BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 84 Pada

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. serangga yang ada di perkebunan jeruk manis semi organik dan anorganik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif - eksploratif, yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. 3.1.Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap arthropoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2.1. Peta Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian. 1 Sehingga dalam jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia. 1

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN Letak Giografis Lokasi Penelitian Pekanbaru terletak pada titik koordinat 101 o o 34 BT dan 0 o 25-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yaitu mengadakan kegiatan

BAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. 59. mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menginventarisasi.

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan sampel secara langsung dari lokasi pengamatan.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian adalah indeks keanekaragaman (H ) dari Shannon, indeks

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif, yang merupakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Rimbo Panjang Kecamatan. Desa Rimbo Panjang merupakan salah satu Desa di Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dasar atau basic research yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. komparatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga Bromo terletak di perbatasan antara desa Kepek kecamatan

Konsep Keanekaragaman METODE Tempat dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi dan kejadian. 1 Atau

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan secara langsung dengan menggunakan metode eksploratif pada setiap

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember Februari 2014 di Pekon

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April 2014 di Desa Kibang Pacing. Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di blok Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu Tahura

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan metode observasi. odorata dilakukan pada 3 lokasi yang berbeda berdasarkan bentuk lahan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, ada yang keberadaannya menguntungkan manusia dan ada yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian, 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup saling ketergantungan. Tumbuh-tumbuhan dan hewan diciptakan oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di Repong Damar Pekon

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Youth Camp Tahura WAR pada bulan Maret sampai

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. secara langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode

Analisis Keanekaragaman..I Wayan Karmana 1

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. tiga tipe kebun kakao di Desa Cipadang. Secara administratif, Desa Cipadang

Transkripsi:

46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung ke lokasi, yaitu dengan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. 1 Menggunakan metode survei dengan teknik eksplorasi yaitu segala cara untuk menetapkan lebih teliti atau seksama dalam suatu penelitian. B. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2015 April 2015. Sedangkan tempat atau lokasi penelitian berlokasi di perkebunan kelapa sawit blok G.31 dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate, Kabupaten Seruyan. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Obyek penelitian sebagai sasaran untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang disebut populasi. 2 Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 3 Populasi dalam penelitian ini adalah Serangga ordo Coleoptera yang ditemukan 1 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, cetakan keenam, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. h. 309 2 Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek cet 4, Jakarta: Rineka Cipta. 2004. 3 Mukhtar. Bimbingan Skripsi, Tesis dan Artikel Ilmiah cet 2. Jakarta: Gaung Persada Press, 2009, h. 79

47 di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT Agro Indomas Terawan Estate. 2. Sampel Sampel merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih untuk dipelajari. 4 Sampel dalam penelitian ini adalah semua serangga ordo Coleoptera yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan wilayah hutan sekitar perkebunan kelapa sawit PT Agro Indomas Terawan Esatate, yang telah terperangkap melalui alat perangkap jebakan seperti yellow sticky trap, Pitfall trap, perangkap umpan maupun mengumpulkan langsung. D. Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian mencangkup sebagai berikut: 1. Alat-alat yang digunakan Alat-alat yang akan digunakan dalam proses penelitian meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana pada tabel berikut : 4 Jonathan sarwono. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.2006, h. 111

