e- Journal. Volume 05 Nomer 03 Tahun 2016, Edisi Yudisium Periode Oktober 2016, hal

dokumen-dokumen yang mirip
e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PERAN TUTOR SEBAYA DALAM PELATIHAN LEKAPAN KAIN PADA BUSANA ANAK DI UPT PELATIHAN KERJA JOMBANG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MERIAS WAJAH KARAKTER MELALUI PELATIHAN BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 LAMONGAN

PENGARUH PENGGUNAAN ALMOND (PRUNUS DULCIS) SEBAGAI MASKER WAJAH TERHADAP KELEMBABAN KULIT PADA WAJAH KERING

e- Journal. Volume 03 Nomer 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENINGKATAN KETERAMPILAN BODY MASSAGE BAGI SISWA KELAS XI TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 1 SOOKO MOJOKERTO MELALUI PELATIHAN

PENERAPAN LEMBAR KEGIATAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PEMANGKASAN RAMBUT DASAR DIAGONAL KE DEPAN DI SMK NEGERI 2 LUMAJANG

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

PELATIHAN KETERAMPILAN PERAWATAN KULIT WAJAH KERING BAGI REMAJA PUTRI KARANG TARUNA DESA BANJAR KEMUNING KECAMATAN SEDATI SIDOARJO

PENGGUNAAN JOB SHEET DALAM PELATIHAN KETERAMPILAN PEMBUATAN AKSESORIS RAMBUT (HAIR ORNAMENT) DI SMK NEGERI 2 JOMBANG

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

BAYU ADHY TAMA K

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SUB KOMPETENSI PENGERITINGAN DESAIN SELANG SELING PADA SISWA KELAS XI KECANTIKAN SMK AIRLANGGA SIDOARJO

NUR AFNI SIN

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PEWARNAAN RAMBUT ARTISTIK

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini fenomena yang sedang terjadi adalah, masyarakat

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF ULAR TANGGA

Oleh: Suryati 3 ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGARUH REWARD DAN MINAT SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK

BAB II LANDASAN TEORI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar untuk Menangani Masalah Kecantikan pada Wajah Menggunakan Metode Decision Tree

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI


KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

Anggita Stefany K.D dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

Automotive Science and Education Journal

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dalam keindahan dan keserasian berbusana, cara komunikasi, kecantikan

Automotive Science and Education Journal

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PENGARUH PENGGUNAAN GALVANI TERHADAP HASIL PENGURANGAN KERUTAN PADA PERAWATAN KULIT WAJAH MENUA DENGAN EKSTRAK KACANG KEDELAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kaliurang Km 17 Pakembinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH LATIHAN MEMBANGUN KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH TOPIK KALOR PADA SISWA SMAN 1 SUKODADI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

PELATIHAN KETERAMPILAN PERAWATAN KULIT WAJAH (FACIAL) HYPERPIGMENTASIPADA IBU-IBU PKK DI DESA BABAK SARI KECAMATAN DUKUN GRESIK

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

PENGARUH PENGAPLIKASIAN FOUNDATION TERHADAP HASIL RIAS WAJAH CIKATRI

Journal of Mechanical Engineering Learning

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

Kata kunci: Media Gambar, Hasil Belajar Kognitif, Hasil belajar Afektif

Journal of Beauty and Beauty Health Education

PELATIHAN TATA RIAS WAJAH PANGGUNG UNTUK MEMBEKALI SKILL

Vicka Dwi Ratna Denyta Mahasiswa S-1 Pendidikan Tata Rias Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

(Studi Eksperimen pada Siswa Ekstrakurikuler Bolavoli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang) TESIS

Alfi Yusuf S1 Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBEDAAN FORMASI TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN CHEVRON TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG SLEMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Fashion and Fashion Education Journal

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian intern, penerimaan kas, dan keandalan laporan keuangan

EFEKTIVITAS METODE SOSIODRAMA (ROLE PLAYING) UNTUK MENINGKATKAN PENGENALAN JENIS-JENIS PEKERJAAN PADA MATA PELAJARAN IPS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI DASAR PEWARNAAN RAMBUT DI KELAS XI SMK NEGERI 3 BLITAR

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

PENGGUNAAN MODUL SISTEM PENDINGIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN-KOMPONENNYA

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, ISSN:

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI DAN KEPUTUSAN KARIR SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DADU AKSARA JAWA TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA KELAS IV

2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL PERAWATAN WAJAH BERJERAWAT DENGAN BEAUTY INSTRUMENTS

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR METODE RESITASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN KONVENSIONAL SISWA KELAS XII IPS

Septi Lilis Suryani dan Eko Hariyono Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya. Key Words : academic skill, guided discovery, learning output, heat

Pengaruh Permainan Scramble dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap Hasil Belajar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Asti Listyani PROGRAM

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP DEPRESI PADA LANSIA TESIS. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai derajad Magister Psikologi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. serta data hasil belajar siswa yang berupa nilai pre-test dan pos-test. Hasil dari

PENGARUH LATIHAN SHOOTING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Februari 2014, hal

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

ABSTRACT. Key words: motivation, compensation, achievement of sales targets. Universitas Kristen Maranatha

Efektivitas Model Pembelajaran POGIL Menggunakan Brainstorming untuk Meningkatkan Kemampuan Inferensi Logika Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENERAPKAN STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE DAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION HILMARISA 2008/02393

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kemajuan dan berkembangnya dunia dapat diprediksi bahwa pola

Transkripsi:

PENGARUH PEGGUNAAN JOB SHEET TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PERAWATAN WAJAH (FACIAL) PADA KULIT KERING DAN MENUA IBU-IBU TP PKK DI DESA PACE KULON KECAMATAN PACE KABUPATEN NGANJUK Endrawaseh S1.Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya endrawa.ew@gmail.com Dra.Hj.Siti Sulandjari, M.Si Dosen S1. Pendidikan Tata rias, Fakultas Teknik, Universitas negeri Surabaya ari.marsni@yahoo.com Abstrak Perawatan kulit wajah adalah tindakan membersihkan kulit wajah dari sebum dan kotoran, namun harus tetap dapat mempertahankan kelembaban dan menjaga integritas kulit. Masalah utama pada ibu-ibu usia di atas 30 tahun adalah kulit kering dan menua. Berdasarkan observasi, anggota TP PKK desa Pace Kulon kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk berusia 30-40 tahun yang bermata pencaharian sebagian besar petani dan pedagang sehingga memiliki permasalahan kulit yaitu kering dan menua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) keterlaksanaan pelatihan 2) pengaruh penggunaan job sheet dalam pelatihan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket sebanyak 60 responden yang di bagi menjadi dua kelompok, yaitu 30 responden dari kelompok eksperimen dan 30 responden dakelompok kontrol. Hasil penelitian ini meliputi pengelolaan pelatihan dengan mean 3,5 (sangat baik), Dari hasil pre Tes memiliki nilai yang sama antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu nilai rata- rata 39. Hasil Post tes pada kelompok eksperimen memiliki nilai rata- rata 93, Sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata 75. ). Berdasarkan output data spss 23 uji t berpasangan yaitu 0.282 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan antara nilai pre test kelompok kontrol dengan pre test pada kelompok eksperimen. Berdasarkan distribusi uji kolmogrovsmirnof data posttest kontrol dan post test eksperimen berdistribusi normal dengan nilai secara berturut-turut 0,200 dan 0,233 ( α > 0,05). Berdasarkan output data spss 23 uji t berpasangan yaitu 0.00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan antara nilai post test kontrol dengan post test pada kelompok eksperimen atau terdapat pengaruh penggunaan job sheet terhadap peningkatan keterampilan perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua pada ibu- ibu TP-PKK di desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pelatihan perawatan kulit wajah kering menggunakan job sheet berjalan dengan baik dan lancar, terdapat pengaruh penggunaan job sheet terhadap peningkatan keterampilan perawatan wajah (facial) pada kulit kering, respon seluruh peserta baik kelompok kontrol maupun maupun kelompok eksperimen secara keseluruhan menunjukkan respon positif yaitu mereka senang mengikuti pelatihan kulit wajah (facial) pada kulit kering dan menua serta pelatihan tersebut sangat bermanfaat. Kata kunci: Pelatihan, perawatan wajah, kulit kering dan menua, ibu-ibu TP PKK Abstract Face skin care is treatment for cleansing face skin from sebum or dirt, but must still keep moisturizing and protecting integrity of skin. The main problems of women with age above 30 years old are dry and old skin. Based on observation, member of TP PKK of Pace Kulon village Pace district of Nganjuk are 30-40 years old which almost all the occupation of them are farmer and trader, they have skin problem such as dried and getting old. The aims of this research are to know: 1) Training implementation, 2) the effect of job sheet in training. The 137

kind of research is experiment research, the method of data collecting are observation and questionnaire for 60 respondents which are divided into 2 groups, 30 respondents for experiment groups and 30 respondents for controlling groups. The results are training management with mean 3.5 (very good). Based on the pre-test, the score is same between experiment group and controlling group with average score 39. Based on the post-test for experiment group gains average score 93, while controlling group gains average score 75. Based on output data of spss 23 paired T dependent test, the result is 0.282 > 0,05, so we can conclude that H0 is accepted and Ha is rejected which means there is no different between pretest score of experiment group and controlling group. Based on the distribution of Kolmogrovsmirnof test, data of controlling group and experiment group post-test is normal distribution with score sequentially 0,200 and 0,233 ( α> 0,05). Based on the ouput data spss 23 paired T dependent test is 0.00 < 0,05, so we can conclude that H0 is rejected and Ha is accepted which means there is different between post-test score of experiment group and controlling group or there is effect of job sheet implementation toward skill mastery of facial for dry and old skin for women of PKK at Pace Kulon Village, Pace district of Nganjuk. The conclusion of this research are the implementation of dried skin care s training using job sheet is well down, there was influence of job sheet implementation towards increasing of face care skill to dried skin, responses of both the group of control and experiment are overall showing positive responses, it was they happy followed the training of skin care to dried and old skin, also assumed that the training was usefull. Keywords: training, face care, dry and old skin, women of TP-PKK. PENDAHULUAN Perawatan kulit wajah merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan kulit wajah, memberikan nutrisi dan mengurangi sel-sel kulit wajah yang sudah mati (kusantanti 2010: 257). Perawatan kulit wajah ini beragam tergantung kebutuhan individu dan jenis kulit wajah yang dimiliki. Seiring berkembangnya kemajuan teknologi di bidang kecantikan,untuk dapat menjadi wanita yang cantik fisik seringkali memerlukan biaya yang tidak sedikit manakala bergantung pada pelayanan orang. Hal tersebut menjadi kendala ketika seseorang tidak memiliki keterampilan dan dana. Seperti yang dialami oleh mayoritas masyarakat. Untuk itu penting bagi wanita memiliki keterampilan-keterampilan untuk merawat wajah (facial) pada diri sendiri agar dapat menghemat biaya serta tenaga. Dengan demikian tidak perlu melakukan perawatan diri di salon, atau klinik kecantikan. Di masyarakat sebenarnya banyak wadah atau sarana yang sering memberikan pelatihan serta keterampilan kepada para wanita guna meningkatkan mutu dan kualitas masyarakat khususnya pada ibu-ibu rumah tangga. Salah satu diantaranya adalah Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK). TP-PKK adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia. PKK merupakan salah satu organisasi yang memiliki kegiatan rutin bagi ibu-ibu dan para wanita di desa ataupun di kota. Khususnya di desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk dalam kegiatannya saling bertukar ilmu serta pengalaman apa saja yang didapatkan dan bermanfaat. Telah dilakukan observasi terhadap 60 orang anggota TP PKK desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk yang berusia 30-40 tahun dengan mata pencaharian sebagian besar sebagai petani dan pedagang dengan kegiatan diluar lingkungan dan intensitas terkena sinar matahari langsung yang tinggi. Hasil observasi menunjukan bahwa 90% anggota memiliki masalah kulit yaitu diantaranya hyperpigmentasi, kerutan wajah, masalah penuaan kulit, dan kulit kering. Untuk itu perlu dilakukan pelatihan tentang perawatan wajah (facial) pada kulit menua. Pelatihan merawat wajah merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan keterampilan ibu-ibu TP PKK tersebut. Pelatihan adalah suatu proses dimana orangorang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan. Mathis (5 : 2002 ), menurut Dessler, Gary (2004), pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam dunia kerja. Pelaksanaan pelatihan perlu ditunjang dengan adanya perangkat pelatihan. Perangkat yang digunakan dalam pelatihan dapat berupa hand out dan job sheet sebagai panduan. Lembar kerja atau job sheet adalah lembar pekerjaan yang memiliki gambar kerja sebagai materi yang akan dipraktikkan dan langkah kerja operasional serta dilengkapi lembar evaluasi hasil praktik (EdySupriadi dkk, 1997). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keterlaksanaan pelatihan, mengetahui peningkatan keterampilan perawatan wajah, dan mengetahui respon 138

peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan perawatan wajah pada kulit kering dan menua Ibu- ibu TP-PKK desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk. Manfaat penelitian bagi peneliti yaitu digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan masyarakat, serta dapat melihat dari dekat keadaan yang sebenarnya tentang keterampilan perawatan wajah (facial) kulit kering dan menua pada ibu-ibu TP PKK desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk.. Bagi instansi pendidikan yaitu diharapkan agar dapat digunakan sebagai sumber untuk mengembangkan penelitian lain yang terkait. Bagi peserta pelatihan yaitu memperoleh ilmu mengenai perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua. memiliki keterampilan merawat kulit wajah (facial) pada kulit kering dan menua, dan melakukan perwatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua untuk merawat kulit agar terlihat sehat dan segar Keterampilan merawat kulit wajah adalah kemampuan melakukan serangkaian tindakan yang sengaja dilakukan dan ditujukan untuk bertujuan untuk membersihkan kulit wajah, memberikan nutrisi, dan mengurangi sel-sel kulit wajah yang sudah mati, serta memperbaiki keadaan kulit wajah yang menyimpang dari kulit normal, seperti kulit kering, berjerawat, hyperpigmentasi dan kulit sensitif. Perawatan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi atau masalah kulit yang ada sesuai dengan hasil diagnosa (Kusstianti, dkk, 2014). Kulit kering dan menua merupakan masalah pada kulit. Kulit kering mempunyai ciri-ciri: kandungan lemak sangat sedikit, mudah terjadi penuaan dini atau keriput, mudah timbul noda hitam, kulit terlihat kasar dan bersisik, kulit terlihat kusam. Kulit menua mempunyai ciri-ciri: penurunan kelembaban alami kulit, timbulnya garis-garis halus dan keriput, hilangnya kekenyalan kulit, berkurangnya kelembaban kulit, warna tidak merata dan pigmentasi, tekstur kulit menjadi kasar, kusam, bersisik dan pori-pori makin membesar. Pelatihan merupakan salah satu jenis pembelajaran,bahan ajar pelatihan adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pelatihan (Suhadi, 2007:24). Dengan demikian perangkat pelatihan yang digunakan dalam penelitian berupa hand out dan job sheet. job sheet adalah lembar pekerjaan yang memiliki gambar kerja sebagai materi yang akan dipraktikkan dan langkah kerja operasional serta dilengkapi lembar evaluasi hasil praktik (Supriadi dkk, 1997). Tim Penggerak PKK ( TP PKK) adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang untuk keterlaksananya program PKK. Anggota TP PKK mayoritas wanita aktif yang membutuhkan pelatihan keterampilan merawat kulit wajah. Berdasarkan uraian di atas dapat disusun rumusan masalah yaitu bagaimana pelaksanaan pelatihan, pengaruh penggunaan job sheet terhadap peningkatan keterampilan, dan respon peserta pelatihan terhadap pelaksanaan pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua Ibu- ibu TP-PKK desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk? METODE Jenis penelitian ini adalah Eksperimen sesungguhnya. Eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan job sheet terhadap penguasaan pelatihan keterampilan. Penelitian ini dilakukan pada Anggota TP- PKK desa Pace kulon Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk, dengan 30 peserta kelompok kontrol pada dusun kauman dan 30 peserta kelompok eksperimen di dusun Tanjung.Penelitian ini dilaksanakan di Balai desa, desa Pace kulon, kecamatan Pace, kabupaten Nganjuk.Waktu pelaksanaan pada tanggal 6 dan 7 desember 2015. Peserta dari dusun Pace kulon sebagai kelompok eksperimen yaitu pelatihan dengan menggunakan metode demonstrasi dan job sheet, sedangkan kelompok dari dusun Tanjung sebagai kelompok kontrol yaitu pelatihan yang dilakukan hanya dengan metode demonstrasi saja tanpa menggunakan job sheet. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Control Group Pre-test-post-test. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi proses pelaksanaan pelatihan, tes pretest dan posttest, dan pembagian angket respon peserta pelatihan. Data keterlaksanan pelatihan dan respon diperoleh dari ratarata keterlaksanaan dan respon positif, sedangkan data hasil kinerja diolah dengan SPSS untuk mengetahui hasil normalitas dan t-test untu mengetahui adanya pengaruh pemberian Jobsheet. Kategori persentase dari respon peserta pelatihan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi Persentase Keterlaksanaan Aktivitas, Hasil Belajar, dan Respon Siswa. Interval Koefisien Klasifikasi 0 % - 20 % Sangat Buruk 21 % - 40 % Buruk 41 % - 60 % Cukup 61 % - 80 % Baik 81 % - 100 % Sangat Baik (Riduwan, 2010 ) 139

