BAB I PENDAHULUAN. mengukur kinerja manajemen adalah laba. Karena laba merupakan salah satu alat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dari suatu perusahaan. Salah satu faktor yang menjadi penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan yang dilakukan manajer dalam pengelolaan keuangan pada

BAB I PENDAHULUAN. masa lalu dan kondisi perusahaan untuk masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki modal penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengandung informasi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan organisasi terhadap ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bank dalam mengelola dana (capability), integritas, dan kredibilitas manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK No. 1 (2009 : par 07) laporan keuangan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan mempunyai fungsi utama sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari perusahaan yang dipimpinnya. Hal ini disebabkan karena baik buruknya

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro ekonomi maupun makro ekonomi di Indonesia, sehingga perbankan

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembagian laba serta capital gain. Pasar modal dapat menjadi sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang ada didalam suatu perusahaan dituntut untuk dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun eksternal investor, kreditur dan pemerintah (Olivia, 2007

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu catatan informasi keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. karena baik buruknya kinerja perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memulai usahanya. Salah satunya perusahaan yang. bergerak di bidang manufaktur yang kian semakin pesat dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan kinerja perusahaannya. Baik buruknya kinerja suatu

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang akan datang, dengan diketahuinya perkembangan keuntungan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. para peneliti dapat mentindaklanjuti pada penelitian berikutnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari minat investor terhadap perusahaan dengan tingkat saham yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 (Revisi 2013)

BAB I PENDAHULUAN. keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada laporan laba rugi (Saidi dalam Christian, 2011). Manajer

BAB I PENDAHULUAN. terus semakin memicu perusahaan yang listing untuk tetap menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pemerintah, pelanggan, kreditur.

BAB I PENDAHULUAN. iklim investasi. Emiten ramai-ramai mengalihkan portofolionya ke saham

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing perusahaan dengan mengungkapkan kondisi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pengelolaan usaha lebih ditekankan untuk dapat mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan perusahaan real estate

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan cerminan dari suatu kondisi perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. bersih selama beberapa periode waktu (Rivard, 2003). informasi yang salah," kata Ketua Bapepam Herwidayatmo.

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini sangat berpengaruh pada dunia usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak terlepas dari risiko, karena suatu perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi perekonomian disuatu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam laporan keuangan, salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen adalah laba. Karena laba merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk menilai kinerja seorang manajer. Informasi laba ini menjadi salah satu pusat perhatian bagi pihak-pihak eksternal perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Oleh karena itu, manajemen mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan yang membuat laporan keuangan menjadi baik dalam menghasilkan laba dan hal ini membuat manajer berpeluang meningkatkan citra perusahaan dengan melakukan manajemen laba yaitu salah satunya adalah dengan tindakan perataan laba, Manuari & Yasa (2014). Dimana perataan laba itu sendiri meliputi penggunaan teknik-teknik tertentu bertujuan untuk memperkecil atau memperbesar jumlah laba suatu periode agar sama dengan jumlah laba periode sebelumnya. Tindakan perataan laba merupakan fenomena yang umum dan dilakukan banyak Negara. Namun demikian, tindakan perataan laba ini dilakukan dengan sengaja dan dibuat-buat dapat menyebabkan pengunkapan laba yang tidak memadai dan menyesatkan. Sebagai akibatnya, investor mungkin tidak memperoleh informasi yang akurat dan memadai mengenai laba untuk mengevaluasi hasil dan resiko dari portofolio mereka. 1

