BAB 1 PENDAHULUAN. pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan istilah pembiayaan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan Syari ah baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. oleh sektor hukum, yakni dilandasi dengan keluarnya peraturan perundangundangan

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala sesuatu agar perekonomian mereka menjadi lebih stabil. Tidak

BAB III PROFIL PEGADAIAN SYARIAH DI PEKALONGAN. A. Gambaran Umum Objek Penelitian (Pegadaian Syari ah Di

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Nadhifatul Kholifah, Topowijono & Devi Farah Azizah (2013) Bank BNI Syariah. Hasil Penelitian dari penelitian ini, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Islam belakangan ini mulai menunjukkan. peningkatan yang berarti di Indonesia maupun dunia. Ekonomi Islam juga

BAB I PENDAHULUAN menyebabkan banyak bank yang menjalankan prinsip syariah. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kepada Muhammad S.A.W. sebagai petunjuk dan pedoman yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

STAIN Ponorogo Press, 2010, h Agustina Wulansari, "Prosedur Pembiayaan Gadai Emas Syariah Pada PT

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu bagian dari aktivitas ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. dana dan menyalurkan kredit secara efisien dan efektif kepada pengusaha. memperoleh soliditas dan kepercayaan.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan Allah S.W.T. sebagai khalifah untuk memakmurkan

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Sruktur Organisasi BNI Syariah Cabang Malang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyimpanan dana tunai nya. Hal tersebut betolak belakang karena masyarakat

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbicara mengenai pinjam-meminjam ini, Islam membolehkan

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ekonomi yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup. sehingga terjadi hubungan saling memberi dan saling menerima.

BAB I PENDAHULUAN. seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada hukum Islam yang sah. Tujuan ekonomi Islam bagi bank

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Dengan menganut sistem yang berbeda dari bank konvensional, bank

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa lain dalam lalu lintas

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/5/PBI/2007 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama yang sempurna dengan Al-Qur an sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PEMBAYARAN IMBALAN. A. Analisis Terhadap Mekanisme Pembayaran Imbalan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dan bagi manusia pada umumnya tanpa harus meninggalkan. prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh syariat Islam.

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, baik kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan emas semakin lama disimpan harganya semakin tinggi. Perlahan tapi

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB V PEMBAHASAN. syari ah yaitu pembiayaan piutang yang mana merupakan bentuk pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi. Oleh karena itu, Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. meminjam uang bagi masyarakat yang membutuhkan, disamping itu juga. menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan berbagai cara dalam menarik nasabah. Setelah terjadi kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Transkripsi:

A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Bank syariah adalah Bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasionalnya dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur an dan Hadis Nabi SAW. Dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiaanya disesuaikan dengan prinsip syariah Islam. Usaha pembentukan sistem perbankan Islam ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram. Misal usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media yang tidak Islami dan lain-lain, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Perkembangan Bank Islam tidak hanya terjadi di negara-negara muslim atau mayoritas muslim, akan tetapi di negara Eropa maupun Amerika ikut berkembang. Pesatnya perkembangan ini, dikarenakan Bank Islam memiliki keistimewaankeistimewaan tersendiri. Salah satu keistimewaan yang utama adalah terletak pada konsepnya (profit and loss shaaring) yang bertujuan menjujung tinggi 1

