VARIETAS UNGGUL TEMBAKAU TEMANGGUNG

dokumen-dokumen yang mirip
Deskripsi Varietas Unggul Tembakau (Nicotiana tabacum)

PEMBANGUNAN KEBUN SUMBER BENIH TEMBAKAU DAN PENGEMBANGAN VARIETAS LOKAL DI WILAYAH JAWA TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 309/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU TEMANGGUNG VARIETAS KEMLOKO 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

GALUR HARAPAN TEMBAKAU TEMANGGUNG PRODUKSI TINGGI DAN TAHAN PENYAKIT LINCAT

it; SEJARAH DAN PERANAN TEMBAKAU TEMANGGUNG Mukani dan Sri Hartiniadi Isdiioso*) PENDAHULUAN SEIARAH PENGEMBANGAN TEMBAKAU TEMANGGUNG

Komoditas tembakau merupakan sumber pendapatan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 308/Kpts/SR.120/8/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2004 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU BURLEY NC 3 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 130/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VIRGINIA VARIETAS PVH 20 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PERAN TEKNOLOGI DALAM AGRIBISNIS TEMBAKAU

DAMPAK LAHAN LINCAT TERHADAP PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TEMBAKAU TEMANGGUNG DAN UPAYA PENGENDALIANNYA

Pengaruh Kondisi Ketinggian Tempat Terhadap Produksi dan Mutu Tembakau Temanggung

RAKITAN TEKNOLOGI SEMINAR DAN EKSPOSE TEKNOLOGI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TIMUR

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 132/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VARIETAS KATSURI 2 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 131/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN TEMBAKAU VARIETAS GROMPOL JATIM I SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KESESUAIAN VARIETAS INTRODUKSI TEMBAKAU VIRGINIA FC

Varietas Unggul Tembakau Bondowoso Superior Varieties of Bondowoso Tobacco

Pengujian Efektivitas Penggunaan Pupuk ZK terhadap Hasil dan Mutu Tembakau Madura

MENGENAL VARIETAS UNGGULTEMBAKAUDI JAWA TIMUR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MUTU BENIH Oleh : Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Lahan Pada Usahatani Lahan Kering Berbasis Tembakau (UTLKBT) Di Sub-DAS Progo Hulu

UPAYA PEMBENAHAN MUTU TEMBAKAU RAKYAT

Uji Daya Hasil Varietas Lokal Tembakau Bondowoso

BUDIDAYA PEMBIBITAN TEMBAKAU DI WILAYAH JAWA TENGAH Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama BBPPTP Surabaya)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 129/Kpts/SR.120/3/2004 TENTANG PELEPASAN VARIETAS TEMBAKAU VIRGINIA PVH 09 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

AGROVIGOR VOLUME 8 NO. 1 MARET 2015 ISSN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN KEMAMPUAN LAHAN PADA USAHATANI LAHAN KERING BERBASIS TEMBAKAU DI SUB DAS PROGO HULU

DRAFT Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan i Tembakau Tahun 2015

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA

Potensi Tembakau Virginia Flue Cured Varietas NC 100 di Lombok

Pengelolaan Patogen Tular Tanah Untuk Mengembalikan Kejayaan Tembakau Temanggung di Kabupaten Temanggung

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Temanggung terletak di tengah-tengah Propinsi Jawa Tengah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Peranan Usahatani Tembakau di Berbagai Agro Ekosistem terhadap Pendapatan Petani dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Sampang, Jawa Timur

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Induk

Identifikasi Faktor Penyebab Lambannya Alih Teknologi Pada Usahatani Tembakau Virginia di Kabupaten Bojonegoro

KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KACANG HIJAU SETELAH PADI SAWAH PADA LAHAN KERING DI NTT

KAJIAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU TEMBAKAU TEMANGGUNG BERDASARKAN NILAI INDEKS ERODIBILITAS DAN KEPADATAN TANAH

Meinarti Norma Setiapermas, Widarto, Intan Gilang Cempaka dan Muryanto

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS TEMBAKAU VIRGINIA DI LOMBOK

Lampiran 2 Pengaruh kombinasi varietas, aplikasi mulsa, serta aplikasi PGPR terhadap insidensi penyakit busuk pangkal

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 538/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA NEW CENTURY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Karakter Tanaman Tembakau Temanggung yang Berpengaruh Terhadap Hasil dan Mutu Rajangan Kering

DEJA 1 DAN DEJA 2 : VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TOLERAN JENUH AIR

Hubungan Antara Fenologi Tanaman dengan Hasil dan Mutu Rajangan Kering Tembakau Temanggung

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

ANALISIS MUTU, PRODUKTIVITAS, KEBERLANJUTAN DAN ARAHAN PENGEMBANGAN USAHATANI TEMBAKAU DI KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 462/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA HONEY GLOBE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

I. PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak tahun 1997 yang

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu daerah penghasil. rokok, tembakau Temanggung dikenal memiliki kualitas paling baik

VARIASI TINGKAT PENAMBAHAN PENDAPATAN PETANI DARI TUMPANG SARI PALAWIJA + KAPAS (Studi Kasus di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul)

DESKRIPSI VARIETAS UNGGUL UBI KAYU UK-1

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH DI DATARAN MEDIUM KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU PENDAHULUAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Tanah di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB

EVALUASI DAN DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN DANA BAGI HASIL CUKAI TEMBAKAU MADURA (Kasus di Kabupaten Sumenep dan Pamekasan)

Evaluasi Lahan. Evaluasi Kemampuan Lahan

RISIKO USAHATANI TEMBAKAU DI KABUPATEN MAGELANG

PADI LOKAL POTENSI HASIL TINGGI TAHAN PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PATOTIPE III DAN IV

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak semua kerusakan alam akibat dari ulah manusia. yang berbentuk menyerupai cekungan karena dikelilingi oleh lima gunung

Karakter Agronomi yang Berpengaruh Terhadap Hasil dan Mutu Rajangan Kering Tembakau Temanggung

II. TINJAUAN PUSTAKA Dampak Erosi Pada Peradaban Manusia

Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Padi merupakan komoditas yang sangat penting, karena saat ini beras

IDENTIFIKASI IKLIM, TANAH DAN IRIGASI PADA LAHAN POTENSIAL PERTANIAN DI KABUPATEN KARO

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau

Gambar 1. Varietas TAKAR-1 (GH 4) Edisi 5-11 Juni 2013 No.3510 Tahun XLIII. Badan Litbang Pertanian

d. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali (Jateng)

TEBU. (Saccharum officinarum L).

ABSTRAK. Kata kunci: Degradasi lahan, tembakau, pendapatan, erosi, agroteknologi, rorak ABSTRACT

TINJAUAN PUSTAKA. yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian set akar

TINJAUAN PUSTAKA Padi Gogo

BAB I PENDAHULUAN. satu diantara tiga anggota Allium yang paling populer dan mempunyai nilai

V. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 5.1 Provinsi Jawa Timur Jawa Timur merupakan penghasil gula terbesar di Indonesia berdasarkan

PENYAKIT PADA TANAMAN TEMBAKAU

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 26/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA SONYA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

II. TINJAUAN PUSTAKA A. BOTANI TEMBAKAU

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

Pengaruh Waktu Inokulasi dan Jumlah Inokulum Terhadap Patogenisitas Phytophthora nicotianae pada Bibit Tembakau

PROSPEK DAN TANTANGAN USAHATANI TEMBAKAU MADURA

No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

: tahan terhadap wereng coklat biotipe 1, 2, 3 dan Sumatera Utara Ketahanan terhadap penyakit

INTRODUKSI KEDELAI VARIETAS GEMA DI DESA BUMI SETIA KECAMATAN SEPUTIH MATARAM KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

I. PENDAHULUAN UMUM Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 206/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA RED QUEEN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

MENGENAL KELAPA DALAM UNGGUL LOKAL ASAL SULAWESI UTARA (Cocos nucifera. L) Eko Purdyaningsih,SP PBT Ahli Muda BBPPTPSurabaya

POTENSI SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN LOKAL BAWANG PUTIH DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

Oleh: Totok Agung Dwi Haryanto Fakultas Pertanian Unsoed Purwokerto (Diterima: 25 Agustus 2004, disetujui: 27 September 2004)

PENGEMBANGAN TEMBAKAU UNGGULAN DI SUMENEP

Varietas Unggul Baru Mangga Hibrid Agri Gardina 45

Tembakau Temanggung: Fotosintesis, Respirasi, Partisi Karbohidrat, Serta Keterkaitannya dengan Hasil dan Mutu Rajangan Kering

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL BUDIDAYA TEMULAWAK. Mono Rahardjo dan Otih Rostiana

Analisis Kelayakan Usaha Tani dan Persepsi Petani terhadap Penggunaan Varietas Unggul Kapas

SEBARAN KUALITAS TEMBAKAU DI KABUPATEN TEMANGGUNG, JAWA TENGAH

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

Transkripsi:

VARIETAS UNGGUL TEMBAKAU TEMANGGUNG Fatkhur Rochman dan Sri Yulaikah Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang ABSTRAK Tembakau temanggung merupakan bahan baku penting untuk rokok keretek, karena berperan sebagai pemberi rasa dan aroma yang khas. Persoalan yang dihadapi petani di daerah Temanggung adalah rendahnya produktivitas yang disebabkan oleh mundurnya daya dukung lahan karena erosi dan endemi penyakit lincat (kompleks nematoda Meloidogyne spp., bakteri Ralstonia solanacearum, dan cendawan Phytophthora nicotianae). Untuk mengatasi hal tersebut secara bertahap telah dilepas beberapa varietas tembakau temanggung, yaitu: 1) Varietas KEMLOKO 1 yang memiliki keunggulan hasil tinggi, mutu sedang, tahan penyakit lanas (P. nicotianae), tahan penyakit puru akar (Meloidogyne spp.), dan tahan hama kutu (Aphis persicae); 2) varietas SINDORO 1 yang memiliki keunggulan hasil sedang, mutu tinggi sampai dengan sangat tinggi, sangat tahan penyakit lanas (P. nicotianae), moderat tahan penyakit layu bakteri (R. solanacearum); 3) varietas KEMLOKO 2 yang memiliki keunggulan hasil tinggi, mutu sedang, tahan penyakit puru akar (Meloidogyne spp.) dan tahan penyakit layu bakteri (R. solanacearum); 4) varietas KEMLOKO 3 yang memiliki keunggulan hasil sedang, mutu sedang, sangat tahan penyakit layu bakteri (R. solanacearum) dan tahan penyakit puru akar (Meloidogyne spp.). Kata kunci: Tembakau temanggung, Meloidogyne spp., Ralstonia solanacearum, Phytophthora nicotianae, Aphis persicae SUPERIOR VARIETY OF TEMANGGUNG TOBACCO ABSTRACT Temanggung tobacco is one of essential materials of clove cigarette ( keretek cigarette) blending, with extraordinary characteristic of taste and aroma. The farmers have problems in tobacco farming, such as low yield due to land erossion and plant disease attacks by Meloidogyne spp., Ralstonia solanacearum, and Phytophthora nicotianae. Indonesian Tobacco and Fiber Crops Research Institute (IToFCRI) has released some varieties with superior characteristics. The varieties are: 1) Kemloko 1 (high yield, medium quality, and resistant to P. nicotianae, Meloidogyne spp., Aphis persicae); 2) Sindoro 1 (medium yield, best quality, and resistant to P. nicotianae, moderate resistant to R. Solanacearum); 3) Kemloko 2 (high yield, medium quality, and resistant to R. solanacearum); 4) Kemloko 3 (medium yield, medium quality, and resistant to R. solanacearum, Meloidogyne spp.). Key words: Temanggung tobacco, Meloidogyne spp., Ralstonia solanacearum, Phytophthora nicotianae, Aphis persicae PENDAHULUAN Tembakau temanggung merupakan bahan baku penting untuk rokok keretek, karena berperan sebagai pemberi rasa dan aroma yang khas. Lahan penanaman tembakau temanggung sangat bervariasi. Ketinggian tempat mulai dari 600 1500 m dpl., topografi wilayah mulai dari daerah datar, berbukit-bukit sampai pada lereng-lereng gunung dengan kemiringan 60%. Jenis tanah Regosol dan 95

Latosol dengan tekstur lempung, lempung berpasir, dan tekstur pasir. Lahan penanaman meliputi lahan tadah hujan dan lahan sawah (Anonim, 1989). Persoalan yang dihadapi petani di daerah Temanggung adalah rendahnya produktivitas yang disebabkan oleh merosotnya daya dukung lahan karena erosi dan endemi penyakit lincat (kompleks nematoda Meloidogyne spp., bakteri R. solanacearum, dan cendawan P. nicotianae (Murdiyati et al., 1991). Kondisi ini menyebabkan produktivitas rata-rata hanya 0,44 ton/ha (Dalmadiyo, 1996), sedangkan potensi varietas tembakau temanggung dapat mencapai 0,9 ton/ha. Setiap tahun pabrik rokok keretek memerlukan tembakau temanggung 16.530 ton. Tetapi hanya dapat dipasok 8.469 ton dari Temanggung, sisanya berasal dari daerah lain (Azis, 1995). Untuk mengatasi hal tersebut secara bertahap telah dilepas beberapa varietas tembakau temanggung, yaitu: VARIETAS KEMLOKO 1 Merupakan varietas galur murni hasil seleksi pedegree dari varietas lokal "Kemloko" atau Gober Kemloko. Kultivar Kemloko merupakan salah satu varietas lokal yang banyak ditanam dan disenangi oleh petani tembakau di Temanggung, karena kultivar ini bila ditanam di tegal gunung dan kondisi alam baik/sesuai, bisa menghasilkan tembakau dengan mutu yang sangat tinggi (mutu Srintil). Tetapi kultivar Kemloko yang berkembang di petani penampilannya sangat bervariasi dan tidak murni. Bentuk : Lonjong agak lebar, tepi menggulung ke bawah (tidak semua, terutama atas). Kerapatan : Jarang Sayap : Sempit licin Jumlah : 20 24 lembar/pohon Panjang : 41,18 49,18 cm Lebar : 21,57 27,17 cm Hasil : Tinggi : 787,82 911,46 kg rajangan kering/ha Indeks mutu : Sedang : 37,34 47,18 Kadar nikotin : 3,75 8,65% Phytophthora nicotianae : Tahan Ralstonia solanacearum : Rentan Aphis persicae : Tahan Di daerah tegal gunung di wilayah Kabupaten Temanggung, dapat menghasilkan tembakau dengan mutu VARIETAS SINDORO 1 Merupakan varietas galur murni hasil seleksi dari varietas lokal "Genjah Kemloko" atau Gober Genjah. Kultivar Genjah Kemloko merupakan salah satu varietas lokal yang banyak ditanam dan disenangi oleh petani tembakau di Temang- 96

