KATEGORISASI PERPUSTAKAAN PERTANIAN

dokumen-dokumen yang mirip
MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

FORM ISIAN DATA PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PEMBUATAN NOMOR POKOK PERPUSTAKAAN (NPP)

PENYIANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

TUGAS DAN FUNGSI PERPUSTAKAAN BPTPYOGYAKARTA DALAMMENUNJANG PENELITIAN, PENGKAJIAN DAN PENYULUHAN BIDANG PERTANIAN

PERPUSTAKAAN IPB MENUJU DIGITAL LIBRARY Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PETUNJUK TEKNIS KATALOGISASI BAHAN PUSTAKA NON BUKU

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

PENGELOLAAN INFORMASI ELEKTRONIS DI PERPUSTAKAAN UK/UPT LINGKUP BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

PROGRAM OTOMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 45. Kiat-Kiat Memperoleh Angka Kredit Optimal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 55 PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN MAILING LIST LAYANAN PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

SNI 7496:2009. Standar Nasional Indonesia. ICS Badan Standardisasi Nasional 1!!J'Ii!I'I)

: Melakukan proses pengkatalogan buku. : Buku baru untuk diproses

KOMPETENSI SUMBER DAYA PERPUSTAKAAN PERTANIAN

BAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

Perpustakaan perguruan tinggi

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PROFIL KOLEKSI PERPUSTAKAAN IPB

BAB IV PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Perpustakaan sekolah SNI 7329:2009

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Kuesioner INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN SEKOLAH/MADRASAH TINGKAT SLTA TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

Perpustakaan sekolah

MODEL PERPUSTAKAAN DIGITAL DI INDONESIA: SEBUAH USULAN 1

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 53 PETUNJUK TEKNIS STOCK OPNAME KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PERPUSTAKAAN LEMBAGA STUDI DAN ADVOKASI MASYARAKAT

INSTRUMEN PENILAIAN DALAM RANGKA LOMBA PERPUSTAKAAN MADRASAH TINGKAT KOTA SEMARANG TAHUN 2016

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN: PENGALAMAN UPT PERPUSTAKAAN IPB 1

PEMBINAAN PERPUSTAKAAN PUSAT INFORMASI TEKNOLOGI PERTANIAN (PITP) FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IPB

LAPORAN OBSERVASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

KATALOGISASI : bagian dari kegiatan pengolahan bahan perpustakaan Sri Mulyani

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN BERBASIS STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN MENUJU PERPUSTAKAAN TERAKREDITASI. Disampaikan pada acara MUNAS IPI

KERAGAAN PENGETAHUAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN DALAM APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR DINAS PERPUSTAKAAN DAERAH

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Arikunto (2009, 234) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN IKIP PGRI SEMARANG. A. Sejarah Perpustakaan IKIP PGRI Semarang

*Coretlah jawaban yang anda anggap tidak perlu ** Beri tanda silang ( X ) pada jawaban anda pilih

BAGIAN XI SOP PERPUSTAKAAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA PENGANTAR. Perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU):

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

Taman Perpustakaan Cengkareng Arsitektur Hijau

KELEMBAGAAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

Perubahan perilaku karena interaksi antara individu dengan sumber belajar. Meliputi kawasan kognitif, psikomotor

KAJIAN OTOMASI PERPUSTAKAAN BALAI PENELITIAN TANAMAN OBAT DAN AROMATIK

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

DATABASE PERPUSTAKAAN

CONTOH ANALISIS SWOT DI PERPUSTAKAAN

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IbM PADA SEKOLAH DASAR DI KOTA JAMBI DALAM RANGKA PEN GEMBANGAN E-LIBRARY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, kesehatan, ekonomi dan pendidikan. Teknologi menjadi pilihan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

DAFTAR ISI. KATAPENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN...1 BAB IIKEANGGOTAAN... 2 BAB IIIHAK DAN KEWAJIBAN... 3 BAB IVPELAYANAN...

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

Disusun Oleh : Mulyati

Pengantar Teknologi Informasi 1

Dalam kajian pengembangan SDM Perpustakaan IPB dengan menggunakan. analisis beban kerja, telah dilakukan beberapa tahap kegiatan, yaitu sebagai

GAMBARAN UMUM BADAN PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH(BPAD) PROVINSI SUMATERA UTARA

LAPORAN TAHUNAN SUB SEKSI JARINGAN DAN INFORMASI TEKNOLOGI PERPUSTAKAAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

AKREDITASI PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN PENGAJUAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN DESA/KELURAHAN Hari/tanggal IDENTITAS PERPUSTAKAAN Nama Perpustakaan Nomor NP

JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO : PER- 038/A/JA/09/2011

Transkripsi:

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 36 KATEGORISASI PERPUSTAKAAN PERTANIAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 36 KATEGORISASI PERPUSTAKAAN PERTANIAN Oleh : Surya Mansjur Heryati Suryantini Maksum Tjejep S. Surialaga Tuti Sri Sundari Etty Andriaty Eka Kusmayadi Akhmad Syaikhu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2005

KATA PENGANTAR Perpustakaan unit kerja lingkup Departemen Pertanian mempunyai peranan besar dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian melalui penyediaan informasi yang tepat guna dan tepat waktu. Agar dapat lebih berdaya guna dan dapat memberikan layanan yang optimal, kemampuan perpustakaan baik dalam hal koleksi informasi, layanan, tenaga pengelola, maupun fasilitas teknis perlu ditingkatkan. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pembangunan, pembinaan, dan pengembangan perpustakaan secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan dan kemajuan tuntutan kebutuhan informasi pengguna. Aspek-aspek yang digunakan dalam menentukan kategorisasi perpustakaan pertanian meliputi manajemen, kondisi fisik dan non-fisik, pengembangan koleksi, pengolahan, layanan perpustakaan/informasi, sumber daya manusia, dan ketersediaan serta pemanfaatan fasilitas untuk keperluan pelayanan. Dengan ditentukannya kategori perpustakaan ini, diharapkan dapat memudahkan dalam menetapkan langkah-langkah pembinaan perpustakaan secara akurat dan efisien. Bogor, Desember 2005 Kepala Pusat, ttd Ir. Banun Harpini, M.Sc.

DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 2 KATEGORISASI PERPUSTAKAAN PERTANIAN... 3 Pengertian... 3 Metodologi Penentuan Kategorisasi... 3 KATEGORI A... 4 Sumber Daya Manusia... 4 Sarana... 5 Lokasi dan Ruangan Perpustakaan... 5 Alat-alat Perpustakaan... 6 Fasilitas Komputer... 8 Koleksi... 8 Pengadaan Bahan Pustaka... 9 Pengolahan Bahan Pustaka... 10 Pemeliharaan Koleksi... 10 Layanan Perpustakaan... 11 Kerjasama... 12 Program dan Anggaran... 12 Pembianaan Perpustakaan... 13

KATEGORI B... 13 Sumberdaya Manusia... 13 Sarana... 14 Lokasi dan Ruangan Perpustakaan... 14 Alat-alat Perpustakaan... 15 Fasilitas Komputer... 17 Koleksi... 17 Pengadaan Bahan Pustaka... 18 Pengolahan Bahan Pustaka... 19 Pemeliharaan koleksi... 19 Layanan Perpustakaan... 20 Kerjasama... 21 Program dan Anggaran... 21 Pembinaaan Perpustakaan... 21 KATEGORI C... 22 Sumberdaya Manusia... 22 Sarana... 23 Lokasi dan Ruangan Perpustakaan... 23 Alat-alat Perpustakaan... 24 Fasilitas Komputer... 25 Koleksi... 26 Pengadaan Bahan Pustaka... 27 Pengolahan Bahan Pustaka... 27

Pemeliharaan Koleksi... 28 Layanan Perpustakaan... 28 Kerjasama... 29 Program dan Anggaran... 29 Pembianaan Perpustakaan... 30 DAFTAR PUSTAKA... 31

PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) bidang pertanian tumbuh sejalan dengan penemuan ilmiah di bidang pertanian dan bidang terkait lainnya. Informasi mengenai hasil penelitian dan pengkajian teknologi pertanian perlu dikelola dengan baik dan tepat agar terhimpun dan tertata secara sistematis, sehingga dapat ditemukan kembali dengan mudah. Penghimpunan, pengelolaan, dan penyediaan informasi merupakan tugas dan fungsi suatu perpustakaan. Perpustakaan unit kerja lingkup Departemen Pertanian merupakan perpustakaan khusus yang melaksanakan kegiatan penghimpunan dan pengelolaan sumberdaya informasi bidang pertanian dan bidang terkait lainnya yang dihasilkan oleh unit kerja yang bersangkutan. Perpustakaan tersebut mempunyai peranan yang besar dalam mendukung tugas dan fungsi instansi/lembaga induknya. Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, dalam menyediakan informasi mutakhir yang tepat guna dan menyajikannya tepat waktu, perpustakaan perlu memiliki kemampuan memadai baik dalam hal koleksi, pengolahan, pelayanan, tenaga pengelola, maupun fasilitas. Perpustakaan seperti itu perlu dibangun, dibina, dan dikembangkan dengan baik secara 1

berkelanjutan agar dapat menyediakan informasi dalam rangka menunjang kegiatan instansi induknya. Berdasarkan hasil survei terhadap perpustakaan unit kerja lingkup Departemen Pertanian terungkap bahwa kondisi perpustakaan-perpustakaan tersebut sangat beragam, sehingga ada sebagian yang belum dapat berfungsi secara optimal. Hal ini disebabkan beragamnya kemampuan perpustakaan-perpustakaan tersebut baik dari segi organisasi, koleksi, pengolahan bahan pustaka, pelayanan, tenaga pengelola, maupun fasilitas yang dimiliki. Tujuan Penyusunan kategorisasi perpustakaan pertanian bertujuan untuk menyediakan data dan informasi tentang situasi dan kondisi perpustakaan lingkup Departemen Pertanian yang lebih akurat, sehingga dapat dijadikan pedoman dalam menilai kemampuan sumber daya suatu perpustakaan dan sekaligus juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembinaan perpustakaan sesuai dengan kondisi perpustakaan yang bersangkutan. Kategorisasi perpustakaan pertanian juga sangat bermanfaat dalam hal : mewujudkan koordinasi dan sinkronisasi penyelenggaraan perpustakaan; meningkatkan efektifitas dan 2

efisiensi sarana, prasarana, tenaga pengelola, dan dana dalam pelaksanaan penyelenggaraan perpustakaan yang berkelanjutan; mempererat kerjasama dalam pengelolaan dan pemberian layanan perpustakaan dan informasi; dan mendiagnosa aspek-aspek yang perlu segera ditangani dalam kegiatan pembinaan suatu perpustakaan di balai penelitian, balai pengkajian atau perpustakaan lain lingkup Departemen Pertanian. 3

KATEGORISASI PERPUSTAKAAN PERTANIAN Pengertian Kategorisasi perpustakaan pertanian adalah pengelompokkan perpustakaan berdasarkan hasil penilaian terhadap kemampuan sumber daya perpustakaan ditinjau dari segi manajemen, kondisi dan perkembangan koleksi, pengelolaan perpustakaan/informasi, sumber daya manusia, dan fasilitas yang dimiliki. Metodologi Penentuan Kategorisasi Penentuan kategorisasi perpustakaan didasarkan pada data yang terkumpul dari hasil survei melalui kuestioner dalam rangka melengkapi kegiatan pembinaan seluruh perpustakaan lingkup Departemen Pertanian, terutama lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sejak tahun 1996, juga dari hasil-hasil pelatihan dan pendidikan formal. Selain itu ada pula data yang diperoleh dari hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyebaran informasi terbaru dan terseleksi pada perpustakaan balai penelitian dan balai pengkajian. Data tersebut dianalisis dan kemudian diverifikasi dengan petunjuk teknis kategorisasi perpustakaan pertanian, pedoman penyelenggaraan perpustakaan balai penelitian, 4

dan pedoman penyelenggaraan perpustakaan balai/loka pengkajian teknologi pertanian. Kategori Perpustakaan Menurut Hasil Kajian Perpustakaan lingkup Departemen Pertanian dikelompokkan ke dalam tiga (3) kategori, yaitu A, B, dan C. Kriteria untuk setiap kategori diuraikan sebagai berikut : KATEGORI A Sumber Daya Manusia Kepala perpustakaan mempunyai latar belakang pendidikan minimum Sarjana (S1) Pusdokinfo dengan tambahan/ pendalaman pada teknologi informasi (TI), atau Sarjana (S1) bidang lain dengan tambahan latihan perpustakaan sebanyak 728 jam dan latihan/kursus teknologi informasi. Pengelola perpustakaan/pustakawan minimum berjumlah 4 orang, yang terdiri dari satu (1) orang yang menangani pengembangan koleksi (dapat dirangkap oleh Kepala Perpustakaan), dua (2) orang menangani pengolahan bahan pustaka, dan satu (1) orang menangani layanan perpustakaan/informasi. 5

Pengelola perpustakaan/pustakawan yang menangani pengolahan dan layanan minimum berlatar belakang pendidikan DIII Pusdokinfo dengan tambahan/pendalaman teknologi informasi (TI). Sarana Lokasi dan Ruangan Perpustakaan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, perpustakaan seharusnya berada dalam gedung utama instansi/lembaga induk atau bangunan tersendiri di luar gedung utama, tetapi letaknya dekat dengan aktivitas pengguna (terutama peneliti dan penyuluh), sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah dan diakses dari berbagai tempat atau bidang/bagian. Perpustakaan sebaiknya berdampingan dengan unit kerja diseminasi informasi hasil penelitian/pengkajian atau ruang pertemuan atau ruang rapat, dan minimum terpadu dalam jaringan informasi lokal (LAN), sehingga dapat diakses dan mengakses informasi semua unit. Perpustakaan minimum memiliki 4 ruangan, yaitu: ruang kerja petugas (>40 m 2 ), ruang baca (>50 m 2 ), ruang koleksi (>50 m 2 ), dan ruang transit bahan pustaka (>25 m 2 ). 6

Ruang baca harus terhindar dari gangguan suara dan suhu udara ruang perpustakaan harus teratur dan nyaman. Penerangan ruang koleksi diusahakan supaya sinar tidak jatuh di atas rak buku, melainkan antara rak-rak buku, agar juduljudul bahan pustaka dapat dibaca dengan mudah. Alat-alat Perpustakaan Alat-alat Kelengkapan Pengadaan Bahan Pustaka - Stempel penerimaan bahan pustaka - Stempel pemilikan koleksi - Blanko surat berkop atau format e-mail - Kartu ucapan terima kasih - Surat kerja sama pertukaran bahan pustaka - Surat sanggahan (claim) bahan pustaka - Rak untuk penyimpanan bahan pustaka yang diterima Alat-alat Kelengkapan yang Diperlukan dalam Pengolahan Bahan Pustaka - Buku peraturan katalogisasi Anglo American Cataloguing Rules Edisi 2 (AACR-2) - Buku Universal Decimal Classification (UDC). - Buku Daftar Tajuk Subjek atau Tesaurus - Kamus Indonesia Inggris, Inggris Indonesia dan kamus subjek tertentu 7

- Lemari untuk penyimpanan bahan dan peralatan - Kardeks untuk dokumentasi/arsip - Rak buku untuk transit koleksi yang sedang diproses - Meja kerja untuk pustakawan/petugas perpustakaan Alat-alat yang Diperlukan dalam Layanan Perpustakaan - Rak buku, majalah maupun koleksi rujukan/referen sesuai kebutuhan - Meja baca - Study Carrel - Meja sirkulasi - Rak pameran majalah dan buku baru - Rak display surat kabar - Kursi sofa - Meja informasi (information desk) - Meja kerja petugas - Kereta buku (trolley) - Lemari penitipan barang atau tas pengunjung (locker) Fasilitas Komputer Perpustakaan memiliki 3 (tiga) unit komputer dan printer untuk pengadaan, pengolahan bahan pustaka, dan layanan perpustakaan/informasi dengan spesifikasi Pentium IV 2 GHz, RAM 512 MB, monitor 15, hardisk 80 GB, CD/DVD-ROM 8

drive R/W dicsdrive dan 1 unit scanner untuk alih media bahan pustaka. Software minimum yang harus dimiliki adalah : - CDS/ISIS for Windows / WinISIS - Bibliotheca atau setara software pengelola perpustakaan digital - Igloo atau setara software pengelola database koleksi di internet. Koleksi Jumlah koleksi minimum 2000 judul. Koleksi yang dimiliki dikelompokkan kedalam: - Koleksi buku - Koleksi majalah - Koleksi rujukan/referen (kumpulan sumber informasi yang disusun menurut suatu sistematika tertentu, digunakan untuk mendapatkan informasi tentang arti, istilah, data statistik, indeks atau isi suatu literatur, ringkasan, atau alamat yang diperlukan. Dalam penggunaan biasanya tidak perlu membaca seluruh isi buku, melainkan hanya bagian-bagian tertentu yang diperlukan. Contoh: kamus, ensiklopedi, majalah 9

indeks/abstrak, bibliografi, direktori, buku pegangan, manual, almanak (buku tahunan) - Koleksi pustaka non buku (pustaka bukan cetakan, namun berupa rekaman dalam bentuk microfilm, mikrofis, disket, CD, kaset audio, slide, film, peta-peta, poster, foto udara, data elektronis dan sebagainya.) Pengadaan Bahan Pustaka Pengembangan koleksi dilakukan secara lebih mendalam dan spesifik, tidak lagi terlalu tergantung dari hasil pembelian dan hadiah, tetapi lebih dapat mengembangkan inisiatif pencarian informasi dari pusat-pusat informasi secara on-line antara lain melalui jaringan informasi. Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka sudah lebih banyak dilakukan secara otomasi, keluarannya sudah dapat disimpan dalam file elektronik dan diakses secara off-line dan/atau on-line. Perpustakaan sudah mampu menerbitkan dan menyebarkan publikasi sekunder seperti katalog perpustakaan, bibliografi khusus, indeks, abstrak, daftar koleksi terbaru, daftar koleksi tambahan, brosur-brosur, dll. 10

Pemeliharaan Koleksi Pemeliharaan koleksi sudah dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Pengawetan koleksi, yaitu melindungi kelestarian bahan pustaka dengan pemeliharaan secara fisik seperti pemberian kapur barus dan silica gel di setiap rak koleksi, pembersihan dari debu dengan menggunakan kain atau bulu ayam atau mesin pengisap debu, dll. Pengaturan suhu dan kelembaban udara di ruang koleksi dengan pemasangan AC dan dehumidifier Pengaturan tata letak rak dan koleksi agar sirkulasi udara berjalan lancar Fumigasi untuk membasmi mikroba atau serangga yang merusak koleksi Penjilidan terhadap koleksi pustaka yang jilidnya rusak, dan majalah yang nomornya telah lengkap satu volume Menempatkan alat pemadam kebakaran dan hydrant di ruang koleksi atau di tempat yang memudahkan penggunaannya Konservasi bahan pustaka melalui proses alih media ke format digital 11

Layanan Perpustakaan Semua jenis layanan perpustakaan sudah mengikuti azas pelayanan prima. Waktu pelayanan perpustakaan minimum 35 jam per minggu Untuk meningkatkan kinerja pelayanan, perpustakaan sudah membina kerjasama silang layan dengan perpustakaan lain dengan tetap memperhatikan keamanan dan ketersediaan koleksi. Sebagian besar sudah menerapkan sistem layanan secara otomasi dan sudah dapat menyebarkan hasil informasinya. Jenis layanan yang diberikan mencakup layanan sirkulasi, layanan rujukan/referen, penelusuran, penyediaan dokumen, dan layanan informasi terbaru/terseleksi. Sudah menyelenggarakan layanan perpustakaan/informasi dengan porsi TI dan ICT (Information and communication technology) lebih besar, seperti OPAC, CD-ROM, dan Internet. Kerjasama Untuk lebih meningkatkan daya guna informasi yang dimiliki, perpustakaan sudah melakukan kerjasama informasi dan pertukaran publikasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi (resource sharing). 12

Program dan Anggaran Perpustakaan sudah mempunyai program pengembangan koleksi tahunan yang menunjang tugas pokok dan fungsi instansi induknya. Perpustakaan memiliki program penyiangan koleksi minimal 5 tahun sekali. Perpustakaan sudah mempunyai anggaran tersendiri yang jelas untuk menunjang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan perpustakaan. Pembinaan Perpustakaan Pembinaan pengelolaan perpustakaan lebih difokuskan pada peningkatan keterampilan dan kemampuan beraktivitas dalam jaringan informasi dan pengembangan pengetahuan tentang sumber-sumber informasi. KATEGORI B Sumber Daya Manusia Kepala perpustakaan mempunyai latar belakang pendidikan minimum D II/D III Pusdokinfo dengan tambahan/ pendalaman pada teknologi informasi. 13

Pengelola perpustakaan/pustakawan minimum berjumlah 4 orang, yang terdiri dari satu (1) orang yang menangani pengadaan bahan pustaka (yang dapat dirangkap oleh Kepala Perpustakaan), dua (2) orang menangani pengolahan bahan pustaka, dan satu (1) orang menangani layanan perpustakaan/informasi. Pengelola perpustakaan/pustakawan yang menangani pengolahan dan layanan minimum berlatar belakang pendidikan DII/DIII Pusdokinfo dengan tambahan/ pendalaman pada teknologi informasi. Sarana Lokasi dan Ruangan Perpustakaan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, perpustakaan seharusnya berada dalam gedung utama instansi/lembaga induk atau bangunan tersendiri di luar gedung utama, tetapi letaknya dekat dengan aktivitas pengguna (terutama peneliti dan penyuluh), sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah dan diakses dari berbagai tempat atau bidang/bagian. Perpustakaan sebaiknya berdampingan dengan unit kerja diseminasi informasi hasil penelitian/pengkajian atau ruang pertemuan atau ruang rapat, dan minimum terpadu dalam 14

jaringan informasi lokal (LAN), sehingga dapat diakses dan mengakses informasi semua unit. Perpustakaan minimum memiliki 4 ruangan, yaitu: ruang kerja petugas (25 m 2-40 m 2 ), ruang baca (37 m 2-50 m 2 ), ruang koleksi untuk 1001-2.000 eksemplar (26 m 2-50 m 2 ), dan ruang transit bahan pustaka (11 m 2-25 m 2 ). Ruang baca harus terhindar dari gangguan suara dan suhu udara ruang perpustakaan harus teratur dan nyaman. Penerangan ruang koleksi diusahakan supaya sinar tidak jatuh di atas rak buku, melainkan antara rak-rak buku, agar juduljudul bahan pustaka dapat dibaca dengan mudah. Alat-alat Perpustakaan Alat-alat Kelengkapan Pengadaan Bahan Pustaka - Stempel penerimaan bahan pustaka - Stempel pemilikan koleksi - Buku induk untuk registrasi bahan pustaka yang diterima - Kartu registrasi majalah sesuai kebutuhan - Kardeks/tempat untuk penyimpanan kartu registrasi majalah - File desiderata 15

- Blanko surat berkop - Kartu ucapan terima kasih - Surat kerjasama pertukaran bahan pustaka - Surat sanggahan (claim) bahan pustaka - Rak untuk penyimpanan bahan pustaka yang diterima Alat-alat Kelengkapan yang Diperlukan dalam Pengolahan Bahan Pustaka - Buku peraturan katalogisasi Anglo American Cataloguing Rules Edisi 2 (AACR-2) - Buku Universal Decimal Classification (UDC). - Buku Daftar Tajuk Subjek atau Tesaurus - Kamus Indonesia Inggris, Inggris Indonesia dan kamus subjek tertentu - Lemari untuk penyimpanan bahan dan peralatan - Kartu katalog sesuai kebutuhan - Kardeks untuk dokumentasi/arsip - Rak buku untuk transit bahan pustaka yang sedang diproses - Meja kerja untuk pustakawan/petugas perpustakaan Alat-alat yang Diperlukan dalam Layanan Perpustakaan - Rak buku, majalah maupun koleksi rujukan/referens sesuai kebutuhan - Meja baca 16

- Study Carrel - Meja sirkulasi - Rak pameran majalah dan buku baru - Rak display surat kabar - Kursi sofa - Meja informasi (information desk) - Meja kerja petugas - Kereta buku (trolley) - Lemari penitipan barang atau tas pengunjung (locker) Fasilitas Komputer Perpustakaan memiliki 2 (dua) unit komputer dan printer untuk pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, serta layanan perpustakaan/informasi dengan spesifikasi Pentium IV 2 GHz, RAM 256 MB, monitor 15, hardisk 80 GB, CD-ROM drive writer atau DVD reader dicsdrive dan 1 unit scanner untuk alih media bahan pustaka. Software mnimum yang harus dimiliki adalah 1. CDS/ISIS DOS atau CDS/ISIS for Windows / WinISIS 2. Bibliotheca atau setara software pengelola perpustakaan digital 17

