Gr afik S era pan Air VS Per sent ase S emen 12 11.54 11.6 11. 5 11 10.71 10. 5 10.53 10.38 10 9.5 9. 55 9 0. 5 0 0. 6 0 0. 7 0 0. 8 0 0. 9 0 1. 0 0 Persentas e Semen(%) LAMPIRAN A PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN DENSITAS Contoh : Berdasarkan SNI 03-0691-1996 genteng adalah campuran dari semen Portland, 2 agregat halus (pasir) dan air dengan standard mutu K 125 (125 kg/cm ) dengan perbandingan semen : pasir : air = 1 : 4 : 0,6. Perhitungan Pengujian Densitas pada sampel A dengan komposisi semen, fly ash, pasir dan air, menggunakan methode Archimedes sesuai persamaan 2.3, pada sampel-i dimana Wk = 199 gr; Wb = 218 gr; dan Wda = 102 gr yaitu ; Densitas = W b W k W da ρ air = 199 x1gr / cm 218 102 = 1,72 gr/cm 3 Dengan cara yang sama diperoleh nilai densitas paving block untuk komposisi semen, fly ash, pasir, dan air yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel A.1 berikut. Tabel A.1. Sampel A Sampel Semen Fly ash Massa Massa Massa Densitas (%) (%) Kering Basah Dalam 3 (gr/cm ) (Wk) (Wb) (Wda) gr gr gr Io 100 0 199 218 102 1,72 I 90 10 196 217 101 1,69 II 80 20 190 210 101 1,74 III 70 30 183 202 98 1,76 IV 60 40 182 203 98 1,73 V 50 50 181 202 100 1,77
Tabel A.2. Sampel B ( Komposisi semen 80% dan Fly ash 20% ). Sampel Pasir Serat Massa Massa Massa Densitas 3 Baggase Kering Basah Dalam (gr/cm ) (%) (Wk) (Wb) (Wda) gr gr gr I 4 2 205 236 107 1,59 II 4 4 203 242 125 1,74 III 4 6 225 253 118 1,67 IV 4 8 205 236 115 1,69 V 4 10 203 245 133 1,81 Tabel A.3. Sampel C ( Komposisi semen 70% dan Fly ash 30%. ) Sampel Pasir Serat Massa Massa Massa Densitas Baggase Kering Basah Dalam 3 (gr/cm ) (%) (Wk) (Wb) (Wda) gr gr gr I 4 2 208 230 115 1,81 II 4 4 209 236 117 1,76 III 4 6 206 238 126 1,84 IV 4 8 218 233 119 1,91 V 4 10 215 227 112 1,87
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN SERAPAN AIR Contoh : Berdasarkan SNI 03-0691-1996 Genteng adalah campuran dari semen Portland, agregat halus (pasir) dan air dengan standard mutu K 125 (125 kg/cm 2 ) dengan perbandingan semen : pasir : air = 1 : 4 : 0,6. Perhitungan Pengujian Serapan Air pada sampel A dengan komposisi semen, fly ash, pasir dan air, menggunakan methode Archimedes sesuai persamaan 2.4, pada sampel-i dimana Wk = 199 gr; Wb = 218 gr; dan yaitu ; Wb Wk Penyerapan air = x100% W k 218 199 = x100% 199 = 9,55 % Dengan cara yang sama diperoleh nilai densitas genteng untuk komposisi semen, fly ash, pasir, dan air yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel B.1 berikut. Tabel B.1. Sampel A. Sampel Semen Fly ash Massa Massa Serapan (%) (%) Kering Basah Air (Wk) (Wb) ( % ) gr gr Io 100 0 199 218 9,55 I 90 10 196 217 10,71 II 80 20 190 210 10,53 III 70 30 183 202 10,38 IV 60 40 182 203 11,54 V 50 50 181 202 11,60
Tabel B.2. Sampel B (Komposisi semen 80% dan Fly ash 20%. ) Sampel Pasir Serat Massa Massa Serapan Baggase Kering Basah Air (%) (Wk) (Wb) (%) gr gr I 4 2 205 236 15,12 II 4 4 203 242 19,21 III 4 6 225 253 12,44 IV 4 8 205 236 15,12 V 4 10 205 245 19,51 Tabel A.3. Sampel C ( Komposisi semen 70% dan Fly ash 30%. ). Sampel Pasir Serat Massa Massa Serapan Baggase Kering Basah Air (%) (Wk) (Wb) (%) gr gr I 4 2 225 238 5,78 II 4 4 205 233 13,65 III 4 6 228 238 4,38 IV 4 8 205 233 13,65 V 4 10 215 227 5,58.
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KUAT TEKAN Contoh : Standar yang digunakan pada pengujian ini adalah ASTM C 270-04 dan ASTM C 780. dengan perbandingan semen : pasir : air = 1 : 4 : 0,6. Perhitungan Pengujian Kuat Tekan pada sampel A dengan komposisi semen, fly ash, pasir dan air, ukuran sampel 5 cm x 5 cm x 5 cm dengan alat yang digunakan adalah Hydraulic Compresive Strength Machine tipe MAC-200. sesuai persamaan 2.1, pada sampel-i dimana F = 26.900 N; A = 25 cm 2 yaitu ; Kuat tekan : P = A F 26.900 = 25 = 10,57 MPa. Dengan cara yang sama diperoleh nilai Kuat Tekan genteng untuk komposisi semen, fly ash, pasir, dan air yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel C.1 berikut. Tabel C.1. Sampel A. Sampel Semen Fly ash Gaya Kuat Tekan (%) (%) (Newton) (MPa) Io 100 0 26.900 10,57 I 90 10 24.600 9,64 II 80 20 24.300 9,53 III 70 30 22.000 8,62 IV 60 40 19.800 7,76 V 50 50 17.600 6,9
Tabel B.2. Sampel B ( Komposisi semen 80% dan Fly ash 20%. ) Sampel Pasir Serat Gaya Kuat Tekan Baggse ( Newton ) (MPa) (%) I 4 2 26500 10,60 II 4 4 24200 9,68 III 4 6 22300 8,92 IV 4 8 19700 7,88 V 4 10 14600 5,84 Tabel A.3. Sampel C ( Komposisi semen 70% dan Fly ash 30%. ) Sampel Pasir Serat Gaya Kuat Tekan Baggase (Newton) (MPa) (%) I 4 2 27000 10,8 II 4 4 22400 8,96 III 4 6 18900 7,56 IV 4 8 17.400 V 4 10 13700 5,48
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KUAT PATAH Contoh : Standar yang digunakan pada pengujian ini adalah ASTM C 133-97; ASTM C 348-97. dengan perbandingan semen : pasir : air = 1 : 4 : 0,6. Perhitungan Pengujian Kuat Patah pada sampel A dengan komposisi semen, fly ash, pasir dan air, ukuran sampel 12 cm x 3 cm x 3 cm dengan jarak kedua penumpu 9 cm, lebar dan tinggi balok sama panjang yaitu 3 cm, alat yang digunakan adalah Hydraulic Compresive Strength Machine tipe MAC-200. sesuai persamaan 2.2, pada sampel-i dimana F = 540 N; L = 9 cm; b = 3 cm; d = 3 cm, yaitu ; 3 FL Kekuatan patah = 2 2bd 3.540.9.10 2.3.10.(3.10 2 = 2 2 2 = 2,70 MPa. Dengan cara yang sama diperoleh nilai Kuat Patah paving block untuk komposisi semen, fly ash, pasir, dan air yang berbeda. Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel D.1 berikut. Tabel D.1. Sampel A. ) Sampel Semen Fly ash Gaya Kuat Patah (%) (%) (Newton) (MPa) Io 100 0 540 2,70 I 90 10 450 2,25 II 80 20 510 2,53 III 70 30 460 2,30 IV 60 40 440 2,18 V 50 50 360 1,80
Tabel D.2. Sampel B ( Komposisi semen 80% dan Fly ash 20%. ) Sampel Pasir Serat Gaya Kuat Patah Baggse ( Newton ) (MPa) (%) I 4 2 860 4,30 II 4 4 690 3,45 III 4 6 650 3,25 IV 4 8 600 3,00 V 4 10 570 2,85 Tabel D.3. Sampel C ( Komposisi semen 70% dan Fly ash 30%. ) `ampel Pasir Serat Gaya Kuat Patah Baggase (Newton) (MPa) (%) I 4 2 800 4,00 II 4 4 750 3,75 III 4 6 690 3,45 IV 4 8 600 3,00 V 4 10 520 2,60
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN KEKERASAN Cara pengujian Kekerasan menggunakan alat ukur Equatip Hardnessn Tester, hasil pengujian sampel langsung tertera di monitor alat, sampel diukur sampai tiga kali dan diambil rata-ratanya yang satuannya dinyatakan dalam satuan BHN ( Brinell Hardness ). Hasil pengukuran dan perhitungan ditunjukkan pada tabel E.1 berikut: Tabel D.1. Sampel A. Sampel Semen Fly ash Kekerasan (%) (%) (BHN) Io 100 0 188 I 90 10 153 II 80 20 127 III 70 30 116 IV 60 40 110 V 50 50 106
Tabel D.2. Sampel B ( Komposisi semen 80% dan Fly ash 20%. ) Sampel Pasir Serat Kekerasan Baggse (BHN) (%) I 4 2 124 II 4 4 119 III 4 6 116 IV 4 8 112 V 4 10 104 Tabel D.3. Sampel C ( Komposisi semen 70% dan Fly ash 30%. ) Sampel Pasir Serat Kekerasan Baggse (BHN) (%) I 4 2 120 II 4 4 118 III 4 6 113 IV 4 8 104 V 4 10 101
LAMPIRAN B GAMBAR BAHAN, SAMPEL, DAN ALAT UJI Gambar: B.1. Semen Portlan Gambar: B.2. Timbunan Pasir Sungai LIMBAH PLTU BATUBARA 6 Fly ash Botton ash Lumpur Flue Gas LANDFILL Bambar : B.3. Timbunan Fly ash. Fly ash
Gambar : B.5. Bentuk Cetakan Sampel. Bentuk cetakan sampel kubus. Bentuk cetakan sampel balok Gambar: B.6. Bentuk Sampel Uji. Sampel Uji bentuk balok dan kubus
Sampel uji bentuk balok Sampel uji bentuk kubus Gambar: B.7. Perendaman sampel uji uji Gambar: B.7. Pengeringan sampel Gambar: B.8. Ayakan Gambar: B.8 Neraca
Gambar: B.9. Alat uji Tekan (UTM = Universal Testing Machine) Machine) Gambar: B.9. Alat uji Patah (UTM = Universal Testing Gambar: B.10. Alat ukur Kekerasan Gambar: B.10. Alat foto Mikroskopik ( Equotip Hardness Tester ) (Rax Vision Material Plus Vesion 4.1 Gambar B.11 Ayakan 100 Mess Gambar B.12 Menguji kekerasan (Eqotip Hardness Tester) Type Portable (Hardness, Brinnel, Vickers, Rockwell)
LAMPIRAN C. DAFTAR PERHITUNGAN KONVERSI BANYAK BAHAN (STOF) DAN HAWA (LUCHT) SERTA AIR YANG DIBUTUHLAN UNTUK PEMBUATAN ADUKAN/ PEREKAT (SPESIE) No Nama Bahan Bangunan A B C A + C Bahan Sesungguhnya (Vestestof) ( % ) Hawa Bagian Yang Kosong (Lucht) Air Bahan Perekat Basah Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 1. Kapur Koral 0.34 0.66 0.18 0.52 2. Kapur batu 0.325 0.675 0.225 0.55 gamping 3. PC.(Portland 0.51 0.49 0.25 0.76 Cement) 4. Trass (Muria) 0.48 0.52 0.25 0.73 5. Semen Merah 0.57 0.43 0.175 0.745 (S.M) 6. Pasir 0.60 0.40 0.075 0.675 7. Batu kricak/ kerikil 8. Pecahan bata merah 1 ltr. PC = 1.25 Kg 1 kantong = 50 Kg a 40 liter 0.52 0.48 0.-- 0.52 Satu dan lainnya menurut jenis Contoh Perhitungan : 1 M 3 campuran : 1 Semen : 4 Pasir : 0.6 Air 1 M 3 Semen P.C = 1 x 0.76 M 3 = 0.76 M 3 4 M 3 Pasir = 4 x 0.675 M 3 = 2.7 M 3 J u m l a h = 3.46 M 3
Jadi banyak bahan yang dibutuhkan untuk 1 M 3 adalah : (Dalam Besaran Volume) 1.0 3.46 4.0 3.46 0.6 3.46 x 1 M 3 Semen P.C x 0.76 = 0.289 M 3 x 1 M 3 Pasir x 0.675 = 0.780 M 3 x 1 M 3 Air x 0.001 M 3 = 0.0002 M 3 J u m l a h = 1.069 M 3 Selanjutnya untuk perbandingan berat atau massa; maka masing-masing bahan dikalikan dengan massa jenisnya.
75