Sebelum penelitian dilaksanakan maka alat ukur yang digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui daya beda atau daya diskriminasi alat ukur yang akan digunakan. Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara

34 keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi aiem total (Azwar, 2010). Menurut Azwar (2009 ), biasanya pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total digunakan batasan 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Namun apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mecukupi jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat menurunkan batasan kriteria 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan tercapai Uji coba alat ukur diberikan pada subjek yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan sampel penelitian, yaitu motif afiliasi pada siswa SMAN 6 Pekanbaru dengan siswa pondok Pesantren Al- Munawwah sebanyak 50 orang. Dari hasil perhitungan data try out untuk skala motif afiliasi yang terdiri dari 35 aitem pada siswa SMAN 6 Pekanbaru diperoleh 26 aitem yang diterima dengan angka korelasi aitem total 0,25 yaitu berkisar antara 0,272-0,680 dan 9 aitem lainnya dinyatakan gugur. Rincian aitem sebelum dan sesudah try out serta aitem yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.5 Blue Print Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada SMAN 6 Pekanbaru (Sebelum Try Out) No Aspek No. Aitem Jumlah 35 Favorable Unfavorable 1 General (Umum) 1,2,4 3,5,6 6 2 Motoners (Motorik) 8,10 7,9 4 3 Verbones (Verbal) 11,13 12,14 4 4 Kontak 16 15,17 3 5 Persamaan 18,20,21 19,22 5 6 Kerjasama 23,25 24,26 4 7 Timbal Balik 27,28,29 30,31 5 8 Ide 33,34 32,35 4 Total 18 17 35 Tabel III.6 Sebaran Aitem Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada SMAN 6 Pekanbaru (Setelah Try Out) No Aspek Aitem yang diterima Aitem Gugur Total Aitem Favorabel Unfavor Favorabel Unfavor abel abel 1 General (Umum) 4 3,5,6 1,2-5 2 Motoners (Motorik) 8,10 7,9 - - 2 3 Verbones (Verbal) 11,13 12,14 - - 4 4 Kontak 16 15,17 - - 3 5 Persamaan 18, 21 19,22 20-4 6 Kerjasama 23,25 24 23 26 3 7 Timbal Balik 27,28 - - 30,31 2 8 Ide 33,34 35 34 32 3 Total 14 13 5 4 26

Dari hasil perhitungan data try out untuk skala motif afiliasi yang terdiri dari 35 aitem pada siswa Pondok Pesantren Al-Munawwarah diperoleh 24 aitem yang diterima dengan angka korelasi aitem total 0,25 yaitu berkisar antara 0,272-0,680 dan 11 aitem lainnya dinyatakan gugur. Rincian aitem sebelum dan sesudah try out serta aitem yang digunakan untuk penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel III.7 Blue Print Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Pondok Pesantren Al-Munawwarah (Sebelum Try Out) No Aspek No. Aitem Jumlah 36 Favorable Unfavorable 1 General (Umum) 1,2,4 3,5,6 6 2 Motoners (Motorik) 8,10 7,9 4 3 Verbones (Verbal) 11,13 12,14 4 4 Kontak 16 15,17 3 5 Persamaan 18,20,21 19,22 5 6 Kerjasama 23,25 24,26 4 7 Timbal Balik 27,28,29 30,31 5 8 Ide 33,34 32,35 4 Total 18 17 35

Tabel III.8 Sebaran Aitem Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Pondok Pesantren Al-Munawwarah (Setelah Try Out) No Aspek Aitem yang diterima Aitem Gugur Total Favorabel Unfavor Favorabel Unfavor Aitem abel abel 1 General (Umum) 1 3,5,6 2,4-4 37 2 Motoners (Motorik) 10 7,9 8-3 3 Verbones (Verbal) 11 12 13 14 2 4 Kontak 16 15,17 - - 3 5 Persamaan 18,20-21 19,22 2 6 Kerjasama 25 24,26 23-3 7 Timbal Balik 27,28 30,31 29-4 8 Ide 33 32,35 34-3 Total 11 14 8 3 24 Setelah diperoleh aitem yang diterima, aitem tersebut disusun kembali dengan menyesuaikan nomor pada aitem sebelumnya. Maka dibuat blue print baru untuk penelitian yang berisikan aitem-aitem yang diterima saja. Adapun blue print untuk penelitian dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel III.9 Blue Print Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Siswa SMAN 6 Pekanbaru (Untuk Penelitian) No Aspek No. Aitem Jumlah 38 Favorable Unfavorable 1 General (Umum) 4 3,5,6 5 2 Motoners (Motorik) 8,10 7,9 2 3 Verbones (Verbal) 11,13 12,14 4 4 Kontak 16 15,17 3 5 Persamaan 18, 21 19,22 4 6 Kerjasama 23,25 24 3 7 Timbal Balik 27,28-2 8 Ide 33,34 35 3 Total 18 14 26 Tabel III.10 Blue Print Skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Siswa Pondok Pesantren Al-Munawwarah (Untuk Penelitian) No Aspek No. Aitem Jumlah Favorable Unfavorable 1 General (Umum) 1 3,5,6 4 2 Motoners (Motorik) 10 7,9 3 3 Verbones (Verbal) 11 12 2 4 Kontak 16 15,17 3 5 Persamaan 18,20-2 6 Kerjasama 25 24,26 3 7 Timbal Balik 27,28 30,31 4 8 Ide 33 32,35 3 Total 11 14 24

