A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bank syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasionalnya dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur an dan Hadis Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaanya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam. Usaha pembentukan sistem perbankan Islam ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram. Misal usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media yang tidak Islami dan lain-lain, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Perkembangan Bank Islam tidak hanya terjadi di negara-negara muslim atau mayoritas muslim, akan tetapi di negara Eropa maupun Amerika ikut berkembang. Pesatnya perkembangan ini, dikarenakan Bank Islam memiliki keistimewaankeistimewaan tersendiri. Salah satu keistimewaan yang utama adalah terletak pada konsepnya (profit and loss shaaring) yang bertujuan menjujung tinggi 1
2 nilai-nilai keadilan dan menjauhkan diri dari praktik penindasan melalui sistem bunga (riba) 1. Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas. pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demilkian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai. Perbedaan utama antara biaya rahn dan bunga pegadaian adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan berlipat ganda, sedangkan biaya rahn hanya sekali dan ditetapkan di muka. 2 Sedangkan perbedaan gadai emas syariah dengan konvensional adalah gadai emas syariah menggunakan bagi hasil, sedangkan kovensional menggunakan prosentase. 3 BNI syariah cabang Pekalongan sebagai salah satu bank syariah di kota Pekalongan, mempunyai banyak produk unggulan, salah satu produk unggulan tersebut adalah produk rahn atau gadai emas. Produk ini secara umum bertujuan untuk membantu nasabah mendapatkan pinjaman uang tunai secara cepat dengan jaminan perhiasan emas. Obyek penelitian ini adalah di BNI Syariah dikarenakan gadai emas di BNI syariah merupakan yang pertama kali dan salah satu nasabahnya paling banyak dikota Pekalongan. 1 Dance Y. Flassy, Pegadaian Syari ah dan Pembangunan Masyarakat Madani, dalam Buku Pegadaian Syariah: Konsep dan Sistem Operasional (Suatu Kajian Kontemporer) karya Sasli Rais, 2006 hal. xi 2 Muhammad Syafi i Antonio. Bank Syariah dari Teori ke Praktik Cetakan ke-12. (Jakarta : Gema Insani Press bekerja sama dengan Tazkia Cendekia,2001), hlm. 128-130. 3 Seko, Bagian Penaksir Pegadaian Syariah Pekalongan, pada hari selasa, tanggal 21 Februari 2012 pukul 11.00 Wib
3 Terbukti BNI syariah Pada tahun 2009 BNI syariah membukukan jumlah pembiayaan gadai rahn sebesar Rp. 1 Milyar dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar Rp. 60 Milyar dan pada tahun 2011 BNI Syariah cabang Pekalongan telah menyalurkan dana pembiayaaan gadai emas sebesar Rp.13.493.000.000 dengan jumlah total nasabah sebanyak 637 orang. Sampai saat ini ada kesan dalam masyarakat kalau seseorang pergi ke pegadaian untuk meminjam uang dengan cara menggadaikan barang, seolah kehidupan orang tersebut sudah amat sengsara. Karena itu banyak di antara masyarakat yang merasa malu menggunakan fasilitas pegadaian. Rahn sebagai produk pinjaman berarti Bank hanya memperoleh imbalan atas penyimpanan, pemeliharaan, asuransi dan administrasi barang yang digadaikan. 4 Keunggulan dan persyaratan semudah diatas, tidak ada proses survey, proses administrasi pembiayaan rahn sangat cepat hanya 30 menit dibandingkan dengan produk- produk lain yang dapat memerlukan waktu berhari-hari, maka calon nasabah pembiayaan rahn bisa dari berbagai kalangan. Yang penting calon nasabah mempunyai barang jaminan emas asli yang bersertifikat. Dengan cara tersebut diharafkan nasabah pembiayaan rahn akan terus meningkat dengan demikian keuntungan BNI syariah juga akan semakin meningkat. 4 Yudhi Wahyu, Asisten pelayanan nasabah rahn di BNI Syariah Cabang Pekalongan, pada hari jumat tanggal 8 April 2011 Pukul 15.00. Wib.
4 Pada tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan peraturan nomor 4/7/ DPBS tanggal 29 Februari 2012 bahwa pembiayaan gadai emas syariah maksimal Rp.100 juta. Dengan adanya peraturan tersebut, maka akan berdampak menurunnya jumlah nasabah pembiayaan gadai emas sehingga dapat mengurangi keuntungan atau profitabilitas bank. 5 Berangkat dari hal di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Kinerja Pembiayaan Gadai Emas Syari ah (Rahn) dalam Meningkatkan Profitabilitas di BNI Syariah Cabang Pekalongan. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pembiayaan gadai emas syari ah (rahn) di BNI Syari ah cabang Pekalongan? 2. Apakah ada pengaruh profitabilitas di BNI Syariah cabang Pekalongan dengan adanya peraturan Bank Indonesia nomor 4/7/ DPBS tentang pembatasan pembiayaan gadai emas dan bagaimana pengaruhnya terhadap produk pembiayaan gadai emas? C. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam pemaknaan penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis akan menjelaskan secara singkat terhadap istilah yang terdapat dalam judul Tugas Akhir Analisis Pembiayaan Gadai 5 Yudhi Wahyu, Asisten pelayanan nasabah rahn BNI syariah Pekalongan pada hari minggu 18 februari 2012 pukul 20.00 Wib
5 Emas Syariah (Rahn) dalam Meningkatkan Profitabilitas di Bank BNI Syariah cabang Pekalongan 1. Analisis Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 6 2. Kinerja Kinerja adalah suatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan/ kemampuan kerja. 7 3. Pembiayaan Pembiayaan adalah (Aktiva produktif) dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya aktiva produktif, menurut ketentuan Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qordh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif serta sertifikat wadiah Bank Indonesia. Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi Bank Syariah. 8 4. Gadai Emas Syariah (Ar-Rahn) Rahn menurut syariah adalah menahan sesuatu dengan cara yang dibenarkan yang memungkinkan untuk ditarik kembali. Yaitu menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syariah sebagai hal.32 6 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (jakarta: Balai pustaka. 1998), 7 Ibid., hlm. 32 8 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta 2004), hlm. 183.
6 jaminan utang, sehingga oarng yang bersangkutan boleh mengambil utang semuanya atau sebagian. Dengan kata lain rahn adalah akad menggadaikan dari satu pihak kepada pihak lain, dengan utang sebagai gantinya. 9 5. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi. 10 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Secara Umum Memberikan pengetahuan tentang produk pembiayaan gadai emas syariah di BNI Syariah cabang Pekalongan pada para pembaca. b. Secara Khusus Menganalisa kinerja produk gadai emas di BNI syariah cabang Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian ini, yaitu. Setidaknya ada 2 manfaat dari penulisan penelitian Tugas Akhir a. Secara Praktis Penelitian ini guna sebagai persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di bidang ilmu perbankan Syari ah STAIN Pekalongan. 9 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,( Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), hlm. 27. 10 Suad husnan, Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: liberty, 1993). hlm. 63.
