5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forcecasting) adalah suatu cara memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data yang relatif lama (Sofyan Assauri, 1984). Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien dan merupakan bagian yang integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen (Spyros Makridakis, 1999). Ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang. Dan peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dilakukan. Kegunaan peramalan pada saat pengambilan keputusan adalah suatu keputusan yang didasar atas pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi pada waktu keputusan dilaksanakan. Dalam sebuah instansi pemerintah maupun swasta, perencanaan sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan beberapa waktu ke depan. 2.2 Pengertian Penduduk Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap pada suatu daerah tertentu dalam jangka waktu yang panjang, sedangkan pertumbuhan penduduk adalah keadaan yang dinamis antara jumlah penduduk yang bertambah dan jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi keluar dan migrasi masuk. Faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah kelahiran dan kematian karena migrasi keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kelahiran dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan non-demografi. Faktor demografi di antaranya struktur umur, status perkawinan, umur kawin pertama, sedangkan faktor non-demografi antara lain keadaan ekonomi penduduk, tingkat penduduk, perbaikan status wanita, urbanisasi dan industrilisasi.
6 Pengetahuan tentang kependudukan sangat penting untuk lembagalembaga swasta maupun pemerintahan baik di tingkat nasional maupun nasional maupun daerah, di mana masalah kependudukan saat ini memegang peran penting dalam menentukan kebijaksanaan pemerintah. Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Demos yang artinya rakyat atau penduduk, dan Grafien yang artinya menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk (Donald J.Bogue, 1981), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik sepanjang masa melalui 5 komponen yaitu kelahiran, kematian, perkawinan, migrasi, dan mobilitas penduduk. Pure Demografi (Demografi Murni) atau disebut juga demografi formal menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau dimasa lampau, di mana bila seseorang ingin mengetahui seberapa banyak perkembangan di suatu daerah atau Negara. Hal ini dapat dilihat dari perkembagan penduduk tahun sebelumnya, dan ada juga demografi formal yang hanya mempersoalkan hubungan antara variabel dependen. 2.3 Teori-Teori Kependudukan Teori kependudukan di kembangkan oleh dua faktor yang sangat dominan yaitu yang pertama adalah meningkatnya pertumbuhan penduduk terutama di negaranegara yang sedang berkembang dan hal ini menyebabkan agar ahli memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan yang kedua adalah adanya masalah-masalah yang bersifat universal, yang menyebabkan para ahli harus lebih banyak mengembangkan dan menguasi karangka teori untuk mengkaji lebih lanjut sejauh mana telah terjalin suatu hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial. Menurut Robert Thomas Malthus (1766-1834) yang terkenal sebagai pelopor ilmu kependudukan yang lebih populer disebut dengan prinsip kependudukan (the principle of population) menyatakan bahwa penduduk apabila tidak ada pembatasan akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan
7 cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini dan dia juga menyatakan bahwa manusia untuk hidup memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk dan apabila tidak ada pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami kekurangan bahan makanan sehingga inilah menjadi sumber kemelaratan dan kemiskinan manusia. 2.4 Rasio Jenis Kelamin Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyak penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum rumus rasio dapat dituliskan sebagai berikut: = di mana: SR = Sex Rasio (Rasio Jenis Kelamin) k = konstanta, biasanya nilainya 100 (Ida Bagoes Mantra,2004) Besar kecilnya rasio jenis kelamin di suatu daerah dipengaruhi oleh: 1. Sex Ratio At Berth Dibeberapa Negara umumnya bekisar antara 103-105 bagi laki-laki per 100 bagi perempuan. 2. Pola Moralitas antara Laki-laki dan Perempuan Jika kematian laki-laki lebih besar daripada jumlah kematian perempuan, maka rasio jenis kelamin semakin kecil. 3. Pola Migrasi antara Penduduk Laki-laki dan Perempuan Jika disuatu daerah sex ratio > 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk laki-laki, sedangkan jika sex ratio < 100 berarti di daerah tersebut lebih banyak penduduk perempuan.
8 2.5 Angka Perumbuhan Penduduk Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata-rata pertumbuhan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen. Ada beberapa macam angka pertumbuhan penduduk, yaitu: 1. Pertumbuhan Geometri = (1 + ) 2. Pertumbuhan Eksponensial =. 2.6 Jenis Peramalan Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu: 1. Peramalan Kualitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada orang yang menyusunnya. 2. Peramalan Kuantitatif yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung kepada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut. Peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu: 1. Peramalan jangka panjang yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. 2. Peramalan jangka pendek yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dengan jangka waktu kurang dari satu setengah tahun atau tiga semester. 2.7 Langkah-langkah untuk Melakukan Suatu Peramalan a. Menentukan tujuan dari peramalan b. Pemilihan teori yang relevan c. Pengumpulan data d. Analisa data
9 e. Estimasi dari model sementara f. Evaluasi model sementara dan merevisi model g. Penyajian peramalan sementara kepada menejemen h. Pembuatan revisi final i. Pendistribusian hasil peramalan 2.8 Jenis-jenis Metode Peramalan Metode-metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu atau analisa deret waktu terdiri dari: 1. Kualitatif Yaitu mengetahui data yang akan digunakan untuk melakukan peramalan berdasarkan pendapat para ahli. 2. Kuantitatif a. Metode Smoothing Metode ini digunakan untuk jangka pendek, fungsi dari metode ini adalah untuk mengurangi ketidak teraturan musiman, sehingga mempunyai syarat minimal harus tersedia data dua tahun lalu, penggunaan metode ini misalnya untuk perencanaan dan pengendalian produksi dan persediaan, serta perencanaan keuntungan. b. Metode Box Jenkins Metode ini menggunakan dasar deret waktu dengan model matematis agar kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin membutuhkan identifikasi model estimasi parameternya. c. Metode Proyeksi Trend dengan Regresi Untuk melakukan peramalan dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga data minimal yang dibutuhkan untuk menyusun peramalan dengan metode sekurang-kurangnya lima tahun terakhir. Metode ini biasanya digunakan untuk ekspansi atau investasi sebuah perusahaan.
10 d. Metode Sebab Akibat Metode ini terbagi menjadi, metode regresi dan korelasi, model ekonometri, model input output atau lebih dikenal sebagai sederhana dua berganda. 2.9 Metode Peramalan Pertambahan atau pertumbuhan jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau Negara yang bersangkutan. Dalam pengolahan data ini penulis menggunakan model yang sesuai dipergunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk Kabupaten Labuhanbatu sampai tahun 2017. Model tersebut adalah model eksponensial.. Rumus yang dipergunakan adalah sebagai berikut: =. log = log +log $ log = log log = log log $log = log& ' $ log di mana: P t P o r t = Jumlah penduduk pada tahun t = Jumlah penduduk pada tahun dasar = Tingkat pertumbuhan penduduk = Jangka waktu antara P o dan P t e = Bilangan pokok dari sistim logaritma, besarnya 2,718282