BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rarta (2016) melakukan penelitian tentang Beton High Volume Fly Ash

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia konstruksi modern saat ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Zai, dkk (2014), melakukan penelitian Pengaruh Bahan Tambah Silica

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia nesia dikenal sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. glenium. Untuk kuat tekannya dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Hasil Pengujian Kuat Desak Beton

PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KINERJA BETON HVFA

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

PENGARUH UKURAN BUTIR MAKSIMUM AGREGAT PADA BETON HIGH VOLUME FLY ASH (HVFA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkatnya suatu proses produksi dapat berpengaruh juga akan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dunia konstruksi bangunan di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR BETON RINGAN ALWA MUTU RENCANA f c = 35 MPa

PENGARUH PENGGUNAAN SILICA FUME, FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER PADA BETON MUTU TINGGI MEMADAT MANDIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisi (filler)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. baja sehingga menghasilkan beton yang lebih baik. akan menghasilkan beton jadi yang keropos atau porous, permeabilitas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB 1 PENDAHULUAN. baja. Dewasa ini, beton amat mempengaruhi kehidupan manusia karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH KOMPOSISI BETON NON-PASIR DENGAN SUBSTITUSI FLY ASH DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT LENTUR DAN TARIK BELAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ADITIF SIKACIM TERHADAP CAMPURAN BETON K 350 DITINJAU DARI KUAT TEKAN BETON

Berat Tertahan (gram)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pengujian, analisis data, dan. pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Perkembangan yang. perkuatan untuk elemen struktur beton bertulang bangunan.

Viscocrete Kadar 0 %

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi beton SCC

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa batu kerikil dan agregat halus yang berupa pasir yang kemudian

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB III LANDASAN TEORI

Pengujian agregat dan kuat tekan dilakukan di Laboratorium Bahan

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN PECAHAN KERAMIK PADA BETON

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Penelitian Sebelumnya... 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di

BAB V HASIL PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

PENGARUH KOMPOSISI GLENIUM ACE 8590 DENGAN FLY ASH DAN FILLER PASIR KUARSA TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON MUTU TINGGI

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. beton (concrete). Beton merupakan bahan gabungan dari material-material

ANALISIS KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON DENGAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM PADI DAN BESTMITTEL. Tugas Akhir

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

ANALISIS SIFAT MEKANIS BETON MUTU TINGGI DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE. Naskah Publikasi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Agregat Halus Pratiwi (2016), dalam penelitiannya telah melakukan pengujian agregat halus, pengujian meliputi berat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

Heru Indra Siregar NRP : Pembimbing : Ny. Winarni Hadipratomo, Ir. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar,

Berat Tertahan (gram)

V. HASIL PENELITIAN. Tabel V-1 Hasil analisa fly ash Analisis kimia Satuan Fly ash Pasaran

The 1 st INDONESIAN STRUCTURAL ENGINEERING AND MATERIALS SYMPOSIUM Department of Civil Engineering Parahyangan Catholic University

KORELASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON HIGH VOLUME FLY ASH (HVFA) SEBAGAI SUBSTITUSI SEMEN

BAB III LANDASAN TEORI. sekumpulan interaksi mekanis dan kimiawi dari material pembentuknya.

BAB V PEMBAHASAN. digunakan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan atau tidak. Karena

KETAHANAN DI LINGKUNGAN ASAM, KUAT TEKAN DAN PENYUSUTAN BETON DENGAN 100% FLY ASH PADA JANGKA PANJANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perancangan maupun inovasi material yang digunakan. konstruksi juga selalu dikembangkan. Beton ringan atau lightweight concrete

BAB I PENDAHULUAN. macam bangunan konstruksi. Beton memiliki berbagai kelebihan, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. dibidang konstruksi. Dalam bidang konstruksi, material konstruksi yang paling disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar berat bangunan dapat dikurangi yang berdampak pada efisiensi

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Rarta (2016) melakukan penelitian tentang Beton High Volume Fly Ash (HVFA) yang mengunakan kadar fly ash 50% dari berat binder dengan variasi superplasticizer viscocrete 1003 berturut - turut adalah 0%, 0.2%, 0.4%, serta 0.6%. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai kuat tekan dari tiap variasi superplasticizer yaitu 33.8587 MPa, 35.1791 MPa, 40.7473 MPa, dan 43.1958 MPa untuk umur beton 28 hari, sedangkan untuk umur beton 56 hari didapatkan kuat tekan berturut - turut yaitu, 49.4206 MPa, 60.7529 MPa, 72.3721 MPa, dan 67.991 MPa. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan untuk menentukan kadar optimal dari variasi superplasticizer ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kadar superplasticizer yang digunakan pada beton High Volume Fly Ash (HVFA), maka akan semakin banyak mereduksi air, sehingga akan membuat kuat tekan dan modulus elastisitas beton semakin meningkat. Gambar 2. 1 Perbandingan Kuat Tekan Beton umur 28 hari dan 56 hari 6

7 Yonnes Febri, dkk (2016) melakukan penelitian mengenai " Pengaruh Pemakaian Superplasticizer (sika viscocrete 1003) dalam Rancangan Beton Mutu Tinggi." Variasi yang digunakan yaitu 0.2%, 0.4%, dan 0.6% dari berat semen. Penelitian ini membandingkan antara nilai kuat tekan beton yang di tambah zat additive berupa Superplasticizer viscocrete 1003 dengan beton normal biasa. Dari hasil pengujian yang dilakukan pada umur beton 28 hari didaptkan nilai kuat tekan beton berturut - turut sebesar 44.07 MPa, 49.84 MPa, 51.96 MPa, serta untuk beton normal sebesar 42.24 MPa. Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa penggunaan superplasticizer yang sesuai dengan kadar persentasenya dapat meningkatkan kuat tekan beton dibandingkan dengan beton normal. Purba (2015) pernah melakukan penelitian mengenai beton High Volume Fly Ash (HVFA) dengan substisusi kadar fly ash sebesar 50%, 60%, dan 70%. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan kuat tekan beton yang mengalami penurunan pada beton dengan umur 28 hari. Kuat tekan beton yang dihasilkan dengan kadar fly ash 50% sebesar 15.342 MPa, untuk kuat tekan penambahan 60% fly ash menghasilkan 13.753 MPa, dan untuk kadar fly ash 70% kuat tekan yang dipadatkan sebesar 11.672 MPa. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan secara keseluruhan, bahwa penggunaan fly ash dalam jumlah besar dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kuat tekan beton.

8 Gambar 2.2 Hasil pengujian Kuat Tekan Umur 28 hari Adrian.M, (2014) melakukan penelitian mengenai "Pengaruh Penggunaan Superplasticizer Naftalena Sulfonat Formaldehida dan Polikarboksilat Eter terhadap Nilai Kuat Tekan Beton", pada penelitian ini dijelaskan bahwa maksud dari penggunaan superplasticizer tersebut adalah untuk mereduksi penggunaan air pada beton. Variasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0.5%, 0.75%, 1%, 1.25%, dan 1.5% terhadap berat semen. Dari penggunaan NSF dan PCE didapatkan kadar optimal yang dapat meningkatkan kuat tekan beton. Untuk beton yang menggunakan bahan tambah NSF memiliki kadar optimal di 1.5% dengan nilai kuat tekan beton sebesar 73.3 MPa, sedangkan untuk bahan tambah PCE kadar optimal berada di penambahan 1.25% dengan kuat tekan sebesar 79.9 MPa. Purwati, Agus.,Sholihin As'ad., Sunarmasto. (2014) melakukan penelitian tentang Kinerja Beton Mutu tinggi dengan maksud mengetahui pengaruh ukuran butir maksimum agregat dengan menggunakan 6 variasi campuran beton grade 80

9 dengan ukuran butir yang berbeda. Dalam penelitian ini digunakan 6 variasi butir ukuran agregat yaitu lolos saringan LS 19 mm, LS 9.5 mm, LS 4.74 mm, LS 1.18 mm, NLS 0.85 mm, LS 0.3 mm. Benda uji yang akan dibuat dari 6 variasi tersebut berbentuk silinder dengan ukuran diameter 7.62 cm dan tinggi 15.24 cm yang masing - masing dari ke - 6 campuran variasai tersebut akan di buat 3 sampel untuk di uji kuat tekan dan modulus elastisistasnya pada umur beton 28 hari. Hasil kuat tekan yang didapatkan dari percobaan 6 campuran agregat tersebut adalah sebagai berikut ditunjukan dengan gambar 2 : Sumber : Purwati,Sholihin As'ad, dan Sunarmasto. 2014 Gambar 2.3 Kuat Tekan Beton Untuk berbagai Variasi Butiran Maksimum Agregat Dari pengujian kuat tekan beton umur 28 hari dari 18 sampel silinder beton dengan enam variasi ukuran butir agregat dapat terlihat terjadi peningkatan kuat tekan beton secara perlahan, tetapi pada ukuran butir yang terkecil dan tidak adanya variasai butiran kuat tekan beton yang dihasilkan malah mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena kurangnya workability dalam pengerjaannya karena ukuran butir yang kecil dengan luas penyerapan air yang besar sehingga membuat adukan sulit untuk diaduk. Hasil dari penelitiantersebut adalah ukuran

10 butir maksimum yang dapat menghasilkan kuat tekan grade 80 yaitu variasi NLS 0.85. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan nilai kuat tekan beton yang tinggi, dapat digunakan ukuran agregat yang kecil yaitu yang lolos saringan 0,85.