KONDISI SAAT INI Angka prevalensi narkoba di Indonesia tahun 2016 meningkat menjadi 2,20% atau sekitar 4.098.029 orang dari total populasi Indonesia dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 2,18% atau sekitar 4.022.702 orang dari total populasi Indonesia Terjadi trend peningkatan kasus penindakan narkotika oleh seluruh penegak hukum dengan persentase kenaikan 23.58% dari 23.134 kasus di tahun 2015 menjadi 28.588 kasus di tahun 2016 Sumber : Jurnal Data P4GN Tahun 2016 Edisi Tahun 2017 BIDANG PEMBERANTASAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR
INDONESIA DARURAT NARKOBA DAYA RUSAK Daya rusak Narkoba lebih serius dibanding korupsi dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh. POTENSI PASAR Penduduk Indonesia ± 240 juta jiwa sebagai pasar potensial narkoba. Penyalah guna narkoba di Indonesia ± 4,1 juta orang. APARAT TERJERAT Seluruh lapisan masyarakat telah terkontaminasi Narkoba (Pejabat, aparat TNI/POLRI/BNN/Jaksa /Hakim, hingga masyarakat umum). KERUGIAN JIWA & MATERIAL Diperkirakan 40-50 orang meninggal dunia per hari karena narkoba (Potensi Loss Generation) dan kerugian akibat penyalahgunaan Narkoba ± 63,1 trilyun rupiah. WILAYAH SEBARAN Narkoba telah menyebar ke seluruh pelosok wilayah dan menyasar kalangan anak-anak (regenerasi pangsa pasar). TEMUAN JENIS BARU Ditemukan 45 jenis narkoba baru (NPS) dan jumlahnya akan terus berkembang.
INDONESIA DARURAT NARKOBA DUKUNGAN MODAL Jaringan narkoba yang beroperasi di Indonesia berskala internasional dengan dukungan modal yang besar. JARINGAN INTERNASIONAL Jaringan Internasional yang beroperasi di Indonesia: Afrika Barat, Iran, Tiongkok, Pakistan, Malaysia, Eropa. JALUR MASUK Jalur masuk narkoba di Indonesia terutama melalui jalur laut dan pelabuhan tidak resmi (jalur tikus). AKSI NARAPIDANA Para Narapidana kasus narkoba masih mengendalikan peredaran narkoba dari dalam penjara. Penegakan hukum belum memberikan efek jera. JARINGAN LAPAS Terungkap 60 Jaringan Narkoba yang dikendalikan narapidana di 22 Lapas. INDIKASI PROXY WAR Peredaran Narkoba di Indonesia diindikasi kuat sebagai instrumen Proxy War oleh negara-negara asing.
SITUASI NASIONAL YANG DIHADAPI FAKTOR PENDORONG KONDISI GEOGRAPI & DEMOGRAFI MODUS OPERANDI BISNIS YANG SANGAT MENGUNTUNGKAN LEMAHNYA PENGAWASAN DI WILAYAH LAUT, UDARA, DAN PERBATASAN JARINGAN SINDIKAT NARKOBA MUDAH MEREKRUT KURIR a. GEOGRAFI: terletak antara dua buah benua dengan 17,508 pulau dan panjang garis pantai sepanjang 85,000 km. b. DEMOGRAFI : Jumlah penduduk kurang lebih 240 juta (40% penduduk muda) dan terdiri dari banyak suku bangsa. MELALUI PELABUHAN KECIL DGN KAPAL LAUT; TELAN DALAM PERUT & DIMASUKAN ANUS; DISAMARKAN DALAM KOPER/TRAVEL BAG; DISAMARKAN DALAM KEMASAN MAKANAN; MELALUI JASA PENGIRIMAN PAKET, DLL;
DLM NEGERI LN PETA JALUR MASUK NARKOBA (Jalur Udara, Darat, Peta Laut) di Wilayah Prov. Jatim KET : JALUR UDARA JALUR KA JALUR BUS JALUR KAPAL
ANCAMAN TERKINI Metamorfosa Sindikat Bergabungnya jaringan-jaringan sindikat narkotika internasional Jaringan Nigeria Jaringan Aceh Jaringan Malaysia Jaringan Nigeria Jaringan Madura Jaringan China *Jaringan Aceh fasilitator jaringan Nigeria dan Malaysia *Jaringan Madura fasilitator jaringan Nigeria dan China Jaringan China Jaringan Malaysia Jaringan Medan *Jaringan Medan bertransaksi dengan jaringan Malaysia dengan suplai Jaringan China BIDANG PEMBERANTASAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR
PENINDAKAN NARKOTIKA BNNP JATIM Data penindakan narkotika BNNP mencatat terjadi peningkatan yang serius pada peredaran shabu-shabu Penindakan Narkotika BNNP JATIM diawali dari kegiatan profilling untuk mendukung kegiatan elektronik survailance. Kinerja BNNP JATIM Tahun 2016 berhasil menggagalkan upaya edar gelap narkotika sebanyak 54 kasus dengan total berat sebanyak 21.764kg shabu 5,9kg ganja 30.056 btr exctasy. BIDANG PEMBERANTASAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR
JUMLAH PENYALAHGUNA NARKOBA DI INDONESIA 5.588.000 ATAU 2,2 % DARI TOTAL PENDUDUK INDONESIA JUMLAH PENYALAHGUNA NARKOBA DI JAWA TIMUR 884.400 ATAU 2,2 % DARI TOTAL PENDUDUK JAWA TIMUR
NARKOTIKA JENIS BARU
Merekatkan narkotika pada bagian tubuh tertentu dengan menggunakan alat perekat Penyerahan paket narkotika dengan cara meninggalkan paket di tempat yg sudah disetujui RANJAU SWALLOWED BODY WRAPPING Penyerahan narkotika antar kurir dengan cara bertemu langsung ditempat dan waktu yang disepakati ADU BANTENG FAKE IMPORT Penyerahan narkotika dengan cara memasukkan barang import yang telah ditambahkan didalam bagian barang import Penyerahan narkotika dengan cara menelan narkotika yang sudah di packing atau memasukkannya ke dalam tubuh melalui anus PACKET Penyerahan narkotika dengan cara mengirimkan dalam kemasan melalui jasa pengiriman barang domestik
Narkoba adalah ancaman terbesar generasi bangsa ini ke depan. Narkoba ibarat penjajah tanpa wajah yang siap untuk menghancurkan negara kapan saja. Dari fakta tersebut maka perlu dilakukan langkah pasti untuk mencegah semakin maraknya penyalahgunaan narkoba.
