BAB I PENDAHULUAN. serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebesar 307 per kelahiran hidup (KH). Data AKI tahun 2009 sebesar

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda atau gejala yang

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban janin. Kala tiga persalinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate merupakan. indikator yang lazim digunakan untuk menentukan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB I PENDAHULUAN. AKB sejak tahun Pada tahun 1991, diestimasikan AKB sebesar 68 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di seluruh dunia, perempuan meninggal. setiap hari sebagai akibat kehamilan, persalinan, maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

BAB I PENDAHULUAN. atau pembuahan yaitu meleburnya sel telur dan sel sperma yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi di ASEAN. Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

BAB I PENDAHULUAN. I dan II jarang terjadi perdarahan postpartum. morbiditas lainnya meliputi macam-macam infeksi dan penyakit yang

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendukung MDG di Denpasar, Bali pada Rabu pagi (

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Hiperemesis Gravidarum Di Puskesmas Tompaso Kabupaten Minahasa

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dari partus lama pada prinsipnya adalah his yang tidak efisien (in adekuat), faktor

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KASUS PERSALINAN DI UGD RSUP Dr. KARIADI VINA EKA WULANDARI G2A PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah kelahiran hidup. Faktor-faktor yang mempengaruhi AKB

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan juga dengan ketidak adanya kegawat daruratan (Kasdu, 2005, hal.2).

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. hasil konsepsi pada ibu. Proses ini juga akan diawali dengan kontraksi yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

HUBUNGAN FAKTOR RESIKO IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN PARTUS LAMA DI RSIA NORFA HUSADA BANGKINANG TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang memperlihatkan perbedaan yang mencolok bila dibandingkan

BAB IV METODELOGI PENELITIAN Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Obstetri dan Ginekologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

146 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. maternal di Kabupaten Bantul tahun didapatkan hasil sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No 1 - Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

PANDUAN MEDIK BLOK KEHAMILAN DAN MASALAH REPRODUKSI 3.1 PARTOGRAF. Tujuan Belajar : Mahasiswa mampu melakukan pengisian partograf

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN. setelah kelahiran (Cunningham, 2013). Periode nifas ini terjadi pemulihan

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh : HIDAYATUL MUNAWAROH J.

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang- kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung 30 sampai 60 detik (Christina, 2001, p. 133). Hal ini menguntungkan jika dipakai grafik untuk mencatat kemajuan persalinan (partograf). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lama persalinan antara lain usia, paritas, pengetahuan mengenai proses melahirkan, besarnya janin, posisinya dalam uterus dan tingkat kecemasan (Llewellyn, 2002, p. 68). Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional ( Susenas ) tahun 2008, terdapat 4,6 juta ibu bersalin, baik yang ditolong oleh tenaga kesehatan maupun yang tidak di tolong oleh tenaga kesehatan. Di Jawa Tengah jumlah ibu bersalin normal sebanyak 562.926 orang tahun 2005, baik ditolong oleh tenaga kesehatan maupun tidak ditolong oleh tenaga kesehatan (Azwar, 2005).

2 Kota Semarang terdapat 25.706 orang ibu bersalin tahun 2009, untuk wilayah Puskesmas Gayamsari terdapat 1.243 orang ibu bersalin, dimana hanya ada 2 tempat pertolongan persalinan, yaitu Bps Ny Sw dan RB Bina Insani (Data DKK Kota Semarang, 2009). Di Bps Ny Sw Kota Semarang di dapatkan data jumlah ibu bersalin tahun 2009 adalah 626 orang ibu bersalin normal dan 20 orang ibu bersalin yang harus di rujuk karena terjadi persalinan beresiko, seperti perdarahan, persalinan lama, partus prematur. Dalam studi pendahuluan di bidan Ny.Sw Kota Semarang, didapatkan data pada bulan Pebruari 2010, terdapat 10 responden ibu bersalin, dengan klasifikasi primipara terdapat 3 responden, multipara 7 responden, sedangkan usia ibu bersalin adalah usia < 20 tahun sebanyak 1 responden, usia >35 tahun sebanyak 4 responden, dan usia 20 35 tahun sebanyak 5 responden. Menurut Bidan yang bertugas di Bps Ny. Sw, ratarata dari ibu bersalin mengalami kecemasan saat mulai memasuki masa persalinan, baik itu primipara maupun multipara menjelang memasuki persalinan. Berdasarkan dari beberapa pertanyaan yang diberikan pada ibu bersalin, di dapatkan tingkat kecemasan sedang pada 3 responden ibu bersalin primipara dengan lama waktu persalinan rata-rata normal yaitu kurang dari 2 jam, sedangkan untuk tingkat kecemasan ibu bersalin multipara, terdapat 5 responden dengan tingkat kecemasan ringan dan sedang yang lama waktu persalinan kala II kurang dari 1 jam dan terdapat

3 2 responden yang mengalami tingkat kecemasan berat dengan lama waktu persalinan kala II lebih dari 1 jam dan pada usia lebih dari 35 tahun. Dari beberapa latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di Bps Ny Sw Kota Semarang Tahun 2010. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di Bps Ny.Sw Kota Semarang Tahun 2010?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum. Mengetahui hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di Bps Ny.Sw Kota Semarang Tahun 2010. 2. Tujuan Khusus. a. Mendiskripsikan responden berdasarkan Usia ibu bersalin multipara. b. Mendiskripsikan responden berdasarkan Tingkat kecemasan ibu bersalin multipara. c. Mendiskripsikan responden berdasarkan Lama Waktu Persalinan Kala II.

4 d. Menganalisis hubungan Usia ibu bersalin multipara dengan Lama Waktu Persalinan Kala II. e. Menganalisis hubungan Tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan Lama Waktu Persalinan Kala II D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Penelitian ini sebagai dasar untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian yang lebih mendalam. 2. Bagi Institusi Kesehatan dan Bidan Praktek Swasta Hasil penelitian ini,dapat memberikan masukan dalam perbaikan mutu pelayanan kebidanan khususnya pada pemeriksaan dan pemantauan antenatal dalam menurunkan AKI dan AKB sesuai target Indonesia sehat 2015. 3. Bagi klien dan masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang hubungan usia dan kecemasan ibu bersalin dengan lama waktu persalinan. 4. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini, dapat digunakan sebagi bahan penelitian lebih lanjut, dan dapat menambah referensi tentang ilmu kebidanan.

5 E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II belum pernah dilakukan, akan tetapi sudah ada penelitian yang dilakukan dan terkait dengan usia dan tingkat kecemasan maupun lama persalinan kala II yaitu: 1) Judul Penelitian: Hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian Hiperemesis Gravidarum di RSUD Sunan Kalijaga Demak tahun 2006. Pengarang: Endang Pangestuti (2007).Variabel: Variabel bebas: Usia ibu dan paritas, Variabel terikat: Hiperemesis Gravidarum Populasi: Semua ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum sebanyak 42 responden di RSUD Sunan Kalijaga Demak tahun 2006. Jenis Penelitian: Korelatif dengan pendekatan retrospektif. Hasil: Ada hubungan usia ibu hamil dengan angka kejadian hiperemis gravidarum, Ada hubungan antara paritas ibu dengan kejadian hiperemesis gravidarum. Perbedaan penelitian: a) Subyek penelitian sebelumnya adalah semua ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum, pada penelitian ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan multipara di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah hiperemesis gravidarum, sedangkan pada penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan penelitian: a) Jenis penelitian korelatif. b) Variabel bebas: umur.

6 2) Judul Penelitian: Studi deskriptif faktor faktor penyebab terjadinya partus lama di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2006. Pengarang: Retno Dwi Handayani (2007). Variabel: Faktor faktor penyebab partus lama. Populasi: Semua ibu melahirkan dengan partus lama sejumlah 92 responden di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2006. Jenis Penelitian: Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil: a) 5 orang mengalami kelainan letak yaitu sungsang, letak lintang 2 orang, sedangkan letak yang paling besar adalah letak belakang kepala. b) Untuk faktor lama pecah ketuban sebanyak 22 orang adalah ibu bersalin dengan KPD. c) Sejumlah 20 orang adalah berusia terlalu tua, untuk usia terlalu muda di dapatkan 20 orang. d) Untuk paritas, sebanyak 53 orang adalah primigravida, sedangkan grandemultipara yaitu 3 orang, dan multipara 36 orang. e) Untuk faktor berat janin, hanya sebagian kecil yang melahirkan dengan besar janin diatas normal yaitu 14 orang, dan persentase terbesar dengan berat janin normal, sedangkan berat badan kurang sebanyak 1 orang. Perbedaan penelitian: a) Subyek penelitian sebelumnya adalah Semua ibu melahirkan dengan partus lama sejumlah 92 responden di RSUD Sunan Kalijaga Demak Tahun 2006, pada penelitian ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan multipara di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Jenis penelitian sebelumnya adalah Deskriptif dengan pendekatan cross sectional, sedangkan pada penelitian ini Jenis penelitian korelatif dengan pendekatan cross sectional. c) Variabel terikat pada penelitian

7 sebelumnya adalah partus lama, sedangkan pada penelitian ini variabel terikat adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan penelitian: meneliti tentang umur dan paritas. 3) Judul: Hubungan antara usia ibu dan paritas dengan kejadian Pre Eklamsi di RSUD Purbalingga tahun 2004 2005. Pengarang: Walidah Mutiah (2006). Variabel: Variabel bebas: Usia ibu dan paritas, Variabel terikat: Pre Eklamsi. Populasi: Semua ibu hamil dengan Pre Eklansia sebanyak 126 orang di RSUD Purbalingga tahun 2004-2005. Jenis Penelitian: Korelatif dengan pendekatan retrospektif. Hasil: Tidak ada hubungan antara usia ibu dengan kejadian Pre Eklamsi, Ada hubungan antara paritas dengan kejadian PreEklamsi. Perbedaan Penelitian: a) Subyek pada penelitian sebelumnya adalah semua ibu hamil dengan PreEklansia sebanyak 126 orang di RSUD Purbalingga tahun 2004-2005, pada penelitan ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan multipara di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah PreEklamsi, pada penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan Penelitian: a) Jenis penelitian: Korelatif. b) Variabel bebas: usia. 4) Judul: Hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bersalin primipara di RB YKWP 1 desa Kangkung, Mranggen, Demak tahun 2009. Pengarang: Rinda Lesti sentia (2009). Variabel: Variabel bebas: tingkat pendidikan, Variabel terikat: tingkat kecemasan. Populasi: Semua ibu bersalin sebanyak 26 orang di RB

8 YKWP 1 desa Kangkung, Mranggen, Demak pada bulan Februari 2009. Jenis Penelitian: Korelatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bersalin, Perbedaan Penelitian: a) Subyek pada penelitian sebelumnya adalah semua ibu bersalin dengan tingkat pendidikan berbeda sebanyak 26 orang di RB YKWP 1 desa Kangkung, Mranggen, Demak pada bulan februari 2009, pada penelitan ini subyeknya adalah semua ibu melahirkan dengan tingkat kecemasan di Bps Ny. Sw Kota Semarang Tahun 2010. b) Variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah tingkat kecemasan, pada penelitian ini variabel terikatnya adalah lama waktu persalinan kala II. Persamaan Penelitian: a) Jenis penelitian: Korelatif dengan pendekatan cross sectional.

9