BAB I PENDAHULUAN. perilakunya terhadap Tuhan dan implikasinya dalam interaksi sosial. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penyajiannya, juga dalam pengolahan alur ceritanya, Al-Qura>n memiliki cara

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB III METODE PENELITIAN. perspektif Al-Qur an ini termasuk penelitian kepustakaan (library research).

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Manusia membutuhkan rambu-rambu lalu lintas yang memberinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan / (Library Research) mencatat serta mengolah bahan penelitian.

BAB IV ANALISIS TERHADAP TAFSIR TAFSIR FIDZILAL ALQURAN DAN TAFSIR AL-AZHAR TENTANG SAUDARA SEPERSUSUAN

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

HIERARKI PRIORITAS PENDIDIKAN PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN (SEBUAH KAJIAN TAFSIR TAHLILI QS. LUQMAN AYAT 12-15)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas, sehingga tidak berlebihan, jika Alquran diibaratkan sebagai lautan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

BAB I PENDAHULUAN. Allah, karena ajarannya yang penuh dengan kemas}lahatan umat. Agama Islam

BAB III MENGENAL SURAT AL-NUR AYAT bumi. Di dalamnya cahaya disebutkan dengan pengaruh-pengaruh dan

BAB V PENUTUP. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ayat-ayat kawniyyah dalam pandangan al-ra>zi> adalah ayat-ayat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Ali Al-Salibiy, Pengantar Studi al-qur an, Terj. Moch. Mukhdlori dkk, al-ma arif, Bandung, 1987, hlm. 18.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB II METODOLOGI TAFSIR, TEORI ASBABUN NUZUL, DAN TEORI MUNASABAH

BAB III METODE PENELITIAN. Istilah profil dalam penelitian ini mengacu pada Longman Dictionary of

BAB I PENDAHULUAN. Tidak diragukan lagi bahwa al-qur`an merupakan kitab suci dan. pedoman bagi manusia dan orang-orang yang bertaqwa kapanpun dan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM AL-QUR AN SURAH AL-ISRA AYAT DAN AKTUALISASINYA DALAM DUNIA MODERN SKRIPSI

TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF

BAB III METODOLOGI TAFSIR

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB V PENUTUP. telah terdapat beberapa kesimpulan sebagaimana berikut: perempuan tercermin dalam kalimat wa bimaa anfaqu min amwaalihim yang

BAB VI PENUTUP. Allah dalam juz amma dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Menurut pemikiran Hamka dan M. Quraish Shihab dalam kitabnya

BAB I PENDAHULUAN. kebathilan. Untuk mengungkap petunjuk dan penjelasan dari al-qur a>n, telah

BAB III METODE PENELITIAN

METODE DAKWAH DALAM AL-QUR A<N (STUDI KOMPARATIF ATAS TAFSIR FI< Z}ILA<L AL-QUR A<N DAN TAFSIR AL-MISHBA<H{)

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur an dan al-sunah ke dalam diri manusia. Proses tersebut tidak

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. Hayyie Al-Kattani, Gema Insani Press, Jakarta, cet III, 2001, h Yusuf Qardhawi, Berinteraksi dengan Al-Qur an, Terj.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDIDIKAN AQIDAH TERHADAP ANAK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN SURAT AL-BAQARAH 133

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang unik dan sangat menarik di mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB IV ANALISIS. A. Penafsiran M. Quraish Shihab Surah al-nisa> ayat 119. mereka (mengubah ciptaan Allah) lalu benar-benar mereka akan mengubahnya).

BAB I PENDAHULUAN. firman-firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan

BAB V PENUTUP. Dari seluruh apa yang diuraikan terdahulu> dapat di. 1. Metode penafsiran para muffasir (sebagaimana tercantum

PENGGUNAAN KATA TANYA/ ISTIFHANIAH DALAM ALQUR AN (SUATU KAJIAN TAFSIR TEMATIK DALAM TAFSIR AL MISHBAH PADA SURAT AL BAQARAH, ALI IMRAN, AN NISA )

BAB I PENDAHULUAN. dan kandungan nya, hal ini tidak terlepas oleh banyaknya umat islam dari zaman

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah kala>mullah, firman Allah SWT. Ia bukanlah kata-kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. bisa lebih berarti. Manusia harus bekerja dan berusaha sebagai manifestasi

