SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pedidikan jasmani pada dasarnya bagian integral dari pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH SARANA PRASARANA ALAT OLAHRAGA DALAM PERKULIAHAN CABANG OLAHRAGA PRAKTEK MAHASISWA STKIP PGRI JOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. menggabungkan antara penelitian kuantitaf dan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan di setiap lembaga formal maupun non formal.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

TINJAUAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PERHENTIAN RAJA KABUPATEN KAMPAR

PENGARUH SARANA PRASARANA PENJAS DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENJAS

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

SURVEY KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PENJASKES DI SMP NEGERI 3 PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI. Oleh: EKO PRANOTO NPM

Oleh: Muh Yusuf. KATA KUNCI : Sarana prasarana, pendidikan jasmani. I.Pendahuluan.

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN WILAYAH BARAT

Pendataan, Pemetaan Sarana Dan Prasarana Olahraga Pendidikan Di Kabupaten Aceh Selatan Dari Tahun 2002 Sampai Dengan Dadi Dartija* 1 ABSTRAK

SURVEI SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENJAS SD SE-KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

SENSUS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SEKOLAH DASAR SE-GUGUS IV KECAMATAN SENTOLO KABUPATEN KULON PROGO

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN 2016 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

KEADAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE UPTD KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG TAHUN Kardiyono, M.Pd.

Ketersediaan Sarana dan (Ahmed Syukron ghozali)

PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PRESTASI

SURVEY SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN BENGKAYANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan salah

Studi tentang kelengkapan sarana dan prasarana penjasorkes sekolah dasar se-kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen tahun 2008

ARTIKEL. Oleh: LUTFHUL HAKIM ZAKARIYYA Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYO HARMONO, M.Pd 2. REO PRASETIYO HERPANDIKA, M.

SURVEY SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KECAMATAN BENGKAYANG TAHUN 2013

PENDATAAN, PEMETAAN SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA PENDIDIKAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN DARI TAHUN 2002 SAMPAI DENGAN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RIYAN FATHUL CHOER, 2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. sesuatu yang diperlukan dalam pendidikan jasmani, mudah dipindahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

Herdi, H.M. Kusaini, Said Abdillah. PJKR JPOK FKIP Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru herdianjau02_gmail.com ABSTRACT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. digunakan atau dimanfaatkan di dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani

I. Pendahuluan. berlangsung seumur hidup. Berdasarkan undang-undang No.20 tahun. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

I. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Soepartono (2000:6) sarana olahraga adalah terjemahan dari facilities, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan. Pembekalan pengalaman belajar diarahkan untuk membina, sekaligus

SURVEI MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

Keadaan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran... (Muhammad Gunawan) 1

BAB I PENDAHULUAN. Jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Teori 1. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN KELAS KHUSUS OLAHRAGA (KKO) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE-KABUPATEN SLEMAN.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

SKRIPSI Oleh : Wahyu Agus Mahardika NIM: K

STUDI TENTANG SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA DALAM PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN CILACAP UTARA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2012

I. PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL

oleh; Utun Cahyaman T; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.; 2 H. Gumilar Mulya, M.Pd.; 3 dan

JENDELA PENGETAHUAN JURNAL ILMIAH ISSN: PENINGKATAN STATUS SOSIAL DAN KETIDAKADILAN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PADA PENDIDIKAN FORMAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

Amaliah L.Laay, Studi Tingkat Kesegaran Jasmani Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri 3 Ampana Tete Kabupaten Tojo Una-Una

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PREMBUN, KECAMATAN PREMBUN, KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI TENTANG PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN PADA SISWA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan social, penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. dalam mencapai maksud atau tujuan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LARI ESTAFET MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 OTI. Anis

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK FKIP UNP Kediri OLEH :

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 7 PALU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

Transkripsi:

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI 1 ARMAN Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Telp. 429743 Pst. 246-247-248-249-250 Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah keadaan sarana dan pasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dengan efektivitas pembelajaran penjasorkes SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana olahraga pendidikan jasmani dan kesehatan dengan efektivitas pembelajaran penjasorkes SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh SMP Negeri, guru penjasorkes dan siswa yang ada di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli, yang terdiri dari 3 SMP Negeri, 3 guru penjasorkes dan semua siswa kelas 3 SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli sebanyak 153 siswa. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara, observasi, angket. Berdasarkan hasil penelitian dapat dihasilkan : Keadaan sarana dan prasarana penunjang aktifitas pendidikan jasmani pada SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan prasarana tiap cabang tidak sama. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa rata-rata prosentase untuk cabang olahraga atletik keadaan sarananya 11,97% dalam kategori kurang sekali dan prasarananya 61,11% dalam kategori baik. Cabang olahraga permainan keadaan sarananya 22,94% dalam kategori kurang dan prasarananya 66,66% dalam kategori baik. Dan untuk cabang olahraga senam rata-rata kurang sekali dengan prosentase 12,31%. Setelah diteliti keadaan sarana dan prasarana olahraga pada SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan ketiga cabang olahraga tersebut digabungkan dan disimpulkan bahwa rata-rata keadaan sarana dan prasarana olahraga secara umum berada dalam kategori sedang. Dan kesesuaian antara sarana dan prasarana olahraga dengan jumlah siswa rata-rata secara umum tidak sesuai karena masih minimnya keadaan sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki oleh ke tiga sekolah tersebut. Kata Kunci ; Sarana Prasarana Olahraga dengan Efektivitas Pembelajaran.

