BAB I PENDAHULUAN. sejenis dengan merk yang berbeda beda dan kualitas dari barang tersebut yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang masih belum stabil mempengaruhi kondisi perusahaan-perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merencanakan strategi untuk kegiatan perusahaan selanjutnya. dari aspek Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Total

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, perekonomian Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. produksi mobil yang dirakit di Indonesia berada pada kira-kira dua juta unit. per tahun (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham menjadi indikator keberhasilan manajemen dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam masa pembangunan seperti sekarang ini, persaingan usaha di berbagai sektor semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi selular yang digunakan untuk berkomunikasi dengan. banyak permintaan dari konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang begitu cepat membuat masyarakat lebih kritis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang tidak dapat dipisahkan dari fungsi kesehatan. Industri farmasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan usaha dengan tingkat persaingan yang ada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, baik dalam bentuk finansial maupun non-finansial. Menurut Rusdin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan usaha yang semakin keras menuntut. perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menghadapi persaingan global antar perusahaan terutama perusahaan manufaktur membuat persaingan dunia usaha ini menjadi lebih ketat khususnya antar perusahaan sejenis (Haryanti, 2016). Karena mereka memproduksi barang sejenis dengan merk yang berbeda beda dan kualitas dari barang tersebut yang berbeda beda pula (Hantono, 2015). Dengan kondisi yang seperti ini, perusahaan dituntut mampu mengelola dananya sebaik dan seefisien mungkin. Karena, perusahaan manufaktur di Indonesia berusaha untuk memproduksi barang berkualitas tinggi dengan biaya yang minim atau rendah guna meningkatkan daya saing di pasar domestik dan internasional (Hantono, 2015). Oleh karena itu, dalam mengelola dana perusahaan merupakan faktor yang sangat penting agar terciptanya perusahaan untuk bisa memaksimalkan labanya. Dalam meningkatkan laba, perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk aktivitas operasional perusahaan agar tetap berjalan lancar. Pendanaan tersebut tidak hanya berasal dari pendanaan internal atau milik pribadi tetapi juga pendanaan eksternal yang berasal dari para kreditur dan para investor (Martiana, 2016). Dengan laba yang tinggi, investor lebih tertarik untuk menanamkan dana/modalnya pada suatu perusahaan. Karena dengan laba yang tinggi, 1

2 kemungkinan perusahaan mempunyai resiko yang kecil. Dengan demikian, semakin besar laba perusahaan maka semakin besar pula bagian atas laba yang diterima oleh para investor atau pemegang saham (Martiana, 2016). Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dalam satu periode serta mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri (Kasmir, 2015:193). Profitabilitas yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam mengukur tingkat profitabilitas terhadap ekuitasnya adalah dengan menggunakan Return On Equity (ROE). Karena dengan menggunakan Return On Equity (ROE) selain digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan modal yang dimilikinya, rasio ini juga dapat memberikan investor gambaran tentang seberapa efektif perusahaan mengkonversi uang itu untuk berinvestasi ke dalam laba bersih serta dapat menjadi sebuah indikator keberhasilan sebuah perusahaan di mata investor (Martiana, 2016). Dimana semakin besar tingkat ROE, maka semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan sehingga kinerja perusahaan juga semakin baik (Alima, 2015). Terdapat berbagai faktor yang dalam penelitian terdahulu ditemukan mempengaruhi profitabilitas (ROE) perusahaan. Faktor tersebut yang diteliti

3 dalam penelitian ini antara lain mengunakan rasio Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), dan Total Assets Turnover (TAT). Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Rasio ini berfungsi untuk mengetahui berapa bagian dari setiap rupiah modal yang dijadikan sebagai jaminan utang. Semakin tinggi debt to equity ratio maka berarti semakin kecil jumlah modal pemilik yang dapat dijadikan sebagai jaminan utang. (Kasmir, 2015:158). Current Ratio (CR) merupakan rasio yang digunakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang tersedia (Hery, 2016:152). Semakin tinggi rasio ini belum tentu dikatakan perusahaan dalam keadaan baik. Hal ini bisa terjadi karena kas perusahaan tidak digunakan sebaik mungkin (Kasmir, 2015:135). Total Assets Turnover (TAT), merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva (Kasmir, 2015:185). Sedangkan menurut Margaretha (2011:26) rasio ini menunjukkan efektivitas perusahaan dalam menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. Semakin besar rasio ini maka semakin baik berarti perusahaan bisa mengelola aktivanya secara efisien untuk memperoleh penjualan.

4 Sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 krisis finansial global masih terasa dampaknya hingga mempengaruhi kinerja sektor otomotif di Indonesia yang mengalami kenaikan dan penurunan penjualan. Berikut ini merupakan data grafik yang diperoleh dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tahun 2011-2015. 10.000.000 9.000.000 8.000.000 7.000.000 6.000.000 5.000.000 4.000.000 3.000.000 2.000.000 1.000.000 0 Penjualan Mobil dan Motor 2011 2012 2013 2014 2015 Sales Motor 8.043.535 7.141.586 7.771.014 7.908.941 6.708.384 Sales Mobil 894.164 1.116.212 1.229.901 1.208.019 1.013.291 Sumber: data GAIKINDO yang diolah penulis tahun 2011-2015 Grafik 1.1 Data Penjualan Mobil dan Motor tahun 2011-2015 Berdasarkan data tersebut, bisa dilihat bahwa penjualan mobil dari tahun 2011-2013 terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena adanya produk mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC). Seperti yang dikutip dari berita online (dunia industri.com) bahwa nilai penjualan mobil di Indonesia pada semester I 2012 menembus Rp 78,85 triliun, naik sekitar 25% dibanding dengan periode yang sama pada 2011. Dan nilai penjualan mobil di Indonesia ditaksir mencapai Rp 165 triliun pada 2013.

5 Sedangkan pada penjualan motor dari tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup drastis. Menurut tim redaksi dunia industri hal ini disebabkan karena suku bunga kredit motor naik menjadi rata-rata 28% untuk Pulau Jawa, dari semula 21%. Kenaikan bunga kredit itu terkait dengan peningkatan biaya perusahaan leasing, antara lain biaya karyawan, cost off fund, dan biaya lainnya. Kemudian pada tahun 2012 ke tahun 2014 penjualan motor terus mengalami peningkatan disebabkan daya beli konsumen lokal yang tinggi ditambah dengan adanya inovasi baru dari industri otomotif. Selanjutnya, pada tahun 2013 sampai 2015 penjualan mobil menurun dan penjualan motor dari tahun 2014 sampai 2015 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Menurunnya penjualan mobil dan motor secara nasional mengakibatkan Laba bersih dari Grup bisnis otomotif menurun 10% menjadi Rp 5,3 triliun. Secara keseluruhan, disebabkan karena lemahnya permintaan otomotif akibat perlambatan ekonomi. Selain itu, diskon harga di pasar mobil yang disebabkan oleh kelebihan kapasitas produksi terus memberikan dampak negatif terhadap laba bersih. Dengan adanya kondisi yang dialami sektor otomotif dari tahun 2011-2015, hal ini dapat mempengaruhi kondisi laba bersih pada perusahaan otomotif selama periode tersebut yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat keuntungan yang akan diperoleh para investor atau pemegang saham. Dengan laba yang turun, apakah perusahaan bisa mengembalikan dana pinjaman (utang) yang berasal dari investor dan kreditur termasuk modal miliknya sendiri?

6 Berdasarkan hasil penelitian terdahulu seperti yang dilakukan Sultan dan Adam (2015) tentang Pengaruh Struktur Modal Pada Profitabilitas: Studi Empiris Analisis Perusahaan Terdaftar Di Irak hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Julita (2015) bahwa DER tidak berpengaruh signifikan terhadap ROE. Kemudian hasil penelitian yang dilakukan Hantono (2013) tentang Pengaruh Current Ratio Dan Debt to Equity Ratio Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Logam Dan Sejenisnya Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 2013 Hasil penelitian menunjukkan bahwa Current Ratio berpengaruh terhadap Return on Equity. Namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Pongrangga, Dzulkirom dan Saifi (2015) bahwa current ratio tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return on equity. Selanjutnya, pada penelitian yang dilakukan Nusbantoro (2015) tentang Pengaruh Current Ratio, Total Assets Turnover, dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Equity (Studi pada Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Listed Di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa Total Asset Turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Equity. Namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Ardiatmi (2014) yang menyatakan bahwa total assets turnover (TAT) tidak berpengaruh terhadap return on equity (ROE).

7 Alasan dipilihnya perusahaan otomotif pada penelitian ini karena industri otomotif mempunyai potensi dalam mengembangkan produknya secara lebih cepat yaitu dengan melakukan berbagai inovasi dan mempunyai ekspansi pasar yang lebih luas dibandingkan industri sektor lainnya. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut peneliti tertarik dan ingin menguji kembali pengaruh struktur modal dan likuiditas yang diukur menggunakan Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Total Assets Turnover terhadap kondisi laba khususnya Return On Equity (ROE). Oleh sebab itu, berdasarkan uraian diatas maka diajukan penelitian dengan judul Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR) dan Total Assets Turnover (TAT) Terhadap Profitabilitas (ROE) (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015). B. Perumusan Masalah Masalah-masalah penelitian yang dapat dirumuskan berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, sebagai berikut: 1. Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE)? 2. Apakah Current Ratio (CR) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE? 3. Apakah Total Assets Turnover (TAT) berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROE)?

8 C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam rumusan masalah yang telah dijabarkan. Secara rinci, tujuan penelitian adalah sebagai berikut: a) Untuk menguji dan mengukur pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap profitabilitas (ROE). b) Untuk menguji dan mengukur pengaruh Current Ratio (CR) terhadap profitabilitas (ROE). c) Untuk menguji dan mengukur pengaruh Total Assets Turnover (TAT) terhadap profitabilitas (ROE). 2. Kontribusi Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi kontribusi teoritis dan kontribusi praktis diantaranya sebagai berikut: a) Kontribusi Praktik 1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak Perusahaan Manufaktur, khususnya perusahaan manufaktur di bidang otomotif dalam rangka menjaga dan meningkatkan kinerjanya yang terkait dengan profitabilitas. Manajemen perusahaan diharapkan dapat terus memperhatikan faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.

9 2. Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi para (stakeholders), seperti investor, kreditor, pemerintah, pemasok, institusi terkait, masyarakat, dan pihak terkait lainnya dalam menilai kinerja perusahaan manufaktur tersebut. Hal ini sebagai tambahan pengetahuan, terutama saat mereka akan menjalin kerja sama dengan perusahaan tersebut. b) Kontribusi Akademik 1. Bagi pihak akademik yaitu guna untuk mempelajari lebih mendalam mengenai teori-teori manajemen keuangan yang dikaitkan secara langsung dengan fenomena sebenarnya yang terjadi di lapangan. 2. Selain itu, menambah literatur dan acuan penelitian guna menguji teori dan mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya teori-teori yang berkaitan dengan variabel penelitian serta berguna bagi perkembangan penelitianpenelitian selanjutnya.