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an merupakan pedoman dan petunjuk dalam kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 2013), h Pustaka,2015), h Chairul Ahmad, Buku Pintar Sains dalam al-qur an(jakarta: Zaman,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan manusia shaleh dan masyarakat utama yang berdiri di atas petunjuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. adalah jaminan pemeliharaan dari Allah atas keotentikannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah cahaya petunjuk bagi mereka yang beriman. Allah berfirman:

Membahas Kitab Tafsir

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia. Adanya komunikasi mengisyaratkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam adalah Agama yang ditetapkan Allah SWT untuk manusia, segala

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad melalui malaikat Jibril untuk di sampaikan kepada seluruh umat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut; Eksistensi spiritualitas guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada Allah. Allah berfirman dalam Qs.Al-hujurat ayat 13 :

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

Sumber Ajaran Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. dengan berbagai latar belakang mulai dari proses penciptaan, fungsi, karakteristik

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

STRUKTUR FUNGSIONAL DAN RAGAM KALIMAT PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AL QALAM

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tafsir Al-Qur an akan berlangsung hingga akhir zaman. Masa yang

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB V PERBANDINGAN PENAFSIRAN HAMKA DAN QURAISH SHIHAB TENTANG ETIKA KOMUNIKASI ANAK TERHADAP ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. Secara Islami, (Yogyakarta: Darul Hikmah, 2007) hlm Abdullah Nashih Ulwan, Mencintai dan Mendidik Anak

KONSEP PENDIDIKAN BIRRUL WALIDAIN DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN. Menurut istilah ulama ahli hadis, hadis yaitu apapun yang diriwayatkan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alquran adalah pedoman kehidupan yang menyeru kepada orang-orang yang mengimaninya untuk bisa merealisasikan kehidupan keberagamannya pada semua aspek dalam dirinya, getaran hatinya, kerinduan ruhnya, gerakan fisiknya, perilakunya terhadap Tuhan dan implikasinya dalam interaksi sosial. 1 Kitab suci Alquran bukan hanya berisi pelajaran dan bimbingan hubungan antara manusia dengan Tuhan penciptanya, melainkan juga memberikan petunjuk mengenai hubungan manusia dengan dirinya (sebagai makhluk pribadi), dengan masyarakat sekelilingnya (sebagai makhluk sosial), dan dengan makhluk lain serta alam semesta (sebagai hamba Allah yang hidup diantara berbagai makhluk lain ciptaan-nya). 2 Hal ini membuktikan bahwa Alquran tidak melalaikan sesuatupun melainkan menerangkan segala sesuatunya dengan jelas. Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nahl (16) ayat 89 : ( 1 AhzamiSamiunJazuli, Kehidupan dalam Pandangan Alquran (Jakarta: GemaInsani Press, 2006), xi. 2 MiftahFarid, Masyarakat Ideal (Bandung: PenerbitPustaka, 1997), 89.

2 Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orangorang yang berserah diri. 3 Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat menjalani kehiduannya dengan baik tanpa adanya Al-Qur an, karena Alquran memperkenalkan banyak hukum-hukum yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat. Bahkan tidak berlebihan bahwa Alquran merupakan buku pertama yang memperkenalkan hukum-hukum kemasyarakatan. Sebagai makhluk sosial, kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari adanya hubungan(relationship), interaksi (interaction), dan kerja sama (cooperation) kepada sesama. 4 Pada dasarnya, kehidupan bermasyarakat adalah kerjasama yang didorong kesadaran bahwa manusia tidak mampu hidup tanpa adanya kerjasama dengan lainnya. Kecenderungan untuk bekerja sama merupakan suatu esensi dari eksistensi keberadaan manusia dihadapan Tuhannya. Karena pada dasarnya, manusia secara fitri adalah makhluk sosial dan hidup bermasyarakat merupakan keniscayaan bagi mereka. 5 Mereka harus bekerjasama dan gotong royong antara satu dengan yang lain demi mencapai kebahagian dan 1 kesejahteraan. 6 Problem kemasyarakatan tidak akan ada habisnya. Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, sikap persaudaraan, saling menghormati antar sesama 3 Departemen Agama, AlquranDan Terjemahannya, hlm 4 M. Quraish shihab, menabur pesan ilahi : AlquranDan dinamika kehidupan masyarakat, ( Jakarta: Lentera Hati, 2006), hal 276 5 M. Quraish shihab, wawasan Al-Qur an.(bandung: Mizan, 2007), hal 320 6 M. Quraish shihab, menabur pesan ilahi : AlquranDan dinamika kehidupan masyarakat, ( Jakarta: Lentera Hati, 2006), hal 276

