I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran di sekolah saat ini sangat menekankan pada konsep teoritis

1. PENDAHULUAN. didapatkan nilai rata-rata tes formatif materi pokok larutan elektrolit dan redoks kelas

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia, karena

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru bidang studi Kimia kelas

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

I. PENDAHULUAN. perkembangan dan potensi kemampuan anak agar bermanfaat bagi. yang sesuai. Dalam hal ini ditujukan untuk membantu anak dalam

PENDAHULUAN. Salah satu tipe dari pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada model ini siswa dikelompokkan dalam tim belajar

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. mana yang benar dan salah, dengan pikiran manusia dapat berpikir bahwa dia

BAB I PENDAHULUAN. yang disusun dan dilaksanakan di masing masing satuan pendidikan. Sesuai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

I. PENDAHULUAN. (Langeveld, dalam Hasbullah, 2009: 2). Menurut Undang-Undang Republik. Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal tersebut tercantum pada Undang-

I. PENDAHULUAN. pendidikan. Proses pendidikan dipandang sebagai aktivitas yang dapat

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Februari yaitu pada semester genap. Tahun pelajaran 2012/2013 di SMP Negeri I Sekincau.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan dalam kehidupan manusia yang. memberikan bekal untuk menjalani kehidupan dan untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan khususnya di sekolah dasar (SD) menjadi fokus perhatian dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I P E N D A H U L U A N

Eksperimentasi metode pembelajaran TGT (Teams Games

I. PENDAHULUAN. dan alam sekitar. Biologi sebagai salah satu bidang IPA menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

I. PENDAHULUAN. satunya dipengaruhi oleh faktor kualitas pendidikan negara tersebut. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi. Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

Kata kunci: Aktivitas, Hasil belajar Matematika, dan Kooperatif Tipe Team Game Tournament (TGT) PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. Yusi Rosidah, 2013 PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

I. PENDAHULUAN. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus

BAB I PENDAHULUAN. keluarga serta lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Pasal 20 Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa. Siswa yang belajar akan mengalami perubahan baik dalam pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting, yaitu untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan

BAB I PENDAHULUAN. nasional, biologi merupakan mata pelajaran yang mewajibkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu pendidikan.

PERBANDINGAN PEMBELAJARAN TGT (Teams Games Tournament) DAN NHT (Numbered Heads Together) DENGAN MEDIA GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan. formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan. Nasional Nomor 20 Tahun 2003 akan tercapai bila didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penguasaan konsep pada materi pokok Hidrokarbon pada tahun pelajaran 2008-

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003 dalam Sagala 2003:3). Pendidikan sebagai suatu upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi memerlukan suatu pendukung yaitu mutu pendidikan. Banyak pihak mensinyalir bahwa rendahnya mutu pendidikan saat ini adalah berkaitan erat dengan rendahnya motivasi siswa dalam belajar. Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama yaitu teacher centre (guru memberikan pengetahuan kepada siswa yang cendrung pasif). Tetapi hal ini nampaknya masih banyak diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini adalah praktis dan tidak menyita waktu. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan

2 pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya mengantarkan siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Sedangkan menurut Muhibbinsyah (2004:63) belajar itu adalah kegiatan yang berproses dan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Proses pembelajaran di sekolah saat ini sangat menekankan pada konsep teoritis yang pada kenyataanya tidak cukup memenuhi kebutuhan siswa dalam kehidupan sehari-hari karena tidak sesuai dengan tuntutan lingkungan sebenarnya. Biologi merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik berbeda daripada mata pelajaran lain yang diajarkan di sekolah. Obyek biologi yang berupa makhluk hidup merupakan daya tarik tersendiri yang dapat menarik perhatian, minat siswa untuk mempelajarinya dan memberikan pengetahuan tentang lingkungan sekitar yang berhubungan langsung dalam kehidupan siswa sehari-hari sehingga perlu pemahaman yang mendalam. Kesalahan klasik yang selalu muncul dalam memahami mata pelajaran ini adalah dianggapnya biologi sebagai materi yang harus dihafalkan, sehingga bagi sebagian siswa menganggap biologi sebagai pelajaran yang membosankan (Istiqomah, 2011:28). Materi pokok Organisasi Kehidupan adalah salah satu konsep yang diberikan pada Siswa SMP dengan standar kompetensi memahami keanekaragaman makhluk hidup dan kompetensi dasar mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi kehidupan mulai dari tingkat sel sampai organisme (BSNP,

3 2006:170). Materi ini merupakan materi yang tergolong cukup sulit dipahami oleh sebagian siswa karena siswa harus dapat mengetahui tentang keragaman tingkat sel, jaringan, organ, sistem organ serta keragaman pada tingkat organisme. untuk dapat menguasai konsep ini siswa harus mampu memahami materi bukan hanya mengenal dan menghafalnya. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru Biologi di SMP Sekincau Lampung Barat didapatkan data bahwa tingkat penguasaan konsep siswa kelas VII terhadap materi pelajaran masih sangat rendah khususnya pada materi pokok Organisasi Kehidupan. Pada tahun pelajaran 2011/2012 nilai yang diperoleh siswa rata-rata 55 dan nilai tersebut belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan sekolah yaitu 60. Siswa yang telah mencapai nilai KKM setelah pelaksanaan ulangan harian hanya 38% dari jumlah siswa seluruh kelas VII. Rendahnya nilai KKM tersebut diduga karena metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran selama ini adalah metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. sehingga aktivitas belajar siswa lebih dominan mendengarkan penjelasan dari guru selain itu juga di dalam kelas siswa lebih banyak mengobrol, mengganggu teman, keluar masuk kelas, atau mengerjakan tugas lain. Jika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, siswa pada umumnya malu dan takut untuk bertanya kepada guru apalagi siswa yang berkemampuan rendah mereka cenderung diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan atau pendapat. Siswa mengandalkan seluruh informasi datang dari guru sehingga hal tersebut mengakibatkan siswa

4 menjadi pasif dan kurang antusias sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi rendah dan akan dapat berpengaruh pada penguasaan konsep-konsep materi pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dianggap peneliti dapat memotivasi siswa untuk berperan secara aktif dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament). Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournamen) para siswa dikelompokkan dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang heterogen. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran (Slavin, 2008 dalam Mahmuddin 2009). Setiap anggota kelompok saling membantu dalam memahami materi pelajaran, menyelesaikan tugas atau kegiatan lain agar setiap siswa dalam kelompok mencapai hasil belajar yang tinggi. Dalam model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) ini guru diberikan kesempatan untuk menggunakan turnament dalam suasana yang positif/konstruktif. Siswa akan menerima informasi dan materi secara aktif dalam tournament tersebut. Turnament terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan dengan materi pelajaran dan tingkat kesulitan soal. Hasil penelitian Medianto (2010:36) diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman kognitif siswa pada materi ekosistem. Hasil penelitian Winarti (2007:41) juga diketahui bahwa penggunaan model pembelajaran

5 TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas dan penguasaan materi pokok Sistem Saraf sebesar 16,5%. Hasil penelitian yang lain dari Tugiarti ( 2009:24) diketahui bahwa penerapan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk materi pokok Pertumbuhan dan Perkembangan, maka peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dari penelitian ini diharapkan dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi siswa. Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Penguasaan Konsep Siswa Pada Materi Pokok Organisasi kehidupan Kelas VII SMP SEKINCAU Lampung Barat. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap aktivitas belajar siswa? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap Penguasaan Konsep pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap aktivitas belajar siswa. 2. Mengetahui pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap penguasaan Konsep pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Guru a. Memberikan model pembelajaran alternatif yang dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa. b. Mengembangkan model mengajar yang benar c. Meningkatkan kemampuan dalam mengajar. 2. Siswa a. Memberikan siswa pengalaman belajar yang berbeda dalam mata pelajaran biologi. b. Mempermudah siswa untuk memahami konsep biologi. c. Meningkatkan penguasaan konsep siswa terhadap materi pokok Organisasi Kehidupan.

7 3. Sekolah Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya mengadakan perbaikanperbaikan untuk meningkatkan mutu sekolah. 4. Peneliti a. Memberikan pengalaman meneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa. b. Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi pokok Organisasi Kehidupan. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. 2. Pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) adalah tipe pembelajaran dengan cara membagi siswa dalam suatu kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen baik kemampuan akademik maupun jenis kelaminnya. Pada akhir pembelajaran diadakan games untuk memastikan seluruh anggota kelompok menguasai materi atau tidak setelah itu diberikan suatu penghargaan untuk kelompok terbaik.

8 3. Pada model ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan point untuk skor tim mereka. 4. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa dalam menjawab soal tes konsep biologi pada materi pokok Organisasi Kehidupan. 5. Materi pokok dalam penelitian ini adalah Organisasi Kehidupan. 6. LKS eksperimen dan LKS non eksperimen berisi pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara kronologis untuk membantu siswa menemukan konsep. 7. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri I Sekincau kelas VII 2 dan VII 1 semester genap tahun pelajaran 2012/2013 yang dipilih secara acak yang ditentukan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. F. Kerangka Pikir Metode pengajaran yang digunakan dalam pembelajaran selama ini adalah metode ceramah, tanya jawab (diskusi), dan latihan soal. Guru belum menerapkan metode belajar berkelompok. Aktivitas belajar siswa lebih dominan mendengarkan penjelasan dari guru. Jika mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran, siswa pada umumnya malu dan takut untuk bertanya kepada guru apalagi siswa yang berkemampuan rendah mereka cenderung diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan atau pendapat. Siswa mengandalkan seluruh informasi datang dari guru sehingga hal tersebut mengakibatkan siswa menjadi pasif dan kurang antusias sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi rendah dan akan dapat berpengaruh pada penguasaan konsep-konsep materi pelajaran.

9 Kemampuan siswa menguasai suatu konsep akan berbeda-beda, ada yang memiliki konsep yang baik, sedang dan kurang. Penguasaan konsep yang lebih baik adalah yang diharapkan dalam proses pembelajaran, sedangkan pembelajaran akan lebih berkesan jika mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Untuk itu siswa perlu dihadapkan pada suatu pembelajaran yang membuat mereka aktif berfikir sehingga konsep yang sudah dipelajari siswa tidak mudah terlupakan. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT. Proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe TGT ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep biologi siswa karena siswa dituntut melibatkan diri secara aktif baik dengan anggota kelompoknya maupun dengan seluruh kelas. Siswa juga akan lebih memahami konsep materi sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Adapun variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament), sedangkan variabel terikat (Y) adalah penguasaan konsep siswa. Hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dapat digambarkan sebagai berikut : X Y Gambar 1. Diagram hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Keterangan : X = Penerapan model TGT (Teams Games Tournament); Y = Penguasaan Konsep.

10 G. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap penguasaan Konsep pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan. Hi = Ada pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap penguasaan Konsep pada Materi Pokok Organisasi Kehidupan. 2. Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.