gung. Seperti Kultivar Kemloko, kultivar ini bila ditanam di tegal gunung dan kondisi alam baik/sesuai, juga sering menghasilkan tembakau dengan mutu Bentuk : Lonjong agak sempit memanjang, tepi menggulung ke bawah (semua ). Kerapatan : Jarang Sayap : Sempit licin Jumlah : 18 23 lembar/pohon Panjang : 38,08 46,02 cm Lebar : 18,76 22,74 cm Hasil : Sedang: 747,42 970,88 kg rajangan kering/ha Indeks mutu : Tinggi Sangat tinggi: 43,52 52,26. Kadar nikotin : 3,39 8,21% Phytophthora nicotianae : Sangat tahan Meloidogyne spp. : Rentan Ralstonia solanacearum : Moderat tahan Aphis persicae : Rentan VARIETAS KEMLOKO 2 Merupakan varietas galur murni hasil persilangan antara tembakau temanggung varietas Sindoro 1 dengan tembakau virginia varietas Coker 51 yang diikuti dengan tiga kali silang balik dan seleksi pedegree. Persilangan ini dimaksudkan untuk mempertahankan sifat mutu tinggi dan moderat tahan penyakit layu bakteri dari tetua betina (Sindoro 1) dan memasukkan sifat tahan Meloidogyne spp. dan tahan penyakit layu bakteri dari tetua jantan (Coker 51). Bentuk : Lonjong agak sempit memanjang, tepi berombak, menggulung ke bawah (semua ). Kerapatan : Jarang Sayap : Sempit Phylotaxi : 2/5 Jumlah : 18,43 21,10 lembar/pohon Panjang : 41,18 49,18 cm Lebar : 22,32 25,95 cm 97

Hasil : Tinggi: 0,424 0,984 ton rajangan kering/ha Indeks mutu : Sedang: 34,86 45,70 Kadar nikotin : 2,06 8,98% Phytophthora nicotianae : - Ralstonia solanacearum : Tahan Aphis persicae : - VARIETAS KEMLOKO 3 Merupakan varietas galur murni hasil persilangan antara tembakau temanggung varietas Sindoro 1 dengan tembakau virginia varietas Coker 51 yang diikuti dengan dua kali silang balik dan seleksi pedegree. Persilangan ini dimaksudkan untuk mempertahankan sifat mutu tinggi dan moderat tahan penyakit layu bakteri dari tetua betina (Sindoro 1) dan memasukkan sifat tahan Meloidogyne spp. dan tahan penyakit layu bakteri dari tetua jantan (Coker 51). Bentuk : Lonjong agak lebar tepi berombak, sebagian menggulung ke bawah. Kerapatan : Jarang Sayap : Lebar Jumlah : 18,90 21,97 lembar/pohon Panjang : 37,57 49,15 cm Lebar : 20,99 24,96 cm Hasil : Sedang: 0,535 0,855 ton rajangan kering/ha. Indeks mutu : Sedang : 39,00 53,02 Kadar nikotin : 2,27 9,77% Phytophthora nicotianae : - Ralstonia solanacearum : Sangat tahan Aphis persicae : - DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1989. Survei keragaan tembakau di Jawa dan Madura. Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat. Malang. 233 hal. Azis, E.A. 1995. Pertumbuhan dan perkembangan industri rokok serta peranannya di bidang sosial ekonomi. Seminar Nasional Pertembakauan, Ro- 98

kok, dan Kesehatan. Disbun Dati I Jatim, Surabaya. Hal. 1 8. Dalmadiyo, G. 1996. Tembakau temanggung dan temanggungan. Dalam A. Rachman, G. Dalmadi-yo, A. Rachman SK., S. Tirtosastro, A.S. Murdi-yati, Mukani, dan S.H. Isdijoso. 1997. Tembakau. Balai Penelitian Tembakau dan Tanaman Serat. Malang. Murdiyati, A.S., G. Dalmadiyo, Mukani, Suwarso, S.H. Isdijoso, A. Rachman, dan B. Hari-Adi. 1991. Ob- servasi lahan lincat di daerah Temanggung. Laporan penelitian kerja sama Balittas Disbun Tk. I Jateng PT Djarum. DISKUSI Tidak ada pertanyaan. 99