PERBEDAAN PENURUNAN SUHU TUBUH ANTARA PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN TEPID SPONGE BATH PADA ANAK DEMAM

dokumen-dokumen yang mirip
1. FAUZI DWI SEPTIAN I4B YULIA NUR CAHYANI I4B INTAN NURDIANA

Kusnanto*, Ika Yuni Widyawati*, Indah Sri Cahyanti*

Tasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bartolomeus Maling*)., Ns. Sri Haryani S, S.Kep**), Ns. Syamsul Arif, S.Kep.,M.Kes (Biomed)***)

PERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G

EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1-3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Ali Ahmad Keliobas J

KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA BALITA PUSKESMAS KETAHUN BENGKULU UTARA. Nurhasanah

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : Ali Ahmad Keliobas J

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DEMAM DENGAN PERILAKU KOMPRES DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA. Skripsi

Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo

BAB I PENDAHULUAN. perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan. berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial dan

EFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA

THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE, Vol. 3, No. 1, Desember 2012

Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Anak Bronchopneumonia yang diberikan Kompres Hangat di Axilla dan Frontal

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 5, No. 1, Maret 2017

Rini Ernawati 1, Herlina Agustin 2 ABSTRACT

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA SEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH KOMPRES DAUN LIDAH BUAYA DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG.

Tito Yunita Syltami Bardu**) **) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo 2014 ABSTRAK

MODEL PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM MENIGKATKAN PENGETAHUAN TENTANG PENGELOLAAN KEJANG DEMAM PADA IBU BALITA DI POSYANDU BALITA

KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU DI RUMAH SAKIT JITRA BHAYANGKARA BENGKULU. Septi Andrianti

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

BAB I PENDAHULUAN. jamur, atau parasit (Djuwariyah, Sodikin, Yulistiani M; 2013).

Efektifitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam Pada Pasien Thypoid Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo,

1. Persentasi penyerapan zat besi dari tiga jenis makanan sebagai berikut (data fiktif)

Efektivitas Pemberian Kompres Hangat Pada Axilla dan Servikal (Leher) dalam Penurunan Demam Anak di RSU Kota Tangerang Selatan

EFEKTIVITAS KOMPRES AIR SUHU BIASA DAN KOMPRES PLESTER TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH DI RSUD UNGARAN SEMARANG ABSTRAK

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Sponge (menyeka seluruh tubuh) kombinasi antipiretik terhadap penurunan suhu tubuh pada anak demam tifoid di ruang perawatan anak RSUD Majalengka.

MANFAAT IRIGASI HANGAT DURANTE OPERASI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTERMI PASCA BEDAH TUR PROSTAT

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BAB I PENDAHULUAN. ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demm diartikan

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN HIV/AIDS PADA REMAJA SEKOLAH DENGAN METODE PEMUTARAN FILM DAN METODE LEAFLET DI SMK BINA DIRGANTARA KARANGANYAR

e-journel Kperawatan (ekp). Volume 5, Nomor 2, November 2017

ANALISIS TINGKAT EFEKTIVITAS METODE EDUKASI KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN SUKOHARJO TENTANG SWAMEDIKASI DEMAM PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

Journal of Health Education

EFEKTIVITAS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI AXILLA DAN DI FEMORAL TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH PADA ANAK DEMAM USIA PRASEKOLAH DI RSUD AMBARAWA

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

TEKNIK KOMPRES DENGAN HOTPACK UNTUK MENURUNKAN DEMAM PADA KLIEN DHF DI RUANG ACACIA RUMAH SAKIT EKA BSD TANGERANG

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU DALAM MENANGANI HIPERTERMI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI PAUD MELATI DUSUN SLEKER DESA KOPENG KEC. GETASAN KAB.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh) terhadap penyakit (Biddulph, 1999). Salah satu penyakit. yang umumnya diderita oleh bayi dan balita adalah jenis

PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS

EFEKTIVITAS PEMASANGAN KATETER DENGAN MENGGUNAKAN JELLY YANG DIMASUKKAN URETRA DAN JELLY YANG DIOLESKAN DI KATETER TERHADAP RESPON NYERI PASIEN

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH PADA PASIEN ANAK HIPERTERMIA DI RUANG RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

KARYA TULIS ILMIAH. PENGARUH EDUKASI TENTANG KESADARAN SITUASI TERHADAP PENINGKATAN KESADARAN SITUASI PERAWAT BANGSAL DI RSUD dr.

SUCI ARSITA SARI. R

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

Volume 5, Nomor 1 Juli 2017, 25-32

PENGARUH PEMBILASAN CAVUM ABDOMEN

PERBEDAAN PERAWATAN TALI PUSAT TERBUKA DAN KASA KERING DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Padukuhan Geblagan, Tamantirto,

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA KLIEN MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI NTB

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

PENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA KLIEN MENARIK DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI NTB

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN CAIRAN INFUS HANGAT TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SUSILOWATI

EFEKTIFITAS PELATIHAN PATIENT SAFETY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BIDAN DI RAWAT INAP PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

PERBEDAAN PERMAINAN ORIGAMI DAN MEWARNAI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PEREMPUAN PRASEKOLAH DI TK GRAND BALI BEACH SANUR

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

PERBEDAAN TITER TROMBOSIT DAN LEUKOSIT TERHADAP DERAJAT KLINIS PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ANAK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

SURAT PERMOHONAN KESEDIAAN BERPARTISIPASI DALAM PENELITIAN Kepada Yth. Orangtua/Wali. Di Tempat

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI

TEPID WATER SPONGE BATH

PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

KUESIONER PENELITIAN. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

RENDAHNYA PERAN PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN LOW NURSE S ROLE IN MEETING THE NEEDS OF NUTRITION TO PATIENTS ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

FORMULIR DAYA TERIMA (UJI KESUKAAN) MIE BASAH JAMUR TIRAM

MEDIA AUDIO VISUAL DAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK PRA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

Transkripsi:

PERBEDAAN PENURUNAN SUHU TUBUH ANTARA PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT DENGAN TEPID SPONGE BATH PADA ANAK DEMAM Arie Kusumo Dewi 1 Rumah Sakit Islam, Surabaya, Jawa Timur 1 Kutipan: Dewi, A. K. (2016). Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Antara Pemberian Kompres Air Hangat Dengan Tepid Sponge Bath Pada Anak Demam. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 1 (1): 63-71. INFORMASI Korespodensi: dewi.kusumo@yahoo.co.id Keywords: warm compresses, tepid sponge bath, body temperature, fever children A B S T R A C T Objective: to analyze the differences in the provision of warm compresses and tepid sponge bath in a decrease in body temperature in fever children in the room Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya Methods: The design used in this study is quasy experiment with pretest and post-test design. The population in this study is children aged 1-7 years who have increased body temperature 38oC treated in Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya. The total sample is 90 respondents were divided into three groups: the provision of warm water compresses, group tepid sponge bath, and a control group. Sample was taken by simple random sampling technique according to inclusion criteria. The independent variable is the provision of warm compresses and giving tepid sponge bath and the dependent variable is the temperature of the body. Data were collected by using a digital thermometer and recorded in the observation sheet. Data were analyzed using one-way ANOVA to determine differences between administration decreased body temperature warm compresses and tepid sponge bath. Results: The results of this study showed a difference between providing a decrease in body temperature warm compresses and tepid sponge bath, with a significance value (p) of 0.000. Conclusion: It was concluded that the administration of tepid sponge bath with warm water greater decrease in body temperature (0C 0.57) than that of warm water compresses at 0,430C. PENDAHULUAN Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak sering mengalami sakit. Berbagai penyakit khususnya penyakit yang disebabkan oleh infeksi hampir selalu disertai oleh demam. Demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh di atas normal. Menurut Robert dan Edward, dalam Purwoko (2002), ada sekitar 0,05 % kejadian hipertermia pada anak di Indonesia. Di Jawa Timur, kejadian demam di Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit masing-masing 4000 dan 1000 kasus perbulan, dengan angka kematian 0,8%. Di RSUD Dr Soetomo Surabaya selama periode 1991-1995 telah dirawat 586 penderita demam ( demam thypoid) dengan angka kematian 1,4% dan selama periode 1996-2000 telah dirawat 1563 penderita dengan angka kematian 1,09% ( Soewondo et al, 2007, dalam Irma Suswati ). 63

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya, didapatkan data bahwa anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh > 380C pada bulan Juli Agustus 2013 sebanyak 116 anak, dengan diagnosa medis : Febris Convulsi, Diare, DHF, Thypoid, Pharingitis, URI, GE, dan Pneumonia. Pada tanggal 10 September 2013, terdapat 18 anak menderita demam dari 22 anak yang sedang dirawat. Dari 18 anak yang menderita demam, terdapat 15 anak yang diberikan kompres air hangat dan 3 anak yang diberikan tepid sponge bath. Kompres adalah salah satu metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh bila anak mengalami demam. Ada beberapa macam kompres yang bisa diberikan untuk menurunkan suhu tubuh yaitu kompres air hangat dan tepid sponge bath. Kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. Dengan kompres air hangat menyebabkan suhu tubuh di luar akan hangat sehingga tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan suhu di luar hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas, sehingga akan terjadi penurunan suhu tubuh. Pemberian kompres air hangat ini dilakukan di tempat tempat tertentu di bagian tubuh. Menurut penelitian Djuwariyah, (2010) kompres air hangat efektif untuk menurunkan suhu tubuh sebesar 0,710C(p<0,0001). Kompres tepid sponge adalah sebuah tehnik kompres hangat yang menggabungkan tehnik kompres blok pada pembuluh darah supervisial dengan tehnik seka ( Corrard,2001 ). Pemberian tepid sponge bath memungkinkan aliran udara lembab membantu pelepasan panas tubuh dengan cara konveksi. Suhu tubuh lebih hangat daripada suhu udara atau suhu air memungkinkan panas akan pindah ke molekul molekul udara melalui kontak langsung dengan permukaan kulit ( Guyton, 2007 ). Pemberian tepid sponge bath ini dilakukan dengan cara menyeka seluruh tubuh klien dengan air hangat. Menurut Suprapti, (2008), tepid sponge efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada anak dengan demam dan juga membantu dalam mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan. Menurut penelitian Maling, (2012) bahwa suhu tubuh pada pasien anak setelah pemberian kompres tepid sponge rata-rata dapat mengalami penurunan sebesar 1,40 C dalam waktu 20 menit. Implementasi dari pemberian kompres air hangat dan tepid sponge bath di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya belum sepenuhnya dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan. Hampir 90% dari total anak yang dirawat karena demam, diberikan kompres air hangat saja selain pemberian antipiretik. Pemberian tepid sponge bath di Rumah Sakit selama ini dilakukan sebagai bagian dari personal hygiene, sehingga perbedaan penurunan suhu tubuh antara pemberian kompres air hangat dan tepid sponge bath pada anak demam di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya belum diketahui dengan jelas. Sebagian besar demam berhubungan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik. Oleh karena itu demam harus ditangani dengan benar karena terdapat beberapa dampak negatif yang ditimbulkannya (Kalbaca, 2007, dalam Setiawati,2009). Dampak yang ditimbulkan demam dapat berupa penguapan cairan tubuh 64