Koleksi Jumlah koleksi minimum 1000 judul atau lebih. Koleksi yang dimiliki dikelompokkan ke dalam: - Koleksi buku - Koleksi majalah - Koleksi rujukan/referen (kumpulan sumber informasi yang disusun menurut suatu sistematika tertentu, digunakan untuk mendapatkan informasi tentang arti, istilah, data statistik, indeks atau isi suatu literatur, ringkasan, atau alamat yang diperlukan. Dalam penggunaan biasanya tidak perlu membaca seluruh isi buku, melainkan hanya bagianbagian tertentu yang diperlukan. Contoh: kamus, ensiklopedi, majalah indeks/abstrak, bibliografi, direktori, buku pegangan, manual, almanak (buku tahunan) - Koleksi pustaka non buku (pustaka bukan cetakan, namun berupa rekaman dalam bentuk microfilm, mikrofis, disket, CD, kaset audio, slide, film, peta-peta, poster, foto udara, data elektronis dan sebagainya.) 18

Pengadaan Bahan Pustaka Sudah ada upaya dalam pengembangan koleksi, walaupun untuk melakukan pembelian/langganan bahan pustaka terbentur masalah anggaran. Upaya yang ditempuh antara lain adalah mengajukan permintaan ke sumber informasi lain yang lebih mampu melalui jalur-jalur jaringan komunikasi yang ada. Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan sudah mulai banyak dilakukan secara otomasi, namun belum terlalu lengkap. Keluarannya sudah dapat disimpan dalam file elektronik dan diakses secara off-line dan/atau on-line melalui jaringan lokal. Perpustakaan sudah mampu menerbitkan dan menyebarkan publikasi sekunder seperti daftar koleksi terbaru, daftar tambahan koleksi, katalog buku, dan katalog majalah. Pemeliharaan Koleksi Pemeliharaan koleksi sudah dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Pengawetan koleksi, yaitu melindungi kelestarian bahan pustaka dengan pemeliharaan secara fisik seperti pemberian kapur barus dan silica gel di setiap rak koleksi, pembersihan dari debu dengan menggunakan kain atau bulu ayam atau mesin pengisap debu, dll. 19

Pengaturan suhu dan kelembaban udara di ruang koleksi dengan pemasangan AC dan dehumidifier Pengaturan tata letak rak dan koleksi agar sirkulasi udara berjalan lancar Penjilidan terhadap koleksi pustaka yang jilidnya rusak, dan majalah yang nomornya telah lengkap satu volume Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan sudah mengikuti azas pelayanan prima Untuk meningkatkan kinerja pelayanan, perpustakaan sudah membina kerjasama silang layan dengan perpustakaan lain dengan tetap memperhatikan keamanan dan ketersediaan koleksi. Jenis layanan yang diberikan mencakup layanan sirkulasi, referens/rujukan, penelusuran, penyediaan dokumen, dan layanan informasi terbaru/terseleksi. Sebagai sarana untuk menyelenggarakan layanan perpustakaan yang efektif, perpustakaan minimum harus menyediakan katalog dari seluruh koleksi. Layanan perpustakaan/informasi untuk intern sudah otomasi, tetapi belum siap diakses secara on-line. Sudah mulai 20

mengajukan permintaan informasi kepada PUSTAKA melalui saluran komunikasi seperti telepon, faksimil, e-mail. Sudah mulai menyelenggarakan perpustakaan/informasi dengan memanfaatkan TI, tetapi porsi ICT belum besar. Cenderung masih dalam lingkup terbatas, misalnya melayani pengguna intern, seperti peneliti, penyuluh, pembuat kebijakan. Kerjasama Untuk lebih meningkatkan daya guna informasi yang dimiliki, perpustakaan sudah melakukan kerjasama informasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi (resource sharing). Program dan Anggaran Perpustakaan mempunyai program pengembangan koleksi tahunan yang menunjang tugas pokok dan fungsi instansi induknya. Perpustakaan memiliki program penyiangan koleksi minimal 5 tahun sekali. Perpustakaan belum mempunyai anggaran tersendiri yang direncanakan setiap tahun untuk menunjang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan perpustakaan. 21

Pembinaan Perpustakaan Pemanfaatan sumber-sumber informasi, terutama informasi elektronis, antara lain dari sumberdaya informasi yang dimiliki PUSTAKA sesuai dengan bidang subjek masing-masing. Mendorong memperluas penggunaan IT dan ICT secara efektif dengan melengkapi sarana pengelolaan dan pengolahan perpustakaan/informasi ke arah otomasi. KATEGORI C Sumber Daya Manusia Kepala perpustakaan mempunyai latar belakang pendidikan minimum D II/D III Pusdokinfo dengan tambahan/pendalaman pada teknologi informasi (TI). Pengelola perpustakaan/pustakawan minimum berjumlah 4 orang, yang terdiri dari satu (1) orang yang menangani pengadaan bahan pustaka (yang dapat dirangkap oleh Kepala Perpustakaan), dua (2) orang menangani pengolahan bahan pustaka, dan satu (1) orang menangani layanan perpustakaan/ informasi. Pengelola perpustakaan/pustakawan yang menangani pengolahan dan layanan minimum berlatar belakang pendidikan DII/DIII Pusdokinfo dengan tambahan/pendalaman pada TI. 22

Sarana Lokasi dan Ruangan Perpustakaan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, perpustakaan seharusnya berada dalam gedung utama instansi/lembaga induk atau bangunan tersendiri di luar gedung utama, tetapi letaknya dekat dengan aktivitas pengguna (terutama peneliti dan penyuluh), sehingga mudah dijangkau dari berbagai arah dan diakses dari berbagai tempat atau bidang/bagian. Perpustakaan sebaiknya berdampingan dengan unit kerja diseminasi informasi hasil penelitian/pengkajian atau ruang pertemuan atau ruang rapat, dan minimum terpadu dalam jaringan informasi lokal (LAN), sehingga dapat diakses dan mengakses informasi semua unit. Perpustakaan minimum memiliki 4 ruangan, yaitu: ruang kerja petugas (24 m 2 ), ruang baca (36 m 2 ), ruang koleksi (25 m 2 ), dan ruang transit bahan pustaka (10 m 2 ). Ruang baca harus terhindar dari gangguan suara dan suhu udara ruang perpustakaan harus teratur dan nyaman. Penerangan ruang koleksi diusahakan supaya sinar tidak jatuh di atas rak buku, melainkan antara rak-rak buku, agar juduljudul bahan pustaka dapat dibaca dengan mudah. 23

Alat-alat Perpustakaan Alat-alat kelengkapan Pengadaan Bahan Pustaka - Stempel penerimaan bahan pustaka - Stempel pemilikan koleksi - Buku induk untuk registrasi bahan pustaka yang diterima - Kartu registrasi majalah sesuai kebutuhan - Kardeks/tempat untuk penyimpanan kartu registrasi majalah - File desiderata - Kartu ucapan terima kasih - Surat kerjasama pertukaran bahan pustaka - Surat sanggahan (claim) bahan pustaka - Rak untuk penyimpanan bahan pustaka yang diterima Alat-alat Kelengkapan yang Diperlukan dalam Pengolahan Bahan Pustaka - Buku peraturan katalogisasi Anglo American Cataloguing Rules Edisi 2 (AACR-2) - Buku Universal Decimal Classification (UDC). - Buku Daftar Tajuk Subjek atau Tesaurus - Kamus Indonesia Inggris, Inggris Indonesia dan kamus subjek tertentu 24

- Lemari untuk penyimpanan bahan dan peralatan - Kartu katalog sesuai kebutuhan - Kardeks untuk dokumentasi/arsip - Rak buku untuk transit bahan pustaka yang sedang diproses - Meja kerja untuk pustakawan/petugas perpustakaan Alat-alat yang Diperlukan dalam Layanan Perpustakaan - Rak buku, majalah maupun koleksi rujukan/referen sesuai kebutuhan - Meja baca - Study Carrel - Meja sirkulasi - Rak pameran majalah dan buku baru - Rak display surat kabar - Kursi sofa - Meja informasi (information desk) - Meja kerja petugas - Kereta buku (trolley) - Lemari penitipan barang atau tas pengunjung (locker) 25

Fasilitas Komputer Perpustakaan minimum memiliki 1 (satu) unit komputer dan printer untuk pengadaan dan pengolahan bahan pustaka, serta layanan perpustakaan/informasi dengan spesifikasi Pentium III, RAM 256 MB, monitor 15, hardisk 40 GB, CD-ROM drive reader dicsdrive. Software minimum yang harus dimiliki adalah CDS/ISIS DOS atau CDS/ISIS for Windows / WinISIS. Koleksi Jumlah koleksi minimum 1000 judul/2000 eksemplar atau lebih. Koleksi yang dimiliki dikelompokkan kedalam: - Koleksi buku - Koleksi majalah - Koleksi rujukan/referen (kumpulan sumber informasi yang disusun menurut suatu sistematika tertentu, digunakan untuk mendapatkan informasi tentang arti, istulah, data statistik, indeks atau isi suatu literatus, ringkasan, atau alamat yang diperlukan. Dalam penggunaan biasanya tidak perlu membaca seluruh isi buku, melainkan hanya bagian- 26

bagian tertentu yang diperlukan. Contoh: kamus, ensiklopedi, -majalah indeks/abstrak, bibliografi, direktori, buku pegangan, manual, almanak (buku tahunan). - Koleksi pustaka non buku (pustaka bukan cetakan, namun berupa rekaman dalam bentuk microfilm, mikrofis, disket, CD, kaset audio, slide, film, peta-peta, poster, foto udara, data elektronis dan sebagainya.) Pengadaan Bahan Pustaka Sudah ada upaya dalam pengembangan koleksi, walaupun untuk melakukan pembelian/langganan bahan pustaka terbentur masalah anggaran. Upaya yang ditempuh antara lain adalah mengajukan permintaan ke sumber informasi lain yang lebih mampu melalui jalur-jalur jaringan/komunikasi yang ada. Pengolahan Bahan Pustaka Pengolahan bahan pustaka sebagian besar masih dilakukan secara manual, tetapi sudah mulai ada yang melakukan pengolahan data/inputting dengan menggunakan CDS/ISIS, namun belum terlalu lengkap dan lebih banyak untuk lingkup sendiri. Keluarannya sudah dapat disimpan dalam file elektronik dan diakses secara off-line. Perpustakaan belum menerbitkan publikasi 27

sekunder seperti katalog perpustakaan, bibliografi khusus, indeks, abstrak, tetapi sudah mampu menerbitkan daftar koleksi terbaru dan daftar tambahan koleksi. Pemeliharaan Koleksi Pemeliharaan koleksi sudah dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Pengawetan koleksi, yaitu melindungi kelestarian bahan pustaka dengan pemeliharaan secara fisik seperti pemberian kapur barus dan silica gel di setiap rak koleksi, pembersihan dari debu dengan menggunakan kain atau bulu ayam atau mesin pengisap debu, dll. Pengaturan tata letak rak dan koleksi agar sirkulasi udara berjalan lancar Penjilidan terhadap koleksi pustaka yang jilidnya rusak, dan majalah yang nomornya telah lengkap satu volume Layanan Perpustakaan Layanan perpustakaan sudah mulai mengikuti azas pelayanan prima. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan, perpustakaan mulai membina kerjasama silang layan dengan perpustakaan lain 28

dengan tetap memperhatikan keamanan dan ketersediaan koleksi. Jenis layanan yang diberikan mencakup layanan sirkulasi, referen/rujukan, penelusuran, dan penyediaan dokumen. Sebagai sarana untuk menyelenggarakan pelayanan yang efektif, perpustakaan minimum menyediakan katalog dari seluruh koleksi Layanan perpustakaan untuk intern sudah mulai otomasi, tetapi belum siap diakses secara on-line. Sudah mulai mengajukan permintaan informasi kepada PUSTAKA melalui saluran komunikasi seperti telepon, faksimil, e-mail. Lebih banyak menyelenggarakan perpustakaan/informasi secara manual, dengan porsi TI dan ICT yang kecil. Mengelola perpustakaan lebih banyak untuk pengguna yang berkunjung ke perpustakaan, dan belum dapat memenuhi kebutuhan pengguna potensialnya secara optimal, seperti peneliti, penyuluh, dan lain-lain. Kerjasama Perpustakaan belum melakukan kerjasama informasi dan kerjasama pertukaran publikasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan bersama koleksi (resource sharing). 29

Program dan Anggaran Perpustakaan mempunyai program pengembangan koleksi tahunan yang menunjang tugas pokok dan fungsi instansi induknya. Perpustakaan belum mempunyai anggaran tersendiri untuk menunjang pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan perpustakaan. Pembinaan Perpustakaan Fokus pembinaan masih banyak pada kategori C. Namun untuk memperoleh gambaran situasi dan kondisi nyata yang lebih akurat di masing-masing perpustakaan perlu dilakukan survei dan perekaman data mengenai perkembangan koleksi, perkembangan pengolahan informasi, perkembangan jenis-jenis layanan yang diselenggarakan, dan perkembangan tenaga pengelola (pelatihan yang diperoleh, pendidikan pusdokinfo yang sedang atau pernah dijalani, jabatan fungsional yang telah dimiliki, dll.). Pembinaan pada perpustakaan yang termasuk kategori C lebih banyak pada bimbingan mengenai manajemen pengelolaan perpustakaan, meliputi upaya-upaya pengembangan koleksi dengan meningkatkan kapasitas sumber daya informasi melalui pemanfaatan sumber-sumber informasi dari luar, misalnya dari PUSTAKA; meningkatkan jenis layanan yang diberikan dengan cara memanfaatkan jasa-jasa informasi yang diberikan oleh 30

PUSTAKA, dan mengolah informasi yang dihasilkan oleh instansi induk dengan menggunakan software WinISIS. DAFTAR PUSTAKA Ahrensfeld, J.I., E.B.Christianson, and D.E. King. 1981. Special Libraries. A guide for management, 2 nd Ed. New York. Special Libraries Association Defense Information Services. 1983. Preliminary draft standard for Australian Special Libraries. Australia Special Libraries News, 15(2), 1983 : 55-73. Perpustakaan Nasional. 1992. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta : Perpustakaan Nasional. 48 hal. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian. 1995. Pedoman Teknis Pengelolaan Perpustakaan Pertanian.Bogor : PUSTAKA. 97 hal. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian. 1997. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Balai Penelitian. Bogor : PUSTAKA. 16 hal. Pusat Perpustakaan Pertanian dan Komunikasi Penelitian. 1998. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Balai/Loka Pengkajian Teknologi Pertanian. Bogor : PUSTAKA. 25 hal. 31