2 nilai-nilai keadilan dan menjauhkan diri dari praktik penindasan melalui sistem bunga (riba) 1. Ar-Rahn adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas. pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan demilkian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai. Perbedaan utama antara biaya rahn dan bunga pegadaian adalah dari sifat bunga yang bisa berakumulasi dan berlipat ganda, sedangkan biaya rahn hanya sekali dan ditetapkan di muka. 2 Sedangkan perbedaan gadai emas syariah dengan konvensional adalah gadai emas syariah menggunakan bagi hasil, sedangkan kovensional menggunakan prosentase. 3 BNI syariah cabang Pekalongan sebagai salah satu bank syariah di kota Pekalongan, mempunyai banyak produk unggulan, salah satu produk unggulan tersebut adalah produk rahn atau gadai emas. Produk ini secara umum bertujuan untuk membantu nasabah mendapatkan pinjaman uang tunai secara cepat dengan jaminan perhiasan emas. Obyek penelitian ini adalah di BNI Syariah dikarenakan gadai emas di BNI syariah merupakan yang pertama kali dan salah satu nasabahnya paling banyak dikota Pekalongan. 1 Dance Y. Flassy, Pegadaian Syari ah dan Pembangunan Masyarakat Madani, dalam Buku Pegadaian Syariah: Konsep dan Sistem Operasional (Suatu Kajian Kontemporer) karya Sasli Rais, 2006 hal. xi 2 Muhammad Syafi i Antonio. Bank Syariah dari Teori ke Praktik Cetakan ke-12. (Jakarta : Gema Insani Press bekerja sama dengan Tazkia Cendekia,2001), hlm. 128-130. 3 Seko, Bagian Penaksir Pegadaian Syariah Pekalongan, pada hari selasa, tanggal 21 Februari 2012 pukul 11.00 Wib

3 Terbukti BNI syariah Pada tahun 2009 BNI syariah membukukan jumlah pembiayaan gadai rahn sebesar Rp. 1 Milyar dan pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar Rp. 60 Milyar dan pada tahun 2011 BNI Syariah cabang Pekalongan telah menyalurkan dana pembiayaaan gadai emas sebesar Rp.13.493.000.000 dengan jumlah total nasabah sebanyak 637 orang. Sampai saat ini ada kesan dalam masyarakat kalau seseorang pergi ke pegadaian untuk meminjam uang dengan cara menggadaikan barang, seolah kehidupan orang tersebut sudah amat sengsara. Karena itu banyak di antara masyarakat yang merasa malu menggunakan fasilitas pegadaian. Rahn sebagai produk pinjaman berarti Bank hanya memperoleh imbalan atas penyimpanan, pemeliharaan, asuransi dan administrasi barang yang digadaikan. 4 Keunggulan dan persyaratan semudah diatas, tidak ada proses survey, proses administrasi pembiayaan rahn sangat cepat hanya 30 menit dibandingkan dengan produk- produk lain yang dapat memerlukan waktu berhari-hari, maka calon nasabah pembiayaan rahn bisa dari berbagai kalangan. Yang penting calon nasabah mempunyai barang jaminan emas asli yang bersertifikat. Dengan cara tersebut diharafkan nasabah pembiayaan rahn akan terus meningkat dengan demikian keuntungan BNI syariah juga akan semakin meningkat. 4 Yudhi Wahyu, Asisten pelayanan nasabah rahn di BNI Syariah Cabang Pekalongan, pada hari jumat tanggal 8 April 2011 Pukul 15.00. Wib.

4 Pada tahun 2012, Bank Indonesia menerbitkan peraturan nomor 4/7/ DPBS tanggal 29 Februari 2012 bahwa pembiayaan gadai emas syariah maksimal Rp.100 juta. Dengan adanya peraturan tersebut, maka akan berdampak menurunnya jumlah nasabah pembiayaan gadai emas sehingga dapat mengurangi keuntungan atau profitabilitas bank. 5 Berangkat dari hal di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Kinerja Pembiayaan Gadai Emas Syari ah (Rahn) dalam Meningkatkan Profitabilitas di BNI Syariah Cabang Pekalongan. B. Rumusan Masalah Dari uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pembiayaan gadai emas syari ah (rahn) di BNI Syari ah cabang Pekalongan? 2. Apakah ada pengaruh profitabilitas di BNI Syariah cabang Pekalongan dengan adanya peraturan Bank Indonesia nomor 4/7/ DPBS tentang pembatasan pembiayaan gadai emas dan bagaimana pengaruhnya terhadap produk pembiayaan gadai emas? C. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam pemaknaan penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis akan menjelaskan secara singkat terhadap istilah yang terdapat dalam judul Tugas Akhir Analisis Pembiayaan Gadai 5 Yudhi Wahyu, Asisten pelayanan nasabah rahn BNI syariah Pekalongan pada hari minggu 18 februari 2012 pukul 20.00 Wib