PENDAHULUAN 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani. Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian pendidikan secara keseluruhan dan telah dihargai sebagai bagian yang penting dalam sistem pendidikan nasional. Hal tersebut dicantumkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, 2003). Sarana pendidikan jasmani adalah merupakan peralatan yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Sarana pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang sifatnya tidak permanen, dapat dibawa kemanamana atau dipindahkan dari satu tempat ketempat lain. Menurut Depdiknas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 999) dijelaskan, Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan. Contoh: bola, raket, pemukul, tongkat, balok, raket tenis meja, dan shattle cock (bulu tangkis), Sarana atau alat sangat penting dalam memberikan motivasi peserta didik dengan sungguh-sungguh dan akhirnya tujuan aktifitas dapat tercapai. Sedangkan prasarana pendidikan jasmani adalah merupakan sesuatu yang bersifat permanen. Kelangsungan proses belajar mengajar pendidikan jasmani tidak terlepas dari tersedianya prasarana yang baik dan memadai. Prasarana yang baik dan memadai maka proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat berjalan dengan baik. Menurut Agus S Suryobroto, (2004: 4). Prasarana atau fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam aktifitas jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat dipindah, kebutuhan sarana dan prasarana olahraga dalam pembelajaran sangat penting, karena dalam pembelajaran harus menggunakan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani prasarana didefinisikan sebagai

3 sesuatu yang mempermudah atau memperlancar proses. Salah satu sifat yang dimiliki oleh prasarana jasmani adalah sifatnya relatif permanen atau susah untuk dipindah. Menurut Depdiknas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 893) bahwa, prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha, pembangunan proyek dan lain sebagainya. Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang untuk mencapai hasil belajar yang optimal. Dalam pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sarana dan prasarana yang memadai sangat penting untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan besar sekali manfaatnya bagi guru dan siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan lancar serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Namun sebaliknya sarana dan prasarana yeng tidak lengkap atau tidak sesuai dengan kurikulum akan menyulitkan guru dan siswa sehingga materi tidak dapat disampaikan pada siswa dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai. Melengkapi jenis, jumlah dan kondisi prasarana dan sarana pendidikan jasmani adalah sangat penting. Penyediaan prasarana dan sarana pendidikan jasmani yang ideal sangat menunjang terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar pendidikan jasmani. Peralatan yang kurang lengkap menyebabkan kerugian pada materi pelajaran, waktu serta tenaga dalam proses belajar mengajar. Peralatan olahraga yang tidak lengkap juga menimbulkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga mengakibatkan prestasi belajar pendidikan jasmani akan turun, berdampak pada penurunan tingkat kesegaran jasmani siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar secara keseluruhan. Efektivitas pembelajaran ditandai oleh gurunya yang selalu aktif dan muridnya secara konsisten aktif belajar. Dalam lingkungan pembelajaran yang efektif, murid tidak bekerja sendiri melainkan selalu diawasi oleh gurunya dan mereka tidak banyak waktu yang terbuang begitu saja: murid jarang pasif. Jalannya aktivitas belajar begitu aktif, sibuk, dan menantang bagi murid akan tetapi tetap masih berada diantara tingkat perkembangan dan kemampuan muridnya. Yang pada akhirnya murid dapat menerima pesan atau instruksi dari gurunya dengan baik dan dapat melakukan latihan secara independen mempelajari sesuatu sesuai dengan tujuan pembelajarannya. Menurut Hamacheek (dalam Soemanto, 2003: 234) guru yang efektif tampaknya adalah guru-guru yang manusiawi. Oleh karena itu dalam mengajar diharapkan seorang guru dapat bersikap adil, demokratis, mempunyai rasa humor, menarik, dan mampu