39 F. Teknik Pengolahan Data 1. Uji Validitas Validitas dapat diartikan sejauhmana suatu tes dalam hal ini alat ukur mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan peneliti adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement (Azwar, 2009). Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber. 2. Uji Beda Daya beda aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Furqon, 2009). Dalam penelitian ini penguji menggunakan Teknik Uji komparasi non parametric. Statistic nonparametric adalah analisis yang tidak menggunakan parameterparameter dan tidak mensyaratkan data harus berdistribusi normal. 3. Uji Reliabilitas Instrument Uji reliabilitas merupakan suatu teknik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh skala dapat memberikan hasil yang ajeg (konstan) dalam suatu pengukuran. Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil pengukuran suatu alat ukur. Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliabilitas, yang angkanya berada dalam rentang dari 0,00 sampai 1,00. Koefisien reliabilitas yang mendekati angka 1,00

40 menunjukkan reliabilitas alat ukur yang semakin tinggi. Sebaliknya alat ukur yang rendah reliabilitasnya ditandai dengan koefisien reliabilitas yang mendekati angka 0,00 (Azwar, 2010). Dalam penelitian ini reliabilitas dihitung dengan proses komputerisasi yaitu program SPSS 18,00 for windows. Uji reliabilitas pada skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Siswa Tingkat SMAN 6 Pekanbaru menggunakan reliabilitas kompusit, yaitu reliabilitas yang dilakukan dengan menguji perdimensi dari skala. Kemudian berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem pada skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Siswa Tingkat SMAN 6 Pekanbaru, diperoleh koefisien reliabilitas (α) sebesar 0,730. Sedangkan koefisien reliabilitas ( α) pada skala Motif Afiliasi Pengguna Situs Jejaring Sosial pada Siswa Tingkat Pondok Pesantren Al- Munawwarah diperoleh sebesar 0,740, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas (α) kedua skala dalam penelitian ini tergolong tinggi. G. Teknik Analisa Data Cara yang digunakan untuk menganalisa data yang diperoleh adalah analisis statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis. Adapun teknik yang digunakan adalah analisis uji beda dengan teknik Two Independent Samples Test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua kelompok data yang independen. Namun sebelum dilakukan analisis uji beda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang terdiri dari dari uji normalitas.

41 Uji Normalitas dilakukan melalui uji Kurtosis, dengan kriteria data berdistribusi normal apabila data memiliki nilai Z-Skewness < -2 berarti data memiliki kecondongan kanan, apabila data memiliki nilai Z-Skewness > +2 berarti data memiliki kecondongan kiri dan apabila data memiliki nilai Z- Zkewness antara -2 dan +2 berarti data mendekati simetris. Test perlu dilakukan karena untuk mengetahui ada perbedaan atau persamaan antara motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial ditinjau berdasarkan asal sekolah. Apabila ada persamaan maka Ho diterima. Tetapi apabila ada perbedaan maka Ho ditolak. Untuk mengetahui apakah varian populasi identik ataukah tidak maka dibuat suatu hipotesis: Ho = terdapat perbedaan motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial antara seolah umum dengan sekolah pondok pesantren Ha = Tidak terdapat perbedaan motif afiliasi pengguna situs jejaring sosial antara seolah umum dengan sekolah pondok pesantren Pengambilan keputusan: Jika p>0,05 maka Ho tidak dapat ditolak, jika p<0,05 maka Ho ditolak. H. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 6 Pekanbaru dan Pondok Pesantren Al-Munawwarah Jadwal Penelitian dapat dilihat

42 Tabel III.11 Jadwal Penelitaian No Keterangan Tanggal 1 Penelitian a. Seminar proposal 4 Desember 2103 4 Januari 2014 b.perbaikan seminar proposal 2 Uji coba instrument penelitian 6 11 Januari 2014 3 Pengolahan data uji coba penelitian 13 Januari 2014 4 Pelaksanaan penelitian 19 21 April 2014 5 Pengolahan data penelitian 22 April 2014 6 Seminar hasil penelitian 30 Juni 2014 7 Ujian Munaqasah 8 Revisi