yang berlebihan sehingga terjadi kekurangan cairan dan kejang. Orang tua banyak yang menganggap demam berbahaya bagi kesehatan anak karena dapat menyebabkan kejang dan kerusakan otak (Avner, 2009). Perawat sangat berperan untuk mengatasi demam melalui peran mandiri maupun kolaborasi. Untuk peran mandiri perawat dalam mengatasi demam bisa dengan memberikan kompres (Alves & Almeida, 2008, dalam Setiawati, 2009). Metode kompres yang lebih baik adalah kompres tepid sponge (Kolcaba,2007). Berdasarkan penelitian sebelumnya, belum ada penelitian tentang kompres yang menggunakan kelompok kontrol, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang perbedaan penurunan suhu tubuh antara pemberian kompres air hangat dengan tepid sponge bath pada anak demam di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya. METODE Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan jenis rancangan pre test dan post test design. Populasi pada penelitian ini adalah anak usia 1-7 tahun yang mengalami demam di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya pada bulan Januari-Februari 2014 sebesar 116 anak. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 90 anak yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang akan digunakan pada penelitian ini adalah Simple random sampling. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas atas dua variabel yaitu: variabel Bebas (Independent) dalam penelitian ini adalah kompres air hangat dan tepid sponge bath, dan variabel Terikat (Dependent) dalam penelitian ini adalah suhu tubuh. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara calon responden yang diwakili oleh orangtua anak yang akan dilakukan penelitian diminta kesediaannya menjadi responden dengan mengisi surat pernyataan kesediaan menjadi responden dalam penelitian tersebut. Calon responden yang bersedia menjadi responden, dibedakan menjadi tiga kelompok. Pengelompokkan responden berdasarkan kemiripan suhu tubuh pada awal pengukuran (pre test). Pre test pada masing-masing kelompok berupa pengukuran suhu tubuh awal di ketiak dengan menggunakan termometer digital. Kelompok pertama yaitu responden yang mengalami peningkatan suhu tubuh >38oC diberikan tindakan kompres air hangat selama ± 10 menit, begitu juga kelompok kedua yaitu responden yang mengalami peningkatan suhu tubuh >38oC diberikan tindakan tepid sponge bath ± 10 menit.sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan tindakan kompres air hangat maupun tepid sponge bath. Selang 30 menit kemudian, masing-masing kelompok diberikan post test berupa pengukuran suhu tubuh akhir di ketiak dengan menggunakan termometer digital. Kegiatan penelitian ini dilakukan 1 x dalam sehari yaitu sore hari (15.00 16.00).Seluruh pengambilan data dilakukan oleh peneliti. Data hasil pengukurab suhu tubuh di tabulasi dengan dilihat selisih antara pengukuran suhu tubuh saat pre test dengan post test, kemudian dianalisis dengan uji statistik anova 1 arah untuk mengetahui perbedaan penurunan suhu tubuh antara pemebrian kompres air hangat dengan tepid sponge bath dengan derajat kemaknaan p<0,005. HASIL Berdasarkan gambar 1 responden yang paling banyak mengalami demam adalah umur 1-3 tahun, baik kelompok pemberian kompres air hangat, 65

kelompok pemberian tepid sponge bath maupun kelompok kontrol (tanpa diberikan kompres air hangat maupun tepid sponge bath). Berdasarkan gambar 2 responden yang paling banyak mengalami demam adalah laki-laki, baik pemberian kompres air hangat (53,3%), pemberian tepid sponge bath(60%), maupun kelompok yang tanpa perlakuan (70%). Anak dengan jenis kelamin laki-laki banyak mengalami peningkatan suhu tubuh. 66

jumlah rerponden jumlah responden Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(1) 2016 25 20 66,7% 66,7% 53,3% 15 10 5 33,3% 6,7% 23,3% 13,3% 26,7% 10% Kompres hangat Tepid sponge Bath Kontrol 0 1-3 tahun 4-5 tahun 6-7 tahun umur Gambar 1 Distribusi responden berdasarkan umur pada pemberian kompres air hangat, tepid sponge bath, dan kontrol di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya, Januari Februari 2014 25 20 60% 21 53,3% 15 46,7% 40% Kompres hangat 10 5 30% Tepid Sponge bath Kontrol 0 Laki-laki Perempuan Gambar 2 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada pemberian kompres air hangat, tepid sponge bath, dan kontrol di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya, Januari Februari 2014 67

Gambar 3 Distribusi responden berdasarkan diagnosa penyakit pada pemberian kompres air hangat, tepid sponge bath, dan kontrol di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya, Januari Februari 2014 Dependent Variable: penurunan suhu Multiple Comparisons LSD (I) kelompok kompres air hangat pemakaian tepid sponge bath (J) kelompok pemakaian tepid sponge bath kontrol kompres air hangat kontrol Mean Difference 95% Confidence Interval (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound -.15667 *.06238.014 -.2807 -.0327.39000*.06238.000.2660.5140.15667*.06238.014.0327.2807.54667*.06238.000.4227.6707 kontrol kompres air hangat pemakaian tepid sponge bath *. The mean difference is significant at the.05 level. -.39000 *.06238.000 -.5140 -.2660 -.54667 *.06238.000 -.6707 -.4227 Berdasarkan gambar 3 yang paling banyak mengalami demam adalah responden dengan diagnosa penyakit obs febris sebesar 36,6% (11 anak) pada pemberian tepid sponge bath. Sedangkan pada kelompok pemberian kompres air hangat dan kelompok tanpa perlakuan, yang paling banyak mengalami demam adalah responden dengan diagnosa thypoid sebesar 26,7% (8 anak). Diketahui nilai sig, (p) pada anova (F) sebesar 0,000 dimana lebih kecil dari taraf nyata (0,05) maka disimpulkan ada perbedaan yang signifikan, antara penurunan suhu pada kel. Penggunaan kompres air hangat, kel. Pemakaian tepid sponge bath, dan kontrol. Berdasarkan hasil analisis uji anova tunggal didapatkan hasil nilai signifikansi (p) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan penurunan suhu yang signifikan antara kelompok pemberian kompres air hangat dengan kelompok pemberian tepid sponge bath pada anak demam. 68

PEMBAHASAN Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kompres air hangat dapat menurunkan suhu tubuh melalui proses evaporasi. Dengan kompres air hangat menyebabkan suhu tubuh di luar akan hangat sehingga tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu di luar cukup panas, akhirnya tubuh akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan suhu pengatur tubuh, dengan suhu di luar hangat akan membuat pembuluh darah tepi di kulit melebar dan mengalami vasodilatasi sehingga pori pori kulit akan membuka dan mempermudah pengeluaran panas, sehingga akan terjadi penurunan suhu tubuh (Guyton, 2007). Pemberian kompres air hangat ini dilakukan di tempat tempat tertentu di bagian tubuh. Penelitian ini didukung oleh penelitian Djuwariyah, (2010) yang mengemukakan bahwa kompres air hangat efektif untuk menurunkan suhu tubuh sebesar 0,710C(p<0,0001). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, adanya perbedaan penurunan suhu sebelum dan setelah diberikan kompres air hangat karena kompres air hangat dapat menurunkan suhu dengan proses evaporasi. Adanya rerata penurunan suhu tubuh setelah dilakukan pemberian kompres air hangat kurang dari 1 derajat celcius, menunjukkan bahwa penurunan suhu ini tidak secara drastis yang akan membuat mekanisme penyesuaian tubuh yang baik. Seperti pada kompres air hangat, tepid sponge bath bekerja dengan cara mengirimkan impuls ke hipotalamus bahwa lingkungan sekitar sedang dalam keadaan panas. Keadaan ini akan mengakibatkan hipotalamus berespon dengan mematok set poin suhu tubuh yang lebih tinggi dengan cara menurunkan produksi dan konservasi panas tubuh (Guyton, 1997). Pemberian tepid sponge bath dengan air hangat efektif menurunkan demam tinggi (Perry & Potter, 2005). Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa penurunan suhu tubuh dengan metode tepid sponge bath pada suhu tubuh diatas 390C memberikan selisih penurunan suhu yang lebih besar daripada peningkatan suhu tubuh di bawah 390C (Widanti, Fatimah & Mardiyah,2004). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepid sponge bath lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh anak dengan demam dibandingkan dengan kompres air hangat. Hal ini disebabkan adanya seka tubuh pada teknik tersebut akan mempercepat vasodilatasi pembuluh darah perifer di sekujur tubuh sehingga evaporasi panas dari kulit ke lingkungan sekitar akan lebih cepat dibandingkan hasil yang diberikan oleh kompres air hangat yang hanya mengandalkan reaksi dari stimulasi hipotalamus. Jumlah luas waslap yang kontak dengan pembuluh darah perifer yang berbeda antara teknik kompres air hangat dengan tepid sponge bath akan turut memberikan perbedaan hasil terhadap penurunan suhu tubuh pada kelompok perlakuan tersebut. KESIMPULAN Ada perbedaan yang signifikan, antara suhu sebelum dilakukan kompres air hangat dengan suhu sesudah dilakukan kompres air hangat. Ada perbedaan yang signifikan, antara suhu sebelum dilakukan pemberian tepid sponge bath dengan suhu sesudah dilakukan tepid sponge bath. Ada perbedaan penurunan suhu tubuh antara pemberian kompres air hangat dan tepid sponge bath pada anak demam di ruang Hijr Ismail RSI A Yani Surabaya. SARAN 69

Bagi orang tua anak perlu meningkatkan pengetahuan mengenai teknik kompres hangat yang tepat sesuai dengan kondisi anaknya. Orang tua juga bisa memberikan tepid sponge bath pada anaknya yang demam. Bagi bidang keperawatan untuk memperbaiki protap tindakan penurunan suhu tubuh anak demam dengan pemberian kompres air hangat dan tepid sponge bath. Bagi perawat pelaksana untuk memberikan asuhan keperawatan dalam usaha penurunan suhu tubuh anak demam sesuai protap yang telah ditetapkan yaitu pemberian kompres air hangat dan tepid sponge bath sebagai penyerta dalam pemberian antipiretik. Bagi peneliti lain untuk melanjutkan penelitian tentang pemberian tepid sponge bath dengan mengendalikan faktor suhu lingkungan, sehingga tidak terjadi bias dalam penelitian, dan juga penelitian lanjut tentang keefektifan antara pemberian kompres air hangat dengan tepid sponge bath. DAFTAR PUSTAKA Behrman, Kliegman & Arvin, 1999, Ilmu Kesehatan Anak Nelson, Edisi 15 Vol I, EGC, Jakarta Bouwhuizen, M., 1986, Ilmu Keperawatan Bagian 2, EGC, Jakarta Cree, L., 1989, Science In Nursing, Philadelphia London Toranto Sydney Dahlan, M.S.,2008, Statistik Untuk kedokteran Dan Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta Djuwariyah, Sodikin & Mustiah, 2010, Efektifitas Penurunan Suhu Tubuh Menggunakan Kompres Air Hangat Dan Kompres Plester Pada Anak Dengan Demam Di Ruang Khantil Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas, Diakses 23 September 2013, dari http://www.jurnalkesehatan samodrailmu/ Gabriel,1996, Fisika Kedokteran,EGC, Jakarta Guyton & Hall, 2007, Buku Saku Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta Hegner, B., 2003, Asisten Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, EGC, Jakarta Hidayat, A.A.A, 2010, Metode Penelitian Kesehatan : Paradigma Kuantitatif, Health Books Publishing, Surabaya Mahar, A.F., Allen,S.J.,Milligan,P.,et al.,1994, Tepid Sponge To Reduce Temperatur In febrile Children in a Tropical Climate, Clinical pediatric, Philadelphia Maling, Haryani & Arif,2012, Pengaruh Kompres Tepid Sponge Hangat Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Umur 1-10 Tahun Dengan Hipertermia, Diakses 17 Oktober 2013, dari http://googlescholar.com / Nursalam, 2013, Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis, Salemba Medika, Jakarta Perry & Potter, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses Dan Praktik, Edisi 4, Volume 1, EGC, Jakarta Purwanti, Sri, 2008, Pengaruh KompresHangat Terhadap Perubahan Suhu Tubuh Pada Pasien Anak Hipertermiadi Ruang Rawat Inap RSUD.Dr.Moewardi Surakarta, Diakses 17 Oktober 2013, dari http://publikasiilmiah.um s.ac.id/ 70

Pusponegoro, H., 1999, Penatalaksanaan Demam, Karya Tulis Ilmiah, No. 1, Pharos Bulletin, Hal 21-25, Jakarta Setiawati, Tia, 2009, Pengaruh Tepid Sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Dan Kenyamanan Pada Anak Usia Pra Sekolah Dan Sekolah Yang Mengalami Demam Di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung, tesis Magister Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia, Jakarta, Diakses 20 Oktober 2013 dari http://www.digilib.ui.ac.id/libri2 / Sharber, J.,1997, The Efficacy Of Tepid Sponge Bathing To Reduce Fever In Young Children, American Journal Emergency medical, 15(2), hal 188-192 Susanti, Nurlaili, 2012, Efektifitas KompresDingin dan Hangat Pada Penatalaksanaan Demam, Diakses 17 Oktober 2013, dari http://publikasiilmiah.uin.ac.id Soedarmo, dkk., 2002, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Infeksi Dan Penyakit Tropis, Edisi pertama, Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta Tambayong, J., 2001, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta Widyanti, Fatimah & Mardhiyah, 2004, Gambaran Pemeliharaan Suhu Tubuh Pada Anak Tifoid Melalui Metode Tepid Sponge Dan Kompres Dingin Dengan Kombinasi Antipiretik Di Ruang A.1 Perjan Rs Hasan Sadikin Bandung, Artikel Penelitian, Vol. 5 No. IX Oktober 2003- Februari 2004, Hal 75-85 ACKNOWLEDGEMENT Diucapkan terima kasih kepada seluruh responden dan beberapa instansi yang turut membantu dalam penelitian ini. 71