NARKOTIKA Stimulan Kafein, Nikotin, Amfetamin, Kokain, Shabu Ectassy ( XTC ) Hallusinogen LSD, Jamur Ajaib, Meskalin, Datura/Kecubung Canabinoid (Ganja) Ketamine Depressan Analgesik, Alkhohol, Benzodiazepin Pethidine, Heroin, Morfin, Metadon 15
Penyakit yang menyerang fungsi Otak bersifat Kronis dan memiliki resiko kambuh yang tinggi, khas ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terusmenerus dengan takaran yang meningkat dan apabila penggunaannya dikurangi/ dihentikan secara tiba-tiba, akan menimbulkan gejala fisik dan psikis yang khas 16
DAMPAK PSIKOLOGIS Emosi tidak terkendali. Curiga tanpa sebab yg jelas. Selalu berbohong dan mencuri. Cemas Pola tidur berubah Sering mengurung diri di kamar, kamar mandi. Menghindar bertemu keluarga Sering bepergian, menerima telpon atau di datangi orang yg tidak dikenal Sulit konsentrasi, prestasi sekolah menurun
PENANGANAN PECANDU DAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Voluntary/sukarela Compulsary / dipaksa hukum IPWL/ RS/RSKDPKM/BNN/P/K POLRI/BNN IPWL TAT REHABILITASI : MENKES MENSOS BNN KOMUNITAS MASY PASCA REHAB REHAB REHAB PROSES HUKUM : PENYIDIKAN PENUNTUTAN PERADILAN PUTUSAN HAKIM
Rencana Kebutuhan Terapi Penyalah Guna Narkoba Addiction Severity Index : Penggunaan bermasalah/ perlu rehabilitasi bila penggunaan seminggu 2 kali atau lebih Asesmen Coba Pakai / Teratur Pakai Pecandu (suntik dan bukan suntik) Wajib Lapor Intervensi Singkat Konseling individu Psikoedukasi keluarga Rawat Jalan Rawat Inap
TIM ASSESMENT TERPADU (TAT) TIM HUKUM : UNSUR POLRI,BNN,JAKSA, BAPAS TIM DOKTER : DOKTER DAN PSIKOLOG TUGAS : MENGANALISIS DALAM KAITAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA TUGAS : 1. MENGANALISIS TINGKAT KETERGANTUNGAN : MEDIS DAN PSIKOSOSIAL 2. REKOMENDASI REN THERAPI DAN REHAB
1. Menumpas jaringan sindikat Narkotika hingga ke akar-akarnya melalui pemutusan jaringan sindikat Narkotika dalam dan/atau luar negeri dan penghancuran kekuatan ekonomi jaringan sindikat Narkotika dengan cara penyitaan aset yang berasal dari tindak pidana narkotika melalui penegakan hukum yang tegas dan keras. 2. Menjadikan masyarakat Jawa Timur imun terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika melalui partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat (instansi pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga swasta, dan tokoh masyarakat dengan menumbuhkan sikap menolak Narkotika dan menciptakan lingkungan bebas Narkotika). 3. Memberikan pelayanan bagi masyarakat Jawa Timur (penyalahguna Narkotika) mendapat layanan rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial melalui rawat inap atau rawat jalan serta mencegah kekambuhan dengan program after care (rawat lanjut). 4. Mengedepankan profesionalisme, dedikasi, dan tanggung jawab dalam penanganan permasalahan Narkoba.
Maraknya perkembangan dan peredaran narkoba di Indonesia yang semakin teroganisir membutuhkan strategi khusus dalam memberantas dan menanganinya. Ada dua strategi yang dilakukan oleh BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) dalam menyiasati dinamika peredaran narkotika tersebut, yaitu : Strategi pengurangan terhadap permintaan (demand reduction) Demand reduction dilakukan dengan tindakan preventif guna memberikan kekebalan kepada masyarakat, agar mereka imun terhadap penyalahgunaan narkotika. Strategi pengurangan terhadap pasokan (supply reduction). Dilakukan melalui penegakan hukum yang tegas dan terukur agar sindikat narkoba jera.
U U U U U U