48 Tabel 3.1 Alat Pengamatan Jenis Alat Jumlah Keterangan Alat Perangkap : 1. Perangkap umpan 2. Yellow sticky trap 3. Pitfall trap 24 unit Terbuat dari aluminium Terbuat dari kertas karton 8 unit berwarna kuning, ukuran 25x10 cm 2 Menggunakan botol plastik 24 unit. Pinset 1 unit Mengopset serangga lup 1 unit Melihat serangga kecil Mikroskop trinokuler 1 unit Mengidentifikasi serangga Termometer 1 unit Alat ukur suhu Soil Tester 1 unit Alat ukur PH, suhu, kelembapan Botol penyimpan 56 unit Penyimpan serangga yang diawetkan Mika bening 40 unit Pelapis perangkap yellow sticky trap Alat pengukur 1 buah Mengukur panjang (meteran) Blangko data 1 paket Menyimpan data Kamera 1 unit Dokumentasi Buku identifikasi 2 buah Boror dan buku kunci determinasi serangga 2. Bahan-bahan yang digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam proses penelitian ini meliputi beberapa kelengkapan, sebagaimana pada tabel berikut: Tabel 3.2 Bahan Pengamatan Bahan Jumlah Keterangan Formalin 10% 1 liter Mengawetkan Metilat (lem serangga) 100 ml Perekat serangga Aquades 2 liter Pengenceran

49 E. Teknik Sampling Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (sampel bertujuan), yaitu pengambilan sampel berdasarkan jenis kumbang yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate. Pengambilan sampel berdasarkan serangga yang ditemukan dan berhasil dijebak menggunakan perangkap serangga yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate. F. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data di lapangan menggunakan metode eksplorasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan terhadap serangga yang ada di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate. Data yang dikumpulkan meliputi lokasi penangkapan, nama ilmiah dan famili. Untuk menentukan nama ilmiah tiap jenis, spesimen diidentifikasikan dengan menggunakan kunci identifikasi di Buku Borror, Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Keenam, Kunci Determinasi Serangga, serta referensi yang lain. Pengidentifikasian spesimen ini dilakukan di laboratorium terpadu ekologi Prodi Tadris Biologi IAIN Palangka Raya. Langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Observasi Lapangan Kegiatan yang dilakukan dari observasi lapangan ini merupakan tahap awal sebelum melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kondisi lokasi

50 penelitian yang dipakai untuk menentukan metode dan teknik pengambilan sampel pada penelitian yang akan dilakukan. 2. Penentuan Wilayah Sampel Wilayah sampel penelitian dilakukan pada 2 wialayah yaitu pada wilayah perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate. Wilayah sampling berdasarkan habitat serangga kumbang, yaitu : a. Wilayah Hutan Sekitar Area Perkebunan Kelapa Sawit : Wilayah Sampling I Wilayah Sampling II : Pinggiran jalan berbatasan dengan kelapa sawit : Wilayah dalam hutan Wilayah Sampling III : Daerah aliran sungai (DAS) b. Wilayah perkebunan kelapa sawit pada blok G.30. Wilayah G.30, wilayah G.31, wilayah G.32, wilayah G.33 3. Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dilakukan beberapa cara. Penangkapan serangga yang aktif terbang menggunakan yellow sticky trap dan perangkap umpan, sedangkan untuk serangga yang berada di tanah menggunakan pitfall trap. Selain itu, pengumpulan serangga dilakukan dengan cara memungut langsung dengan tangan atau dengan menggunakan pinset. Hal tersebut dilakukan karena beberapa kumbang dengan habitatnya di bawah tanah, beberapa jenis bersifat pemakan

51 tumbuh-tumbuhan adalah pemakan-pemakan bebas pada daun-daunan; beberapa mengebor masuk ke dalam kayu atau buah-buahan. 5 Pengamatan terhadap serangga dilakukan pada wilayah perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate. Pengamatan dilakukan dengan 3x pengulangan. Secara terperinci pengambilan sampel serangga dan tahapan penelitian penangkapan serangga adalah sebagai berikut: a. Pada perangkap Yellow sticky trap Perangkap Yellow sticky trap menggunakan kertas karton berwarna kuning dengan ukuran 25 x 10 cm 2, dilapisi plastik bening (mika bening) dan direkatkan lem metilat. Perangkap Yellow sticky trap diletakkan masing-masing tiga buah pada setiap wilayah sampling. Perangkap yellow sticky trap diletakkan dengan cara digantungkan diatas pohon dengan kawat atau dengan membuat tiang penyangga. Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 08.00 dan diambil pada sore hari pukul 15.00 WIB. Mengambil sampel yang telah terperangkap untuk dihitung jumlahnya kemudian diawetkan. Memasukkan data pengamatan dalam tabel hasil pengamatan. Gambar 3.1 Bentuk perangkap yellow sticky trap 6 5 Boror. Pengenalan Pelajaran Serangga Edisi Keenam, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992, h. 457

