3. Metode Penelitian Studi Literatur

dokumen-dokumen yang mirip
Stasiun Kereta Depok Baru. Gambar 5. Jalur Jalan Margonda Raya Sumber: 2009

Jalan Margonda Raya dan sekitarnya sebelum masuk pada tahap penelitian. Rute pertama

5. Konsep Urban Design Guidelines yang Memperhatikan Kebutuhan Pejalan Kaki Usia Kanak-Kanak dan Usia Lanjut

REDESAIN TERMINAL TERPADU KOTA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Habitus as second nature or forgotten history is a spontaneity without consciousness or will (Bordieu. 1990: 56)

BAB I PENDAHULUAN. Diagram 1.1. Data Statistik Kenaikan Angka Lansia Sumber: Badan Pusat Statistik,2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Citra suatu negara ditunjukkan oleh citra sistem lalu lintas di negara

Kajian Angkutan Umum yang Baik terkait Korespondensi Lokasi Tempat Tinggal dan Profesi Komuter

Panti Asuhan Anak Terlantar di Solo BAB I PENDAHULUAN

Bab 5. Simpulan, Diskusi dan Saran

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan Latar belakang

Kriteria Ruang Publik untuk Masyarakat Usia Dewasa Awal

Korespondensi antara Faktor Penyebab Kemacetan dan Solusinya

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

S K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6

Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 1 PENDAHULUAN. Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keputusan pembelian fresh product di ritel tradisional dan ritel modern. Pemilihan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Pemilihan Ruang Publik di Kampung Luar Batang, Jakarta Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP. terkait langsung dengan sistem transportasi. Evaluasi dari manajemen sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan yang baik dan memadai merupakan salah satu faktor yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Seni Fotografi Semarang. Ilham Abi Pradiptha Andreas Feininger, Photographer,

RAFTING CISADANE (Arung Jeram)

Preferensi Masyarakat dalam Memilih Karakteristik Taman Kota Berdasarkan Motivasi Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup daerah kepulauan seperti daerah Kepulauan Seribu dan Raja Ampat.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam setiap pelaksanaan penelitian. Penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN Di dalam bab 3 (tiga) ini adalah pemaparan metode penelitian yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian dan strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Proyeksi Proporsi Penduduk di Indonesia (%) 0-14 Tahun Tahun > 65 Tahun

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (STUDI KASUS DI JALAN LENTENG AGUNG)

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

Peluang Bisnis Rumahan Dengan Jasa Penitipan Anak

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia yang sebenarnya bisa dicegah. Sepanjang abad ke-20, telah terdapat 100

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat, sebaliknya peningkatan taraf

RAFTING CITARIK (Arung Jeram)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RAFTING CICATIH (Arung Jeram)

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

BAB I. Game mobile saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi semua kalangan baik

Jurnal Kalibrasi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut Indonesia

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN PELANGGAN PADA RUMAH MAKAN BAKMI GOLEK CABANG DEWI SARTIKA, JAKARTA TIMUR. Dian Wahyuningsih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh masyarakat sehari-hari, karena biayanya yang relatif murah dan terjangkau.

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

UKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Specific Dynamic Action

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik komunikasi interpersonal orang tua tunggal dalam mendidik

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini manusia dituntut untuk bisa berpindah-pindah tempat dalam waktu

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak khususnya anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa,

BAB I. A. LATAR BELAKANG Perkembangan dunia kereta api di negara-negara sekarang ini

V GAMBARAN UMUM USAHA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Studi beberapa..., Annisa Putri Handayani, FKM UI, 2009

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. berisi sebuah paparan deskriptif mengenai langkah-langkah dalam proses

Identifikasi Pola Perumahan Rumah Sangat Sederhana di Kawasan Sematang Borang Kota Palembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ekspektasi Wisatawan dalam Memilih Penginapan sesuai Anggaran

BAB IV INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini merupakan penelusuran sejarah permukiman di kota Depok,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

3. Metode Penelitian Saya menggunakan metode peneilitian studi kasus dengan buku acuan Case Study oleh Robert K. Yin. Penggunaan studi kasus sebagai kerangka arahan penelitian merupakan bentuk penelitian kualitatif. Melalui penelitian ini saya dapat mengeksplorasi permasalahan penelitian dengan bebas dan tanpa terikat oleh penentuan contoh uji dan sistem kontrol. Beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk mengeksplorasi studi kasus adalah studi literatur, kajian literatur, pencarian data, survey kondisi fisik ruang berjalan kaki, pengamatan pejalan kaki dan ruangnya, melakukan wawancara dan pengolahan data. 3.1. Studi Literatur Saya memilih buku dan jurnal yang berkaitan dengan teknik penelitian kualitatif, pemahaman ruang urban, perilaku manusia di ruang urban, pergerakan pejalan kaki di ruang urban dan penggunaan alat transportasi umum. Selain itu saya juga mempelajari literatur yang berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologis anak-anak dan lanjut usia untuk mendukung pemahaman terhadap gerak yang dilakukan subjek. Saya menggunakan beberapa buku pendukung untuk memandu penelitian kualitatif. Buku pertama adalah Inquiry by Design oleh John Zeisel yang membantu saya memahami teknik penelitian lingkungan, perilaku dan tata ruang. Buku kedua adalah Research Methods fro reconstruction oleh Richard Fellows dan Anita Liu yang melengkapi pengetahuan saya dari buku Case Study-Robert K Yin mengenai teknik survey studi kasus. Buku ketiga adalah Architectural Research Methods oleh Linda Groat dan David Wang yang memberikan alur kerangka berpikir penelitian antara konsep dan penelitian. Buku keempat adalah The Art of Case Study Reseach oleh Robert E. Stake yang memandu saya dalam bergerak menelusuri masing-masing studi kasus. Keempat buku tersebut merupakan panduan utama saya untuk melengkapi informasi yang saya dapatkan dari buku Case Study oleh Robert K Yin. Melalui kelima buku tersebut saya menyusun rencana dan menjalankannya untuk melakukan penelitan kualitatif dengan cara studi kasus. Manfaat dari penelitian studi kasus ini adalah pengamatan yang rinci dan fokus pada beberapa kasus, yang kemudian meneliti dan mengolah faktor penting yang berperan pada masing-masing studi kasus tersebut. Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 16

Sebagai pendukung pemahaman terhadap ruang urban, saya melakukan studi terhadap beberapa buku tentang ruang dan urban design. Selain itu untuk pengenalan terhadap pelaku yaitu pejalan kaki saya menggunakan panduan dari buku perkembangan fisik dan psikologi manusia terhadap ruang dan lingkungannya. Berdasarkan kajian terhadap perkembangan fisik dan psikologis manusia, ada beberapa hal yang sangat penting diperhatikan dalam kegiatan manusia di ruang urban terutama pejalan kaki. Kelompok manusia yang aktif menjadi pejalan kaki di ruang urban adalah kolompok usia kanak-kanak, remaja, pemuda, dewasa dan usia lanjut. Kelompok manusia usia kanak-kanak secara fisik relatif pendek dan kecil dibandingkan manusia-manusia dewasa, besar dan tingginya bangunan, perkembangan psikologis anak-anak belum maksimal, pengetahuan dasar mengenai ruang dan gerak belum sampai pada perasaan bertanggungjawab penuh pada keselamatan diri. Sedangkan kondisi fisik manusia usia lanjut, kemampuan fisiknya sudah jauh menurun dibandingkan saat usianya lebih muda. Kondisi fisik yang menurun seperti jarak pandang pengelihatan, pendengaran, kecepatan berjalan, dan tulang yang mulai rapuh. Berdasarkan studi literatur, saya menggarisbawahi beberapa poin penting, yaitu: 1. Ruang urban terdiri atas ruang yang terbentuk dari bentuk fisik dan yang terbentuk dari ruang gerak pelaku ruang urban. 2. Salah satu pelaku utama di ruang urban adalah pejalan kaki. 3. Gerak pejalan kaki dipengaruhi oleh kondisi fisik ruang urban dan peristiwaperistiwa yang terjadi di sekitarnya 4. Pergerakan pejalan kaki berkaitan dengan strategi pembentuk ruang urban dan taktik pejalan kaki untuk mencapai tujuannya. 5. Untuk mengetahui taktik berdasarkan pola dan karakter pejalan kaki dapat dilakukan melalui penelitian kualitatif studi kasus. 6. Penelitian metode kualitatif dengan studi kasus membantu peneliti mengamati dan meneliti subjek dengan rinci dan fokus. 7. Pejalan kaki yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pejalan kaki dari kelompok usia kanak-kanak dan usia lanjut 8. Kedua kelompok usia tersebut tergolong dua kelompok yang aktif berjalan kaki di ruang urban, namun paling lemah terhadap kondisi ruang urban yang jangkauannya luas, padat kegiatan dan ramai. 3.2. Pengumpulan Data Lapangan Pendukung utama melakukan studi kasus penelitian saya adalah subjek. Sebagai awal penelitian maka saya perlu memilih subjek sebelum akhirnya mengamati dan memilih subjek. Pejalan kaki yang akan menjadi subjek penelitian saya adalah penghuni Kota Depok dengan beberapa kelompok usia. Kelompok anak-anak (6-12 tahun) dan manusia lanjut usia (lebih dari 60 tahun) yang berjalan kaki dari daerah tempat tinggalnya dekat Jalan Margonda Raya. Para subjek adalah masyarakat Depok yang saya perhatikan berjalan Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 17

kaki di lingkungan Jalan Margonda Raya dan saya akan minta persetujuannya untuk mengamati pergerakannya. 3.2.1. Pemilihan Subjek Pemilihan subjek terbagi atas beberapa tahapan, yaitu: 1. Penentuan Kriteria Subjek Penduduk di sekitar Depok dengan usia kanak-kanak (6-12 tahun) dan usia lanjut (lebih dari 60 tahun). Penduduk di sekitar Depok yang berkegiatan dan berjalan kaki di Jalan Margonda Raya. Pergerakan pejalan kaki didukung oleh penggunaan alat transportasi umum. Pejalan kaki bepergian sendiri tanpa ada teman seperjalanan. 2. Pencarian dan Pemilihan Subjek yang sesuai Kriteria Pencarian dan pemilihan penduduk usia kanak-kanak: 1. Mencari subjek dari mulut ke mulut penduduk Depok, siapa saja anak-anak yang sesuai dengan kriteria subjek usia kanak-kanak. Namun kemudian rencana ini tidak berhasil karena kriteria berjalan kaki di Jalan Margonda Raya belum memenuhi syarat. 2. Selanjutnya mencari subjek di sekolah-sekolah yang berada di Jalan Margonda Raya. 3. Mendapatkan beberapa nama murid sekolah dari Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 1 dan Sekolah Dasar Negeri Pondok Cina 5. 4. Memilih murid yang bertempat tinggal di dekat Jalan Margonda Raya. 5. Memilih murid yang dapat berangkat ke sekolah dan pulang ke rumah sendiri. 6. Memilih murid yang menggunakan jasa transportasi umum sebagai alat media penghantarnya. 7. Memilih tiga orang anak sebagai acuan studi. Pertimbangan yang mempengaruhi ini adalah banyaknya jumlah penduduk usia lanjut yang terlihat melakukan perjalanan di Jalan Margonda Raya. Selain itu untuk melakukan studi kasus perlu fokus pada subjek, sehingga pembatasan jumlah ini penting untuk mendukung pengamatan subjek lebih mendalam dalam waktu yang cukup singkat. 8. Memilih tiga murid dengan beberapa tingkatan usia antara 6 sampai 12 tahun. 9. Memilih murid dengan jenis kelamin wanita dan pria. Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 18

10. Memilih murid yang sesuai dengan seluruh kriteria subjek, dengan formasi dua orang anak berjenis kelamin wanita dengan usia 11 dan 9 tahun, kemudian satu orang anak pria berjenis kelamin pria beruusia 7 tahun. 11. Proses pencarian dan pemilihan ini berlangsung selama dua minggu. Tahapan proses ini pengiriman surat ke beberapa sekolah, pertemuan dengan kepala sekolah, pertemuan dengan wali kelas, pertemuan dengan murid dan pertemuan dengan orang tua murid, selanjutnya adalah survey awal posisi tempat tinggal dan alur perjalanan murid tersebut. Pencarian dan pemilihan penduduk usia lanjut: 1. Mencari subjek dari mulut ke mulut penduduk Depok, siapa saja penduduk berusia yang sering melewati Jalan Margonda Raya sebagai tempat pergerakan ataupun pemberhentian dalam perjalanannya. Saya menanyakan hal ini pada beberapa kenalan di Universitas Indonesia, penduduk Pesona Khyangan, penduduk di daerah Jalan Margonda Raya, penduduk di daerah Beji, penduduk di daerah Kelapa Dua dan penduduk di daerah Citayam. Hasilnya adalah tidak seorang pun yang mengenal penduduk lanjut usia yang sesuai kriteria subjek yang saya butuhkan. 2. Selanjutnya mencari ke beberapa komunitas perkumpulan kegiatan yang anggotanya mencakup penduduk Depok yang berusia lanjut. 3. Mendapat beberapa nama dari beberapa komunitas olahraga dan rohani. 4. Memilih penduduk usia lanjut yang tinggal atau berkegiatan di sekitar Jalan Margonda Raya. 5. Memilih penduduk usia lanjut yang berpergian sendiri, tanpa pendamping. 6. Memilih penduduk usia lanjut yang menggunakan jasa transportasi umum sebagai alat media penghantarnya. 7. Memilih dua penduduk usia lanjut sebagai acuan studi. Pertimbangan yang mempengaruhi ini adalah sedikitnya jumlah penduduk usia lanjut yang terlihat melakukan perjalanan di Jalan Margonda Raya. Selain itu untuk melakukan studi kasus perlu fokus pada subjek, sehingga pembatasan jumlah ini penting untuk mendukung pengamatan subjek lebih mendalam dalam waktu yang cukup singkat. 8. Memilih penduduk usia lanjut dengan beberapa tingkatan usia antara 60 sampai 90 tahun. 9. Memilih penduduk usia lanjut dengan jenis kelamin wanita dan pria. 10. Memilih penduduk usia lanjut yang sesuai dengan seluruh kriteria subjek, dengan formasi satu wanita berusia 75 tahun dan satu pria berusia 79 tahun. Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 19

11. Proses pencarian dan pemilihan ini berlangsung selama dua minggu. Tahapan proses ini termasuk pengiriman surat ke beberapa perkumpulan manusia lanjut usia (manula), pertemuan dengan beberapa manula dan survey awal ke masing-masing rumah dan tempat kegiatan yang ditujunya. 3. Pendekatan pada Subjek Pendekatan kepada subjek perlu dilakukan sebelum melakukan pengamatan kegiatan berjalan kaki tujuannya adalah untuk menjelaskan pada subjek bagaimana proses pengamatan akan berlangsung, mengenai faktor kenyamanan dan keamanannya saat melakukan pergerakan dan pemberhentian dan membiasakan subjek berhadapan langsung dengan pengamat. Saya menyampaikan kepada subjek bahwa saya akan mengamatinya dari belakang, yaitu dengan cara mengikutinya berjalan, naik angkutan, turun angkutan, menyeberang, berhenti dan sebagainya selama perjalanannya dari rumah hingga tempat tujuan. Kemudian saya menjelaskan agar subjek melakukan perjalanan sebagaimana biasanya mereka melakukan perjalanan dan menghiraukan kehadiran saya, hal ini untuk menjaga kenyamanan dan keamanan subjek, agar tetap sesuai dengan kondisi biasanya dan fokus terhadap perjalanannya. Sebagai proses pengenalan saya bertemu dengan subjek di rumah mereka masing-masing dan melakukan pembicaraan ringan mengenai kegiatan seharihari dan bagaimana pengalaman berjalan mereka. 4. Evaluasi Pemilihan Subjek Tahapan selanjutnya setelah melakukan kunjungan ke rumah subjek dan mengetahui alur perjalanan mereka, dari pengamatan awal tersebut saya mengevaluasi apakah subjek sesuai dengan kriteria yang saya butuhkan. Subjek pertama adalah anak wanita usia 11 tahun, kelas 5 di Sekolah Dasar. Tempat tinggalnya di gang Beringin, dekat sungai Ciliwung dan Jalan Margonda Raya. Subjek berpergian dan pulang sekolah sendiri. Subjek ini sesuai dengan kriteria subjek. Subjek kedua adalah anak wanita usia 9 tahun, kelas 4 di Sekolah Dasar. Tempat tinggalnya di Pondok Terong, daerah Depok Selatan. Perjalanannya mencakup Jalan Margonda Raya dan berpergian sendiri tanpa pendamping. Subjek ini sesuai dengan kriteria subjek. Subjek ketiga adalah anak pria berusia 7 tahun, kelas 2 di Sekolah Dasar Negeri 1 Pondok Cina 1. Tempat tinggalnya di gang Mushalla, Jalan Margonda Raya. Bila Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 20

berangkat sekolah, orang tuanya ada di rumah maka subjek akan berangkat bersama orangtuanya. Namun bila tidak subjek dapat berangkat sendiri. Pulangnya subjek selalu sendiri tanpa pendamping. Subjek ini kurang sesuai kriteria, karena sebagaian perjalanannya ditemani dengan orangtuanya. Namun kelebihannya adalah saya dapat melihat perilaku subjek terhadap lingkungan jalan Margonda Raya bila dengan pendamping dan bila tidak dengan pendamping. Maka subjek ini tetap saya masukkan sebagai subjek penelitian saya. Subjek keempat adalah wanita berusia 75 tahun, seorang pensiunan. Tempat tinggalnya di jalan Semangka, Depok 1. Perjalanannya ke Jakarta Selatan, untuk melakukan kegiatan koperasi. Subjek selalu berpergian sendiri. Karena perjalanan subjek ke Jakarta, maka saya hanya mengamati perjalanan subjek dari rumah sampai Terminal Depok, kemudian saat pulang saya akan mengamatinya mulai dari terminal Depok hingga sampai ke rumahnya. Subjek ini sesuai dengan kriteria subjek. Subjek kelima adalah pria berusia 79 tahun, seorang pensiunan. Tempat tinggalnya di Srengseng Sawah-Jagakarsa, Jakarta Selatan. Perjalanannya dari rumah menuju Pesona Khayangan, di Jalan Margonda Raya. Subjek berpergian sendiri. Meski ada wilayah Jakarta yang dilalui oleh subjek, namun karena jaraknya tidak terlalu jauh, dan proses berjalan subjek banyak juga dilakukan di daerah Depok, maka saya tetap menetapkan subjek sebagai subjek ini yang sesuai dengan kriteria subjek. 3.2.2. Pengamatan Subjek Tahap selanjutnya adalah melakukan pengamatan terhadap subjek yang bersedia diamati. Saya akan mengamati pergerakannya dari tempat tinggalnya sampai tempat tujuannya dengan batas tidak keluar dari Depok. Pengamatan akan dilakukan pada hari kerja dan pada hari libur terutama akhir minggu. Dalam melakukan pengamatan saya akan ditemani seseorang untuk membantu proses pengamatan. Saya mencatat waktu kejadian dan tempat, perilaku, sketsa ruang dan mengambil foto kondisi sekitar, sedangkan teman saya akan merekam kejadiannya dengan video. Faktor-faktor yang diamati adalah tempat tujuan berjalan kaki/perjalanan, barang-barang apa saja yang dibawa, berapa teman yang berjalan bersama subjek, alas kaki yang dikenakan oleh subjek, pakaian yang dikenakan oleh subjek, alas yang diinjak oleh subjek, naungan, cuaca, interaksi subjek dengan makhluk hidup lainnya (manusia, Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 21

hewan), interaksi dengan alat transportasi, ruang perpindahan subjek dari satu lokasi ke lokasi lain, ruang pemberhentian subjek selama proses berjalan kaki. 3.2.3. Wawancara Subjek Selain melakukan pengamatan secara langsung, subjek diwawancara mengenai kegiatan berjalan kakinya di ruang urban. Hal-hal yang tidak diketahui oleh pengamat berkaitan dengan kegiatan berjalan kaki yang telah didokumentasikan adalah logika berpikir dan perasaan subjek pada saat berjalan kaki. 3.3. Pengolahan Hasil Survey Pengolahan hasil survey merupakan kegiatan analisis data berkaitan dengan hasil studi literatur dan kondisi ruang urban yang dihadapi. Setelah itu hasil analisis digunakan sebagai bahan pembentukan konsep Urban Design Guide Lines bagi pejalan kaki usia kanak-kanak dan usia lanjut di ruang urban khususnya di Jalan Margonda Raya, Depok. 3.4. Sistematika Penelitian Studi Awal Identifikasi permasalahan Menyusun pertanyaan Menentukan sasaran Pengumpulan Data Studi Literatur Membuat Perencanaan Penelitian Studi Literatur Analisa Data Pembuatan Laporan Diagram 4. Sistematika Penelitian Sumber: Pribadi 2009 Pejalan Kaki dan Perjalanannya Wanda Widiastuti Soepandji 22