5 Emas Syariah (Rahn) dalam Meningkatkan Profitabilitas di Bank BNI Syariah cabang Pekalongan 1. Analisis Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 6 2. Kinerja Kinerja adalah suatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan/ kemampuan kerja. 7 3. Pembiayaan Pembiayaan adalah (Aktiva produktif) dalam perbankan syariah atau istilah teknisnya aktiva produktif, menurut ketentuan Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank syariah baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, qordh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif serta sertifikat wadiah Bank Indonesia. Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi Bank Syariah. 8 4. Gadai Emas Syariah (Ar-Rahn) Rahn menurut syariah adalah menahan sesuatu dengan cara yang dibenarkan yang memungkinkan untuk ditarik kembali. Yaitu menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syariah sebagai hal.32 6 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (jakarta: Balai pustaka. 1998), 7 Ibid., hlm. 32 8 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta : Ekonisia Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta 2004), hlm. 183.

6 jaminan utang, sehingga oarng yang bersangkutan boleh mengambil utang semuanya atau sebagian. Dengan kata lain rahn adalah akad menggadaikan dari satu pihak kepada pihak lain, dengan utang sebagai gantinya. 9 5. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan yang mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan dan investasi. 10 D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Secara Umum Memberikan pengetahuan tentang produk pembiayaan gadai emas syariah di BNI Syariah cabang Pekalongan pada para pembaca. b. Secara Khusus Menganalisa kinerja produk gadai emas di BNI syariah cabang Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian ini, yaitu. Setidaknya ada 2 manfaat dari penulisan penelitian Tugas Akhir a. Secara Praktis Penelitian ini guna sebagai persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di bidang ilmu perbankan Syari ah STAIN Pekalongan. 9 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah,( Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005), hlm. 27. 10 Suad husnan, Pembelanjaan Perusahaan, (Yogyakarta: liberty, 1993). hlm. 63.

7 b. Secara Teoritis Manfaat penelitian Tugas Akhir ini secara teoritis antara lain. 1. Untuk menambah pengetahuan penulis dalam operasional produk gadai emas (rahn), mengingat produk ini tidak seluruh lembaga keuangan syariah menggunakannya; 2. Bagi BNI Syariah dapat memberikan motivasi dalam meningkatkan nasabah, terutama nasabah pembiayaan gadai emas (Rahn) yang secara otomatis akan meningkatkan keuntungan (profitabilitas) bank itu sendiri; 3. Memberikan kesadaran bagi kita tentang kinerja sebuah produk rahn yang dilakukan dalam lembaga keuangan syariah; 4. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan praktik; E. Tinjauan Pustaka Pembahasan ini penulis mengkaji beberapa buku yang berkaitan dengan bagaimana gadai emas syari ah dapat meningkatkan profitabilitas atau keuntungan. Muhammad Syafi i Antonio dalam bukunya yang berjudul Bank Syariah Dari Teori ke Praktik manfaat yang langsung yang didapat dari produk gadai emas (rahn) untuk Bank adalah biaya-biaya konkret yang harus dibayar oleh nasabah untuk pemeliharaan dan keamanan aset tersebut. Jika penahanan aset berdasarkan fidusia (penahanan barang bergerak sebagai

