PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta memiliki wilayah kepulauan yang luas. Meskipun terdiri dari berbagai suku dan agama, mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Hal ini menjadi salah satu faktor adanya permintaan daging, dimana dalam agama Islam terdapat hari raya Idul Adha yang membutuhkan banyak daging sebagai qurban. Di samping itu, dagingdaging ini juga menjadi konsumsi masyarakat Indonesia setiap hari, dimana Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk peternakan. Salah satu permintaan daging yang tinggi, terutama pada saat hari raya Idul Adha, adalah permintaan daging domba. Domba merupakan salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara di Indonesia, dan merupakan salah satu hewan untuk qurban. Meskipun domba banyak dipelihara, masyarakat Indonesia masih memerlukan daging impor. Hal ini menunjukkan kebutuhan daging di Indonesia sangat tinggi. Dengan demikian, dibutuhkan inovasi dalam pemeliharaan domba untuk menghasilkan daging yang berkualitas dan dengan jumlah yang besar. Untuk memperoleh hasil tersebut diperlukan pemeliharaan secara intensif, salah satunya dengan cara penggemukan domba. Penggemukan domba
merupakan usaha menambah bobot badan agar daging yang diperoleh meningkat. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam usaha penggemukan domba adalah jenis pakan yang diberikan. Pakan memiliki pengaruh besar bagi keberhasilan usaha penggemukan domba. Pakan utama ternak ruminansia yaitu hijauan. Hijauan merupakan bahan pakan berserat yang sangat berperan bagi ternak ruminansia untuk menjaga stabilitas kondisi rumen tetapi proses pencernaannya melalui fermentasi rumen terlebih dahulu yang menggunakan energi yang banyak. Penggunaan energi yang banyak mempengaruhi konsumsi pakan yang tinggi dan sebagian besar diubah menjadi energi, sehingga mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ternak. Usaha penggemukan ternak berarti usaha dalam meningkatkan jumlah daging yang diperoleh, ditandai dengan jumlah pakan yang diubah menjadi daging, karena itu, dibutuhkan pakan yang mudah diserap tanpa melalui proses fermentasi rumen sehingga dapat menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan oleh mikroorganisme di dalam rumen untuk proses fermentasi dalam menyerap serat kasar. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian pakan tambahan berupa konsentrat. Konsentrat merupakan pakan penguat yang terdiri dari bahan pakan yang kaya karbohidrat dan protein seperti dedak padi, jagung kuning, dan bungkilan-bungkilan. Konsentrat sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia khususnya ternak domba, karena bahan-bahan tersebut mudah difermentasikan sehingga konsentrat akan meningkatkan
kadar propionat yang berguna dalam pembentukan daging dan akan merangsang pertumbuhan mikrobia rumen sehingga mempercepat kemampuan mencerna serat kasar. Selain itu, Konsentrat juga diberikan dengan tujuan menambah nilai gizi pakan, menambah unsur pakan yang defisiensi dan meningkatkan konsumsi pakan (Murtidjo, 1993), sehingga konsentrat yang diberikan harus berasal dari beberapa bahan pakan yang berkualitas tinggi. Secara umum, konsentrat yang biasa digunakan adalah pollard tetapi dalam meningkatkan kualitas konsentrat diperlukan penambahan bahan pakan lain yang mampu meningkatkan kualitas nutrien dari konsentrat tersebut. Semakin tinggi kualitas konsentrat yang diberikan maka semakin cepat pertumbuhan ternak sehingga dapat meningkatkan berat badan dalam waktu singkat (Arora, 1995). Bahanbahan yang dapat digunakan dalam menyusun konsentrat dapat berasal dari limbah industri pertanian, perikanan, peternakan, dan makanan yang bernilai ekonomi rendah, tetapi masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Pengembangan bahan pakan bergizi dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya alam laut yang pemanfaatannya belum optimal. Sumber daya alam laut merupakan sumber pangan yang sangat potensial. Pemanfaatan dan pengembangan sumber daya ini sangat didukung oleh kondisi perairan Indonesia. Kurang lebih 70% wilayah Indonesia terdiri dari laut, yang pantainya kaya berbagai jenis sumber daya hayati. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai potensi
yang baik untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekayaan lautnya, termasuk rumput laut (Sulistyowati, 2003). Manfaat rumput laut sebagai bahan pangan sudah lama diketahui, salah satu rumput laut yang dapat dimakan adalah Sargassum. Ketersediaan rumput laut ini sangat berlimpah dan terdapat hampir di seluruh wilayah laut Indonesia. (Atmadja et al., 1996). Secara umum, rumput laut Sargassum belum banyak dikenal dan dimanfaatkan, padahal mempunyai kandungan nutrisi cukup tinggi seperti asam amino, vitamin dan mineral yang mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan tanaman darat (Anggadiredja, et al., 2006). Cara lain dalam memperoleh bahan pakan bergizi yaitu dengan memberikan pakan yang sengaja disusun dari bahan berkualitas seperti high quality feed supplement (HQFS) yang merupakan suplemen konsentrat yang disusun dari bahan berkualitas tinggi dan merupakan bahan pakan sumber protein karena kandungan proteinnya lebih dari 20%. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian dengan menggunakan rumput laut dan HQFS sebagai bahan pakan penyusun konsentrat untuk mengetahui pengaruhnya terhadap usaha penggemukan domba jantan.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan ternak domba yang diberi pakan konsentrat dengan penambahan rumput laut dan HQFS serta mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan bahan-bahan pakan tersebut sebagai pakan ternak domba. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para peternak dan menambah pengetahuan tentang manfaat rumput laut dan HQFS sebagai bahan pakan ternak domba. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman untuk penelitianpenelitian selanjutnya.