PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL

Modul Perkuliahan III

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTA BARAT SURAKARTA SKRIPSI. Oleh: SITI SOLEKHAH K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan komunikasi serta hubungan-hubungan sosialnya. Subjek memiliki

PROFIL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 3 KOTA SOLOK ABSTRACT

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

KINERJA PENDAMPING DESA DALAM PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN JIPUT KABUPATEN PANDEGLANG

BAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pedoman wawancara (semi terstruktur) dan pengamatan langsung menyangkut

Kajian Kegiatan Komunikasi Storyteller Kelompok Dongeng Bengkimut

AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM PRAKTIKUM STUDI KASUS DI LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller penelitian kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian adalah suatu kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. interpretatif. Sesuai dengan pendapat Van Wynsberghe dan Khan paradigma

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Nur Oktapianti NIM :

Key Words : Reading Comprehension, Answer the Questions

KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW (SQ3R)

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak negara termasuk dengan Indonesia. Hal ini membuat banyak warga negara

PERAN DIRIGEN DALAM MENGGERAKKAN KREATIVITAS SIMPATISAN PASOEPATI

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh NINDY PROFITHASARI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

BAB I PENDAHULUAN. (verbal communication) dan komunikasi nonverbal (non verbal communication).

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN. ABSTRAK iii. ABSTRACT.. iv KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL.. xiv. 1.1 Latar Belakang Masalah..

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Menurut Kirk dan Miller pengertian penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam kelompok (Bungin, 2006:43). Komunikasi yang terjalin dalam sebuah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

SISTEM PENDIDIKAN ANAK DALAM PANTI ASUHAN AISYIYAH CABANG KOTO TANGAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH ANNISA NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANFAAT PENGGUNAAN BUKU PENGHUBUNG SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI GURU DENGAN ORANG TUA SISWA KELAS IIA SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PERANAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKANKEDISIPLINAN BELAJAR SISWA

JURNAL KORI HARTATI NIM

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 3 PENDAHULUAN. kualitatif. Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

KEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP PERTIWI 2 PADANG DALAM MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE PERMAINAN KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN

III. METODE PENELITIAN. yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu enam bulan ini diharapkan dapat dimaksimalkan peneliti dalam

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. BMT dilihat dari segi bagi hasil. Penelitian ini akan dilakukan pada beberapa BMT di

BAB I PENDAHULUAN. serta kebiasaan dan lingkungan yang berbeda-beda, itulah yang sebagian besar

BAB III METODE PENELITIAN. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin. berlaku dengan menggunakkan metode diskriptif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

Transkripsi:

PERILAKU KOMUNIKASI TRAINER DENGAN SISWANYA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DI DJ ARIE SCHOOL BANDUNG (Studi Deskriptif Tentang Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik Oleh : ASTRID WIDIANTY UTAMI NIM. 41810135 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2014

ABSTRACT COMMUNICATION BEHAVIOUR TRAINER WITH THE STUDENTS IN ENHANCING CREATIVITY IN DJ ARIE SCHOOL BANDUNG (Descriptive Study On The Bejhaviour Of Communication Trainer With Increase Creativity Students In School Bandung DJ Arie) By: ASTRID WIDIANTY UTAMI NIM. 41810135 This Research Is Under Guidance Of: MELLY MAULIN.P.S.SOS.,M.SI The purpose is intend to study the behavior of communication trainers with strudents in enhancing creativity in Arie DJ School Bandung. Sub focus this study includes about verbal communication, non-verbal communication and motive trainer. This research used a qualitative approach with descriptive method, the subject under study is DJ Arie School trainer using purposive sampling technique was obtained by 4 (four) people. Data collection techniques used werw: a literature review, online data retrieval, observation, interview and documentation. Data analysis techniques to reduce the data, presenting the data, draw conclusions and evaluation. Test the validity of the data was carried out triangulation and increased persistence. The results of this study demonstrate that the communication behavior trainer was apparent that the language in the form of verbal communication (oral and written) and a non-verbal communication (body language and physical appearance) as well as the motive of the need for self-fulfillment values and needs. The conclusion of this study, behavioral communication conducted by trainers existence and uniqueness of verbal communication and non-verbal communication patterns rather than trainers. Suggestions of this research is the improvement of cooperation of DJ Arie School with the media, both local media and national media, aas well as organizations or agencies related to broadcasting. Keyword: Behavioral Communication, Verbal Communication. Non-Verbal Communication, Motive

I.Pendahuluan I.I Latar Belakang Masalah DJ Arie School adalah sekolah kurikulum praktek broadcast modern mengutamakan siswa untuk dapat berkomunikasi dengan baik, lancar, jelas, dan bermakna. Karena basicnya adalah komunikasi, maka DJ Arie School menggunakan sebuah metode pengajaran riang, berisik, interaktif dan efektif. Di kelas trainer mengajak mereka bermain dalam berbagai macam games dengan kata kata, menyusun, mengingat dan menciptakan ide kata kata dalam otak kita, sehingga siswa terbiasa berkomunikasi dengan lancar. Kurikulum praktek broadcast modern ini dibuat untuk tidak mempersulit siswa menjadi seorang broadcaster, karena pada dasarnya memunculkan karakter diri pada saat siaran bukan merubah karakter diri, dengan demikian tugas para trainer untuk membimbing dan mengarahkan serta menunjukan karakter mana yang cocok dimiliki siswa untuk ditonjolkan pada saat siaran tanpa mengikuti gaya penyiar lain. Jadi kesimpulannya setiap orang bisa jadi broadcaster dengan gaya mereka masing masing. Kurikulum praktek broadcast modern DJ Arie School 90% praktek, dari awal sampai akhir pertemuan, siswa dipacu belajar berbicara sendiri atau dengan siswa lain menggunakan topik yang benar, sambil menggunakan alat alat siaran modern sesungguhnya. Sehingga pada saat mereka memasuki dunia kerja sesungguhnya sudah sangat terbiasa. Peneliti ingin meneliti bagaimana komunikasi verbal dan komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer DJ Arie School ketika berinteraksi dengan siswasiswanya dalam menjalankan segala aktivitas yang mereka jalani dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung. Maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana perilaku komunikasi Trainer DJ Arie School Bandung saat berinteraksi dengan siswa-siswanya, dan yang paling utama adalah untuk mengetahui komunikasi verbal dan komunikasi non verbal dalam perilaku komunikasinya. Perilaku komunikasi seorang Trainer dengan siswanya, diharapkan seorang siswa selalu interaktif dikelas. Dengan demikian, akan dapat mengembangkan

kreativitas yang ada pada diri seorang siswa. Seorang Trainer tidak hanya menuntut agar siswa menjadi kreatif, akan tetapi seorang Trainer bisa memotivasi kepada siswa-siswanya dalam pengarahan materi apapun yang disampaikan oleh seorang Trainer. Ketertarikan itu dilandasi pada asumsi setiap individu termasuk Trainer DJ Arie School mempunyai keunikan tersendiri dalam berperilaku. Keunikan terasebut dalam penelitian ini adalah suatu cara untuk menampilkan sebuah identitas diri secara apa adanya dan suatu deskripsi mengenai ciri-ciri perilaku komunikasi dari Trainer DJ Arie School Bandung. Seperti Trainer lainnya, Trainer DJ Arie School memiliki cara tersendiri dalam berperilaku. Bagaimana tata cara mengajar kepada siswa di kelas, cara berpenampilan serta aktivitas lain yang meliputi seluruh tata cara dan perilaku mereka yang berbeda. Oleh sebab itu, peneliti akan menjadi menarik ketika kita mulai menyimak bagaimana perilaku komunikasi Trainer DJ Arie School serta bagaimana proses komunikasi yang terjadi diantara mereka dengan siswanya. I.2 Pertanyaan Mikro 1. Bagaimana Komunikasi verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung? 2. Bagaimana Komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung? 3. Bagaimana motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi oleh Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung? II. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Dalam definisi yang dikemukakan Bogdan dan Taylor ( 1975 : 5 ) seperti yang dikutip dalam buku Lexy J Moleong bahwasannya : Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic ( utuh ). Dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. ( Moleong, 2007 : 4 )

Dikatakan pula oleh Kirk dan Miller dalam buku Metode Penelitian Kualitatif bahwa; Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Penelitian ini tidak membutuhkan skala hipotesis tertentu. Sehingga sifatnya hanya menggambarkan temuan hasil lapangan. Maka, hal ini memberikan gambaran kepada kita bahwa penelitian kualitatif merupakan payung dari penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya. (Moleong, 2007 : 3) Metode yang digunakan dalam penelitian ini yang berjudul Perilaku Komunikasi Trainer Dengan Siswanya Dalam Meningkatkan Kreativitas Di DJ Arie School Bandung adalah Metode Deskriptif Kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. (Bodgan dan Taylor dalam Moleong, 2007 : 3). Sementara itu, penelitian dengan studi deskriptif merupakan bagian dari penelitian kualitatif itu sendiri. Penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk mengangkat berbagai fakta. keadaan, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi selama penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya. Seperti yang dijelaskan dalam buku Sosiologi Komunikasi, sebagai berikut : Penelitian deskriptif kualitatif merupakan desain penelitian yang digunakan untuk makna dalam proses-proses komunikasi linier (satu arah), interaktif, maupun pada proses-proses komunikasi transaksional. Model desain ini bersifat deskriptif untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial. (Bungin, 2006:304) III. Pembahasan 1. Komunikasi verbal yang digunakan Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas 2. Pesan verbal melakukan hal tersebut melalui kata-kata yang merupakan unsur dasar bahasa. Idealnya, bahasa merupakan instrument pikiran yang berharga bahwa terkadang bahasa menganggu kemampuan berpikir kritis. 3. Pesan verbal seorang trainer terhadap siswanya dapat diketahui dari bagaimana cara menyampaikan pesan yang disampaikan oleh trainer dengan baik, agar siswa dapat menangkap atau merespon pesan tersebut dengan baik, seperti pengetahuan, wawasan serta manfaat yang diberikan merupakan penunjang dalam menjalankan pekerjaan.

4. Berdasarkan wawancara dan observasi langsung dengan informan, hasilnya bahwa komunikasi verbal harus memiliki bahasa atau kata-kata yang baik dan benar agar penyampaian pesan yang akan disampaikan tidak sulit diterima oleh para siswa, hal berikutnya seperti memberikan pemahaman melalui interaksi yang dilakukan memberikan manfaat bagi siswa. Setelah melihat akar komunikasi verbal maka peneliti mengembangkan menjadi beberapa pertanyaan yang satu sama lain saling berkaitan, hal ini untuk memperoleh informasi yang lebih jelas lagi, mengenai komunikasi verbal yang dimiliki seorang trainer. 2. Komunikasi Non Verbal Seorang Trainer Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Komunikasi merupakan proses dimana individu bertukar informasi dan menyampaikan pikiran serta perasaan, dimana ada pengirim dan penerima pesan. Perilaku komunikasi seorang trainer, seperti penggunaan komunikasi verbalnya, peneliti juga menemukan komunikasi nonverbal dalam suatu interaksi yang dilakukan seorang trainer. Penggunaan simbol-simbol non verbal ini peneliti fokuskan hanya dipergunakan pada saat seorang trainer melakukan interaksi dengan para siswa. Selanjutnya peneliti akan membahas satu persatu mengenai penggunaan komunikasi non verbal yang dilakukan oleh trainer di DJ Arie School. Dalam penelitian ini penggunaan bahasa tubuh memang luas mencakup beberapa hal, tetapi disini peneliti memfokuskan pada penggunaan komunikasi non verbal berupa isyarat tangan yang ditunjukan trainer ketika melakukan proses belajar Berpegang pada jenis-jenis komunikasi non verbal menurut Deddy Mulyana (2010:353-433), peneliti mencoba memilah dan memilih mana saja perilaku komunikasi yang merupakan simbol-simbol non verbal yang penting bagi trainer. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan tidak semua simbol-simbol komunikasi non verbal yang biasa digunakan oleh trainer DJ Arie untuk dibahas dalam skripsi ini. Bagi trainer di DJ Arie school ekspresi mukah itu sangat penting karena itu adalah bagian yang dilihat dan diperhatikan oleh siswa ketika trainer sedang memberikan materi dan motivasi. Dalam suatu interaksi yang terjadi, ekspresi wajah merupakan salah satu komunikasi non verbal yang ditujukan trainer DJ Arie ketika mengajar, apalagi ketika sedang memberikan sebuah motivasi, siswa disamping itu harus mengerti dari bahasa yang disampaikannya mereka juga harus tahu bagaimana ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh trainer kepada siswa, agar apa yang disampaikan mengerti dan mempunyai arti.

Motif yang Melatarbelakangi Seorang Trainer Dengan Siswanya Dalam Mengembangkan Kreativitas Motif merupakan sebuah dorongan, peneliti menyebutnya sebagai alasan mengapa manusia dapat terarah sehingga dapat melakukan sesuatu. Dalam pembahasan ini motif merupakan bagian yang cukup penting untuk peneliti analisis, karena motif merupakan sebuah bentuk dorongan dalam diri seorang trainer dalam Perilaku Komunikasi yang ditunjukkan. Berdasarkan hal tersebut, beberapa alasan yang peneliti sebut sebagai motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi seorang trainer ini dapat dikategorikan menjadi beberapa poin, yaitu motif ingin tahu : mengerti, menata dan menduga (predictability). Setiap orang berusaha memahami dan memeroleh dari dunianya dan untukn mengevaluasikan situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai. Kemudian seorang trainer memiliki kompetensi dimana perasaan mampu membuktikan kepada orang lain bahwa ia bisa mengatasi semua persoalan, Motif kompetensipun erat hubungannya dengan kebutuhan akan rasa aman. Selain itu kebutuhan akan nilai dimana seorang trainer membutuhkan nilai-nilai untuk bisa mengambil sebuah keputusan dan bisa memberikan makna untuk kehidupannyasendiri. Dan kebutuhan akan pemenuhan diribukan hanya saja mempertahankan untuk hidup, tetapi juga meningkatkan kualitas diri. Kategori motif tersebut melengkapi kajian tentang bagaimana motif yang melatarbelakangi seorang trainerdalam berperilaku komunikasi tersebut. Setelah peneliti mendapatkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara dan observasi lapangan, berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan bersama para trainer yang merupakan informan penelitian ini, mereka menganggap bahwa trainer memiliki kualitas yang bagus dan baik yang dapat diandalkan. Selain itu mereka juga melihat trainer masih banyak keinginan untuk terus mengembangkan kemampuan skillnya. Berikut ini adalah model alur pemikiran peneliti dalam penelitian sebagai bentuk analisis perilaku komunikasi yang dilakukan oleh trainer dalam berinteraksi dengan siswanyadi DJ Arie School.

IV. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas mengenai perilaku komunikasi Trainer dengan siswanya dalam mengembangkan kreativitas studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif mengenai perilaku komunikasi Trainer dengan siswanya dalam mengembangkan kreativitas di DJ Arie School Bandung maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Komunikasi verbal yang digunakan oleh Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung yaitu peneliti menemukan adanya perbedaan komunikasi verbal yang menjadi suatu kekhasan pada seorang trainer. Perbedaan ini memiliki makna dan tujuan tertentu, dimana memiliki makana serta simbol-simbol komunikasi yang digunakan sangat berpengaruh terhadap perilaku komunikasi seorang trainer. Salah satunya adalah bahasa, dalam komunikasi verbal seorang trainer memiliki ciri khas yang unik dalam penggunaan bahasa yang hits pada saat ini. Seorang trainer dituntut untuk update mengenai penggunaan bahasa pada masa sekarang ini. Hal ini menjadi cara mempertahankan agar dapat terus berkomunikasi dengan para siswa dan orang-orang disekitarnya. 2. Komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer dengan siswanya dalam meningkatkan kreativitas di DJ Arie School Bandung yaitu, peneliti melihat ada dua bagian, yaitu bahasa tubuh dan penampilan fisik. Keunikan dalam penggunaan bahasa tubuh tersebut adanya ekspresi wajah seorang trainer yang membuat para siswa senang untuk melihatnya, dan juga eye contact pada saat berinteraksi. Penampilan fisik yang diperlihatkan seorang trainer, mereka selalu mempersiapkan semaksimal mungkin perihal cara berpakaian,dimana trainer tersebut dengan penampilan fisiknya siap untuk mengajar kepada siswa-siswa. 3. Motif yang melatarbelakangi perilaku komunikasi seorang trainer yaitu motif dimana berupa because to motive adanya faktor pengalaman yang sama di bidang broadcasting dan berhubungan dengan orang banyak, serta in order to motive yaitu ingin berbagi ilmu dan pengalaman dan juga ingin memiliki penghasilan atau sampingan lainnya. Perilaku komunikasi trainer, peneliti membagi menjadi dua bagian yaitu perilaku komunikasi yang menggunakan komunikasi verbal dan perilaku komunikasi non verbal ketika sedang memberikan pembekalan materi maupun kreativitas kepada siswanya.