8 jaminan pembayaran), nasabah juga harus membayar biaya asuransi yang besarnya sesuai dengan yang berlaku secara umum. 11 John J. Wild, et al,. Dalam bukunya yang berjudul Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan) bahwa analisis profitabilitas perusahaan merupakan bagian utama analisis laporan keuangan. Seluruh pelaporan keuangan dapat digunakan untuk analisis profitabilitas, namun yang paling penting adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi merupakan hasil operasi perusahaan selama satu periode. Tujuan utama perusahaan adalah hasil operasi yang memiliki peran penting dalam menentukan nilai solvabilitas dan likuiditas perusahaan. 12 Abdul Ghofur Anshori dalam bukunya yang berjudul Gadai Syariah Di Indonesia mengatakan bahwa pegadaian syariah tidak menekan pada pemberian bunga dari barang yang digadaikan. Meski tanpa bunga, pegadaian syariah tetap memperoleh keuntungan seperti yang sudah diatur Dewan Syariah Nasional (DSN), yaitu memberlakukan biaya pemeliharaan dari barang yang digadaikan. Biaya itu dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjman. Sedangkan pada pegadaian konvensional, biaya yang harus dibayar sejumlah yang dipinjamkan. 13 Tugas akhir yang berjudul Implementasi Rahn (gadai emas) di BNI Syariah cabang Pekalongan oleh Nur Khikmah menjelaskan tentang 11 Ibid., hlm.130. 12 John J. Wild, et al., Financial Statement Analysis (Analisis Laporan Keuangan), (Jakarta : Salemba Empat, 2005), hlm. 110 13 Abdul Ghofur Anshori, Gadai Syariah di Indonesia, Cetakan Pertama, (yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2006), hlm. 119.

9 pelaksanaan, konsep, perhitungan dan penerapan gadai emas di BNI Syariah cabang Pekalongan. 14 Skripsi yang berjudul Pengaruh Pembiayaan Arrum (Ar rahn untuk Usaha Mikro Kecil) Terhadap Perkembangan Usaha Pegadaian Syariah cabang Solo Baru Sukoharjo Tahun 2006-2009 Oleh Millatina Soviana menjelaskan ARRUM atau Ar-Rahn merupakan produk atau pembiayaan yang dimiliki Pegadaian Syariah yang dikhususkan untuk pengembangan usaha mikro kecil. 15 Skripsi yang berjudul Pengaruh harga Emas Terhadap Kuantitas Penyaluran Pinjaman di Pegadaian Syariah cabang Pekalongan oleh Yuli Murniati menjelaskan bagaimana harga emas berpengaruh terhadap kuantitas penyaluran pinjaman di Pegadaian Syariah cabang Pekalongan dan seberapa besar harga emas berpengaruh terhadap pada kuantitas penyaluaran pinjaman di Pegadaian Syariah. 16 Tugas akhir ini, membahas tentang kinerja produk gadai emas. Baik jumlah pembiayaan maupun jumlah nasabah khususnya di BNI Syariah cabang Pekalongan dalam meningkatkan profitabilitas. 14 Nur Khikmah, Implementasi Rahn (gadai emas) di BNI Syariah cabang Pekalongan, Tugas Akhir Diploma Tiga Perbankan Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN, 2011), hlm.xi 15 Millatiana Soviana, Pengaruh Pembiayaan Arrum (Ar rahn untuk Usaha Mikro Kecil) Terhadap Perkembangan Usaha Pegadaian Syariah cabang Solo Baru Sukoharjo Tahun 2006-2009 Skripsi S1 Ekonomi Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN, 2010), hlm.1. 16 Yuli Murniati, Pengaruh harga Emas Terhadap Kuantitas Penyaluran Pinjaman di Pegadaian Syariah cabang Pekalongan Skripsi Ekonomi Syariah, (Pekalongan: Perpustakaan STAIN, 2010), hlm.vii.

10 F. Kerangka Teori Meskipun rahn (gadai syariah) tanpa bunga, rahn tetap memperoleh keuntungan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasinoal (DSN). Yaitu memberlakukan biaya pemeliharaan dan perawatan dari barang yang digadaikan. Barang itu dihitung dari nilai barang, bukan dari jumlah pinjaman. Dengan demikian suatu taksiran yang baik akan mendapatkan uang pinjaman yang baik yang selanjutnya uang pinjaman menghasilkan Ijarah. Dari ijarah inilah terbentuk dana keuntungan (profit). G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan (filed research). Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh, dicatat dan mengumpulkan berbagai data-data informasi yang ditemukan dilapangan. 17 Metode ini, berusaha memperoleh data primer berdasarkan hasil penelitian penulis. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa data tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diambil. 18 17 Husain Umar, Research Methods in Finance Banking Cet 11, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002), hlm. 47. 18 Lexy J. Meleog, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1998), hlm.3.

