BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Hal ini sesuai dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar merupakan prioritas utama di kalangan pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia sebab sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang pertama yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar sebagai bekal hidup di masyarakat. Salah satu mata pelajaran yang penting bagi perkembangan siswa agar siswa memahami linngkungan di dunia nyata.konsep-konsep serta proses penemuan adalah IPA, karena proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Proses belajar mengajar merupakan inti dari keseluruhan proses pendidikan, dimana guru merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh pengetahuan. Guru dituntut untuk meningkatkan kompetensinya untuk mengelola kelas serta mampu menciptakan lingkungan yang nyaman untuk belajar merupakan pendukung proses keberhasilan pembelajaran. Guru perlu membekali diri dengan beberapa kemampuan dalam perencanaan dan pelaksanaan implementasi pembelajaran. Tetapi kenyataannya dalam pembelajaran di kelas sebagian besar guru memberikan materi kepada siswa jarang memakai strategi pembelajaran yang sesuai. Sehingga terasa sekali bahwa proses belajar membosankan, tidak menarik minat siswa untuk belajar, dan hasil belajar siswa tidak memuaskan. 1
2 Bedasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 6 SD N 01 Ngadisepi, guru memberikan materi ajar dengan menggunakan metode konvensional saja. Salah satu metode konvensional yang sering digunakan adalah mettode ceramah. Metode ini memang sangat mudah digunakan akan tetapi apabila metode ceramah tersebut digunakan di dalam proses pembelajaran dari awal sampai akhir pembelajaran, hal tersebut mengakibatkan anak kurang aktif di dalam kelas, membuat gaduh, mengobrol sendiri dengan teman sebangkunya. Karena dengan menggunakan metode ceramah siswa cenderung hanya sebagai pendengar saja. Selain penggunaan metode ceramah guru terbiasa menggunakan media pembelajaran berupa buku paket dan gambar mati, sehingga kegiatan pembelajaran kurang memuaskan, yang berdampak pada hasil belajar siswa belum memenuhi nilai dari batas KKM yang dimiliki SD yaitu > 70. Hal ini dibuktikan dengan nilai IPA semester 1 yang ditunjukkan pada tabel1.1. Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Semester 1 Tahun 2012/2013 Ketuntasan Skor Frekuensi Persentase Keterangan KKM (>70) 76-81 1 4,76% 70-75 10 47,62% Tuntas 52, 38% 64-69 5 23,81% 58-63 3 14,28% 52-57 1 4,76% Tidak Tuntas 47,61% 46-51 1 4,76% Jumlah 21 100,00% Nilai Rata- rata 68, 05 Nilai Tertinggi 88 Ketuntasan Siswa 11 Nilai Terendah 50 Ketidaktuntasan Siswa 10
3 Dari tabel 1.1 terlihat hasil belajar siswa dengan perolehan ketuntasan siswa sebesar 52,38% sedangkan ketidaktuntasan siswa sebesar 47,61%. Nilai terendah yang diperolwh siswa sebesar 50. Hal ini sangat mengkhawatirkan jika tidak dilakukan tindakan untuk memperbaiki pembelajaran. Rata- rata yang diperoleh siswa sebesar 68,05, masih kurang dari KKM mata pelajaran IPA yang ketuntasannya sebesar > 70. Dengan demikian upaya peningkatan kualitas pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, membutuhkan keberanian untuk merombak cara atau metode mengajar yang memberikan peluang kepada siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam yang harus dilakukan guru adalah menggunakan metode pembelajaran yang variatif dalam kegiatan belajar dan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam hal ini diharapkan siswa dengan mudah memahami materi dalam mata pelajaran IPA, diharapkan dalam pelaksanaan pembelajaran guru mampu menarik perhatian siswa agar berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran. Bedasarkan paparan yang telah diuraikan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan judul Upaya Meningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Menggunakan Metode Pemberian Tugas dengan Media Video Siswa Kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi Temanggung Semester 2 Tahun 2012/2013. 1.2 Permasalahan Penelitian Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ada beberapa permasalahan diantaranya. 1) Siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena selama pembelajaran berlangsung guru lebih banyak berperan sebagai satu- satunya sumber belajar, sehingga keadaan kelas cenderung kaku, menegangkan, membosankan dan menjenuhkan untuk siswa.
4 2) Tingkat penguasaan materi oleh siswa masih rendah dengan dibuktikan oleh hasil belajar dari 21 siswa dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Materi) > 70 terdapat 10 siswa atau 47,62% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM dengan skor minimal 50. 3) Hasil belajar siswa yang jauh dari indikator yang ingin dicapai.hal ini dikarenakan guru hanya menjelaskan tanpa memberikan kesempatan pada siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung atau melihat sesuatu yang nyata (konkret) karena siswa SD masih dalam tahap operasional konkret (Jean Piaget, 1969). 1.3 Cara Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah diuraikan, pemecahan masalah dapat dilakukan dengan pembelajaran yang menggunakan metode pemberian tugas dengan media video pada materi pokok sistem tata surya. Melalui penggunaan metode pemberian tugas dan media video akan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengamati langsung objek yang menjadi pokok materi pembelajaran dengan penggunaan media tiruan yaitu berupa media video, dan anak diberikan penugasan melalui metode pemberian tugas selama pembelajaran berlangsung dengan pengamatan dari media video. Dengan menggunakan stretegi pembelajaran ini siswa dapat memahami materi bukan hanya mengerti materi IPA, khususnya sistem tata surya, karena mereka akan lebih paham tata surya melalui media tiruan, juga mengetahui hal- hal penting yang seharusnya mereka ketahui dengan adanya tugas yang diberikan guru. Sehingga, nantinya diharapkan siswa akan lebih memiliki pengetahuan baru yang lebih konkret dari materi pembelajaran yang telah mereka terima, karena IPA berangkat dari fakta dan berakhir pada fakta (Jhon G. Kenemy, 2007 ).
5 1.4 Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan, maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut. 1) Apakah penggunaan metode pemberian tugas dengan media video dapat meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam pada siswa kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi Temanggung Semester 2 Tahun 2012/2013? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian tentang permasalahan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode pemberian tugas dengan media video siswa kelas 6 di SD Negeri 1 Ngadisepi Temanggung Semester 2 tahun 2012 / 2013. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut. 1) Bagi siswa Membantu siswa dalam kegiatan pembelajaran karena memberikan pengalaman baru dengan pembelajaran menggunakan media video yang dikolaborasikan dengan metode pemberian tugas. Sehingga anak tidak hanya berparadigma pembelajaran IPA khususnya tentang tata surya hanya dapat dipelajari dengan membaca materi saja, tetapi mempelajari IPA juga dapat dilakukan dengan mencari hal- hal penting dari pemberian tugas yang diberikan oleh guru melalui tampilan media video. 2) Bagi guru Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk memanfaatkan media pembelajaran dengan mengkolaborasikan beberapa strategi pembelajaran. Salah satunya dengan kolaborasi metode pemberian tugas dan media video, yang mendukung terciptanya pembelajaran yang bermakna kepada siswa. Penggabungan metode dan media dalam pembelajaran akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi, serta siswa lebih mudah diatur di dalam kelas
6 sebab mereka harus fokus secara mandiri untuk mencari hal- hal penting saat menyimak materi melalui video. Sehingga memudahkan guru agar siswanya lebih memahami materi yang diberikan. 3) Bagi sekolah Dapat dijadikan acuan bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah dimasyarakat. Hal ini dikarenakan pembelajaran yang diberikan di sekolah menggunakan berbagai strategi pembelajaran, fasilitas dan teknologi yang lebih maju. Terutama di mata pelajaran IPA di kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi.