BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, pemerintah telah melaksanakan program pembangunan nasional. segi ekonomi, sosial, budaya serta pertahanan dan keamanan.

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Didalam perkembangan dunia yang sangat pesat ini mencakup didalamnya. keuangan dalam pembiayaan pembangunan sangat diperlukan.

BAB 1 PENDAHULUAN. bank di suatu Negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan Negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sistem perekonomian. Menurut Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap dunia usaha. Setiap waktu selalu terjadi banyak

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki fungsi utama menghimpun dana

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup orang banyak, serta mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Praktek. Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memerlukan keadaan

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memacu laju pertumbuhan negara. Hal ini dipastikan akan sangat membantu

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan saat ini menyebabkan banyak bank bank mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Mengingat pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat meliputi

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar, telah berubah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan kredit bisa dikatakan bukan hal asing dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan prinsip kehati-hatian. Penerapan prinsip kehati-hatian tersebut ada

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara baik secara ekonomi makro mikro ataupun kegiatan moneter.

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan dalam. bidang keuangan, perbankan menempati posisi yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana lebih dengan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan pinjam-meminjam uang telah dilakukan sejak lama dalam kehidupan

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaraan system pembayaran dan tidak kalah

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

I. PENDAHULUAN. tersebut sebagian besar memerlukan jasa-jasa bank dan lembaga keuangan lain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara-negara maju seperti negaranegara

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dalam dunia usaha dan bisnis saat ini mengalami

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Bank sebagai salah satu badan usaha keuangan merupakan lembaga perantara

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. modal untuk kelancaran usahanya. Perkembangan perekonomian nasional dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pembangunan nasional yang dicita-citakan maka

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. melakukan transaksi dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran dan tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perorangan maupun badan usaha adalah untuk mengangkat pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan, UU Nomor 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun 1998, TLN No. 3790, Psl. 1 angka 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB I LATAR BELAKANG. dunia perbankan menjadi sangat ketat, dimana bank dituntut memberikan

BAB I PENDAHULUAN. produktif untuk kelangsungan usaha demi menunjang kehidupan mereka, namun

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB II URAIAN TEORITIS. Bank berasal dari bahasa Italia yaitu banco yaitu bangku. Bangku inilah

BAB I PENDAHULUAN. artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

I. PENDAHULUAN. Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT BANK DI BPR BKK Capem BATURETNO Kab. WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam memacu perkembangan kegiatan perekonomian Indonesia, fungsi dan peranan perbankan dewasa ini semakin menduduki tempat penting, hal ini disebabkan oleh karena perbankan merupakan penopang hampir seluruh program dan kegiatan pembangunan ekonomi baik dibidang industri, perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berazaskan demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan taraf hidup orang banyak. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan. Oleh karena itu diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Bank adalah lembaga keuangan yang merupakan tempat masyarakat menyimpan dan semata-mata dilandasi oleh kepercayaan bahwa uang akan diperoleh kembali pada waktunya dan disertai imbalan berupa bunga. Sesuai dengan fungsi bank yaitu sebagai penghimpun dan penyalur dana dari

masyarakat, Maka usaha bank salah satunya meliputi pemberian kredit bank berupa kredit maupun valuta asing. Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat yang memerlukan dana tersebut dalam bentuk kredit atau bentuk lainya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat luas. (Ismail,2009 : 12). Bank pemerintah maupun bank swasta telah mengulurkan tangan untuk lebih dekat kepada masyarakat untuk membantu usahanya, terutama pada pengusaha kecil dan menengah dalam bentuk kredit. Kredit adalah suatu persetujuan perjanjian pinjam meminjam uang (barang atau jasa) antara seseorang atau badan hukum dengan pihak lain yang pembayarannya dilakukan pada waktu yang akan datang. Kredit dalam arti ekonomi adalah semacam pemberian modal untuk melancarkan suatu usaha atau untuk mengembangkan usaha suatu perusahaan atau para pengusaha. Dengan banyaknya bank memberikan bantuan modal untuk suatu usaha maka akan sangat mendukung dalam perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan ekonomi. Jadi dengan adanya bisnis perbankan sangat memberi arti penting dalam menunjang perekonomian melalui pemberian kredit kepada masyarakat atau pengusaha ekonomi lemah. Salah satu dari kewajiban bank yang dirasakan oleh setiap bank ialah melayani kebutuhan nasabah dan masyarakat, serta investasi untuk memenuhi kewajiban tersebut, dalam usaha mengatasi kemacetan ekonomi pemerintah