3 dengan tidak memandang perbedaan dan kekurangan, saling menghargai baik sesama muslim maupun non muslim merupakan landasan untuk mencitakan masyarakat yang ideal, hidup dengan damai, rukun dan penuh rasa aman. Dalam konteks yang lebih sempit, sebagai contoh di Indonesia masih banyak dijumpai kasus kasus pertikaian dan permusuhan ditengah masyarakat yang baik itu disebabkan oleh perbedaan ras, golongan maupun keyakinan. Fenomena seperti ini memberikan gambaran bahwa masyarakat di Indonesia masih belum memiliki sikap persaudaraan, toleransi, dan persamaan yang sesuai dengan ajaran al-qur an. Hal tersebut menjadi bukti bahwa nilai-nilai kemasyarakatan yang ada didalam Alquran belum diaktualisasikan oleh masyarakat yang notabennya penduduk muslim terbanyak didunia. Agama Islam tidak hanya menngajarkan ibadah saja, namun juga mengajarkan akhlaq dan pergaulan diantara sesama muslim. 7 Tidak hanya mengajarkan hubungan Vertikal (habl min Allah) saja, namun juga mengajarkan hubungan horizontal (habl min An-Nas). Kedua hubungan tersebut harus sejalan dan seimbang sebagaimana bahwa ayat-ayat Alquran yang mempunyai peran seimbang baik diwilayah Ilahiah maupun manusiawi. Islam sebagai agama yang lengkap dan sempurna, mempunyai konsep dan prinsip yang dapat memberikan solusi kongkrit dalam memecahkan maslah hidup dalam bermasyarakat. Alquran hadir menjadi solusi dengan memberikan petunjuk 7 Ahmad salabi, masyarakat Islam, (Surabaya:cv Ahmad nabhan),hal 267-268

4 dan pedoman hidup mengenai nilai-nilai kemasyarakatan yang terangkum didalam 114 surat Al-Qur an 8 Surat Al-Hujurat merupakan salah satu dari beberapa surat yang fokus pembahasan mengenai aspek akhlak dan pergaulan hidup Manusia. 9 Allah mewahyukan surat tersebut untuk memberikan pengajaran dan sekaligus meletakkan aturan tingkah laku serta moral ideal bagi orang-orang muslim maupun kemanusiaan global. Nilai-nilai dan pesan moral yang ada dalam surat Al-Hujurat antara lain, dalam bentuk perintah seperti sikap tabayyun (klarifikasi), islah (perdamaian), dan musawah ukhwa (persaudaraan), ta aruf (saling mengenal), musawah (persamaan derajat). Sementara dalam bentuk larangan, seerti tidak mendahului Allah dan Rasul-Nya, tidak meninggikan suara, tidak mengolok-nglok, tidak berprasangka buruk, tidak mencari-cari keburukan, dan tidak mrnggunjing. Yang semua nilai-nilai itu merupakan pondasi penting bagi pembentukan gerakan muslim untuk perubahan masyarakat sosial. Kitab tafsir yang menjadi kajian utama dalam penelitian ini adalah Tafsir al-maraghi karya Ahmad Mustafa al-maraghi. Ada beberapa hal yang menjadi alasan dipilihnya Tafsir al-maraghi dalam penelitian ini. Al-Maraghi memiliki corak penafsiran al-adabi al-ijtimali. 10 Yang corak tersebut telah diperksai oleh Muhammad Abduh dengan tafsirnya. Corak tersebut berusaha mengungkapkan 8 Muhsin, Bertetangga dan bermasyarakat dalam Islam,(Jakarta:al-Qalam, 2004), hal 8 9 Departemen Agama, AlquranDan Terjemahannya, hal 844 10 Abd.al-Hayy al-farmawi, Metode Tafsir Maudhui dan cara penerapannya terj rosida anwar.(bandung:pustaka setia, 2002) hal 37

5 retorika dan ke i jazan Alquran kemudian mengaplikasikan serta merespon terhadap permasalahan sosial. Selain itu, Tafsir al-maraghi merupakan tafsir kontemporer yang relevan terhadap beragam masyarakat Islam salah satunya masyarakat Islam Indonesia, karena ditulis secara sistematis dan mudah dipahami, serta menggunakan bahasa yang sedeerhana dan efektif. Latar belakang penulisannya tidak fanatik terhadap salah satu madzhab. 11 Metode yang ditempuh al-maraghi dalam menafsirkan Alquran adalah menggunakan metode tahlili (analisis) yang didasarkan pada sumber penafsiran bi al-ma sur dan bi al-ra yi. Dalam muqodimmah tafsirnya, al-maraghi terlihat bersikap kritis dan selektif terhadap penafsiran yang satu ini. Dia menolak isroiliyya yang bertentangan dengan syara, memiliki riwayat lemah, dan bertentangan dengan akal pikiran. 12 Penulis menganggap tafsir tersebut cukup resprentatif untuk diteliti terkait dengan corak al-adabi al-ijtimali yang dipakai oleh al-maraghi dalam menafsirkan al-qur an, terutama ayat-ayat tang berisikan nilai-nilai kemasyarakatan seprti yang terdapat ada surat al-hujurat. B. Rumusan Masalah Untuk memberikan arahan yang jelas terhadap permasalahan yang akan diteliti, maka perlu kiranya ada perumusan masalah. Rumusan masalah yang dimaksud, di antaranya: 11 Ahmad mustafa al-maraghi, Tafsir al-maraghi,terj. Bahrun abu bakar,dkk. (semarang: cv.karya toha putra,1993), juz I, hal 3 12 Ahmad mustafa al-maraghi, Tafsir al-maraghi,terj. Bahrun abu bakar,dkk. (semarang: cv.karya toha putra,1993), juz I, hal 11

6 1. Bagaimana penafsiran Al-Maraghi terhadap Nilai-Nilai Kemasyarakatan? 2. Bagaimana Nilai-Nilai kemasyarakatan Dalam surat Al Hujurat? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui penafsiran Al-Maraghi terhadap nilai-nilai kemasyarakatan. 2. Untuk mengetahui nilai-nilai kemasyarakatan Nilai-Nilai Kemasyarakatan. D. Kerangka Teoritik Penelitian ini akan membahas surat Al-Hujurat yang berkaitan dengan nilai-nilai kemasyarakatan melalui kajian terhadap data-data penafsiran dan pendapat para ulama terdahulu tentang nilai-nilai kemasyarakatan. Pada penelitian ini teori yang digunakan adalah teori atau metode tafsir maudhi. Metode maudhui adalah suatu metode tafsir yang menafsirkan ayat-ayat Alquranyang terhimpun dalam satu tema dengan memperhatikan urutan tertib turunnya ayat tersebut, sebab turunnya, korelasi antara satu ayat dengan ayat lain dan hal-hal lain yang dapat membantu memahami ayat yang lalu menganalisanya secara cermat dan menyeluruh. Dalam metode ini terkadang para mufasir menguraikan makna yang dikandung dalam Alquran, yaitu ayat demi ayat serta surah demi surah sesuai dengan urutannya di dalam mushaf Alquran. Uraian tersebut menyangkut

7 berbagai aspek yang terkandung dalam ayat yang ditafsirkan, seperti tafsir kosakata (mufradat), konotasi kalimatnya, latar belakang turun ayat (asbab an nuzul), kaitannya dengan ayat-ayat lain sebelum atau sesudah ayat tersebut (munasabah), dan pendapat-pendapat yang telah diberikan berkenaan dengan tafsiran ayat-ayat tersebut yang disampaikan oleh Nabi, para sahabat, para tabi in maupun ahli tafsir lainnya. Adapun langkah-langkah metode penelitian ini meliputi : a. Penafsiran dari segi mufradat (kosakata). b. Menyebutkan asbabun nuzul jika ada. c. Menyebutkan munasabah (keterkaitan dengan ayat lain). d. Penafsiran al-maraghi ayat yang dibahas e. Analisis terhadap penafsiran. E. Telaah Pustaka 1. Dalam bentuk skripsi, Memahami Nilai-nilai kemasyarakatan dalam Upaya Penyelesaian Konflik (KajianTematik), karya Ahmad Hariono merupakan skripsi pada jurusan Tafsir Hadis fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Ampel pada tahun 2005. Pada skripsi ini membahas tentang nilai-nilai kemasyarakatan sebagai upaya menyelesaikan konflik yang di dalamnya hanya menekankan pada penyelesaian konflik yang mengacu pada 5 ayat, salah satunya al-hujurat ayat 9. 2. Ayat-Ayat Nilai-nilai kemasyarakatan dalam Perspektif Manajemen Konflik (Studi Ayat Nilai-nilai kemasyarakatan dalam al-tafsir al-munir

