BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dapat memilih alternatif investasi pada berbagai sekuritas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. persaingan tersendiri di bidang bisnis dan memaksa pemimpin-pemimpin perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal. Dengan adanya pasar modal para investor dapat melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi nasional suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tabungan di bank, digunakan untuk modal usaha sendiri maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. debt to equity ratio, rasio profitabilitas yaitu return on equity, earning per

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi pada suatu negara dapat dilihat dari kondisi pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil.

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasinya selain di bank atau investasi berwujud seperti emas

BAB I PENDAHULUAN. periode waktu yang tertentu. Terdapat dua jenis investasi yaitu investasi langsung

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP HARGA SAHAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan tingkat pengembalian (return) (Arista). Tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya kegiatan bisnis dalam bidang ekonomi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Persaingan perusahaan bisa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. bahkan pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara, terutama di negara yang sudah maju dan negara yang sedang berkembang yang menganut sistem ekonomi pasar. Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam menggerakan pembangunan ekonomi nasional. Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal, dimana ada pedagang, pembeli dan juga tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi (Tandelilin, 2008:13 dalam Hutami, 2012). 1

2 Salah satu surat berharga yang dikategorikan efek dan diperdagangkan di pasar modal adalah saham. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:5) saham adalah tanda penyertaan atau bukti pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Harga saham dipasar modal Indonesia memiliki kecenderungan yang fluktuatif dan berubah-ubah setiap detiknya. Penentuan harga saham ini dapat dianalisis dengan menggunakan analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan teknik analisis dengan menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri (kondisi pasar) untuk mengamati perubahan permintaan dan penawaran terhadap harga saham tersebut (kondisi pasar ) di waktu yang lalu. Sedangkan analisis fundamental didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik yang diestimasikan. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, seperti faktor fundamental mikro (penjualan, kinerja keuangan perusahaan) dan faktor fundamental makro (kebijakan pemerintah, inflasi, pertumbuhan tingkat suku bunga, dan lain sebagainya). Oleh karena itu, perusahaan yang telah go public sangat penting untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi setiap detiknya sebelum memperdagangkan saham mereka di pasar sekuritas. Karena semakin meningkat nilai saham suatu perusahaan maka akan semakin menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Investor akan mempertimbangkan hasil atas investasi atau kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sebelum menanamkan dananya pada

3 saham-saham perusahaan. Hal ini sebagai penentu kebijaksanaan investor dalam penanaman modalnya. Investor membutuhkan Informasi yang tepat dan akurat tentang kinerja suatu perusahaan. Untuk mengetahui baik buruknya kinerja suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara analisis terhadap laporan keuangan perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan untuk meneliti harga saham adalah rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan suatu alat analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data perbandingan masing masing pos pada periode tertentu. Rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan rugi-laba dan neraca. Kinerja rasio keuangan merupakan salah satu faktor fundamental yang digunakan sebagai acuan oleh seorang investor yang akan menanamkan saham. Penelitian ini menggunakan rasio keuangan yang meliputi Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Return On Assets (ROA), dan Earning Per Share (EPS). Current Ratio (CR) merupakan rasio perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang lancar dengan aset lancar yang dimiliki. Nilai current ratio yang tinggi menggambarkan likuiditas perusahaan yang tinggi, hal ini disebabkan karena perusahaan dianggap cukup likuid untuk segera memenuhi kewajibannya atau semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas. Kelebihan dalam aktiva lancar seharusnya digunakan untuk membayar

4 dividen, membayar hutang jangka panjang atau untuk investasi yang bisa menghasilkan tingkat kembalian lebih. Terkait dengan variabel penelitian ini tidak lepas dari variabel yang dilakukan Nardi (2013) tentang Pengaruh Current Ratio (CR), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian secara parsial (uji t) menunjukkan bahwa current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Namun, hasil uji secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa current ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang mencerminkan sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya dapat dijamin oleh modal sendiri. DER akan mempengaruhi kinerja perusahaan, perubahan pada DER akan mempengaruhi minat investor terhadap saham suatu perusahaan. Semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang yang harus dibayar perusahaan. Hal ini menimbulkan asumsi bagi investor bahwa perusahaan tersebut memiliki risiko yang lebih besar. Karena sebagian besar dana yang diperoleh berasal dari hutang, yang mengakibatkan profitabilitas semakin berkurang. Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi harga saham di pasar sekuritas. Terkait dengan variabel penelitian ini tidak lepas dari variabel yang dilakukan Riche Sita Tanjung Suhadak Nengah Sudjana (2013) tentang Faktor Fundamental

5 Perusahaan Yang Berpengaruh Terhadap harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011). Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) maupun simultan (uji F) didapatkan bahwa variabel Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan yang dilakukan oleh Nardi (2013) tentang Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Investment (ROI) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio ini maka kinerja perusahaan tersebut semakin baik dalam menghasilkan tingkat keuntungan dari segi penggunaan assets. Kondisi ini akan secara langsung berpengaruh pada meningkatnya permintaan saham yang berdampak pada naiknya harga saham di Bursa Efek. Terkait dengan variabel penelitian ini tidak lepas dari variabel yang dilakukan Achmad Husaini (2012) tentang Pengaruh Variabel Return On Assets, Return On Equity, Net Profit Margin, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan. Hasil penelitian secara simultan maupun parsial menunjukkan bahwa variabel Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2007-2009.

6 Return On Assets berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2007-2009. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Riche Sita Tanjung Suhadak Nengah Sudjana (2013) tentang Faktor Fundamental Perusahaan Yang Berpengaruh Terhadap harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011). Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) maupun simultan (uji F) didapatkan bahwa variabel Return On Assets mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Jika laba per saham lebih tinggi, maka prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per saham lebih rendah berarti kurang baik (Fahmi, 2012:97). Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan, hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar. Semakin tinggi EPS suatu perusahaan tentu saja akan menyenangkan pemegang saham, karena memperlihatkan semakin tinggi pula laba yang mampu dihasilkan dalam setiap lembar saham perusahaan di pasar modal. Kondisi ini akan berdampak pada meningkatnya harga saham. Terkait dengan variabel penelitian ini tidak lepas dari variabel yang dilakukan Bias Mayashi Diandini Rantau (2012) tentang Pengaruh ROI, NPM, PER, dan EPS Terhadap Harga Saham. Hasil pengujian secara simultan maupun parsial menunjukkan variabel EPS berpengaruh terhadap harga saham. Earning Per

7 Share berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan makanan yang terdaftar di BEI periode 2007-2011. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Riche Sita Tanjung Suhadak Nengah Sudjana (2013) tentang Faktor Fundamental Perusahaan Yang Berpengaruh Terhadap harga Saham (Studi pada Perusahaan Food and Beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011). Berdasarkan hasil uji secara parsial (uji t) maupun simultan (uji F) didapatkan bahwa variabel Earning Per Share mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Berdasarkan pengujian-pengujian yang telah dilakukan oleh berbagai peneliti di atas, masih terjadi perbedaan hasil penelitian (research gap) mengenai variabel bebas yaitu rasio keuangan yang mempengaruhi variabel terikat yaitu harga saham. Karena tidak semua variabel rasio keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sehingga peneliti tertarik untuk menguji ulang, serta mencari bukti empiris atas pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Penelitian ini menggunakan variabel bebas yang meliputi; current ratio, debt to equity ratio, return on assets, dan earning per share. Dimana variabel terikatnya adalah harga saham pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Sehingga peneliti mengambil judul PENGARUH CR, DER, ROA, DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM FOOD AND BEVERAGES.

8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dengan latar belakang pemilihan judul di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015? 2. Apakah Debt To Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015? 3. Apakah Return On Assets (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015? 4. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015? 5. Diantara CR, ROA, DER, dan EPS, variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015?

9 1.3 Tujuan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan sebagai berikut : 1. Menguji dan menganalisis pengaruh Current Ratio (CR) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. 2. Menguji dan menganalisis pengaruh Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. 3. Menguji dan menganalisis pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. 4. Menguji dan menganalisis pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. 5. Untuk mengetahui pengaruh dominan diantara variabel CR, DER, ROA, dan EPS terhadap harga saham Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan nantinya diharapkan dapat menjadi kontribusi serta manfaat bagi perusahaan antara lain :

10 a. Kontribusi Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan atau dasar pertimbangan dalam penetapan kebijakan strategis dan keputusan financial di masa yang akan datang bagi perusahaan dan investor dalam menginvestasikan modalnya. b. Kontribusi Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh faktor fundamental mikro terhadap harga saham dengan cara menganalisis rasio keuangan. c. Kontribusi Kebijakan Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi investor dalam memprediksi harga saham dengan memanfaatkan informasi yang berkaitan dengan faktor fundamental mikro perusahaan sebelum mengambil keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga dapat meningkatkan kemakmuran bagi pemilik modal. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan dari peneliti, serta agar lebih berfokus dalam pembahasan, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian, yaitu : 1. Sampel yang digunakan adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Periode pengamatan penelitian ini adalah tahun 2013-2015.

11 3. Variabel Independen yang digunakan adalah rasio keuangan yang meliputi Current Ratio, Debt To Asset Ratio, Return On Assets, dan Earning Per Share. 4. Variabel Dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Harga Saham.