BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu melakukan pengujian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memiliki hasil yang berupa kesimpulan yang memiliki sifat jelas dan pasti.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu kaskus.co.id. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen keripik pedas

BAB III METODE PENELITIAN. Malang. Penelitian ini mengambil studi pada konsumen sepeda motor Yamaha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di wilayah Kelurahan Merjosari RW 12,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang lakukan ini adalah penelitian survey, dimana peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. pembeli Mobil Pribadi Merek Toyota. Dengan pertimbangan bahwa sekarang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Toko Sepatu Merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian ilmiah yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian di outlite victoria yang bergerak sebagai pengecer sepatu merek

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian yang dilakukan adalah survei mahasiswa di perguruan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Kemudian data

BAB III METODE PENELITIAN. kota Pare tepatnya di JL. PB Sudirman 35A Pare Kediri Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun dan bertempat tinggal di kota Malang. Pemilihan di Malang dikarenakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. di Jalan Raya Kepanjen Pakisaji KM.4 Kepanjen Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III. METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian. deskripsi kuantitatif dengan penelitian explanatory research (Kuncoro, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. karena data diperoleh dari hasil pengamatan langsung di Bank Muamalat

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Padang Panjang dengan objek penelitian mahasiswa jurusan televisi dan film

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Keperawatan Karangnyar 17

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. (MOG) yang terletak di Jl. Kawi no. 24 Malang. Perusahaan ini merupakan pusat

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. Colombia yang beralamat di Jl. Tuanku

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh di lokasi penelitian. Adapun jenis penelitian ini dikategorikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skala numerik. Sedangkan pendekatan deskriptif merupakan kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN. eksplanatori. Menurut Singarimbun dan Efendi (1997), penelitian eksplanatori

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan. fakultas pertanian Universitas Islam Malang. Berada di jalan MT Hariyono

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang mementingkan kedalaman data dan dapat merekam data sebanyak-banyaknya dari populasi luas dengan rumus-rumus statistik maupun komputer. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif. Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang berasal dari perosoalan umum (teori) ke hal yang khusus sehingga penelitian harus ada landasan teori (Masyhuri dan Asnawi, 2009:20). Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan survei, yaitu kuisioner yang terstruktur yang diberikan kepada responden yang di rancang untuk mendapatkan informasi yang spesifik dengan pertanyaan ataupun pernyataan. (Malholtra, 2009:196). 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Yang bertempat di sekitar lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, karena pangsa pasar yang tepat bagi smartphone erat kaitannya dengan kalangan berpendidikan khususnya mahasiswa, maka peneliti memfokuskan penelitiannya berada di lingkungan Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. 42

43 3.3 Populasi Dan Sampel Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran yang di teliti (Masyhuri dan A snawi, 2009:117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang memiliki smartphone Android Samsung Galaxy. Sampel adalah obyek yang diteliti sebagai bagian kecil dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama dengan populasi (Masyhuri dan Asnawi, 2009:117). Karena populasi tidak diketahui secara pasti, maka pengambilan sampel menggunakan metode teori dari Naresh K Malhotra. Penarikan sampel menurut Malhotra (200 9:368) disebutkan dalam bukunya Riset Pemasaran paling sedikit empat atau lima kali dari jumlah item pertanyaan. Dalam penelitian ini terdapat 23 item pertanyaan maka jumlah sampel adalah 115 sampel (22 item pertanyaan x5). 3.4 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling yaitu metode dengan cara pengambilan sampel secara kebetulan, anggota populasi yang secara kebetulan dijumpai oleh peneliti pada saat penelitian maka anggota populasi tersebut menjadi sampel. Sampel yang diambil adalah sampel yang bertemu peneliti dan sesuai dengan ciri-ciri yang telah ditentukan peneliti (Masyhuri dan Asnawi, 2009:130).

44 3.5 Data Dan Jenis Data Data adalah sekumpulan informasi, fakta-fakta, atau simbol-simbol yang menerangkan tentang keadaan objek penelitian. Data dalah catatan keterangan sesuai bukti kebenaran atau bahan-bahan yang dipakai sebagai dukungan penelitian (Masyhuri dan Asnawi, 2009:153). Berdasarkan cara memperoleh data, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil dari lapangan yang diperoleh melalui pengamatan, wawancara, atau kuesoner (Masyhuri dan A snawi, 2009:153). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara langsung dengan pemilik atau pemakai smartphone Android Samsung Galaxy di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan juga menyebarkan kuesioner kepada konsumen yang memiliki atau memakai smartphone Android Samsung Galaxy di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (Masyhuri dan A snawi, 2009:153). Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari pihak intern perusahaan yang dapat dilihat dari dokumentasi perusahaan sebagai obyek pendukung beberapa dokumen perusahaan, literatur-literatur dan penelitian terdahulu, serta informasi lain yang mendukung penelitian ini. Data ini digunakan untuk mendukung data primer.