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Observasi Pelaksanaan Pelatihan Hasil rat-rata dari pelaksanaan pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit wajah kering dan menua yang telah dilakukan di desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk dengan jobsheet (kelompok eksperimen) dan tanpa jobsheet (kelompok kontrol) dapat dilihat pada diagram 1 dibawah ini. 4 mean 2 0 Hasil Pelaksanaan Pelatihan 1 2 3 4 5 6 7 aspek yang diamati Aspek 1 : Penyampaian Materi Aspek 2 : Peserta Mempelajari Jobsheet Eksperimen kontrol Aspek 3 : Mendemonstrasikan Proses perawatan wajah (facial) pada kulit wajah kering dan menua Aspek 4 : Membimbing Peserta Aspek 5 : Mengecek Pemahaman Aspek 6 : Mengevaluasi Hasil dari proses perawatan wajah (facial) pada kulit wajah kering dan menua Aspek 7 : Memberikan Kesimpulan Pada kelompok eksperimen, penyampaian materi oleh pelatih serta pelatih mengecek pemahaman peserta dan mengevaluasi hasil perawatan kulit wajah (facial) mendapatkan nilai rata-rata 3,5. Dan untuk mempelajari job sheet, pelatih mendemonstrasikan serta membimbing dan memberikan kesimpulan mendapatkan nilai rata-rata 4. Pada kelompok control,pelatih menyampaikan materi, mendemonstrasikan serta memberikan kesimpulan mendapatkan nilai rata- rata 4. Pelatih mengecek pemahaman peserta mendapatkan nilai ratarata 3,5. Pelatih membimbing peserta dan mengevaluasi hasil perawatan kulit wajah (facial) mendapatkan nilai rata-rata 3. Berdasar gambar diagram 1 dapat dijelaskan, bahwa hasil pengelolaan pelatihan pada kelompok kontrol dan eksperimen memiliki kesamaan skor penilaian pelaksanaan pelatihan dalam kategori yang sangat baik pada aspek ke 3,5, dan 7. Sedangkan perbedaan yang paling rendah terdapat pada aspek ke 4 (membimbing peserta pelatihan) yaitu pada kelompok eksperimen mendapatkan skor penilaian pelaksanaan pelatihan 4 dalam kategori sangat baik, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan skor penilaian pelaksanaan pelatihan 3 dalam kategori baik, meskipun pada aspek ke 4 terdapat perbedaan skor penilaian pelaksanaan pelatihan pada kelompok kontrol dan eksperimen, pelaksanaan pelatihan keduanya masih dalam kategori baik. Dalam pengelolaan pelatihan untuk kelompok eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 3,5 sampai 4 yang dikatagorikan sangat baik. Sedangkan pengelolaan pelatihan untuk kelompok kontrol mendapatkan nilai rata-rata 3 sampai 4, yang dikatagorikan baik hingga baik sekali karena pelatih telah menyampaikan materi serta mendemonstrasikan materi dengan sistematis dan jelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Hasibuan dan Mujiono (1993 : 31) dalam pemilihan metode harus dipertimbangkan dengan sungguh sungguh sehingga metode tersebut wajar dipergunakan dan merupakan metode yang paling efektif untuk mencapai tujuan yang dirumuskan serta alat- alat yang diperlukan dalam demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah dan sudah dicoba terlebih dahulu sehingga ketika diadakan demonstrasi tidak gagal. Sedangkan untuk aspek yang paling rendah dengan rata rata skor 3 pada aspek ke 4 pada kelompok kontrol sedangkan kelompok eksperimen mendapat rata rata skor 4 pada aspek ke 4 adalah pelatih membimbing peserta dalam pelatihan. dikarenakan peserta yang terlalu banyak dan tanpa adanya jobsheet atau lembar kerja membuat masing- masing peserta sering bertanya dan pelatih kerepotan untuk menjawab satu persatu. 2. Hasil Pre test dan Post test kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol Dalam pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit wajah kering dan menua ini, nilai rata-rata yang diperoleh untuk hasil tes dapat dilihat pada diagram 2 di bawah ini : Berdasar diagram 2 dapat dijelaskan, bahwa hasil pre tes dari kelompok kontrol dan eksperimen memiliki nilai yang sama, yaitu dengan nilai rata- rata 39. Untuk hasil Post tes pada kelompok eksperimen memiliki nilai rata- rata 93, Sedangkan kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata 75. Dari hasil diatas tersebut selanjutnya dilakukan uji statistik dengan menggunakan t-test, untuk mengetahui perbandingan dari kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol. Berdasarkan distribusi uji kolmogrovsmirnof data pretest kontrol dan pretest eksperimen 140

berdistribusi normal dengan nilai secara berturut-turut 0,231 dan 0,262 ( α > 0,05). Berdasarkan output data spss 23 uji t berpasangan yaitu 0.282 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima Ha ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan antara nilai pre test kelompok kontrol dengan pre test pada kelompok eksperimen. Ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama. Berdasarkan distribusi uji kolmogrovsmirnof data posttest kontrol dan post test eksperimen berdistribusi normal dengan nilai secara berturut-turut 0,200 dan 0,233 ( α > 0,05). Berdasarkan output data spss 23 uji t berpasangan yaitu 0.00 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan antara nilai post test kontrol dengan post test pada kelompok eksperimen atau terdapat pengaruh penggunaan job sheet terhadap penguasaan keterampilan perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua pada ibu- ibu TP-PKK di desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk. Jika ditinjau dari data pre test dan post test kelompok eksperimen, berdasarkan distribusi uji kolmogrovsmirnof data pretest eksperimen dan posttest eksperimen yaitu berdistribusi normal dengan nilai secara berturut-turut 0,262 dan 0,233 (α > 0,05). Berdasarkan output data spss 23 uji t berpasangan yaitu 0.000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan antara nilai pre test dengan posttest kelompok eksperimen. Dari hasil tes dapat diketahui pada kelompok eksperimen mendapatkan nilai rata rata 38 pada pre tes dan 93 pada post test, sedangkan pada kelompok kontrol mendapatkan nilai rata rata 39 untuk pre test dan 75 untuk post test. Untuk hasil pre test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki nilai yang sama, kemudian setelah diberikan pelatihan hasil peraktik yang diperoleh pada kelompok eksperimen memiliki hasil yang lebih baik dari kelompok kontrol. Hal tersebut dikarenakan pada peserta kelompok eksperimen dapat mengingat kembali proses perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua dengan membaca job sheet. Sedangkan peserta dari kelompok kontrol hanya bisa mengingat proses perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua ketika dilakukan demonstrasi oleh pelatih. Sehingga banyak peserta yang lupa tahapan apa saja yang harus dikerjakan dan peserta tidak melakukan peraktik secara sistematis dan benar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Edy Supriadi (1997) bahwa job sheet berfungsi sebagai pedoman, pelaksanaan kegiatan pembelajaran peraktik. Penjelasan diatas dapat dikatakan job sheet dapat mempengaruhi penguasaan keterampilan peserta pada perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua. 3. Hasil Respon Dari hasil angket yang diperoleh dalam pelatihan dilihat dari diagram 3 berikut : Aspek 1 : Saya senang mengikuti pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulitwajah kering dan menua. Aspek 2 : Pelatihan yang disampaikan mudah dipahami. Aspek 3 : Pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit wajah kering dan menua ini sangat bermanfaat untuk keperluan sehari-hari. Aspek 4 : Pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit wajah kering dan menua ini merupakan hal baru. Aspek 5 : Job sheet mudah dipahami. Aspek 6 : Job sheet dapa tmembantu mengingat materi yang sudah di demonstrasikan. Aspek 7 : Dengan menggunakan job sheet proses praktik lebih jelas dan sistematis. Berdasar gambar diagram 4.3 dapat dijelaskan, bahwa terdapat respon yang berbeda antara kelompok peserta pelatihan yang menggunakan Job Sheet dengan kelompok peserta pelatihan yang tidak menggunakan Job Sheet, terdapat pada aspek 2 kelompok Kontrol 93% peserta pelatihan menganggap job sheet mudah dipahami, Sedangkan pada kelompok eksperimen 96% peserta menganggap pelatihan yang disampaikan mudah dipahami. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan jobsheet lebih membantu para peserta pelatihan dalan memahami pelatihan yang telah dilaksanakan, Job sheet juga sangat membantu kelancaran praktik karena sistematis dan dapat membantu mengingat kembali materi yang diberikan. Seluruh peserta baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen menyatakan senang mengikuti pelatihan perawatan wajah (facial) manual pada kulit kering dan menua serta pelatihan ini sangat bermanfaat. Dalam kelompok eksperimen peserta beranggapan bahwa pelatihan ini mudah dipahami dan dipraktikkan, karena dipandu dengan job sheet yang dapat membantu pemahaman materi. Sedangkan dalam kelompok kontrol menganggap bahwa pelatihan ini sulit untuk dipahami, karena tidak ada job sheet untuk panduan belajar sehingga banyak peserta yang lupa tahapan praktik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa job sheet dapat membantu kelancaran praktik dan membuat pelatihan mudah dipahami oleh peserta. 141

PENUTUP Simpulan Berdasarkan data dan hasil pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan: 1. Keterlaksanaan pelatihan perawatan kulit wajah kering dan menua ibu-ibu TP PKK di desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk dengan menggunakan job sheet berjalan dengan baik dan lancar. 2. Terdapat pengaruh penggunaan job sheet terhadap peningkatan keterampilan perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua ibuibu TP-PKK di desa Pace kulon kecamatan Pace kabupaten Nganjuk. 3. Respon peserta. Seluruh peserta baik kelompok kontrol maupun maupun kelompok eksperimen menyatakan senang mengikuti pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua, serta pelatihan ini sangat bermanfaat. Dalam kelompok eksperimen peserta beranggapan bahwa pelatihan perawatan wajah (facial) pada kulit kering dan menua ini mudah dipahami dan dipraktikkan, karena di pandu dengan jobsheet yang dapat membantu pemahaman materi. Sedangkan dalam kelompok kontrol menganggap bahwa pelatihan ini sulit untuk dipahami, karena tidak ada job sheet untuk panduan belajar sehingga banyak peserta yang lupa tahapan praktik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa job sheet dapat membantu kelancaran praktik dan membuat pelatihan mudah dipahami oleh peserta. Mathis. 2002. Evaluasi Kerja Sumber Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat Suhadi.2007:24. Perangkat Pelatihan (http://anrusmath.wordpress.com/2008/09/29/perang kat -pembelajaran) Diakses online 5 maret 2015 Supriyadi, Edy. Dkk. (1997 ). Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Institut keguruan dajn ilmu pendidikan Yogyakarta. Saran Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan diatas, maka saran yang diajukan untuk program pelatihan selanjutnya adalah sebagai berikut : 1. Job Sheet dapat diterapkan pada pelatihan lain sebagai panduan praktik dan belajar. 2. Pelatihan keterampilan perawatan wajah (facial) dapat digunakan sebagai alternative bagi peserta umum sehingga dapat melakukan perawatan wajah (facial) secara mandiri dan dikembangkan lagi sebagai mata pencaharian dengan bekerja di salon sebagai terapis facial manual. DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary.1997, Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT. Prenhallindo Hasibuna.2003:77 Metode Pelatihan (http://septian99.wordpress.com/2009/12/27/mengen al-jenis-jenis-metode-pelatihan-training). Diakses online 3 maret 2015 Kusantanti, H. 2009. Tata Kecantikan Kulit Untuk SMK Jilid 1 Bab 1 Tata kecantikan. Surabaya Kusantati, Herni, dkk. 2008. Tata Kecantikan Kulit Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan 142