52 b. Perangkap Umpan Perangkap ini terbuat dari aluminium berwarna hitam dan dibuat balingbaling diatasnya serta umpan yang digunakan untuk memancing kumbang datang. Umpan yang digunakan dengan membeli langsung khusus umpan kumbang badak/ wangwung (Oryctes rhinoceros). Perangkap ini hanya digunakan pada lokasi penelitian yang berada di perkebunan kelapa sawit. Perangkap ini digunakan dengan cara menggantungkan di atas kayu sebagai penyangga. Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 08.00 wib, dan pengambilan specimen dilakukan pada sore hari pukul 15.00 wib. Gambar 3.2 Perangkap umpan 7 c. Pitfall trap Perangkap pitfall trap menggunakan wadah botol plastik yang ditanam di tanah yang diisi campuran air dan deterjen yang diisi sampai setengah wadah plastik. Permukaan wadah dibuat rata dengan permukaan tanah (sejajar). Pemberian penutup menggunakan plastik agar terhindar dari hujan yang menyebabkan genangan pada perangkap tersebut. Perangkap dipasang sebanyak 6 http://komunitascintatanaman.blogspot.com/2010/05/perangkap-serangga-yellow-trap.html (Akses 03-01-2015) 7 Dokumentasi sendiri

53 20 setiap wilayah hutan dan perkebunan kelapa sawit. Jarak antar perangkap 5-10 m. Perangkap dipasang pada pagi hari pukul 08.00 wib, dan diambil spesimennya pada sore hari pukul 15.00 wib. Gambar.3.3 Pitfall Trap 8 4. Pembuatan awetan basah serangga ordo coleoptera Setelah proses pengindentifikasian, kemudian melakukan pembuatan awetan serangga ordo coleoptera dengan cara membuat larutan formalin 10% yang diencerkan menggunakan aquades. Spesies yang ditemukan dikumpulkan dan diawetkan menggunakan formalin dalam wadah yang telah disediakan, kemudian diproses lebih lanjut untuk dijadikan awetan basah. Teknik pembuatan awetan basah adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam awetan basah. b. Spesimen serangga ordo coleoptera yang ditemukan kemudian diamati menggunakan mikroskop trinokuler, untuk diamati morfologinya, kemudian dimasukkan kedalam larutan awetan formalin 10% yang telah dicampur larutan aquades. 8 Dokumentasi pribadi

54 c. Awetan basah disimpan dalam suatu ruangan tersendiri kemudian diberi label berisi informasi tentang specimen hewan tersebut. 5. Penstabulasian Data Serangga ordo coleoptera yang ditemukan pada masing-masing wilayah dimasukkan kedalam tabel data pengamatan yang mana bertujuan untuk memudahkan penghitungan serangga ordo coleoptera tersebut. G. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis kuantitatif yang langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Serangga ordo coleoptera yang ditemukan di lokasi hutan dan perkebunan kelapa sawit dimasukkan ke dalam tabel. 3.3 Tabel 3.3 Tabulasi Data Hasil Pengamatan serangga ordo coleoptera yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit, PT. Agro Indomas Terawan Estate, Kab. Seruyan. Coleoptera wilayah Famili Spesies Hutan Kelapa sawit 2. Serangga ordo coleoptera yang telah dihitung indeks keanekaragamannya di masukkan kedalam tabel 3.4 berdasarkan wilayah yang ditemukan. Tabel 3.4. Indeks keanekaragaman ordo coleoptera yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terawan Estate No 1 2 3 4 Famili Coleoptera Spesies pi Ln pi Pi ln pi

55 Tabel 3.5. Indeks keanekaragaman ordo coleoptera yang ditemukan di Hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terwan Estate, Kab. Seruyan No 1 2 3 4 Famili Coleoptera Spesies pi Ln pi Pi ln pi 3. Serangga ordo coleoptera yang telah dihitung indeks dominansinya di masukkan kedalam tabel 3.6 berdasarkan wilayah yang ditemukan. Tabel.3.6 Indeks Dominansi ordo coleoptera yang ditemukan di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit, PT. Agro Indomas Terawan Estate, Kab. Seruyan No Famili ni D 1 2 Total Individu (N) Tabel 3.7. Indeks Dominansi ordo coleoptera yang ditemukan di Hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit PT. Agro Indomas Terwan Estate, Kab. Seruyan No Famili ni D 1 2 Total Individu (N) 4. Menentukan Indeks Keanekaragaman (H ) dari Shannon-Wiener Pengujian menghitung Indeks keanekaragaman digunakan rumus yang dikemukakan oleh Shanon- Wiener dalam Odum 9 sebagai berikut : H = pi ln pi 9 Tim. Petunjuk Praktikum ekologi Hewan Laboratorium Biologi STAIN Palangka Raya, 2014, h.33.

56 Keterangan : Pi : proporsi spesies ke I di dalam sampel total H : indeks keanekaragaman Shannon-Wiener Dimana Pi = ni/n Ni = Jumlah individu jenis ke I, N = Jumlah individu keseluruhan Nilai H atau indeks keanekaragaman berkisar antara : 1.5-3.5 1,5 = Keanekaragaman rendah 1,5-3,5 = Keanekaragaman sedang 3,5 = Keanekaragaman tinggi 10 a. Indeks Dominansi (C) dari Simpson 2 C = ni N Keterangan : ni : jumlah total individu dari 1 jenis N : Total individu dari seluruh jenis 10 Linda lestari Inventarisasi Spesies Kupu-Kupu (Rhopalocera) di Kawasan Arboretum Nyaru Menteng kelurahan Tumbang Tahai kecamatan Bukit Batu di Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah, Skripsi, Palangka Raya : STAIN, 2013, h. 35, t.d

57 H. Diagram Alur Penelitian Pendahuluan Persiapan Melakukan observasi dilokasi penelitian Menentukan Lokasi Menentukan daerah wilayah yang akan diteliti Penelitian Menyiapkan perangkap-perangkap yang akan dipakai untuk menangkap serangga seperti yellow sticky trap pitfall trap, dan perangkap umpan. Pengambilan data meliputi pencuplikan sampel dan pengukuran faktor biotik dan abiotik Proses identifikasi Serangga hasil cuplikan diidentifikasi Analisis data Mengidentifikasi serangga dengan buku acuan yang digunakan, yaitu Boror Untuk mengetahui indeks dominansinya dihitung dengan rumus Simpson Untuk mengetahui keanekaragamannya dihitung dengan rumus Shanon wiener

58 I. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 di perkebunan kelapa sawit dan hutan sekitar area perkebunan kelapa sawit, PT Agro Indomas Terawan Estate. Adapun rinciannya sebagai berikut : No 1 2 3 Kegiatan Tabel 3.5 Jadwal Penelitian Bulan (Tahun 2015) Januari Februari Maret April 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan a. Persiapan dan penyusunan instrumen penelitian x x x b. Seminar Proposal x c. Revisi proposal x x x x d. Perijinan x Pelaksanaan Penelitian a. Pelaksanaan Penelitian x x b. Pengambilan data x x x x x Penyusunan laporan a. Analisis data x x b. Pembuatan Laporan (pembahasan) x x x x c. Masa konsultasi x x No Kegiatan Bulan (Tahun 2015) Juni September Oktober November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 3 Penyusunan laporan a. Analisis data b. Pembuatan Laporan (pembahasan) x x x x x x x c. Masa konsultasi x x x x x d. Pendaftaran ujian skripsi x e. Ujian x f. Revisi x x