LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI STATISTIKA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MEMFASILITASI KEMAMPUAN KONEKSI SISWA SMP/MTs

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH POLYA MATERI KELILING DAN LUAS LINGKARAN KELAS VIII SEMESTER II SMP

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Alvian Agung K 22, Suharto 23, Dinawati Trapsilasiwi 24

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR METODE NUMERIK BERBASIS PEMECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

Prosiding Semnasdik 2016 Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Madura

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Buku Teks dengan Pendekatan Kultural

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku siswa, dan Lembar

PEMBELAJARAN RECIPROCAL DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MATERI BARISAN DAN DERET GEOMETRI DI KELAS XI SMK N 1 NGAWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PROGRAM LINIER

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan karena peneliti ingin

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

PENGEMBANGAN MODUL LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR YANG VALID DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DI SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

Lioni Anka Monalisa 23, Dinawati Trapsilasiwi 24 PENDAHULUAN

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

Siti Masruha 21, Sunardi 22, Arika Indah K 23

Hestin Sri Widiawati, Efa Wahyu Prastyaningtyas Universitas Nusantara PGRI Kediri. Abstrak

KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research And Development (R & D) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan (Development. dengan model integrated learning berbasis masalah.

LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI HIMPUNAN BERBASIS PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK SISWA SMP/MTs

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) POKOK BAHASAN PERBANDINGAN UNTUK SMP KELAS VII BERSTANDAR NCTM (NATIONAL COUNCIL OF TEACHERS OF MATHEMATICS)

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengembangan LKS berbasis masalah yang berorientasi pada kemampuan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MATA PELAJARAN KKPI MATERI MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA KELAS XI

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengembangkan perangkat pembelajaran sub pokok bahasan luas permukaan dan. Permukaan dan Volume Pisma dan Limas tegak.

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI MAHASISWA. Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Research Development (penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nobonnizar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS IV SD/MI

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI KULIAH GEOMETRI ANALITIK DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL PEMBELAJARAN CORE DENGAN TEKNIK MIND MAPPING

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

Profesionalisme Guru/ Dosen Sains PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

BAB II KAJIAN TEORI. A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS. Untuk memahami maksud LKS, terlebih dahulu diuraikan mengenai

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

BAB III METODE PENELITIAN

QUAL QUAN. qual. quan. Analysis of Findings. Analysis of Findings

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi itu ada yang baik dan mungkin ada yang kurang baik. Agar seseorang

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori perkembangan Kognitif Piaget. dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Pengetahuan datang dari

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICSMATHEMATICS EDUCATION

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap Kemampuan Komunikasi. matematika siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.

BAB V PEMBAHASAN. A. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Semmel, dan Semmel (1974) 4-D yang meliputi kegiatan pendefinisian

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

Transkripsi:

Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal, 29, September 2017 p-issn 2541-0660, e-issn 2597-7237 2017 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI STATISTIKA Setiyani Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon email: setiyani_0401509081@yahoo.com ABSTRAK Representasi merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dikembangkan dalam pembelajaran matematika, namundalam kenyataannya kemampuan representasi siswa masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan representasi matematis dapat ditingkatkan melalui pembelajaran yang menggunakan berbagai model, pendekatan, metode, strategi pembelajaran serta bahan ajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berupa LKS yang dapat menumbuhkan kemampuan representasi matematis siswa. Penelitian ini menghasilkan: bahan ajar berupa LKS matematika terhadap kemampuan representasi matematis pada materi statistika dimana hasil persentase validasi bahan ajar LKS oleh ahli adalah sebesar 94% yang termasuk dalam kriteria sangat valid yang berarti LKS tersebut layak digunakan dalam pembelajaran materi statistika. Kata Kunci: Representasi Matematis, Statistika, Lembar Kerja Siswa.

Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal,30-38, September 2017 PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara berkembang, menjelang abad ke-21 dan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mengalami persaingan yang luar biasa dalam berbagai bidang, antara lain bidang perekonomian, industri, ilmu pendidikan dan berbagai dimensi lain, baik perkembangan fisik maupun spiritual. Sudah menjadi keharusan bagi negara Indonesia untuk meningkatkan keunggulan dalam berbagai bidang. Indonesia mungkin terkenal dengan tanah surga Gemah Ripah Loh Jinawi, tapi dalam pasar global surga Sumber Daya Manusia (SDM) lebih dituntut untuk menghadapi pasar global itu sendiri. Oleh karena itu, perlu upaya yang sistematis dilakukan oleh lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan kualitas SDM baik dalam bentuk skill maupun kemampuan berpikir. Kualitas SDM menjadi sangat penting untuk ditingkatkan karena jika tidak, arus tenaga kerja persaingan akan menguasai Indonesia, dan akhirnya yang terbuka adalah lapangan pengangguran untuk rakyat negeri ini. Apabila rendahnya kualitas SDM ini tidak segera diantisipasi, maka warga negara Indonesia hanya akan menjadi konsumen dan penonton setia saja. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM salah satunya melalui peningkatan kualitas proses pendidikan. SMK sebagai salah satu institusi pendidikan kejuruan dituntut untuk mampu menghasilkan lulusan-lulusan siap pakai dan berdaya guna. Lulusan yang diharapkan industri adalah lulusan yang memiliki keterampilan matematika dasar dengan kemampuan konseptual yang dapat tertanam dalam pratek dan dapat diadopsi dalam setiap tempat kerja..hal ini juga diungkapkan Prihandhika (2017), bahwa matematika penting karena konsep-konsep matematika merupakan bagian dari aktivitas manusia yang kemudian disadari dan dikembangkan menjadi suatu pengetahuan yang selanjutnya digunakan untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah. National Council Teacher Matematics (NCTM, 2000: 67) merekomendasikan lima kompetensi standar yang utama dalam pembelajaran matematika yaitu pemecahan masalah, komunikasi, koneksi, penalaran dan representasi. Salah satu kompetensi standar yang diungkapkan oleh NCTM menjadi fokus dalam penelitian ini adalah kemampuan representasi matematis siswa pada pelajaran matematika, namun hal ini tidak mengabaikan bahwa kemampuan matematis lain yang sama pentingnya. Menurut Mustangin (2015), representasi dalam konsep matematika sangat berperan dalam pemecahan masalah, khususnya dalam mentransformasikan ide-ide abstrak matematika ke dalam konsep yang lebih nyata misalnya dalam bentuk gambar, simbol, kata-kata, tabel dan lain-lain. Hakikat matematika yang merupakan ilmu abstrak dapat dipermudah dan diperjelas melalui bentuk interpretasi pemikiran siswa dari kemampuan representasinya. Hal ini dapat digunakan sebagai alat bantu terhadap proses solusi suatu masalah, melalui representasi masalah yang semula terlihat sulit menjadi mudah dipecahkan. Namun dalam kenyataan di lapangan, kemampuan representasi matematis masih tergolong rendah mulai dari tingkat siswa ataupun mahasiswa sebagai calon guru. Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil penelitian Noto (2016) yang menyatakan bahwa kemampuan-kemampuan matematis mahasiswa sebagai calon guru matematika juga masih rendah. Hal serupa juga dijumpai pada siswa, studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 14 April 2016 di sekolah SMK Islamic Centre Cirebon, yaitu pada siswa kelas XITKJ 1 dengan memberikan soal tes kemampuan representasi matematis berdasarkan indikator (1) membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan, (2) menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah, dan (3) menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik atau tabel.dari hasil soal uji coba tersebut didapat bahwa siswa belum mampu menyelesaikan soal yang terkait dengan indicator kemampuan

Setiyani representasi matematis hal ini ditunjukkan oleh hasil soal uji coba siswa pada materi statistika.berdasarkan soal uji coba yang Jumlah Siswa yang Menjawab Benar Salah 1 29 10 20 6 24 diberikan kepada satu kelas yang berjumlah 30 siswa, diperoleh data pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Hasil Uji Coba Kemampuan Representasi Matematis Indikator Kemampuan Representasi Matematis Membuat situasi masalah berdasarkan data atau representasi yang diberikan. Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah. Menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik atau tabel. Kesalahan Siswa Siswa masih kurang mampu membuat situasi atau menyusun cerita dari perbedaan kedua gambar yang disajikan. Masih banyak siswa yang keliru dalam menentukan banyaknya penjualan handphone yang disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Siswa masih kesulitan membuat diagram lingkaran karena kesulitan untuk menentukan derajat dari data yang disajikan. Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa kemampuan representasi matematis sebagian besar siswa masih rendah.berikut ini merupakan salah satu hasil uji coba siswa yang ditampilkan pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Jawaban Soal Uji Coba Siswa Berdasarkan Gambar 1 di atas, siswa kurang tepat dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Dari hasil pengerjaan soal tersebut, siswa kurang mampu menyajikan kembali data atau informasi dari suatu representasi ke representasi diagram, grafik, atau tabel. Sebagian besar siswa mengerjakan soal tersebut dengan cara menyajikan secara langsung nilai yang disajikan dari bentuk tabel ke dalam bentuk diagram lingkaran. Siswa cenderung kurang mampu untuk menentukan terlebih dahulu sudut juring dan persentase dari data yang yang disajikan dalam diagram tabel tersebut. Salah satu penyebab rendahnya kemampuan representasi siswa adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas kerap tidak melibatkan siswa. Aktivitas siswa lebih cenderung menerima materi, mencatat, dan berlatih soal-soal matematika. Interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa kurang berjalan dengan baik. Kemampuan representasi siswa pun bukanlah menjadi poin prioritas untuk ditumbuhkan apalagi dikembangkan. Selain itu, selama ini media pembelajaran yang digunakan hanya slide presentasi menggunakan power point. Buku ajar yang dipakai pun hanya dari pemerintah saja. Selama ini guru belum pernah mengembangkan atau menyusun bahan ajar sendiri. Keterbatasan media pembelajaran ini berdampak pada pembelajaran yang pada akhirnya hanya satu arah, yaitu dari guru ke siswa. Siswa masih belum dapat mengoptimalkan kemampuan representasinya dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi.

Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal,32-38, September 2017 Diperlukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perangkat pembelajaran yang mendukung harus di desain secara tepat dengan perencanaan yang matang. Untuk itu pengembangan LKS berbasis kemampuan representasi matematis siswa dapat dijadikan sebagai alternatif dalam menyelesaikan masalah tentang keterbatasan bahan ajar dan rendahnya aktivitas yang mendukung peningkatan kemampuan representasi matematis siswa. Dengan demikian, penulis memberikan sebuah alternatif pembelajaran yaitu suatu desain bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Sumber belajar berupa bahan ajar merupakan salah satu kunci untuk menentukan keberhasilan implementasi kurikulum 2013 yang direvisi. Sehingga perangkat pembelajaran khususnya bahan ajar harus dikembangkan untukmeningkatkan kualitas pembelajaran. LKS yang dikembangkan haruslah menarik agar siswa tidak merasa bosan ketika membaca materi yang sedang diajarkan. Hal itu didukung oleh Arafah, dkk. (2012) yang menunjukkan bahwa bahan ajar berupa LKS yang disusun membuat pembelajaran lebih menarik sehingga pada evaluasi akhir ketuntasan belajar siswa mengalami kenaikan. Respons yang positif akan diperoleh apabila siswa sudah tertarik dan terlibat dalam proses pembelajaran. Selain menarik, bahan ajar juga harus merupakan bahan ajar yang valid. Maka dari itu, sebelum diberikan kepada siswa, bahan ajar tersebut perlu divalidasi terlebih dahulu. Begitu pula dengan instrumen yang ada dalam bahan ajar tersebut. Sebelum soal instrumen diberikan kepada siswa, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas butir soal, reliabilitas butir soal, daya pembeda tiap butir soal, dan indeks kesukaran tiap butir soal. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berminat untuk meneliti lebih lanjut mengenai Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Kemampuan Representasi Matematis Siswa pada Materi Statistika. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan (Research and Development). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS materi statistika berbasis kemampuan representasi matematis dengan mempertimbangkan keragaman respons siswa. Seperti halnya yang diungkapkan Noto (2014), bahwa pengembangan perangkat harus disesuaikan dengan memperhatikan kekhususan materi dan tingkat kemampuan siswa (spesifik). Perangkat pembelajaran yang dikembangkan menggunakan model pengembangan 4-D Thiagarajan yang dimodifikasi ini melalui serangkaian tahap pengembangan yakni tahap pendefinisian, perancangan, pengembangan hingga penyebaran (Muchayat, 2011). Pengembangan perangkat tersebut melalui proses validasi dari 5 ahli (validator), kegiatan revisi pertama hingga diperoleh Draft, kegiatan ujicoba, dan analisis serta revisi berdasarkan hasil ujicoba hingga diperoleh perangkat final yang valid. Diagram alir pengembangan perangkat pembelajaran modifikasi 4D yang telah disederhanakan menjadi 3 tahap dapat dilihat pada Gambar 2 berikut. Gambar 2. Modifikasi Pengembangan Perangkat Model 4-D

Setiyani Prosedur Penelitian dan Pengembangan a. Tahap Define Tahap pendefinisian (define) adalah untuk menentukan dan menegaskan kebutuhan-kebutuhan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah: (1) analisis ujung depan yang mengarah pada hasil akhir dari pengembangan yakni berupa LKS statistika yang berbasis kemampuan representasi, (2) analisis siswa, langkah ini menetapkan subyek pebelajar dan sasaran belajar siswa yaitu siswa kelas X semester 1 dengan materi pokok statistikadan (3) perumusan indikator hasil belajar yang dirumuskan berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Analisis siswa dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) analisis tugas dengan mencari literatur dan sumber belajar tentang statistika dan (2) analisis konsep yang dilakukan dengan mengidentifikasi konsepkonsep utama yang akan dipelajari. Tahapan define ini diakhiri dengan spesifikasi tugas yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan di atas. b. Tahap Design Tahap perencanaan (design) meliputi tiga langkah yaitu: (1) penyusunan LKS dengan membuat soal yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman materi dan keberhasilan siswa dalam memahami materi dalam bahan ajar, (2) pemilihan media untuk mendapatkan media yang tepat sesuai dengan perkembangan era teknologi yang sedang berlangsung, yaitu media internet, dan (3) perancangan awal yang meliputi membaca buku teks yang relevan, menulis LKS, adaptasi LKS, konsultasi secara intensif dengan dosen mitra (pengampu mata kuliah multimedia pembelajaran dan statistika) dan beberapa guru matematika. c. Tahap Develop Pada tahap pengembangan (develop) langkah- langkah yang dilakukan adalah: (1) konsultasi dengan dosen mitra yang bertujuan untuk merancang dan menyusun media dan instrumen yang akan dipakai dalam penelitian, (2) validasi yang merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang nilai yang diperoleh dari validator, (3) analisis hasil validasi, hasil validasi dianalisis sesuai dengan penilaian, saran, dan kritik dari validator, (4) revisi LKS yang bertujuan untuk menyempurnakan bahan ajar yang akan digunakan, dan (5) uji coba terbatas, tujuan uji coba ini hanya untuk mengetahui kelayakan dari produk pengembangan yakni LKS. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen penelitian yang akan dikembangkan meliputi lembar validasi. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam pelaksanaan pengumpulan data. Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan adalah lembar validasi. Salah satu kunci dari pengembangan perangkat adalah penilaian validasi ahli.penilaian validasi dilakukan untuk mengetahui apakah hasil rancangan (draft) perangkat pembelajaran matematika yang dikembangkan benar-benar valid. Lembar validasi bahan ajar merupakan suatu media untuk penilaian tehadap bahan ajar berupa LKS yang disusun oleh peneliti. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas bahan ajar atau sebagai upaya untuk menghasilkan bahan ajar dengan validitas yang baik. Lembar validasi bahan ajar ini diberikan kepada dosen sebagai validator dari bahan ajar. Instrumen validasi yang digunakan dalam validasi bahan ajar LKS matematika ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh Para Ahli Indikator/Aspek yang Divalidasi prinsip bahan ajar menurut depdiknas terdapat prinsip relevansi terdapat prinsip konsistensi terdapat prinsip kecukupan Skor 1 2 3 4

Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal,34-38, September 2017 Indikator/Aspek yang Divalidasi kemampuan representasi matematis terdapat kemampuan representasi matematis Konten bahan ajar isi LKS akurat LKS komunikatif kelengkapan LKS bahasa yang digunakan dalam bahan ajar sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar LKS memiliki daya tarik ketepatan bentuk dan ukuran huruf Skor 1 2 3 4 Setelah memperoleh jumlah skor dari hasil validasi yang dilakukan para ahli, selanjutnya menurut Akbar (2013: 82) untuk mengetahui validitas bahan ajar modul tersebut dengan cara sebagai berikut: (jawaban bobot tiap pilihan) v n = n bobot tertinggi 100% Adapun di bawah ini adalah Tabel 3 yang merupakan kriteria validasi yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah sebagai berikut. Tabel 3. Kriteria Validasi Bahan Ajar Modul oleh Para Ahli Kriteria Validitas Tingkat Validitas Sangat valid, atau 85,01% 100% dapat dugunakan tanpa revisi Cukup valid, atau 70,01% 85,00% dapat digunakan dengan revisi Kurang valid, disarankan tidak 50,01% 70,00% dipergunakan karena perlu revisi besar Tidak valid, atau 01,00 50,00% tidak boleh dipergunakan Akbar (2013: 82) HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Pengembangan LKS LKS pengembangan yang telah dibuat terdiri dari beberapa komponen yang dapat disajikan sesuai dengan kaidah pengembangan LKS. Adapun uraian lebih lanjut sebagai berikut: 1. Halaman Judul, terdiri dari judul LKS dan Penulis. Berikut adalah tampilan pada halaman judul. Gambar 3. Halaman Judul pada LKS 2. Pengantar bab, terdiri dari petunjuk penggunaan isi LKS, kompetensi dasar, indikator pembelajaran dan indikator kemampuan representasi matematis. Berikut adalah gambar dari pengantar bab yang terdapat di dalam LKS.

Setiyani Gambar 4. Pengantar Bab pada LKS Gambar 7. Apresepsi pada Setiap Sub Pokok Bahasan Gambar 5. Petunjuk Latihan pada LKS 3. Peta konsep berisi keterkaitan antar materi di Bab Statistik. Berikut adalah tampilan peta konsep pada LKS. Gambar 7. Isi Materi Gambar 6. Peta Konsep pada LKS 4. Isi materi terdiri dari materi-materi yang terdapat di Bab Statistika, contoh soal, dan lembar kerja siswa. Berikut adalah tampilan isi materi yang terdapat di dalam LKS. Gambar 8. Masalah Representasi Matematis 5. Penutup bab terdiri dari rangkuman dan daftar pustaka. Berikut adalah tampilan penutup bab yang terdapat di dalam modul.

Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal,36-38, September 2017 Gambar 9. Rangkuman Pada LKS Gambar 10. Daftar Pustaka B. Pembahasan Validasi Berdasarkan data Kualitatif Adapun data kualitatif yang dihimpun berdasarkan masukan, saran dan komentar ahli dalam pernyataan terbuka yang berkenaan dengan LKS diketahui dari tabel berikut ini : Tabel 4. Kritik dan Saran Validator Nama Validator Kritik dan Saran Anggita Maharani, M.Pd Nurul Ikhsan Karimah, S.Si., M.Pd 1. Dibuat peta konsep 2. Perhatikan tata tulis 3. Soal statistika harus lebih variatif 1. Daftar pustaka jangan 1 sumber 2. Tanda baca 3. Soal- soal harus sesuai dengan kemampuan representasi matematis Berdasarkan hasil validasi ahli, beberapa revisi yang dilakukan terdapat bahan ajar dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Tabel 5. Revisi LKS Berdasarkan Komentar dan Saran Validator LKS Sebelum Revisi LKS Setelah Revisi Tata tulis (tanda baca) pada LKS Tata tulis (tanda baca) pada LKS sudah diperbaiki belum sempurna Sebaiknya dibuat peta konsep Peta konsep Soal statistika lebih bervariatif dan sesuai dengan kemampuan representasi Daftar pustaka harus lebih dari satu Soal sudah lebih variatif dengan memunculkan soal dalam kehidupan nyata siswa dan memenuhi beberapa indikator kemampuan representasi yang menjadi fokus pada penelitian ini. Daftar pustaka sudah lebih dari satu C. Pembahasan Validasi Berdasarkan Data Kuantitatif Berdasarkan hasil dari perhitungan, maka hasil dari penilaian dua validator yang masing-masing menunjukkan bahwa bahan ajar berupa LKS yang telah disusun peneliti sudah memenuhi ketentuan atau bisa dikatakan sudah valid. Hasil validasi bahan ajar LKS terhadap kemampuan representasi matematis didasarkan pada hasil rata-rata penilaian para validator diperoleh hasil validasi LKS diperoleh 94% dengan kriteria sangat valid. Dari hasil validasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS yang akan diimplementasikan tidak memerlukan revisi yang signifikan. Akan tetapi, peneliti perlu memperhatikan komentar dan saran yang telah diberikan oleh validator. Dengan demikian, peneliti perlu melakukan beberapa revisi terhadap LKS sebelum diimplementasikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran dalam rangka perbaikan proses penelitian selanjutnya, yakni sebagai berikut:

Setiyani 1. LKS yang telah disusun oleh peneliti untuk menjadi salah satu alternatif pembelajaran pada materi statistika untuk menumbuhkembangkan kemampuan representasi matematis siswa 2. Penelitian ini hanya terbatas sampai tahap pengembangan saja, untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan implementasi untuk menguji ke efektifan LKS ini dalam proses belajar mengajar. DAFTAR RUJUKAN Akbar, Sa adun. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SNMPM) 2016 dengan Tema: Strategi Mengembangkan Kualitas Pembelajaran Matematika Berbasis Riset. Hal. 293-305 Prihandhika, A. (2017). Perbedaan Kemampuan Koneksi Matematis Melalui Model Pembelajaran REACT dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Siswa SMKN 39 Jakarta.JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol. 1, No.1, Hal.1-9 Arafah, dkk. (2012). Pengembangan LKS Berbasis Berpikir Kritis pada Materi Animalia. Unnes Journal of Biology Education 1(1), 47-53. Muchayat. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Ideal Problem Solving Bermuatan Pendidikan Karakter. JURNAL PP VOLUME 1, NO. 2, DESEMBER 2011. Pp 200-208. Mustangin. (2015). Representasi Konsep dan Peranannya dalam Pembelajaran Matematika Sekolah. Jurnal Pendidikan Matematika Vol.1, No. 1: 15-21. Malang: Prodi Pendidikan Matematika FKIP UIM. NCTM. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. Reston Virginia: NCTM. Noto, M. S. (2014). Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Smart (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, And Time-Bound). InfinityJurnal Vol 3, No.1, Hal. 18-32. Noto, M. S. (2016). Profil Kemampuan Penalaran, Spasial dan Koneksi Matematis Mahasiswa Calon Guru Matematika. Prosiding Seminar

Jurnal Teori dan Riset Matematika (TEOREMA) Vol. 2 No. 1, Hal, 38, September 2017 p-issn 2541-0660, e-issn 2597-7237 2017