2 Apakah perataan laba itu baik atau tidak? Apakah boleh atau tidak. Ada yang menyatakan bahwa income smoothing bukanlah suatu masalah dalam laporan keuangan karena memperbaiki kemampuan laba dan mencerminkan nilai ekonomi suatu perusahaan dan dinilai oleh pasar tidak efisien. Perataan laba tidak menjadi masalah selama dalam pelaksanaannya tidak mengandung fraud, Wijoyo (2014). Namun di sisi lain, ada pula yang menyatakan bahwa praktik income smoothing menyebabkan pengungkapan informasi mengenai laba menjadi menyesatkan dan akan menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan, Wijoyo (2014). Praktik perataan laba tidak akan terjadi jika laba yang diharapkan tidak terlalu jauh berbeda dengan laba yang sesungguhnya. Hal ini menunjukkan bahwa laba adalah hal yang dipertimbangkan oleh para investor untuk mengambil keputusan. Karena itu, hal yang dilakukan manajer antara lain adalah memberikan kesan yang baik kepada kreditor dan menarik perhatian pasar dengan menjaga harga sekuritas agar tetap tinggi. Teori keagenan menyatakan manajemen memiliki informasi yang lebih banyak mengenai perusahaan dibandingkan pemilik perusahaan yang sering terdorong untuk melakukan tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dirinya sendiri dan atau perusahaan, Scott (2015). Normalisasi laba yang dilakukan pihak manajemen perusahaan tidaklah tanpa aturan. Praktik normalisasi laba yang dilakukan manajer melalui praktik perataan laba ini tidaklah keluar dari prinsip-prinsip akuntansi yang diizinkan, namun manajemen perusahaan mencari celah bagaimana ia melakukan hal ini tanpa melanggar aturan akuntansi tersebut. Jadi dapat dikatakan praktik perataan

3 laba ini adalah suatu seni mengatur laba dalam laporan keuangan agar laba dalam laporan keuangan yang disajikan menjadi sesuai dengan tingkat normal laba yang diinginkan manajemen perusahaan. Beberapa penelitian menyatakan, para manajer melakukan perataan laba, yaitu mengambil tindakan untuk mengurangi fluktuasi laba bersih perusahaan yang dilaporkan kepada masyarakat guna mengurangi risiko pasar saham perusahaan. Perataan laba sudah banyak didiskusikan dalam beberapa literature. Oleh sebagian pihak, praktik perataan laba dianggap sebagai suatu tindakan yang merugikan karena tidak menggambarkan kondisi dan posisi keuangan perusahaan yang sewajarnya. Tetapi dilain pihak praktik perataan laba dianggap sebagai tindakan yang wajar karena tidak melanggar standar akuntansi, meskipun dapat mengurangi keandalan laporan keuangan, Manuari & Yasa (2014). Di Indonesia perusahaan yang melakukan perataan laba adalah PT. Perusahaan Gas Negara pada tahun 2006, IndoFarma pada tahun 2004, PT. Kereta Api Indonesia pada tahun 2007 dan PT. Ades Alfindo pada tahun 2004, Permatasari (2014). Misalnya, adanya kasus pada PT.Kimia Farma Tbk. Berdasarkan hasil pemeriksaan Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal, 2002), diperoleh bukti bahwa terdapat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan, berupa kesalahan dalam penilaian barang jadi dan kesalahan pencatatan penjualan, dimana dampak kesalahan tersebut mengakibatkan overstated laba pada laba bersih untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2001 sebesar Rp.32,7 miliar. Kasus yang sama juga pernah terjadi pada PT. Indofarma Tbk tahun 2004. Ditemukan bukti bahwa nilai barang dalam proses dinilai lebih tinggi dari nilai yang seharusnya. Akibatnya harga

4 pokok disajikan terlalu rendah dan laba bersih disajikan terlalu tinggi, Fauzan (2013). Tujuan atau alasan yang melatarbelakangi manajemen melakukan perataan laba, tetap saja tindakan tersebut dapat merubah kandungan informasi atas laba yang dihasilkan perusahaan. Hal ini perlu diwaspadai oleh pengguna laporan keuangan, karena informasi yang telah mengalami penambahan atau penurunan tersebut dapat menyesatkan keputusan yang diambil. Jadi, perlu diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi praktik perataan laba, Dewi (2010). Ada beberapa faktor yang dapat membuat manajer melakukan perataan laba dan telah banyak pula peneliti yang telah menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi manajer melakukan perataan laba, namun dari sekian banyak penelitian tersebut belum mendapatkan hasil yang konsisten. Faktor-faktor yang diuji dalam penelitian ini dan diduga dapat mempengaruhi manajemen perusahaan melakukan praktik perataan laba antara lain adalah pertumbuhan penjualan, profitabilitas, dan financial leverage. Menurut Swastha & Handoko (2001), dalam Oktavia (2010) pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Profitabilitas merupakan kemampuan suatu entitas atau perusahaan dalam menghasilkan laba. Profitabilitas adalah ukuran penting yang digunakan investor dalam menilai apakah suatu perusahaan sehat atau tidak untuk menjadi tempat berinvestasi, yang selanjutnya hasil ini mempengaruhi investor untuk

5 memutuskan membeli atau menjual saham suatu perusahaan, Utomo & Siregar (2008). Dalam Manuari & Yasa (2014). Tindakan perataan laba cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah, dan perusahaan yang mengalami risiko. Juniarti & Carolina (2005) berhasil membuktikan bahwa profitabilitas mempengaruhi praktik perataan laba. Karena profitabilitas dipandang untuk memperbaiki image perusahaan. Berdasarkan kenyataan yang ada, seringkali perhatian pengguna laporan keuangan hanya ditujukan kepada informasi laba, tanpa memperhatikan bagaimana laba tersebut dihasilkan, Suwito (2005). Financial Leverage menunjukkan sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2011:151). Financial leverage diproksikan dengan debt to total asset yang diperoleh melalui total utang dibagi dengan total asset. Adanya indikasi perusahaan melakukan perataan laba untuk menghindari pelanggaran perjanjian utang dapat dilihat melalui kemampuan perusahaan tersebut untuk melunasi utangnya dengan menggunakan asset yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage yang tinggi diduga melakuan perataan laba, karena perusahaan terancam default sehingga manajemen membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Dewi (2010) dengan judul Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan dan financial leverage Terhadap Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar dibursa Efek Indonesia (studi empiris di bursa efek indonesia). Dengan menemukan hasil penelitan variabel jenis usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba,

6 Ukuran Perusahaan baik pada kelompok jenis usaha manufaktur maupun keuangan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tindakan perataan laba, financial leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba pada perusahaan manufaktur, financial leverage berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba pada perusahaan keuangan. Telah banyak penelitian yang telah membahas mengenai faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba, akan tetapi masih banyak ditemukan perbedaan hasil yang ditemukan dari penelitianpenelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dengan kata lain hasilya tidak konsisten. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Sayunita (2016), menyatakan bahwa Profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh negative pada praktik perataan laba. Berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijoyo (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap peraktik perataan laba. Berdasarkan ketidak konsistenan yang dihasilkan oleh beberapa peneliti terdahulu, maka penulis tertarik untuk meneliti kembali seberapa besar pengaruhnya factor-faktor tersebut memmpengaruhi praktik perataan laba dan bagaimana reaksi pasar yang terjadi akibat adanya praktik perataan laba. Oleh karena itu, penulis mengajukan skripsi dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini meneliti factor yang diduga berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur khususnya sektor industri dasar dan kimia. Karena sektor tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan pembangunan, industri, dan perekonomian

7 di Indonesia. Sektor industri dasar dan kimia merupakan industri strategis karena memproduksi barang-barang yang dibutuhkan oleh industri lain sehingga sering menjadi perhatian investor dalam menanamkan modalnya. Penelitian ini juga memberikan kontribusi tentang bagaimana reaksi pasar (Earning Response) dengan adanya praktik perataan laba tersebut. Dengan semakin pesatnya perkembangan pasar modal di Indonesia, maka peranan laporan keuangan menjadi semakin penting. Bagi investor, informasi akuntansi merupakan data dasar dalam melakukan analisis saham serta untuk memprediksi prospek earning di masa mendatang. Earning Response dapat diartikan sebagai suatu reaksi yang ditimbulkan oleh pasar (investor) berdasarkan informasi yang diterima. Menurut Istifarda (2015), jika suatu pengumuman mengandung informasi, maka dimaksudkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Pasar memiliki kecenderungan untuk bereaksi terhadap segala informasi yang berhubungan dengan perusahaan emiten karena hal tersebut akan mempengaruhi nilai investasi mereka di perusahaan tersebut, Wirasari (2008). Reaksi tersebut ditunjukan dengan perubahan harga sekuritas yang bersangkutan. Jika suatu pengumuman mengandung informasi, maka akan tercermin dengan adanya abnormal return yang diterima oleh investor. Penelitian ini melihat reaksi pasar atas pengumuman laba perusahaan manufaktur khususnya industry dasar dan kimia yang melakukan income smoothing dengan melihat perubahan harga saham atau return pada periode pengumuman melalui nilai abnormal return yang dihitung menggunakan cumulative abnormal return (CAR).