45 3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: A. Metode Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada responden untuk menjawab (Sugiyono, 2005 dalam Masyhuri dan A snawi, 2009:162). Peneliti memberikan angket atau kuesioner langsung kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang mempunyai dan menggunakan smartphone Android Samsung Galaxy. Jenis angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup sehingga responden tinggal memilih jawaban yang disediakan oleh peneliti. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah skala likert. Sugiyono (2005:86) mengemukakan bahwa skala likert ialah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial atau variabel penelitian. Setiap pertanyaan diberi alternatif dengan skor nilai. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam mengolah dan menganalisa data yang masuk dari responden. Dalam penelitian ini menggunakan kriteria skor sebagai berikut: 1. Untuk jawaban "Sangat Setuju (SS)" diberi skor 5. 2. Untuk jawaban "Setuju (S)" diberi skor 4. 3. Untuk jawaban "Cukup Setuju (CS)" diberi skor 3. 4. Untuk jawaban "Tidak Setuju (TS)" diberi skor 2.

46 5. Untuk jawaban "Sangat Tidak Setuju (STS)" diberi skor 1. B. Metode Dokumentasi Menurut Arikunto (2002) dalam Masyhuri dan Asnawi (2009:163) Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, tanskip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat dan sebagainya. Metode dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber baik secara pribadi maupun kelembagaan. Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum smartphone Android Samsung Galaxy, serta data-data lain yang relevan. 3.7 Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian terdiri dari brand image sebagai dependent variable dengan sub variabel terdiri dari jenis-jenis asosiasi merek, dukungan merek, kekuatan merek, dan keunikan merek. Loyalitas konsumen sebagai independent variable. Definisi dan indikator masing-masing variabel sebagai berikut: 1. Loyalitas konsumen adalah wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang atau jasa (Griffin, 2002 dalam Ratih, 2005:129). Indikator yang digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen terdiri dari 4 indikator meliputi melakukan pembelian berulang-ulang, menyebarkan kelebihan dan kebaikan produk, mereferensikan kepada orang lain, dan tidak ingin berpaling dengan produk pesaing.

47 2. Jenis-jenis asosiasi merek adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah merek (Susanto dan Wijinarko, 2004:132). Indikator yang digunakan untuk mengukur jenis-jenis asosiasi merek terdiri dari 4 indikator meliputi banyaknya varian, beragam fitur, harga yang varitif, dan smartphone canggih. 3. Dukungan atau sikap positif asosiasi merek adalah keinginan dan keyakinan konsumen bahwa merek tertentu dapat memenuhi keinginannya dan bermanfaat bagi konsumen (Erna, 2008:166). Indikator yang digunakan untuk mengukur dukungan asosiasi merek terdiri dari 4 indikator meliputi merasakan kepercayaan diri, smartphone yang bermanfaat, mudah digunakan, dan smartphone yang awet. 4. Kekuatan merek adalah tingkatan tipe asosiasi merek yang menentukan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian maupun untuk menginformasikan kepada orang lain (Albari dan Pramudito, 2005:200). Indikator yang digunakan untuk mengukur kekuatan merek terdiri dari 3 indikator meliputi aplikasi lengkap, kualitas smartphone bagus, dan memenuhi kebutuhan browsing dan penyimpanan data. 5. Keunikan berkaitan dengan sesuatu perbedaan yang dimiliki oleh suatu merek dibandingkan dengan merek lain atau ketegori produk lain (Albari dan Pramudito, 2005:200). Indikator yang digunakan untuk mengukur keunikan merek terdiri dari 4 indikator meliputi kemudahan dalam memperoleh smartphone, banyak digunakan oleh masyarakat, service center mudah diakses, dan unggul dibidang telekomunikasi

48 Tabel 3.1 Konsep, Variabel, dan Indikator No. Konsep Variabel Indikator 1 Variabel Bebas Citra Merek 2 Variabel Terikat Loyalitas Konsumen Sumber: Data diolah 2014 Jenis-jenis merek (X 1 ) Dukungan Merek (X 2 ) Kekuatan Merek (X 3 ) Keunikan Merek (X 4 ) asosiasi Asosiasi Asosiasi Asosiasi Loyalitas Konsumen (Y) 1. Smartphone canggih 2. Harga yang varitif 3. Fitur yang beragam 4. Memiliki banyak tipe smartphone 1. Merasakan kepercayaan diri 2. Smartphone yang bermanfaat 3. Mudah digunakan 4. Smartphone yang awet 1. Aplikasi lengkap 2. Kualitas smartphone bagus 3. Memenuhi kebutuhan browsing dan penyimpanan data 1. Kemudahan dalam memperoleh smartphone 2. Banyak digunakan oleh masyarakat 3. Service center mudah diakses 4. Unggul dibidang telekomunikasi 1. Melakukan pembelian berulangulang 2. Meyebarkan kelebihan dan kebaikan produk 3. Mereferensikan kepada orang lain 4. Tidak ingin berpaling dengan produk pesaing. 3.8 Uji Instrumen 3.8.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid memiliki validitas tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur yang diinginkan, serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

49 tepat. Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur (Singarimbun, 1995 dalam Masyhuri dan Asnawi, 2009:169). r xy = N XY X Y 2 2 2 N X X N Y Y 2 Keterangan: X Y XY N r xy : Skor item : Skor total : Skor pertanyaan : Jumlah responden untuk diuji coba : Korelasi produk momen Dasar pengambilan keputusan suatu item valid atau tidak valid menurut Sugiyono (1999) dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total bila korelasi r diatas 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid, sebaliknya bila korelasi r di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang (Masyhuri dan Asnawi, 2009:170). 3.8.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2002 dalam Masyhuri dan Asnawi, 2009:170).

50 Untuk mengetahui suatu alat ukur itu reliabel dapat diuji dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut: r 11 = k 1 k 1 2 t 2 b Keterangan: r 11 k 2 σ b 2 σ t : Reabilitas instrumen : Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal : Jumlah varians butir : Varians total Apabila variabel yang diteliti mempunyai cronbach s alpha ( α) > 60% (0,60) maka variable tersebut dikatakan reliabel (Masyhuri dan Asnawi, 2009:171). 3.9 Analisis Data 3.9.1 Uji asumsi klasik a. Uji normalitas data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam metode regresi dalam variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Proses uji normalitas data dilakukan dengan mengguunakan uji kolmogrov smirnov (Masyhuri dan Asnawi, 2009:179). Uji normalitas data dilakukan dengan memperhitungkan penyebaran data (titik) pada normal p plot og regression residual variabel independen dimana:

51 1. Jika data menyebar digaris diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. b. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah adanya lebih dari dua hubungan linier yang sempurna (Suharyadi dan Purwanto, 2004:528). Teknik menganalisis multikolinieritas adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas secara bersama-sama pengaruhnya nyata atau uji F nyata namun ternyata setiap variabel bebasnya secara parsial pengaruhnya tidak nyata (uji t tidak nyata). 2. Nilai koefisien determinannya R 2 sangat besar, namun ternyata variabel bebasnya berpengaruh tidak nyata (uji t tidak nyata). 3. Nilai koefisien korelasi parsial yaitu r yx1.x2 r yx2.x1 dan r x1x1.y ada yang lebih besar dari determinannya. Maka dengan demikian jika terjadi multikolinieritas maka ada beberapa cara dapat dilakukan seperti membuang variabel bebas yang diperkirakan multikolinieritas, hal ini terlihat dari nilai korelasi parsial antara variabel yang tinggi, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menambah observasi atau data lagi.

52 c. Heterokedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menunjukkan nilai variansi (Y Ŷ) antara lain Y tidaklah sama atau hetero. Hal yang demikian ini banyak terdapat pada data yang bersifat cross section yaitu data yang dihasilkan pada suatu waktu dengan responden yang banyak. Ada tiga kemungkinan terjadinya hetero yaitu: 1. Adanya data bersifat cross section menungkinkan banyak variasi seperti pendapatan data yang hanya ratusan ribu perbulan namun ada yang sampai milyaran. Perbedaan yang sangat besar bisa memungkinkan adanya varian yang berbeda antara data pengamatan. 2. Proses belajar saat pertama bisa terjadi varian yang besar, dengan falsafah belajar, semakin lama semakin mengerti maka dengan bertambahnya ilmu tersebut dapat membuat varian yang lebih kecil. 3. Teknik pengumpulan data, apabila jumlah sedikit cenderung akan bervariasi dibandingkan dengan jumlah datanya banyak. Cara mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Metode grafik yaitu menghubungkan antara Y dan e tidak sistematis seperti semakin membesar atau mengecil seiring bertambahnya Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 2. Uji korelasi renk sperman, uji ini digunakan untuk menguji heterokedastisitas apabila nilai korelasi rank sperman lebih besar dari nilai t tabel.

53 Untuk mengatasi heterokedastisitas adalah dengan cara melakukan metode kuadarat kecil tertimbang. Nilai tertimbang dapat dilakukan berdasarkan apriori atau observasi. Dan dengan melakukan trasformasi log yaitu data diubah dalam bentuk log atau data transformasi kebentukan lainnya seperti 1/X atau yang lain (Suharyadi dan Purwanto, 2004:529). d. Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut urutan waktu. Adapun penyebab autokorelasi adalah: 1. Kelembapan biasanya terjadi fenomena ekonomi dimana sesuatu akan mempengaruhi sesuatu mengikuti siklus bisnis atau saling kaitmengait. 2. Terjadi bias dalam spesifikasi yaitu ada beberapa variabel yang tidak termasuk dalam model. 3. Bentuk fungsi yang digunakan tidak tepat seperti semestinya bentuk nonlinier digunakan linier atau sebaliknya. Menurut singgih (2002) dalam Masyhuri dan Asnawi (2009:2019) untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, melalui metode tabel Durbin-Watson yang dilakukan melalui program SPSS, dimana secara umum dapat diambil patokan yaitu: 1. Jika angka D-W dibawah-2, berarti autokorelasi positif. 2. Jika angka D-W diatas +2, berarti autokorelasi negatif. 3. Jika angka D-W diantara -2 dan +2, berarti tidak ada autokorelasi.

54 3.9.2 Metode Analisis Data a. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat maka digunakan teknik analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda adalah regresi linier untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua (Suharyadi dan Purwanto, 2004:508). Dengan rumus sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana: Y b a X : Variabel dependen yaitu Loyalitas Konsumen : Konstanta perubahan variabel X dan Y : Koefisien konstanta : Variabel independen (variabel bebas) melipiti: X 1 : Jenis-jenis asosiasi merek X 2 : Dukungan asosiasi merek X 3 : Kekuatan asosiasi merek X 4 : Keunikan Asosiasi Merek e : Eror b. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Ghozali, 2005:83). Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R 2 < 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat

55 terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen kedalam model, maka R meningkat tidak peduli apakah variabel independen tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Tidak seperti R 2, nilai Adjusted R 2 naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel independen kedalam model. Oleh karena itu sebaiknya digunakan nilai Adjusted R 2 regresi terbaik (Ghozali, 2005:83). 3.9.3 Pengujian Hipotesis a. Uji F (F-Test) atau Uji Simultan Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersamasama terhadap variabel terikat (Masyhuri dan Asnawi, 2009:182). R 2 /k F = (1-R 2 ) (n-k-1) Dimana: F R2 K n : Pendekatan distribusi probabilitas fischer : Koefisien korelasi berganda : Jumlah variabel bebas : Banyaknya sampel

56 Adapun langkah-langkah uji F atau uji simultan adalah: 1. Perumusan Hipotesis H 0 : Variabel citra merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. Ha : Variabel citra merek ada pengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen. 2. Nilai kritis distribusi F dengan level of signifikan α = 5% 3. Daerah kritis H 0 melalui kurva distribusi F H 0 ditolak H 0 diterima F tabel 4. Kriteria penolakan atau penerimaan Jika nilai F hitung F tabel maka H 0 diterima dan Ha ditolak ini berarti tidak terdapat pengaruh simultan oleh variabel X dan Y. Jika F hitung F tabel maka H 0 ditolak dan Ha diterima hal ini berarti terdapat pengaruh yang simultan terhadap variabel X dan Y. b. Uji t (t-test) atau Uji Parsial Uji statistik ini digunakan untuk membuktikan signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variable terikat secara individual dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 5% (Masyhuri dan Asnawi, 2009:182).

57 Rumus: t = r n - 2 1-1 2 Dimana: r n : Korelasi produk momen : Jumlah responden Adapun langkah-langkah untuk uji t adalah: 1. Perumusan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (Ha) 1) H 0 : Variabel jenis-jenis asosiasi merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Ha : Variabel jenis-jenis asosiasi merek ada pengaruh terhadap loyalitas konsumen. 2) H 0 : Variabel dukungan asosiasi merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Ha : Variabel dukungan asosiasi merek ada pengaruh terhadap loyalitas konsumen. 3) H 0 : Variabel kekuatan asosiasi merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Ha : Variabel kekuatan asosiasi ada pengaruh terhadap loyalitas konsumen. 4) H 0 : Variabel keunikan asosiasi merek tidak berpengaruh terhadap loyalitas konsumen.

58 Ha : Variabel keunikan asosiasi merek ada pengaruh terhadap loyalitas konsumen. 2. Menentukan nilai kritis dengan level of signifikan α 5% t tabel = t (α/2; n-k-1) 3. Daerah penerimaan dan penolakan Daerah Penolakan Daerah Penolakan H 0 H 0 -t tabel + t tabel Daerah Peneriamaan H 0 4. Penentuan penerimaan dan penolakan Jika t hitung t tabel H 0 diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Sebaliknya jika t hitung t tabel maka H 0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang bermakna antara variabel bebas ( X) dengan variabel terikat (Y).