Sampel novel 7 Days Waiting for Reincarnation oleh Erin Dharma Damayanti

dokumen-dokumen yang mirip
Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Teguh masih mengintip

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

AKU AKAN MATI HARI INI

Belajar Memahami Drama

Segera jemput dia di bandara! Dan bawa kemari! Awas, jika dia melarikan diri! Siap, Pak! ~1~ Bandara Soekarno Hatta, am. Pesawat dari Singapura

Bab 1. Awal Perjuangan

Angin senja terasa kencang berembus di antara

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

Cermin. Luklukul Maknun

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

Candy, Tidak Semanis Namanya


CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

It s a long story Part I

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

A picture can tell a thousand words, but a few words can change it s story. Sebastyne Young

2 Our Precious School

Suara alunan piano terdengar begitu lembut

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

My Love Just For You vol1

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

angkasa. Tidak ada lagi gugusan bintang dan senyuman rembulan. Langit tertutup awan kelam. Dan sesaat kemudian hujan turun dengan deras.

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

Status Sistem. Aktivitas. Progress download DI-AKTIFKAN. Downloading Data yang diperlukan 67%...

Stupid Love. June 21 st, 2013

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

Hai Cindy selamat ya sudah jadi anak SMU Suara yang sudah tak asing lagi baginya.

Saat itu aku sedang berdua di rumah dengan Fadhil, Kak Dityo sedang berada di kampus, dan Kak Darma baru saja pulang.

semoga hujan turun tepat waktu

ketertiban biasakanlah mematuhi tata tertib tata tertib melatih sikap disiplin sejak kecil kita disiplin sudah besar jadi orang berguna

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

SANDY. hei! mau kemana? abis ini masih ada pelajaran BOBY. (menoleh dan tersenyum) duluan ya! SANDY. dasar!

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

BUKAN KISAH RAMA SINTA. Oleh: Irahayuni

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

Penerbit PT Elex Media Komputindo

ayahku selalu mengajarkan bahwa kita harus selalu menghormati orang yang lebih tua. Ambillah sendiri. Kau kenapa nak? Sepertinya ada masalah?

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Tante, please... Saya benar-benar membutuhkan bantuan. Pemuda itu tampak memohon. Tapi... Ini menyangkut hidup mati seseorang, tante!

ROSE PAPPER AND BLOODY LILY Part 1

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Primer Amor. One could fall in love many times during the course of lifetime, but the first rush of love always holds a special place in our hearts

Awal yang Tak Terduga

Kamu adalah alasan untuk setiap waktu yang berputar dari tempat ini.

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Urutan pedal : Kopling (selalu kaki kiri yang menginjaknya), Rem dan Gas (pakai kaki kanan secara bergantian)

Then, something unexpected happened.

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA

Aku sedang sibuk. Les-les untuk persiapan Ujian Akhir Nasional-ku sangat menyita perhatian.

2. Gadis yang Dijodohkan

Ayo, minum, katanya seolah mengajaknya ikut minum bersamanya.

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

37. Hari Yang Kelabu

SATU. Males Sutiasumarga 1

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

Seorang pria menyelinap keluar dari balik pohon, dan Endra mengenalinya sebagai pemandunya, Lole.

SAHABAT PERTAMA. Hari Senin pagi, Lisha masih mandi. Padahal seharusnya ia sudah berangkat sekolah.

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

LOVE STORY. Kisahnya beberapa tahun yang lalu.

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

dengan mudah, mereka melukaimu? Mengancammu?, aku membuka mataku. Menatap

Getar Rasa... Ada getar rasa yang hadir entah datang dari mana

Sayangnya, bukan karena faktor-faktor positifnya. Gang Eyeri-Headburry terkenal sebagai gang terkumuh di kota Headburry. Terkotor, terbobrok, dan

DESSA FITRI MASINTA DEWI

Apa Aku Bukan. Manusia?

Cerita Tak Bernama. Reyuni Adelina Barus

Annyeong Haseyo... 1 Panggilan adik laki-laki kepada kakak laki-laki

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

Penerbit BLUE RABBIT

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016

Lingkungan Sehat, Nyaman Dilihat, Gairah Meningkat!

hijau tuanya, jam tangannya dan topinya. Ia sempat melihat Widya masih sedang membuat sarapan di dapur dekat kamar mandi. Dan pada saat kembali ke

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

SATU ada yang tertinggal

Transkripsi:

Sampel novel 7 Days Waiting for Reincarnation oleh Erin Dharma Damayanti MENJADI seorang karyawati kantor yang sama sekali tidak bisa mengendarai apapun selain sepeda memang merepotkan, tapi aku mensyukurinya. Dan aku lebih bersyukur pada lokasi rumahku yang memang berdekatan dengan Stasiun Jayakarsa. Cukup naik sepeda selama lima belas menit, aku sudah sampai di stasiun tersebut.

Aku sengaja tidak mengambil kontrakan ataupun tempat kost di daerah yang cukup dekat dengan kantor tempatku bekerja, karena percaya atau tidak, kantorku itu sangat kecil. Tak ada parkiran motor kecuali di lantai atas yang sangat penuh, dan aku yakin sepedaku akan dilarang parkir di sana. Lagipula aku memiliki kewajiban untuk mengurus adikku, Remi, yang usianya baru menginjak enam belas tahun. Ah, satu lagi, ia tak mau kalau kita pindah ke tempat lain. Aku tidak mau meninggalkan Yoga hanya karena pekerjaanmu. Kau kan bisa naik kereta, kupikir itu cukup hemat daripada harus membayar uang bulanan yang lebih besar. Itu yang dia katakan saat aku tanyakan pendapat. Well, bahkan dia memilih pacarnya dibanding aku. Tepatnya pekerjaanku. 2 Aku tidak bisa marah padanya karena beberapa alasan: pertama, perkataannya memang benar, aku

baru menyadarinya sekarang, tapi sungguh waktuku hanya habis di kereta dan aku harus bangun pagi sekali agar tidak terlambat. Kedua, Yoga cukup baik denganku, sering membantu kami berdua saat kesusahan, walau dia agak sedikit menyebalkan karena mengolok-olok masakanku yang katanya kurang garam. Setidaknya dua alasan itu cukup membuatku bertahan di sini. Remi tiba-tiba datang saat aku tengah memakai sepatu bewarna hitam pemberiannya. Kau berangkat pagi sekali, ini baru jam lima, katanya. Jujur saja aku tidak menyukainya, bentuknya seperti moncong tikus dan terlihat kuno. Tapi mau bagaimana lagi, hanya ini satu-satunya sepatu hitamku. Aku menoleh pada Remi. Jam kerjaku lebih maju sekarang. Aku menekan kakiku agar masuk 3

lebih dalam. Sebenarnya sepatu ini sudah kekecilan untukku. sampai-sampai jari telunjuk kakiku terasa tertekuk. Remi menguncir rambutnya yang baru ia potong shaggy kemarin, ia membuka tudung saji dan wajahnya langsung terlihat malas. Aku tak sempat masak jadi kau saja ya? Tak usah muluk-muluk, udang goreng tepung disiram saus tiram enak menurutku, ujarku bersamaan dengan selesainya memakai sepatu. Remi mendengus. Aku masuk ke dalam kamar, mengambil tas punggungku dan sekali lagi mematut diriku di cermin. Kurasa tidak buruk. Setidaknya celana bahan hitam dan blouse biru muda ini masih terlihat baru walau aku sudah membelinya tiga bulan lalu. 4

Detik berikutnya aku terganggu oleh rambut panjangku yang tergerai, lalu tanpa basi-basi, aku langsung mengikatnya membentuk cepol. Kalau kau masih terus berkaca seperti itu, kau bisa telat. Remi menghampiriku, tangannya berkacak pinggang. Oke, sebenarnya, dan asal kau tahu saja, aku bahkan merasa Remi adalah kakakku, bukan adikku. Maksudku begini, dia lebih dewasa, bahkan masakan Remi lebih enak dariku. Dia juga bisa membuat keputusan cepat dan tepat, sangat jauh berbeda denganku yang tidak punya pendirian dan suka mengulur waktu. Aku kembali memeriksa make-up tipis yang menempel di wajahku, lalu berbalik badan dan mendapati Remi yang memasang muka malas. 5

Bagaimana penampilanku? tanyaku, memutar tubuhku menjadi tampak depan, samping dan belakang. Tak ada yang berubah dari kemarin, tetap kuno, jawab Remi sarkastik. Aku mendengus. Tambahan lagi, bahkan sebagai adik, Remi lebih fashionable dariku. Lihat saja rambutnya yang di cat sekarang, sedangkan aku bahkan masih ragu menghilangkan rambut hitam alamiku. Baiklah aku berangkat. Aku beranjak mengambil sepedaku sedangkan Remi mengantarku ke depan pintu gerbang. Jangan kotori lagi baju atau celanamu dengan oli sepeda! 6 Aku terkekeh. Itu alasan kenapa aku pakai celana panjang hitam kali ini.

Aku mulai mengayuh sepedaku keluar gerbang, berjalan di sisi kiri jalan raya sambil sesekali menyapa tukang ojek yang sudah aku kenal. Jalanan lumayan sepi saat jam lima hingga aku bisa menyebrangi jalan walau lampu lalu lintas masih bewarna merah. Aku memarkirkan sepedaku dekat warung milik tetanggaku, lalu memberi anaknya sebungkus snack yang selalu aku bawa di tas sebagai rasa terima kasih. Aku pikir jika jalanan sepi, stasiun akan sepi. Tapi ini tidak, sangat ramai hingga aku harus mengantre hingga beberapa orang di depanku dapat masuk ke dalam. Sampai di mesin besi setinggi tulang igaku yang jujur saja aku tidak tahu namanya, aku lantas menempelkan electronic ticket yang kuisi setiap bulannya di atas sensor bewarna hijau. Sedetik kemudian, palang besi yang tadi menghalangiku berputar, seolah-olah menyuruhku untuk segera 7

masuk sebelum ia berputar lagi dan menghadang ibuibu yang antre di belakangku. Kereta lewat cepat saat aku hendak menuju peron jalur dua, jalur di mana kereta listrik mengantarkanku ke Stasiun Brawijaya. Bunyi Ting-Nong-Ting-Nong dari pengeras suara di bawah lampu bewarna merah mengiringi kepergian kereta yang sekedar lewat di stasiun ini. Beberapa saat kemudian, setelah kereta sudah benar-benar lumayan jauh, petugas keamanan yang tadi menahanku bersama orang-orang lainnya langsung memperbolehkan aku lewat. Aku menunggu kereta datang, kereta yang mengantarkanku ke salah satu stasiun yang ada di kota tetangga, sambil memikirkan kegiatan apa yang aku lakukan di dalam sana agar tak membuang waktu. Tapi saat pengumuman dari pengeras suara mengatakan bahwa ada kereta lain yang akan melewati stasiun ini melalui jalur dua, seorang lelaki 8

malah turun ke rel kereta tepat di jalur kereta tersebut akan lewat, membuat pikiranku buyar. Bukan karena lelaki itu tampan well, walau dia cukup manis, tapi dia merentangkan tangannya, tersenyum, menutup mata, seolah tidak ada apa-apa di hadapannya. Aku menggigit bibir, berbagai pertanyaan menyeruak dalam kepalaku. Apa jangan-jangan dia mau bunuh diri? Dan kenapa tidak ada yang berteriak mencegahnya atau membawanya minggir dari sana?! Aku baru hendak turun meloncati peron tapi langsung aku urungkan karena seorang ibu menahanku. Apa yang kau lakukan nak?! Kereta sudah di depan mata!! gertaknya menunjuk lokomotif kereta yang mulai terlihat. 9

Lantas suruh dia pergi dari situ! Orang itu akan bunuh diri! Aku menjawabnya dengan sedikit keras. Oh my! Ini hari indahku, aku tidak ingin melihat orang mati hari ini! Ibu-ibu itu mengerutkan kening, seolah-olah aku menyuruhnya untuk memberi makan pohon pisang. Tapi ia tidak menjawab dan malah meninggalkanku. Astaga! HEI KAU YANG DI BAWAH SANA APA YANG KAU LAKUKAN!? Cepat naik bodoh! Kereta akan menabrakmu! Aku berteriak sekeras mungkin, dan akhirnya lelaki itu menengok kepadaku. Saat aku berteriak-teriak tak karuan menyuruhnya minggir dari jalur tersebut, ia malah tersenyum kecil padaku. Senyum yang terbentuk oleh satu tarikan sudut bibir. Dan beberapa detik kemudian tubuhnya tersambar kereta. 10

Oh, Tuhan! Napasku tercekat. Aku bahkan tak melihat noda darah yang muncrat membasahi peron akibat kencangnya kereta itu membawa tubuh lelaki tadi. Aku masih shock. Tapi tiba-tiba ibu-ibu yang baru aku bentak tadi menghampiriku, ia memberikan segelas air minum. Wajahnya terlihat bingung dan khawatir. Tak ada yang tertabrak, tak ada yang berdiri di atas rel itu, dan tidak ada yang tewas, Nak. 11

Erin Dharma Damayanti, perempuan kelahiran 19 Mei 1998 ini telah menulis sejak usia dua belas tahun dan mulai mempublikasikan karya-karyanya pada usia empat belas tahun. Buku ini adalah novel pertama yang ia terbitkan melalui NulisBuku.com. Karya-karya lainnya dapat dibaca gratis melalui situs Wattpad dengan username @pluffyjelly. 12