8 Menurut Wirasari (2008), Reaksi pasar yang timbul karena disebabkan oleh perusahaan melakukan perataan laba mungkin terjadi. Perataan laba memicu reaksi pasar hingga menyebabkan penurunan harga saham perusahaan yang melakukan perataan laba. Dan reaksi pasar pun bisa disebabkan perusahaan tidak melakukan perataan laba. Hal tersebut dinilai oleh para investor bahwa perusahaan kurang mempunyai kekuatan untuk meningkatkan kepercayaan yang diberikan oleh para investor tersebut. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah penelitian yang dapat diidentifikasi adalah adanya perbedaan hasil penelitian serta ketidakkonsistenan hubungan antara pertumbuhan penjualan, profitabilitas, jenis usaha dan kualitas audit terhadap praktik perataan laba menjadi suatu masalah yang perlu dikaji lebih lanjut. Oleh karena itu penelitian ini berfokus pada penggunaan variabel pertumbuhan penjualan, profitabilitas, jenis usaha dan kualitas audit untuk mengetahui pengaruhnya terhadap praktik perataan laba yang terjadi di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2014. Berdasarkan hal tersebut maka dapat di ambil identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Apakah ada Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

9 3. Apakah ada Pengaruh Profitabilitas terhadap praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Apakah ada Pengaruh financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5. bagaimana reaksi pasar terhadap praktik perataan laba yang terjadi pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 6. Apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 7. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 8. Apakah ada pengaruh financial leverage terhadap reaksi pasar pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 9. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 10. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 11. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, agar

10 ruang lingkup permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada pengaruh pertumbuhan penjualan, ROA, dan financial leverage terhadap praktik perataan laba, dan apakah ada pengaruhnya terhadap reaksi pasar pada perusahaan manufaktur khususnya sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang sudah diuraikan diatas maka masalah utama yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 2. Apakah ada pengaruh ROA terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 3. Apakah ada pengaruh financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 4. Apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015?

11 5. Apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 6. Apakah ada pengaruh financial leverage terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 7. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 8. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 9. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015? 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015.

12 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh profitabilitas terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh financial leverage terhadap praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 4. Untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak pertumbuhan penjualan terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 5. Untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak profitabilitas terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 6. Untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak financial leverage terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 7. Untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak pertumbuhan penjualan terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 8. Untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak profitabilitas terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba

13 pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 9. Untuk membuktikan adanya pengaruh atau tidak financial leverage terhadap reaksi pasar dengan dimediasi oleh praktik perataan laba pada perusahaan sektor industry dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 2015. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dilakukannya penelitian ini, diantaranya sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah dan melatih kemampuan yang diinginkan agar dapat memperdalam pengetahuan penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba. 2. Bagi Investor Hasil dari penelitian ini dapat menjadi sumber informasi dan dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan sebelum melakukan investasi agar tidak salah langkah dalam memilih perusahaan yang akan menjadi tempat penanaman modal. 3. Bagi Pembaca dan Peneliti Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi tambahan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang praktik perataan laba dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai perataan laba.

14 4. Bagi Universitas Negeri Medan Sebagai tambahan literatur kepustakaan dibidang penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba.