BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PERSETUJUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Serikat pada tahun 1891 dari sebuah sekolah pelatihan fisik (Young Men s

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN TINGKAT VO 2 MAX PEMAIN SEPAK BOLA STKIP BBG. Didi Yudha Pranata 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di Indonesia. Hal

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB V PEMBAHASAN. jam yang dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari latihan dan hari tidak

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB 1 PENDAHULUAN. gizi olahraga yang benar dan professional (Depkes RI, 2002).

BAB 1 PENDAHULUAN. selama metabolisme berkepanjangan saat latihan yang intens. 1,2 Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. Pencak silat merupakan bela diri asli Indonesia yang sudah diakui dunia.

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan aktivitas untuk meningkatkan stamina tubuh yang

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NARASI KEGIATAN TES KEBUGARAN JANTUNG PARU DENGAN METODE ROCKPORT BAGI KARYAWAN DINAS KESEHATAN PROPINSI DIY

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

BAB I PENDAHULUAN. golongan, mulai dari golongan muda sampai tua. Sepak bola adalah permainan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi juga dari kegiatan olahraga atau aktivitas fisik yang kita lakukan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Prestasi olahraga yang menurun bahkan di tingkat ASEAN menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KETAHANAN (ENDURANCE)

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LARI AEROBIK DAN LATIHAN RENANG TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

BAB I PENDAHULUAAN. Semua makhluk hidup memerlukan makanan, demikian pula dengan. manusia. Makanan akan memberikan zat-zat yang akan digunakn untuk

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup dan kebiasan makan remaja mempengaruhui baik asupan

KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAX) UKM BOLA VOLI PUTRA PJKR UNTAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SABINA ANDEK NIM F

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas. Menurut Irianto (2004: 2),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Permainan sepakbola yang searah dengan filosofi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taufik Awaluddin Muharom,2013

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi dan trasportasi dirasa memperpendek jarak dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume O2max ini

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

MEDIKORA Vol. XII No. 1 April 2014 KEMAMPUAN DAYA TAHAN ANAEROBIK DAN DAYA TAHAN AEROBIK PEMAIN HOKI PUTRA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan fisik

HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR DI SD N KARTASURA I SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh (Giam dan Teh, 1992).

BAB I PENDAHULUAN. sekolah 6-12 tahun. Anak sekolah mempunyai karakter mudah terpengaruh

Mata Kuliah Olahraga 1 Soal-soal dan jawaban

BAB 1 PENDAHULUAN. ketahanan dan pemulihan kardio-respirasi selama latihan fisik. Hal ini

METODE PEMBINAAN KEBUGARAN ATLIT *) Oleh: Eka Swasta Budayati (FIK UNY)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa pengembangan. intelektual, dikarenakan pada masa itu anak memiliki keinginan dan

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal sangatlah penting.

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi (Paramurthi, 2014). Pada tahun 2014, lebih dari 1,9 miliar

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

GANGGUAN PERILAKU MAKAN DAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI PROTEIN TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PEMAIN SEPAK BOLA IKOR FIK UNESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. ternyata berhubungan dengan penurunan resiko terkena penyakit

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa adalah siswa pada perguruan tinggi yang memulai jenjang kedewasaan (Daldiyono, 2009). Mahasiswa digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu usia 18-21 tahun dan 22-24 tahun (Knoer dan Haditono, 2001). Secara umum dari segi fisik, usia remaja akhir dan dewasa awal berada pada puncak kesehatan, memiliki kekuatan, daya tahan dan energi yang melimpah. Mereka berada di puncak fungsi sensoris dan motoris. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan antara lain nutrisi, kolesterol, obesitas, aktivitas fisik dan kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol (Hidayat, 2011). Setiap orang diharapkan memiliki tingkat kebugaran yang baik, terlebih bagi mahasiswa yang juga tergabung dalam kegiatan non-akademik seperti menjadi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sepakbola yang hampir setiap hari harus mengikuti perkuliahan praktek maupun teori, selain harus memiliki bakat dan minat yang baik, juga harus memiliki kebugaran yang bagus dengan kesehatan yang prima. Kesehatan dan kebugaran yang baik, membuat mahasiswa dapat menjalankan aktivitas akademik dan nonakademik dengan optimal (Putra dan Amalia, 2014). Kebugaran merupakan dasar untuk membangun tubuh yang sehat (Nafita, 2012). Kebugaran adalah keadaan dimana seseorang melakukan tugas atau pekerjaan fisik tanpa merasakan kelelahan disaat melakukan pekerjaan atau tugas tersebut. Kebugaran diperoleh apabila seseorang 1 1

melakukan latihan rutin dan berkesinambungan. Tingkat kebugaran seseorang dipengaruhi oleh kebiasaan olahraga dan konsumsi pangan atau asupan gizi (Nuansa, 2014). Hasil studi Cox et al. (2004) menunjukkan kebiasaan olahraga berpengaruh positif terhadap kebugaran. Aktivitas berolahraga perlu didukung dengan asupan gizi yang baik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kebiasaan olahraga memiliki banyak manfaat bagi tubuh dan kesehatan, seperti menjaga berat badan ideal dan meningkatkan VO 2 max (Liberato et al. 2013, Fett et al. 2005, dan Stear et al. 2003). VO 2 max atau biasa disebut dengan maximal oxygen consumption, maximal oxygen uptake, atau maximal aerobic capacity adalah kapasitas maksimum tubuh seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen selama olahraga berintensitas tinggi. Daya tahan jantung paru atau seberapa efisiensi tubuh menggunakan oksigen selama aktivitas dengan intensitas moderat dapat diukur dengan memantau VO 2 max. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur VO 2 max adalah tes lari multi tahap, lari 12 menit, naik turun bangku sesuai irama, dan banyak lagi tes yang bisa digunakan (Andek, 2013). Jenis tes yang dipilih oleh peneliti disini adalah tes lari multitahap (Multistage Fitnes Test) atau disebut juga dengan Bleep Test. Pengukuran VO 2 max dengan metode Bleep Test digunakan dengan pertimbangan, tes ini lebih mampu menggambarkan besarnya tenaga yang di keluarkan oleh olahragawan terutama sepakbola. Semakin tinggi nilai VO 2 max akan semakin baik pula daya tahan jantung paru. Daya tahan jantung paru yang baik diperoleh melalui status gizi yang baik. Status gizi merupakan keadaan tubuh atau keadaan kesehatan yang diakibatkan dari hasil keseimbangan asupan makanan, penyerapan dan 2

penggunaan zat gizi. Penelitian yang dilakukan oleh Irianto (2013) mengemukakan seseorang yang mempunyai status gizi normal mempunyai kebugaran yang baik, sementara siswa yang mempunyai status gizi kurang dan gizi lebih, mempunyai kebugaran jasmani yang kurang sekali (p = 0,02). Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa status gizi berhubungan dengan kebugaran. Kekurangan gizi pada mahasiswa akan berdampak buruk karena mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga diperlukan gizi dan kebugaran yang baik untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Status gizi mahasiswa dapat mempengaruhi tingkat kebugaran mahasiswa tersebut. Asupan gizi yang kurang menjadikan status gizi mahasiswa menjadi buruk, sehingga tidak memiliki cukup energi untuk melaksanakan aktivitas kesehariannya. Pada mahasiswa olahraga, energi diperlukan untuk daya tahan, kelentukan, koordinasi dan kelincahan pada saat beraktivitas sehari-hari maupun ketika menjalani latihan olahraga (Rismayanthi, 2012). Salah satu olahraga yang menuntut kebugaran tubuh yang optimal adalah sepakbola. Sepakbola merupakan olahraga yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan tubuh selama 90 menit. Aktivitas dalam olahraga sepakbola merupakan kombinasi antara aktivitas yang bersifat aerobik dan anaerobik. Aktivitas dalam olahraga yang bersifat aerobikterjadi pada kegiatan dengan intensitas rendah seperti berjalan dan lari-lari kecil. Aktivitas anaerobik dalam olahraga sepakbola merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi seperti sprint, mengejar bola atau lawan, lari menjelajah (cruising), dribbling bola, meloncat, takling atau juga menendang bola. 3

Metode latihan dan bakat individu di dunia olahraga dapat menentukan prestasi, namun konsumsi nutrisi yang tepat dalam sehari-hari akan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan performa serta prestasi. Mahasiswa olahraga dengan aktivitas tinggi membutuhkan konsumsi nutrisi tepat, agar ketersediaan sumber energi di dalam tubuh terjaga dengan baik untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari, maupun saat menjalani program latihan untuk pertandingan. Latihan rutin dan frekuensinya dapat mencapai dua kali lipat ketika akan mengikuti pertandingan menyebabkan mahasiswa membutuhkan jumlah asupan energi yang besar untuk mendukung aktivitasnya. Pemenuhan energi tersebut disarankan memenuhi kebutuhan dengan kombinasi sebesar 55-65% melalui konsumsi karbohidrat, 20-35% melalui konsumsi lemak dan 12-15% melalui konsumsi protein (Irawan, 2007). Kebutuhan energi pada saat berolahraga dapat dipenuhi melalui sumber energi yang tersimpan di dalam tubuh yaitu melalui pembakaran karbohidrat, lemak serta konstribusi 5% dari pemecahan protein. Simpanan protein bukan sumber energi yang langsung dapat digunakan oleh tubuh. Protein digunakan ketika simpanan karbohidrat ataupun lemak tidak lagi mampu untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Karbohidrat dan lemak adalah sumber energi untuk mendukung kerja otot yang berkaitan intensitas serta durasi olahraga yang dilakukan. Olahraga dengan intensitas rendah dengan waktu durasi panjang seperti jalan kaki atau lari-lari kecil, pembakaran lemak akan berkonstribusi lebih besar dibandingkan dengan pembakaran karbohidrat untuk menghasilkan energi (Irawan, 2007). Lemak berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh dalam olahraga berintensitas 4

rendah, ketersediaan karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh untuk menyempurnakan pembakaran lemak serta mempertahankan level glukosa darah. Olahraga dengan intensitas tinggi yang membutuhkan tenaga besar seperti sprint atau olahraga beregu seperti sepakbola, pembakaran karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh. Penelitian yang dilakukan Sugiarto (2012) mengemukakan ada hubungan bermakna antara asupan energi dan protein dengan tingkat kebugaran (p=0,001). Penelitian lain yang dilakukan Trieyani (2014) juga menunjukkan ada hubungan signifikan antara asupan lemak per hari dengan kebugaran tubuh (p=0,001) begitu juga penelitian yang dilakukan Evi (2013) mengemukakan hubungan antara asupan lemak dan nilai VO 2 max sangat bermakna (0,05 p 0,1). Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa asupan gizi berpengaruh terhadap tingkat kebugaran. Seorang olahragawan membutuhkan asupan gizi yang baik agar dapat mencapai prestasi dengan kebugaran yang prima. Klub-klub olahraga harus memperhatikan kebugaran anggotanya untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Organisasi yang diadakan untuk mengembangkan minat, bakat dan keahlian para remaja dalam berolahraga salah satunya adalah UKM yang berada dalam lingkup Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Salah satu cabang olahraga yang tergabung dalam UKM adalah sepakbola yang jumlah anggotanya terbanyak dibanding UKM lainnya serta anggotanya memiliki kegiatan latihan yang hampir sama. Pemaparan diatas menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian di UKM Sepakbola UNY untuk melihat hubungan antara asupan karbohidrat, asupan lemak dan status gizi dengan tingkat kebugaran. 5

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat hubungan antara asupan karbohidratdengan tingkat kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY? 2. Apakah terdapat hubungan antara asupan lemak dengan tingkat kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY? 3. Apakah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan asupan karbohidrat dengan tingkat kebugaran mahasiswa, asupan lemakdengan tingkat kebugaran mahasiswa dan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran mahasiswa di UKM sepakbola UNY. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan asupan karbohidrat mahasiswa di UKM Sepakbola UNY. b. Mendeskripsikan asupan lemak mahasiswa di UKM Sepakbola UNY. c. Mendeskripsikan indeks massa tubuh mahasiswa sepakbola di UKM Sepakbola UNY. d. Mendeskripsikan tingkat kebugaran mahasiswa sepakbola di UKM Sepakbola UNY. e. Menganalisis hubungan asupan karbohidrat terhadap tingkat kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY. 6

f. Menganalisis hubungan asupan lemak terhadap tingkat kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY. g. Menganalisis hubungan indeks massa tubuh terhadap tingkat kebugaran mahasiswa di UKM Sepakbola UNY. h. Mengkaji nilai keislaman tentang asupan gizi, status gizi dan olahraga terutama dalam hal tingkat kebugaran. D. Manfaat Penelitian 1. Untuk Peneliti Menambah pengetahuan atau informasi tentang ilmu gizi yaitu mengenai asupan karbohidrat, asupan lemak dan indeks massa tubuh, kaitannya dengan olahraga. 2. Untuk Pengelola Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Sebagai informasi bagi para mahasiswa dan pengelola UKM sepakbola UNY mengenai asupan makan anggotanya, yang kemudian data asupan dapat dijadikan acuan dalam memperbaiki atau mempertahankan pola makan, terutama yang menunjang kebugaran dan prestasi dalam berolahraga. 7