Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli2015 Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA ISSN: 9 772338 505007
e-jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana e-jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan. Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior, perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi. JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro, dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian: 1. Arsitektural dan Desain Riset: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur, pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.artikel biasanya merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur. 2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan, perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur, dll. 3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan: Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil pengamatan terhadap studi kasus. JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384 ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id
Pengurus e-jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana Penanggung Jawab I Made Suarya Pengarah A.A. Gde Djaja Baruna I Ketut Mudra Ketua Syamsul Alam Paturusi Sekretaris I Wayan Yuda Manik Bendahara Ni Made Swanendri Penyunting dan Reviewer Putu Rumawan Salain Ngakan Putu Sueca Gusti Ayu Made Suartika I Nyoman Susanta I Gusti Agung Bagus Suryada Tim Validasi I Ketut Mudra I Made Widja Syamsul Alam Paturusi I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada Tim Penerbit I Made Widja Ngakan Putu Sueca I Wayan Kastawan I Gusti Agung Bagus Suryada Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun. Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 ISSN No. 9 772338 505007 Hak Cipta 2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh kontributor. Desainer Cover Antonius Karel Muktiwibowo
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-jurnal Arsitektur (JA) UNUD Tata tulis naskah: 1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir. 2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4, spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45 cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt. 3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman. 4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis sebagai referensi). 5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan alamat email di bawah institusi. 6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci (keyword) diletakkan setelah abstrak 7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt, spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital 8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas. 9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi diletakkan sebelum daftar pustaka 10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak miring. Keterangan umum: 1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan kata MS Word atau format teks/ascii. 2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain. 3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis naskah untuk ditanggapi.
Editorial Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3, ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal. Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang mudah.untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas, menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.selain itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor 2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang sangat terbatas mewarnai volume ketiga ini.ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal mudah.namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu. Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.sehingga diharapkan diperoleh keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.dalam kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini. Redaktur
Daftar Isi Halaman ejurnal Arsitektur Universitas Udayana... ii Pengurus ejurnal Arsitektur Universitas Udayana... ii Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-jurnal Arsitektur (JA) UNUD... iii Editorial... iv Daftar Isi... v 1. Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali (Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)... 1-4 2. Penerapan Konsep High-Tech Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai, Bali (Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus)... 5-8 3. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali (Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain)... 9-14 4. Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali (I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti)... 15-18 5. Pusat Kebugaran Luxury Club di Denpasar, Bali (Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika)... 19-24 6. Night Club di Denpasar, Bali (I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga)... 25-30 7. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung (I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika)... 31-36 8. Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali (Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik)... 37-40 9. Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali (Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, Ni Made Swanendri)... 41-46 10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali (I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus, Ni Made Swanendri)... 47-50 11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata (I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana)... 51-56 12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali (I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha)... 57-60 13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar (I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga)... 61-64 14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali (I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi)... 65-68
15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan (I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika)... 69-74 16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar (Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 75-78 17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar (I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna)... 79-84 18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar (I Putu Windi Adnyana, Syamsul Alam Paturusi, I Putu Sugiantara)... 85-90 19. Pusat Komputer di Gianyar (Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti)... 91-94 20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung (Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti)... 95-98 21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali (Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli)... 99-104 22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli (I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik)... 105-110 23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan (Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada)... 111-114 24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar (I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada)... 115-120 25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar (Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra)... 121-126 26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali (Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan)... 127-130 27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana (I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati)... 131-136 28. Taman Remaja di Denpasar, Bali (Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan)... 137-142 29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar (I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S)... 143-148 30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar (Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati)... 149-152 31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B (Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus)... 153-158 32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud (I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati)... 159-164 33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar (Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa... 165-168 34. Pasar Barang Bekas di Denpasar (Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S)... 169-172 35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung (Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa)... 173-176 36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali (I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya)... 177-182 37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali (Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa)... 183-186 38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar (Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta)... 187-192
39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali (I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S)... 193-196 40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman (Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain)... 197-200 41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali (Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya)... 201-206 42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali (David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan)... 207-210 43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali (Komang Sariasih, I Ketut Muliawan Salain, dan I Wayan Yuda Manik)... 211-216 44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja (Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa)... 217-220 45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar (I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana)... 221-224 46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan (Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra)... 225-230 47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali (Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra)... 231-236 48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng (Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra)... 237-240 49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar (Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan)... 241-246 50. Cahapel and Wedding Hall di Badung (Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto)... 247-250 51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar (Kadek Yusron Mulya Prasetya, Nyoman Surata)... 251-254
CHAPEL AND WEDDING HALL DI BADUNG Kellin Baquita L.O. Soares 1) dan Ciptadi Trimarianto 2) 1) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana kellinbaquita@gmail.com 2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana c_trimarianto@yahoo.co.uk ABSTRACT Chapel and Wedding Hall is a commercial building which accomodate private wedding ceremony especially for Christians and wedding reception, also stunning view for honeymoon villa. The architecture of these buildings are designed with Romantic, Holy and Elegant design concept. Dramatically situated on the cliff of Pandawa the chapel combines modern architecture with Balinese architecture, so every guests can enjoy every stunning scenery with romantic and Balinese atmosphere. There is a facilities in Chapel and Wedding Hall such as a wedding chapel, outdoor and indoor wedding hall, preparation room, honeymoon villa, restaurant, and spa for satisfy every guests. Keywords: Chapel, Wedding ABSTRAK Chapel and Wedding Hall ini merupakan bangunan komersial yang mengakomodasi pemberkatan pernikahan yang private terutama bagi umat Kristiani dan resepsi pernikahan, juga vila untuk bulan madu dengan pemandangan yang menakjubkan. Arsitektur pada bangunan yang ada ini didesain dengan konsep Romantis, Suci dan Elegan. Situasi dramatis pada tebing Pandawa, chapel yang ada mengkombinasi arsitektur modern dan arsitektur Bali, sehingga para tamu dapat menikmati keindahan alam dengan suasana romantis dan tanpa kehilangan kesan Bali. Fasilitas yang direncanakan meliputi kapel pernikahan, area pesta pernikahan dalam maupun luar gedung, ruang untuk persiapan, villa untuk bulan madu, restoran, dan spa untuk memuaskan para tamu. Kata Kunci: Chapel, pernikahan PENDAHULUAN Seiring berjalannya waktu, manusia dijaman modern ini menginginkan sesuatu yang bersifat praktis. Terutama dalam merayakan suatu perayaan pernikahan. Pernikahan juga merupakan suatu peristiwa yang sangat spesial dan penting didalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, banyak orang terutama yang kelas menengah keatas, bersedia mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar untuk menyelenggarakan pernikahannya ditempat yang sudah dikenal oleh masyarakat luas, salah satunya adalah Bali. Bali sebagai destinasi wisata dengan keelokan panorama yang dimilikinya, menjadikan Bali sebagai destinasi terbaik dunia untuk menyelenggarakan suatu pernikahan. Menurut data Badan Pusat Statistik kunjungan para wisatawan ke Bali kerap meningkat dari tahun ke tahun.tujuan para wisatawan ke Bali tidak luput untuk menikmati keindahan alam dari pulau dewata, terutama keindahan pantai. Hal ini juga dapat dilihat dari semakin banyaknya hotel yang menyediakan beberapa fasilitas untuk mengadakan pernikahan, seperti chapel. Dengan banyaknya permintaan, fasilitas ini juga sangat baik untuk peluang bisnis. Oleh karena itu, Wedding chapel dan Hall ini merupakan salah satu alternatif yang baik bagi golongan masyarakat menengah keatas, karena dapat mewadahi rangkaian kegiatan upacara pernikahan dari persiapan hingga pelaksanaan resepsi. Oleh karena itu, perlu adanya wedding chapel yang terdapat fasilitas pendukung lainnya, atau fasilitas pernikahan yang bisa mengakomodasi dengan baik.
KONSEP PERANCANGAN PADA CHAPEL AND WEDDING HALL Tema Tema yang akan digunakan pada Chapel and Wedding Hall ini adalah Romantis, Elegan, dan Suci. Pemilihan tema ini didasarkan pada nilai dari suatu acara resepsi pernikahan yang berkesan romantic, dan elegan pada ruang resepsi pernikahan namun tidak melupakan kesucian dan kesakralan di Chapel sebagai tempat pemberkatan pernikahan khususnya pada umat Kristiani. Konsep Zoning Zoning direncanakan sehingga dapat menciptakan kesan dan pergerakan yang efektif, efisian, aman, dan nyaman. Fasilitas pernikahan ditempatkan diarea tersebut dengan pertimbangan kebisingan yang sedang, memperoleh titik tangkap tampilan bangunan dari akses jalan utama, tingkat privasi tinggi-sedang serta memperoleh view langsung ke Samudra Hindia. Fasilitas villa bulan madu juga mempertimbangkan view ke dalam bangunan dan privasi tinggi, untuk kebisingan akibat berbatasan langsung dengan jalan raya utama maka akan diatasi dengan vegetasi sebagai peredam suara atau kebisingan. Bangunan pengelola dan service terletak di bagian utara site, dengan pertimbangan kemudahan akses mengingat berhubungan langsung pada side entrance sebagai jalur sirkulasi pengelola dan service. Parkir tamu dan pengunjung fasilitas ini berada di bagian tengah dengan pertimbangan kemudahan akses menuju main entrance. FASILITAS SERVICE FASILITAS PERNIKAHAN FASILITAS BULAN MADU Gambar 1. Konsep Zoning
Konsep Entrance Tujuan penentuan konsep entrance tapak adalah untuk menentukan letak entrance pada tapak. Dasar pertimbangan penentuan konsep entrance tapak antara lain tema perancangan, kemudahan untuk dilihat dan dikenal, keamanan dan kelancaran sirkulasi di dalam dan di luar tapak, serta kesan pada tapak. Faktor penentu antara lain jalur sirkulasi atau lalu lintas di sekitar site dan kepadatannya, alur dan fungsi jalan, letak jalan terhadap site dan kondisi lingkungan sekitar site. Terdapat satu akses menuju tapak, yakni Jalan Karang Putih yang dapat dilewati melalui jalan utama yaitu Entrance dibuat menjorok kedalam agar terkesan mengundang bagi tamu dan pengunjung. Tampilan entrance dibuat unik dan memiliki pesan dari karakter bentuknya sesuai pada tema dan konsep yang telah ditentukan. Penempatan main entrance berada pada posisi yang mudah untuk sirkulasi kendaraan pengunjung dan tamu. Sirkulasi bagi service dan pengelola diusahakan agar tidak menganggu kegiatan-kegiatan yang berlangsung dalam tapak. Untuk itu, sirkulasi service dan pengelola dibuat terkesan tidak menonjol dan memiliki pola sirkulasi sendiri, sehingga tidak mengganggu jalur sirkulasi pengguna lainnya. Terdapat 2 entrance, yaitu main entrance bagi pengelola dan bagi tamu, side entrance bagi service. BENTUK DASAR ENTRANCE PENERAPAN PADA FASILITAS INI Gambar 2. Konsep Entrance Konsep Ruang Luar Tujuan Konsep Luar (landscape) adalah untuk mendapatkan ruang luar yang sesuai dengan karaktersitik bangunan dan lingkungan sekitar tapak baik itu dilihat dari tata hijau, pencahayaan, drainase, pedestrian, streetscape dan street furniture. Dasar pertimbangan dalam menentukan konsep ruang luar adalah penetapan zoning dan pemilihan tema, memberikan kenyamanan, kesan yang menarik dan estetis, dan menyesuaikan dengan kondisi tapak. Faktor penentu dalam menentukan konsep ruang luar adalah topografi dan iklim, view serta penzoningan pada tapak. Elemen landscape terdiri dari softscape dan hardscape, serta landscape furniture, yang berfungsi untuk menciptakan kenyamanan sekaligus sebagai elemen estetika dan disesuaikan juga dengan pemilihan tema. Softscape merupakan tanaman seperti rumput, dan juga berbagai macam tanaman yang dapat berfungsi sebagai pengarah serta pembentuk ruang. Sedangkan hardscape merupakan material berupa paving block, dan koral sikat, dengan pertimbangan pengguna wanita. Sehingga perlu diperhatikan agar material perkerasan tidak menggangu kenyamanan pengguna sepatu berhak kecil.
KOLAM RENANG PADA VILLA TERDAPAT UNSUR AIR DI SEKITAR CHAPEL Gambar 3. Konsep Ruang Luar Pada tampilan ruang luar menerapkan tema Romantis yaitu dengan penggunaan air pada tamantaman sekitar site yang sesuai juga dengan suasana dalam resepsi pernikahan maupun pemberkatan perrnikahan. Konsep Tampilan Bangunan Tujuan penentuan konsep tampilan bangunan ini adalah untuk menentukan tampilan bangunan agar sesuai dengan tema dan fungsi dari Chapel and Wedding Hall. Dasar pertimbangan dalam menentukan konsep tampilan bangunan antara lain sesuai dengan karakteristik fungsi bangunan, style dan tuntutan ruang. Faktor penentu dalam menentukan konsep tampilan bangunan adalah tema, orientasi bangunan, bentuk bangunan, iklim dan view. Style yang digunakan pada bangunan ini adalah Neo Vernacular. Pada tampilan bangunan ini akan memadukan tampilan bangunan modern namun tidak melupakan nilai-nilai tradisional Bali. Misalnya dengan pemilihan material, ornamenornamen untuk menunjukan nilai tradisional serta menggunakan material kaca, maupun material modern lainnya. Perwujudan dari tema yang diangkat pada Chapel and Wedding Hall ini ditampilkan pada bentuk serta proporsi serta penggunaan ornamen seperti patung di beberapa tempat. Gambar 4. Konsep Tampilan Chapel dan Hall
Bentuk tampilan bangunan menggunakan proporsi yang tinggi terutama pada ruang resepsi, chapel dan menggunakan material kaca, dan baja ringan untuk memperoleh kesan Elegan dan Suci. Juga pada Chapel ini menggunakan penutup atap berupa membrane. Unsur Bali ditampilkan pada fasilitas resepsi pernikahan dan fasilitas pelayanan lainnya seperti, villa untuk bulan madu, ruang persiapan pengantin serta ruang pengelola KONSEP DASAR VILLA SPA Gambar 5. Konsep Tampilan Villa, Spa dan Restaurant RESTAURANT SIMPULAN Pada perancangan Chapel and Wedding Hall terdapat beberapa fasilitas pernikahan dan resepsi pernikahan, yang terdiri dari, chapel, hall resepsi indoor dan outdoor, fasilitas bulan madu yaitu berupa villa, spa dan restaurant. Pada perancangan fasilitas ini menggunakan tema Elegan, Romantis, dan Suci yang diterapkan pada konsep perancangan. REFERENSI Ching, Francis D.K. (2008) Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta: Erlangga. Chiara, Joseph de & Callender, John. (1987) Time Saver for Building Types. Singapore: McGraw Hill. Marlina, Endy. (2008) Panduan Perancangan Bangunan Komersial. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta. Neufert, Ernst. (2002) Data Arsitek Jilid II. Jakarta: Erlangga. Panero, Julius & Zelnik, Martin. (2003) Dimensi Manusia & Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Badung. Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Daerah Tingkat II Badung Soetiadji, Setyo. (1987). Anatomi Denah. Jakarta: Djambatan. Syahuri, Taufiqurrohman. (2013). Legislasi Hukum Perkawinan di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.