I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH BAB I PENDAHULUAN

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat dari berbagai daerah di tanah air,

BAB I PENDAHULUAN. bangsawan serta orang kaya di Eropa pada masa itu (Haviland, 1988:228).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB 7. Standar Kompetensi. Memahami kesamaan dan keberagaman Bahasa dan Dialek. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita rakyat atau folklor adalah adatistiadat

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. budi pekerti selalu di ajarkan, namun seiring berkembangnya jaman nilai-nilai budi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, anak - anak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut adalah prosa. Prosa sendiri identik dengan sebuah karya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Karya sastra merupakan hasil ide atau pemikiran dari anggota

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. anggota masyarakat yang berkembang sesuai dengan lingkungannya. Karya

BAB V PENUTUP. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu kegiatan membangun pengetahuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Budaya merupakan suatu kebiasaan masyarakat yang sukar diubah dan

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

DAFTAR ISI COVER DALAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cerita rakyat menurut Danandjaja dalam bukunya folklore Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENULIS CERITA ANAK: MENANAM KATA BERBUAH KARYA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Logo Festival Mendongeng Nusantara berupa ilustrasi seekor naga yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yakni prosa (fiksi), puisi, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan. Norma norma dan nilai nilai yang mencerminkan jati diri

BAB III DATA DAN TEORY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebudayaan antik (antiquarian) Inggris memperkenalkan istilah folklor ke dalam

Monolog/Dongeng PERTEMUAN KE-5. > Berbicara dalam kegiatan monolog/dongeng - Konsep monolog/dongeng - Persiapan monolog/dongeng

BAB I PENDAHULUAN. Dina Astrimiati, 2014 MOTIF HUKUMAN PADA LEGENDA GUNUNG PINANG KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG, BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kebudayaan Indonesia sangat beragam. Pengaruh-pengaruh

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. juga didefinisikan sebagai kesusastraan dari rakyat, yang penyebarannya

BAB 2 DATA DAN ANALISA

TOPIK UTAMA MEMBENTUK KARAKTER ANAK SESUAI PRINSIP PANCASILA MELALUI CERITA RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

MENDONGENG DI SEKOLAH Oleh: Eko Santosa

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Elwin Adlian Raharja, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dikenal masyarakat luas sampai saat ini adalah prosa rakyat. Cerita prosa rakyat

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB II LANDASAN TEORI. yang beraneka rona, salah satunya adalah mendengarkan.

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa saja yang benar-benar dibutuhkan seorang anak dalam masa

BAB I PENDAHULUAN. dihadirkan mempunyai tujuaan dan manfaat di samping menyampaikan buah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

MODEL PEMBELAJARAN MENDENGARKAN CERITA RAKYAT DENGAN TEKNIK STORY TELLING WITH PICTURES PADA SISWA KELAS VI SDN CIKANCUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan seni merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. anak sebagai hari yang spesial. Berdasarkan hasil kuisioner tersebut pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Atik Rahmaniyar, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

MEDIA TRADISIONAL. A. Pengertian Media Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut sudah ditanamkan dalam benak anak sejak kecil oleh orang tuanya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

BAB II CERITA RAKYAT NYAI ANTEH PENUNGGU BULAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANCANGAN VISUAL PUBLIKASI BUKU ILUSTRASI ANAK ASAL USUL KOTA DUMAI DAN PUTRI TUJUH

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

CERITA RAKYAT SI BORU SARODING KAJIAN: RESEPSI SASTRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari sikap manusia (2010:6). Danandjaya (1997) mengatakan (dalam

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang yang memiliki ciri-ciri pengenal kebudayaan yang membedakannya dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya khas daerah tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Cerita Rakyat berarti karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang; kejadian dan sebagainya (baik yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka) dari zaman dahulu yang hidup di kalangan rakyat dan diwariskan secara lisan (http://kbbi.web.id/cerita, yang diakses pada tanggal 17 februari 2016). Menurut Dharmojo pada buku Sastra Lisan Ekagi, cerita rakyat adalah sastra tradisional karena merupakan hasil karya yang dilahirkan dari sekumpulan masyarakat yang masih berpegang kuat pada nilai-nilai kebudayaan yang bersifat tradisional (Dharmojo, 1998:21). Cerita rakyat menurut James Danandjaya terbagi menjadi tiga golongan besar, yang pertama adalah Mitos (mite), adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan suci. Mite ditokohkan oleh dewa atau makhluk setengah dewa. contohnya adalah cerita Nyi Roro Kidul dan Jaka Tarub. Kedua adalah Legenda, cerita rakyat yang mempunyai ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berbeda dengan mite, legenda ditokohi oleh manusia. Contohnya adalah legenda Danau Toba dan Sri Tanjung. Ketiga adalah Dongeng, yaitu prosa rakyat yang dianggap benar-benar oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terkait waktu maupun tempat contohnya adalah Ande-Ande Lumut dan Joko Kendil (Danandjaya, 1986:59). Selain itu, ada cerita Fabel yaitu cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang yang berisi pendidikan moral dan budi pekerti (http://kbbi.web.id/fabel, yang diakses pada tanggal 17 februari 2016). Contohnya cerita Si Kancil dan Kura-Kura dan Kelinci. Di Indonesia kaya akan cerita rakyatnya, setiap daerah mempunyai tradisi dan ciri khas mereka masing-masing yang berimbas pada cerita rakyat yang berkembang di

daerah tersebut. Ini yang menyebabkan setiap cerita rakyat menjadi budaya khas masyarakat tersebut yang berbeda dari daerah satu dan yang lain. Oleh karena itu, cerita rakyat dapat dikatakan sebagai salah satu warisan budaya, penting bagi masyarakat untuk mengetahuinya. Akan lebih baik jika sejak dini sudah belajar dan mengetahui cerita rakyat. Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari cerita rakyat, salah satunya pendidikan moral dan ajaran budi pekerti bagi pembacanya. Hal tersebut akan bermanfaat dipelajari oleh anak, dikarenakan dalam masa perkembangan anak ada masalahmasalah yang mereka alami. Terkadang masalah yang mereka alami mirip dengan cerita rakyat yang ada di Indonesia. Contoh seperti masalah anak yang sering membangkan kepada orang tua, bisa dikaitkan dengan cerita rakyat Malin Kundang yang durhaka terhadap ibunya. Sehingga dengan membaca cerita rakyat yang mirip dengan permasalahan pada anak, anak bisa mengambil pelajaran dari cerita tersebut. Dalam mengenalkan cerita rakyat kepada anak diperlukan media yang cocok dengan anak. Kurangnya media untuk mempopulerkan cerita rakyat menjadi kendala kenapa banyak generasi muda sekarang terutama anak-anak tidak tahu tentang cerita rakyat negeri sendiri. Seiring berkembangnya jaman, anak-anak jaman sekarang lebih banyak menikmati cerita yang dipengaruhi budaya barat seperti saat dilakukan observasi di TK Sandhy Putra, kebanyakan anak menyukai cerita princess, yaitu tentang putri-putri dari Disney. Sudah ada beberapa cerita rakyat yang dipopulerkan salah satunya dengan media tv series, beberapa cerita rakyat yang dijadikan tv series contohnya Bawang Merah Bawang Putih, Lutung Kasarung, dan Keong Mas yang diangkat menjadi sinetron. tapi sinetron tersebut ditujukan untuk remaja dan dewasa bukan untuk anak-anak. Ada buku cerita rakyat cerita rakyat yang beredar dipasaran namun jumlahnya pun masih sedikit. Seperti contohnya, buku cerita asli nusantara karya Faza, dan buku dan cerita rakyat nusantara 34 provinsi karya Dini Ayu. Pada era digital seperti saat ini, tidak hanya orang dewasa yang menggunakan media digital. Anak-anak pun sudah mulai menggunakan dan memanfaatkan media digital.

Dalam jurnal Young Children in the Digital Age oleh YaeBin Kim University of Nevada Cooperative Extension, mengatakan ada beberapa masalah yang dapat ditimbulkan oleh media digital kepada anak. Beberapa diantaranya adalah kesehatan mata anak, perkembangan otak anak dan perkembangan sosial anak. (https://www.unce.unr.edu, yang diakses pada tanggal 26 April 2016 ). Maka dari itu penulis memilih buku sebagai media pengenalan cerita rakyat Indonesia. Membaca buku lebih nyaman dibandingkan membaca dilayar komputer karena dapat merusak mata. Buku juga lebih murah, nyaman dan gampang dibaca dibandingkan media informasi lain (Usman Ks, 2009:50). Selain itu, ada beberapa manfaat lain dari membaca buku yaitu, untuk menambah perbendaharaan kosakata, meremajakan otak, dan mempertajam memori. ( http://www.readersdigest.co.id, yang diakses pada tanggal 27 februari 2016 ) Jenis buku yang digunakan adalah buku ilustrasi. Dipilihnya buku ilustrasi dikarenakan beberapa manfaat yang bisa didapat dari buku ilustrasi. Menurut Stewing, ada beberapa manfaat yang dapat didapat dari buku bergambar, yaitu : (1) membantu masukan bahasa kepada anak-anak, (2) memberikan masukan visual bagi anak-anak, dan (3) menstimulasi kemampuan visual dan verbal anak-anak. Dengan demikian melalui buku bergambar, anak dapat memberikan komentar atau reaksi terhadap gambar, misalnya orang,benda dan tempat (setting) : warna yang ditampilkan oleh ilustrasi/gambar serta karakter dan perubahan objek termasuk perkembangan cerita dari awal hingga akhir (Stewing, 1980:118). Oleh karena itu, dengan perancangan buku ilustrasi cerita rakyat Indonesia ini, diharapkan dapat membantu anak-anak mendapatkan manfaat pendidikan moral dari cerita, sekaligus mengenal lebih baik tentang cerita rakyat Indonesia. 1.2 Permasalahan 1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Cerita Rakyat Indonesia kurang dikenal oleh anak-anak. 2. Kurangnya media untuk mengenalkan cerita rakyat Indonesia untuk anakanak. 1.2.2 Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah, didapatkan rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana merancang buku ilustrasi cerita rakyat untuk mengajarkan pendidikan moral sekaligus memperkenalkan cerita rakyat Indonesia kepada anak-anak? 1.3 Fokus Pada tugas akhir ini penulis melakukan perancangan buku ilustrasi Cerita Rakyat Indonesia, dikarenakan kurangnya pengetahuan anak-anak terhadap cerita rakyat Indonesia. Target pembaca buku ini adalah anak-anak TK dan anak sekolah dasar. Waktu pelaksanaan tugas akhir adalah pada bulan Februari 2016 sampai Juni 2016. Perancangan dilakukan dengan melakukan pencarian data melalui studi pustaka, wawancara terhadap sumber terkait dan observasi kepada target pembaca. Lokasi pencarian data adalah di Bandung. 1.4 Tujuan perancangan Adapun tujuan diadakannya perancangan tugas akhir ini adalah : Perancangan buku ilustrasi cerita rakyat untuk mengajarkan pendidikan moral sekaligus memperkenalkan cerita rakyat Indonesia kepada anak-anak. 1.5 Metodologi Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data untuk perancangan buku ilustrasi cerita rakyat Indonesia, penulis menggunakan beberapa metodologi sebagai berikut, a. Metode Wawancara, adalah teknik yang paling sosiologis dari semua teknikteknik penelitian sosial, ini karena bentuknya yang berasal dari interaksi verbal antara peneliti dan responden (Black, 2001: 305). Penulis melakukan wawancara kepada Psikolog spesialis anak untuk mengetahui permasalahan

apa yang biasa anak hadapi, dan wawancara kepada Guru mengenai tingkah laku mereka sehari-hari, serta beberapa narasumber lain yang sesuai dengan kebutuhan dalam perancangan tugas akhir ini. b. Metode Studi Pustaka, adalah proses peneliti membaca buku agar referensi yang dimilikinya semakin luas dan untuk mengisi frame of mind. Dengan studi pustaka juga dapat memperkuat perspektif dan kemudian meletakkannya di dalam kontek (Soewardikoen, 2013: 6). Penulis menggunakan beberapa buku dan sebagai panduan teori dan referensi desain dalam perancangan tugas akhir. c. Metode Observasi, adalah bagian dalam pengumpulan data, observasi berarti mengumpulkan data dan melihat langsung dari lapangan (Semiawan, 2010: 112). Penulis melakukan observasi di lokasi dimana anak-anak sering beraktifitas seperti contohnya sekolah dasar dan taman kanak-kanak.

1.6 Kerangka Perancangan Anak anak tidak mengetahui cerita rakyat Indonesia? Perlunya media untuk melestarikan cerita rakyat Indonesia sekaligus mengajarkan pendidikan moral kepada anak melaluicerita rakyat Pengumpulan Data a. Wawancara b. Studi pustaka c. Observasi Teori a. Teori Buku Ilustrasi b. Teori Ilutrasi c. Teori Layout d. Teori warna e. Teori tipografi f. Teori Storytelling g. Teori Penokohan h. Teori Cerita Rakyat i. Teori perkembangan anak j. Teori permasalahan anak Analisis data Perancang Buku berdasarkan analisis data Anak-anak mendapatkan pelajaran moral dari buku sekaligus mengetahui cerita rakyat Indonesia Bagan 1.1 Kerangka Perancangan (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

1.7 Pembabakan a. BAB I PENDAHULUAN Pada Bab satu dijelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan perancangan, fokus, metode pengumpulan data, kerangka penyusunan, dan pembabakan dari tugas akhir ini. b. BAB II DASAR PEMIKIRAN Pada Bab dua menjelaskan tentang teori-teori yang sesuai dan relevan dengan permasalahan sebagai landasan penulis dalam merancang buku ilustrasi. Beberapa teori yang akan digunakan oleh penulis adalah teori ilustrasi, layout, warna, tipografi, dan lain-lain. c. BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH Pada Bab tiga menjelaskan tentang data-data yang telah didapat dari observasi, wawancara, studi pustaka, dan kuisioner serta hasil analisis dari data-data tersebut. d. BAB IV KONSEP DAN HASIL PERANCANGAN Pada bab empat menjelaskan hasil perancangan buku ilustrasi cerita rakyat sebagai jawaban permasalahan yang dihadapi berdasarkan landasan teori pada Bab dua dan hasil analisis dari Bab tiga. e. BAB V PENUTUP Pada Bab lima menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari perancangan dan analisis data, serta menjelaskan saran-saran yang berkaitan dengan tugas akhir ini.