Apa itu CTL? M n e g n a g p a a p a h a h r a us u s C TL

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd.

Condition of Ind. Ind.Condition-1. Ind.Condition-2. The Rural. Ind. Rural Policy. Rulal Educational. Higher Education. Non Formal Ed.

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang

PENDEKATAN CTL (Contextual Teaching and Learning)

BAB II KAMAN PUSTAKA. A. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Pemahaman Peredaran Darah. mempertinggi, sedangkan kemampuan. artinya kecakapan.

DASAR FILOSOFI. Manusia harus mengkontruksikan pengetahuan pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 19 dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKS (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masih rendahnya mutu pendidikan, dimana yang menjadi unsur

II KAJIAN PUSTAKA. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2008:1.4) Dalam proses pembelajaran apabila penguasaan siswa terhadap materi yang

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Pembelajaran Matematika Sekolah dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam KTSP pada Pembelajaran di SD

PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL. contextual teaching and learning

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Belajar merupakan aktivitas

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMMA VOL I NO. 2, MEI 2015

BAB 1I KAJIAN PUSTAKA Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah setiap perubahan perilaku yang relatif permanen, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sikap serta tingkah laku. Di dalam pendidikan terdapat proses belajar,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu pilar upaya

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual atau contextual teaching and

YUNICA ANGGRAENI A

I. PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah suatu proses penyampaian maksud pembicara kepada orang

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STATISTIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu teori belajar yang cukup dikenal dan banyak implementasinya dalam

DADANG SUPARDAN JURS. PEND. SEJARAH FPIPS UPI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Romi Afrizal

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sendiri. Sedangkan Sinaga dan Hadiati (2001:34) mendefenisikan kemampuan

BAB V PEMBAHASAN. mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk tabel yang menggambarkan. matematika siswa kelas VIII SMPN 1 Sumbergempol.

Fitriana Rahmawati STKIP PGRI Bandar Lampung. Abstrak. n 1 +n 2 2

BAB II LANDASAN TEORI. suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran dalam Satyasa (2007:3) diartikan sebagai semua benda

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Contextual Teaching and Learning

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab 1 ini tentang pendahuluan yang terdiri dari beberapa sub bab,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. setelah mengalami pengalaman belajar. Dalam Sudjana (2008:22), hasil belajar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara psikologis, Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

Pendekatan Kontekstual dalam Pendidikan Jasmani

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rasa puas ini (atau lebih tepat barangkali. membangkitkan rasa ingin tahu lebih lanjut yang memerlukan pemuas.

I. PENDAHULUAN. Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada

BAB I PENDAHULUAN. dan ilmu atau pengetahuan. Tujuan pembelajaran matematika adalah terbentuknya

Di dalam kamus bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata mampu. yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya,

kata kunci: bimbingan teknis, pendekatan kontekstual, dan mutu guru.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI KELAS X SMA PGRI 89 CIPANAS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUALSISWA KELAS IV SDI RAI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

FIELD STUDY: PEMBELAJARAN CONTECTUAL TEACHING LEARNING (CTL) UNTUK MATERI-MATERI FISIOGRAFIS 1

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN HASIL BELAJAR. Berdasarkan hasil penelitiannya, Piaget (Budiman, 2006:44) membagi

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTEKTUAL PADA MATERI PEMBELAJARAN ATURAN SINUS DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI MAN TASIKMALAYA

PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL 1

Metodik Didaktik Vol. 10, No. 1, Juli 2015

BAB II KAJIAN TEORI. Pembelajaran merupakan proses komunikasi du arah, mengajar dilakukan oleh

Dosen Pembimbing I : Dra. Dinawati Trapsilasiwi, M.Pd Dosen Pembimbing II : Dr. Hobri, S.Pd., M.Pd

Dasar-dasar Pembelajaran Fisika

BAB I PENDAHULUAN. Berpikir merupakan tujuan akhir dari proses belajar mengajar. Menurut

BAB II PEMBELAJARAN CONTEXTUAL, PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA, MATERI MENYELESAIKAN MASALAH BERKAITAN DENGAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kemampuan untuk memperoleh informasi, memilih informasi dan

PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA PENDIDIKAN ANAK DINI USIA. Muh. Tawil, *)

BAB II LANDASAN TEORI. konsep baru. Penerapan pendekatan kontekstual di kelas-kelas yang diselenggarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Belajar dan pembelajaran. Dalam kehidupannya, manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas atau kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan siswa SD khususnya. bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat diperlukan.

BAB II KAJIAN TEORI. dalam konteks pembelajaran di kelas menyatakan bahwa Partisipasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis yang senantiasa. dari kemajuan ilmu dan teknologi yang menuntut lembaga-lembaga untuk

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

I. TINJAUAN PUSTAKA. tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Rumusan masalahan. Tujuan Penelitian. Kajian Teori. memahaminya. Demikian pula dengan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Anyar masih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ISSN Jurnal Exacta, Vol. X No. 1 Juni 2012

Yulianingsih. Guru SMP Negeri 1 Sumber Jl. Dewi Sartika 153, Sumber, Kabupaten Cirebon

tengah dikembangkan pendekatan pembelajaran dengan nama

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi setiap saat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

Apa itu CTL? Mengapa harus CTL

Pendekatan CTL merupakan Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat, keluarga, kelompok dan organisasi, bahkan pertemuan diantara sesama anak sehari-hari.

CTL memiliki tujuh komponen (pilar), sebagai berikut: 1. Konstruktivisme (Construktivism) 2. Menemukan (Inquiry) 3. Bertanya (Questioning) 4. Masyarakat Belajar (Learning Community) 5. Pemodelan (Modeling) 6. Refleksi (Reflection) 7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment)

1. Konstruktivisme (Construktivism) Merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan CTL, yaitu bahwa pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide. Dengan dasar itu pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif.

Tugas guru adalah menfasilitasi proses pembelajaran melalui; 1.Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, 2.Memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri 3.Menyadarkan siswa agar menerapkan strategimereka sendiri dalam belajar.

2. Menemukan (Inquiry) Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat kata-kata, tetap hasil dari menemukan sendiri. Pembelajara mendorong seluruh pikiran dan tubuh untuk bersama-sama aktif di dalam maupun di luar kelas. Guru harus selalu merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkan.

Melakukan Secara langsung: Melakukan sesuatu. Secara tak langsung: Bermain peran, simulasi.

Mengamati Secara langsung: mengamati suatu kejadian/benda Secara tak langsung: mengamati tiruan benda atau film tentang suatu kejadian.

Berdialog dengan orang lain Interaksi. Berdialog dengan guru dan/atau siswa lain/nara sumber lain memperbincangka n apa yang dipelajari.

Siklus inquiri adalah melalui kegiatan; 1. Merumuskan masalah 2. Mengamati atau melakukan observasi, 3. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, tabel, dan karya lainnya, 4. Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau audien yang lain, 5. Mengevaluasi hasil temuan bersama.

3. Bertanya (Questioning) Bertanya merupakan strategi utama dalam pembelajaran berbasis CTL. Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Dalam segala aktivitas belajar, questioning dapat diterapkan; antara siswa dengan siswa, antara siswa dengan guru dan lain sebagainya.

Dalam pembelajaran kegiatan bertanya sangat berguna untuk; 1. Menggali informasi baik administrasi maupun akademis, 2. Mengecek pemahaman siswa, 3. Membangkitkan respon siswa, 4. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, 5. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa, 6. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru, 7. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa, 8. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

4. Masyarakat Belajar (Learning Community) Konsep Learning Komunity ialah hasil pembelajaran yang diperoleh melalui kerjasama dengan orang lain. Misalnya seorang siswa yang belum biasa memperkecil atau memperbesar peta dibantu oleh teman yang sudah bias dengan cara menunjukkan cara membuatnya. Kedua siswa tersebut sudah membentuk masyarakat belajar.

Model pembelajaran Learning Komunity dalam pelaksanaannya dapat diwujudkan. Karakteristik authentic assessment adalah; Pembentukan kelompok kecil, Pembentukan kelompok besar, Mendatangkan ahli ke kelas, Bekerja dengan kelas sederajat, Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya, Bekerjasama dengan masyarakat.

5. Pemodelan (Modeling) Dalam pendekatan CTL guru bukan satu-satunya model, model dapat dirancang dengan melibatkan siswa, seorang siswa bisa ditunjuk untuk memberi contoh temannya melafalkan satu kata. Contoh mempraktekkan model; Guru IPS menunjuk siswa untuk berperan sebagai seorang pedagang, atau guru bahasa Indonesia menunjukkan teks berita dari surat kabar.

6. Refleksi (Reflection) Refleksi adalah cara berfikir tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Misalnya ketika pembelajaran berakhir siswa merenung Kalau begitu, cara saya menyimpan file selama ini salah, mestinya dengan cara yang baru dipelajari, sehingga file dalam komputer lebih tertata. Kegiatan mengevaluasi diri sendiri baik dilakukan karena itulah siklus kehidupan yang nyata. Mengalami umpan balik dan berusaha kembali berkali-kali akan lebih efektif daripada jika siswa dibiarkan memahami pengetahuan secara sepotong-sepotong dan mengandalkan penilaian dari orang lain (guru).

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment) Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan disepanjang proses pembelajaran, maka assessment dilakukan terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran.

Karakteristik authentic assessment adalah; Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, Yang diukur keterampilan dan performasi bukan mengingat fakta, Berkesinambungan, Terintegrasi, Dapat digunakan sebagai feed back.

Implementasi Model Pembelajaran Dalam pelaksanaan pembelajaran, rencana pembelajaran yang dirancang guru memuat skenario tahapan-tahapan yang akan dilakukan disesuaikan dengan materi pembelajaran. Penekanan pembelajaran terletak pada strategi yang akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Rencana pembelajaran yang disusun pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan rencana pembelajaran konvensional, perbedaan hanya terletak pada skenario pembelajarannya.

Penyusunan rencana pembelajaran kontekstual adalah sebagai berikut; 1. Nyatakan kegiatan utama pembelajarannya (Standar kompetensi, dan kompetensi dasar). 2. Nyatakan indikator pembelajarannya. 3. Kemukakan secara rinci media untuk mendukung kegiatannya. 4. Buat skenario tahapan-tahapan kegiatan siswa. 5. Kemukakan cara autehentic assessmen-nya, dengan cara apa 6. Siswa dapat diamati partisipasi belajarnya.

Tugas guru dalam prose pembelajaran adalah memfasilitasi agar informasi baru bermakna, memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide mereka sendiri, dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi mereka sendiri (Depdiknas, 2002: 4).

Tugas Buatlah skenario pembelajaran dengan pendekatan CTL sesuai dengan bidang garapan masing-masing!