11 2. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini adalah BNI Syariah cabang Pekalongan Jalan Hayam Muruk 15 Pekalongan. 3. Sumber Data Untuk mendapatkan data-data yang valid maka diperlukan sumber data penelitian yang valid pula. Dalam penelitian ini ada 2 sumber data, yaitu. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data tersebut menjadi data sekunder kalau dipergunakan orang yang tidak berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan. 19 Sumber-sumber dalam pengambilan data primer ini antara lain dalam bentuk laporan bulanan outstanding, brosur-brosur gadai emas di BNI syariah cabang Pekalongan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang mendukung data primer, yaitu buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini. Jenis data ini sering juga disebut data eksternal. 20 diantaranya adalah buku- buku dan segala sesuatunya yang terkait dengan gadai syariah. 19 Marzuki, Metodologi Riset, ( Yogyakarta : BPFE-UII, 2001), hlm.55. 20 Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi,(Jakarta : Raja Grafido Persada,1999), hlm. 121.

12 4. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data yaitu. a. Observasi Teknik observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis tentang fenomena-fenomena yang diselidiki. 21 Observasinya tentang seberapa profit atau keuntungan gadai emas (rahn) dalam peningkatan keuntungan di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Wawancara Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. 22 teknik ini merupakan salah satu teknik yang paling penting karena peneliti mewawancara dari pimpinan, manager serta karyawan yang menangani bidang gadai emas (rahn). c. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokemen berarti barangbarang tertulis. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut dan ditulis dengan sengaja untuk mengumpulkan dan meneruskan keterangan 21 Sutrisno Hadi,Metedologi Research,( Yogyakarta: lembaga Penelitian Fakultas Psikologi UGM, 1997), hlm.136. 22 Ibid., hlm.145.

13 tersebut. 23 dalam teknik ini penulis melihat dan mencatat data-data milik BNI Syariah yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu data tentang produk gadai emas (rahn). 5. Metode Analis Data Adapun dalam analisis data, penulis menggunakan metode deskriptif-analitis yaitu berusaha memaparkan fenomena yang terjadi apa adanya, kemudian menarik kesimpulan berdasarkan penilaian terhadap fenomena tersebut. 24 H. Sistematika Penulisan Tugas akhir yang penulis susun ini terdiri dari beberapa bab dan subsub bab. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut. BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika penulisan. Dalam bab ini, berguna untuk menarik pembaca dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah yang akan diuraikan. BAB II berisi landasan teori yang membahas pengertian gadai emas syariah (rahn), Dasar hukum gadai syariah, rukun dan syarat gadai emas, status gadai syariah, pemanfaatan barang gadai, penjualan barang gadai setelah jatuh tempo, rusaknya barang gadai, akhir akad gadai, mekanisme akad perjanjian transaksi rahn, Manfaat ar-rahn dan Risiko ar-rahn dan 23 Saifudin Azwar, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm.149. 24 Muslimin H. Kara, Bank Syariah di Indonesia: Analisis Kebijakan Pemerintah Indonessia Tentang Perbankan Syariah, (Yogyakarta : UII Press, 2005), hlm. 17.

14 Peningkatan Laba. Dalam bab ini berguna untuk memberikan uraian teoritis tentang gadai emas. BAB III gambaran umum BNI Syariah cabang Pekalongan, dalam bab ini terdiri dari profil BNI Syariah latar belakang berdirinya BNI Syariah, lokasi, visi dan misi BNI Syariah, struktur organisasi dan tugas masingmasing serta produk- produk penghimpunan dana (funding), produk-produk pembiayaan (financing), jasa dan layanan BNI Syariah cabang Pekalongan. BAB IV hasil penelitian berisi tentang analisis produk gadai emas syariah (rahn) terhadap peningkatan profitabilitas di BNI Syariah. BAB V penutup yang berisi tentang kesimpulan atau inti yang menguraikan secara singkat dan sederhana tentang pembahasan tugas akhir ini dan saran tentang pelaksanaan gadai emas dalam meningkatkan profitabilitas di BNI Syariah Cabang Pekalongan.