dalam menempuh kebijakan untuk mendorong bank-bank supaya dapat mengelola likuiditasnya dengan lebih efisien guna mampu menyediakan dana yang lebih besar bagi pemberian pinjaman untuk meningkatkan kegiatan usaha golongan lemah yang akan terus dilakukan melalui persamaan persyaratan kredit. Bank hanya boleh memberikan pinjaman kepada nasabah yang benarbenar dapat mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dari suatu kredit didapatkan dua faktor yang dapat memperoleh keuntungan bagi bank. Adapun faktor tersebut adalah faktor kemampuan dan keamanan. Keamanan yang dimaksud adalah bahwa prestasi yang dalam bentuk uang, barang maupun jasa terjamin pengembaliannya, sehingga keuntungan yang diharapkan menjadi kenyataan. Keuntungan yang diperoleh tersebut dalam bentuk bunga yang diterima dan yang diharapkan dalam pemberian kredit juga dapat mengembangkan aktivitas usaha dari kalangan usahawan. Dalam pelaksanaan pemberian kredit berbagai masalah akan muncul diantaranya tujuan pemberian kredit, cara pemberian kredit, jangka waktu pemberian kredit, besarnya jumlah kredit dan pengaruhnya terhadap masyarakat. Kegiatan pemberian kredit ini merupakan usaha yang didasarkan kepada kepercayaan dan banyaknya penanggung resiko. Oleh karen aitu penggolahannya harus dilakukan secara profesional dengan dibantu pengawasan internal yang ketat. Berkenaan dengan hal diatas, perintah harus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap setiap kegiatan yang dilakukan oleh lembaga-

lembaga keuangan. Pembinaan ini dimaksud agar pengelolaannya lebih baik, sehingga akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat. Pengawasan oleh pemerintah ini bertujuan untuk menghindari terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang dampaknya sangat merugikan bagi Negara maupun kepercayaan masyarakat. Berdasarkan pengamatan dan pandangan penulis, Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan telah berkembang sebagai lembaga keuangan yang dapat membantu pengusaha-pengusaha kecil dalam mewujudkan usahausahanya. Oleh karena itu, hingga saat ini masyarakat masih sangat mebutuhkan bank untuk dapat meningkatkan usahanya, begitu juga sebaliknya bank memerlukan masyarakat untuk dapat memperoleh dana yang akan digunakan sebagai modal untuk menjalankan usahanya sehingga keberadaan Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan walaupun mempunyai kantor internal yang baik namun tetap mempunyai permasalahan dalam kredit. Seperti kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet. Dalam hal ini Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan juga mempunyai upaya-upaya yang menyelamatkan kredit bermasalah dengan cara Rescheduling, reconditioning dan Restructuring. Kredit bermasalah yang paling banyak terdapat di Bank Riau Kepri Cabang Flamboyan adalah kredit kurang lancar dan upaya untuk menyelamatkan adalah menggunakan Rescheduling yakni penjadwalan ulang.