7 b. Secara Teoritis Manfaat penelitian Tugas Akhir ini secara teoritis antara lain. 1. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam operasional produk gadai emas (rahn), mengingat produk ini tidak seluruh lembaga keuangan syariah menggunakannya; 2. Bagi BNI Syariah dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan nasabah, terutama nasabah pembiayaan gadai emas (Rahn) yang secara otomatis akan meningkatkan keuntungan (profitabilitas) bank itu sendiri; 3. Memberikan kesadaran bagi kita tentang kinerja sebuah produk rahn yang dilakukan dalam lembaga keuangan syariah; 4. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan praktik; E. Tinjauan Pustaka Pembahasan ini penulis mengkaji beberapa buku yang berkaitan dengan bagaimana gadai emas syari ah dapat meningkatkan profitabilitas atau keuntungan. Muhammad Syafi i Antonio dalam bukunya yang berjudul Bank Syariah Dari Teori ke Praktik manfaat yang langsung yang didapat dari produk gadai emas (rahn) untuk Bank adalah biaya-biaya konkret yang harus dibayar oleh nasabah untuk pemeliharaan dan keamanan aset tersebut. Jika penahanan aset berdasarkan fidusia (penahanan barang bergerak sebagai
8 jaminan pembayaran), nasabah juga harus membayar biaya asuransi yang besarnya sesuai dengan yang berlaku secara umum. 11 John J. Wild, et al,. Dalam bukunya yang berjudul Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan) bahwa analisis profitabilitas perusahaan merupakan bagian utama analisis laporan keuangan. Seluruh pelaporan keuangan dapat digunakan untuk analisis profitabilitas, namun yang paling penting adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan hasil operasi perusahaan selama satu periode. Tujuan utama perusahaan adalah hasil operasi yang memiliki peran penting dalam menentukan nilai solvabilitas dan likuiditas perusahaan. 12 Abdul Ghofur Anshori dalam bukunya yang berjudul Gadai Syariah Di Indonesia mengatakan bahwa pegadaian syariah tidak menekan pada pemberian bunga dari barang yang digadaikan. Meski tanpa bunga, pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan seperti yang sudah diatur Dewan Syariah Nasional (DSN), yaitu memberlakukan biaya pemeliharaan dari barang yang digadaikan. Biaya itu dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjman. Sedangkan pada pegadaian konvensional, biaya yang harus dibayar sejumlah yang dipinjamkan. 13 Tugas akhir yang berjudul Implementasi Rahn (gadai emas) di BNI Syariah cabang Pekalongan oleh Nur Khikmah menjelaskan tentang 11 Ibid., hlm.130. 12 John J. Wild, et al., Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan), (Jakarta : Salemba Empat, 2005), hlm. 110 13 Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia, Cetakan Pertama, (yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2006), hlm. 119.
9 pelaksanaan, konsep, perhitungan dan penerapan gadai emas di BNI Syariah cabang Pekalongan. 14 Skripsi yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Arrum (Ar rahn untuk Usaha Mikro Kecil) Terhadap Perkembangan Usaha Pegadaian Syariah cabang Solo Baru Sukoharjo Tahun 2006-2009 Oleh Millatina Soviana menjelaskan ARRUM atau Ar-Rahn merupakan produk atau pembiayaan yang dimiliki Pegadaian Syariah yang dikhususkan untuk pengembangan usaha mikro kecil. 15 Skripsi yang berjudul Pengaruh harga Emas Terhadap Kuantitas Penyaluran Pinjaman di Pegadaian Syariah cabang Pekalongan oleh Yuli Murniati menjelaskan bagaimana harga emas berpengaruh terhadap kuantitas penyaluran pinjaman di Pegadaian Syariah cabang Pekalongan dan seberapa besar harga emas berpengaruh terhadap pada kuantitas penyaluaran pinjaman di Pegadaian Syariah. 16 Tugas akhir ini, membahas tentang kinerja produk gadai emas. Baik jumlah pembiayaan maupun jumlah nasabah khususnya di BNI Syariah cabang Pekalongan dalam meningkatkan profitabilitas. 14 Nur Khikmah, Implementasi Rahn (gadai emas) di BNI Syariah cabang Pekalongan, Tugas Akhir Diploma Tiga Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN, 2011), hlm.xi 15 Millatiana Soviana, Pengaruh Pembiayaan Arrum (Ar rahn untuk Usaha Mikro Kecil) Terhadap Perkembangan Usaha Pegadaian Syariah cabang Solo Baru Sukoharjo Tahun 2006-2009 Skripsi S1 Ekonomi Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN, 2010), hlm.1. 16 Yuli Murniati, Pengaruh harga Emas Terhadap Kuantitas Penyaluran Pinjaman di Pegadaian Syariah cabang Pekalongan Skripsi Ekonomi Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN, 2010), hlm.vii.
10 F. Kerangka Teori Meskipun rahn (gadai syariah) tanpa bunga, rahn tetap memperoleh keuntungan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasinoal (DSN). Yaitu memberlakukan biaya pemeliharaan dan perawatan dari barang yang digadaikan. Barang itu dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjaman. Dengan demikian suatu taksiran yang baik akan mendapatkan uang pinjaman yang baik yang selanjutnya uang pinjaman menghasilkan Ijarah. Dari ijarah inilah terbentuk dana keuntungan (profit). G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (filed research). Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh, dicatat dan mengumpulkan berbagai data-data informasi yang ditemukan dilapangan. 17 Metode ini, berusaha memperoleh data primer berdasarkan hasil penelitian penulis. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diambil. 18 17 Husain Umar, Research Methods in Finance Banking Cet 11, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 47. 18 Lexy J. Meleog, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998), hlm.3.
11 2. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah BNI Syariah cabang Pekalongan Jalan Hayam Muruk 15 Pekalongan. 3. Sumber Data Untuk mendapatkan data-data yang valid maka diperlukan sumber data penelitian yang valid pula. Dalam penelitian ini ada 2 sumber data, yaitu. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut menjadi data sekunder kalau dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan. 19 Sumber-sumber dalam pengambilan data primer ini antara lain dalam bentuk laporan bulanan outstanding, brosur-brosur gadai emas di BNI syariah cabang Pekalongan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang mendukung data primer, yaitu buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Jenis data ini sering juga disebut data eksternal. 20 diantaranya adalah buku- buku dan segala sesuatunya yang terkait dengan gadai syariah. 19 Marzuki, Metodologi Riset, ( Yogyakarta : BPFE-UII, 2001), hlm.55. 20 Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi,(Jakarta : Raja Grafido Persada,1999), hlm. 121.
12 4. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu. a. Observasi Teknik observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki. 21 Observasinya tentang seberapa profit atau keuntungan gadai emas (rahn) dalam peningkatan keuntungan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 22 teknik ini merupakan salah satu teknik yang paling penting karena peneliti mewawancara dari pimpinan, manager serta karyawan yang menangani bidang gadai emas (rahn). c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokemen berarti barangbarang tertulis. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut dan ditulis dengan sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangan 21 Sutrisno Hadi,Metedologi Research,( Yogyakarta: lembaga Penelitian Fakultas Psikologi UGM, 1997), hlm.136. 22 Ibid., hlm.145.
13 tersebut. 23 dalam teknik ini penulis melihat dan mencatat data-data milik BNI Syariah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu data tentang produk gadai emas (rahn). 5. Metode Analis Data Adapun dalam analisis data, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis yaitu berusaha memaparkan fenomena yang terjadi apa adanya, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan penilaian terhadap fenomena tersebut. 24 H. Sistematika Penulisan Tugas akhir yang penulis susun ini terdiri dari beberapa bab dan subsub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan. Dalam bab ini, berguna untuk menarik pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan diuraikan. BAB II berisi landasan teori yang membahas pengertian gadai emas syariah (rahn), Dasar hukum gadai syariah, rukun dan syarat gadai emas, status gadai syariah, pemanfaatan barang gadai, penjualan barang gadai setelah jatuh tempo, rusaknya barang gadai, akhir akad gadai, mekanisme akad perjanjian transaksi rahn, Manfaat ar-rahn dan Risiko ar-rahn dan 23 Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm.149. 24 Muslimin H. Kara, Bank Syariah di Indonesia: Analisis Kebijakan Pemerintah Indonessia Tentang Perbankan Syariah, (Yogyakarta : UII Press, 2005), hlm. 17.
14 Peningkatan Laba. Dalam bab ini berguna untuk memberikan uraian teoritis tentang gadai emas. BAB III gambaran umum BNI Syariah cabang Pekalongan, dalam bab ini terdiri dari profil BNI Syariah latar belakang berdirinya BNI Syariah, lokasi, visi dan misi BNI Syariah, struktur organisasi dan tugas masingmasing serta produk- produk penghimpunan dana (funding), produk-produk pembiayaan (financing), jasa dan layanan BNI Syariah cabang Pekalongan. BAB IV hasil penelitian berisi tentang analisis produk gadai emas syariah (rahn) terhadap peningkatan profitabilitas di BNI Syariah. BAB V penutup yang berisi tentang kesimpulan atau inti yang menguraikan secara singkat dan sederhana tentang pembahasan tugas akhir ini dan saran tentang pelaksanaan gadai emas dalam meningkatkan profitabilitas di BNI Syariah Cabang Pekalongan.