4 berhubungan dengan mudah dan wajar dengan para siswa baik perorangan maupun kelompok. Dengan demikian pembelajaran dikatakan efektif apabila tujuan dari pembelajaran tersebut tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sarana dan prasarana olahraga pendidikan jasmani dan kesehatan dengan efektivitas pembelajaran penjasorkes SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif yang bersifat survei, di mana suatu penelitian yang mengobservasi, mendata, kondisi objek subjek dilapangan. Penelitian ini dilaksanakan di masing-masing sekolah khususnya seluruh SMP Negeri yang ada di Kecematan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli yang terdiri dari 3 Sekolah. Adapun nama-nama SMP Negeri tersebut adalah : Tabel, 1 Daftar Nama-Nama SMP Negeri yang ada di Kecamatan Dampal selatan Kabupaten Tolitoli. No. Nama Sekolah 1. SMP Negeri 1 Dampal Selatan 2. SMP Negeri 2 Dampal Selatan 3. SMP Negeri 3 Dampal Selatan Sumber ; Hasil Penelitian 2013 Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. dimana sumber datanya adalah seluruh SMP Negeri, guru penjasorkes dan siswa yang ada di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli, yang terdiri dari 3 SMP Negeri, SMP Negeri 1 Dampal Selatan, SMP Negeri 2 Dampal Selatan, SMP Negeri 3 Dampal Selatan. 3 guru penjasorkes dan semua siswa kelas 3 SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli sebanyak 153 siswa. a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara (interview) dan daftar pertanyaan (questionare) yang diberikan kepada responden penelitian. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari seluruh SMP Negeri yang ada di Kecamatan Dampal Selatan.

5 Dalam pengumpulan data terbagi beberapa langkah-langkah sebagai berikut; 1. Mendata sarana dan prasarana pengajaran pendidikan jasmani yang digunakan masingmasing sekolah. 2. Menentukan jumlah ideal sarana dan prasarana pendidikan jasmani masing-masing nomor cabang olahraga yang diajarkan di masing-masing sekolah. 3. Mempresentasikan jumlah sarana dan prasarana pendidikan jasmani masing-masing cabang olahraga berdasarkan kurikulum yang diajarkan dari sekolah yang bersangkutan dengan jumlah fasilitas yang ideal dikalikan 100% dengan rumus ini Suharsimi Arikunto (2002: 115). Prosentase = Jumlah fasilitas yang tersedia x 100% Jumlah fasilitas yang ideal 4. Menarik kesimpulan dengan menggunakan penilaian dari Suhasimi Arikunto (2002:115) sebagai berikut: Tabel, 2 Standar Prosentase Penilaian Sarana dan Prasarana Olahraga. No. Jumlah Prosentase Kategori 1. 81 100 100% Baik Sekali 2. 61 80 80% Baik 3. 41 60 60% Sedang 4. 21 40 60% Kurang 5. 0 20 20% Kurang Sekali Sumber ; Hasil Penelitian 2013 Data diperoleh dengan menggunakan beberapa teknik : 1. Dokumentasi 2. Wawancara 3. Observasi 4. Angket Teknik analisis data merupakan bagian penting dalam penelitian, karena analisis data dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah dalam penelitian. Dari data yang akan diperoleh kemudian di analisis dengan teknik diskriptif yang didasarkan pada analisis kuantitatif. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya data yang diperoleh ditabulasikan berdasarkan jenis data yaitu kuantitatif.

6 Selanjutnya untuk mengetahui persentase dari frekuensi yang tergolong dari klasifikasi tingkat prestasi belajar, Data angket akan dianalisis dengan rumus presentase, rumus yang digunakan adalah rumusnya Anas Sudjono (2005: 43), sebagai berikut : Rumus : P = F x 100% N Keterangan : P = Angka frekuensi/persentase F = Frekuensi Jawaban N = Jumlah frekuensi/jumlah total jawaban responden HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel, 3 Hasil Penelitian Jumlah Siswa SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Tahun 2013. No. Nama Sekolah Jumlah Siswa/Kelas Jumlah 1 2 3 Siswa Kelas 1. SMP Negeri 1 Dampal Selatan 70 70 47 187 8 2. SMP Negeri 2 Dampal Selatan 81 67 92 240 10 3. SMP Negeri 3 Dampal Selatan 29 27 33 89 6 Jumlah 516 24 Sumber ; Hasil Penelitian 2013. Tabel 2 di atas terlihat bahwa jumlah siswa SMP Negeri yang ada di Kecamatan Dampal Selatan adalah sebanyak 516 Orang, dari jumlah tersebut kemudian dirata-ratakan untuk mencari jumlah siswa perkelas. Hasil Perhitungan jumlah siswa perkelas adalah sebagai berikut: Rata-Rata = Jumlah siswa Keseluruhan Jumlah Kelas yang ada = 516 24 = 21,5 Jadi rata-rata jumlah siswa yang ada di SMP Negeri Kecamatan Dampal Selatan adalah 22 siswa perkelas.

No 1. 2. 3. 4. 5. Tabel, 4 Hasil Penelitian Jumlah Sarana dan Prasarana Olahraga SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Tahun 2013. Atletik Permainan Senam Alat Jmlh Alat Jmlh Alat Jmlh Tongkat Estafet 5 1. Bola Voli 7 1. Matras 2 Star Blok 2 2. Bola Kaki 7 2. Tali Lompat 10 Peluru 7 3. Bola Tangan 3 3. Peti Lompat - Cakram 6 4. Bola Basket 2 4. Palang Tunggal - Lembing 3 5. Tenis Meja 14 5. Hob Rotan - 6. Bulu Tangkis 13 6. Balok Titian - 7. Sepak Takraw 7 7. Tape Recorder 3 8. Kaset SKJ 2 Jumlah 23 53 17 7 Lapangan/ 11 Lapangan/ 16 Halaman Halaman Sumber ; Hasil Penelitian 2013 Penelitian ini menilai keadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan menggunakan Rumus sebagai berikut: Jumlah fasilitas yang tersedia Prosentase = x 100% Jumlah fasilitas yang ideal Adapun hasil perhitungan sarana dan prasarana nilai rata-rata pendidikan jasmani yang ideal SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan adalah : Tabel, 5 Hasil Perhitungan Rata-rata Sarana dan Prasarana Olahraga Seluruh SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Tahun 2013. No Cabang Olahraga Rata-rata Sarana Prasarana 1. Atletik 23/192x100% 11.97% 11/18x100% 61,11% 2. Permainan 53/231x100% 22,94% 16/24x100% 66,66% 3. Senam 17/138x100% 12,31% Sumber ; Data sekunder diolah kembali Tabel, 6 Hasil Perhitungan Prosentase Sarana dan Prasarana Olahraga Keseluruhan Cabang

Olahraga SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Tahun 2013. Cabang Olahraga No. Nama Sekolah Atletik Permainan Senam Sarana Prasarana Sarana Prasarana Sarana & prasarana 1. SMP Negeri 1 14,06% 50% 5,19% 62,5% 4,35% Dampal Selatan 2. SMP Negeri 2 20,31% 83,33% 63,63% 87,5% 30,43% Dampal Selatan 3. SMP Negeri 1,56% 50% - 50% 2,17% Dampal Selatan 8 Jumlah Rata-rata 11,97% 61,11% 22,94% 66,66% 12,31% Sumber ; Data sekunder diolah kembali Hasil analisis data masing-masing cabang olahraga seluruh SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan adalah sebagai berikut : 1. Sarana untuk cabang olahraga atletik SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan masuk dalam kategori kurang sekali, dengan prosentase keadaan sarananya 11,97%, dan prasarana untuk cabang olahraga atletik SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan masuk dalam kategori baik, dengan prosentase keadaan prasarananya 61,11%. 2. Sarana untuk cabang olahraga permainan SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan masuk dalam kategori kurang, dengan prosentase keadaan sarananya 22,94%, dan prasarana untuk cabang olahraga permainan SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan masuk dalam kategori baik, dengan prosentase keadaan prasarananya 66,66%. 3. Sarana dan prasarana untuk cabang olahraga senam SMP Negeri di Kecamatan Dampal No Selatan masuk dalam kategori kurang sekali, dengan prosentase 12,31%. Tabel, 7 Deskripsi Hasil Penelitian Sarana dan Prasarana Olahraga dalam Menunjang Efektivitas Belajar Siswa. Pernyataan 1 Keadaan sarana dan prasarana di sekolah anda sudah lengkap 2 Sarana dan prasarana yang ada di sekolah anda sudah ideal atau sudah memenuhi standar pada umumnya 3 sekolah anda memiliki fasilitasfasilitas olahraga Jawaban STS TS KS S SS Bobot 1 Bobot 2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 F % F % F % F % F % Jumlah N Score Mean 0 0 79 51,6 3 2 70 45,8 1 7 153 452 2,95 3 2 55 35,9 15 9,8 78 51 2 1,3 153 480 3.14 2 1,3 30 19,6 3 2 114 74,5 4 2,6 153 547 3,58

9 4 motivasi kepala sekolah terhadap ketersediaan sarana dan prasarana olahraga di sekolah anda 6 3,9 14 9,2 20 13,1 78 51 35 22,9 153 581 3,80 5 Sekolah anda sudah memiliki start block pada cabang olahraga atletik (lari) 15 9,8 69 45,1 7 4,6 61 39,9 1 7 153 423 2,76 yang sesuai dengan standar 6 Sekolah anda memiliki cakram yang sesuai dengan standar pada umumnya 4 2,6 42 27,5 5 3,3 97 63,4 5 3,3 153 516 3,37 7 Sekolah anda memiliki lembing yang 2 1,3 33 21,6 7 4,6 108 70,6 3 2 153 536 3,50 sesuai dengan standar pada umumnya 8 Sekolah anda memiliki tolak peluru yang sesuai dengan standar pada 3 2 22 14,4 6 3,9 120 78,4 2 1,3 153 555 3,63 umumnya 9 Sekolah anda memiliki tongkat estafet yang sesuai dengan standar pada umumnya 19 12,4 52 34 15 9,8 67 43,8 0 0 153 436 2,85 10 Sekolah anda memiliki bola kaki yang sesuai dengan standar pada umumnya 2 1,3 21 13,7 5 3,3 122 79,7 3 2 153 562 3,67 11 Sekolah anda memiliki bola volley dan net yang sesuai dengan standar pada 2 1,3 20 13,1 6 3,9 122 79,7 3 2 153 563 3,68 umumnya 12 Sekolah anda memiliki bola basket 3 2 16 10,5 5 3,3 126 82,4 3 2 153 569 3,72 sesuai dengan standar pada umumnya 13 Di sekolah anda memiliki bet,net dan bola pimpong yang sesuai dengan standar pada umumnya 6 3,9 34 22,2 11 7,2 101 66 1 7 153 516 3,37 14 Di sekolah anda sudah memiliki body protector dan pakaian beladiri 28 18,3 91 59,5 23 15 11 7,2 0 0 153 323 2,11 15 Di sekolah anda sudah memiliki tape recorder dan kaset senam 8 5,2 39 25,5 16 10,5 89 58,2 1 7 153 495 3,24 Rata-rata sarana 3,29 16 Di sekolah anda sudah memiliki lapangan sepak takraw yang sesuai dengan ukuran standar pada umumnya 17 Di sekolah anda sudah memiliki lapangan lompat jauh yang sesuai ukuran standar pada umumnya 18 Lapangan lompat tinggi di sekolah anda sudah memiliki ukuran standar pada umumnya 19 Lapangan lempar lembing di sekolah anda sudah memiliki ukuran standar pada umumnya 20 Di sekolah anda sudah memiliki lapangan bulu tangkis yang sesuai dengan ukuran standar pada umumnya 21 Lapangan bola volley di sekolah anda sudah memiliki ukuran standar pada umumnya 22 Lapangan sepak bola di sekolah anda sudah memiliki ukuran standar pada umumnya 23 Lapangan bola basket disekolah anda sudah memiliki ukuran standar pada umumnya. 2 1,3 22 14,4 9 5,9 115 75,2 5 3,3 153 558 3,65 6 3,9 73 47,7 7 4,6 66 43,1 1 7 153 442 2,89 10 6,5 82 53,6 8 5,2 53 34,6 0 0 153 410 2,68 8 5,2 69 45,1 9 5,9 67 43,8 0 0 153 441 2,88 10 6,5 77 50,3 6 3,9 60 39,2 0 0 153 422 2,76 9 5,9 39 25,5 4 2,6 100 65,4 1 7 153 504 3,29 1 7 80 52,3 14 9,2 57 37,3 1 7 153 436 2,85 2 1,3 30 19,6 4 2,6 112 73,2 5 3,3 153 547 3,58

10 24 Di sekolah anda memiliki lapangan tenis meja yang sesuai dengan standar pada umumnya 25 Guru yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan olahraga bisa mengajar mata pelajaran penjasorkes 26 Di sekolah anda pernah mendapatkan 3 2 38 24,8 11 7,2 101 66 0 0 153 516 3,37 Rata-rata Prasarana 2 1,3 124 81 1 7 26 17 0 0 153 357 2,33 prestasi dalam bidang olahraga 1 7 5 3,3 4 2,6 139 90,8 4 2,6 153 599 3,92 27 Guru olahraga di sekolah anda menggunakan RPP pada saat kegiatan pembelajaran penjasorkes 28 Metode pembelajaran penjasorkes yang diajarkan di sekolah anda mudah diterima dan menyenangkan 29 Siswa di sekolah anda aktif dalam mengikuti proses pembelajaran penjasorkes 30 Siswa di sekolah anda pernah mengikuti kejuaraan nasional antar pelajar dibidang olahraga 31 Lingkungan sekolah anda mendukung untuk melakukan kegiatan olahraga 32 Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan pembelajaran penjasorkes di sekolah anda 33 Guru olahraga di sekolah anda adalah 8 5,2 15 9,8 21 13,7 107 69,9 2 1,3 153 539 3,52 1 7 15 9,8 5 3,3 126 82,4 6 3,9 153 580 3,79 0 0 22 14,4 6 3,9 120 78,4 5 3,3 153 567 3,71 4 2,6 58 37,9 21 13,7 68 44,4 2 1,3 153 465 3,04 0 0 12 7,8 3 2 125 81,7 13 8,5 153 598 3,91 3 2 5 3,3 18 11,8 80 52,3 47 30,7 153 622 4,07 seorang lulusan sarjana olahraga 3 2 32 20,9 13 8,5 101 66 4 2,6 153 34 Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes 530 3,10 3,46 0 0 3 2 9 5,9 66 43,1 75 49 153 672 4,39 Rata rata Efektivitas Sumber ; Data primer diolah kembali Berdasarkan tabel 8 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Keadaan sarana dan prasarana olahraga di sekolah sudah lengkap, 51,6% responden tidak setuju, 2% ragu-ragu dan 52,8% setuju dan sangat setuju. 2. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sudah ideal dengan standar pada umumnya, 52,3% responden setuju dan sangat setuju, 37,9% tidak setuju dan 9,8% ragu-ragu. 3. Tentang adanya fasilitas olahraga di sekolah, 20,9% responden tidak setuju, 2% raguragu, dan 77,1% setuju dan sangat setuju. 4. Motivasi kepala sekolah terhadap ketersediaan sarana dan prasarana olahraga, 73,9% responden setuju dan sangat setuju, 13,1% tidak setuju dan 13,1% ragu-ragu. 5. Sekolah anda memiliki start block yang sesuai dengan standar, 46,9% responden setuju dan sangat setuju, 54,9% tidak setuju, dan 4,6% ragu-ragu. 3,61

11 6. Sekolah anda memiliki cakram yang sesuai dengan standar pada umumnya, 66,7% responden setuju dan sangat setuju, 30,1% tidak setuju dan 3,3% ragu-ragu. 7. Sekolah anda memiliki lembing yang sesuai standar pada umumnya, 72,6% responden setuju dan sangat setuju, 22,9% responden tidak setuju dan 4,6% responden ragu-ragu. 8. Sekolah anda memiliki tolak peluru yang sesuai standar, 79,7% responden setuju dan sangat setuju, 16,4% tidak setuju dan 3,9% ragu-ragu. 9. Sekolah anda memiliki tongkat estafet yang sesuai dengan standar pada umumnya, 43,8% responden setuju, 46,4% tidak setuju dan 9,8% ragu-ragu. 10. Sekolah anda memiliki bola kaki yang sesuai standar pada umumnya, 81,7% responden setuju dan sangat setuju, 15% tidak setuju dan 3,3% ragu-ragu. 11. Sekolah anda memiliki bola volly dan net yang sesuai dengan standar pada umumnya, 81,7% responden setuju dan sangat setuju, 14,4% tidak setuju dan 3,9% ragu-ragu. 12. Sekolah anda memiliki bola basket yang sesuai dengan standar pada umumnya, 84,4% responden setuju dan sangat setuju, 12,5% tidak setuju dan 3,3% ragu-ragu. 13. Sekolah anda memiliki bet, net dan bola pimpong yang sesuai standar pada umumnya, 73% responden setuju dan sangat setuju, 26,1% tidak setuju dan 7,2% ragu-ragu. 14. Sekolah anda sudah memiliki body protector dan pakaian beladiri, 7,2% responden setuju, 77,8% tidak setuju dan 15% ragu-ragu. 15. Sekolah anda sudah memiliki tape recorder dan kaset senam, 58,9% responden menjawab setuju dan sangat setuju, 30,7% tidak setuju dan 10,5% ragu-ragu. Berdasarkan hasil jawaban responden di atas pernyataan tentang sarana dan prasarana (sarana) olahraga yang terlihat dari item 1-15 melalui kuesioner yang dibagikan kepada 153 siswa menunjukan bahwa rata-rata jawaban responden sebesar 3,29% Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa sarana dan prasarana (sarana) olahraga dalam menunjang efektivitas pembelajaran penjasorkes masih kurang. 16. Sekolah anda sudah memiliki lapangan sepak takraw yang sesuai dengan ukuran standar pada umumnya, 78,5% responden menjawab setuju dan sangat setuju, 15,7% tidak setuju dan 5,9% ragu-ragu. 17. Sekolah anda memiliki lapangan lompat jauh sesuai ukuran standar, 43,8% menjawab setuju dan sangat setuju, 51,6% tidak setuju dan 4,6% menjawab ragu-ragu. 18. Lapangan lompat tinggi di sekolah anda sesuai standar pada umumnya, 34,6% responden setuju, 60,1% tidak setuju dan 5,2% menyatakan ragu-ragu. 19. Lapangan lempar lembing sudah sesuai standar pada umumnya, 43,8% menyatakan setuju, 50,3% tidak setuju dan 5,9% menjawab ragu-ragu.

12 20. Sekolah anda memiliki lapangan bulu tangkis yang sesuai standar pada umumnya, 39,2% setuju, 56,8% menyatakan tidak setuju dan 3,9% menjawab ragu-ragu. 21. Tentang standar lapangan bola volly di sekolah, 31,4% responden tidak setuju dan sangat tidak setuju, 66,1% setuju dan sangat setuju dan 2,6% menyatakan ragu-ragu. 22. Sekolah anda memiliki lapangan sepak bola sesuai dengan ukuran standar, 38% responden setuju dan sangat setuju, 53% tidak setuju dan 9,2% menyatakan ragu-ragu. 23. Lapangan bola basket di sekolah anda sesuai dengan standar, 76,5% menjawab setuju dan sangat setuju, 20,9% tidak setuju dan 2,6% menjawab ragu-ragu. 24. Tentang adanya lapangan tenis meja dan kesesuain dengan standar, 66% responden menjawab setuju, 26,8% tidak setuju dan 7,2% menjawab ragu-ragu. Berdasarkan hasil jawaban responden di atas pernyataan tentang prasarana olahraga yang terlihat dari item 16-24 melalui kuesioner yang dibagikan kepada 153 siswa menunjukan bahwa rata-rata jawaban responden sebesar 3,10% Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa prasarana olahraga dalam menunjang efektivitas pembelajaran penjasorkes masih sangat kurang. 25. Tentang guru yang mengajar mata pelajaran penjas bukan sarjana olahraga, 82,3% tidak setuju dan sangat tidak setuju, 17% Setuju dan sisanya menjawab ragu-ragu. 26. Tentang prestasi yang pernah diperoleh dalam bidang olahraga, 93,4% menjawab setuju dan sangat setuju, sedangkan 4% tidak setuju dan 2,6% menjawab ragu-ragu. 27. Tentang penggunaan RPP oleh guru olahraga dalam kegiatan pembelajaran, 71,2% responden setuju dan sangat setuju, 15% tidak setuju dan 13,7% menjawab ragu-ragu. 28. Tentang metode pembelajaran penjasorkes yang diajarkan di sekolah anda mudah diterima dan menyenangkan, 86,3% responden menjawab setuju dan sangat setuju, 10,5% tidak setuju dan 3,3% menjawab ragu-ragu. 29. Tentang siswa di sekolah anda aktif dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes, 81,7% responden menjawab setuju dan dan sangat setuju, 14,4% setuju dan 3,9% ragu-ragu. 30. Tentang siswa di sekolah anda pernah mengikuti kejuaraan dibidang olahraga, 45,7% responden setuju dan sangat setuju, 40,5% tidak setuju dan 13,7% menjawab ragu-ragu. 31. Tentang lingkungan sekolah mendukung untuk kegiatana olahraga, 9,8% responden tidak setuju dan ragu-ragu, dan 90,2% responden menjawab setuju dan sangat setuju. 32. Tentang tanggapan masyarakat terhadap kegiatan pembelajaran penjasorkes di sekolah, 83% responden setuju dan sangat setuju, 5,3% tidak setuju dan 11,8% ragu-ragu. 33. Tentang guru olahraga yang ada di sekolah adalah seorang lulusan sarjana olahraga, 68,6% responden setuju dan sangat setuju, 22,9% tidak Setuju dan 8,5% ragu-ragu.

13 34. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes, 92,1% menjawab setuju dan sangat setuju, sedangkan 2% menjawab tidak setuju dan 5,9 menyatakan ragu-ragu. Berdasarkan hasil jawaban responden di atas pernyataan tentang efektivitas pembelajaran penjasorkes yang terlihat dari item 24-34 melalui kuesioner yang dibagikan kepada 153 siswa menunjukan bahwa rata-rata jawaban responden sebesar 3,61% Nilai tersebut memberikan gambaran bahwa efektivitas pembelajaran penjasorkes sudah efektif. Pembahasan Hasil perhitungan prosentase sarana dan prasarana olahraga pada SMP Negeri 1 Dampal Selatan menunjukan bahwa rata-rata prosentase untuk cabang olahraga atletik keadaan sarananya 14,06% dan prasarananya 50% dalam kategori kurang sekali dan sedang. Pada cabang olahraga permainan keadaan sarananya 5,19% dan prasarananya 62,5% dalam kategori kurang sekali dan baik. Dan untuk cabang olahraga senam masuk dalam kategori kurang sekali dengan prosentase 4,35%. Sedangkan pada SMP Negeri 2 Dampal Selatan menunjukan bahwa hasil rata-rata prosentase sarana dan prasarana untuk cabang olahraga atletik keadaan sarananya 20,31% dan prasarananya 83,33% dalam kategori kurang dan baik sekali. Pada cabang olahraga permainan keadaan sarananya 63,63% dan prasarananya 87,5% dalam kategori baik dan baik sekali. Dan untuk cabang olahraga senam masuk dalam kategori kurang dengan prosentase 30,43%. Dan selanjutnya untuk SMP Negeri 3 Dampal Selatan hasil prosentase perhitungan sarana dan prasarana olahraga menujukan bahwa rata-rata prosentase untuk cabang olahraga atletik keadaan sarananya 1,56% dan prasarananya 50% dalam kategori kurang sekali dan sedang. Pada cabang olahraga permainan sama sekali tidak memiliki sarana 0% hanya memiliki prasarana dengan prosentase keadaan prasarananya 50% dalam kategori sedang. Dan untuk cabang olahraga senam masuk dalam kategori kurang sekali dengan prosentase 2,17%. Hasil prosentase ke tiga sekolah dan ke tiga cabang olahraga tersebut di atas menunjukan bahwa keadaan sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Dampal Selatan masuk dalam kategori kurang, sedangkan pada SMP Negeri 2 Dampal Selatan masuk dalam kategori baik. Dan untuk SMP Negeri 3 Dampal Selatan masuk dalam kategori kurang sekali. Berarti untuk SMP Negeri 1 dan 3 Dampal Selatan agar lebih memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana olahraga, menambah pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang disesuaikan dengan jumlah siswa, agar siswa dapat menikmati dan mengenal fasilitas olahraga sehingga tercipta suatu proses belajar mengajar yang

14 efektif, baik dan lancar. Dan untuk SMP Negeri 2 Dampal Selatan tinggal melengkapi sarana dan prasarana yang sudah dimiliki disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada sehingga tercipta suatu proses belajar mengajar yang efektif, baik dan lancar. Sedangkan hasil perhitungan prosentase sarana dan prasarana olahraga keseluruhan SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan dapat diketahui bahwa kondisi sarana dan prasarana tiap cabang tidak sama. Dari data yang diperoleh menujukan bahwa rata-rata prosentase untuk cabang olahraga atletik keadaan sarananya 11,97% dan prasarananya 61,11% dalam kategori kurang sekali dan baik. Pada cabang olahraga permainan keadaan sarananya 22,94% dan prasarananya 66,66% dalam kategori kurang dan baik. Dan untuk cabang olahraga senam masuk dalam kategori kurang sekali dengan prosentase 12,31%. Setelah diteliti keadaan sarana dan prasarana olahraga pada SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan ketiga cabang olahraga tersebut digabungkan dan disimpulkan bahwa ratarata keadaan sarana dan prasarana olahraga secara umum berada dalam kategori sedang. Sedangkan kesesuaian sarana dan prasarana olahraga dengan jumlah siswa rata-rata secara umum tidak sesuai, karena masih minimnya sarana dan prasarana olahraga yang ada di SMP Negeri Kecamatan Dampal Selatan, dimana dari ke tiga cabang olahraga yaitu Atletik, Permainan dan Senam, rata-rata berada pada kategori yang masih kurang. Keadaan sarana dan prasarana olahraga sangat tergantung pada kemampuan dari masing-masing sekolah serta adanya bantuan dari pemerintah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keadaan sarana dan prasarana olahraga SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli Tahun 2013 dapat diketahui bahwa secara keseluruhan keadaan sarana dan prasarana tiap cabang tidak sama. Dari data yang diperoleh menujukan bahwa rata-rata prosentase untuk cabang olahraga atletik keadaan sarananya 11,97% dalam kategori kurang sekali dan prasarananya 61.11% dalam kategori baik. Pada cabang olahraga permainan keadaan sarananya 22,94% dalam kategori kurang dan prasarananya 66,66% dalam kategori baik. Dan untuk cabang olahraga senam rata-rata kurang sekali dengan prosentase 12,31%. Setelah diteliti keadaan sarana dan prasarana olahraga pada SMP Negeri di Kecamatan Dampal Selatan ketiga cabang olahraga tersebut digabungkan dan disimpulkan bahwa ratarata keadaan sarana dan prasarana olahraga secara umum berada dalam kategori kurang. Dan kesesuaian antara sarana dan prasarana olahraga dengan jumlah siswa rata-rata secara

15 umum tidak sesuai, karena masih minimnya keadaan sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki oleh SMP Negeri yang ada di Kecamatan Dampal Selatan sehingga keinginan siswa dalam mempelajari penjasorkes tidak memperlihatkan semangat belajar yang baik disebabkan kurangnya fasilitas olahraga yang disiapkan oleh pihak sekolah oleh sebab itu siswa kebanyakan menerima teori dari pada praktek. Saran 1. Bagi Kepala SMP Negeri yang ada di Kecamatan Dampal Selatan agar lebih memperhatikan kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana olahraga, menambah pengadaan sarana dan prasarana olahraga yang disesuaikan dengan jumlah siswa, agar siswa dapat menikmati dan mengenal fasilitas olahraga sehingga tercipta suatu proses belajar mengajar pendidikan jasmani yang efektif, baik dan lancar dan siswa juga mampu bersaing dan berkualitas. 2. Bagi guru pendidikan jasmani dituntut agar lebih kreatif dan inovatif dalam melakukan atau melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah sehingga dapat berjalan lancar dan baik. 3. Bagi mahasiswa sebagai peneliti agar lebih melakukan penyuluhan mengaplikasikan metode dan teori-teori yang telah didapatkan dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat maupun dibangku kuliah agar benar-benar bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Agus S. Suryobroto. 2004. Diktat Mata Kuliah Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK-UNY. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 th 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Citra Unbara. Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Soemanto. (2003). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sudjono, A. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raya. Grafindo.