Permasalahan yang terjadi dapat dilihat pada salah satu nasabah Bank Riau Kepri Capem Flamboyan memperoleh persetujuan kredit dengan jangka waktu 4 tahun ( 48 bulan), pokok pinjaman Rp.50. 000.000,- dan bunga 12% pertahun. Berarti nasabah harus melakukan pelunasan 48 kali dengan ansuran pokok Rp.1.041.667,- dan bunga pinjaman Rp.500.000,- perbulan. Pada bulan ke 43 nasabah tidak melunasi hutangnya sampai bulan ke 48 tidak ada upaya dari nasabah tersebut untuk melunasinya. Maka Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan mengambil kebijakan untuk memberikan kelonggaran berupa perubahan jangka waktu pelunasan dan perubahan jumlah angsuran. Kredit yang semula berjangka waktu 48 bulan menjadi 54 bulan dengan anggsuran pokok yang semula Rp. 1.041.667,- menjadi Rp.446.429,- karna pada bulan ke 43 kreditur tidak membayar angsuran otomatis angsuran terhenti pada bulan ke 42. Sementara hutang nasabah dari pokok pinjaman yang awalnya Rp. 50.000.000,- menjadi Rp. 6.250.000,- sehingga nasabah harus melakukan angsuran pada bulan ke 43 dan nasabah juga harus membayar angsuran dari bulan ke 42 sampai bulan ke 54. Yaitu.. = Rp. 446.429 Dengan bunga pinjaman dari angsuransi.. % = Rp. 62.500 Jadi selama 14 bulan angsuransi berjalan dari Rp.446.429 ditambah bunga pinjaman Rp. 62.500 menjadi Rp. 508.929 besarnya angsuran yang harus dibayar.

Hal ini menunjukkan suatu penyelamatan saja tetapi resikonya semakin besar karena semakin lama jangka waktu pelunasan maka semakin tinggi pula resiko tak tertagihnya. Pemberian suatu kredit mengandung suatu resiko kemacetan akibatnya kredit tidak dapat ditagih sehingga menimbulkan kerugian yang harus ditanggung oleh bank. Dalam penyaluran kredit, biasanya ada yang bermasalah. Kredit bermasalah itu sendiri adalah suatu keadaan dimana seseorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit bank berdasarkan tepat pada waktunya. Berdasarkan permasalahn yang dikemukakan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan peninjauan langsung tentang pemberian kredit pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan dan menyajikan dalam bentuk skripsi minor yang berjudul Analisis Sistem Pengendalian Intern Kredit Pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Sistem Pengendalian Intern Kredit Pada PT. Ban Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan telah dilaksanakan sesuai prosedur yang sudah ada.

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana sistem pengendalian intern atas kredit pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan sudah dilakukan secara wajar. 2. Manfaat Penelitian ini adalah : a. Dapat menambah wawasan pengetahuan bagi penulis tentang sistem pengendalian intern yang baik terhadap pemberian kredit pada suatu bank. b. Dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan meneliti hal yang sama dimasa yang akan datang. c. Dapat berbagi pemikiran dengan PT. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan dalam menciptakan sisitem pengendalian intern yang lebih baik terhadap pemberian kredit yang dapat diterapkan secara efektif. D. Metode Penelitian 1. Lokasi Dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan, Jl. Flamboyan Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Desa Tanjung Sawit. Waktu penelitian ini dilakukan selama magang diinstansi tersebut yaitu pada bulan Juli Agustus 2013.

2. Jenis Dan Sumber Data Adapun jenis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian dalam hal ini adalah staf karyawan bagian umum dan kredit Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan. b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dari perusahaan baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif. 3. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam melakukan penulisan laporan ini adalah dengan dua cara sebagai berikut: a. Observasi Adalah pengamatan secara langsung di PT. Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian. b. Wawancara Adalah tanya jawab langsung kepada narasumber baik dibagian kredit, administrasi kredit maupun bagian pemasaran kredit Bank Riau Kepri Cabang Pembantu Flamboyan yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini. E. Sistematika Pembahasan

Agar penelitian ini dipahami secara baik dan utuh, maka penulisan menyusun secara sistematika yang terbagi beberapa bab yaitu sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan laporan, metode pengumpulan data serta sistematika pembahasan. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini dijelaskan tentang sejarah berdirinya dan perkembangan bank, struktur organisasi, dan tugas serta wewenang atau job description dan aktivitas perusahaan. BAB III : TINJAUAN TEORI DAN PRAKTEK Bab ini berisikan penyajian hasil penelitian dan evaluasi terhadap hasil penelitian. BAB IV : PENUTUP Bab ini adalah bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.