8 Karya Wahbah al-zuhaili), karya M. Khoirul Muzakki merupakan tesis pada Program Studi Ilmu Ke-Islaman Konsentrasi Tafsir Hadis Pascasarjana IAIN Sunan Ampel pada tahun 2011. Pada tesis ini membahas masalah nilai-nilai kemasyarakatan dengan menggunakan pendekatan manajemen konflik dengan focus pada masalah penafsiran kitab al-tafsir al-munir karya Wahbah Zuhaili. F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan model metode penelitian kualitatif, sebuah metode penelitian yang berlandaskan inkuiri naturalistik atau alamiah, perspektif kedalam dan interpretatif. 13 Inkuiri naturalistik adalah pertanyaan dari penulis terkait persoalan yang sedang diteliti, yaitu tentang indikasi adanya pemahaman terhadap lafadz nilai-nilai kemasyarakatan yang terkait dengan upaya menyelesaikan masalah. Perspektif ke dalam merupakan sebuah kaidah dalam menemukan kesimpulan khusus yang semulanya didapatkan dari pembahasan umum yang pada penelitian ini sedangkan interpretatif adalah penterjemahan atau penafsiran yang dilakukan untuk mengartikan maksud dari suatu kalimat, ayat, atau pernyataan, dengan kata lain penterjemahan terhadap obyek bahasan, yang dalam penelitian ini berupa uraian beberapa mufassir tentang nilai-nilai kemasyarakatan. 1. Jenis Penelitian 13 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 2.

9 Penelitian ini termasuk dalam penelitian non-empirik yang menggunakan jenis penelitian dengan metode library research (penelitian kepustakaan) serta kajiannya disajikan secara tematik, oleh karena itu berbagai sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari bahan-bahan tertulis baik berupa literatur berbahasa Indonesia, Inggris maupun Arab yang dimungkinkan mempunyai relevansi yang dapat mendukung penelitian ini. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari dan mengumpulkan berbagai data berupa catatan, buku, kitab, dan lain sebagainya, yang berhubungan dengan hal-hal atau variable terkait penelitian berdasarkan konsep-konsep kerangka penulisan yang sebelumnya telah dipersiapkan. 3. Metode Analisis Data Semua data yang terkumpul, baik primer maupun sekunder diklasifikasi dan dianalisis sesuai dengan sub bahasan masing-masing. Selanjutnya dilakukan telaah mendalam atas data-data yang berkaitan dengan nilai-nilai kemasyarakatan. 4. Sumber Data Data yang diambil dalam penelitian ini bersumber dari dokumen perpustakaan yang terdiri dari dua jenis sumber yaitu primer dan sekunder: Sumber pimer adalah rujukan utama yang akan dipakai yaitu Alquran dan Tafsir al-maraghi.

10 Sumber sekunder sebagai rujukan pelengkap, antara lain : a. Tafsir al-munir karya Wahbah Zuhaily. b. Tafsir al-kashaf, karya al-zamakhshari. c. Tafsir al-misbah karya M. Quraish Shihab. d. Tafsir Fi Zhilalil Qur an karya Sayyid Quth

11 Outline BAB I :PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Kerangka Teoritik E. Kajian Pustaka F. Metode Penelitian G. Outline BAB II : PANDANGAN UMUM NILAI-NILAI KEMASYARAKATAN A. Pengertian Nilai-Nilai Kemasyarakatan B. Pandangan Islam terhadap Nilai-nilai Kemasyarakatan C. Pandangan Mufasir Terhadap Nilai Kemasyarakatan BAB III : BIOGRAFI AHMAD MUSTOFA AL-MARAGHI A. Biografi Dan Karya-Karya Ahmad Mustofa Al- Maraghi B. Metode dan Corak Tafsir Al-Maraghi BAB IV : PENAFSIRAN AHMAD MUSTAFA AL MARAGHI TERHADAP NILAI-NILAI KEMASYARAKATAN DALAM SURAT AL HUJURAT A. Tinjuan Umum Surat Al Hujurat Dan Terjemahnya

12 B. Penafsiran Ahmad Musthafa Al Maraghi Terhadap Surat Al Hujurat BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA