BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN TEGAL

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

6.1 Program Dasar Perencanaan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

TERMINAL BUS TIPE B KABUPATEN MAGELANG Oleh : Fathoni Lutfi Marheinis, Abdul Malik, Bharoto

1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB V. Tabel 5.1. Besaran Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Belajar-Mengajar (Sumber: Analisa Pribadi, 2016)

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PEMALANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Tabel 5.1 Kapasitas Terminal Kota Sukabumi untuk Tahun Terminal Purabaya

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

REDESAIN TERMINAL BUS INDUK MADURESO TIPE B DI KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN PENEKANAN DESAIN EKSPRESI STRUKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

STADION AKUATIK DI SEMARANG

Lapas Kelas I A Kedungpane

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PASAR

TERMINAL BUS TYPE A DI KABUPATEN DEMAK. Oleh : Diah Galuh Chandrasasi, Satrio Nugroho, Agung Budi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

REDESAIN TERMINAL PEMALANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

Bab V Konsep Perancangan

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR PERIODE 128/

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMAN 54 JAKARTA

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Rekayasa Lalulintas Kode : CES 5353 Semester : V Waktu : 1 x 2 x 50 menit Pertemuan : 12 (Duabelas)

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB IV KONSEP DASAR PERANCANGAN

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

Transkripsi:

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang ini, maka dibutuhkan suatu rencana pengembangan sebuah terminal bus yang mampu melayani kebutuhan masyarakat. Terminal Bus Slawi Kabupaten Tegal akan direlokasi ke tempat yang sudah dipilih dengan berbagai pertimbangan yang sudah dilakukan dengan mengganti Terminal yang lama menjadi Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal Slawi. Rencana Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal antara lain : 1. Terminal bus yang direncanakan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah, termasuk di dalamnya tata guna lahan, koefisien dasar bangunan, peraturan tinggi bangunan dan peraturan teknis lainnya. 2. Terminal bus sebagai bangunan umum yang mengutamakan pelayanan untuk mesyarakat sebagai pemakai dengan mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan keefisienan. 3. Mengutamakan kelancaran arus lalu lintas dengan mencari sistem sirkulasi kendaraan yang sesuai. 4. Bengunan dalam terminal dapat dibuat lebih dari satu lantai (bertingkat) dengan dasar pertimbangan yaitu meningkatkan 6.1.1 Lokasi dan Tapak Terpilih Lokasi yang telah dipilih dan dinilai yaitu di desa dukuhsalam kecamatan slawi, Kabupaten Tegal, terletak di jalan lingkar arteri Sekunder, karena lokasi dan tapak ini juga sesuai dengan RTRW Kabupaten Tegal yang menentukan bahwa kecamatan slawi sebagai BWK 1 untuk peruntukan bangunan sarana dan prasarana. Penentuan lokasi dari terminal bus ini berdasarkan dari beberapa pertimbangan aspek, yaitu : a. Tata Guna Lahan Sesuai dengan RDTRK IKK Kecamatan Slawi Kabupaten Tegal, Sebagai BWK I yang diperuntukan untuk sarana transportasi dan lahan yang digunakan berfungsi sebagai zona sarana dan prasarana umum. b. Aksesibilitas Aksesibilitas yang ada di tapak tersebut yaitu tapak tersebut berada di jalan arteri sekunder yang memang untuk kendaraan bus AKAP dan Angkutan kota cukup luas karena memiliki lebar jalan 15 meter. Jalur jalan tersebut juga merupakan jalur tengah dimana arah ke utara langsung menuju ke jalur pantai utara di kota tegal dan keselatan langsung ke jalur purwokerto.jadi cukup strategis untuk terminal bus tipe B kabupaten Tegal. c. Hubungan dengan Fasilitas Bangunan sekitar berupa bangunan perdagangan dan jasa serta permukiman warga, jadi bisa untuk menumbuhkan lapangan pekerjaan nantinya bagi warga sekitar terminal tipe B kabupaten Tegal. Peraturan bangunan di lokasi tapak: KDB = 50% - 75 % KLB = 2 2,4 Ketinggian Bangunan= maksimal 4 lantai GSB = 15 meter Nuthqy Fariz 21020111120021 60

Tapak Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal memiliki luasan 50.200 m2, ± 5 ha Luasan total = 31.582 m2 Luas terbangun = 12.246 Luas lantai dasar = KDB 50% - 75% = 50% x Luas Lahan = 50% x 50.200 m2 = 25.100 m2 Jumlah lantai = Luas lantai dasar : Luas terbangun = 25.100 m2 : 12.246 m2 = 2.04 Lantai = 2 lantai Batas batas tapak antara lain : Utara : Permukiman Warga Selatan : Lahan Kosong / Persawahan Barat : Permukiman Warga Timur : Permukiman Warga Sisa dari tapak yang totalnya 5 hektar dan tersisa 1,8 hektar yang nantinya akan direncanakan untuk pembangunan kantor uji kendaraan bermotor dinas perhubungan kabupaten Tegal. Nuthqy Fariz 21020111120021 61

6.1.2 Program ruang a. Ruang Luar - Ruang Luar Bus AKAP 1 Emplasement kedatangan 8 60 m2 480 2 Parkir / servis 8 60 m2 480 3 Emplasement 8 60 m2 480 keberangkatan 4 Tempat cuci 7 60 m2 420 Jumlah 1.860 Sirkulasi 200 % 3.720 5.580 m2 - Ruang Luar Bus AKDP 1 Emplasement kedatangan 3 60 m2 180 2 Parkir / servis 3 60 m2 180 3 Emplasement keberangkatan 3 60 m2 180 Jumlah 540 Sirkulasi 200 % 1.080 1.620 m2 - Ruang Luar Angkutan 1 Emplasement 71 18 m2 1.278 kedatangan 2 Parkir / servis 35 18 m2 630 3 Emplasement keberangkatan 71 18 m2 1.278 Jumlah 3.183 Sirkulasi 200 % 6.366 9.549 m2 - Ruang Luar Kendaraan Pribadi 1 Parkir Ojek 8 2 m2 16 2 Parkir Mobil 31 20 m2 620 3 Parkir Sepeda Motor 78 2 m2 156 4 Parkir becak 12 3 m2 36 5 Parkir taksi 5 20 m2 100 Jumlah 928 Nuthqy Fariz 21020111120021 62

Sirkulasi 100 % 1.956 2.884 m2 - Ruang Luar Kendaraan Pengelola 1 Mobil 2 60 m2 40 2 Sepeda motor 21 60 m2 42 Jumlah 82 Sirkulasi 100 % 164 246 m2 b. Ruang Umum 1 Ruang tunggu 1.277 1,25 m2 1956 keberangkatan 2 Hall 852 1,25 m2 1065 3 Peron kedatangan 990 0,8 m2 792 4 Peron keberangkatan 990 0,8 m2 792 5 Ruang informasi 4 4,3 m2 17 6 Loket pelayanan karcis 3 3 m2 9 7 Loket tiket peron 3 3 m2 9 8 Ruang kesehatan 45 m2 45 9 Ruang penitipan barang 15 m2 15 10 Toilet / wc Pria Wc Urinoir Wastafel Wanita Wc Wastafel 13 43 26 1,8 m2 0,7 m2 1 m2 14 17 1,8 m2 1 m2 25 17 Jumlah 4821 Sirkulasi 100 % 4821 9.642 m2 23 30 26 c. Ruang Pengelola No Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas ( m2) 1 Ruang kepala UPTD 1 1 16 m2 16 2 Ruang wakil kepala 1 1 16 m2 16 UPTD 3 Ruang kepala bagian TU 1 1 10 m2 10 Nuthqy Fariz 21020111120021 63

4 Ruang staff 1 23 4,3 m2 99 5 Ruang rapat 1 23 1,5 m2 35 6 Ruang istirahat 1 23 2 m2 46 7 Pantry 1 12 m2 12 8 Pos keamanan 1 2 3 m2 6 9 Pos TPR 2 3 2 m2 12 10 Pos Pengawas / menara 1 3 4,32 m2 13 11 Gudang 1 12 m2 12 12 Toilet / wc Pria 3 Wanita 3 Pria 3 Wanita 3 1 1 Pria 3,5 Wanita 3 Jumlah 297 Sirkulasi 30 % 89 386 m2 11 9 d. Ruang Awak Bus No Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas ( m2) 1 Ruang istirahat 1 75 1.5 m2 35 2 Kantin 1 23 1,25 m2 94 Jumlah 129 Sirkulasi 30 % 39 168 m2 e. Ruang Penunjang No Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas ( m2) 1 ATM 8 1 1,5 m2 12 2 Mushola Tempat sholat 1 Tempat wudhu 2 Km / wc 5 78 Pria 47 Wanita 21 Pria 3 1,5 m2 1 m2 1m2 3 m2 117 Wanita 2 3 m2 3 Toko / kios 20 390 8 m2 160 4 Warung makan 20 390 40 m2 800 Jumlah 1.172 Sirkulasi 30 % 352 1.522 m2 47 21 9 6 Nuthqy Fariz 21020111120021 64

f. Ruang Servis No Ruang Jumlah Kapasitas Standar Luas ( m2) 1 Ruang genset 1 24 m2 24 2 Bengkel 1 150 m2 150 3 Ruang peralatan 1 12 m2 12 4 Gudang 1 20 m2 20 5 Ruang PABX 1 12 m2 12 6 Ruang AHU 1 20 m2 20 7 Power house 1 20 m2 20 8 Area pembuangan 1 6 m2 6 sampah Jumlah 264 m2 Sirkulasi 100 % 264 m2 528 m2 6.1.3 luas keseluruhan No Kelompok kegiatan Luas ( m2) 1 Kelompok Ruang Luar 19.336 2 Kelompok Ruang Umum 9.642 3 Kelompok Ruang Pengelola 386 4 Kelompok Ruang Awak Bus 168 5 Kelompok Ruang Penunjang 1.522 6 Kelompok Ruang Servis 528 Jumlah 31.582 31.582 m2 / 3,1 Ha Jadi, luas total Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal yaitu ± 31.582 m 2 Luas terbangun adalah 12.246 m 2 Luas seluruh tapak adalah 50.200 m 2 KDB = 50% - 75 % Luas lantai dasar = 50% x Luas Lahan = 50% x 50.200 m 2 = 25.100 m2 Dengan luas lantai dasar terbangun ± 12.246 m 2, maka untuk ruang terbuka / ruang luar adalah ± 19.336 m 2. Nuthqy Fariz 21020111120021 65

6.2 Program Perancangan 6.2.1 Faktor penentu perancangan Program perancangan sebuah terminal bus ditentukan oleh beberapa factor. a. Kelancaran sirkulasi dalam terminal yang dipengaruhi oleh sistem pengaturan kendaraan yang mengutamakan faktor kenyamanan, keamanan dan ketertiban. b. Emplasemen kedatangan dan keberangkatan untuk parkir bus antar kota (AKAP dan AKDP) dapat menggunakan sistem gergaji linier. Namun tidak menutup kemungkinan menggunakan sistem parkir yang lain. c. Emplasemen angkutan kota dan pedesaan menggunakan sistem parallel karena sifat pergerakan kendaraan yang mengalir. d. Parkir kendaraan pribadi menggunakan sistem parkir lurus atau bersudut. 6.2.2 Faktor utilitas bangunan a. Sistem pencahayaan Sistem pencahayaan yang digunakan lebih pada pencahayaan alami karena sebuah terminal bus lebih banyak area luar bangunannya. Namun diperlukan pencahayaan buatan seperti lampu penerangan jalan untuk kondisi malam hari. Sistem pencahayaan alami juga diterapkan pada bangunan dalam terminal bus dengan beberapa bukaan di dinding. b. Sistem Penghawaan Menerapkan (natural ventilation) dengan sistem cross ventilation pada bukaan di setiap ruang pada bangunan dalam terminal bus. Dinding dibuat tidak massive semua, sebagian memakai roster untuk penghawaan masuk ke dalam area lapak. Pada bagian atap, terdapat ventilasi untuk penghawaan. c. Sistem Transportasi Transportasi vertical yang digunakan berupa tangga dan ramp dengan lebar minimum tangga 175cm (1 orang 80cm, 2 jalur=2x80cm ditambah dengan dinding tangga 15cm) dengan ketinggian step tangga 15-18cm. Untuk tangga darurat menggunakan tangga biasa di tempatkan pada radius 25-30m dengan memperhatikan faktor keamanan. d. Jaringan Listrik Sistem jaringan listrik yang digunakan terpusat dengan adanya Ruang Kontrol. Listrik berasal dari PLN dialirkan ke travo listrik di sekitar tapak kemudian melalui MDP (main distribution panel) ke SDP (sub distribution panel) kemudian disalurkan ke setiap ruangan. Daya yang dipakai 450 Volt-900Volt. Sumber listrik cadangan menggunakan genset yang berada di luar bangunan utama (ruang genset terpisah dari bangunan utama). e. Jaringan Telepon Sarana telepon kemungkinan hanya akan dibutuhkan oleh kantor pengelola terminal. f. Jaringan Air Bersih Air bersih berasal dari PDAM untuk keperluan toilet/kamar mandi, minum, dan aktifitas yang membutuhkan air. Pendistribusiannya menggunakan sistem down-feed yaitu air dari pemasok ditampung dalam Roof tank, dan disalurkan dengan menggunakan pompa tower air diletakkan di luar bangunan, dan mudah diakses mobil PDAM. Kebutuhan air bersih dalam pertokoam 500L/hari/100m2. kebutuhan air bersih pada Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal yaitu 500 x (15.000/100) = 70.000L g. Jaringan Air Kotor Sistem jaringan pembuangan air kotor menyebar ke seluruh area terminal yang kemudian disalurkan ke riol kota. Pembuangan air kotor ( Limbah Padat) dengan menggunakan Bio Septictank. Dimensii untuk Bio septictank yaitu p =930cm, l= 110cm, t=215cm dengan volume 18.000 liter (kapasitas 90 0rang). h. Jaringan Sampah Nuthqy Fariz 21020111120021 66

Sistem pembuangan sampah sementara pada bak-bak sampah yang diletakkan beberapa titik menyebar di seluruh area terminal bus. Bak sampah dipisah antara sampah organik dan anorganik. Sampah-sampah tersebut kemudian diangkut ke TPS permanen yang berada diluar bangunan dan selanjutnya sampah yang tidak bisa diolah diangkut dan dibuang ke TPA. i. Jaringan Pemadam Kebakaran Hydrant dengan jangkauan 25-30m dihubungkan dengan ground reservoir diletakkan diluar bangunan dengan memperhatikan kemudahan akses mobil pemadam kebakaran. Hydrant pilar untuk luar bangunan diletakkan dengan jarak antar maksimal 100m. Fire exstingusher merupakan alat pemadam api ringan, akan di tempatkan pada setiap titik dengan jarak per unitnya antara 20-30m. j. Jaringan Penangkal Petir Dipertimbangkan penggunaan penangkal petir terhadap keadaan lokasi, terbuka atau tertutup oleh pohon/bangunan lain. Ketinggian bangunan pada bagian bangunan yang lebih tinggi (menara pengawas) lebih diutamakan. 6.2.3 Struktur Bangunan Struktur diperhitungkan untuk menahan gaya yang diakibatkan oleh kendaraan, serta kokoh dan aman untuk menunjang fungsi bangunan yang didukungnya. Menggunakan struktur grid yang menyalurkan beban melalui kolom dan balok untuk diteruskan ke pondasi. Jenis pondasi footplat untuk bangunan yang direncanakan hanya 1-2 lantai. Struktur atas atau atap pada Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal menggunakan rangka spaceframe pada area drop off dan pada bangunan menggunakan balok dan kolom denganpentup atap rangka dan atap metaldeck. 6.2.4 Material Pemilihan material bangunan menggunakan bahan yang tahan lama untuk meminimalisir kerusakan. 6.2.5 Aspek Arsitektural a. Bentuk dan masa bangunan Masa bangunan Terminal Bus Tipe B Kabupaten Tegal menyesuaikan dengan bentuk tapak dengan memperhatikan sumbu, orientasi, posisi, dan hirarki. Terminal bus ini terdiri dari berbagai blok masa bangunan dengan fungsi masing-masing dengan area luar yang terbuka lebih banyak. b. Tampilan Bangunan Bangunan memperhatikan penataan lansekap yang mendukung tampilan bangunan. Penataan blok masa akan menciptakan tampilan bengunan yang dinamis dan estetis dengan tidak meninggalkan kesan budaya tradisional setempat. c. Penataan Ruang Luar Sebuah terminal bus merupakan pengaturan ruang luar yang banyak terdapat perkerasan jalan, sehingga dibutuhkan penataan taman dan vegetasi yang cukup banyak guna menyerap air hujan. d. Penataan Ruang Dalam Penataan ruang dalam bangunan terminal mempertimbangkan kenyamanan, keamanan dan keefisienan ruang. e. Pencapaian Bangunan Pencapaian bangunan memiliki akses utama yaitu pada jalan Pantura Kota Tegal. Sedangkan pencapaian lainnya melalui Jalan Gatot Subroto yang merupakan jalur tengah di jawa tengah. Nuthqy Fariz 21020111120021 67