BAB II METODE PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II METODE PERANCANGAN

PENGEMBANGAN DESAIN KERANJANG SAYURAN PADA SEPEDA MOTOR

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok

BAB II METODE PERANCANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB II METODE PERANCANGAN


I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Para pelaku bisnis di industri terus berupaya agar apa yang mereka

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. sesuai dengan kebutuhan manusia. Perancangan produk baru adalah suatu hal

BAB II. METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. /

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada


BAB II. Metodologi Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II METODE PERANCANGAN

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

MATERI 2 KONSEP PRODUK

TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemukul, melainkan dengan digoyang-goyangkan. Selain itu, Angklung berperan dalam perkembangan karakter anak, seperti

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

II. METODE PERANCANGAN

Gambar 1 mainan tungang gajah jungkat kjungkit Gambar 2. Mainan tungang gajah jungkat kjungkit 2

BAB II METODE PERANCANGAN

II. LANDASAN TEORI. Menurut Basu Swasstha DH dan Ibnu Sukotjo (2002:179) pemasaran adalah:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


I. PENDAHULUAN. dapat kita temukan dan juga berbagai bidang ilmu yang telah ada dapat dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai


BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan ide-ide dan keyakinannya. atau perkembangan, yang salah satunya melalui pendidikan di Taman Kanak-


BAB II LANDASAN TEORI. Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) merupakan. mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BAB I PENDAHULUAN. dengan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Industri barang dan jasa pun semakin

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

AWAN SETIYAWAN NIM. B

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Concept Scoring Tempat Gantungan Baju Jadi dan Baju Siap Fitting Perancangan Tata Letak Fasilitas Fisik


BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya dengan melihat pentingnya sebuah brand image. Konsumen dalam

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang dinamis ditandai dengan semakin kompetetifnya

BAB II METODE PERANCANGAN. Gambarl 2.1 Studio Green Screen. Sumber : 1_2.

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB II METODE PERANCANGAN

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Dengan semakin berkembangnya sistem

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

meja dan kursi pada proses memahat untuk memperbaiki postur kerja di Java Art Stone Yogyakarta adalah Problem-Solving Research.

BAB IV Desain Scrapbook

Pasar Konsumen dan Perilaku Konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS HUBUNGAN PERUBAHAN DESAIN PRODUK SEPEDA MOTOR YAMAHA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Transkripsi:

BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Menurut Daniel Ronda pada artikel Orisinalitas Plagiat dan Bukan Plagiat menjelaskan, Orisinalitas adalah sebuah kata yang secara filosofis masih harus dikaji, apakah yang disebut orisinal itu betul-betul orisinal. Seringkali apa yang kita sebut orisinal ternyata sudah ada sebelumnya dan sudah dimodifikasi dari yang lalu. Dalam membuat sebuah perancangan desain pada objek atau benda harus bisa mengalami perubahan agar tidak ada kesamaan pada objek yang dibuat oleh perancang lainnya. Karena dalam setiap perancangan desain pada objek yang sama pasti memiliki perbedaan. Maka dari itu dalam upaya pengembangan atau perancangan desain harus memiliki keorisinalitas yang dapat membuat penikmat lebih menyukainya. (Sumber: http://www.kompasiana.com/danielronda/orisinalitas-plagiat-dan-bukanplagiat, Dikutip pada tanggal 3 juni 2016 pukul 03:27) Dalam merancang sebuah produk yang orisinalitas harus mencangkup hal kreativitas, kreativitas menurut Utami Munandar (2009: 12), bahwa kreativitas adalah hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat. Sedangkan Menurut Chandra (1994) dikutip dari Kemendikbud (2011: 28) kreativitas merupakan kemampuan mental dan berbagai jenis ketrampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna. Maka dari itu, 1

rancangan sebuah produk harus melewati fase berfikir kreatif agar dapat menciptakan produk yang bisa dikatakan orisinalitas. Keranjang sayur pada sepeda motor saat ini sudah mengalami banyak perubahan, tetapi yang berubah pada keranjang sayur pada sepeda motor adalah dari segi bahan material, desain dan bentuk tetap sama pada biasanya. Bahan material yang digunakan saat ini seperti kain, terpal, kayu, dan bambu. Sedangkan bahan terpal agar dapat menahan air pada sayuran, bahan terpal juga mudah meleleh karena pada saat membawa sayuran pada sepeda motor keranjang tersebut menempel di knalpot motor. Sedangkan keranjang sayur yang terbuat dari bahan material kayu kurang diminati karena keranjang sayuran yang terbuat dari kayu biasanya untuk penjual sayuran keliling. Selain bahan kayu yang tidak kuat terhadap air, keranjang sayur pada sepeda motor yang berbahan material kayu juga memiliki bentuk yang agak besar dan berat, jadi membuat pemakaiannya agak kesulitan ketika melewati jalan-jalan yang spacenya tidak terlalu besar. Keranjang sayuran yang berbahan bambu juga bentuknya seperti keranjang sayuran berbahan kayu, biasanya keranjang sayuran berbahan bambu untuk berkeliling karena bentuknya yang besar. Gambar 2. Foto Keranjang Sayur berbahan Kayu Pada Sepeda Motor (Sumber : fjb.kaskus.co.id, 2016) 2

Gambar 2.1. Foto Keranjang Sayur berbahan Terpal Pada Sepeda Motor (Sumber : www.bukalapak.com, 2016) Desain keranjang sayuran yang sudah ada memiliki desain yang sederhana namun pada aspek keamanan juga tidak diperhatikan. 1.1. Desain keranjang sayuran pada sepeda motor Dalam membuat sebuah produk desain harus memperhatikan perkembangan dan perubahan pasar yang sedang berlangsung agar produk yang diciptakan dapat bersaing baik dengan produk-produk yang lainnya. Berikut ini merupakan gambar desain perancangan keranjang sayuran pada sepeda motor: Gambar 2.2. Gambar Desain Perancangan Keranjang sayuran pada sepeda motor ( Sumber : Penulis, 2016 ) 3

Gambar 2.3. Gambar Desain Perancangan Keranjang sayuran pada sepeda motor dengan aksen illustrasi pattern sayuran ( Sumber: Penulis, 2016 ) Pada proses perancangan ini desain yang memang dibuat tidak mengubah bentuk dari keranjang yang sebelumnya. Keranjang sayuran pada sepeda motor terdahulu sudah memiliki bentuk yang mudah digunakan namun dari segi fungsi dan estetika belum terpenuhi. Pada penempatan bagian isi dari keranjang sayuran itu sendiri, seperti sayuran, buah, ikan, ayam, tahu dan daging. Maka dari itu, karena melihat dari targetnya itu sendiri. Target produk ini merupakan penjual sayuran yang ingin cepat dan tidak mau ribet dan sesuai gambar desain yang ada pada gambar 4 di atas pada bagian ruang keranjang dibuat 3 bagian, karena barang yang diletakkan dalam keranjang merupakan bahan-bahan makanan seperti sayuran, buah, ikan, ayam, tahu dan daging, jadi barang bawaan memiliki ruang sendiri agar tidak tercampur dengan barang lainnya. Sedangkan yang terlihat pada gambar 5 di atas dengan penambahan illustrasi pattern sayuran pada bagian bahan keranjang sayuran pada sepeda motor ingin memberikan kesan yang berbeda dengan desain keranjang sayuran pada sepeda 4

motor yang sudah ada dan ingin menambahkan aspek estetik agar lebih terkesan menarik. 1.2. Peluang Pengembangan Menurut penelitian yang dilakukan Dedi Gunawan yang dikutip pada tanggal 7 Mei 2016 pukul 01:17 WIB aspek ini lebih memfokuskan pada beberapa jenis produk yang diproduksi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Setiap proses pengembangan produk diawali dengan fase perencanaan, Output Fase perencanaan ini adalah pernyataan misi proyek yang nantinya akan digunakan sebagai input yang dibutuhkan untuk memulai tahapan pengembangan konsep. Dalam perencanaan produk, proyek pengembagan produk dikelompokkan menjadi 4 tipe, yaitu: 1. Platform produk baru: Tipe proyek ini adalah melibatkan usaha pengembangan utama untuk merancang suatu produk baru berdasarkan platform yang baru dan umum. Keluarga produk baru akan memasuki pasar dan produk yang sudah dikenal. 2. Turunan dari platform produk yang sudah ada: Proyek-proyek ini memperpanjang platform produk supaya lebih baik dalam memasuki pasar yang telah dikenal dengan satu atau lebih produk baru. 3. Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada: Proyek-proyek ini mungkin hanya melibatkan penambahan atau modifikasi beberapa detail produk-produk yang telah ada dalam rangka menjaga lini produksi yang ada pesaingnya. Menurut Drs. Agus Dudung (2012:2) dalam bukunya Merancang Produk berpendapat semakin kompleks dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh dalam bidang usaha. Hal ini mendorong para pengusaha untuk menghasilkan produk dalam jumlah besar dan jenis yang lebih bervariasi serta kualitas yang memadai. Berkembangnya industri dewasa ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan dalam dunia industri di mana perusahaan berlomba-lomba untuk menarik konsumen sebanyak mungkin. Para pelaku bisnis di industri terus berupaya agar apa yang mereka hasilkan dan mereka 5

tawarkan, diinginkan dan diterima oleh konsumen, yang kemudian akan dibeli dalam tingkat pembelian yang maksimum dengan frekuensi pembelian tinggi. Jadi dalam membuat sebuah produk harus memperhatikan perkembangan dan perubahan pasar yang sedang berlangsung agar produk yang diciptakan dapat bersaing baik dengan produk-produk yang lainnya. Sedangkan menurut Tjiptono, 1995: 101, perusahan dituntut untuk mampu dan pintar dalam pemilihan barang strategi pemasaran yang akan digunakan dalam menjual produknya. Dalam memasarkan produknya harus menggunakan strategi pemasaran yang tepat, pemasaran yang tepat tersebut terbentuk dari kombinasi yang tepat pula antara kualitas, harga, saluran distribusi, dan kegiatan promosi produk. Awalnya suatu perusahaan menggunakan strategi produk baru. Produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Sama halnya dalam mengembangkan desain keranjang sayuran pada sepeda motor ini melihat pada aspek kebutuhan dan kecendrungan pasar, dalam upaya menghasilkan dan mengembangkan produk yang telah ada harus memperhatikan kebutuhan dan kecendrungan pasar, karena itu merupakan sebuah peluang yang bisa dikembangkan. Pada keranjang sayuran masih memiliki peluang pengembangan, setiap bentuk keranjang sayur tidak memiliki bentuk yang jauh berbeda. Jadi dalam pengembangan keranjang sayuran pada sepeda motor masih ada peluang. 1.3. Sisi pada Proses Pengembangan Sebuah desain yang baru atau yang akan dikembangkan pasti melalui sebuah pemikiran yang matang agar desain yang akan diciptakan dapat diterima di masyarakat. Namun sebelum melalui fase pemikiran, sebuah desain pasti dilihat dari kebutuhan pasar yang sedang terjadi, dari kebutuhan pasar itulah sebuah desain yang belum ada atau yang sudah ada dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya. Dari kelebihan dan kekurangan dapat memunculkan ide atau konsep-konsep desain 6

yang lebih baik untuk menutupi kekurangan pada sebuah desain yang sudah ada dan baru. Pada penemuan ide atau konsep-konsep desain yang lebih baik pasti melalui proses dalam menemukan ide atau konsep-konsep desain. Kalau kita lihat proses, proses merupakan sebuah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya. Sedangkan kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002:538 pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan. Dalam mengembangkan desain keranjang sayuran pada sepeda motor proses pengembangan terjadi pada pemikiran desain yang dapat memecahkan masalah yang ada pada desain keranjang sayuran pada sepeda motor. Menurut (Ulrich, Eppinger, 2001) metode 5 langkah adalah metode untuk memecahkan sebuah masalah kompleks yang menjadi submasalah menjadi lebih sederhana. Kemudian dikenalkan konsep penyelesaian untuk submasalah menggunakan prosedur pencarian eksternal dan internal, seperti : 1. Memperjelas masalah 2. Pencarian eksternal 3. Pencarian internal 4. Menggali secara sistematis 5. Merefleksikan pada hasil dan proses Pada proses pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor menggunakan sisi fungsi dan sisi estetik. a. Sisi Fungsi Menurut Gunawan (1986:74) penciptaan desain kerajinan yang baik bentuk mengikuti fungsi (form follow function) bukan fungsi mengikuti bentuk. Kadang terjadi seorang perancang desain terlalu asyik bermain artistik maka lupa akan kriteria fungsi yang seharusnya lebih diutamakan, sedangkan kriteria estetik sebagai faktor kedua untuk menambah nilai keindahan sebuah karya kerajinan agar tampil 7

lebih menarik. Pertimbangan yang dipakai dalam syarat proses desain yang baik adalah faktor kegunaan, produksi, pemasaran, bahan, keuntungan dan nilai rupa atau estetik dari benda pakai itu. Teknik penciptaan yang baik dapat menentukan kesempumaan bentuk karya. Sedangkan aspek fungsi dapat menambah kenyamanan dan keamanan penggunaan produk (ergonomi). Seperti halnya pada proses pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor dilihat dari sisi fungsi, karena pada sisi fungsi keranjang sayuran yang sudah ada masih memiliki kekurangan seperti bungkusan ikan yang masih mencampur dengan sayuran, hal itu dapat membuat rusaknya sayuran karena terkena tetesan air pada plastik ikan. Menurut Bram Plaugani pada bukunya Disain Produk 3 Aspek-aspek Disain, sebuah produk yang didesain dengan baik dan komprehensif, seharusnya menampilkan seluruh fungsinya secara baik, komunikatif dan komprehensif. Secara singkat dapat dikatakan bahwa desain suatu produk secara keseluruhannya mengkomunikasikan seluruh fungsi produk tersebut. Artinya, jika produk tersebut didesain secara baik dan komprehensif, mestinya pengguna tidak perlu sampai bertanya kepada seseorang cara menggunakan produk tersebut. Pada aspek fungsi desain keranjang sayuran pada sepeda motor memperhatikan perilaku keseharian pengguna dalam menggunakan keranjang sayuran pada sepeda motor seperti kebiasaan mencampur barang yang basah dan kering, jelas kebiasaan itu sangat mempengaruhi kualitas barang yang dibawa. b. Sisi Estetik Menurut Martono dalam penelitian tentang Estetika Kerajinan yang dikutip pada tanggal 7 Mei 2016 pukul 01:17 WIB, estetika adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan teori keindahan. Kalau definisi keindahan memberitahu orang untuk mengenali apa keindahan itu, maka teori keindahan menjelaskan mengapa alasannya dan bagaimana keindahan itu terwujud. Salah satu persoalan pokok dalam teori keindahan adalah mengenai sesuatu yang indah, apakah keindahan 8

merupakan sesuatu yang ada dan melekat pada benda itu, atau keindahan hanya terdapat pada alam pemikiran, angan-angan, dan imajinasi penikmat. Sedangkan menurut Jakob Sumardjo, Filsafat Seni (2000), Estetika mempersoalkan hakikat keindahan alam dan karya seni, sedangkan filsafat seni mempersoalkan hanya karya seni atau benda seni, atau artifak yang disebut seni. Dalam wacana desain modern, nilai estetik telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan aktivitas desain itu sendiri. Perkembangan desain modern yang mengutamakan aspek objektif dalam berkreasi tidak menyurutkan nilai estetik untuk berperan di dalamnya. Bahkan dalam perkembangan sejarah desain barat, dinamisasi nilai-nilai estetik modern menunjukkan intensitas yang tinggi dengan melahirkan berbagai gerakan seni yang mengiringi berlangsungnya proses modernisasi tersebut. Pada pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor mempunyai sisi estetik yang berbeda dengan desain sebelumnya. Menurut Bram Palgunadi ( 2008:166 ) pada bukunya Disain Produk 3 Aspekaspek Disain, didalam proses perencanaan dikenal adanya nasihat yang berbunyi: jika seluruh aspek fungsi dan aspek desain dipenuhi dengan baik, maka keindahan produk akan tampil dengan sendirinya. Pada penjelasan ini sangat jelas bahwa aspek estetik bukanlah tujuan dalam membuat rancangan produk desain, namun demikian aspek estetik juga memiliki peran penting dalam keindahan suatu rancangan produk desain. Oleh karena itu diperlukan desain keranjang sayuran yang dapat seimbang antara fungsi dan estetik, maka dari itu pada pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor menggambungkan antara aspek fungsi dan aspek estetik untuk memecahkan masalah pada desain keranjang sayuran pada sepeda motor sebelumnya. 9

B. KELOMPOK PENGGUNA PRODUK Menurut Wikipedia.com yang dikutip pada tanggal 7 Mei 2016 pukul 01:17 WIB, Pengguna atau konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain. Dalam menciptakan produk yang bisa memberikan nilai tambah bagi konsumen maupun pelanggan, maka tentunya produk tersebut harus memiliki kegunaan, karena konsumen secara rasional akan melihat kegunaan produk tersebut bagi dirinya. Selanjutnya konsumen juga akan melihat atribut yang terdapat pada produk tersebut. Jika suatu produk memiliki atribut serta keunikan yang berbeda dengan produk lain maka ini akan memberikan nilai tambah bagi konsumen. Sedangkan pengertian konsumen menurut Philip Kotler (2000) dalam bukunya Prinsiples Of Marketing adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Keranjang sayuran pada sepeda motor ini diperuntukan untuk dewasa dengan rata-rata umur 25-50 tahun yang bekerja sebagai penjual sayuran. Target Usia Gender Pekerjaan : Dewasa : 25-50 tahun : Laki-laki dan Perempuan : Penjual Sayuran C. TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Pada pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor bertujuan untuk memberikan pemecahan masalah yang ada pada desain keranjang sayuran pada sepeda motor. Tujuan yang hendak dicapai pada pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor meliputi: 10

Merancang desain keranjang sayuran pada sepeda motor yang sesuai dengan aspek keamanan berkendara. Membuat desain yang mengurangi tingkat kerusakan pada sayuran yang dibawa. Menentukan bahan material yang baik dan kuat. 2. Manfaat Pada pengembangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: Dapat memberikan kenyamanan berkendara saat menggunakan keranjang sayuran pada sepeda motor. Dapat mengurangi resiko kerusakan pada sayuran yang dibawa. Dapat menjadi refrensi pengrajin keranjang sayuran pada sepeda motor agar membuat desain yang lebih baik. D. RELEVANSI DAN KONSEKUENSI STUDI 11 1. LOGIKA DASAR PERANCANGAN Menurut artikel pada blog Juniar W. Suwignya yang dikutip pada tanggal 3 Mei 2016 pukul 01.25 bahwa, aktivitas berpikir sebagai penalaran manusia mempunyai ciri utama sebagai suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika. Dalam mempelajari pola berpikir yang luas dalam logika itulah dibutuhkan terlebih dahulu tentang apa itu logika dan ruang lingkupnya karena hal ini akan membantu dasar pemikiran yang berdasarkan penalaran yang logis dan kritis. Selain berguna bagi sarana ilmu, penalaran yang logis dan kritis ini juga yang nantinya akan mambantu pemahaman bagi semua ilmu, karena penalaran yang logis, kritis, dan sistematis inilah ang menjadi salah satu syarat sifat ilmiah. Sedangkan menurut Jan Hendrik Rapar, (1996:10) Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari, menyusun, mengembangkan, dan membahas asas

asas, aturan-aturan formal, prosedur-prosedur serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan demi mencapai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Pada perancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor sebelum menemukan desain yang sesuai keinginan pasti melewati fase berfikir, berfikir secara logika merupakan fase dimana otak memilih sebuah ide yang sesuai keinginan dengan gabungan-gabungan ide lainnya. Perancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor melihat pada keadaan dilapangan yang dialami setiap pengguna. Surajiyo, (2009:11) mengatakan lapangan dalam logika adalah asas-asas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agar dapat berpikir lurus, tepat dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Oleh karena itu perancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor dalam menemukan desain yang dapat membantu menyelesaikan masalah pada desain keranjang sayuran pada sepeda motor melihat pada keadaan dilapangan. 2. TEKNOLOGI YANG DIBUTUHKAN Menurut Djoyohadikusumo (1994) mendefinisikan mengenai pengertian teknologi sebagai suatu bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan atau ilmu engineering. Dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya teknologi bisa disebut memiliki dua dimensi, yaitu dimensi engineering dan juga dimensi science. Kedua dimensi itu akan saling terkati selam perkembangan dan juga penciptaan dari sebuah teknologi, dan tidak bisa terpisahkan. Menurut Bram Palgunadi pada buku desain produk 3, teknologi adalah kumpulan alat, termasuk mesin, modifikasi, pengaturan dan prosedur yang digunakan oleh manusia. Teknologi secara signifikan memengaruhi manusia serta kemampuan spesies hewan lain untuk mengendalikan dan beradaptasi dengan lingkungan alami mereka. Dengan demikian teknologi dapatlah dikatakan sebagai aplikasi dari suatu atau sejumlah ilmu pengetahuan (knowledge). Dalam pemahaman ini, istilah teknologi biasanya digunakan 12

untuk menyebut suatu pengetahuan yang bersifat belum terlampau praktis, belum aplikatif. Misalnya, teknologi material, teknologi mesin, teknologi telekomunikasi dan sebagainya. Suatu produk tertentu, umumnya membutuhkan teknologi tertentu untuk bisa direalisasikan menjadi kenyataan. Berikut ini merupakan teknologi yang digunakan pada proses pembuatan keranjang sayuran pada sepeda motor: a) Mesin Jahit Dalam proses pembuatan keranjang sayuran pada sepeda motor ini memanfaatkan teknologi dari mesin jahit untuk menyatukan bahan menjadi seperti keranjang, pemilihan mesin jahit dikarenakan agar kuat. Mesin jahit juga membantu sisi-sisi keranjang yang memang hanya bisa dijahit, seperti bagian skat yang memisahkan antara ruang dan juga bagian sereting untuk menutupnya. Gambar 2.4. Mesin Jahit ( Sumber : bp.blogspot.com, 2016 ) b) Meteran Penggunaan meteran juga sama dengan biasanya, pada proses pembuatan keranjang sayuran juga menggunakan meteran untuk mengukur bahan untuk dijadikan keranjang sayuran pada sepeda motor. 13

c) Gunting Penggunaan gunting juga tidak jauh beda dengan lainnya yaitu untuk menggunting, gunting dipakai merupakan gunting khusus bahan kain, karena memiliki kekuatan yang bagus untuk memotong bahan yang tebal. 3. MATERIAL YANG AKAN DIPERGUNAKAN Menurut Wikipedia.com yang dikutip pada tanggal 7 Mei 2016 pukul 01:17 WIB, material atau bahan adalah benda yang paling penting dalam membuat suatu produk dan material merupakan bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang). Sedangkan Menurut Masiyal Kholmi (2003:29) bahan baku adalah Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian besar produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, impor atau hasil pengolahan sendiri. Dalam perancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor, pemilihan bahan atau material sangat penting karena produk ini diperuntukkan untuk membawa sayuran dari pasar ke tempat dagang pengguna. Barang yang dibawa inilah yang mempengaruhi pemilihan bahan menjadi peranan terpenting dalam membuat sebuah rancangan produk. Menurut Bram Palgunadi dalam bukunya desain produk 3 menjelaskan pemilihan bahan harus melihat klasifikasi bahan pada suatu rancangan produk yang ingin dibuat. Berikut ini merupakan klasifikasi bahan menurut Bram Palgunadi: 1. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi kimiawi. 2. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi fisik dan mekanis. 3. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi kemampuan bahan. 4. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi bentuk dan sifat permukaan luar bahan. 5. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi bentuk dan sifat bagian dalam bahan. 14

6. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi asal bahan, termasuk asal lingkungan dan geografinya. 7. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi jenis bahan. 8. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi bentuk dan profil bahan. 9. Berbagai sifat bahan ditinjau dari segi dampak yang dihasilkan. Seperti halnya perancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor yang juga harus memenuhi klasifikasi bahan yang baik, pada perancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor memakai bahan kain kanvas dan besi sebagai penyangga. a. Kain Kanvas Menurut artikel pada web Fitinline.com yang dikutip pada tanggal 3 Mei 2016 pukul 02.30 bahwa Kain kanvas adalah sejenis kain buatan pabrik yang berserat tebal dan sangat kuat. Bahan ini awalnya digunakan untuk membuat lukisan. Pada perkembangannya kain kanvas mulai digunakan untuk membuat tas, sepatu, jaket, tenda, terpal, penutup truk, payung taman, dan berbagai macam aksesoris. Kain kanvas memiliki ketebalan yang sempurna untuk dijadikan jahitan yang menarik. Pemilihan kain kanvas untuk rancangan desain keranjang sayuran pada sepeda motor dilihat pada ketahanan kain kanvas terhadap air. Gambar 2.5. Kain Kanvas ( Sumber : bahankain.com, 2016 ) 15

b. Retseleting Retseleting digunakan sebagai alat penutup bagian ruang untuk bagian ikan dan untuk bagian tas sebagai menempatan keranjang sayuran setelah sudah selesai digunakan. 4. BIAYA PERANCANGAN DAN PRODUKSI Barang Jumlah barang Harga 1 Bahan Kain Kanvas 3.5 meter Rp 157500 2 Jahit Rp 292500 3 Benang Sol 3 Rp 10000 4 Cat Acrylic Yellowish 1 botol Rp 15000 Green 5 Print Art Carton A3 8 Rp 36000 6 Print Sticker A3 2 Rp 10000 7 Print Kartu Nama A4 2 Rp 12000 Jumlah Rp 533000 Tabel 1. Biaya Perancangan dan Produksi 16

E. SKEMA PROSES KERJA Gambar 2.6. Bagan Skema Proses Kerja ( Sumber : Penulis, 2016 ) 17