BAB 1 PENDAHULUAN. mikro ekonomi maupun makro ekonomi di Indonesia, sehingga perbankan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. mikro ekonomi maupun makro ekonomi di Indonesia, sehingga perbankan"

Yuliana Sutedja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia perbankan saat ini sangatlah pesat dan sangat strategis. Perbankan saat ini merupakan jantung perekonomian baik untuk sektor mikro ekonomi maupun makro ekonomi di Indonesia, sehingga perbankan sangatlah perlu untuk diawasi kinerjanya, agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pengawasan dan penilaian suatu perbankan dapat kita lihat dari laporan kinerjanya yang dapat dilihat dari laporan keuangan yang dibuat oleh tiap-tiap bank setiap bulannya baik itu laporan keuangan bulanan, triwulanan, maupun laporan tahunan. Menurut Belkoui (2000) laporan keuangan merupakan salah satu sumber utama informasi keuangan yang sangat penting bagi sejumlah pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga merupakan sarana untuk mempertanggungjawabkan apa yang dilakukan oleh manajer atas sumber daya pemilik atau pemilik modal. Karena pemilik modal tidak memiliki akses pada catatan-catatan akuntansi perusahaan, pemilik modal tersebut sangatlah tergantung pada laporan keuangan ketika membuat judgement dan keputusan. Oleh karena itu, manajer cenderung melaporkan angka-angka akuntansi yang baik pada laporan keuangan mereka tersebut. 1

2 Perlakuan terhadap laporan keuangan memungkinkan dilakukannya upaya perataan laba karena laba merupakan salah satu informasi dalam laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan kompensasi manajemen dan merupakan sumber informasi yang penting untuk melakukan perataan laba (Januar et al, 2002). Usaha untuk mengurangi fluktuasi laba adalah salah satu bentuk perataan laba agar jumlah laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan jumlah laba periode sebelumnya. Oleh karena itu menurut Salno dan Baridwan (2000) perataan laba meliputi penggunaan teknik-teknik tertentu untuk memperkecil atau memperbesar jumlah laba dari periode sebelumnya. Tseng and Lai (2007) menyatakan bahwa perataan laba (Income Smoothing) merupakan tindakan manajer untuk meratakan laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan selama waktu tertentu. Melalui perataan laba manajer dapat melakukan peningkatan atau penurunan laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasi; atau untuk mencapai tingkat laba yang dilaporkan untuk mengurangi fluktuasi; atau untuk mencapai tingkat laba yang diinginkannya; atau untuk mengurangi variasi laba yang dilaporkan, sehingga laba yang dilaporkan tampak stabil. Terdapat beberapa alasan yang mendasari manajer untuk melakukan perataan laba, diantarannya karena pemegang saham akan percaya pada perusahaan-perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang stabil (Hepworth, 1953, dalam Tseng and Lai, 2007); perataan laba dapat meningkatkan harga saham dan menurunkan biaya modal (Beidleman, 1973 dalam Tseng and Lai, 2007), dan pemegang saham dapat memperoleh informasi yang banyak dari 2

3 publikasi laba (Easton, 1989, dalam Tseng and Lai, 2007). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tseng and Lai (2007), menunjukkan perusahaan yang melakukan perataan laba memiliki ROE yang lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak melakukan perataan laba. Di Indonesia, penelitian tentang perataan laba telah dilakukan oleh Jin dan Machfoedz (1998), Asih (1998), Salno dan Baridwan (2000), Jatiningrum (2000), Priyo dan Gudono (2002), Januat (2002), Solihin (2004), Masodah (2007), dan Dewi dan Carina (2008) yang lebih banyak menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perataan laba perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dan bukan pada perbankan di Dari banyak penelitian tentang manajemen laba di Indonesia, Asih (1998) menemukan bukti bahwa reaksi pasar yang diukur dengan cummulative abnormal return antara perusahaan perata laba berbeda secara signifikan dengan perusahaan bukan perata laba. Hal yang menarik adalah Salno dan Baridwan (2000) menemukan bahwa tidak ada perbedaan return antara perusahaan perata dan perusahaan bukan perata laba. Natsir (2002) juga menemukan bukti empiris bahwa tidak terdapat perbedaan risiko pasar antara perusahaan perata dengan perusahaan bukan perata. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa tindakan perataan laba mempengaruhi return dan risiko pasar. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Masodah (2007) adalah sektor perbankan dan lembaga keuangan lainnya secara empiris telah melakukan praktik perataan laba. Variabel yang signifikan mempengaruhi praktik perataan laba tersebut adalah rasio debt to equity (DER). 3

4 Informasi laporan keuangan khususnya yang berkaitan dengan laporan laba memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan investor, maka penelitian mengenai ada tidaknya perataan laba dalam laporan keuangan merupakan penelitian yang menarik untuk dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian replikasi dari penelitian yang pernah dilakukan oleh Masodah (2007). Perbedaan utama antara penelitian ini, dengan penelitian yang dilakukan oleh Masodah (2007) adalah tahun penelitian serta variable independen yang digunakan. Sampel yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya Income Smoothing, dimana dalam penelitian ini menggunakan Return on Aset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) dan Pertumbuhan Perusahaan (Earning Per Shares) sebagai indikator Income Smoothing. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari masalah tersebut dapat diambil suatu rumusan permasalahan atas penelitian yang akan dilakukan, Income Smoothing memiliki pengaruh terhadap Debt to Equity, tetapi tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan. 1.3 PERTANYAAN PENELITIAN Berdasarkan latar belakang masalah yang terjadi di atas, maka yang akan diteliti dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 4

5 - Apakah Return on Aset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba? - Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba? - Apakah Liquidity, yang diukur dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba? - Apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba? - Apakah Pertumbuhan Perusahaan yang diukur dengan Earning per Shares (EPS) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba? 1.4 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan masalah dan pertanyaan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan dari masing-masing variable tersebut terhadap Income Smoothing pada bank-bank yang ada di Secara lebih rinci tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: - Untuk meyakinkan apakah Return on Aset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap Income Smoothing pada bank-bank yang ada di - Untuk meyakinkan apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh 5

6 - Untuk meyakinkan apakah Loan to Deposit ratio (LDR) berpengaruh - Untuk meyakinkan apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh - Untuk meyakinkan apakah Pertumbuhan Perusahaan (EPS) berpengaruh 1.5 MANFAAT PENELITIAN - Bagi bank dapat memberikan informasi yang akurat kepada manajemen mengenai praktek perataan laba pada bank yang dikelolanya, yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengendalian. - Bagi pihak lain (masyarakat dan peneliti lain) dapat menjadi sumber inspirasi serta menambah wawasan untuk melakukan penelitian yang sama dimasa yang akan datang. 6

7 1.6 RUANG LINGKUP PENELITIAN Secara umum ruang lingkup atau batasan dari penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut: a. Penelitian hanya berfokus pada penelitian pengaruh Profitabilitas, Permodalan, Liquidity, Kualitas Aktiva dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Income Smoothing perbankan di b. Sampel yang digunakan hanya bank-bank yang memiliki modal diatas Rp 10 Trilliun. c. Periode penelitian hanya dari tahun Oleh karena itu hasil penelitian belum tentu dapat berlaku setiap waktu. 7

dokumen-dokumen yang mirip

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB VI KESIMPULAN & SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini meneliti, apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), BOPO, Net Interest Margin (NIM) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) mampu mempengaruhi