PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI SISWA SMA N 1 PARIGI PANGANDARAN TERHADAP PEMBELAJARAN RENANG

MOTIVASI KELAS UNGGULAN DAN KELAS REGULER DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V DAN VI DI SD N PAKEM TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN TAHUN AJARAN 2016/2017

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

PERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SD SE-KECAMATAN BERBAH

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DALAM UPAYA PREVENTIF BENCANA ALAM GUNUNG BERAPI PADA SISWA JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI DAERAH SLEMAN

PERSEPSI GURU PENJASORKES TERHADAP PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI GURU DI SMP SE-KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI SISWA KELAS VIII MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 GAMPING TAHUN AJARAN 2016/2017

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

Kemampuan Power Otot Tungkai dan Kelincahan...(Ridwan Syahril)

TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

TINGKAT KEAKTIFAN SISWA KELAS V DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN TONNIS DI SD N 01 REJOSARI KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2015/2016

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

SIKAP SOSIAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS DI SMP NEGERI 2 MLATI SLEMAN YOGYAKARTA E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

MOTIVASI SISWA MEMILIH KELAS KHUSUS BAKAT ISTIMEWA OLAHRAGA (BIO) DI SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 WATES TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLABASKET

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PERILAKU PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN SANITASI HYGIENE SISWA DI LABORATORIUM TPHP SMK NEGERI 1 PANDAK

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SMK N 2 DEPOK PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

JPTM. Volume 05 Nomor 02 Tahun 2016, 56-61

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DI JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN

Kata kunci: Prestasi Belajar Akuntansi, Lingkungan Sekolah, Minat Belajar, Kebiasaan Belajar

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN ATLETIK SISWA KELAS VIII SMP N 2 WATES KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2016/2017

Tingkat Partisipasi Siswa Dalam Permainan Kasti Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri Ngebel Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2016/2017

Penggunaan Media Dalam Pembelajaran...(Friza Muhammad)

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN BAYAT KABUPATEN KLATEN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

TINGKAT MOTIVASI ATLET MENGIKUTI LATIHAN DI UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) ATLETIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PRESTASI BELAJAR IPA

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

PENGARUH PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN MINAT GURU SMP NEGRI TERHADAP PEMANFAATAN TIK DI KECAMATAN SIANTAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah SMP Islam Al-Ulum Medan

Tingkat Kemampuan Renang... (Muhammad Noviantoro Sholikhin) 1

MINAT SISWA KELAS VII SMP N 1 SENTOLO DALAM MENGIKUTI MATERI BUDAYA HDUP SEHAT DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL

FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI PUJOKUSUMAN I YOGYAKARTA

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR, PERSEPSI TENTANG METODE MENGAJAR, PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

(The Influence of Cooperative Learning Model Type Structured Numbered Heads on Students Learning Result in Excretion System Material)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. IPA semester ganjil yaitu pada bulan September - Oktober Tahun Ajaran

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT SISWA KELAS XI DALAM BELAJAR BELADIRI DI SMA NEGERI 1 SELOMERTO WONOSOBO TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE KOTA YOGYAKARTA

Transkripsi:

Persepsi Siswa Kelas... (Septyan W. Adhitama) 1 PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN PERCEPTION OF EIGHT GRADE STUDENT TOWARDS WATER ACTIVITY LEARNING AT KLATEN STATE JUNIOR HIGH SCHOOL 2 Oleh: Septyan Wahyu Adhitama Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta Email: septyanwadhitama@gmail.com Abstrak Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Klaten sudah menempuh pembelajaran aktivitas air. Namun persepsi terhadap pembelajaran tersebut belum diketahui, karena itu perlu adanya penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan persepsi siswa kelas VIII terhadap pembelajaran aktivitas air di SMP Negeri 2 Klaten. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah metode survey. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dengan 2 butir pernyataan. Uji coba instrumen penelitian dilakukan pada 34 siswa kelas VIII G SMP Negeri 2 Klaten. Angket dinyatakan valid dan reliabel (r hitung =,841). Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII D dan C SMP Negeri 2 Klaten yang berjumlah 67 responden yang ditentukan menggunakan metode cluster sampling dengan cara mengundi secara acak. Teknik analisis data menggunakan teknik statistik deskriptif dalam bentuk deskriptif dan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Klaten terhadap pembelajaran aktivitas air yang masuk kategori sangat 65,7%, kategori 34,3%, dan tidak ada (%) responden mempunyai persepsi yang kurang dan negatif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka persepsi siswa kelas VIII terhadap Klaten sebagian besar adalah sangat. Kata kunci: Persepsi, Pembelajaran aktivitas air. Abstract The eight grade student of Klaten Junior High School 2 have already passing through water activity learning. The perception about it is still unknown, so the research about perception is needed to do, with purpose to describe perception of eight grade student towards water activity learning at Klaten Junior High School 2. This research is descriptive research with quantitative approach. While the research method is survey method. The instrument used is questionnaire with 2 item of statement. Instrument testing was tested at 34 students of Klaten Junior High School 2 (VIII G class). Questionnaire instrument stated valid and reliable (r-count =,841). Subjects of the research are 67 respondents of Junior High School 2 students (VIII D and VIII C classes) which is defined by cluster sampling method. The data analysis technique is statistic descriptive technique in form of descriptive and distribution frequency. The result of the research shows that the perception of eight grade student towards water activity learning at Klaten Junior High School 2 are 65,7% very positive, 34,3% positive, and % negative. According to the result, the perception of eight grade student toward water activity learning at Klaten Junior High School 2 are mostly very positive. Keywords: Perception, Water activity learning.

2 Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi... Tahun..ke.. 216 PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, olahraga dimasukan ke dalam pembelajaran pendidikan jasmani yang harus diikuti oleh siswa setiap satu atau dua pertemuan dalam satu minggunya. Pendidikan jasmani di mulai dari jenjang terendah pendidikan formal, yaitu dari tingkatan SD sampai jenjang pendidikan yang lebih tinggi ke SMP dan SMA. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan. Menurut Kemdikbud, (214: 1), mengandung makna pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan peningkatan secara menyeluruh terhadap kualitas fisik, mental dan emosional siswa. Kata aktivitas jasmani mengandung makna bahwa pembelajaran berbasis aktivitas fisik. Kata olahraga mengadung makna aktivitas jasmani yang dilakukan dengan tujuan memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan, atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Dari tujuan pendidikan jasmani tersebut, olahraga renang dapat menjadi hal terpenting bagi siswa untuk mengembangkan potensi jasmani pada diri siswa. Renang adalah olahraga yang dilakukan di dalam air, dengan mengggerakan seluruh anggota badan dengan mengapung di air dan seluruh anggota badan bergerak dengan bebas (Roeswan dan Soekarno, 1979: 23). Pembelajaran aktivitas air sangat tepat diberikan pada masa-masa sekolah untuk meningkatkan tujuan dari pendidikan jasmani. Apabila dikemas sedemikian rupa, maka pembelajaran ini akan menjadi lebih menyenangkan. Hal ini terbukti semakin banyaknya siswa yang secara rutin melakukan olahraga renang walaupun kenyataannya beberapa siswa belum bisa berenang. Tetapi jika sudah di dalam kolam renang mereka berusaha bisa berenang. Pembelajaran aktivitas air dapat membantu masa pertumbuhan, perkembangan, menanamkan keberanian, dan meningkatkan kebugaran anak. Walaupun pada kenyataanya tidak semua sekolah mampu memasukan pembelajaran aktivitas air ke dalam mata pelajaran pendidikan jasmani. SMP Negeri 2 Klaten merupakan lembaga pendidikan sekolah menengah pertama yang beralamatkan di Jalan Pemuda Selatan No.4 Klaten dan Jalan Menjangan No.2, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di kabupaten Klaten. Siswa di sekolah ini tergolong kategori pandai, hal ini dibuktikan dengan pada waktu penerimaan siswa baru nilai rata-rata nilai ujian siswa lebih dari sembilan. Pembelajaran aktivitas air yang dilakukan di sekolah ini bersifat terbatas karena sangat tergantung dari ketersediaan sarana dan prasarana kolam. Karena tidak semua sekolah memiliki kolam renang sendiri. Namun dalam usaha pemerintah dalam meningkatkan kesehatan serta kebutuhan masyarakat akan pentingnya berolahraga termasuk renang, telah banyak dibangun fasilitas olahraga dalam hal ini juga kolam renang. Dengan tersedianya fasilitas kolam renang

Persepsi Siswa Kelas... (Septyan W. Adhitama) 3 tesebut, pihak sekolah juga menggunakannya untuk memenuhi terselenggaranya pembelajaran aktivitas air. Selain itu guna pembelajaran materi renang berjalan dengan baik, pihak sekolah juga mengupayakan tersedianya alat bantu papan untuk berenang. Walaupun jika dibandingkan dengan jumlah siswanya, alat yang digunakan masih belum mencukupi. Pembelajaran ini dilaksanakan di luar jam pembelajaran pada umumnya. Namun antusiasme siswa tidaklah berkurang sehingga sedikit siswa yang tidak hadir saat pembelajaran. Peran ekstra guru pendidikan jasmani dibutuhkan dalam melakukan penjagaan dan mengawasi siswasiswinya. Terlebih dengan adanya kurikulum 213 peran guru dan lembaga sekolah sangat tinggi guna menunjang aktifitas siswa-siswi baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Dengan adanya kurikulum yang mengacu pada cakupan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan. Maka setiap mata pelajaran memiliki andil untuk tercapainya kompetensi yang diharapkan. Di SMP Negeri 2 Klaten, pembelajaran aktivitas air sudah rutin dilaksanakan. Dengan diadakannya dua sampai tiga kali pertemuan di setiap semesternya. Hal ini membuktikan bahwasanya pembelajaran aktivitas air di SMP Negeri 2 Klaten sudah berjalan dengan baik. Namun manfaat dari pembelajaran itu sendiri belum diketahui sepenuhnya oleh sebagian besar siswa. Pada saat pembelajaran masih banyak siswa yang hadir terkesan hanya bermain air di kolam renang. Hal ini dimungkinkan karena kolam renang yang dipakai masih bersifat umum yang sebagian pengunjung memanfaatkannya untuk mengisi waktu luang dan bermain air. Namun beberapa siswa juga banyak yang serius dalam mengikuti pembelajaran materi renang. Bahkan diantara mereka tidak sungkan untuk bertanya dan meminta diajari langsung oleh pengajar. Pembelajaran aktivitas air yang dilakukan akan menimbulkan persepsi yang berbeda-beda setiap siswanya. Karena persepsi yang muncul dari siswa berasal dari pengamatan mereka lakukan saat proses pembelajaran materi renang berlangsung. Dari hasil pengamatan tersebut akan memunculkan sebuah persepsi, dimana persepsi tersebut bersifat yang ataupun negatif tergantung dari pengamatan yang dilakukan siswa. Persepsi dari siswa tersebut nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran aktivitas air oleh guru pendidikan jasmani. Sehingga, persepsi yang diberikan siswa menjadi penting karena menentukan hasil akhir dari proses pembelajaran materi renang di SMP Negeri 2 Klaten. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa. Kemudian peneliti menentukan judul penelitiannya yaitu Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Pembelajaran Aktivitas Air di SMP Negeri 2 Klaten. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan instrumen angket.

4 Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi... Tahun..ke.. 216 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai November 215. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Klaten yang berjumlah 278 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VIII D dan C yang berjumlah 67 siswa yang diambil dari jumlah populasi menggunakan teknik sampling klaster atau cluster sampling. Prosedur Penelitian ini teknik pengumpulan datanya adalah survey menggunakan angket. Angket ini berisi sejumlah peryataan yang diserahkan kepada siswa untuk diisi. Setelah siswa selesai mengisi angket tersebut, kemudian angket dikumpulkan kembali yang selanjutkan akan dianalisis oleh peneliti. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah angket. Di dalam angket tersebut terdapat pernyataan-pernyataan yang berjumlah 2 butir yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas (r hitung =,841). Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan model Skala Likert. Menurut Sugiyono (21: 134) Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Setelah angket dikumpulkan kemudian jawaban dari pernyataan-penyataan tersebut dicocokan dengan tabel skor (tabel 1) sesuai dengan jenis pernyataan maupun pernyataan negatif. Tabel 1. Skor Alternatif Jawaban Instrumen Penelitian Pernyataan Alternatif Pilihan SS S KS TS Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Teknik analisa statistika deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui perhitungan mean atau rerata (M), median (Me), modus (Mo), dan standar deviasi (SD). Untuk penentuan kedudukan dengan perhitungan Rerata Ideal dan Standar Deviasi dapat dihitung dengan acuan norma sebagai berikut: Keterangan: Mi : Mean (Rerata Ideal) Sdi : Standar Deviasi Ideal ST : Skor Tertinggi SR : Skor Terendah (Saifuddin Azwar, 27: 162) Dengan hasil perhitungan Mi dan Sdi tersebut dikategorikan kecenderungan variabel sebagai berikut: Tabel 2. Konversi Skor Menjadi Kategori Kecenderungan Variabel Kategori No Skor (X) Persepsi 1 Sangat Positif X > Mi + SDi 2 Posisif Mi < X Mi + SDi 3 Kurang Positif Mi - Sdi < X Mi 4 Negatif X Mi - SDi (Mardapi, 28: 123) Mi = ½ (ST + SR) Sdi = 1/6 (ST SR)

frekuensi frekuensi Persepsi Siswa Kelas... (Septyan W. Adhitama) 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data Penelitian 1. Faktor internal Dianalisis melihat faktor internal sebanyak 37 responden (55,2%) mempunyai persepsi yang sangat, 26 responden (38,8%) mempunyai persepsi yang, 4 responden (6,%) mempunyai persepsi yang kurang, dan tidak ada responden mempunyai persepsi yang negatif. Adapun jika digambarkan dalam bentuk diagaram batang hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut: 4 3 2 1 Gambar 1. Diagram Batang Frekuensi Faktor Internal Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Pembelajaran Aktivitas Air. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi siswa kelas VIII terhadap Klaten dianalisis dari faktor internal dengan rata-rata skor persepsi = 3,99 masuk ke dalam kategori sangat. 2. Faktor Eksternal Faktor Internal negatif 4 kurang Dianalisis melihat faktor eksternal sebanyak 33 responden (49,3%) mempunyai persepsi yang sangat, 32 responden (47,7%) mempunyai persepsi yang, 2 responden (3,%) mempunyai persepsi yang kurang, dan tidak ada responden 26 37 sangat mempunyai persepsi yang negatif. Adapun jika digambarkan dalam bentuk diagaram batang hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut: 4 3 2 1 Gambar 2. Diagram Batang Frekuensi Faktor Eksternal Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Pembelajaran Aktivitas Air. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa persepsi siswa kelas VIII terhadap Klaten dianalisis dari faktor eksternal dengan rata-rata skor persepsi = 3,78 masuk ke dalam kategori sangat. 3. Persepsi siswa kelas VIII terhadap Klaten Persepsi siswa kelas VIII terhadap Klaten sebanyak 44 responden (65,7%) mempunyai persepsi yang sangat, 23 responden (34,3%) mempunyai persepsi yang, dan tidak ada responden mempunyai persepsi yang kurang dan negatif. Adapun jika digambarkan dalam bentuk diagaram batang hasil penelitian dapat dilihat sebagai berikut: Faktor Eksternal 2 negatif kurang 32 33 sangat

frekuensi 6 Jurnal Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Edisi... Tahun..ke.. 216 5 4 3 2 1 Gambar 3. Diagram Batang Frekuensi Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Pembelajaran Aktivitas Air. Pembahasan Penelitian ini membahas tentang persepsi siswa kelas VIII terhadap pembelajaran aktivitas air di SMP Negeri 2 Klaten. Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat kesan siswa terhadap proses pembelajaran aktivitas air yang berdasarkan minat, perhatian, objek, dan lingkungan. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti, yang diperoleh dari 67 siswa, yaitu sebanyak 44 responden (65,7%) mempunyai persepsi yang sangat, 23 responden (34,3%) mempunyai persepsi yang, dan tidak ada responden mempunyai persepsi yang kurang dan negatif. Berdasarkan hasil olah data tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas siswa memiliki kesan yang sangat terhadap pembelajaran aktivitas air. Kategori Sangat Positif pada penelitian ini menunjukan bahwa pembelajaran aktivitas air sudah berjalan dengan baik atau dapat diartikan bahwa pembelajaran aktivitas air sudah sesuai dengan harapan pihak-pihak yang terkait baik dari guru maupun sekolah yang bersangkutan. Persepsi Siswa negatif kurang Dari hasil penelitian faktor internal memiliki kategori sangat mencapai 37 23 44 sangat siswa (55,2%), sedangkan faktor eksternal memiliki kategori mencapai 33 siswa (49,3%). Hal ini menunjukan bahwa persepsi siswa lebih dominan dipengaruhi faktor internal yaitu minat dan perhatian yang baik. Dengan tingginya minat dan perhatian dari siswa diharapkan mampu meningkatan secara menyeluruh terhadap mental dan emosional siswa. Selain itu aktivitas jasmani yang dilakukan dengan tujuan memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh dapat tercapai dengan baik. Selain itu guru berperan sebagai penyalur dan perangsang untuk bisa bisa memahami gerakan-gerakan yang ada dalam gaya renang. Metode pembelajaran berdasarkan kurikulum pendidikan jasmani dapat dimaksimalkan dengan baik oleh guru sehingga pembelajaran aktivitas air sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan jasmani. Waktu pembelajaran yang cukup juga menjadi modal penting bagi siswa untuk mempelajari gaya-gaya yang ada dalam renang, ditambah dengan adanya dukungan sarana dan prasarana dari pihak sekolah yang tidak mempersulit siswanya dalam mengikuti pembelajaran dan perlu adanya lingkungan yang kondusif. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan data hasil penelitian pada siswa SMP Negeri 2 Klaten dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIII mayoritas berpersepsi sangat terhadap pembelajaran aktivitas air. Hal ini dapat dilihat pada faktor internal sebanyak 55,2% (sangat ), 38,8% (), 6%

Persepsi Siswa Kelas... (Septyan W. Adhitama) 7 (kurang ), dan tidak ada yang mempunyai persepsi negatif. Pada faktor eksternal sebanyak 49,3% (sangat ), 47,7% (), 3% (kurang ), dan tidak ada yang berpersepsi negatif. Sedangkan secara keseluruhan persepsi siswa terhadap kegiatan pembelajaran aktivitas air dilihat dari 67 responden terdapat 44 responden (65,7%) mempunyai persepsi sangat, dan 23 responden (34,4%) mempunyai persepsi. Jadi secara keseluruhan persepsi siswa kelas VIII terhadap pembelajaran aktivitas air di SMP Negeri 2 Klaten dalam kategori sangat. Saran (1) Bagi guru penjas sebelum mengajar perlu memperhatikan tanggapan siswa terhadap pembelajaran aktivitas air yang dilakukan. Jika telah diketahui seberapa besar tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan, maka guru akan lebih mudah ke arah mana materi maupun metode-metode mengajar yang dilakukan sehingga pembelajaran aktivitas air dapat lebih bermanfaat bagi siswa. (2) Telah diketahui indikator internal lebih dominan memberi pengaruh terhadap pembelajaran aktivitas air dari pada faktor eksternal. Dalam hal ini guru atau tenaga pengajar lebih memotivasi lagi kepada siswa supaya minat dan perhatian terhadap pembelajaran aktivitas air lebih baik lagi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Roeswan dan Soekarno. 1979. Renang dan Metodik. Editor ndong Kamtono. Jakarta: Karya Unipress. Saifuddin Azwar. (27). Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (21). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. DAFTAR PUSTAKA Djemari Mardapi. (28). Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (214). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas VIII SMP/MTs. Jakarta: