LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN GIZI KOMPREHENSIF UNTUK PEMENUHAN KOMPETENSI REGISTERED DIETESIEN (RD) BAGI DOSEN PRODI DIETISIEN

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN FOOD SERVICE MANAGEMENT

STANDAR TERKINI PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT (PGRS)

Anna Ngatmira,SPd,MKM ( Jogjakarta, 25 November 2014)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN

PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT AULIA TAHUN 2015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

APLIKASI SIKAP PROFESIONAL TENAGA GIZI DI BIDANG ASUHAN GIZI DAN DIETETIC. Miranti Gutawa Sumapradja RSUP dr Hasan Sadikin Bandung

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PUSKESMAS WONOSARI II

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK TENAGA GIZI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JCI - HEALTHCARE ORGANIZATION MANAGEMENT STANDARDS

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah industri yang bergerak di bidang pelayanan jasa

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SILABUS MATA KULIAH. Kode Mata Kuliah : GIZ : PRAKTEK KERJA LAPANGAN PELAYANAN GIZI KLINIK (PKL PGK)

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

LAPORAN KEGIATAN PERTEMUAN TAHUNAN ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI INDONESIA MURY KUSWARI NIK

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

PROGRAM KERJA MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIS (MIRM) Djoti Atmodjo

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT EDISI 1 EFEKTIF TANGGAL 1 JANUARI 2018

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

PROGRES DOKUMEN POKJA KKS ( KOMPETENSI DAN KEWENANGAN STAF )

Pengalaman RSUP Dr. Sardjito dalam Pengorganisasian Tim Akreditasi. Sri Mulatsih RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2012

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

Luwiharsih Komisi Akreditasi RS

BAB 7 MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE)

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN INTENSIVE TRAINING FOR INSTRUCTOR (ITFI) DALAM RANGKA PENDIRIAN PROGRAM PROFESI DIETISIEN- BATCH 4

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

Kebijakan Kemristekdikti untuk Pendidikan Bimbingan dan Konseling

RENCANA MUTU PERKULIAHAN

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

BAB I. PENDAHULUAN. yang semakin tinggi diantara rumah sakit. Rumah sakit dituntut untuk tetap

Elemen Penilaian PKPO 1 Elemen Penilaian PKPO 2 Elemen Penilaian PKPO 2.1 Elemen Penilaian PKPO Elemen Penilaian PKPO 3

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)

MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PERSIAPAN BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN TERKAIT UU KEPERAWATAN DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan keunggulan masing-masing agar bisa bertahan. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN RUMAH SAKIT (IPKP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

PANDUAN ATAU PEDOMAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT

DIAJUKAN KOMPETENSI. 1 Berpenampilan (Unjuk Kerja) sesuai dengan kode etik profesi gizi

Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Rumah sakit sebagai institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN TERAPI OKUPASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Penomoran Ijazah Nasional (PIN) Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Perubahan Data Mahasiswa (PDM) Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL)

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT ISLAM AT-TIN HUSADA

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 1

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

CHECKLIST KEGAWATDARURATAN RUMAH SAKIT. Belum Terlaksana

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DIAGNOSA GIZI PELATIHAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Oleh Pengurus LAM-PTKes

Capaian Pembelajaran Profesi Gizi terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dokumen yang dibutuhkan 1. Data Cakupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULIR APLIKASI REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU (RPL) Untuk Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah/Diploma I. Politeknik Kesehatan Kemenkes :

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

dalam yang memenuhi standar profesi serta peraturan perundang- undangan. (R) Pedoman Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mencapai tujuan yang optimal. (Depkes R.I. 2001)

PROGRAM KERJA INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2016

Jenis Jenis Indikator Mutu Rumah Sakit: Haruskah RS Memiliki Semua

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, padat profesi dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOTIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penduduk agar dapat terwujudnya derajat kesehatan yang optimal. Untuk itu perlu

laporan hasil audit internal

PROGRAM ORIENTASI BAGI MAHASISWA PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN/KEBIDANAN DI RSUD dr.fauziah BIREUEN

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN GIZI KOMPREHENSIF UNTUK PEMENUHAN KOMPETENSI REGISTERED DIETESIEN (RD) BAGI DOSEN PRODI DIETISIEN NAMA NIK Erry Yudhya Mulyani 209100388 Putri Ronitawati 208100381 Laras Sitoayu 215080596 Khairizka Citra Palupi 217030663 Rachmanida Nuzrina 210020402 Dudung Angkasa 211120439 Nazhif Gifari 217030678 Mertien Sa'pang 217030679 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017

1. Latar Belakang Berdasarkan PERMENKES RI Nomor 26 Tahun 2013 tanggal 25 Maret 2013 tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi, Kemenkes menetapkan peran dan kewenangan tenaga profesi gizi dari berbagai level pendidikan, salah satunya Register Dietisien/RD dengan latar belakang pendidikan formal S1/D IV Gizi. Registered Dietisien yang disingkat RD adalah tenaga gizi sarjana terapan gizi atau sarjana gizi yang telah mengikuti pendidikan profesi (internship) dan telah lulus uji kompetensi serta teregistrasi sesuai ketentuan peraturan peraturan perundang-undangan berhak mengurus ijin memberikan pelayanan gizi, makanan dan dietetik dan menyelenggarakan praktik gizi mandiri. Penyelenggara program pendidikan profesi RD di Indonesia yang telah berjalan hanya ada satu yaitu di Universitas Brawijaya (Malang). Di lain pihak, kebutuhan tenaga gizi khususnya RD di Indonesia terus meningkat dengan pertimbangan semakin kompleksnya masalah gizi serta perkembangan global saat ini. Oleh karena itu, Asosiasi Institusi Pendidikan Gizi Indonesia (AIPGI), PERSAGI bersama dengan beberapa universitas (salah satunya Universitas Esa Unggul) mencanangkan percepatan pembukaan Profesi RD. Namun mengingat Pemenristek Dikti No. 32/2016 tentang Akreditas Program Studi Baru dan Perguruan Tinggi, bahwa salah satu persyaratan pendirian program studi baru memerlukan 6 dosen sesuai syarat dalam hal ini berkualifikasi RD, sedangkan saat ini belum tersedianya dosen berkualifikasi RD di berbagai Perguruan Tinggi yang akan membuka program studi Profesi Dietisien. Oleh karena itu perlu dilakukan RPL untuk dosen yang akan mengajar pada prodi yang bersangkutan yang membutuhkan Pengakuan Kesetaraan level KKNI tertentu salah satu tahapannya adalah mengikuti Pelatihan Gizi Komprehensif Untuk Pemenuhan Kompetensi Registered Dietesien (RD) Bagi Dosen Prodi Dietisien. 2. Tujuan Mengikuti pelatihan Gizi Komprehensif Untuk Pemenuhan Kompetensi Registered Dietesien (RD) Bagi Dosen Prodi Dietisien ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi di bidang gizi secara komprehensif mencakup profil standar dan kewenangan dietisien, proses asuhan gizi terstandar baik individu maupun masyarakat, terapi diet khusus dan manajemen institusi penyelenggaraan makanan sehingga mampu memenuhi syarat penyetaraan level KKNI. Materi ini juga dapat disampaikan kepada rekan-rekan dan mahasiswa di Prodi Gizi FIKES Universitas Esa Unggul. 3. Trainer

Berbagai ahli gizi yang kompeten di bidang gizi klinis, gizi masyarakat dan penyelenggaraan makanan sebanyak 14 orang 4. Peserta Dosen Program Studi Ilmu gizi dari berbagai institusi di seluruh Indonesia sebanyak 77 orang (Batch I) dan 39 orang (Batch II). 5. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Hotel Amos Cozy Jakarta, 07-14 Juli 2017 Hotel The Bellevue Suites Jakarta, 29 Oktober- 03 November 2017 6. Hasil Pelatihan a) Standar kompetensi tenaga kesehatan gizi sesuai dengan SK Menteri Kesehatan No 374/2007 Tentang Standar Profesi Gizi mencakup ruang lingkup (sebagai profesi, sebagai tenaga kerja profesional); prinsip-prinsip kode etik;-kualifikasi pendidikan gizi (Pendidikan Gizi, Kurikulum; D3/D4/S1);-Pendidikan Profesi (Tujuan, kompetensi Inti) dan Standar Kompetensi AMG dan AG b) Standar kewenangan tenaga gizi sesuai PERMENKES RI Nomor 26 Tahun 2013 tanggal 25 Maret 2013 tentang Penyelenggaraan dan Praktik Tenaga Gizi, yaitu memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi, dan dietetik; pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanangizi; pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanangizi; dan melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar. c) Proses program pengakuan kesetaraan RD sesuai dengan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) telah diatur dalam Permenristek Dikti No. 26/2016 dan Keputusan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 123/B/SK/2017 mencakup panduang penyelenggaraan RPL; tahapan RPL; kriteria dan seleksi calon peserta RPL d) Mampu menjelaskan mekanisme/langkah-langkah Proses Asuhan Gizi terstandar (PAGT) baik pada individu maupun masyarakat sebagai berikut: Asesmen gizi bertujuan untuk mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis serta mengelompokkan data berdasarkan kategori asesmen gizi: Riwayat gizi dengan kode FH (Food History); Antropometri dengan kode AD (Anthropometry Data); Laboratorium dengan kode BD (Biochemical Data);Pemeriksaan fisik gizi dengan kode PD (Physical Data); Riwayat klien dengan kode CH (Client History); serta interpretasi data dengan membandingkan

terhadap kriteria atau standar yang sesuai untuk mengetahui terjadinya penyimpangan. Diagnosis Gizi bertujuan mengidentifikasi adanya problem gizi, faktor penyebab yang mendasarinya, dan menjelaskan tanda dan gejala yang melandasi adanya problem gizi. Penegakan diagnosis gizi terbagi dalam 3 domain yaitu Domain Asupan (NI), Domain Klinis (NC), dan Domain Perilaku-Lingkungan (NB). Intervensi gizi merupakan suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk merubah perilaku gizi, kondisi lingkungan, atau aspek status kesehatan individu. Intervensi gizi terdiri dari 2 (dua) komponen yang saling berkaitan yaitu perencanaan dan implementasi. Monitoring dan Evaluasi Gizi bertujuan untuk mengetahui tingkat kemajuan pasien dan apakah tujuan atau hasil yang diharapkan telah tercapai. Hasil asuhan gizi seyogyanya menunjukkan adanya perubahan perilaku dan atau status gizi yang lebih baik. e) Mampu menjelaskan tatalaksana diet khusus untuk: Diabetes Mellitus sesuai dengan konsensus Pengelolaan dan Pencegahan DM Tipe 2 tahun 2015 Gagal ginjal kronik sesuai dengan konsensus tatalaksana diet pada Penyakit Ginjal Kronik tahun 2013. Malnutrisi pada anak sesuai dengan penuntun Diet Anak edisi 3 tahun 2014 f) Standar Penyelenggaraan Makanan yang berbasis JCI (Joint Commision International, International Hospital Accreditation) meliputi Pelayanan Pasien ( Care Of Pasient / COP), Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit ( Internasional Pasien Safety Goal /IPSG ), Pencegahan & Pengendalian Infeksi ( Prevention And Control Of Infection / PCI ), dan Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan ( Facility Management And Safety / FMS ) g) Mampu menjelaskan mengenai Manajemen Fasilitas Penyelenggaraan Makanan berbasis S7 meliputi : MFK 2 EP 1 Ada rencana tertulis yang mencakup : Keamanan dan keselamatan, bahan berbahaya, manajemen emergensi, pengamanan kebakaran, peralatan medis dan sistem utilitas. Ex : Pedoman, panduan, SPO, Program Kerja,, jadwal, Monev. FK 4.1 EP 1 RS me mpunyai hasil pemeriksaan fasilitas fisik terkini dan akurat yang didokumentasikan. Ex : Laporan pengajuan dan perbaikan sarana dan prasarana, ( baik dari IPSRS, ISP dan K3 ronde EOC/lainnya. MFK 4.1 EP 2 RS mempunyai rencana mengurangi risiko yang nyata berdasarkan pemeriksaan tersebut. Ex : Ada perencanaan, ada dokumen foto proses sebelum dan sesudah perbaikan, proses perbaikan dan anggaran. MFK 5.1 EP 1 RS mengidentifikasi bahan dan limbah berbahaya & mempunyai daftar Terbaru/Mutakhir Dari Bahan Berbahaya Tersebut Di RS. Ex : Ada proses

permintaan daftar/keberadaan B3 dari setiap satker, rekapitulasi data oleh K3 dan denah B3 MFK 7 2. EP 2.5 Staf dilatih untuk berpartisipasi dalam perencanaan pengamanan kebakaran dan asap. Ex : Ada SK Regu Keselamatan, Organisasi darurat gedung dan RS, Program pelatihan staf yang bekerjasama dengan diklit. MFK 7.3 EP 1 RS membuat kebijakan dan/atau prosedur untuk larangan merokok. Ex : Ada Regulasi peraturan tentang larangan merokok, ada SK Dirut, Ada SPO pemantauan kepatuhan larangan merokok dan Surat Edaran serta patroli larangan merokok. h) Penentuan Indikator Mutu Penyelenggaraan Makanan bertujuan untuk melihat prestasi kinerja, secara kuantitatif & kualitatif serta dapat menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu standar tertentu, indikator yang penting relatif mudah didapat datanya dalam suatu kegiatan penyelenggaraan makanan yang meliputi input, proses dan output. Metode penyusunan indicator mutu berdasarkan ISO 9001 harus SMART, yaitu Specific (Spesifik); Measurable (terukur); Achievable (dapat dicapai); Relevant (relevan); dan Time-Bound (Batas waktu). i) Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan makanan di Rumah sakit meliputi : perencanaan bangunan, peralatan dan perlengkapan, fasilitas ruang yang dibutuhkan, sarana fisik, arus kerja/ tata alur, ruang perkantoran instalasi gizi, peralatan dan perlengkapan di ruang penyelenggaraan makanan berdasarkan arus kerja. j) Perencanaan dan pengadaan bahan makanan di Rumah Sakit berpedoman pada Peraturan Pemberian Makanan Rumah Sakit yang harus dimiliki oleh setiap Rumah Sakit sebagai acuan yang diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan pegawai yang mencakup macam konsumen yang dilayani, kandungan gizi makanan yang di konsumsi tergantung pada diet (khusus pasien tertentu), pola menu dan frekuensi menu sehari serta jenis menu. k) Food Safety (Keamanan Pangan) didefinisikan sebagai adanya jaminan bahwa makanan tidak akan mengakibatkan bahaya bagi konsumen ketika dikonsumsi. Menurut UU Nomor 18 tahun 2012 mengenai keamanan, mutu dan gizi pangan dalam Pasal 1 ayat 5 bahwa KEAMANAN PANGAN merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk di konsumsi l) Sistem HACCP merupakan Sistem yang berdasar ilmiah dan sistematis yang mengidentifikasi bahaya spesifik dan tindakan pengendaliannya untuk memastikan keamanan Pangan. Secara ringkas, HACCP diaplikasikan dengan langkah-langkah : 1. Memperhatikan material, proses2 produk dari awal sampai akhir 2. Identifikasi bahaya potensial dan tempatmunculnya bahaya 3. Melakukan pengendalian dan pemantauan

4. Melakukan dokumentasi dan pencatatan 5. Memastikan penerapan yang efektif secara berkesinambungan m) Kunjungan Pelaksanaan Asuhan Gizi Klinis dan penyelenggaraan makanan ke poli rawat inap dan Unit penyelenggaraan makanan RSCM. RSCM merupakan salah satu Rumah Sakit yang sudah akreditasi Internasional atau JCI. Pelaksanaan proses asuhan gizi dan penyelenggaraan makanan di institusi tersebut sesuai dengan pedoman yang berlaku dan sering dijadikan ajuan standar untuk pelayanan gizi oleh RS lain di Indonesia. Kunjungan asuhan gizi dilakukan ke poli luka bakar, ICU, ICU IGD dan bedah anak dan manajemen penyelenggaraan makanan ke unit penyelenggaraan makanan.